• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN IPA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN IPA."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PADA MATA PELAJARAN IPA

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas V

Materi Alat Perrnapasan Manusia

SDN 2 Cimahi Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Mohamad Ramdan 1008614

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

(3)

ABSTRAK ………...

D. Manfaat Penelitian …………..………..………

E. Definisi Istilah …………..………..………..

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ……….……..

B. Pendidikan IPA di SD ……….……….………

C. Pemahaman Konsep ………...………..

D. Hasil Belajar ……….………

E. Media Pembelajaran ……….

F. Media Audio Visual ……….

G. Penerapan Media Audio Visual dalam Pembelajaran IPA di SD ……

H. Sistem Pernapasan Manusia ……….

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ………

(4)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Awal Penelitian ………

B. Deskripsi Hasil Penelitian………

C. Siklus I ……….

D. Siklus II ………

E. Pembahasan Hasil Penelitian ………

BAB V KESIMPULAN DAN

A. Kesimpulan ……..………...………..

B. Rekomendasi …...………...………..

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

43

44

45

59

73

82

(5)

Halaman

Kategori Pemahaman Konsep………...

Nilai Tes Pemahaman Konsep Siklus I ..…………..………

Tingkat Perkembangan Pemahaman Konsep Berdasarkan

Hasil Pemahaman Konsep Siklus I ………...

Hasil Jawaban Kerja Kelompok Siswa Berdasarkan

Lembar Kerja Siswa Siklus I ……….……...

Tingkat Perkembangan Pemahaman Konsep dan Kerja

Kelompok Siswa Berdasarkan Hasil Lembar Kerja Siswa

Siklus I ………....………..………

Nilai Tes Pemahaman Konsep Siklus II ………....…...

Tingkat Perkembangan Pemahaman Konsep Berdasarkan

Hasil Pemahaman Konsep Siklus II ..………...

Hasil Jawaban Kerja Kelompok Siswa Berdasarkan

Lembar Kerja Siswa Siklus II ……….………..………

Tingkat Perkembangan Pemahaman Konsep dan Kerja

Kelompok Siswa Berdasarkan Hasil Lembar Kerja Siswa

Siklus II ………...…...

Presentase Angket Siswa Terhadap Penggunaan Media

(6)

Halaman

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar 2.3

Gambar 2.4

Gambar 3.1

Gambar 4.1

Alat Pernapasan Manusia …….………

Rongga Mulut ………...………

Pangkal Tenggorokan (Faring) ……….………

Paru-paru Manusia ……….………..………

PTK Model Desain Kemmis & Mc. Taggart ………

Grafik Presentase Pemahaman Konsep Dilihat dari Hasil

Post-Test Siklus I & Siklus II …………...………

30

31

32

33

39

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih

perkembangannya dari masa ke masa sangat cepat. Hal ini mendorong dan

menuntut siswa sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuannya dalam

bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Oleh karena itu, guru dituntut untuk

melakukan sebuah tindakan perubahan terhadap pola mengajar siswa di kelas,

juga guru harus bisa membuat perubahan secara kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

Dalam pembelajaran IPA, siswa dihadapkan pada peristiwa yang

terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini siswa sekolah dasar

masih cenderung berpikir konkrit, mereka selalu ingin melihat sesuatu dengan

nyata dan dapat mereka rasakan. Oleh karena itu guru diharapkan mampu

mengajak siswa berperan secara aktif dan menggunakan media pembelajaran

untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.

Pembelajaran IPA berhubungan dengan mencari tahu tentang alam

secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan

(8)

serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam

kehidupan sehari-hari.

Pada saat pembelajaran IPA materi pernapasan pada manusia, penulis

memberikan pembelajaran dengan metode ceramah dan menugaskan siswa

untuk berdiskusi serta menjawab pertanyaan yang diberikan namun

kenyataannya sebagian siswa kurang bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran sehingga mereka tidak bisa menjawab pertanyaan yang

diberikan. Hal ini yang menyebabkan hasil belajar mereka kurang sehingga

tidak mencapai ketuntasan belajar.

Setelah melakukan observasi di simpulkan bahwa hal tersebut terjadi

karena motivasi dan minat belajar mereka kurang, sehingga tidak bersemangat

dalam mengikuti pembelajaran. Factor lain yang menjadi penyebab adalah

pembelajaran yang diberikan hanya menggunakan metode ceramah saja yang

menyebabkan pembelajaran kurang menarik. Guru tidak menggunakan media

pembelajran, siswa menerima pembelajaran secara tertulis saja.

