• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI QUANTUM TEACHING MELALUI PEMBELAJARAN TARI MERAK UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN SENI TARI DI SD NEGERI MULYASARI SUBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APLIKASI QUANTUM TEACHING MELALUI PEMBELAJARAN TARI MERAK UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN SENI TARI DI SD NEGERI MULYASARI SUBANG."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN SENI TARI DI SD NEGERI MULYASARI SUBANG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Seni Tari

Oleh

Unggun Oktafitri Pratama 0900573

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

▸ Baca selengkapnya: rancangan pembelajaran seni terpadu

(2)

MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJAN SENI TARI DI SD

NEGERI MULYASARI SUBANG

Oleh:

Unggun Oktafitri Pratama

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Unggun Oktafitri Pratama 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

▸ Baca selengkapnya: rpp seni tari sd kelas 5

(3)

NIM: 0900573

APLIKASI QUANTUM TEACHING MELALUI PEMBELAJARAN TARI MERAK UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN SENI

TARI DI SD NEGERI MULYASARI SUBANG

DI SETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Dr. Frahma Sekarningsih, S.Sen, M.Si NIP: 195710181985032001

Pembimbing II,

Ria Sabaria, M.Pd NIP: 0000104

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari

(4)

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Aplikasi Quantum Teaching Melalui

Pembelajaran Tari Merak Untuk Meningkatkan Minat Siswa tehadap Pembelajaran Seni Tari Di SD Negeri Mulyasari Subang” dilakukan melalui kerangka rancangan belajar Tandur. Meningkatnya minat siswa dalam penelitian ini, dilihat dari hasil belajar siswa melalui 3 aspek penilaian yaitu aspek psikomotorik, aspek afektif dan aspek kognitif. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1). Bagaimana proses aplikasi quantum teaching melalui pembelajaran tari merak untuk meningkatkan minat siswa pembelajaran seni di SDN Mulyasari Subang? 2). Bagaimana hasil aplikasi quantum teaching melalui pembelajaran tari merak untuk meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran seni tari di SDN Mulyasari Subang? Secara umum penelitian ini bertujuan umtuk meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran seni tari di SD Negeri mulyasari subang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

Quasy Eksperimen. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif melalui kegiatan observasi, wawancara, dan dari proses penerapan belajar mengajar di kelas. Setelah data terkumpul, peneliti menganalisis data dengan menggunakan one group design dan melalui pretes dan postes untuk mengetahui meningkatnya minat siswa melalui hasil belajarnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa minat siswa melalui hasil belajarnya mengalami peningkatan terbukti Ttest > Ttab, berarti bahwa pembelajaran

tari merak dengan model quantum teaching dapat memberikan pengaruh dan kontribusi terhadap minat dan hasil belajar siswa.

(5)

i ABSTRACT

The research entitled the “Application of Quantum Teaching Through Learning the Peacock Dance to enhance the Interest of students taking action

against Learning the art of Dance in SD Negeri Mulyasari Subang” is done via the

draft learning Tandur. Increasing interest the students in this research, seen from study result of the students through 3 aspect, namely the aspect of assessment is psychomotor aspect, affective aspect and cognitive aspects. The recipe problem in research is 1 ). How teaching through learning process the application of quantum merak dance to increase interest in art students learning smpn mulyasari subang? 2 ). How the application of quantum teaching through learning merak dance to increase interest to students learning dance in smpn mulyasari subang? Generally research is meant to increase interest of students to learning dance in SD Negeri mulyasari subang. Methods used in this research are quasy experimental method. Data collection was done in this research with a qualitative and quantitative approach through observation, interview, and application of the process of teaching and learning in the classroom. Once the data is collected, the researchers analyzed the data using one-group design and through pretest and posttest to determine the increased interest of students through their learning outcomes. The results showed that students 'interest through increased learning outcomes proved ttest> Ttab, means that learning peacock dance with the quantum model of teaching can influence and contribute to students' interests and learning outcomes.

(6)

HALAMAN JUDUL E. Struktur Organisasi Skripsi ...

1

A. Landasan Konseptual Aplikasi Quantum Teaching Melalui Pembelajaran Tari merak... 1. Pengertian Quantum teaching... 2. Pengertian Pembelajaran... 3. Tari Merak Sebagai Media Pengaplikasian Model

Quantum Teaching... B. Minat Belajar Siswa Terhadap Pembelajaran Seni Tari... C. Pembelajaran Seni Tari... D. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar... E. Aplikasi Quantum Teaching Melalui Pembelajaran Tari

Merak...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian Dan Sumber Data... B. Desain Penelitian...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(7)

v

1. Profil SDN Mulyasari Subang... 2. Deskripsi Proses Aplikasi Quantum Teaching Melalui

Pembelajaran Tari Merak Untuk meningkatkan Minat Siswa Terhadap pembelajaran Seni Tari di SDN Mulyasari Subang... 3. Deskripsi Hasil Aplikasi Quantum Teaching Melalui Pembelajaran Tari Merak Untuk Meningkatkan Minat Siswa terhadap Pembelajaran Seni Tari di SDN Mulyasari Subang... B. Pembahasan Hasil Penelitian dan Analisis Data... 1. Pembahasan Hasil Penelitian Aplikasi Quantum

Teaching Melalui Pembelajaran Tari Merak Untuk

Meningkatkan Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Seni Tari di SDN Mulyasari Subang... 2. Analisis Data Terhadap Aplikasi Quantum Teaching

Melalui Pembelajaran Tari Merak Untuk Meningkatkan Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Seni Tari di SDN Mulyasari Subang...

65

66

94 109

109

111

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... B. Saran………...

115 115

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia sekarang ini. Penerapan pendidikan dalam kehidupan masyarakat yaitu agar terciptanya manusia yang memiliki kecerdasan intelektual. Lembaga pendidikan formal, menjadi sarana tolak ukur untuk keberhasilan suatu proses pendidikan, dengan sejumlah mata pelajaran tertentu yang didalamnya tercipta suatu proses kegiatan belajar mengajar.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran, sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Kegiatan belajar mengajar juga merupakan salah satu kegiatan pokok dalam proses pendidikan. Ini berarti bahwa tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik.

Selain itu untuk mensukseskan kegiatan belajar mengajar perlu dilakukan inovasi guru dalam merancang suatu proses pembelajaran, baik menggunakan model yang sudah ada maupun membuat suatu model pembelajaran baru. Banyak sekali model-model pembelajaran pendidikan yang telah ditentukan oleh para ahli pendidikan, yang dapat diadopsi dan diadaptasi oleh seorang guru khususnya guru seni tari. Hal ini tergantung pula pada kreativitas dan inovasi dalam menggunakan suatu model pembelajaran.

(9)

meningkatkan kecerdasan siswa, juga untuk meningkatkan minat siswa dalam suatu mata pelajaran, khususnya dalam mata pelajaran seni tari.

Minat belajar siswa terhadap suatu mata pelajaran khususnya dalam pembelajaran seni tari dapat diartikan sebagai rasa keingintahuan yang kuat untuk mengetahui suatu hal tentang seni tari, sehingga tujuan pembelajaran di sekolah dapat tercapai dengan baik bila siswa memiliki minat yang kuat terhadap mata pelajaran tersebut, karena minat siswa dalam suatu mata pelajaran akan berpengaruh pada nilai apektif (sikap), psikomotorik (praktek) dan kognitif (pengetahuan) siswa di dalam kelas. Sebaliknya jika siswa tidak meminati suatu mata pelajaran maka siswa tersebut akan malas dan tidak ingin mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan yang di ungkapkan oleh Kurt (1973:78) bahwa minat merupakan “suatu landasan yang paling meyakinkan keberhasilan suatu proses belajar, jika seorang murid memiliki rasa ingin tahu dan ingin belajar, maka ia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya”

. Perkembangan zaman yang semakin maju membuat eksistensi dari tari Sunda semakin hilang tergantikan oleh tarian modern. Jika budaya-budaya modern semakin menjamur dan menggeser keberadaan tari tradisional sunda, maka dikhawatirkan terjadi hilangnya identitas suatu bangsa. Saat ini, nampaknya tidak semua orang mengenal dan memiliki minat terhadap pelajaran seni tari khususnya pada tari tradisional Sunda. Oleh kerena itu diperlukan adanya solusi yang tepat untuk mengatasi hal tersebut dengan cara mengimplementasikan tari tradisional sunda ke dalam bentuk pembelajaran yang menyenangkan. Dengan adanya solusi tersebut diharapkan agar peserta didik lebih mengetahui keunikan dan keragaman tari tradisional sunda dan menjadi generasi-generasi penerus yang bisa mencitai budaya bangsa sendiri.

(10)

Dalam setiap pengajaranya guru hanya menggunakan metode ceramah tanpa memberikan stimulus untuk bereksplorasi, mengungkapkan dan mengetahui apa yang terkandung dalam tarian tersebut. Selain itu, kemampuan dalam penggunaan media yg tepat sehingga materi yang diberikan pun menyebabkan siswa merasa jenuh. Terlebih siswa laki-laki yang cenderung memiliki paradigma negatif tantang pelajaran seni tari. Mereka lebih meningkatkan minatnya terhadap budaya-budaya global yang masuk ke dalam negeri seperti budaya k-pop yang sekarang ini semakin mejamur.

Berdasarkan uraian kondisi sekolah di atas maka peneliti mencoba menerapkan pembelajaran tari melalui model quantum teaching dengan kerangka belajar tandur. Konsep quantum teaching merupakan suatu sistem pengajaran dan strategi dalam penyampaian materi yang mengutamakan dasar dari materi yang akan dibahas. Menurut Bobby De Porter (2010:31-32)

Quantum Teaching adalah konsep yang menguraikan cara-cara baru dalam

memudahkan proses belajar mengajar, melalui pemaduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata pelajaran yang diajarkan.

Quantum Teaching menjadikan segala sesuatu berarti dalam proses belajar

mengajar, setiap kata, pikiran, tindakan asosiasi dan sampai sejauh mana mengubah lingkungan, presentasi dan rancangan pengajaran.

Menurut Ginting (2008:218) yang menyatakan bahwa:

kaitan quantum teaching terhadap belajar dan pembelajaran yaitu suatu hal yang mendorong terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan fasilitas belajar lainnya secara terarah sesuai dengan karakteristik diri, potensi dan keburuhan individual siswa guna mengarahkan sekuruh energinya untuk mencapai kegemilangan dalam belajar

(11)

dalam pembelajaran, yakni siswa merasa senang dalam mengikuti pelajaran, sehingga tujuan yang ini dicapai dapat terlaksana dengan optimal.

Model quantum teaching dalam penelitian ini disampaikan dengan konsep belajar Tandur. Kerangka belajar tandur memiliki 6 tahapan pembelajaran yang meliputi:

1. Tumbuhkan

Tumbuhkan minat siswa dengan merumuskan “apakah manfaatnya bagiku”, maksudnya menyertakaan siswa dan mengajak mereka untuk lebih memahami materi yang guru berikan dan jelaskan mengenai manfaat pelajaran untuk mereka. Salah satu cara untuk menarik minat siswa mengikuti mata pelajaran seni tari, dengan menstimulusnya melalui apresiasi pertunjukan tari.

2. Alami

Dalam kerangka ini guru dapat memberikan pengalaman kepada siswa dan memanfaatkan kemampuan alami siswa agar rasa keingintahuan siswa dapat memacu minatnya untuk memahami materi yang diberikan. Seperti dalam penelitian ini guru menugaskan siswa untuk mencurahkan gagasannya dalam menciptakan dan menyusun gerakan. Melalui tugas tersebut secara otomatis guru dapat memberikan pengalaman terhadap siswa untuk melakukan proses berkesenian.

3. Namai

Dalam kerangka ini penamaan sebuah bahan materi dengan bahasa sendiri saat minat siswa memuncak, akan membantu siswa untuk terus mengingat materi yang diajarkan. Salah satu caranya yaitu dari gerakan-gerakan yang mereka buat, guru menugaskannya memberikan nama pada masing-masing gerakan. Agar siswa dapat lebih mudah mengingatnya.

4. Demonstrasikan

(12)

5. Ulangi

Pengulangan materi dapat memperkuat ingatan siswa dalam memahami materi. Penerapannya dalam penelitian ini yaitu dengan menugaskan siswa untuk meresume ulang dan mencatanya mengenai pelajaran saat itu atau terus berlatih gerak secara berulang agar siswa dapat mengingatnya.

6. Rayakan

Perayaan merupakan suatu pengharggan terhadap usaha siswa, jika usaha siswa dihargai siswa akan merasa bangga dan akan merasa lebih diakui bahwa siswa dapat melakukannya. Hal ini akan dapat memotivasi siswa yang lain bahwa mereka juga bisa melakukannya. Peneliti dapat menerapkannya dalam betuk pemberian reward. Peneliti pun harus menyesuaikan reward dengan hal-hal yang siswa sukai pada saat itu.

Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa kerangka rancangan tandur sebagai suatu tahapan bagian dari model pembelajaran yang mengutamakan penanaman dasar dan pengimplementasian siswa dalam kehidupan sehari-hari dari materi yang akan diberikan. Salah satu contohnya, dalam seni tari dasar-dasar yang harus ditanamkan adalah bagaimana seorang siswa memahami arti dari seni tari itu sendiri. Kemudian bagaimana cara mengimplementasikannya kedalam bentuk nyata. Pengaplikasian quantum teaching melalui rancangan tandur ini kedalam pembelajaran seni tari yaitu pengajar dapat memberikan pemahaman pembelajaran seni tari dalam bentuk pengalaman sehari-hari sehingga siswa dapat lebih mudah mengenal dan memahami pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Dalam suatu tarian seseorang dapat memahami materi yang diajarkan dalam bentuk gerak dengan pemahaman gerak tersebut yang memiliki suatu arti. Pengajar dapat memberikan pemahaman dari setiap gerakan yang ada dalam suatu tarian tersebut.

(13)

teaching melalui konsep belajar tandur ini dapat meningkatkan minat siswa

terhadap pembelajaran seni tari.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil materi tari merak dikarenakan tari merak sesuai dengan perkembangan anak usia sekolah dasar, mudah diikuti dan dipahami, tari merak cenderung memiliki suasana dan karakter yang ceria dan untuk menanamkan rasa cinta terhadap seni tradisi. Materi tari merak hanya di gunakan sebagai media untuk menyampaikan model pembelajaran. Selain itu tarian tersebut sudah hampir tergeser oleh budaya yang semakin maju yang membuat eksistensi dari tarian tersebut semakin hilang dan tergantikan oleh tarian modern. Hal ini menyebabkan memperluasnya minat siswa terhadap budaya-budaya global yang masuk ke dalam negeri seperti budaya-budaya korea yang semakin menjamur.

Mengkaji dari kondisi pembelajaran di SDN Mulyasari Subang dan berdasarkan paparan diatas peneliti merasa terpanggil untuk membantu mencari alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Diharapkan agar model

quantum teaching melalui kerangka belajar tandur akan menjadi model yang

tepat untuk mengatasi permasalahan pembelajaran seni tari. Oleh karena itu

peneliti mengambil judul penelitian yang berjudul ”Aplikasi Quantum Teaching

melalui Pembelajaran Tari Merak untuk Meningkatkan Minat Siswa

Terhadap Pembelajaran Seni Tari di SD Negeri Mulyasari Subang .”

B. Rumusan Masalah

Setelah mengkaji dari permasalahan di atas mengenai kurangnya minat siswa dalam pembelajaran seni tari yang di sebabkan oleh kurangnya tenaga ahli serta kreatifitas guru dalam mengembangkan model dan media pembelajaran, maka rumusan permasalahan yang akan di uraikan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

(14)

2. Bagaimana hasil aplikasi quantum teaching melalui pembelajaran tari merak untuk meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran seni tari di SDN Mulyasari Subang?

C. Tujuan penelitian

Sepeti yang terpapar dalam rumusan masalah di atas,tujuan dari penelitian ini antara lain:

a. Tujuan Umum

Secara umum peneliti bertujuan untuk memberikan bahan pertimbangan kepada pihak sekolah dan guru tentang bagaimana mencari suatu rancangan pembelajaran yang akan meningkatkan kreativitas dan minat siswa terhadap suatu mata pelajaran baik itu pelajaran seni tari maupun pelajaran umum lainnya, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dengan efektif.

b. Tujuan Khusus

1. Mendeskripsikan tentang proses pengaplikasian quantum teaching melalui pembelajaran tari merak untuk meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran seni tari di SDN Mulyasari Subang..

2. Mendeskripsikan hasil setelah pengaplikasian quantum teaching melalui pembelajaran tari merak untuk meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran seni tari di SDN Mulyasari Subang.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini peneliti berharap menemukan banyak manfaat. Manfaat tersebut terbagi kedalam manfaat teoritis dan praktis diantaranya:

a. Mafaat teoretis :

(15)

b. Manfaat praktis :

1. Bagi guru seni di SDN Mulyasari Subang

Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran baik seni tari, seni rupa, maupun seni musik di sekolah dan untuk meningkatkan kecerdasan dan minat siswa melalui model pembelajaran yang ditemukan melalui penelitan ini.

2. Bagi jurusan Pendidikan Seni Tari Upi

Memberikan kontribusi dan menambah kajian pustaka yang besifat informasi, khususnya dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran seni tari. 3. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengalaman dengan memahami model pembelajaran yang tepat guna sehingga materi yang disampaikan menjadi efektif dan efisien dan kualitas potensi pendidikan pun dapat meningkat.

E. Struktur Penulisan Skripsi

(16)

terakhir yang tercantum dalam skripsi, daftar diagram yang mempunyai fungsi sama dengan daftar-daftar lainnya yakni menyajikan diagram secara berurutan mulai dari diagram pertama sampai diagram terakhir yang tercantum dalam skripsi.

A. BAB I: pendahuluan

Berisi tentang pendahuluan yang merupakan bagian awal dari skripi, pendahuluan ini berisi latar belakang penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah tersebut diteliti, pentingnya masalah itu untuk diteliti dan pendekatan untuk mengatasi masalah tersebut baik dari sisi teoretis maupun sisi praktis, identifikasi dari perum usan masalah iniberisi tentang rumusan dan analisismasalah sekaligus identifikasi variabel-variabel penelitian beserta definisi operasionalny, tujuan penelitian menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilaksanaka, manfaat penelitian yang berisi tentang manfaat dari penulisan skripsi untuk berbagai pihak (manfaat bagi siswa, bagi pneliti, bagi guru, dan bagi jurusan peneliti), dan yang terakhir yaitu struktur organisasi skripsi yang berisi rincian tentangurutan penulisan dari setiap bab dan bagian dari bab I hingga bab akhir.

B. BAB II: Kajian Pustaka

Kajian pustaka yang memiliki peran sangat penting dimana pada bagian ini berisi tentang teori-teori yang sedang dikaji dalam penelitisn tersebut dan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang ditelit. Dalam kajian pustaka ini juga peneliti membandingkan dan memposisikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji dikaitkan dengan masalah yang sedang ditelit. Kajian pustaka dalam penelitian ini terdiri dari beberapa subjudul diantaranya: teori-teori mengenai pembelajaran, teori-teori minat belajar siswa, model quantum

teaching dengan kerangka belajar Tandur, dan pedidikan seni di sekolah dasar dan

(17)

C. BAB III: Metode Penelitian

Metode penelitian berisi mengenai penjabaran yang dirinci mengenai metode penelitian yang termasuk beberapa komponen sebagai berikut: Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian cara pemilihan sample serta justivikasi dari beberapa lokasi serta penggunaan sampel, desain penelitian dijustivikasi dari pemilihan desain penelitian itu. Dalam desain penelitian ini terdiri dari: rencana penelitian, pelaksanaan penelitian, penyusunan hasil penelitian (penyusunan data dan pengetikan data), metode penelitian berisi mengenai metode yang digunakan dalam metode penelitian tersebut dan uraian singkat mengenai pengertian dari metode penelitian itu, definisi operasional yang dirumuskan untuk setiap variabelharus melahirkan indikator-indikator dari setiap yang diteliti kemudian akan dijabarkan melalui intrumen penelitia, instrumen penelitian yang terdiri dari (lembar observasi, pedoman wawancara, dan studi dokumentasi), instrumen penelitian yang berisi tentang indikator-indikator penilaian yang dibutuhkan pada saat penelitian berlangsung untuk mendapatkan nilai yang pada akhirnya akan diolah pada bagian hasil penelitian, teknik pengumpulan data yang terdiri dari (observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi pustaka), analisi data yang berisi mengenai laporan secara rinci tahap-tahap analisis data, serta teknik yang dipakai dalam analisis itu. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kualitatif, analisis yang dipaparkan secara rinci berdasarkan tahap-tahap analisis yang dilakukan untuk data dari setiap teknik pengumpulan data sesuai dengan tema-tema utama penelitian. Data yang diperoleh dari setiap sumber data ini ditriangulasi, untuk meyakinkan bahwa dari semua data dari semua sumber mengarah pada kesimpulan yang sama.

D. BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan

(18)

persentase diagram dari setiap indikator-indikatornya. Dalam hasil penelitian ini juga dijelaskan pula secara singkat mengenai profil SDN Mulyasari Subang tersebut.

E. BAB V Kelimpulan dan Saran

Bagian ini merupakan bagian yang terakhir dalam sistematika penulisan skripsi yang meliputi: kesimpulan dan saran menyajikan penafsiran dan penamaan peneliti terhadap hasil analisi temuan penelitian. Kesimpulan ini juga merupakan jawaban daripada rumusan masalah. Sedangkan untuk saran atau rekomendasi yang ditulis setelah kesimpulan dapat ditunjukan kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian yang selanjutnya.

(19)

45 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian dan Sumber data

1. Lokasi

Peneliti mengambil lokasi penelitian di SDN Mulyasari Subang yang merupakan salah satu sekolah formal yang berada di daerah patokbeusi Kabupaten Subang yang beralamatkan di jln babakan kiara desa rancabango kecamatan patokbeusi kabupaten Subang. Alasan peneliti memilih lokasi ini dikarenakan keberadaan sekolah yang cukup terpencil dan mayoritas masyarakatnya kurang mengenal mengenai pembelajaran seni tari. hampir seluruh siswa di sekolah ini sangat awam terhadap seni tari. Selain itu pembelajaran tari merak dengan model quantum teaching belum diuji cobakan di sekolah tersebut dan dirasa model ini cocok untuk mengetahui dasar-dasar tentang pembelajaran seni tari.

2. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Menurut Arikunto (2006:130) menyatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian ”. Maksud dari pernyataan di atas adalah banyaknya subjek keseluruhan dari sampel yang akan di ambil. Oleh karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Mulayasari subang sebanyak 47 siswa.

3. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah yang dimiliki populasi tersebut. Menurut Sugiyono (2012:81) sampel adalah ” bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi”. Maksudmya jika kita akan meneliti sebagian dari

populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan

Pusposive sample atau sampel bertujuan, artinya sampel ini dilakukan dengan

(20)

didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan atas beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang jauh dan besar. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VI yang berjumlah 47 siswa. alasan peneliti menggunakan kelas ini menjadi sampel penelitian karena kelas VI mudah diarahkan untuk mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti memilih kelas VI ini yang sekiranya dapat membantu proses penelitian. Berikut ini adalah tabel jumlah siswa kelas VI yang menjadi sampel penelitian:

Tabel 3.1

Daftar sampel kelas VI SDN Mulyasari Subang

No Nama Jenis kelamin

1 Abdul karim Laki-laki

2. Agus Laki-laki

.3/ Ahmad Laki-laki

.4. Ali Laki-laki

5. Andri Laki-laki

.6. Anih Perempuan

.7. Anita Perempuan

8. Baihaki Laki-laki

9. Candra Laki-laki

10. Chika Perempuan

11. Dede Laki-laki

12. Dewi Nina Perempuan

13. Erick Laki-laki

14. Eva Perempuan

15. Gunawan Laki-laki

16. Ina Nurlaela Perempuan

(21)

18. Joko Mulyana Laki-laki

19. Kurnia Laki-laki

20. Lala Perempuan

21. Laelasari Perempuan

22. Lina Perempuan

23. Liyas Perempuan

24. Lugut Utama Laki-laki

25. Lulu Perempuan

26. M. Fachri Lukman Laki-laki

27. M. Ridho Laki-laki

28. M. Ridwan Laki-laki

29. M. Syarif Laki-laki

30. M. Taufik Laki-laki

31. Nana Perempuan

32. Noviana Perempuan

33. Nurhaeni Perempuan

34. Pendi Laki-laki

35. Rini Perempuan

36. Rizky Mulyana Laki-laki

37. Sadam Laki-laki

38. Sain Laki-laki

39. Sephia Perempuan

40 Sri Maelani Perempuan

41. Suhara Laki-laki

42. Suhari Laki-laki

43. Tedi Laki-laki

44. Teni Perempuan

45. Tian Angga Laki-laki

46. Wartini Perempuan

(22)

B. Desain Penelitaian

Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan gambaran umum penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti untuk mencapai tujuan tertentu. Rancangan penelitian disajikan dalam satu kesatuan naskah yang ringkas dan utuh. Rancangan penelitian menunjukkan adanya format penulisan yang disusun secara sistematis dan operasional meliputi langkah-langkah dan tahapan yang harus dijalani oleh peneliti. Dalam penelitian ini menggunakan desain kuantutatif. Sebagaimana diungkapkan oleh Nana (2008:287-288) yang mengemukakan bahwa

Penelitian non-eksperimen baik pendekatan kuantitatif maupun kualitatif, desain penelitian mengarah pada langkah-langkah pengumpulan data. Dalam desain tersebut diuraikan agak rinci: data apa yang akan dikumpulkan, dari mana dan dari siapa data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik dan instrumen apa, dan bagaimana langkah-langkah pengumpulan datanya.

Berdasarkan paparan di atas bahwa desain penelitian intinya mengarah pada langkah-langkah apa saja yang akan ditempuh dalam proses penelitian. Baik itu penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif maupun dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian dalam penelitian ini di tuangkan dalam bentuk bagan sebagai berikut:

Bagan 3.1

Rancangan langkah-langkah penelitian

Rencana Penelitian

Pada tahap perencanaan penelitian tahapan yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengumpulkan informasi-informasi dari berbagai subjek melalui teknik berupa observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi pustaka.

Pelaksanaan penelitian

(23)

Untuk lebih jelasnya bagan di atas akan dijelaskan melalui tahap-tahap sebagai berikut ini:

1. Tahap perencanaan penelitian

Tahap awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah survey secara langsung ke lokasi penelitian yang akan dijadikan sebagai objek penelitian yaitu SDN Mulyasari Subang. Setelah survei lokasi yang akan dijadikan subjek penelitian dilaksanakan maka langkah selanjutnya peneliti melakukan penyusunan proposal penelitian menentukan judul dan topik permasalahan yang akan diajukan kepada Dewan Skripsi.

Setelah proposal selesai dan disetujui oleh Dewan Skripsi maka langkah selanjutnya yaitu peneliti harus menyelesaikan masalah administrasi yang berhubungan dengan surat-surat perijinan yang berupa :

1. SK (surat Keputusan) pengangkatan pembimbing I dan II

2. Surat permohonan izin peneliti dari Rektor UPI yang melalui proses terlebih dahulu dari urusan bagian BAAKUPI,

a. Penyusunan data

penyusunan data dilakukan melalui tahap pengolahan data yang dihasilkan dalam penelitian dilapangan. Hal ini dilakukan agar penulisan laporan penelitian menjadi sistematis

Penyusunan Hasil Penelitian

b. Pengetikan data

(24)

3. Mengurus surat rekomendasi dasi pihak sekolah yang menjadi lokasi penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a) Pengumpulan data

Dalam pengumpulan data peneliti terjun langsung ke lapangan untuk melakukan kegiatan pengumpulan berbagai data yang dibutuhkan dalam penelitian. Pengumpulan data yang dilakukan adalah:

1) Pretest

Pretest dilakukan sebelum melakukan pembelajaran tari merak dengan model quantum teaching diterapkan, peneliti melakukan pretest dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana minat siswa terhadap pembelajaran seni tari sebelum pembelajaran tari merak dengan model quantum teaching di terapkan.

2) Penerapan Model dan Observasi pelaksanaan

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan seperti yang telah ditulis dalam rancangan penelitian. Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini diantaranya adalah memahami latar belakang penelitian dan menciptakan hubungan baik antara peneliti dengan subjek penelitian. Peneliti terus berupaya membina hubungan baik dengan subjek penelitian sebagai sumber data sehingga informasi yang terkait dengan fokus penelitian dapat diperoleh secara akurat sesuai dengan tujuan penelitian.

Observasi dilakukan oleh peneliti pada bulan Juli sampai bulan September 2013. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti terjun langsung ke lapangan sekaligus mengamati secara langsung proses pembelajaran seni budaya dan melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran seni budaya tentang proses pembelajaran yang dilaksanakan. Melalui kegiatan ini, peneliti dapat memperoleh data tentang proses pembelajaran berlangsung.

3) Postest

(25)

b) Pengolahan Data

Pada proses pengolahan data ini, data yang sudah terkumpul, selanjutnya dilakukan proses analisis kuantitatif. Teknik analisis kuantitatif tersebut bertujuan untuk melihat dan mendeskripsikan sejauh mana minat siswa terhadap pembelajaran seni tari sebelum dan sesudah penelitian ini dilaksanakan.

c) Proses Bimbingan

Proses bimbingan dilakukan peneliti dengan pembimbing I dan II yang telah ditetapkan oleh dewan skripsi dari mulai peneliti melakukan persiapan sampai peneliti menjelang ujian skripsi.

3. Tahap Penyusunan Laporan

Tahap akhir adalah penyusunan laporan penelitian, dalam penyusunan laporan penelitian ini meliputi beberapa proses kegiatan, diantaranya:

1. Penyusunan data

Penyusunan data dilakukan melalui beberapa tahap pengolahan data yang dihasilkan dalam penelitian di lapangan. Hal ini peneliti lakukan agar proses penulisan laporan menjadi akurat dan signifikan..

2. Pengetikan data

Pengetikan data dilakukan setelah semua data yang diperoleh tersusn secara sistematis melalui beberapa proses bimbingan.

3. Penggandaan laporan penelitian

Penggandaan dilakukan setelah penelitian selesai disusun dan telah mendapat persetujuan dari pembimbing I dan II.

C. Metode Penelitian

(26)

mengkaji tentang fenomena yang terjadi dalam pembelajaran tari merak dengan model quantum teaching melalui konsep belajar tandur kepada peserta didik, dan pengaruhnya terhadap minat siswa untuk mengikuti pembelajaran seni tari.

Untuk dapat mengungkap data tentang proses pembelajaran tersebut, diperlukan sebuah metode penelitian yang tepat. Metode penelitian merupakan hal yang sangat penting di dalam sebuah penelitian, yaitu untuk menghasilkan sebuah penelitian yang memiliki validitas tinggi dan berkualitas. Itulah sebabnya tingkat keberhasilan penelitian memiliki ketergantungan terhadap metode yang digunakan.

Berdasarkan paparan di atas metode yang dianggap tepat dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment. Pemilihan metode tersebut didasarkan kepada alasan bahwa penelitian ini bertujuan untuk dapat meneliti perlakuan tentang proses pembelajaran tari merak dengan model quantum teaching melalui konsep belajar tandur di SDN Mulyasari Subang. Hal ini sejalan dengan pendapat S. Margono (2005: 112) bahwa :

Penelitian eksperimen kuasi memberikan kesempatan untuk meneliti perlakuan-perlakuan didalam masyarakat yang tidak ditempatkan dengan sengaja, Melainkan terjadi secara alami. Akan tetapi keampuhannya tidak dapat menyamai keampuhan penelitian eksperimental yang sebenarnya.

Pernyataan di atas menjelaskan bahwa, metode quasi experiment digunakan untuk menguraikan sifat-sifat keadaan dan memeriksa penyebab dari gejala tertentu. Peneliti beranggapan bahwa metode quasi experiment sangat tepat digunakan dalam penelitian ini, karena sampel yang digunakan hanya satu sampel tanpa ada sampel pembanding. Dalam pemelitian ini menggunakan One Group

Design.

Keterangan: X1 : Pretest

O : Perlakuan X2 : Postest

(27)

D. Definisi Oprasional

Untuk menegaskan definisi istilah agar tidak terjadi salah penafsiran dalam judul penelitian ini, maka perlu adanya penafsiran terhadap istilah-istilah tersebut. Oleh karena itu peneliti akan mendefinisikan secara operasional terhadap istilah-istilah tersebut sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran Quantum Teaching

Quantum Teaching berasal dari istilah fisika yang berarti merubah energi

menjadi cahaya. Dalam hubungan quantum teaching dengan pembeajaran adalah suatu hubungan interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan lingkungan belajar sehingga dapat menimbulkan suatu kegemilangan dalam belajar. Penyampaian model quantum teaching dalam penelitian ini, diimplementasikan melalui konsep Tandur. Hal ini ditujukan agar guru dapat lebih mudah merancang konsep suatu pembelajaran dikelas. Ada enam unsur yang menjadi kerangka dasar pembelajarn dengan model quantum teaching yang agar mudah diingat disingkat menjadi Tandur (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan).

Pengimplementasian model pembelajaran ini kedalam pembelajaran seni tari di harapkan menjadi model yang efektif dalam menyampaikan materi ajar karena melalui model ini siswa di tumbuhkan minatnya untuk lebih memahami materi pelajaran seni tari, seperti dapat lebih mengartikan makna setiap gerak dalam tarian yang diajarkan dan dapat mengaplikasikanya kedalam kehidupannya sehari-hari. Siswa pun tidak akan merasa jenuh karena siswa diberikan pula pemahaman materi teorinya, sehingga dapat merangsang untuk menggunakan kecerdasan intelektualnya secara alami. Dengan begitu siswa akan merasa di akui bahwa siswa bisa melakukannya..

2. Tari Merak

(28)

tiga penari atau bisa juga lebih yang masing-masing memiliki fungsi sebagai wanita dan laki-lakinya. Iringan lagu gendingnya yaitu lagu Macan Ucul biasanya. Dalam adegan gerakan tertentu terkadang waditra bonang dipukul di bagian kayunya yang sangat keras sampai terdengar kencang, itu merupakan bagian gerakan sepasang merak yang sedang bermesraan. Alasan peneliti menggunakan tari merak ini karena tarian ini sesuai dengan karakteristik dan psikologi siswa sekolah dasar, gerakannya mudah di ikuti dan menggambarkan kecerian binatang, sehingga siswa dapat sesuka hati mereka menggambarkan keadaan burung merak tersebut. Dalam penelitian ini peneliti tidak memberikan tari merak secara bentuk utuh, melainkan tari merak yang siswa kreasikan sendiri. Tari merak disini peneliti gunakan hanya sebagai media untuk memberikan stumulus kepada siswa, hingga siswa dapat terangsang untuk menciptakan gerakan yang baru.

3. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan interaksi semua komponen atau unsur-unsur dalam kegiatan belajar mengajaryang saling berhubungan dan merupakan sesuatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Untuk mencapai suatu tujuan dimana dalam proses belajar mengajar guru dituntut untuk berperan sebagai perencana, pelaksana, penilai serta pembimbing. Maka kemampuan profesionan seorang guru harus benar-benari dituntut untuk tercapainya suatu proses pendidikan yang meliputi kemampuan guru dalam membangkitkan minat siswa demi terwujudnya interaksi di dalam kelas. Apabila hal ini dapat terlaksana dengan baik, maka akan mengakibatkan pembelajaran menjadi optimal

4. Minat

(29)

maka siswa akan terus berkecimpng dengan pelajaran tersebut, yang pada akhirnya akan menyebabkan perubahan tingkah laku baik itu aspek psikomotorik, afektif, maupun kognitif.

kesimpulan dari penjabaran di atas adalah bahwa pelaksanaan pembelajaran seni tari harus didasari minat yang baik karena akan menimbulkan perubahan tingkah laku. Proses pembelajaran seni tari, selain dari materi tarian yang menarik siswa, harus didasari dengan penyampaian model yang menarik pula agar pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik tanpa membuat siswa merasa terbebani dengan pelajaran tersebut.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan dalam penelitian untuk menumpulkan data. Instrumen penelitian sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu penelitian. Oleh karena itu penyusunan instrumen penelitian harus dirancang dengan baik agar diperoleh hasil yang sesuai dengan kegunaannya. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan instrumen penelitian sebagai berikut:

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi merupakan acuan atau rambu-rambu dalam mencari suatu fokus penelitian. Kegiatan observasi peneliti lakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap pembelajaran seni tari di SD negeri Mulyasari Subang, dari hasil observasi diperoleh data tentang gambaran umum proses pembelajaran seni tari di sekolah tersebut.

2. Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan peneliti terhadap narasumber dengan pedoman wawancara dalam bentuk pertanyaan yang tidak terstruktur untuk memperoleh data di lapangan mengenai proses pembelajaran seni tari di SD Negeri Mulyasari Subang.

3. Pedoman Dokumentasi

(30)

Mulyasari Subang dalam bentuk arsip, foto, video, gambar dan data lain yang dapat dijadikan sebagai dokumentasi untuk memperkuat penelitian.

4. Test

Dalam penelitian ini test merupakan alat ukur yang diberikan kepada sampel untuk mendapatkan jawaban yang diharapkan baik secara lisan, tulisan maupun perbuatan. Soal test dalam penelitian ini disusun menjadi 10 soal, yang masing-masing terdiri dari 5 soal untuk test perbuatan (aspek psikomotorik) dan 5 soal untuk test pengetahuan (kognitif). Sedangkan untuk nilai sikap (afektif), dilihat selama proses pembelajaran berlangsung.

Test dari ketiga aspek tersebut digunakan peneliti untuk mengukur kemampuan siswa dalam meningkatkan minatnya terhadap pembelajaran seni tari. Penilaian yang peneliti gunakan disesuaikan pada ketentuan yang terdapat di sekolah. Kategori nilainya antara lain :

a. kategori bobot nilai 90-80, sangat baik. b. kategori bobot nilai 79-69, baik. c. kategori bobot nilai 68-58, cukup baik d. kategori bobot nilai < 60, kurang baik

F. Instrumen Penilaian

Dalam Penelitian ini instrumen penilaian berguna sebagai tolak ukur dari ketercapaian materi yang telah disampaikan. Pada setiap penilaian disusun berdasarkan indikator minat siswa yang nantinya akan diberikan pengukuran ketercapaian minat siswa dengan rumusan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Penilaian siswa berdasarkan indikator minat belajar

Melalui pembelajaran tari merak dengan model quantum teaching

No Aspek pertanyaan sepontan yang

A = Jika siswa dapat

(31)

diberikan guru .

 Siswa dapat menjawab soal yang diberikan oleh guru ( soal tulisan)

 Siswa dapat menjelaskan kembali mengenai pertunjukan tari merak.

 Siswa dapat memberikan pendapatnya.

 Siswa dapat memahami penjelasan yang diberikan guru

 Siswa dapat menganalisis kembali tentang pertunjukan tari merak.

 Siswa dapat menyusun gerak dan bekerja sama

(32)

perbedaan ruang, level,

 siswa dapat berdisiplin dalam pelajaran

 Siswa dapat memiliki rasa percaya diri

(33)

D = Jika siswa tidak dapat mecapai keseluruhan indikator

< 60

Menurut penjelasan indikator penilaian dalam penelitian ini fokus nilai pembelajaran yang akan diteliti oleh peneliti yaitu meningkat atau tidaknya minat siswa terhadap pembelajaran seni tari.melalui konsep tandur, dimana peneliti dapat melihat proses kreatif siswa dalam mengikuti pembelajaran seni tari untuk mengeksplorasi, menciptakan, menyusun gerakan, tari merak dari hasil pengamatan melalui media video yang telah diberikan oleh guru, menggabungkan tiap-tiap gerakan dengan musik, dan siswa mampu menampilkan hasil eksplorasimya didepan kelas secara berkelompok.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Observasi

Salah satu upaya dalam mengumpulkan data, peneliti melakukan peninjauan secara langsung terhadap objek peneliti, objek yang diteliti adalah siswa kelas VI SD Negeri Mulyasari Subang berikut dengan lingkungan sekolah tersebut, dengan melakukan pengamatan kemudian mencatat informasi dan data-data yang diperlukan baik untuk kebutuhan data-data utama maupun data-data pendukung, dalam melakukan observasi ini dilakukan secara terus menerus sampai peneliti benar-benar mendapatkan data dan informasi yang diperlukan cukup.

(34)

seolah-olah mereka merasa malas untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain dari proses pembelajaran peneliti melakukan observasi saat kegiatan ekstrakurikuler kesenian dan bagaimana sikap dan upaya guru dalam melakukan pendekatan terhadap siswa, interaksi antar siswa ketika proses eksplorasi dalam pencarian gerak dan bagaimana prilaku siswa ketika siswa berinteraksi pada saat jam istirahat.

b. Wawancara

Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan informasi. Teknik wawancara dilaksanakan melalui komunikasi secara lisan (tanya jawab) terhadap narasumber.

Kegiatan wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada siswa, guru, tentang pembelajaran seni tari serta kepada orang tua siswa untuk mengetahui kegiatan siswa. teknik wawancara digunakan untuk menggali dan memperoleh data atau informasi yang lebih mendalam dan relevan dengan masalah yang diteliti. Tujuan pelaksanaan wawancara terhadap guru, kepala sekolah dan siswa tersebut adalah untuk mendapatkan data-data yang akurat, berhubung guru, siswa dan kepala sekolah merupakan subjek dan objek utama dalam penelitian yang melaksanakan proses belajar mengajar langsung di lapangan.

c. Studi Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu upaya dalam rangka pencarian berdasarkan dokumen-dokumen pribadi dengan sejumlah informasi yang dianggap memiliki informasi tentang masalah yang sedang diteliti. Hasil dari pendokumentasian ini yaitu berupa gambar dan bentuk kaset hasil dari rekaman wawancara antara penelitian dengan sejumlah informan. Cara ini dilakukan untuk melengkapi.

d. Studi Pusaka

(35)

permasalahan penelitian selain itu juga agar peneliti mempunyai pijakan yang cukup kuat untuk membangun kerangka berfikir.

Studi pustaka dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dari berbagai sumber bacaan baik yang bersifat dokumen sumber lainnya. Pada intinya studi pustaka dilakukan agar peneliti mempunyai pedoman, pengetahuan pandangan dan pemahaman yang luas terhadap masalah yang diteliti yaitu untuk mendapatkan teori dan konsep-konsep yang diinginkan landasan pemikiran dalam penelitian ini. Jenis studi pustaka dalam penelitian ini berupa buku-buku, skripsi, artikel, koran internet dan sumber lain yang ada kaitanya dengan penelitian yang akan dilakukan. Adapun sumber yang mendukung dalam penelitian ini diantaranya:

1. Bobbi DePorter, tahun 2010 yang di terjemahkan oleh Ali Nilandari dengan

judul “Quantum teaching”, dalam buku ini berisi tentang teori-teori yang

membahas tentang model quantum teaching.

2. Kurt Singer, tahun 1973 dengan judul “Membina Hasrar Belajar Siswa”,

dalam buku ini membahas tentang cara-cara menumbuhkan hasrat belajar siswa di sekolah.

3. Syaiful Sagala, tahun 2013 dengan judul “Konsep dan Makna Pembelajaran” yang membahas tentang konsep-konsep pembelajaran dan pengetahuan tentang pendekatanserta teknik-teknik dalam pembelajan.

H. Analisis Data

(36)

Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain one group

pretest-posttest. Penilaian tingkat minat siswa diukur dua kali dari tes awal dan test akhir,

adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Mencari rata-rata test awal

2. Mencari rata-rata test akhir

3. Menghitung perbedaan rata-rata melalui uji t dengan rumus sebagai berikut:

Untuk mencari

Keterangan:

t : Taraf signifikan hasil hitungan

Md : Mean dari deviasi (d) antara pretest dan posttest Xd : Perbedaan deviasi dengan mean deviasi

X2d : Jumlah Kuadrat deviasi db : ditentukan dengan N-1

Dari data yang telah diseleksi diklasifikasikan kemudian diubah kedalam bentuk persentase. Teknik ini digunakan kedalam pengolahan data penelitian yaitudengan penghitungan persentase. Persentase untuk semua kemungkinan jawaban dapat diperoleh dengan memberikan frekuensi observeb (FO) dengan jumlah sampel (N) kemudian dikalikan 100% dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

FO : Frekuensi Observeb yang memilih suatu alternatif N : Jumlah siswa

100 : Bilangan tetap

P : Persentase yang dicari Md

t =

√∑X2d

N (N-1)

Md = ∑d N

FO

(37)

Dalam proses pengolahan data analisis data peneliti menggunakan tahapan sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Langkah awal dalam menganalisis data suatu penelitian adalah kegiatan reduksi data. Dalam tahapan ini peneliti melakukan pemilihan data dengan cara pembuatan ringkasan, mengelompokan data sesuai dengan karakteristiknya, memilih hal-hal yang pokok dan membuang data yang tidak perlu sehingga data yang terkumpul memudahkan peneliti dalam menganalisis data lebih lanjut. Adapun aspek-aspek permasalahan yang direduksi dalam masalah ini adalah : 1) data tentang materi pembelajaran

2) data tentang proses belajar mengajar

3) data tentang kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran 4) data tentang prestasi setelah mengikuti pelajaran

2. Display Data

Data yang telah penulis kumpulkan selanjutnya disajikan dalam bentuk laporan secara jelas dan sistematis. Dalam tahapan ini keluwesan wawasan pada seorang peneliti, sehingga hasil penyajian laporan tersebut mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca penelitian ini.

3. kesimpulan dan Verivikasi

Kesimpulan merupakan upaya untuk mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang telah dianalisisdengan mencari hal-hal penting. Pengambilan kesimpulan merupakan intisari dari sebuah penelitian yang telah dicapai sehingga semua kalangan pembaca tidak salah persepsi dalam menafsirkannya.

(38)

meminta pertimbangan dari berbagai pihak yang relevan menyangkut permasalahan penelitian ini.

4. Hipotesis

(39)

115

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari perolehan data dari penelitian ini peneliti dapat menarik kesimpulan aplikasi quantum teaching melalui pembelajaran tari merak merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran seni tari. Selama mengikuti pembelajaran tari merak dengan model quantum teaching, siswa menjadi meningkat minatnya untuk mengikuti pembelajaran seni tari. Hal ini terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa melalui test sebelum dan sesudah pembelajaran ini diterapkan.

Melalui penelitian ini pengetahuan, kreativitas dan sikap siswa dapat terolah, sehingga minat siswa untuk mengikuti pembelajaran seni tari pun meningkat dengan signifikan. Dengan demikian pembelajaran tari merak dengan model quantum teaching dapat memberikan kebermaknaan bagi siswa. pengujian terhadap pre test dan post test menunjukan bahwa minat siswa mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dalam peningkatan hasil belajar dari aspek psikomotorik, afektif dan kognitif siswa melalui test tersebut signifikan. Ttes

sebesar 6,41 dikonsultasikan dengan tabel nilai t, lampiran 2 ekor Ttab sebesar 2,01

menyatakan Ttab < Ttes.

B. Saran

Adapun yang dapat dijadikan saran sebagai bahan pertimbangan dalam memperbaiki proses belajar mengajar seni tari di SDN Mulyasari Subang Diantaranya:

1. Guru Seni Budaya

(40)

2. Mahasiswa

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan pengalaman berharga serta dapat menjadi bahan yang bermanfaat bagi khalayak umum.

3. Lembaga UPI

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Tri Prasetya, Joko. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya

...(2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Dahlan, M. D. (1990). Model-Model Mengajar. Bandung: CV. Diponegoro DEPDIKNAS. (2012) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI DePorter, Bobbi. (2000) Quantum Teaching. Bandung: PT. Miran Pustaka

Gintings, Abdurahman. (2008). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora Gulo, W. (2002). Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT Grasindo

Hamalik, Oemar. (2007). Dasar-Dasar Pengembangan kurikulum. Bandung: PT. Remaja Bosdakarya

Masunah, Juju. (2012). Tari Pendidikan. Bandung: UPI

Nasution, Noehi. (1991). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud, Universitas Terbuka

Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran. Depok: PT. Rajagrafindo Persada Sagala, S. (2013). Konsep dan makna pembelajaran Bandung: CV Alfabeta Singer, Kurt. (1973). Membina Hasrat Belajar di Sekolah. Bandung: (CV. Remaja

Karya

S. Margoni (2005). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta PT. Rineka Cipta Sudjana, Nana. (1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Batu

Sugiyono. (2012) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta

(42)

Susilana, Rudi dkk. (2006). Kurukulum pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen UPI

Tidjan SU. (1993). Bimbingan dan Konseling Untuk Sekolah. Yogyakarta : UPP-UNY

Tersedia Surya, Moh http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/[ 15 Juli 2013 ]

Tersedia Suryabrata, dkk http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/[ 15 Juli 2013 ]

Tersedia http://acenale.wordpress.com/2011/12/21/minat-belajar/[ 21 Agustus 2013 ]

Tersedia http://harisfauzihebat.blogspot.com/2013/04/faktor-faktor-yamg-mempengaruhi-minat.html[ 21 Agustus 2013 ]

Tersedia http://eprints.uny.ac.id/7795/3/bab%202%20-05503241026.pdf/minat-belajar [ 10 September 2013 ]

Gambar

Tabel 3.1 Daftar sampel kelas VI SDN Mulyasari Subang
Tabel 3.2 Penilaian siswa berdasarkan indikator minat belajar

Referensi

Dokumen terkait

penerapan simbol jari tangan untuk meningkatkan materi akor pada pembelajaran. angklung di SMP Mutiara 5 Lembang secara operasional fokus kajiannya

Keterangan Hak Mewaris yang Dibuat Oleh Notaris, Program Spesialis Notariat dan Pertanahan, Jakarta : Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1999.. Rahardjo, Satjipto, Ilmu Hukum

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Magister Agribisnis Angkatan VII Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, yang telah membantu penulis selama masa perkuliahan

[r]

 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;.  memfasilitasi peserta didik

Dan ini, akan menghasilkan calon pembeli mobil merasa sulit untuk memilih mobil yang tepat dan sesuai dengan kriteria yang diinginkan karena calon pembeli

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil terhadap VCT (Voluntary Counseling Testing) di BPM Nengah Sukartini, S.ST tahun