MODEL PEMBELAJARAN TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN CISANGKU KECAMATAN CURUG PADA KONSEP
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
SKRIPSI
DiajukanuntukMemenuhiSebagiandariSyaratMemperolehGelarSarjanaPendidikan Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar
Oleh
NOVI PUSPAMANDIRI
0903805
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ABSTRAK
NOVI PUSPAMANDIRI (2013) “Model PembelajaranTipe STAD
untukMeningkatkanHasilBelajarSiswaKelas IV SDN
CisangkuKecamatanCurugPadaKonsepPerkembanganTeknologiKomunikas i”
Penelitianinidilatarbelakangisetelahdilakukanobservasi,
bahwabanyaksiswakelas IV SDN
Cisangkukurangmemahamipembelajaranperkembanganteknologikomunikasi, pembelajaran IPS cenderungmenjadikeluhanbagisiswakarenadianggappelajaran yang membosankandansulit. Sertadilihatdarirendahnyahasilbelajar, dan guru hanyamenggunakanmetodebelajar yang klasikal (ceramahdantanyajawab) tanpamenggalikonseppengetahuansiswasehinggapembelajaranmenjadikurangefekt if. Berdasarkanlatarbelakangmakarumusanmasalahnyaadalah; (1) bagaimanapenerapanmodel
pembelajarandenganmenggunakantipeSTADpadasiswakelas IV SDN Cisangku?; (2) bagaimanapeningkatanhasilbelajarsiswakelas IV SDN Cisangkudenganmenggunakantipe STAD?. Berdasarkanrumusanmasalah,
makatujuanpenelitianadalah; (1)
untukmenerapkanpembelajarandenganmenggunakantipeSTADpadasiswakelas IV SDN Cisangku; (2) untukmeningkatkanhasilbelajarsiswakelasIV SDNCisangku. DalampenelitianinipenelitimenggunakanmetodePenelitianTindakanKelas (PTK) dari model Kemmisdan Taggart. Penelitianinidilaksanakansebanyaktigasiklus, yang terdiriatasempattahapanyaituperencanaan, pelaksanaann, pengamatan, danrefleksisehinggadarisikluskesiklusdapatdiketahuiperkembangannyadandapatdi perbaikipadasiklusberikutnyajikamasihadapermasalahan yang belumteratasi.Hasilpenelitianiniadalah; (1) Guru dapatmenerapkan model pembelajarantipe STAD padakonsepperkembanganteknologikomunikasipadasiklus I mencapai52%; Siklus II 76%; danSiklus III 92%. (2) perolehanhasilbelajarsiswapadaSiklus I 44,7; Siklus II 52,7; danSiklus III 75,3 (3) presentasekeaktifanbelajarsiswapadaSiklus I 40%; Siklus II 60%; danSiklus III 92%. Pada tiapsiklusmengalamipeningkatan.Kesimpulan yang diperolehadalah;
(1) guru
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...ii
DAFTAR ISI...iv
DAFTAR TABEL ...vii
DAFTAR GRAFIK DAN GAMBAR ...viii
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ...1
B. RumusanMasalah ...3
C. TujuanPenelitian ...4
D. ManfaatPenelitian ...4
E. DefinisiOperasional ...5
F. HipotesisTindakan ...6
BAB II KAJIAN TEORI A. TinjauanTipe STAD ...7
B. TinjauanHasilBelajar ...17
C. TinjauanPerkembanganTeknologiKomunikasi...21
BAB III METODOLGI PENELITIAN A. MetodePenelitian ...23
B. SubjekdanLokasiPenelitian ...28
C. InstrumenPenelitian, TeknikPengumpulandanAnalisis data ...28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HasilPenelitian ...38
B. Pembahasan Data HasilPenelitian...70
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ...79
B. Saran ...80
C. Rekomendasi ...81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah
Pembelajaran di sekolahdasar (SD) yang dilakukanoleh guru
bertujuanmendidikdanmembinasiswauntukmenjadimanusia yang
pandaidanberperilakubaiksertasesuaidengannormaatauaturan.
Padasaatpembelajarantentangperkembanganteknologi,
penelitimengharapkansiswadapatmencapaistandarkompetensiyaitumengenal SDA,
kegiatanekonomi, dankemajuanteknologi di lingkungan kabupaten/kota dan
provinsisertakompetensidasarmengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.