Demikian pula halnya, permasalahan umum yang terjadi di SDN 2

Cimahi adalah rendahnya hasil belajar IPA siswa. Hal ini terbukti bila

diadakan ulangan harian per pokok bahasan sering hasil belajar IPA dibawah

rata-rata yaitu 6,25, sedangkan KKM adalah 7,00. IPA merupakan mata

pelajaran yang sulit dipahami siswa setelah mata pelajaran matematika.

Pembelajaran IPA harus disertai dengan kegiatan yang dilakukan. Jadi,

tidak hanya menerima pembelajaran secara tertulis saja, tetapi siswa

(9)

menambah ketertarikan siswa terhadap pembelajaran. Agar pembelajaran

lebih menarik yaitu salah satunya dengan menggunakan media audio visual.

Kegiatan belajar melalui media ditunjukan pada kegiatan pembelajaran

yang memanfaatkan pada media sebagai sumber belajar. Media dalam

pengertian keseluruhan, dapat mencakup barang, benda dan manusia yang

dapat dijadikan sumber belajar.

Media pembelajaran yang dirancang dan dibuat oleh guru harus

mampu memberikan pemahaman yang lebih konkret kepada siswa, terlebih

pembelajaran IPA di SD harus memberikan pemahaman yang lebih konkret,

agar mudah dimengerti dan dipahami siswa. Oleh karena itu, peranan media

pembelajaran sangat penting untuk menunjang proses pembelajaran IPA.

Dewasa ini pembelajaran dengan menggunakan media cetak, media

elektronik serta teknologi informasi dan komunikasi tersedia sangat

melimpah. Setiap peserta didik dapat mengakses berbagai informasi yang

terkait dengan materi pembelajaran di sekolah dari berbagai media yang ada

dengan sangat mudah, baik media cetak ataupun elektronik, guru pun tidak

lagi menjadi satu-satunya sumber bkelajar.

Pada kenyataannya masih banyak guru-guru yang dalam melaksanakan

pembelajaran di kelas masih menggunakan cara klasikal, yaitu guru member

pelajaran dan siswa menerima dengan pasif. Guru hanya menggunakan

metode ceramah sehingga siswa merasa bosan dan jenuh, karena pembelajaran

yang dilakukan guru tidak menarik atau monoton, sehingga proses

(10)

Guru-guru masih jarang sekali menggunakan media pembelajaran

sebagai sumber belajar. Guru hanya menjelaskan materi secara teoritis,

dengan tidak menggunakan media yang sesuai. Hal itu yang menjadikan siswa

kurang tertarik pada materi pelajaran, sehingga muncul kebosanan dan

kejenuhan dalam belajar.

Permasalahan tersebut menjadi tantangan pada guru untuk dapat

menjadikan proses pembelajaran khususnya pembelajaran IPA lebih

menyenangkan dan menarik bagi siswa. Guru sebagai fasilitator harus kreatif.

Selain itu, guru hendaknya berusaha untuk meningkatkatkan hasil belajar

siswa dengan menggunakan teknik, metode dan media yang sesuai dengan

karakteristik siswa.

Adapun salah satu cara untuk membuat pembelajaran IPA lebih

menarik dan menyenangkan yaitu dengan menggunakan media pembelajaran

audio visual. Media audio visual dapat membantu guru dalam menyampaikan

informasi yang sangat sulit dijelaskan melalui lisan dalam konsep-konsep

materi. Dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan

motivasi dan minat siswa untuk lebih berprestasi dan termotivasi untuk lebih

giat belajar.

Dengan semakin canggihnya dunia teknologi, peran media audio

visual tidak mungkin diabaikan begitu saja. Kehadiran media audio visual

bukan tanpa masalah untuk dapat diterima oleh masyarakat. Masalah seperti

(11)

cukup mahal perlu ditanggulangi. Akan tetapi banyak pula keuntungan yang

diperoleh dari media audio visual.

Media audio visual dapat digunakan untuk membantu menyampaikan

informasi yang sangat sulit dijelaskan melalui lisan dalam konsep-konsep

materi, serta membantu siswa melakukan kegiatan yang dilakukannya. Selain

itu siswa lebih tertarik sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan.

