• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Buku 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia Dengan Teknik Ilustrasi dan Fotografi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Buku 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia Dengan Teknik Ilustrasi dan Fotografi."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha vi ABSTRAK

PERANCANGAN BUKU 30 IKON KULINER TRADISIONAL INDONESIA DENGAN TEKNIK ILUSTRASI DAN FOTOGRAFI

UNTUK GENERASI MUDA

Oleh:

Carol Nathalie Serenami NRP 1264130

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki tingkat kemajemukan sangat tinggi. Sebagai negara yang kaya dengan beragam aspek budaya, Indonesia mewarisi cita rasa masakan tradisional paling beragam di dunia. Jumlah kuliner tradisional Indonesia diperkirakan ada lebih dari 5000, sehingga pemerintah kemudian mencanangkan 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia (30 IKTI). Namun upaya pelestariannya, baik dari masyarakat maupun pemerintah masih terbilang belum jelas. Padahal sebagai salah satu sub-sektor dalam Perekonomian Kreatif, sudah selayaknya upaya pelestarian makanan tradisional Indonesia dapat dilaksanakan dengan lebih serius.

Tujuan perancangan ini dibatasi dengan memulai upaya pelestarian melalui cara memperkenalkan pemuda, yang adalah generasi penerus bangsa, pada 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia (30 IKTI) melalui media informasi yang informatif dan menarik, dan mampu menarik minat pemuda pada kuliner tradisional Indonesia.

Metode yang digunakan adalah dengan membuat sebuah buku informasi mengenai 30 IKTI yang menunjukkan foto dan ilustrasi yang memberikan kesan seperti sebuah buku jurnal memasak, sehingga lebih menarik untuk dibaca. Media pelengkap perancangan adalah booklet dan media pendukung seperti website, akun media sosial, dan keperluan book launching. Manfaat perancangan ini adalah agar pemuda berminat dan mau mengenal kuliner tradisional Indonesia lebih dalam, sehingga pemuda peduli dan mau memulai dalam usaha pelestariannya.

(2)

Universitas Kristen Maranatha vii

ABSTRACT

30 INDONESIAN TRADITIONAL CULINARY ICONS BOOK DESIGN WITH ILLUSTRATION AND PHOTOGRAPHY TECHNIQUE

FOR YOUNG GENERATIONS

Submitted by

Carol Nathalie Serenami NRP 1264130

Indonesia is the biggest archipelago which possesses high diversity. As a country with various cultural aspects, Indonesia inherits the most diverse traditional dishes. It is estimated that there are over 5,000 kinds of Indonesian dishes, so that the government established 30 Indonesian Traditional Culinary Icons (30 IKTI). However, the effort to preserve it is still unclear, despite the fact that as one of the sub-sectors in the creative industries, it goes without saying that the preservation of the Indonesian traditional dishes should be done more seriously.

The aim of this design is to start the preservation by introducing 30 Indonesian Traditional Culinary Icons to young generation using an attractive and informative medium which will attract young people to Indonesian traditional dishes.

The method is by making a book on 30 IKTI with photos and illustrations which makes it look like a cooking journal, so that it is more interesting to read. The supporting medium is booklet, website, social media account and a book launching. The benefit of this design is to make young generations interested in knowing about Indonesian traditional dishes better, so that they will care more about them and will start preserving them.

(3)

Universitas Kristen Maranatha viii

DAFTAR ISI

COVER DALAM ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... iv

KATA PENGANTAR ... v

2.1.1 Sejarah Makanan Tradisional Indonesia ... 7

(4)
(5)

Universitas Kristen Maranatha x 3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data

(6)

xi

Gambar 3.25 Ilustrasi Resep Carbonara dalam Relish: My Life in the Kitchen ... 45

(7)

xii

Gambar 3.27 Cover Depan Farm Anatomy: The Curious Parts and Pieces of

Country Life ... 46

Gambar 3.28 Ilustrasi Tanaman Herbal dalam Farm Anatomy: The Curious Parts and Pieces of Country Life ... 47

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang terbesar di dunia, yang terdiri dari 5

pulau besar dan belasan ribu pulau kecil lainnya. Negara kepulauan yang terletak di

garis khatulistiwa ini memiliki tingkat kemajemukan yang tinggi, terutama dalam

aspek ras, agama, budaya, dan adat istiadatnya. Sebagai negara yang kaya dengan

beragam budaya, Indonesia mewarisi cita rasa masakan yang paling beragam di dunia.