Tidaksedikitdari guru yang tidakmempertimbangkankompetensidasaryang
ditentukansehinggadalamprosesnyahanyamementingkanterselesaikannyamateriba
han ajar dengantidakmenggunakanmetode, proses yang baik, danapa yang
akandiperolehsiswasetelahpembelajaranselesai. Hal iniberakibatpadahasilbelajar
yang
kurangmaksimalbaikdarisisikognitifmaupunafektif.Denganharapansiswadapatmen
capai target pembelajarandenganbaik,
namunpadasaatpelaksanaannyaharapantidaksesuaidengankenyataan, siswa yang
memperolehnilaidiatas rata-rata tidaksebandingdenganjumlahsiswa yang
2
Suprijono (2009:8) menjelaskan,
“berhasiltidaknyasuatutujuanpendidikanbergantungkepadabagaimana proses
belajarmengajardirancangdandisajikan.
Kegiatanbelajarpengetahuanmerupakandasarbagisemuakegiatanbelajar”
Padakenyataannyabanyakpermasalahan yang muncul yang menjadikantugas guru
semakinkompleks.Sebaiknya guru tidakhanyamementingkantercapainya target
kurikulumsaja. MenurutYusnandar (2010 :38) mengatakanbahwa:
Setelah guru mempelajarikurikulum (yang berlaku), iamembuatsuatudesainpembelajarandenganmempertimbangkankemampua nawalsiswa (entering behavior), tujuan yang hendakdicapai, teoribelajardanpembelajaran, karakteristikbahan yang akandigunakan, danunsur-unsurlainnyasebagaipenunjang. (Yusnandar, 2010 : 38).
Berdasarkanhasilobservasi, ternyatahasilbelajarsiswapadamatapelajaran
IPS kelas IV SDN
Cisangkuterkaitpembelajaranperkembanganteknologikomunikasikurangmemenuh
iapa yang diharapkan. Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan kurang
menarikberlangsung membosankan, serta interaksi yang terjadi hanya satu arah
karena guru yang dominan aktif, sementara siswa pasif dan sebagian
siswamemiliki nilaipadamatapelajaranIPS dibawah KKM yang
ditetapkan.Sedangkanharapan ideal, padapembelajarantuntaskriteriaketuntasan
minimal adalah 65 % dariindikator yang ditetapkan.
Dari pengamatanselama proses pembelajaran berlangsungsekitar 70%
siswa kelas IV SDN Cisangku mendapat nilai kurang dari 5,5. Untuk lebih jelas
Nilai IPS Kelas IV SDN Jiput
No Nilai JumlahSiswa Persentase (%)
1. 20 - 50 26 70%
2. 51 – 60 2 25%
3. 61 – 70 2 5%
Hasil belajar tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan
kriteriaketuntasan belajar yaitu 65. Rendahnya hasil belajar tersebut
diperkirakanakibat motivasi, minat dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
sangat rendah sehingga terlihat banyak siswa kurang siap dalam menerima materi
pelajaran setiap pertemuan.
Permasalahantersebuthendaknyadapatdiatasioleh guru
dengancaraberusahamenerapkanberbagaicarapendekatanbelajar, penggunaan
model, danpenggunaan media,
sehinggadiharapkantingkatkeberhasilansiswadalambelajarmenjadilebihbaik.
Atasdasaritulahmakapenelitimenganggapperluuntukmengangkatmasalahinidalamu
payamemperbaikihal-hal yang masihdianggapkurang, dengantujuan agar guru
lebihmemahamisertadapatmemilihmetode yang tepat,
sehinggasiswamenjadikreatif, komunikatif, daninovatif, dalamsetiap proses
belajarmengajarberlangsung.
“Karenatujuanbelajarsebagaihasilberupakemampuanberpikirkritis, kreatif,
sikapterbukadandemokratis, menerima orang lain, dansebagainya” (Suprijono,
2009 : 5).
Berdasarkan uraian tersebut, makapenelititertarikuntukmengadakan
4
untukMeningkatkanHasilBelajarSiswaKelas IV SDN
CisangkuKecamatanCurugpadaKonsepPerkembanganTeknologiKomunikasi”.
B. RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakangmasalahtersebut di atas,
penelitimencobamerumuskanrincianpokokpermasalahansebagaiberikut:
1. Bagaimanapenerapanmodel pembelajarandenganmenggunakantipeSTAD
padasiswakelas IV SDN Cisangku?