Berdasarkan latara belakang permasalahan yang muncul diantaranya:

kurangnya pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran, rendahnya

nilai yang diperoleh siswa, dan guru jarang menggunakan media pembelajaran

hanya menggunakan metode ceramah. Maka penulis tertarik untuk meneliti

dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan pemahaman konsep

siswa pada materi pembelajaran IPA. Perlu dilakukan upaya yang inovatif

yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahaman konsep siswa,

dan salah satu upaya tersebut adalah dengan menggunakan media audio

visual. Oleh karena itu peneliti akan melaksanakan penelitian yang berjudul

“Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Alat Pernapasan Pada Manusia”

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 2 Cimahi Kecamatan Campaka

(12)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan

permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana bentuk perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media

audio visual dalam pembelajaran IPA di kelas V SDN 2 Cimahi?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio

visual di kelas V SDN 2 Cimahi?

3. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep siswa setelah menggunakan

media audio visual dalam pembelajaran IPA di kelas V SDN 2 Cimahi?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka

tujuan penulis yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengungkap:

1. Perencanaan bentuk pembelajaran dengan menggunakan media audio

visual dalam pembelajaran IPA di kelas V SDN 2 Cimahi?

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual di

kelas V SDN 2 Cimahi?

3. Peningkatan pemahaman konsep siswa setelah menggunakan media audio

(13)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Peneliti

Menambah wawasan dalam menggunakan media audio visual pada

pembelajaran IPA, serta dapat mengetahui tingkat kesulitan penerapan

atau penggunaan media audio visual, dan memotivasi peneliti untuk lebih

kreatif dalam menggunakan media pembelajaran

2. Guru

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu

memudahkan proses pembelajaran di dalam kelas, sehingga membantu

kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa. Menambah wawasan dan

pengalaman mengajar yang efektif dan efisien.

3. Siswa

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

motivasi siswa dalam belajar pembelajaran IPA, yang selanjutnya dapat

meningkatkan pemahaman konsep siswa. Melalui media audio visual

siswa mendapatkan pengalaman belajar yang sesungguhnya sehingga

siswa belajar lebih aktif.

E. Definisi Operasional

Untuk mendukung penelitian ini, maka penulis menemukan konsep

definisi istilah/oprasional sebagai berikut:

1. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang dapat menyampaikan sebuah

(14)

sehingga akan terjalin komunikasi yang baru dilakukan sebagai penunjang

pembelajaran.

2. Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan

materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga

membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan atau sikap

3. Audio visual dapat digolongkan kedalam jenis media audio-motion-visual,

yakni media yang mempunyai suara ada gerakan, dan bentuk objek yang

dapat dilihat. Audio visual adalah suatu sarana atau alat yang terdapat dua

unsur audio dan visual yang terdapat di dalam pita video dan dikemas

dengan gambar elektronik dan kemudian diputar dengan suatu alat yaitu

video player atau komputer.

4. Pembelajaran adalah proses komunikasi fungsional antara siswa dengan

guru, siswa dengan siswa dalam rangka perubahan sikap dan pola piker

yang akan menjadi kebiasaan bagi siswa.

5. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan terjemahan dari bahasa inggris

natural science atau secience. Jadi IPA atau seanee secara harfiah dapat

disebut sebagai ilmu tentang alam, ilmu yang mempelajari

peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.

6. Pemahaman konsep IPA adalah tingkat kemampuan siswa untuk

menangkap makna dan arti serta menguasai konsep IPA, untuk

(15)

7. Alat pernapasan pada manusia terdiri dari hidung, tenggorokan dan

paru-paru.

8. Bernapas adalah proses pembebasan energy kimiawi yang terdapat pada

(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) atau class room action research yang dikembangkan oleh Kemmis

dan Taggart, 1988, menurutnya “perencanaan tindakan menggunakan sistem

spiral repleksi atau model spiral. Model tersebut terdiri dari perencanaan,

tindakan, pelaksanaan tindakan, elaborasi dan repleksi, perencanaan kembali

merupakan dasar suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan”

(Kasbolah,1998:113-114)

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat

reflektif yang dilakukan oleh guru atau penelitian di dalam kelas yang bertujuan

untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian tindakan

kelas dilakukan berupa siklus, tiap siklus dilakukan sesuai dengan perubahan yang

akan dicapai serta untuk melihat sejauh mana pemahaman konsep siswa terhadap

alat pernapasan pada manusia sebagai bahantindakan berikutnya.

