• Tidak ada hasil yang ditemukan

KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MUTAWASITHOH AL-JAMIATUL ISLAMIAH PATANI (SELATAN THAILAND) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MUTAWASITHOH AL-JAMIATUL ISLAMIAH PATANI (SELATAN THAILAND) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

63 A. Rancangan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian jenis ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif, sebab pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari wawancara, catatan lapangan, dokumentasi.

Menurut Lexy J. Melwong, metode kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati.1 Menurut pendapat tersebut pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dan individu tersebut secara holistic (utuh). Menurut David Williams bahwa kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomina yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Sedangkan menurut Lexy J Moleong penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistic untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus.2

1

Lexy J. Meloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, edisi Revisi (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2012), hal. 4

(2)

Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan diskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subjek yang berupa individu, organisasional atau perspektif yang lain. Adapun tujuannya adalah untuk menjelaskan ospek yang relefan dengan fenomena yang diamati dan menjelaskan kerakteristik fenomena atau masalah ada.

Pada umumnya penelitian deskriptif tidak menggunakan hipotesis (non hipotesis) sehingga dalam penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis.3 Menurut Suharsimi, ada tiga macam pendekatan yang termasuk dalam penelitian deskriptif, yaitu penelitian kasus atau studi kasus (case studies), penelitian kuasal komparatif dan penelitian kolerasi.4 Dalam penelitian ini peneliti munggunakan pendekatan studi kasus, yaitu mendiskripsikan suatu latar belakang objek atau peristiwa tertentu secara renci dan mendalam. Seperti dikatakan Winarno, bahwa studi kasus adalah metode penelitian yang memasukan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail, subjek yang diselidiki terdiri dari suatu kesatuan unit yang dipandang sebagai kasus.5

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripsi karena bertujuan untuk mengentahui dan mendeskripsikan tentang Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Belajar Peserta Didik Di Mutawasithoh Al-Jamiatul Islamiah Patani (Selatan Thailand)’’.

3

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta : Rineka Cipta, 1998), hal. 245

4

Ibid..., hal. 81 5

(3)

B. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti di lapangan merupakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan secara berhati-hati karena akan menentukan proses pencarian dan penemuan data secara alamiah yang sesuai dengan jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Untuk memperoleh data sebanyak mungkin, detail dan juga orisinil maka selama penelitian di lapangan, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat atau instrumen sekaligus pengumpul data utama. Data yang dikumpulkan melalui pengamatan adalah gejala sosial yang dilakukan dengan menggunakan penglihatan, pendengaran, perabaan, perasaan, dan penciuman.6 Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data, jadi peneliti terjun langsung ke lapangan untuk membaur dalam komunitas yang diamati.

Kehadiran peneliti di lokasi penelitian dapat menunjang keabsahan data sehingga data yang didapat memenuhi orisinalitas. Maka dari itu, peneliti selalu menyempatkan waktu untuk mengadakan observasi langsung ke lokasi penelitian, dengan intensitas yang cukup tinggi.

Menurut Lexy Moleong juga berpendapat bahwa “kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit, ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil

penelitianya. Pengertian instrumen disini sebagai alat pengumpul data”.7

(4)

Sehingga dalam penelitian kualitatif ini peneliti sendirilah yang mempunyai peranan utama untuk terjun langsung ke lapangan melakukan pengamatan baik dari pengurusan surat perizinan sampai pada tahap penulisan laporan hasil penelitian.

C. Lokasi Penelitian

Arikunto menyatakan, “Tempat penelitian dapat dilakukan di sekolah, di masyarakat, di pabrik, di rumah sakit, asal semuanya mengarah tercapainya

tujuan pendidikan.”8

Penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah Mutawasithoh Al-Jamiatul Islamiah Patani (Selatan Thailand). Peneliti memilih lembaga ini karena peneliti sudah mempertimbangkan dan mencari fenomena apa yang tepat untuk diteliti agar penelitian berjalan dengan baik dan disana banyak kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan, bagi peneliti sangat menarik dalam memilih lembaga ini.