2.Bagaimanapeningkatanhasilbelajarsiswakelas IV SDN Cisangkudengan
menggunakantipe STAD?
C. TujuanPenelitian
Adapuntujuan yang ingindicapaipadapenelitianiniadalah:
1. UntukmenerapkanpembelajarandenganmenggunakantipeSTADpadasiswa
kelas IV SDN Cisangku;
2. UntukmeningkatkanhasilbelajarsiswakelasIV
SDNCisangkudenganmenggunakantipe STAD.
D. ManfaatHasilPenelitian
Manfaat yang diharapkandalampenelitianadalah:
1. Bagipenulis,
dapatmemperolehpengalamanlangsungdalammenerapkanpembelajaran IPS
dalamperkembanganteknologikomunikasimelalui modeltipe STAD.
2. Bagi guru,
dalamperkembanganteknologikomunkasiuntukmeningkatkanhasilbelajarsiswa
dengantipe STAD.
3. Bagisiswaterutamasebagaisubjekpenelitian, diharapkandapatmemperoleh
pengalamanlangsungmengenaiadanya prosesdalambelajar IPS secaraaktif,
kreatifdanmenyenangkanmelaluikegiatanpembelajaransesuaiperkembanganber
fikirnya.
E. DefinisiOperasional
1. Model PembelajaranTipe STAD
Model pembelajaranadalahbentukpembelajaran yang
tergambardariawalsampaiakhir yang disajikansecarakhasoleh guru di kelas. Guru
dapatberkreasidenganberbagai model pembelajaran yang khassecaramenarik,
menyenangkan, danbermanfaatbagisiswa. Olehkarenaitu, guru
perlumenguasaidandapatmenerapkanberbagaistrategi yang di
dalamnyaterdapatpendekatan, model, dantekniksecaraspesifik.
Pembelajarankooperatifadalahsuatu model pembelajaran yang
mengutamakankerjasamadalamkelompokuntukmencapaiketuntasanbelajar.
STAD (Student Teams Achievement Divisions)
6
caraheterogendenganmelibatkanpengakuantimdantanggungjawabkelompokuntukp
embelajaranindividuanggota demi tercapainyatujuanpembelajaran.
2. HasilBelajar
Hasilbelajaradalahsebagianhasil yang dicapaiseseorangsetelahmengalami
proses belajardenganterlebihdahulumengadakanevaluasidari proses belajar yang
dilakukan, sertasuatupencapaian yang diperoleholehsiswadalam proses
pembelajaran yang
dituangkandenganangkamaupundalampengaplikasianpadakehidupansehari-hariatasilmu yang didapat.
Hasilbelajardapatdikatakantuntasapabilatelahmemenuhikriteriaketuntasan
minimum yang ditetapkan.Hasilbelajar yangtinggiataurendah
menunjukkankeberhasilan guru dalammenyampaikanmateripelajarandalam proses
pembelajaran
3. Perkembangan Teknologi Komunikasi
Perkembanganteknologikomunikasiyang
dijadikanpenelitianadalahmencakup Mata pelajaran SD di kelas IV. Komunikasi
adalah penerimaan pesan, baik langsung atau tidak langsung.Komunikasi
langsung berupa menanyakan langsung tanpa alat. Mengikutikemajuanzaman, alat
komunikasi mengalami perkembangandan memudahkan manusia dalam
Contoh alat komunikasi antara lain:Surat, telepon, telegram, radio, dan
sebagainya.
F. HipotesisTindakan
Hipotesis yang digunakandalampenelitianiniadalah “jikamenggunakan
model STAD
padakonsepperkembanganteknoloikomunikasimakahasilbelajarsiswakelas IV
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK atau Classroom Action Research).Penelitian tindakan kelas
merupakan suatu bentuk inquiry melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peneliti
yang terlibat dalam situasi yang ditelitinya yang bertujuan untuk memperbaiki
kualitas pembelajaran, serta untuk meningkatkan kinerja sistem pendidikan. Hal
tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Suhardjono (Mohammad Asrori,
2008:5) mendefenisikan ”penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik
pembelajaran.”
Sejalan dengan pendapat Suharsimi (2005) penelitian tindakan kelas
adalah suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang
diberikan tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang
bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
Tindakan yang secara sengaja dimunculkan tersebut diberikan oleh siswa.
„Penelitian ini dilakukan oleh guru di dalam kelas melalui refleksi diri dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai seorang guru di kelas tersebut.
Sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa lebih meningkat‟ Wardani dalam
Dari pendapat diatas, model penelitian yang akan dikembangkan pada
penelitian iniadalah model Kemmis dan MC Teggart. Model ini terdiri dari empat
tahapanyang lazim dilalui, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi.
Peneltian ini direncanakan dan akan dilaksanakan tiga siklus. Adapun
model PTK untuk masing-masing tahap digambarkan sebagai berikut:
Pra siklus
Perencanaan
Refleksi Siklus I Tindakan
Observasi
Perencanaan
Tindakan Siklus II
Refleksi
Observasi
Perencanaan
Tindakan Siklus III
25
Gambar 3.1Siklus Model Kemmis dan Taggart
Gambar diatas dapat dijelaskan berdasarkan tahapan-tahapan sebaai berikut :
Pra Siklus
Dalam kegiatan penelitian pra siklus ini mengetahui kegiatan belajar mengajar
yang sesungguhnya.Kegiatan ini lebih dikenal dengan sebutan kegiatan melihat
kondisi.
Kegiatan pra siklus dilaksanakan dengan tahapan sebagai beikut :
1. Kegiatan yang diobservasi adalah seluruh aktivitas guru dan siswa selama
proses belajar mengajar dan hasil nilai yang diperoleh dalam pembelajaran.
dalam kegiatan observasi ditemukan dalam pembelajaran IPS yang
berlangsung.
2. Pada tahapan penelitian ini bersama guru berdiskusi tentang yang diperoleh
pada saat observasi kelemahan-kelemahan yang ada dan tidak sesuai dicari
solusinya. Berdasarkan hasil diskusi disepakati antara peneliti dengan guru
dalam melakukan tindakan mencoba menggunakan model STAD dalam
pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep
perkembangan teknologi komunikasi dengan menggunakan model STAD ini
diharapkan dalam proses belajar mengajar meningkat dalam siklus pertama.
Siklus I merupakan langkah untuk memulai penelitian berdasarkan masalah dan
hasil refleksi prasiklus pada tahap orientasi.Hasil temuan orientasi menjadi
perencanaan pada siklus ini. Siklus 1 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Perencanaan, yaitu merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam
kegiatan KBM, menyusun RPP dengan menggunakan model STAD,
menyusun scenario pembelajaran IPS, menggunakan alat peraga dalam proses
pembelajaran.
2. Tindakan, yaitu dilakukan oleh guru sebagai upaya melaksanakan proses
pembelajaran yang diharapkan guru. Pada tahap ini guru melakukan
pembelajaran IPS dengan menggunakan model STAD.
3. Observasi, yaitu melakukan observasi pengamatan perilaku guru dan siswa
dalam proses pembelajaran IPS dengan menggunakan model STAD.
4. Refleksi, yaitu pada tahap ini berdiskusi dengan guru untuk melihat hasil yang
dicapai dan kekurangan selama pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang perlu
diperbaiki adalah cara guru melaksanakan KBM, dengan model STAD serta
hasil belajar siswa berdasarkan hasil refleksi ini peneliti bersama guru dapat
melakukan refleksi perbaikan terhadap rencana awal dan tindakan untuk
mewujudkan tujuan penelitian. Jika sebelum tercapainya tujuan penelitian
maka hasil refleksi menjadi perencanaan pada siklus berikutnya. Apabila
dinyatakan berhasil maka tindakan dihentikan. Apabila masih banyak yang
perlu diperbaiki, maka penelitian dilanjutkan ke siklus II dan seterusnya.
27
Dengan memperhatikan tindakan siklus I maka kegiatan perencanaan
pembelajaran siklus II sebagai berikut :
1. Perencanaan, melalui diskusi menentukan alternative pemecahan masalah
yang akan disajikan pada siklus II, menyusun RPP dengan model STAD dan
menetapkan tema yang akan menjadi perhatian utama dalam kegiatan
observasi.
2. Tindakan, yaitu menerapkan tindakan yang mengacu pada scenario dan RPP.
3. Observasi, yaitu melakukan observasi dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model STAD.
4. Refleksi, kegiatan refleksi pada siklus II ini dimaksudkan untuk merefleksikan
hasil temuan pada pembelajaran siklus II. Refleksi ini dimaksudkan untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada saat
proses pembelajaran IPS
Siklus III
Dengan memperhatikan tindakan siklus II maka kegiatan perencanaan
pembelajaran siklus III sebagai berikut:
1. Perencanaan, melalui diskusi menentuka alternative pemecahan masalah yang
akan disajikan pada siklus III, menyusun RPP dengan model STAD dan
menetapkan tema yang akan menjadi perhatian utama dalam kegiaatan
observasi.