Pada penelitian ini, guru sebagai peneliti berupaya menyusun cara-cara

yang dapat ditempuh untuk memecahkan masalah yang diangkat dalam penelitian.

Dalam Bab III ini akan dibahas mengenai lokasi dan waktu penelitian, subjek

penelitian, prosedur penelitian, metode pengumpulan data (Instrumen penelitian)

(17)

A. Lokasidan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di SDN 2 Cimahi Desa Cimahi

Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta.

2. Waktu Penelitian

Pelaksaan penelitian ini akan dilakukan pada bulan Oktober 2012.

Adapun pelaksanaan penelitian dimulai dengan tahap persiapan

dilanjutkan pelaksanaan tindakan dan diakhiri dengan penyusunan laporan

hasil penelitian.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Cimahi

Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta. Jumlah siswa adalah 20 orang

dengan jumlah siswa laki-laki 9 orang dan siswa perempuan 11 orang.

C. ProsedurPenelitian

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari beberapa tahap

pelaksanaan yang dinamakan siklus. Tiap siklus dilakukan sesuai dengan

perubahan yang ingin dicapai untuk melihat sejauh mana pemahaman konsep

siswa.

Prosedur tindakan pertama sebelum peneliti melakukan tindakan

pertama, langkah awal melakukan tindakan adalah membuat perencanaan

pelaksanaan pembelajaran. Setelah rencana disusun sebuah tindakan itu

dilakukan. Bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati

(18)

mengobservasi langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi dari semua

kegiatan.

a. Perencanaan

Tahap perencanaan ini berupa menyusun rencana tindakan,

merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses

pembelajaran, mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran,

menyiapkan instrument pengumpulan data digunakan dalam tahap

pelaksanaan tindakan berupa lembar observasi guru dan aktivitas siswa,

lembar angket guru pada siswa dan lembar penilaian kemampuan siswa.

b. Pelaksanaan

Menerapkan tindakan yang mengacu pada rencana pelaksanaan

pembelajaran. Tindakan yang dilaksanakan pada siklus I adalah dengan

menggunakan media audio visual dan siswa mengerjakan LKS, untuk

siklus II sampai selanjutnya tindakan yang akan dilaksanakan adalah

dengan menggunakan media audio visual.

c. Observasi

Kegiatan observasi merupakan kegiatan mengamati proses dan

hasil suatu tindakan yang dilaksanakan. Kegiatan pengamatan diperlukan

untuk pengumpulan data atau informasi tentang proses dan perubahan

pembelajaran setelah menggunakan media audio visual.

d. Refleksi

Refleksi (Reflection) yaitu pengkajian melihat dan

(19)

Menurut Khasbullah (1998 : 107) “pada dasarnya refleksi

merupakan kegiatan analisis, Translasi, Interpretasi dan

Ekstrapolasi (Penjelasan) tahap semua informasi yang diperoleh

dari penelitian pendidikan”. Oleh karena itu, refleksi dalam

tindakan kelas tidakanya dilakukan pada akhir pelaksanaan

tindakan. Refleksi dalam penelitian pendidikan sebaiknya

dilakukan : (1) pada saat memikirkan tindakan yang akan

dilakukan, (2) ketika tindakan sedang dilakukan, (3) setelah

tindakan dilakukan. Hasil yang diperoleh dari observasi kemudian

dianalisis untuk melihat kemampuan awal siswa dan untuk

(20)

Gambar 3.1 Model Desain Kemis & Mc Taggart

TINDAKAN

TINDAKAN

OBSERVASI

PERENCANAAN

SIKLUS 1

SIKLUS II

PERENCANAAN

SIMPULAN

OBSERVASI

(21)

D. InstrumenPenelitian

Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan:

1. Lembar Observasi

Observasi merupakan kegiatan mengamati hasil dari suatu tindakan

yang dilaksanakan terhadap siswa yang diteliti. Observasi juga sebagai

suatu metode pengumpul data mengenai kerja guru dan aktivitas siswa

selama berlangsungnya pembelajaran.

2. Angket

Angket/kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002:128 dalam

Hidayat, 2009:51)

Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup yaitu

kuisioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal

memilih. Penggunaan angket diharapkan akan memudahkan bagi

responden dalam memberikan jawaban.