Masakan tradisional Indonesia tidak memiliki patokan simbol yang melambangkan

sebuah ciri khas tertentu. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas sendiri dalam

masakan tradisionalnya, dan hal ini dipengaruhi oleh banyak hal. Dominannya rasa,

bumbu, dan bahan makanan tertentu di suatu daerah bisa dikaitkan dengan banyak hal:

dari budaya, agama, politik, perdagangan, hingga riwayat penaklukan di masa silam.

(Antropologi Kuliner Nusantara, 2015)

Luasnya wilayah Indonesia yang tersebar dari Sabang hingga Merauke menyebabkan

tingkat keberagaman kuliner Indonesia yang sangat tinggi, yaitu kira-kira berjumlah

5.300 kuliner. Dengan angka yang sangat besar, Indonesia tidak dapat menentukan

kuliner apa yang akan menjadi ikon secara umum, seperti layaknya negara Jepang

yang memiliki ikon kuliner sushi, negara Italia dengan ikon pasta dan pizza, dan

sebagainya. Sehingga pada akhir tahun 2012, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif mencanangkan 30 buah makanan tradisional yang akan menjadi ikon kuliner

tradisional Indonesia yang diberi nama 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia (30

IKTI).

Namun sejak pencanangannya, Bondan Winarno berpendapat bahwa pemerintah

masih belum memiliki andil dalam upaya pelestarian masakan tradisional Indonesia.

Janji-janji bahwa 30 IKTI akan dimasukkan ke dalam Bekraf sebagai salah satu

(10)

Universitas Kristen Maranatha 2 (Ke Mana '30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia' Sekarang?,

http://www.cnnindonesia.com/, diakses 29 Agustus 2016 pukul 17.24 WIB)

Seiring dengan perkembangan jaman, masuknya globalisasi di Indonesia memberikan

pengaruh negatif yang berpotensi fatal, terutama di kalangan pemuda, yang

menyebabkan terlupakannya budaya-budaya Indonesia yang salah satunya termasuk

masakan tradisional Indonesia. Dampak globalisasi di kalangan pemuda saat ini

menyebabkan muncul pemikiran-pemikiran bahwa hal-hal yang berbau tradisional adalah sesuatu yang ‘ketinggalan jaman’ dan ‘tidak keren’, sehingga mereka kerap kali tidak memiliki minat terhadap budaya Indonesia dan lebih memilih budaya-budaya

asing, karena didorong hasrat ingin bergaya hidup modern. Selain itu, Susanto menjelaskan dalam bukunya yang berjudul “Potret-Potret Gaya Hidup Metropolis” bahwa salah satu ciri dari gaya hidup manusia modern adalah cara hidup instan; yaitu

gaya hidup yang serba cepat, praktis, dan efektif. Gaya hidup ini beresiko

menyebabkan hilangnya nilai-nilai budaya Indonesia.

Di sisi lain, sebagian besar wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia justru

sangat tertarik dengan keberagaman budaya yang ditawarkan Indonesia, terutama dari

segi masakan tradisional Indonesia. Berdasarkan polling CNN pada tahun 2011, paling

sedikit 3 masakan Indonesia memperoleh peringkat yang tinggi sebagai makanan

paling lezat di dunia, dimana rendang memperoleh peringkat pertama, nasi goreng

peringkat kedua, dan sate ayam di peringkat ke sembilan belas (Abaikan Desain,

Kuliner Indonesia Kurang Kompetitif, www.beritasatu.com, diakses 17 Juli 2016

pukul 18.42 WIB). Sebagai sebuah warisan budaya, daya tarik pariwisata, dan sebagai

sebuah sektor dalam ekonomi kreatif, masakan tradisional Indonesia memegang

peranan yang sangat penting, terutama dalam perannya sebagai penyumbang terbesar

pendapatan Indonesia, dan salah satu bagian dari identitas bangsa.