2. Tindakan, yaitu menerapkan tindakan yang mengacu pada scenario dan RPP
4. Refleksi, kegiatan refleksi pada siklus III ini dimaksudkan untuk
merefleksikan hasil temuan pada pembelajaran siklus III. Pada tahapan ini
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model STAD sudah
maksimal. .
B. Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian .ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Cisangku Kecamatan
Curug.Jumlah siswa kelas IV yaitu 30 siswa.
2. Lokasi Penelitian
Peneltian Tindakan Kelas inidilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Cisangku
Kecamatan Curug.
C. Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan dan Analisi Data
1. Instrumen Penelitian
“Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam rangka
pengumpulan data” (Purwanto, 2008 : 56). Instrumen penelitian yang baik dan
tepat akan menentukan mutu data-data yang dikumpulkan dengan demikian
menyusun instrumen merupakan langkah penting dalam peneitian. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas IV SDN Cisangku ini berupa
observasi, wawancara, dan tes.
a. Observasi
Arikunto (2003:30), mengemukakan bahwa observasi atau pengamatan adalah
29
serta pencatatan secara sistematis.Observasi dilakukan kepada aktivitas mengajar
guru dan keaktifan belajar siswa.
b. Wawancara
Memberikan tuntunan dalam mengkomunikasikan secara langsung
pertanyaan-pertanyaan terhadap responden yang akan di wawancarai (Toha
Anggoro, 2008:17). Responden yang dimintai data adalah guru dan siswa kelas
IV.
c. Tes
Menurut Webster Collegiate dalam buku Purwanto (2008 : 64), „tes adalah
serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki
oleh individu atau kelompok‟. Sesuai dengan pendapat diatas dalam penelitian ini
peneliti memberikan tes prestasi pada siswa maksudnya adalah untuk mengetahui
tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS, setelah proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran tipe STAD.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi dilakukan kepada pengajaran keterampilan mengajar guru dan
Aktivitas Mengajar Guru
No Aspek yang diamati/Deskriptor Jawaban
YA TIDAK
1 Kemampuan membuka pelajaran menarik
perhatian siswa
2 Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar
3 Melakukan apersepsi bermakna
4 Memberi acuan materi belajar yang akan disajikan
5 Kejelasan suara dalam proses pembelajaran
6 Gerakan anggota tubuh dan posisi yang tidak
mengganggu perhatian siswa
7 Antusiasme, penampilan dan kinerja yang kondusif
bagi siswa
8 Mobilitas dalam kelas dilakukan dengan luwes dan
efektif
9 Penguasaan bahan ajar, penyajian bahan pelajaran
sesuai dengan KD, indikator dan sumber belajar 10 Pembahasan, pemberian contoh yang tepat 11 Penguasaan materi terhadap bahan pelajaran
12 Dapat merespon pertanyaan/mengatasi masalah
yang berasal dari siswa
13 Strategi pembalajaran sesuai dengan jenis dan
prosedur yang ditetapkan
14
Penyajian bahan ajar berorientasi pada aktivitas siswa dan keragaman kecerdasan siswa secara
menyeluruh
15 Penanganan individu/kelompok siswa dilakukan
dengan efektif
16 Alokasi waktu dalam KBM dimanfaatkan secara
efektif
17 Kemampuan menggunakan media pembelajaran
18 Ketepatan saat memilih dan menggunakan
alat/media
19 Menguasai keterampilan dalam mengoperasikan
alat/media pembelajaran
20 Alat yang digunakan dapat meningkatkan kualitas
31
relevan dengan yang diranvang pada RPP
22 Menggunakan penilaian yang sesuai dengan KD
dan indikator
23 Menggunakan penilaian yang relevan dengan
waktu yang tersedia
24
Kemampuan menutup pelajaran meninjau kembali dan membimbing siswa menyimpulkan hasil
belajar
25 Menata kembali kerapihan/suasana kelas agar
kondusif bagi KBM berikutnya
Jumlah
Persentase
Tabel 3.2 Keaktifan Belajar Siswa
No Aspek yang diamati/Deskriptor Jawaban
YA TIDAK
1 Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru
2 Berpikir dahulu sebelum menjawab pertanyaan
3 Ketepatan dalam menjawab pertanyaan 4 Jawaban yang jelas dan sederhana
5 Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan
6 Ketepatan dalam mengajukan pertanyaan 7 Pertanyaan yang jelas dan sederhana
8 Sopan santun dalam bertanya
9 Keaktifan siswa dalam kerja kelompok 10 Kerjasama dengan anggota kelompok
11 Inisiatif yang timbul dalam kegiatan kerja
kelompok
12 Kesempatan untuk melakukan demonstrasi dalam
kelompok
13 Keaktifan siswa dalam membedakan alat-alat
komunikasi pada masa lalu dan masa kini
14 Keaktifan siswa dalam mendeskripsikan kegiatan
komunikasi masa lalu dan masa kini
15
Keaktifan siswa dalam mendeskripsikan
Presentase
b. Wawancara
Penelitian ini menggunakan panduan wawancara untuk mengungkap data dan
mengetahui pendapat guru dan siswa secara kualitatif.