D. Sumber Data

Sumber data merupakan salah satu unsur penting dalam penelitian, pemilihan sumber data dengan teknik yang tepat dan sesuai dengan pendekatan yang dipilih akan mempermudah dalam pelaksanaan penelitian. Menurut

Lofland dalam bukunya Lexy J. Moleong “sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen dan lainnya“.

8

(5)

Pada bagian ini, peneliti juga membahas jenis data yang akan dipergunakan untuk penelitian ini. Yang pertama ialah data sekunder dan yang kedua ialah data primer. Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan ; sedang data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari sumber asli atau pertama.

a. Data Primer

Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunkan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepetingan atau yang memakai data tersebut.9 Menurut Lofland dalam buku Ahmad Tanzeh, menyebutkan bahwa sumber data utama dalam bentuk kata-kata atau ucapan atau prilaku orang-orang yang di amati dan diwawancarai.10 Peneliti mengguna data ini untuk mendapatkan informasi secara langsung mengenai fokus penelitian dengan melakukan wawancara kepada para informan, yakni tentang Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Belajar Peserta Didik Di Mutawasithoh Al-Jamiatul Islamiah Patani (Selatan Thailand).

(6)

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara.11 Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. Data sekunder umumnya berupa bukti catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.12

Adapun data sekunder untuk penelitian ini diambil dari buku, dokumentasi, arsip dan berbagai literatur yang berkaitan dengan fokus penelitian dan pembahasan. Semua data tersebut diharapkan mampu memberikan diskripsi tentang Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Belajar Peserta Didik Di Mutawasithoh Al-Jamiatul Islamiah Patani (Selatan Thailand).

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian selalu melalui proses pengumpulan data. Dalam proses pengumpulan data tersebut ada banyak metode yang digunakan dan disesuaikan dengan jenis penelitiannya. Adapun pengumpulan data pada penelitian kualitatif, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data :

11Marzuki, Metodologi Riset. (Yogyakarta : BPFE-UII, 1991), hal. 55

(7)

1. Observasi Partisipasi

Arikunto menyatakan “Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang digunakan melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diselidiki".13

Menurut Spradley dalam bukunya Sugiono menyatakan, objek penelitian dalam penelitian kualitatif yang di observasi dinamakan situasi sosial yang terdiri dari :

a. Place, atau tempat dimana interaksi dalam situasi sosial sedang berlangsung. Dalam pendidikan biasanya dilakukan di dalam ruang kelas. b. Acto, Pelaku atau orang-orang yang sedang memainkan peran tertentu,

seperti guru, kepala sekolah, pengawas,dan orang tua murid.

c. Activity, atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam situasi sosial yang sedang berlangsung, seperti kegiatan belajar mengajar.14

Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan pelaksanaan belajar mengajar dikelas dan data lain secara langsung yang berkaitan dengan strategi pengelolaan kelas. 2. Wawancara Mendalam

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

13Suharsimi Arikunto, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta : PT Gramedia, 1998), hal. 38

14Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

(8)

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.15

Peneliti akan memperoleh data dengan cara mengadakan tatap muka secara langsung antara yang bertugas mengumpulkan data dengan orang yang menjadi sumber data. Menurut Burhan Bungin, secara umum Wawancara Mendalam adalah.

Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman

(guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan melihat atau mencatat suatu laporan yang sudah tersedia. Metode ini dilakukan dengan melihat dokumen-dokumen resmi seperti monografi, catatan-catatan serta buku-buku peraturan yang ada.16 Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan kreativitas guru pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan belajar.

Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data tentang perkembangan Al-Jamiatul Islamiah Patani (Selatan Thailand)’’, sarana dan

(9)

prasarana, denah sekolah, struktur sekolah serta hal-hal yang berkaitan dengan kreativitas gurumaupun dokumen yang berbentuk gambar berkaitan dengan jenis kreativitas guru pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan belajar peserta didik.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil data berupa catatan, transkrip, buku, agenda, dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk lebih meyakinkan akan kebenaran objek yang akan diteliti. Peneliti akan melakukan pencatatan dengan lengkap dan cepat setelah data terkumpul, agar terhindar dari kemungkinan hilangnya data. Karena itu pengumpulan data dilakukan secara terus-menerus dan baru berakhir apabila terjadi kejenuhan, yaitu dengan tidak ditemukannya data baru dalam penelitian. Dengan demikian dianggap telah diperoleh pemahaman yang mendalam terhadap kajian ini.

Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga peneliti menggunakan ketiga metode yaitu wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi agar saling melengkapi antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini bertujuan agar data yang diperoleh menghasilkan temuan yang valid dan reliabel.

F. Teknik Analisis Data

(10)

dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.17 Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa analisa data dilakukan untuk mengetahui mana data yang diperlukan dan mana data yang tidak diperlukan sehingga hasil penelitian benar-benar akurat dan bisa dipertanggung jawabkan.

Menurut Bogdan sebagaimana yang dikutip Sugiono analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.18 Berdasarkan hal tersebut maka analisis data dalam penelitian ini adalah proses mencari dan mengatur hasil observasi, wawancara dan catatan lapangan lainnya.

Data yang terkumpul pada penelitian ini adalah data kualitatif, sehingga teknik analisisnya sesuai dengan yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman sebagaimana yang dikutip Sugiono yaitu dilakukan secara interaktif, yang dapat dijelaskan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Reduksi

Data Reduksi data adalah merangkum, memilah hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

17Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif..., hal. 248

(11)

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian

Data Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

3. Verifikasi

Data/Penarikan Kesimpulan Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.19

Sehubungan dengan penelitian ini peneliti hanya ingin mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan keadaan yang diteliti yaitu :

(12)

1. Hal-hal apa saja yang termasuk kreativitas guru. 2. Metode yang digunakan guru.

3. Proses pembelajaran dalam menumbuhkan minat belajar siswa.

Serta data-data lain yang relevan dengan masalah yang diteliti. Apabila datanya sudah terkumpul semua kemudian diklasifikasikan yaitu menggambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Guna memeriksa keabsahan data mengenai Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Belajar Peserta Didik Di Mutawasithoh Al-Jamiatul Islamiah Patani (Selatan Thailand) berdasarkan data yang terkumpul, selanjutnya ditempuh beberapa teknik keabsahan data. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan

(transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian

(confirmability).20

Adapun perincian dari teknik di atas adalah sebagai berikut :

1. Uji Kredibilitas (derajat kepercayaan)

Kriteria ini digunakan untuk membuktikan, bahwa data seputar Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Belajar

(13)

Peserta Didik Di Mutawasithoh Al-Jamiatul Islamiah Patani (Selatan Thailand) yang diperoleh dari beberapa sumber di lapangan benar-benar mengandung nilai kebenaran (truth value).

Taraf kepercayaan penelitian ini akan ditempuh upaya sebagai berikut : a. Perpanjangan keikutsertaan

Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar penelitian.21 Peneliti melakukan observasi secara intensif pada lokasi penelitian yaitu di Mutawasithoh Al-Jamiatul Islamiah Patani (Selatan Thailand). Di sini peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru.

b. Ketekunan/keajegan pengamatan

Keajegan pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan.22 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan ketekunan pengamatan dengan melaksanakan beberapa hal diantaranya : meneliti dokumen yang didapatkan, meneliti data yang didapatkan, mencatat dan mengumpulkan dengan sedetail-detailnya yang berhubungan dengan fokus penelitian.

21Ibid..., hal. 327

(14)

c. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.23 Peneliti membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara serta data dari dokumentasi yang berkaitan. Triangulasi dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.24 Peneliti membandingkan antara hasil wawancara dengan siswa dengan hasil pengamatan pembelajaran guru di kelas.

2. Triangulasi Metode

Menurut Patton sebagaimana yang dikutip Moleong terdapat dua strategi yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.25 Dalam hal ini peneliti, melalui sumber data yaitu guru dan siswa dengan menggunakan metode wawancara.

23Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D..., hal. 273 24Ibid..., hal. 330

(15)

3. Triangulasi Waktu

Dalam pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.26 Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan sumber data yang sama dalam waktu yang berbeda.

2. Uji Transferabilitas (keteralihan)

Standar transferabilitas ini merupakan pertanyaan empirik yang tidak dapat dijawab oleh peneliti kualitatif sendiri, melainkan dijawab dan dinilai oleh pembaca laporan penelitian. Hasil penelitian kualitatif memiliki standar transferabilitas yang tinggi apabila pembaca laporan penelitian ini memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang konteks dan fokus penelitian. Oleh karena itu, peneliti akan memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya terkait Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Belajar Peserta Didik Di Mutawasithoh Al-Jamiatul Islamiah Patani (Selatan Thailand)’’.

3. Uji Dependabilitas (kebergantungan)

Teknik ini dimaksudkan untuk membuktikan hasil penelitian ini mencerminkan kemantapan dan konsistensi dalam keseluruhan proses penelitian, baik dalam kegiatan pengumpulan data, interpretasi temuan maupun dalam melaporkan hasil penelitian.

(16)

4. Uji Konfirmabilitas (kepastian)

Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmabilitas mirip dengan uji dependabilitas, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmabilitas berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan.27 Teknik ini digunakan untuk mengadakan pengecekan kebenaran data mengenai Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Belajar Peserta Didik Di Mutawasithoh Al-Jamiatul Islamiah Patani (Selatan Thailand) dan berbagai aspek yang melingkupinya untuk memastikan tingkat validitas hasil penelitian.

H. Tahap-Tahap Penelitian

Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, peneliti memakai prosedur atau tahapan-tahapan sehingga peneliti nantinya lebih terarah dan terfokus untuk mencapai hasil yang maksimal. Tahapan-tahapan penelitian kualitatif

menurut Lexy J. Moleong terdiri atas “tahapan pra-lapangan, tahap pekerjaan

lapangan dan tahap analisa data”.28

Maka dalam penelitian ini tahapan-tahapan penelitiannya adalah :

1. Tahap Pra-lapangan, meliputi menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian dengan menyesuaikan dengan permasalahan yang akan diteliti, mengurus perizinan mulai dari silaturahmi untuk meminta izin penelitian hingga meminta surat izin dari IAIN Tulungagung untuk memohon izin penelitian di Lembaga yang dituju yakni Al-Jamiatul

27

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif ..., hal. 131 28

(17)

Islamiah Patani (Selatan Thailand) dengan surat tembusan dari Kementrian Agama wilayah Patani, menjajaki dan menilai lapangan untuk menyesuaikan dengan lingkungan dan mengenal lebih dalam tentang apa yang akan diteliti, memilih dan memanfaatkan informan guna mempermudah memperoleh informasi dan untuk keaslian informasi yang diperoleh, menyiapkan perlengkapan penelitian mulai dari pengaturan jadwal penelitian dan menyiapkan materi dan alat-alat yang akan digunakan untuk memperlancar penelitian, persoalan etika penelitian terkait dengan hubungan antara peneliti dengan informan.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan, meliputi pemahaman latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan, berperan serta sambil mengumpulkan data dengan mengikuti kegiatan didalam kelas dengan subjek penelitian yang semuanya dilakukan secara berurutan.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis tentang korelasi tiap aspek kemampuan penyesuaian diri terhadap burnout menunjukkan babwa aspek self knowledge dan .vel/ in:iight adalab yang paling berkaitan (r

yang diatur dalam pasal 32 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional. Republik Indonesia No.4 Tahun 2006, dengan struktur

b. Pemimpin perguruan tinggi atau Badan Penyelenggara menyiapkan dan menyusun dokumen usul pembukaan prodi sebagaimana dimaksud dalam angka 3.2., sebagai berikut:.. 1)

Beberapa Badan Penyelenggara tersebut menghadap notaris untuk membuat Akta Notaris penggabungan beberapa Badan Penyelenggara tersebut menjadi 1 (satu) Badan Penyelenggara

Selain pengertian penipuan dalam pasal 378 KUHP, adapun oleh beberapa ahli yang memberikan pendapatnya bahwa yang dimaksud dengan penipuan di bidang pasar modal yakni

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Kepala Sub Bagian Tata Usaaha, Kepala Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan, Kepala Seksi

Keywords: research-based learning, learning activity, natural science. Abstrak: Peningkatan Keaktifan Pembelajaran Sains Melalui Penerapan Research Based Learning pada

We believe that our methods can be transferred for the modelling of latent and not observable struc- tures such as electric installations to enrich 3D building models by BIM