• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMASI FORMULA SEDIAAN LULUR EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH ASAM KANDIS (Garcinia cowa Roxb.).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMASI FORMULA SEDIAAN LULUR EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH ASAM KANDIS (Garcinia cowa Roxb.)."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMASI FORMULA SEDIAAN LULUR EKSTRAK

ETANOL KULIT BUAH ASAM KANDIS (

Garcinia cowa

Roxb.)

SKRIPSI SARJANA FARMASI

Oleh

TAHIRA SADDIQA

No. BP : 1011014020

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

iii ABSTRAK

(3)

iv ABSTRACT

Body scrub of the ethanolic extract of Garcinia cowa Roxb. rinds have been

(4)

1

I. PENDAHULUAN

Kulit kusam dan kering akibat cuaca dan faktor luar bisa diatasi dengan

melakukan perawatan kulit. Salah satunya dengan luluran. Selain dapat mengangkat

sel-sel kulit yang mati, luluran juga bisa membantu membersihkan kotoran yang

menempel di kulit sehingga menjadikan kulit menjadi sehat.

Di era modern seperti sekarang, tingkat kepedulian terhadap penampilan

semakin meningkat. Kulit merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi

penampilan. Kulit yang sehat akan memberikan penampilan yang baik. Kulit kusam,

kering, ataupun penuaan kulit merupakan masalah yang timbul karena kulit yang

tidak sehat yang muncul akibat adanya radikal bebas.

Seiring perkembangan teknologi kosmetik lulur bisa ditambahkan dengan

bahan-bahan alami dalam bentuk ekstrak. Penggunaan bahan-bahan alami

dikarenakan hasilnya lebih aman untuk kulit dan praktis dalam pemakaiannya. Salah

satunya penggunaan buah sebagai bahan pembuatan kosmetik lulur karena kandungan

Alpha Hidroxy Acid (AHA). AHA merupakan asam organik dan secara struktur

memiliki satu gugus hidroksil yang terletak pada posisi alfa dari asam. AHA dapat

ditemukan dalam bahan alami seperti dalam gula tebu (asam glikolat), asam susu

(asam laktat), dan buah (asam malat, sitrat, dan tartrat). AHA digunakan untuk

sediaan dermatologi dan produk kosmetik. Produk AHA dapat digunakan dengan atau

tanpa agen terapeutik lain dalam pengobatan hiperpigmentasi, jerawat, keratoses

(5)

2

AHA sebagai pelembab sekaligus membantu pengelupasan kulit, cara

kerjanya melalui proses keratinolitik karena sifat asamnya. AHA bekerja melalui

lapisan teratas stratum corneum terlebih dahulu lalu ke lapisan terbawah dari stratum,

proses ini tidak didapatkan pada asam lain selain AHA.

Salah satu asam yang termasuk dalam kelompok AHA adalah Hidroxy Citric

Acid (HCA). HCA merupakan derivat dari asam sitrat yang dapat ditemukan dalam

tumbuhan tropis. HCA dapat berfungsi sebagai pelangsing, pengobatan untuk

penuaan kulit, mengurangi kerutan kulit, jerawat, memutihkan permukaan kulit,

mengurangi stretch mark, melindungi kulit dari UVA/UVB, dan mengurangi

kemerahan pada kulit (Gupta, 2004).

Dari beberapa ekstrak metanol dari spesies Garcinia, Garcinia cowa Roxb.

mempunyai aktivitas antioksidan yang potensial (Dachriyanus, 2005). Ekstrak heksan

dan kloroform dari kulit buah asam kandis (Garcinia cowa Roxb.) menunjukan

kapasitas antioksidan yang tinggi (Jena, 2002).

Sebelumnya telah dilakukan percobaan formulasi ekstrak kulit buah asam

kandis sebagai masker peel off (Fitri, 2011) dan sebagai krim pemutih (Suwita, 2013).

Pohon asam kandis (Garcinia cowa Roxb.) banyak tumbuh di Sumatera Barat

dan telah lama digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Secara turun

temurun, kulit buah asam kandis yang telah dikeringkan digunakan sebagai bumbu

pemberi rasa asam pada masakan Padang. Buah asam kandis tidak dikonsumsi

langsung karena rasanya yang sangat asam sehingga lebih banyak dibiarkan saja.

(6)

3

Tumbuhan Garcinia (Guttiferae) merupakan jenis pepohonan yang tumbuh di

daerah tropis. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa genus Garcinia mengandung

asam-asam organik seperti Hydroxy Citric Acid (HCA). Spesies Garcinia yang

banyak tumbuh di Indonesia adalah Garcinia cowa Roxb. Kulit buah keringnya di

Indonesia dikenal dengan nama asam kandis. Pada umumnya hanya digunakan

sebagai bumbu pada masakan dan tidak dimakan secara langsung karena rasanya

yang terlalu asam. Kandungan asam organik utama dari daun, buah, dan kulit buah

kering Garcinia cowa Roxb. adalah HCA berturut- turut sebesar 1,7; 2,3; 12,7 %

(Jena et al., 2002).

Lulur terbagi menjadi 2 jenis yaitu lulur tradisional dan lulur modern. Lulur

tradisional terbuat dari rempah-rempah dan tepung yang teksturnya kasar yang

digunakan dengan cara dioleskan dan digosok perlahan-lahan ke seluruh tubuh untuk

membersihkan badan dari kotoran serta mengangkat sel-sel kulit mati pada tubuh

sehingga kulit terlihat bersih dan halus. Sedangkan yang modern, terbuat dari butiran

scrub yang dilengkapi lotion yang rata-rata terbuat dari susu. Lulur modern

menggunakan campuran bahan alami yang berupa ekstrak agar lulur lebih tahan lama

dan penggunaannya dirancang lebih praktis sehingga mudah dalam penggunaannya

(Fauzi, 2012).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan scrub dari bahan alami yaitu tepung

beras yang didapatkan dengan cara menghaluskan beras hingga didapatkan ukuran

yang diinginkan. Tepung beras sering digunakan sebagai scrub karena kandungannya

(7)

4

Bentuk sediaan lulur yang dipilih adalah krim tipe m/a yang banyak disukai

karena bila dioleskan pada kulit tidak meninggalkan bekas atau hanya sedikit yang

tertinggal pada kulit.

Berdasarkan hal-hal diatas, maka dibuat suatu sediaan lulur yang mengandung

ekstrak asam kandis dengan berbagai konsentrasi untuk mengetahui konsentrasi yang

paling bagus pada formulasi lulur.

Hasil penelitian ini diharapkan didapatkan formula yang tepat untuk

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LD 50 ekstrak etanol kulit batang kandis yang dinyatakan dengan kumulatif mortalitas (kematian) pada mencit jantan dan betina

Tanaman Manggis ( Garcinia mangostana L.)... Bakteri Staphylococcus aureus ... Metode Desain Faktorial... Alat dan Bahan.... Ekstrak Kulit Buah Manggis... Formulasi Gel Ekstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui daya hambat ekstrak etanol buah asam gelugur (Garcinia atroviridis) terhadap bakteri staphylococcus aureus setelah diformulasikan

Setelah pembuatan gel hand sanitizer ekstrak etanol buah asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff.et Andres), maka dilanjutkan dengan uji aktivitas antibakteri setelah

Ekstrak etanol buah asam kandis pada konsentrasi 1,5 mg/sumur bersifat bakterisida yaitu pada bakteri S. aureus , dan selebihnya bersifat bakteristatik. Enkapsulatnya

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa ekstrak Etanol Kulit Buah Pisang Kapas ( Musa paradisiaca Linn.) dapat dibuat dalam partikel yang lebih kecil atau

Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa fraksi etil asetat kulit buah asam kandis aman untuk digunakan karena tidak mempengaruhi kadar SGPT hati dari mencit putih secara

Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa fraksi etil asetat kulit buah asam kandis aman untuk digunakan karena tidak mempengaruhi kadar SGPT hati dari mencit putih secara