William Wongso, seorang pakar kuliner, mengatakan bahwa banyak sekali juru masak

Indonesia yang memiliki kendala dalam mengolah resep masakan dan mengenali

bumbu-bumbu tradisional Indonesia. Fenomena ini muncul karena tidak ada

(11)

Universitas Kristen Maranatha 3 Indonesia. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh globalisasi, karena orientasi pasar

cenderung menginginkan masakan luar negeri. Keberagaman masakan tradisional

Indonesia yang mencapai ribuan jenis juga memiliki sisi negatif, karena hal inilah yang

menyebabkan juru masak Indonesia tidak dapat memperlajari masakan tradisional

Indonesia secara detil. (Chef Indonesia Tidak Menguasai Resep Tradisional,

https://gaya.tempo.co, diakses 11 November 2014 pukul 12.01 WIB)

Keberagaman masakan tradisional Indonesia merupakan sebuah warisan budaya yang

patut dilestarikan. Jika dampak-dampak negatif ini terus dibiarkan di kalangan

masyarakat Indonesia, dikhawatirkan budaya Indonesia, khususnya

makanan-makanan tradisional Indonesia akan hilang.

Upaya pelestarian masakan tradisional Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai

cara. Penulis memilih untuk mengangkat topik ini karena penulis merasa bahwa

masyarakat Indonesia, terutama pemuda merasa bahwa makanan tradisional Indonesia

bukanlah sesuatu yang penting, bahkan berdasarkan pengamatan penulis, ada banyak

pemuda-pemudi Indonesia dengan pengetahuan makanan tradisional Indonesia yang

minim. Padahal keberlangsungan budaya-budaya Indonesia, dalam konteks ini

makanan tradisional Indonesia, berada di tangan anak-anak, remaja, dan pemuda

sebagai generasi penerus bangsa. Hal ini menantang penulis sebagai desainer grafis

untuk menggunakan ilmu desain dalam merancang sebuah platform tentang bidang

masakan tradisional Indonesia yang bermanfaat, informatif, dan menarik, namun

dengan tetap mempertimbangkan aspek fungsional, komersial, estetika, efektivitas,

dan segi lainnya.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah disampaikan di atas, penulis

merangkum beberapa rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini, yaitu

(12)

Universitas Kristen Maranatha 4 1. Bagaimana cara merancang media yang tepat untuk memperkenalkan 30 Ikon

Kuliner Tradisional Indonesia pada generasi muda.

2. Bagaimana merancang media promosi untuk memperkenalkan media

informasi mengenai 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia pada generasi

muda.

Adapun ruang lingkup pembahasan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah upaya

untuk menarik minat dan memperkenalkan masakan tradisional Indonesia. Waktu

penelitian dan perancangan dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Desember 2016.

Rancangan ini dibatasi pada perancangan media informasi yang mampu menarik minat

dan mampu memperkenalkan masakan tradisional Indonesia untuk pemuda dengan

rentang usia 19 – 30 tahun yang sedang menjalani studi di universitas atau sudah

bergelar sarjana, serta tinggal di perkotaan sebagai target primer.

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah, tujuan

secara umum yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Untuk merancang media yang tepat bagi pemuda untuk memperkenalkan 30

Ikon Kuliner Tradisional Indonesia melalui media yang bermanfaat, informatif

dan menarik, namun dengan tetap mempertimbangkan aspek fungsional,

komersial, estetika, efektivitas, dan segi lainnya.

2. Untuk merancang media promosi yang tepat untuk memperkenalkan media

informasi tentang 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia pada pemuda yang

dapat membantu menambah minat pemuda untuk mengetahui lebih jauh

tentang 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan teknik observasi, wawancara,

(13)

Universitas Kristen Maranatha 5 1. Observasi

Observasi dilakukan dengan melakukan survei lapangan atau pengamatan

langsung di restoran atau café yang menyediakan makanan-makanan

tradisional Indonesia, yang sering dikunjungi oleh target primer.

2. Kuisioner

Penulis akan menyebarkan kuisioner tentang masakan tradisional Indonesia

pada target primer penelitian, dan data yang diperoleh akan digunakan untuk

membantu penulis dalam memilih dan merancang media yang tepat agar tujuan

perancangan penelitian dapat dicapai.

3. Tinjauan Pustaka

Penulis mengumpulkan data – data yang relevan melalui buku – buku, artikel

koran, majalah, dan website internet yang kompeten dan berhubungan dengan

(14)

Universitas Kristen Maranatha 6 1.5 Skema Perancangan

(15)

Universitas Kristen Maranatha 74

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Kesimpulan yang didapatkan dari perancangan adalah bahwa dengan jumlah kuliner

Indonesia yang sangat banyak, dirasa kurang ideal jika upaya pelestariannya dimulai

untuk semua kuliner tradisional Indonesia. Sehingga upaya pelestarian sebaikan

dimulai dari sejumlah kecil makanan tradisional saja, dalam kasus ini dengan

memperkenalkan 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia yang sudah dicanangkan

pemerintah, pada generasi muda penerus bangsa.

Dalam upaya pelestariannya, tentu saja harus dilakukan melalui berbagai pendekatan.

Buku dibuat dengan kesan yang akrab dengan fotografi dan ilustrasi agar generasi

muda tertarik dan merasa akrab dengan buku tersebut. Walaupun buku bukan media

utama bagi generasi muda, namun buku adalah media yang cocok sebagai media

informasi untuk memori jangka panjang. Untuk generasi muda, rancangan media lain

pun harus mampu menarik minat mereka melalui media-media yang sangat familiar

dengan anak muda dan mudah diakses dimana saja dan kapan saja, seperti website dan

media sosial, karena generasi muda saat ini sangat terekspos pada teknologi. Sehingga

media-media tersebut cocok, baik dalam upaya pelestarian dan dalam upaya

pemasaran buku.

Diharapkan dengan adanya buku dan website, generasi muda merasa lebih tertarik

untuk mengetahui lebih dalam tentang budaya kuliner Indonesia. Sesuai dengan

peribahasa karena tak kenal maka tak sayang, diharapkan generasi muda yang sudah

mengenal setidaknya 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia memiliki rasa memiliki

(16)

Universitas Kristen Maranatha 75 5.2 Saran

Buku tidak harus melulu hanya tulisan, satu gambar, atau dengan foto. Buku yang

menggunakan ilustrasi biasanya lebih menarik untuk generasi muda. Saat ini di

Indonesia, buku yang menggunakan ilustrasi dalam penyampaian informasinya masih

belum terlalu banyak jumlahnya. Padahal ilustrasi sangat membantu pembaca dalam

mencerna informasi yang didapatnya. Oleh karena itu, saran penulis adalah untuk

merancang buku-buku informasi yang berhubungan dengan sejarah atau budaya kita

dengan ilustrasi. Karena terkadang, walaupun pembaca tidak begitu tertarik dengan

informasi yang hendak disampaikan, mereka bisa tertarik pada ilustrasi yang disajikan

dalam media informasi tersebut dan otomatis akan menerima informasi dari ilustrasi

dalam media tersebut. Jika hendak melakukan upaya pelestarian budaya-budaya

Indonesia melalui perancangan buku, maka buku ilustrasi adalah salah satu pilihan

yang dapat dipertimbangkan.

Sedangkan penguji menyarankan bahwa sebenarnya website bisa menjadi media

utama karena sangat cocok dengan target perancangan. Kemudian jika dalam buku

tersebut tidak dimasukkan resep, buku tersebut tidak akan menarik pembaca. Selain

itu menurut penguji, media promosi agak kurang mempromosikan buku. Walaupun

buku sudah dipromosikan melalui website dan media sosial, bisa juga buku dipasang

(17)

PERANCANGAN BUKU 30 IKON KULINER TRADISIONAL

INDONESIA DENGAN TEKNIK ILUSTRASI DAN

FOTOGRAFI UNTUK GENERASI MUDA

KG 402 | RANCANG DKV IV | SEMESTER GANJIL 2015/2016

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Strata Satu

pada Jurusan Desain Komunikasi Visual

Disusun oleh:

Carol Nathalie Serenami

1264130

Dosen Pembimbing:

Drs. Renee Arthur Palit, M.Si

Benediktus Dicky Wahyu, S.Sn.

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

(18)

PERANCANGAN BUKU 30 IKON KULINER TRADISIONAL

INDONESIA DENGAN TEKNIK ILUSTRASI DAN

FOTOGRAFI UNTUK GENERASI MUDA

KG 402 | RANCANG DKV IV | SEMESTER GANJIL 2015/2016

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

Disusun oleh:

Carol Nathalie Serenami

1264130

Dosen Pembimbing:

Drs. Renee Arthur Palit, M.Si

Benediktus Dicky Wahyu, S.Sn

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

(19)

Universitas Kristen Maranatha 1

KATA PENGANTAR

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Strata Satu

pada Jurusan Desain Komunikasi Visual. Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

Yang Maha Esa atas berkat dan bimbingan-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir yang

berjudul “Perancangan Buku 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia dengan Teknik

Ilustrasi dan Fotografi untuk Generasi Muda” dapat disusun dengan sebaik-baiknya

dan selesai tepat pada waktunya.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan laporan ini, terutama kepada:

1. Ibu Irena Vanessa Gunawan, ST., M.Com., selaku Dekan Fakultas Seni Rupa

dan Desain Universitas Kristen Maranatha

2. Ibu R.A. Dita Saraswati, S.Sn., M.Ds., selaku Ketua Jurusan Desain

Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain

3. Bapak Sandy Rismantojo, S.Sn, M.Sc., selaku Koordinator Tugas Akhir

4. Bapak Drs. Renee Arthur Palit, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I Tugas

Akhir

5. Bapak Benediktus Dicky Wahyu, S.Sn., selaku Dosen Pembimbing II Tugas

Akhir

6. Kedua orang tua dan saudara-saudara yang selalu memberi dukungan dalam

bentuk apapun.

7. Seluruh pihak yang telah ikut terlibat dalam keseluruhan perancangan Tugas

Akhir.

Penulis berharap agar laporan ini dapat membantu dan memberikan informasi yang

dibutuhkan bagi pembaca. Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dan

kesalahan yang dilakukan dalam penyusunan laporan ini, maka kritik dan saran dari

pembaca akan diterima dengan senang hati.

Bandung, 29 November 2016,

(20)

Universitas Kristen Maranatha xiv

DAFTAR PUSTAKA

Boyd, Harper W. 2000. Manajemen pemasaran. Jakarta: Erlangga.

David, Downey. 2002. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Erlangga.

Haslam, Andrew. 2006. Book Design. London: Harry N. Abrams.

Kismono, Gugup, 2001. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Kotler, Philip, dan Gary Armstrong. 2004. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: PT.

Indeks.

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus

Integrated Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Santoso, Sigit. 2002. Advertising Guide Book. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sihombing, Danton. 2001. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan

Profitabel. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Stanton, William. J. 2000. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Sudiana, Dendi. 2001. Pengantar Tipografi. Bandung: Rumah Produksi Dendi

Sudiana

Susanto, A.B. 2001. Potret-Potret Gaya Hidup Metropolis. Jakarta: Penerbit Buku

Kompas.

Tciptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Tempo. 2015. Antropologi Kuliner Nusantara. Jakarta: Kepustakaan Populer

(21)

Universitas Kristen Maranatha xv Elbogory, Kemal. 2015. “Festival Makanan Tradisional; Upaya Mengenalkan

Warisan Leluhur”, (Online), (http://www.kompasiana.com, diunduh 16 Juli 2016)

Fadhlin, Natashi. 2012. “Empat Teknik Dasar Fotografi”, (Online), (http:// www.nathasi.com/empat-teknik-dasar-fotografi, diunduh 27 September

2016).

Harnowo, Putro Agus. 2012. “Otak Lebih Sulit Ingat Bacaan Buku Digital Daripada Buku Cetak”. (Online),

(http://health.detik.com/read/2012/03/15/165350/1868485/763/otak-lebih-sulit-ingat-bacaan-buku-digital-daripada-buku-cetak, diunduh 23 Agustus

2016)

Koenne, Ada Henne. 1996. “Culinary Reconnaissance Indonesia”, (Online), (http://archive.aramcoworld.com/, diunduh tanggal 22 Agustus 2016)

Manafe, Dina. 2014. “Abaikan Desain, Kuliner Indonesia Kurang Kompetitif”, (Online), (www.beritasatu.com, diakses 17 Juli 2016)

Nilawaty, Cheta. 2014. “Chef Indonesia Tidak Menguasai Resep Tradisional”, (Online), (https://gaya.tempo.co, diakses 11 November 2014)

Susanto, Bob. 2015. “Jenis-jenis Informasi, Ciri-ciri, dan Fungsi Informasi”, (Online), (www.seputarpengetahuan.com, diakses 26 Agustus 2016)

Windratie. 2015. “Ke Mana '30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia' Sekarang?”, (Online), (http://www.cnnindonesia.com/, diakses 30 Agustus 2016)

Julianti, Senny. 2014. Perancangan Media Promosi Rak Buku di PT Gramedia

Pustaka Utama. Laporan Kerja Praktik. Bandung: Fakultas Desain:

Universitas Komputer Indonesia.

Aku Cinta Masakan Indonesia, 2015. About. Jakarta: Aku Cinta Masakan Indonesia.

Badan Ekonomi Kreatif Indonesia. 2015. Profil. Jakarta: Badan Ekonomi Kreatif

(22)

Universitas Kristen Maranatha xvi Universitas Gadjah Mada. 2015. Latar Belakang. Yogyakarta: Pusat Studi Pangan

(23)

xvii

DAFTAR ISTILAH

Collage : Komposisi artistik dengan berbagai paduan bahan dengan layout

yang bebas

Handmade : buatan tangan

Handwritten : tulisan tangan

Layout : tata letak dari suatu elemen desain dalam sebuah bidang media yang

Gambar

Gambar 1.1 Skema Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Pembelajaran Drama Siswa Kelas XI SMK Negeri 3 Pematang Siantar Kabupaten Simalangun

Skripsi berjudul “Ekspresi Sosial Orang Kaya Baru Masyarakat Pesisir Desa Kemantren Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan”, telah diuji dan disahkan oleh Fakultas Ilmu Sosial

Bukan hanya Jamal yang mendapat perlakuan tidak manusiawi dari polisi saat terjadi kontak senjata antara polisi dengan kelompok sipil bersenjata di kawasan

Untuk menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan untuk meningkatkan layanan publik yang efektif dan efisien, maka Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI

Gaji dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan dan peraturan dapat dibayar atas dasar perjanjian kerja antara yang memberi pekerjaan

Stroke adalah gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan a!iran darah ke dalam otak, yang dapat timbul secara mendadak (dalam waktu hanya beberapa detik) atau

Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan rata-rata berat testis dan epididimis, penurunan rata-rata diameter tubulus seminiferus, penurunan rata-rata tebal epitel

Dependent variable was dengue hemorraghic fever event, independent variables were population density, free number flick, rainfall, vegetation density, building density, housing