Tabel 3.3
Pedoman Wawancara Guru Pra Siklus
No Pertanyaan
1 Apakah sebelum mengajar Ibu membuat RPP?
2 Apakah model yang digunakan selama ini dapat membangkitkan aktivitas belajar siswa?
3
Model apa saja yang Ibu gunakan dalam pembelajaran IPS
4 Apakah selama pembelajaran, Ibu menggunakan media pembelajaran?
5 Media apa saja yang Ibu gunakan dalam pembelajaran IPS?
Tabel 3.4
Pedoman Wawancara Siswa Pra Siklus
No Pertanyaan
1 Apakah kamu menyukai pelajaran IPS?
2 Apakah kamu merasa kesulitan dapam pembelajaran Ips? 3 Apakah kamu merasa bosan dengan pembelajaran IPS?
33
Tabel 3.5
Pedoman Wawancara Guru Siklus III
No Pertanyaan
1 Apakah pendapat Ibu tentang model STAD?
2
Apa perbedaan dalam pembelajaran sebelum dan sesudah penelitian?
3 Bagaimana aktivitas belajar siswa setelah menggunakan model STAD?
4 Apakah hasil belajar siswa meningkat setelah diterapkannya model STAD dalam pembelajaran IPS?
Tabel 3.6
Pedoman Wawancara Siswa Siklus III
No Pertanyaan
1 Bagaimana kesan kamu dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan?
2 Apakah kamu senang dengan pembelajaran perkembangan teknologi komunikasi?
3 Apakah kamu merasa bosan dengan pembelajaran IPS?
4 Apakah kamu merasa kesulitan dalam pembelajaran IPS dengan model STAD?
c. Tes
Tes dilakukan sebanyak 3 kali.Tes berbentuk LKS, ada yang kelompok dan
individu.Jenis tes yaitu tes tertulis, berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 butir
setiap siklusnya.Materi yang akan di tes pada penelitian ini adalah, mengenai
perkembangan teknologi komunikasi.kelas IV SD.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Siklus I
No Kompetensi
Dasar Indikator
Tingkat
kesukaran C1 C2 C3 Jumlah
1 Perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya 1. Membandingkan jenis teknologi komunikasi Mudah
50% PG 1, 4, 11, 14 PG 6, 15, 2, 7 2. Mendeskripsikan kegiatan komunikasi masa lalu dan masa kini Sedang 40% PG 3, 17, 18,19 PG 12, 20
PG 9 7
3. Mendeskripsikan kelebihan dan kelemahan komunikasi masa lalu dan masa kini
Sukar
10% PG 13, 16
PG 8 PG 10 4
Jumlah 10 7 3 20
Presentase 50% 40% 10% 100%
Keterangan:
C1 = Kognitif 1 (Pengetahuan)
C2 = Kognitif 2 (Pemahaman)
C3 = Kognitif 3 (Penerapan)
Dari kisi-kisi tersebut, maka dapat dibuat lembar soal yang terdiri dari 20
pilihan ganda. Adapun bobot nilai dari masing-masing soal yaitu:
a. soal pada tingkat kesukaran mudah adalah nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 11, 14, 15;
b. soal pada tingkat kesukaran sedang adalah nomor 3, 9, 12, 17, 18, 19, 20;
c. soal pada tingkat kesukaran sukar adalah nomor 8, 10, 13, 16.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Soal Siklus II
No Kompetensi
Dasar Indikator
Tingkat
kesukaran C1 C2 C3 Jumlah
35
1 Perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya jenis teknologi komunikasi
30% 2, 3 5
2. Mendeskripsikan kegiatan komunikasi masa lalu dan masa kini
Sedang 50%
PG 7, 8, 9, 10
PG 11, 12, 13, 14 PG, 15, 16 10 3. Mendeskripsikan kelebihan dan kelemahan komunikasi masa lalu dan masa kini
Sukar 20% PG 17, 18
PG 19
PG 20 4
Jumlah 9 7 4 20
Presentase 50% 30% 20% 100%
Keterangan:
C1 = Kognitif 1 (Pengetahuan)
C2 = Kognitif 2 (Pemahaman)
C3 = Kognitif 3 (Penerapan)
Dari kisi-kisi tersebut, maka dapat dibuat lembar soal yang terdiri dari 20
pilihan ganda. Adapun bobot nilai dari masing-masing soal yaitu:
a. soal pada tingkat kesukaran mudah adalah PG nomor 1 sampai 6;
b. soal pada tingkat kesukaran sedang adalah PG nomor 7 sampai 16;
c. soal pada tingkat kesukaran sukar adalah PG nomor 17sampai 20.