Angket ini digunakan untuk mengungkapkan data atau untuk

mengetahui tingkat pemahaman konsep terhadap materi IPA dengan

menggunakan media audio visual.

3. Instrumen Tes

Intrumen tes sebagai evaluasi serta untuk menilai sejauh mana

(22)

E. Teknik Pengolahan Data

1. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil post-test kemudian diolah melalui

penyekoran, nilai setiap siswa dan menghitung nilai rata-rata kemampuan

siswa.

2. Analisis Data

Menghitung nilai dan nilai rata-rata siswa menggunakan rumus

sebagai berikut :

Rumus Menghitung Nilai Siswa

Keterangan N

Rumus menghitung rata-rata nilai siswa

Keterangan :

X = Rata-rata

x = Nilai

N = Jumlah

Penetapan KKM oleh guru sebelum pembelajaran dilaksanakan untuk

menentukan ketercapaian hasil belajar setiap siswa pada setiap indikator dalam

pernapasan manusia.

Nilai yang diperoleh siswa pada saat melaksanakan post-test kemudian

(23)

tersebut mencapai criteria tuntas atau belum. Bagi siswa yang belum mencapai

kriteria tuntas harus diberi remedial.

F. Penilaian

Untuk mengetahui kategori pemahaman konsep siswa setelah

pembelajaran dengan menggunakan media audio visual, data tes yang masuk

dirata-ratakan, dikelompokan dan dihitung secara proporsi untuk memperoleh

nilai persen berdasarkan kriteria yang dijelaskan oleh Dirjen Dikti Depdikbud

(1980) sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kategori Pemahaman Konsep Berdasarkan Dirjen Dikti Depdikbud

(24)

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada

siswa kelas V SDN 2 Cimahi Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta,

diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan merupakan langkah pertama dalamrangka menerapkan suatu

rancangan skenario atau tindakan yang akan dijadikan dan ditetapkan

ketika pembelajaran dilaksanakan. Perencanaan pada siklus I dan Siklus II

disusun berdasarkan indikator yang telahditetapkan. Prosedur perencanaan

yang dibuat pada pembelajaran meliputi :

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b. Menyiapkan media audio visual beserta perangkatnya

c. Membagi siswa kedalam beberapa kelompok

d. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)

e. Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa

f. Menyiapkan lembar post-test.

2. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan siklus II hampir sama

prosedur pelaksanaannya yaitu meliputi :

a. Pemutaran tayangan video berdurasi pendek tentang materi alat

pernapasan pada manusia, video yang ditampilkan pada setiap siklus

(25)

kelompok

c. Pengisian lembar observasi guru dan lembar observasi siswa oleh

observer

d. Pengisian lembar post-test untuk menilai penguasaan pemahaman

siswa

Peningkatan pemahaman konsep siswa pada materi alat pernapasan

manusia pada setiap siklusnya berbeda. Pada siklus I nilai rata-rata yang

diperoleh siswa adalah 7,32. Dimana presentase siswa yang menguasai

pemahaman konsep tinggi sebesar 45%, presentase yang menguasai

pemahaman tingkat sedang 20% dan presentase yang mengusai

pemahaman konsep rendah 35%. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata

yang diperoleh siswa yaitu 7,85, dengan presentase penguasaan

pemahaman konsep tinggi sebesar 65%, penguasaan pemahaman konsep

sedang sebesar 25% dan penguasaan pemahaman konsep rendah sebesar

10%. Adapun presentase hasil pemahaman pada siklus I untuk pemahaman

tingkat Translasi yaitu 70%, pemahaman tingkat Interpretasi 72% dan

pemahaman tingkat Ekstrapolasi 70%. Sedangkan pada siklus II terjadi

peningkatan, dimana untuk pemahaman konsep tingkat Translasi 78%,

pemahaman tingkat Interpretasi 80% dan pemahaman tingkat Ekstrapolasi

(26)

Berdasarkan simpulan diatas, maka penulis merekomendasikan

kepada:

1. Para pendidik maupun calon pendidik untuk meningkatkan pemahaman

konsep terhadap pembelajaran IPA, tentunya harus menggunakan cara

pengajaran yang baik dan mudah dipahami siswa. Pembelajaran

dilaksanakan tidak hanya menggunakan metode ceramah atau

konvensional saja, tetapi pendidik juga dapat memberikan pembelajaran

dengan menggunakan media pembelajaran khususnya media audio visual

sebagai media bantu guru dalam menyampaikan materi yang sulit untuk

dilihat secara langsung, sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep

siswa. Belajar dengan menggunakan media audio visual dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Bagi para peneliti selanjutnya yang melakukan PTK dengan menggunakan

media audio visual , diharapkan menggunakan media dan strategi yang

lebih bervariatif, sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penelitian ini

dapat diperbaiki, baik perencanaannya maupun pelaksanaannya agar hasil

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Azmiati, Choiril. Omegawati, Hadi, Wigati. Kusumawati Rohana. 2008. IPA 5 Salingtemas Untuk Kelas V SD/MI. PT. Hamudha Prima Media

Deny, Setiawan, dkk. 2008 Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta Universitas Terbuka

Fokus, Tim. 2012. Buku Ajar Acuan Pengayaan SD/MI Kelas V. CV Sindunata

Hermawan, Ruswandi dkk. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung : UPI PRESS

Hernawan, dkk. 2007. Belajar & Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung UPI PRESS

Hidayat, Ramdan. 2009. Penggunaan Metode Karya Wisata Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS di SD. Bandung UPI PRESS

Rahmat, Fauzi, Irfan. 2010. Implementasi Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Materi Bumi dan Antariksa. Bandung. UPI PPRESS

Rositawati, S. Muharam, Aris. 2009. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam V Untuk Kelas V SD/MI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasiaonal

Rusli, H. dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas V. PT SARANA PANCA KARYA NUSA

Setiawati, Yuliana. 2011. Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Topik Peredaran Darah Manusia Melalui Metode Demonstrasi. Bandung. UPI PRESS

Undang, Gunawan dkk. 1997. Peningkatan Mutu Proses Belajar Mengajar Sekolah Dasar. Bandung : CV SIGER TENGAH

Usman, Uzer, Moh. 2009. Evaluasi Pembelajaran di SD. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Uyu, Ade, dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran di SD. Bandung : UPI PRESS

(28)

Widodo, Ari, dkk. 2010. Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung : UPI PRESS

Y. Sri, Margareta, dkk. 2006. Konsep Dasar IPA. Bandung : UPI PRESS

Belajarpsikologi.com/tag/pengertian_media_audio_visual.html

Mbeg.edut.blogspot.com/2011/02/pengertian_hasil_belajar_menurut_para.html

Robiatul Fazriatul. Blogspot.com/2011/05/media audio visual.html

Staff.uny.ac.id/sites/defanut/files/tmp/penggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaran.pdf

www.sarjanaku.com/2011/05/media_audio_visual.html

Gambar

Gambar 2.1 Alat Pernapasan Manusia …….……………………………
Gambar 3.1 Model Desain Kemis & Mc Taggart
Tabel 3.1 Kategori Pemahaman Konsep Berdasarkan Dirjen Dikti Depdikbud

Referensi

Dokumen terkait

Since higher dose (0.5%) of Celosia cristata extract re- duces lipid accumulation in progenitor cells undergoing adipogenic differentiation for 10 days, the effect of the

Tabel 9 di atas, menunjukkan bahwa maka pengurus takmir masjid dari aspek organisasi lokal dalam usaha memberdayakan jamaahnya di Kota Madiun dengan 7 indikator dapat dijelaskan ;

Letak lokasi tanah yang akan dibuatkan Tidak 1 (satu) Minggu Petunjuk Teknis Program Pem- Kepmenkop & UKM Hak Atas Tanah Program sertifikasi. sertifikat jelas batas-batasnya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa rasio keuangan yang terdiri dari empat rasio yaitu likuiditas, profitabilitas, financial leverage, dan pertumbuhan

Data yang terkumpul pada penelitian ini adalah data kualitatif, sehingga teknik analisisnya sesuai dengan yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman sebagaimana yang dikutip

Tidak seperti tahun 2013 yang penuh dengan kendaraan bermotor terutama sepeda motor, Unsoed kedepannya adalah kampus yang hijau dengan trek

Struktur yang telah mengalami penipisan diganti dengan material baru dengan penyambungan yang sesuai dengan welding procedure specification (WPS) seperti yang

Pengaruh Konsentrasi Inhibitor Terhadap Laju Korosi Terjadi penurunan laju korosi yang cukup tajam pada specimen baja yang direndam dalam media penambahan inhibitor