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Soal Siklus III
No Kompetensi
Dasar Indikator
Tingkat
kesukaran C1 C2 C3 Jumlah
1 Perkembangan
komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya 2. Mendeskripsikan kegiatan komunikasi masa lalu dan masa kini
Sedang
40% PG 3, 4
PG 10, 11, 12
PG 13,
14 7
3. Mendeskripsikan kelebihan dan kelemahan komunikasi masa lalu dan masa kini
Sukar 30% PG 15, 16
PG 17, 18
PG 19,
20 6
Jumlah 6 8 6 20
Presentase 30% 40% 30% 100%
Keterangan:
C1 = Kognitif 1 (Pengetahuan)
C2 = Kognitif 2 (Pemahaman)
C3 = Kognitif 3 (Penerapan)
Dari kisi-kisi tersebut, maka dapat dibuat lembar soal yang terdiri dari 20
pilihan ganda. Adapun bobot nilai dari masing-masing soal yaitu:
a. soal pada tingkat kesukaran mudah adalah PG nomor 1, 2, 5, 8, 9, 14, 15;
b. soal pada tingkat kesukaran sedang adalah PG nomor 3, 4, 10, 11, 12, 13, 14;
c. soal pada tingkat kesukaran sukar adalah PG nomor 15, 16, 17, 18, 19, 20.
3. Teknik Analisis Data
a. Observasi
1) Penskoran hasil aktivitas mengajar guru
Jumlah jawaban YA
Persentase YA = x 100%
Banyaknya Deskriptor
= . . . %
Jumlah Jawaban TIDAK
Persentase TIDAK = x 100% Banyaknya Deskriptor
37
Jika persentase YA lebih besar daripada persentase TIDAK maka
pembelajaran dikatakan berhasil.
2) Penskoran hasil keaktifan siswa
Jumlah jawaban YA
Persentase YA = x100
Banyaknya Deskriptor
= . . . %
Jumlah Jawaban TIDAK
Persentase TIDAK = x 100 Banyaknya Deskriptor
= . . . %
Jika persentase YA lebih besar daripada persentase TIDAK maka
pembelajaran dikatakan berhasil.
b. Tes Hasil Belajar
Pemberian nilai terhadap soal-soal tes dan menjumlahkan skor yang
diperoleh setiap siswa.Skor setiap siswa dikumpulkan untuk dibuat rata-rata
pada setiap siklus.
Untuk mencari nilai siswa, digunakan rumus sebagai berikut :
Jumlah jawaban yang benar
Nilai = × 100
Jumlah soal
Sementara rumus yang digunakan untuk mencari nilai rata-rata adalah :
Jumlah nilai seluruh siswa Nilai Rata-Rata =
Jumlah seluruh siswa
Sedangkan rumus untuk mencari persentase adalah :
Jumlah total skor siswa
Persentase = × 100%
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpenelitian, padaanalisistindakankelas yang
telahdilaksanakanyaitudalammateriperkembanganteknologikomunikasidenganme
nggunakan model pembelajaran STAD dapatdisimpulkansebagaiberikut:
1. Guru dapatmenerapkan model pembelajarantipe STAD
padakonsepperkembanganteknologikomunikasi, denganmenggunakan
model pembelajaran STADpadasiklus I mencapai 52%, padasiklus II
mencapai 76%, danpadasiklus III mencapai 92%. PadatahapSiklus I
keSiklus II mengalamipeningkatansebanyak 24%, danpadatahapsiklus II
keSiklus III mengalamipeningkatansebanyak 16%
2. Hasilbelajarsiswameningkatpadamateriperkembanganteknologikomunika
sidenganmenggunakan model pembelajaran STAD. Rata-rata
hasilbelajarsiswapadasiklus I yaitu44,7. Siklus II meningkatmenjadi52,7
Dan padasiklus IIIlebihmeningkatlagiyaitu75,3
3. Persentasekeaktifanbelajarsiswadalammateriperkembanganteknologikom
unikasidenganmenggunakan model pembelajaran model STAD
dilakukandarikegiatantindakanpadasiklus I, Siklus II danSiklus III
adalahdenganmenggunakan model pembelajaran STAD,
80
padasiklus II mengalamikenaikanmenjadi 60%, danpadasiklus III
lebihmeningkatlagimenjadi 92%.
Dapatdikatakanbahwanilaihasilbelajarsiswadalampembelajaranperkembanga
nteknologikomunikasipadatiapsiklusnyamengalamipeningkatan.Sehingga model
pembelajaran STAD padapelaksanaanpenelitiantindakankelasdinyatakanberhasil.
B.Saran
Berdasarkandarihasilkesimpulandiatasmakapenelitimemberikanbeberapasaran
kepadabeberapapihaksehubungandenganpelaksanaanpenelitian,
yaitusebagaiberikut:
1. Bagi Guru
Guru
hendaknyaterusberupayauntukmeningkatkanaktivitasdanhasilbelajarsiswadala
mpembelajaran IPS. Selainitu, guru hendaknyamenggunakan model
pembelajaran yang
tepatsehinggasiswatermotivasiuntukaktifdalampembelajarandanhasilbelajar
pun menjadimeningkat.
2. BagiKepalaSekolah
Dukungankepalasekolahmerupakan factor yang
terkaitlangsungdenganpenyelenggaraan proses pendidikan di sekolah.
Tegasnyasebagaipemimpin yang
mengembangkandanmengevaluasikemampuan guru
tepatdalamkegiatanpembelajaran di sekolahyaitudenganmenggunakan model
tipe STAD sebagaisuatu model yang
efektifdanhendaknyabergunabagipeningkatanmutu proses
danhasilpembelajaran di SD.
3. BagiPeneliti
Agar dapatdilanjutkan, karenadenganmenggunakan model pembelajaran
STAD dapatmeningkatkanhasilbelajarsiswa.Serta mengembangkanpertanyaan
yang menggalipengetahuansiswa yang konsptualdanevaluasi yang
dapatmengukurkemampuansiswamemahamikonsepberdasarkanpengetahuan.
C.Rekomendasi
HasilPenelitianinipenulisrasakanmasihterdapatkekurangandanketerbatasandala
mpengalamanpenelitiansehinggahasil yang diperolehbelummemberikansesuatu
yang memuaskan, olehkarenaitupenulisrekomendasikan agar
DAFTAR PUSTAKA
1. Karli, H. danSriyuliariatningsih. (2004). Model-Model Pembelajaran. Bandung:
Bina Media Informasi.
2. E. Slavin, Robert. (2005). Cooperative Learning. London: Allmand Bacon.
3. Arikunto, S. (2006). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta:
RinekaCipta.
4. Purwanto. (2008). EvaluasiHasilBelajar. Purwakarta: PustakaBelajar.
5. E. Slavin, Robert. (2009). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
6. Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning. Surabaya: PustakaBelajar.
7. Yusnandar, E. (2010). ModulBelajardanPembelajaran di SD.
8. Nurdin, S. (2010). UpayaPeningkatanKreativitasSiswadalamPembelajaran IPS
JurnalPendidikanDasar.
9. Kunandar. ( 2011).
LangkahMudahPenelitianTindakanKelasSebagaiPengembanganProfesi Guru.
Jakarta: Rajawali Pers.
10.Rahayu, Puji. danSitiHalimah. (2010). PenerapanPendekatan Cooperative
Learning dalamJurnalPendidikanDasar.
11.Yusnandar, E. (2010). MetodePenelitianPendidikan di SD. Serang: