• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN INTERNASIONAL TENTANG ALIRAN SESAT DI SINGAPURA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN INTERNASIONAL TENTANG ALIRAN SESAT DI SINGAPURA"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN INTERNASIONAL TENTANG

ALIRAN SESAT DI SINGAPURA

Gambaran Umum Negara Singapura

Singapura berasal dari kata sansekerta, yaitu Singa dan Pura. Pura Berarti kota.

Singapura berarti kota singa.Studi sejarah membuktikan bahwa singa kemungkinan tidak pernah ada di pulau itu. Makhluk yang dilihat oleh Sang Nila Utama, pendiri dan pemberi nama Singapura, bisa jadi seekor harimau1.

Dalam bahasa Inggris, singapura dikenal dengan istilah Lion City. Pada zaman dahulu, kota Singa ini dikenal dengan nama kota Tumasik. Kota ini merupakan wilayah bagian dari negara Sriwijaya yang terletak di Palembang. Singapura merupakan negara yang paling maju di antara negara-negara yang kecil di dunia. Negara Singapura yang terletak di ujung paling selatan dari Semenanjung Malaka ini dibangun oleh Sir Stamford Rafles2.

Dengan melihat potensi yang luar biasa dari Singapura, kemudian Rafles melakukan kerja sama dengan Sultan Husein Shah. Sultan Husein Shah merupakan wakil dari The British East India Company. Kerja sama tersebut dimaksudkan untuk membangun Singapura sebagai tempat untuk perdagangan dan pemukiman. Berkat jasa Rafles tersebut, kemudian Rafles dikenal sebagai pendiri dan sekaligus peletak dasar- dasar negara Singapura.

Singapura sempat diduduki oleh Jepang dan sekaligus dijadikan sebagai pusat strategi invasi Jepang ke wilayah Pasifik. Kejadian tersebut terjadi pada Perang Dunia II.

Sampai saat ini, peninggalan masa kolonial Jepang tersebut masih dapat dijumpai di Pulau Sentosa.

Pada tahun 1959 Singapura berdiri sebagai sebuah negara yang berada di bawah pemerintahan Kerajaan Inggris. Pada tahun 1963, Singapura menjadi negara republik setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris. Selain itu, pada tahun 1963 tersebut,

1 Https://id.wikipedia.org/wiki/Singapura, diakses pada tanggal 20 Juli 2018.

2 Https://id.wikipedia.org/wiki/Singapura, diakses pada tanggal 20 Juli 2018.

(2)

negara Singapura bergabung dengan Malaya, Sabah, dan Serawak untuk membentuk Negara Federasi Malaysia.

Namun pada tahun 1965, negara Singapura mulai menarik diri dari federasi dan membentuk negara yang terpisah. Singapura menjadi negara mandiri yang dipimpin oleh Perdana Menteri pertama Lee Kuan Yew. Lee Kuan Yew dikenal sebagai seorang tokoh pembangunan negara Singapura modern.

Negara yang dibangun tahun 1819 oleh Thomas Stanford Raffles, pada awalnya untuk dijadikan sebagai kota pelabuhan kecil. Namun untuk saat ini negara Singapura dinyatakan sebagai pelabuhan laut yang terbesar di dunia. Pelabuhan yang ada di Singapura selalu disinggahi oleh kapal-kapal dagang.

Pembangunan ekonomi untuk bidang perdagangan menjadi tumbuh pesat.

Perdagangan di Singapura menjadi salah satu pusat perdagangan yang terbesar di dunia.

Hal tersebut didukung dengan letak Singapura yang strategis, sehingga menjadikan negara ini sebagai tempat transit untuk perdagangan. Maka tidak mengherankan jika negara Singapura dikatakan sebagai sebuah negara yang paling maju perekonomiannya di kawasan Asia Tenggara3.

Jumlah penduduk Singapura pada tahun 2018 sekitar 5.791.901 jiwa4. Beberapa etnis yang ada di Singapura antara lain: pertama, etnis Cina atau etnis Tionghoa yang merupakan kelompok etnis yang paling besar di Singapura. Hampir tiga perempat penduduk Singapura di dominasi oleh etnis Tionghoa. Akibatnya bahasa, makanan, hiburan, dan festival Tionghoa sangat menonjol di Singapura. Kaum Tionghoa sebagian besar dari provinsi-provinsi selatan Tiongkok, termasuk daerah Fujian dan Guandong. Dialek yang banyak berkembang dari kaum Tionghoa ini, yaitu dialek Hokkian dan dialek Teochew, kemudian muncul anggota dialek Kanton, dialek Hainan, dan kelompok-kelompok kecil yang lain. Kaum Tionghoa yang pergi ke Singapura ini untuk melarikan diri dari kehidupan yang keras di negara asalnya. Mereka ke Singapura untuk mengadu nasib menjadi kuli dan buruh. Selain itu, juga ada yang menjadi pengusaha terkenal dan sukses di negara ini. Bahkan, di berbagai bidang kehidupan masyarakat, politik, bisnis, gelanggang olah raga, dan hiburan juga terdapat kaum Tionghoa. Kepindahan mereka ke Singapura menjadikan budaya tradisional mereka

3 Https://id.wikipedia.org/wiki/Singapura, diakses pada tanggal 20 Juli 2018.

4 http://sumbersejarah1.blogspot.com/2018/07/jumlah-penduduk-singapura, diakses pada tanggal 1 Agustus 2018.

(3)

melebur menjadi satu dengan etnis setempat. Kaum Tionghoa masih dapat merayakan imlek dengan antusias untuk mengingat budaya mereka. Selain etnis Tionghoa ada juga etnis Eurasia ini yang terdiri atas individu-individu yang memadukan garis keturunan antara Eropa dan Asia. Kelompok ini telah menetap di Asia sejak awal abad ke-19.

Karena orang Eurasia merupakan campuran antara Eropa dan Asia, maka sisi Eropa mereka merupakan bangsa Portugis, Belanda, atau Inggris. Sedangkan, sisi Asia mereka berasal dari Tiongkok, Melayu, dan India. Kedatangan kaum eurasia ke Singapura ini setelah Inggris mendirikan negara ini. Mereka disambut di daerah Penang dan Malaka.

Pada masa penjajahan, banyak kaum eurasia yang menjadi pegawai kantor pemerintahan, bank Eropa, dan berniaga. Sedangkan kaum eurasia yang wanita menjadi guru dan perawat. Di Singapura, kaum Eurasia menonjol dalam industri media dan hiburan. Bahasa yang digunakan kaum Eurasia yaitu bahasa Inggris. Sedangkan kaum Eurasia yang turunan Portugis menggunakan bahasa Kristang. Orang-orang Eurasia juga memiliki tradisi kuliner sendiri yang berbeda dengan kaum yang lain.

Etnis India merupakan etnis ketiga yang ada di Singapura. Orang India yang datang ke Singapura merupakan komunitas India yang paling besar di luar negeri. Etnis India yang menetap di Singapura merupakan orang India bagian selatan. Mereka telah menetap di Singapura setelah Inggris datang ke negara ini. Sebanyak 60 % penduduk India yang tinggal di Singapura merupakan keturunan Tamil. Agama yang dianut oleh etnis India ini sebagian beragama Hindu. Etnis India yang datang ke Singapura sebagian besar membuka usaha dan berdagang, mulai dari tekstil hingga perhiasan. Sama seperti etnis yang lain, etnis India juga memiliki makanan favorit, yaitu panekuk gurih atau yang dikenal dengan Thosai dan aneka gorangan tepung atau yang dinamakan dengan Vadai.

Keempat adalah etnis Melayu. Etnis melayu merupakan kelompok etnis terbesar kedua di Singapura. Etnis ini juga merupakan pemukim asli di Singapura. Orang Melayu yang tinggal di Singapura banyak yang berasal dari daerah Jawa dan Bawean, Indonesia. Selain itu, juga berasal dari semenanjung Malaysia. Logat bahasa Melayu yang diucapkan oleh penduduk yang tinggal di Singapura lebih menggunakan versi di Semenanjung Malaysia dibandingkan Indonesia. Agama yang dianut oleh etnis Melayu yaitu Muslim. Sedangkan dari segi makanan, etnis Melayu memiliki ciri khas berupa nasi lemak dan mie rebus.

(4)

Dan terakhir adalah etnis peranakan. Etnis peranakan merupakan perpaduan antara budaya-budaya yang berkembang di Singapura. Istilah peranakan ini mengacu pada orang-orang keturunan dari laki-laki Tiongkok atau India dan perempuan Melayu lokal atau Indonesia. Bidang pekerjaan dari etnis peranakan ini menjadi seorang pedagang dan membuka toko-toko, properti, pelayaran, dan perbankan. Etnis peranakan ini memiliki pakaian tradisional yang dikenal dengan Kebaya Nonya. Kebaya ini dipengaruhi oleh Sarong Kebaya Melayu.

Agama yang dianut oleh mayoritas penduduk negara Singapura yaitu Budha atau Tao dan Konfusius, sekitar 50 %, Islam, Kristen, sekitar 15 %, dan Katolik. Lebih lanjut, agama lain yang juga dianut oleh penduduk Singapura yaitu Kong Hu Chu dan Hindu sekitar 5 %.Meskipun terdapat keragaman penduduk, namun di negara Singapura ini tidak pernah terjadi kerusuhan maupun pertikaian yang terjadi di antara umat beragama sehingga dapat dikatakan bahwa kehidupan di Singapura ini sangat teratur, aman, dan tenang.

Bahasa resmi yang digunakan oleh penduduk negara Singapura yaitu bahasa Inggris. Sedangkan bahasa ibu yang pada umumnya digunakan dalam percakapan sehari- hari antara lain bahasa Melayu, bahasa Mandarin, dan bahasa Tamil. Akibat dari adanya keragaman bahasa yang digunakan, maka bahasa Inggris di Singapura mengalami perubahan yang dapat berpengaruh pada logat maupun struktur dari bahasanya. Kondisi tersebut menyebabkan perbedaan dengan bahasa Inggris yang biasa digunakan. Bahasa Inggris yang dimiliki oleh negara Singapura mengandung struktur melayu. Hak tersebut kadang menjadikan orang asing sulit mengerti. Bahasa Inggris Singapura yang unik ini disebut dengan Singlish atau Singaporean English.

Kegiatan ekonomi utama penduduk Singapura adalah perdagangan. Hal tersebut karena letak wilayah Singapura yang strategis. Singapura terletak pada jalur silang lalu lintas pelayaran negara-negara Asia Timur, Asia Barat, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia. Singapura juga berkembang sebagai negara industri. Industri Singapura menghasilkan alat listrik, elektronik, penyulingan minyak, dan bahan kimia. Kawasan industri terletak di Jurog, Loyang, dan Kranji5.

5 http://sumbersejarah1.blogspot.com/2018/04/profil-negara-singapura.html, diakses pada tanggal 1 Agustus 2018.

(5)

Islam di Singapura

Dalam perjalanan sejarahnya, Singapura pernah menjadi salah satu pusat Islam paling penting di Asia Tenggara. Hal ini dilihat dari keunggulanya sebagai pintu masuk bagi para pedagang dari berbagai benua maupun negara asing atau disebut dengan pusat perdagangan internasional. Selain sebagai pusat perdagangan, Singapura sangat stategis bagi pusat informasi dan dakwah Islami atau Islamisasi kualitatif maupun kuntitatif, baik pada masa kesultanan Malaka maupun sampai sekarang.

Sejarah kehadiran agama Islam di Singapura tidak dapat dipisahkan dengan sejarah kedatangan Islam di Asia Tenggara pada umumnya. Begitu juga sejarah perkembangan dari masa ke masa yang selalu berkaitan dengan perkembangan agama Islam di wilayah lainya. Sebagian ahli sejarah sudah hampir sepakat bahwa agama Islam sudah sampai ke Asia Tenggara pada abad pertama Hijriah atau pada akhir abad ke-7 Masehi, karena pada abad itu pedagang-pedagang Arab atau pedagang Muslim India sudah mengadakan perdagangan sampai ke Selat Malaka dan ke Cina, sebagian ada yang singgah di Sumatera dan Jawa. Kemudian jalur perdagangan itu menjadi rute tetap para pedagang Arab dan India yang menjulur dari laut Tengah melalui Persia dan India ke Asia Tenggara dan terus ke Tiongkok.

Namun untuk menentukan dengan pasti kapan sesungguhnya awal kehadiran agama Islam, dimana dimulai, kemana penyebarannya, siapa penyebarnya, dan bagaimana metode pengajarannya adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah, karena sulit menentukan bukti yang dapat dipercaya kebenarannya. Sejak abad ke-15, pedagang Muslim menjadi unsur penting dalam perniagaan wilayah Timur, tidak terkecuali Singapura. Beberapa diantara para pedagang ada yang menetap dan menjalin hubungan perkawinan dengan penduduk setempat. Lama-kelamaan mereka membentuk suatu komunitas tersendiri. Para pedagang tersebut tidak jarang menjadi guru agama dan imam.

Dalam komunitas Muslim ini juga sudah terdapat sistem pendidikan agama yang bersifat tradisional. Pada umumnya mereka belajar agama di rumah-rumah, yang kemudian dilanjutkan di surau-surau dan mesjid. Pada tahun 1800 di kampong Glam dan kawasan Rocor menjadi pusat pendidikan tradisional. Dalam hal ini,para guru dan imam sangat penting peranannya dalam memupuk penghayatan keagamaan pada masyarakat Muslim Singapura. Sama dengan Muslim di kawasan Asia Tenggara lainnya, Muslim di Singapura pada masa awal menganut mazhab Syafi'i dan berpaham teologi Asy'ariyah.

(6)

Sebagai Negara yang berdiri setelah perang dunia II Singapura merupakan negara paling Maju di kawasan Asia Tenggara. Singapura memiliki perekonomian yang sangat maju, yang secara historis berputar di sekitar perdagangan interpot bersama Hong Kong, Korea Selatan dan Taiwan, Singapura adalah salah satu dari macan Asia. Singapura memiliki salah satu pelabuhan tersibuk di dunia dan merupakan pusat pertukaran mata uang asing terbesar keempat di dunia setelah London, New York dan Tokyo. Bank Dunia menempatkan Singapura pada peringkat hubungan logistik teratas dunia. Di tengah kemajuan Singapura sebagai sebuah negara yang menjadi sentral perdagangan Asia Tenggara, Singapura juga memiliki perjalanan panjang mengenai perjumpaannya dengan Islam. Singapura merupakan negara yang memiliki penduduk Muslim yang minoritas.

Dari jumlah penduduk Singapura, hanya sekitar 14.9 % saja yang memeluk agama Islam, dan menjadi agama kedua terbesar setelah Budha 42,9%, diikuti oleh Ateis 14.8 %, Kristen 14.6%, Taouisme 8% dan Hindu 4% serta agama lainnya 0.6%.6

Munculnya semangat keislaman di Singapura tidak luput dari adanya gerakan yang didirikan oleh umat Muslim dan peranan pemerintah Singapura. Hal ini ditunjukan dengan membentuk Majlis Ulama Islam Singapura (MUIS) dengan berdasarkan akta Pentadbiran Hukum Islam (The Administration of Muslim Law Act) pada tanggal 17 Agustus 1966 oleh Parlemen Singapura7. MUIS merupakan badan resmi Islam di Singapura yang mengurus masalah keagamaan dan masyarakat Islam.

Sebelum MUIS didirikan, pada tahun 1932 umat Muslim Singapura telah mendirikan sebuah organisasi yaitu Masyarakat Dakwah Muslim. Organisasi ini mendirikan Pusat Islam King Faisal Memorial Hall. Selain itu, organisasi ini juga mengadakan klinik pengobatan dan pusat hukum. Organisasi Muslim penting lainnya adalah Masyarakat Muslim Mualaf (Darul Arqam) yang merupakan organisasi dakwah utama di Singapura dan mengurus serta membawa Islam lebih dari 8.000 orang sejak tahun 1982.8 Pada tahun 1991 berdiri sebuah lembaga yang dikembangkan secara swadaya oleh masyarakat, yaitu Association of Muslim Profesional (AMP) yang mencita- citakan munculnya modal masyarakat minoritas Muslim dalam pengembangan diri secara

6 Munzir Hitami, Sejarah Islam Asia Tenggara, (Pekanbaru: Alaf Riau, 2006), h. 32.

7 Iik Arifin Mansurnoor dan Drs. Dadi Damadi, “Minoritas Islam”, dalam Ensklopedi Tematis Dunia Islam: Asia Tenggara, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002), h..464:

8 M Ali Kettani, Minoritas Muslim: di Dunia Dewasa Ini, diterjemahkan oleh Zarkowi Soejoeti, (Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2005), h.222-223.

(7)

dinamis dan penuh percaya diri dalam konteks berwarga negara Singapura yang tetap berpegang teguh kepada warisan kultular dan agamanya.9

Selain lembaga dan organisasi, munculnya semangat keislaman di Singapura adalah didirikannya sekolah yang berbasiskan Islam atau biasa dikenal dengan madrasah.

Sampai saat ini di Singapura terdapat 6 buah madrasah Islam, diantaranya madrasah Al- Irsyad Al-Islamiah, madrasah Al-Maarif Al-Islamiah, madrasah Alsagoff Al-Islamiah, madrasah Aljunied Al-Islamiah, madrasah Al-Arabiah Al-Islamiah, dan madrasah Wak Tanjong Al-Islamiah.10 Selain itu, Singapura juga memberikan kebebasan gerak literatur Islam dalam bahasa Inggris, Melayu dan Tamil yaitu bahasa Muslim India dan kebebasan pergi untuk berhaji yaitu sekitar seribu jamaah setiap tahunnya.11

Seorang guru besar Australian National University (ANU) yaitu A.C Milner berpendapat bahwa di Singapura terdapat indikasi-indikasi “jiwa Syariat” di kalangan Muslim Singapura. Richard C. Martin dalam bukunya Enclycopedia of Islam and the Muslim World mengatakan bahwa perbedaan dasar yang dapat ditarik antara Indonesia, Malaysia dan Singapura yaitu adanya gerakan reformis yang berusaha mentranformasikan budaya dan masyarakat dan mereka yang berusaha untuk mempekerjakan proses politik untuk mendirikan sebuah negara Islam.12

Islam di Singapura yang masih merupakan etnis minoritas dengan sejarah dan perjuangannya yang panjang, mampu membangkitkan semangat keislaman mereka dengan berbagai organisasi dan gerakan-gerakan yang mereka dirikan. Jumlah jamaah haji setiap tahun meningkat, populasi umat bertambah, sarana dan prasarana dibangun, sekolah-sekolah Islam atau madrasah ditingkatkan dan banyak lagi yang lainnya. Semua ditujukan untuk kemajuan dan semangat umat Muslim di tengah-tengah keminoritasan dalam berwarga negara, meskipun masih kurang dalam berbagai aspek dan dicap sebagai masyarakat kelas dua. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat, kemauan, kegigihan dan perjuangan mereka sebagai yang minoritas.

9 Iik Arifin Mansurnoor dan Drs. Dadi Damadi, “Minoritas Islam” dalam Ensklopedi Tematis Dunia Islam: Asia Tenggara, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002), h.465.

10 http://akaminissa.wordpress.com/2010/02/23/muslim-di-singapura, diakses tanggal 1 Agustus 2018.

11 M Ali Kettani, Minoritas Muslim: di Dunia Dewasa Ini, diterjemahkan oleh Zarkowi Soejoeti, (Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2005), h.221.

12 Richard C. Martin, Encyclopedia of Islam and the Muslim World, (New York: Macmillan Reference USA, 2004), vol 2, h.582.

(8)

Pendidikan Islam di Singapura disampaikan para ulama yang berasal dari negeri lain di Asia Tenggara atau Asia Barat dan dari benua kecil India. Para ulama tersebut diantaranya ialah Syaikh Khatib Minangkabau, Syaikh Tuanku Mudo Wali Aceh, Syaikh Ahmad Aminuddin Luis Bangkahulu, Syaikh Syed Usman bin Yahya bin Akil (Mufti Betawi), Syaikh Habib Ali Habsyi (Kwitang Jakarta), Syaikh Anwar Seribandung (Palembang), Syaikh Mustafa Husain (Purba Baru Tapanuli), Syaikh Muhammad Jamil Jaho (Padang Panjang), dan yang lainnya. Seperti di negara lain, pendidikan agama Islam di Singpura dijalankan mengikuti tradisi dan sistem persekolahan modern. Sistem tradisional, mengikuti pola pendidikan Islam berdasarkan sistem persekolahan pondok Malaysia dan Patani atau pesantren di Indonesia.13

Adapun sistem pendidikan Islam modern dilakukan melalui sistem sekolah yang merujuk ke Mesir dan Barat yang dikenal dengan madrasah, sekolah Arab atau sekolah agama. Ada empat madrasah terbesar di Singapura sampai saat ini, yaitu :

1. Madrasah al-Junaid al-Islamiyyah yang didirikan pada tahun 1346 H (1927 M) oleh Pangeran Al-Sayyid Umar bin Ali al-Junaid dari Palembang. Mata pelajaran yang diajarkan di madrasah ini adalah Ilmu Hisab, Tarikh, Ilmu Alam, Bahasa Melayu, Bahasa Inggris, Sains, Sastra Melayu dan mata pelajaran lainnya.

2. Madrasah al-Ma’arif yang didirikan pada tahun 1940-an. Pengasuh madrasah ini adalah lulusan universitas al-Azhar, Mesir dan dari kawasan Asia Barat.

3. Madrasah Wak Tanjung Al-Islamiyyah didirikan tahun 1955.

4. Madrasah Al-Sago (atau Al-Saqaf), didirikan pada tahun 1912 di atas tanah yang diwaqafkan oleh Sayyed Muhammad bin Sayyid Al-Saqof.14

Kemajuan sebuah negara tidak lepas dari kondisi geografis dan keadaan pendidikannya. Pendidikan merupakan standarisasi penilaian secara tidak langsung yang dapat menjadi pertimbangan dalam mengkategorisasikan maju tidaknya sebuah negara.

Demikian pula halnya Singapura. Dilihat dari faktor Pendidikan, sepertinya masih ada masalah bagi kaum muslim dan melayu di Singapura. Ini terlihat dari meningkatnya pendidikan dan kemajuan ekonomi yang telah dicapai orang-orang Singapura lainnya khususnya orang-orang Cina yang mayoritas di negara itu. Hal tersebut nampak nyata

13 https://azharb48.blogspot.com/2018/07/islam-di-singapura.html, diakses tanggal 1 Agustus 2018.

14 https://azharb48.blogspot.com/2018/07/islam-di-singapura.html, diakses tanggal 1 Agustus 2018.

(9)

dalam tulisan-tulisan dan studi-studi yang dilakukan komunitas Muslim-Melayu sepanjang tahun 1980-an. Dilatarbelakangi sensus penduduk 1980 yang menyatakan bahwa orang-orang Melayu Singapura tertinggal di belakang etnis lain, dalam status sosial ekonomi, diskursus publik kembali diaktifkan organisasi-organisasi muslim seperti Majlis Pusat untuk menggerakkan pesan bahwa jalan keluar bagi kaum muslim adalah meningkatkan pendidikan dan kompetensi professional. Sejalan dengan seruan itu adalah himbauan dari pemimpin-pemimpin muslim dan aktifitas-aktifitas yang berorientasi Islam agar menanggulangi status sosial ekonomi mereka dalam kerangka dan prinsip-prinsip Islam.

Sejauh menyangkut masalah pendidikan, walaupun sejak tahun 1970-an pesan pentingnya pendidikan (khususnya pendidikan tinggi) sebagai katalis bagi kehidupan yang lebih layak bagi etnis Melayu telah disuarakan oleh organisasi-organisasi Melayu, kembali di intensifkan pada tahun 1981. Pada tahun itu didirikan Majelis Pendidikan Anak-Anak (MENDAKI) yang mengarahkan kegiatannya pada masalah pendidikan bagi anak-anak muslim. Pemimpin melayu muslim sangat berhasil dalam menarik dukungan yang besar, bukan hanya dari perhimpunan-perhimpunan atau kelompok-kelompok Melayu-Muslim, tapi juga dari pemerintah. Status majlis itu kemudian meningkat menjadi yayasan tahun 1982 setelah majelis sukses melaksanakan Kongres tentang Pendidikan Anak-Anak Muslim, suatu acara dimana Perdana Menteri menyampaikan suatu key noteaddres.15

Singapura seperti yang diketahui umum merupakan sebuah negara sekular yang tidak memberikan penekanan kepada agama dan bangsa sebagai terasnya, walaupun ia didominasi bangsa Cina selaku golongan mayoritas. Apalagi mereka juga menganut Budhisme sebagai agama dan kepercayaan. Dalam keadaan seperti, Islam dan Melayu menjadi bagian dari kelompok yang membentuk identitas Singapura yang dikenal saat ini.

Islam diberikan pengakuan sebagai salah sebuah agama di Singapura. Persoalan yang biasa ditanyakan adalah berhubungan dengan aliran pemikiran yang dapat diamalkan atau menjadi pedoman. Di negara-negara lain seperti Malaysia, Brunei, Indonesia, Thailand, Philipina dan Vietnam, Islam versi Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah

15 https://azharb48.blogspot.com/2018/07/islam-di-singapura.html, diakses tanggal 1 Agustus 2018.

(10)

adalah begitu dominan dan berpengaruh besar serta diterima secara resmi. Apakah Singapura juga mengikuti Islam versi aliran pemikiran yang sama atau sebaliknya.

Dari segi kedudukan Islam, berdasarkan keterangan yang dikemukakan oleh Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS) selaku pihak pemerintah tertinggi yang bertanggung jawab terhadap Islam dan masyarakat Muslim Melayu di negara ini, dikatakan bahwa Islam di Singapura adalah berwajah Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah yang pada dasarnya telah diakui sebagai mazhab resmi bagi republik tersebut. Ini dapat dilihat dari pernyataan berikut berdasarkan Administration of Muslim Law Act (AMLA) yang menyebutkan:

Article 152 of the Constitution of the Republic of Singapore guarantees the rights of minority communities to their religious belief and practice. This allows for Muslims to practice their Islamic faith in Singapore. The Administration of the Muslim Law Act enacted in 1966 outlines the sphere of Muslim activities in the public and legal domain.” “Muslims in Singapore live their religious life according to the Ahlus Sunnah wal Jamaah. With regards to the legal school of thought, the Syafie school is followed by the majority of Muslims. Fatwas are also mainly issued according to this school, as mentioned in the Administration of Muslims Law Act (AMLA).16

Secara lebih jelas seperti dalam keterangan di atas, ahlussunah wal jamaah yang dikuatkan dan diamalkan sepenuhnya di Singapura merujuk kepada mazhab akidah Abu al-Hasan al-Asy’ari dan mazhab Fiqh Muhammad ibn Idris al-Syafi’i, sama seperti di Indonesia dan Malaysia. Semua aspek Islam yang dipahami masyarakat Melayu Muslim di Singapura ini adalah berteraskan kepada mazhab akidah dan fiqh tersebut, dari aspek asas dan penyebab, sumber, metode, pemikiran, penyelesaian isu dan tantangan dan sebagainya. Dengan kata lain, 2 mazhab itu merupakan mazhab yang mendominasi pemikiran masyarakat Melayu Muslim Singapura dalam segala aspek kehidupan mereka, baik fisik, mental maupun spiritual.

Islam versi Ahlus Sunnah Wal Jamaah boleh dianggap sebagai mazhab resmi di

16 Untuk informasi lebih lanjut mengenai AMLA, silahkan rujuk halaman website berikut:

http://statutes.agc.gov.sg/.

(11)

Singapura seperti yang termaktub dalam keterangan MUIS sendiri. Walaupun demikian, sebagaimana terjadi di negara-negara lain, mazhab dan pemikiran yang lain juga berkembang, selain mazhab ahlussunah wal jamaah. Apalagi di era globalisasi seperti saat ini, maka beragam pemikiran dan aliran dari seluruh dunia dapat dengan mudah diakses oleh semua orang, tanpa ada batasan.17

Diantara yang dapat diketahui sepanjang kajian ini dilakukan memperlihatkan bahwa aliran pemikiran dan mazhab al-Salafiyyah al-Wahhabiyyah, merujuk kepada para pengikut aliran al-Salafiyyah, pada umumnya dianggap Muslim dan turut dikenal dan diakui sebagai para pengikut Ahlus Sunnah Wal Jamaah juga. Ini berarti mereka merupakan sebagian dari mereka. Dengan demikian, mereka dapat hidup bebas, bergerak, beramal dan beriman tanpa adanya halangan dan hambatan. Walaupun dalam beberapa keadaan, perasaan keberatan kelihatan, namun ia masih dalam lingkungan yang diterima dan dibolehkan.

Aliran pemikiran Syiah yang telah sekian lama ada di negara tersebut juga, pada umumnya turut dianggap Muslim dan lebih dikenal sebagai sub-sekte al-Ja‘fariyyah, al- Zaidiyyah dan al-Isma’iliyyah . Mereka diberikan kebebasan untuk mempercayai, mendakwahkan dan mengamalkan ajaran dan amalan yang mereka ikuti dalam lingkungan mereka dengan lokasi mereka diketahui. Mereka mendapat pengakuan secara resmi sebagai salah sebuah aliran pemikiran dan mazhab dalam Islam, dan oleh karena itu, tidak kelihatan ada masalah, halangan ataupun larangan bagi mereka untuk hidup bebas beriringan dengan para pengikut mazhab ahlusunah wal jamaah yang merupakan golongan Muslim Melayu mayoritas dan mazhab-mazhab lain di negara tersebut.

Berlainan juga dengan kedudukan Qadiani, karena seperti ditegaskan oleh pihak MUIS dan pihak pemerintah di Singapura bahwa mereka dianggap sebagai Non-Muslim dan tidak termasuk dalam Islam, walaupun perkataan dan perbuatan yang mereka tunjukkan kelihatan seperti kaum muslimin juga. Sikap dan penghormatan dari pihak kaum muslimin terhadap mereka adalah hampir sama seperti golongan bukan muslim yang lain. Walaupun dalam berbagai keadaan, golongan ini menghendaki mereka diberikan pengakuan sebagai sebagian dari kaum muslimin, namun usaha tersebut gagal dan dilarang. Kerajaan Republik Singapura sendiri yang mendapat nasehat dari MUIS

17 WZ Kamaruddin bin Wan Ali dan Ahmad Zuhdi bin Ismail, Masyarakat Muslim Melayu di Singapura: Kajian Terhadap Isu danTantangan dalam Dakwah dan Pemikiran Islam Era Globalisasi, dalam Jurnal Wahdah, Vol.18, No.1, 2017, h.3.

(12)

dalam perkara-perkara yang berkaitan dengan Islam dan Muslim, turut mengambil sikap dan tindakan seperti yang dinasehatkan. Dengan kata lain, apa saja keputusan yang dibuat oleh MUIS sebagai badan pemerintah agama yang diakui kerajaan Singapura, menjadi keputusan kerajaan.18

Dari segi otoritas dan pertanggungjawaban terhadap Islam dan Muslim, badan berkaitan Islam yang tertinggi di Singapura adalah MUIS (Majlis Ugama Islam Singapura) yang berada di bawah Kementerian Dalam Negara Singapura19. Badan atau Majlis ini dianggap mewakili kerajaan.

Dalam konteks yang lebih spesifik, keanggotaan badan atau institusi berkaitan Islam di Singapura diketuai oleh PERGAS (Persatuan Ulama dan Guru-Guru Agama Singapura) yang terlibat secara khusus dalam bidang pendidikan. Persatuan ini mempunyai kedudukan dan memainkan peranan yang sangat penting dan berpengaruh besar di Singapura. Dilihat dari segi keahliannya, PERGAS melibatkan keahlian yang besar yang terdiri dari para ulama dan asatizah (para guru) yang perlu mendapatkan pengakuan menurut Asatizah Recognition Scheme (Skim Pengakuan Asatizah). Proses ini dilakukan oleh PERGAS, dengan dibantu oleh panel bebas yang dipilih untuk menentukan guru dan ustaz yang boleh diangkat untuk mengajar di masjid-masjid di Singapura.

Badan atau institusi seterusnya yang turut memberikan sumbangan mereka yang besar dalam bidang pendidikan selain PERGAS adalah PERDAUS (Pesatuan Pelajar Agama Dewasa Singapura). Dua organisasi ini bergerak dalam mengawal pengajaran dan pendidikan Islam di Singapura.

Institusi-institusi formal dan non-formal di Singapura dalam aspek-aspek yang berkaitan dengan Pengajian Islam berada dalam pengawasan pihak pemerintah. Di negara yang relatif kecil, jumlah madrasah sekitar 6 madrasah. Madrasah-madrasah tersebut adalah madrasah resmi di Singapura yang diakui kerajaan dan pihak MUIS, dengan silabus resmi.

Dari segi isu yang berkaitan dengan Islam, Singapura juga tidak terlepas dari berbagai isu dan permasalahan, baik langsung atau tidak, besar maupun kecil. Secara

18 WZ Kamaruddin bin Wan Ali dan Ahmad Zuhdi bin Ismail, Masyarakat Muslim Melayu di Singapura: Kajian Terhadap Isu danTantangan dalam Dakwah dan Pemikiran Islam Era Globalisasi, dalam Jurnal Wahdah, Vol.18, No.1, 2017, h.4.

19 Boleh dirujuk dalam laman web MUIS

(13)

ringkas, isu, masalah dan persoalan yang timbul dapat dikategorikan kepada isu-isu bersifat primer dan utama dan isu-isu bersifat sekunder. Untuk melihat secara lebih fokus, diantara isu-isu bersifat primer adalah sebagai berikut:

Pertama, isu kemazhaban dan isu khilafiah. Pihak berkuasa agama pada umumnya tidak mempunyai kuasa untuk mengambil tindakan. Sekiranya sesuatu tindakan wajar dan perlu diambil oleh pihak berkuasa agama, ia juga sebenarnya bukanlah atas asas dan dasar perbedaan mazhab, tetapi lebih kepada dasar ketenteraman umum dan keselamatan negara. Dengan kata lain, alasan yang berkaitan dengan keagamaan tidak boleh menetapkan kesalahan. Kesalahan yang bisa diambil tindakan adalah kalau kesalahan tersebut mengganggu ketenteraman umum dan mempunyai implikasi kepada keselamatan negara.

Kedua, isu aliran pemikiran al-Wahhabiyyah karena pemikiran dan pendekatan yang dilakukan mereka agak berbeda dengan yang ada selama ini. Aliran ini dibawa oleh golongan asatizah yang belajar di Arab Saudi. Jumlah mereka tidak banyak dan pemikiran mereka juga tidak mendominasi masyarakat Muslim Melayu. Aliran pemikiran ini masih dalam pengawasan pihak berkuasa agama. Aliran ini digerakkan secara bebas oleh Persatuan Muhammadiyah Singapura yang terletak di Jalan Selamat, Kembangan. Ia bergerak sendiri dan tidak mendapat pengaruh dari luar, terutama gerakan Muhammadiyah di Indonesia.

Ketiga, isu aliran pemikiran Syiah yang ada sejak sekian lama tetapi jumlahnya kecil dan minoritas, boleh bergerak dengan bebas tetapi statis dan tidak dinamis atau agresif, masih boleh berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik. Aliran ini seperti yang diberitakan, diwakili oleh Persatuan Himpunan Belia Islam (HBI) yang pada waktu dulu mempunyai hubungan dengan ABIM Malaysia. Syiah Ismailiyyah Dawudiyyah20 mempunyai sebuah masjid yang dikenal “Masjid Syiah” di Singapura terutama bagi masyarakat berbangsa India/Pakistan yang lokasinya di kawasan City Hall. Mereka diterima baik seperti yang lain, bahkan tidak ada pengawasan dan pemantauan secara berlebihan. Mereka juga tidak dilihat sebagai ancaman dan tidak juga sebagai pengancam.

Dengan demikian, hubungan yang ada terjalin dalam bentuk yang harmoni dan saling hormat menghormati.

20 NADI [Pulse of the Singapore Muslim Community], Terbitan MUIS, July-September 2007, Vol.03/07, h.7.

(14)

Keempat, isu kelompok Ahmadiyah Qadiani. Mereka memang tidak diakui sebagai Islam dan karena itu dianggap bukan muslim non-muslim. Tetapi mereka diberikan kebebasan, tidak dikekang dan bahkan turut mempunyai sebuah “masjid”

mereka sendiri. Lokasi “masjid” mereka terletak di Geylang. Oleh karena mereka tidak mendapat pengakuan sebagai muslim oleh pihak MUIS dan kerajaan, maka semua yang berkaitan dengan mereka termasuk tempat ibadat tidak diakui sebagai “masjid”.

Kelima, isu “isme” yang membahayakan, yang meliputi isu radikalisme dan terrorisme yang dipelopori Jamaah Islamiah, seperti yang dilaporkan dalam kajian Muhamad Hanif Hasan dari Nanyang Technology University – S.Rajaratnam School of International Studies. Isu ini bersumber dari peranan dan pengaruh guru-guru tidak bertauliah (tidak mendapat Skim Pengakuan MUIS).

Keenam, isu Jamaah Islamiahyang dikatakan muncul di Singapura akibat dari peranan dan pengaruh internet. Mereka dahulu pernah berkembang, tetapi saat ini sudah hampir tidak ada lagi karena kebanyakan anggotanya telah ditangkap oleh pihak yang berwenang di Singapura.

Ketujuh, isu liberalisme yang menyebabkan timbulnya persoalan “gay” dan

“lesbi” yang mempengaruhi golongan remaja Muslim secara khusus. Isu ini agak serius karena ia menimbulkan berbagai masalah remaja.

Kedelapan, isu khilafiah antara aliran Madinah (kelompok lulusan Madinah) atau Arab Saudi dan aliran al-Azhari (kelompok lulusan al-Azhar). Kedua-duanya adalah dari aliran agama yang mendapat pendidikan formal dua institusi pendidikan tinggi luar negara yang berbeda, yang menimbulkan perbedaan pandangan, pemikiran dan pendekatan. Walaupun secara riil tidak timbul masalah yang signifikan, namun hal ini ke depan dikhawatirkan akan menimbulkan masalah yang serius. Yang menjadi masalah utama sebenarnya bukan masalah ajaran agama, tetapi lebih kepada rasa fanatik (ta’ashub). Secara umum hal ini masih dalam pengawasan MUIS dan PERGAS.

Kesembilan, isu tarekat juga merupakan isu yang besar tetapi hanya di kalangan asatizah yang berpendidikan Islam pada peringkat tinggi saja, dimana di kalangan muslim umum tidak terjadi. Terdapat beberapa tarekat di Singapura. Perbedaan tetap ada tetapi masih dalam pengawasan MUIS.

Kesepuluh, isu ajaran sesat.

Kesebelas, isu faham Ingkar Sunnah yang telah populer sejak dahulu sampai

(15)

sekarang.

Kedua belas, isu pemikiran menurut ideologi yang diperoleh dari guru-guru agama dan internet dengan pengaruh yang besar.

Ketiga belas, isu berkaitan pemikiran Islam, yaitu untuk memperkokoh identitas Muslim.

Keempat belas, isu yang timbul di kalangan muslim dengan non-muslim adalah tentang “racial harmony”, terutamanya pengaruh dari peristiwa WTC di Amerika Serikat dan Jamaah Islamiah yang dianggap mengganggu ketenteraman dan keselamatan umum serta menyebabkan ketakutan kepada non-muslim. Usaha ke arah hubungan yang harmonis ini terus dilakukan oleh pihak MUIS dan badan-badan agama.21

Isu yang berkaitan dengan ajaran sesat hanya dianggap “personal domain”

terutama melibatkan ajaran sesat. Isu-isu agama di Singapura lebih bertumpu kepada bidang syariah karena beberapa alasan:

Pertama, MUIS merupakan badan induk di bawah KDN Singapura, mengikut keperluan dan kehendak kerajaan Singapura. Oleh karena kerajaan lebih tertumpu kepada bidang ekonomi (transaksi), maka MUIS juga mengarah kepada bidang syariah dalam pengisian asatizahnya.

Kedua, kebanyakan guru lebih menggalakkan pelajar untuk mendalami bidang syariah yang dilihat lebih penting dalam konteks Singapura dan keperluannya.

Ketiga, isu asatizah yang banyak mengikuti temannya dalam pemilihan kursus syariah ketika di perguruan tinggi.22

Aliran Sesat di Singapura

Sejarah ajaran sesat di Singapura sudah lama berkembang sejak pada awal tahun 1940-an. PERDAUS iaitu sebuah pertubuhan Melayu Islam ketika dahulu telah mampu meneroka perkembangannya. Pada ketika itu timbul keributan mengenai ajaran Qadiani

21 WZ Kamaruddin bin Wan Ali dan Ahmad Zuhdi bin Ismail, Masyarakat Muslim Melayu di Singapura: Kajian Terhadap Isu danTantangan dalam Dakwah dan Pemikiran Islam Era Globalisasi, dalam Jurnal Wahdah, Vol.18, No.1, 2017, h.3-7.

22 WZ Kamaruddin bin Wan Ali dan Ahmad Zuhdi bin Ismail, Masyarakat Muslim Melayu di Singapura: Kajian Terhadap Isu danTantangan dalam Dakwah dan Pemikiran Islam Era Globalisasi, dalam Jurnal Wahdah, Vol.18, No.1, 2017, h.7.

(16)

hasil perdebatan hebat antara Allahyarham Tuan Syed Ahmad Dahlan Al-Husaini dengan guru Qadiani Ghulam Husin, di Onan Road.23

Peristiwa perdebatan di antara Tuan Syed Ahmad Dahlan Al-Husaini dengan guru Qadiani Ghulam Husin, pada tahun 40-an itu, telah mampu meredakan ribut yang ditimbulkan ajaran Qadiani, terutama di kalangan masyarakat Melayu yang beragama Islam yang tinggal di sekitar Joo Chiat Road, Geylang Serai, Katong dan Telok Kurau.

Namun ajaran itu masih wujud sehingga hari ini.24

Pada tahun 1950-an, timbullah satu lagi ajaran sesat apabila seorang yang berasal dari Pulau Ambon, Indonesia, mengisytiharkan dirinya sebagai seorang Nabi.

Pengisytiharannya sebagai seorang Nabi adalah berlandasan kepada dakwaannya mempunyai salasilah dari keturunan rasul-rasul. Beliau adalah seorang peniaga di Pasar Changi, Geylang.

Pada tahun 1960-an pula, tersebar pula satu lagi ajaran sesat yang dinamakan

“Taslim”. Kumpulan ini menggelar diri mereka sebagai masyarakan “Ikhwan”. Hidup kumpulan ini terpisah dari masyarakat Islam biasa. Guru kumpulan masyarakat “Ikhwan”

ini pernah mengaku dirinya sebagai nabi dan rasul. Ajaran kumpulan ini tersebar di kawasan Joo Chiat Road dan mempunyai cawangannya di beberapa kawasan di Singapura.

Dan kemudian, seterusnya telah didapati ada banyak lagi ajaran sesat yang sedan berkembang di beberapa kawasan di Singapura ini, iaitu :- Yang dikenali dengan nama

“Ilmu Bungkus” di Kampung Woo Mon Chew Road ( Siglap ), Kampung Tongkang Pecah ( Jalan Kayu ), Kampung Thani ( Bukit timah ), Kampung Telok Kurau dan Kampung Kim ( Bukit Timah ). Ajaran sesat Ilmu Bungkus ini pernah didedahkan oleh Perdaus pada 17hb. September 1965, di kawasan Telok Kurau.25

Ada beberapa sifat atau ciri dari ajaran-ajaran sesat ini, khususnya yang berkembang di Singapura, yaitu: pertama, adanya keyakinan bahwa kekuatan ghaib atau kekuatan luar biasa juga dimiliki oleh selain Allah SWT. Adanya keyakinan bahwa orang-

23 Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) dan PERDAUS, Noktah Hitam Ajaran Sesat di Singapura, (Singapura: Muhammad Medai Print, t.t), h.51.

24 Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) dan PERDAUS, Noktah Hitam Ajaran Sesat di Singapura, (Singapura: Muhammad Medai Print, t.t), h.52.

25 Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) dan PERDAUS, Noktah Hitam Ajaran Sesat di Singapura, (Singapura: Muhammad Medai Print, t.t), h.51-54.

(17)

orang tertentu, yang mereka juluki wali dan yang lainnya, dianggap mempunyai kekuatan ghaib yang luar biasa.

Kedua, ajaran-ajaran tersebut diajarkan secara tersembunyi atau khusus hanya untuk orang-orang atau kelompok tertentu saja. Kajian-kajian yang dilakukan bersifat eksklusif dan tertutup untuk pihak luar. Hanya anggota kelompok saja yang dapat mengikuti kajian ajaran-ajaran tersebut.

Ketiga, ajaran yang memposisikan pemimpin mereka dengan kedudukan yang sangat tinggi, seperti wali atau wakil Nabi, sehingga mereka dianggap mempunyai kekuatan yang luar biasa. Mereka meyakini bahwa sesuatu hanya dapat terjadi dengan iin atau kekuasaan pemimpinnya itu.

Keempat, ajaran yang mengajarkan untuk tidak memperhatikan guru-guru lain di luar kelompok mereka. Ajaran ini mengajarkan bahwa guru-guru di luar kelompok mereka akan menghalangi hidayah dan kurnia yang akan sampai kepada mereka dari pemimpin mereka.

Kelima, tidak boleh mengkritisi pemimpin mereka, sekalipun perbuatan mereka secara nyata bertentangan dengan syariat yang sudah umum difahami.

Keenam, adanya pengakuan bahwa pemimpin mereka adalah keturunan Nabi Muhammad SAW walaupun tanpa disertai bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

Ketujuh, adanya keyakinan bahwa setiap keberkahan dan kebaikan yang diperoleh di dunia dan akhirat adalah karena berkah pemimpinnya.

Kedelapan, adanya larangan untuk menyampaikan ajaran tersebut kepada orang lain di luar kelompoknya. Ajaran mereka hanya disampaikan oleh orang-orang yang sudah mendapat mandat untuk hal tersebut.

Kesembilan, ajaran yang mengajarkan tidak boleh menikah dengan perempuan yang disukai oleh pemimpinnya.

Kesepuluh, ajaran yang mengajarkan untuk menghadirkan muka gurunya ketika berdoa dan selalu berharap keberkahan darinya.

Kesebelas, ajaran yang mengajarkan rituaal yang secara jelas bertentangan ajaran Islam yang sudh difaahami secara umum.

Keduabelas, ajaran yang memberikan kekuasaan kepada pemimpinnya untuk menguasai harta mereka, bahkan anak dan istri mereka.

(18)

Ketigabelas, ajaran yang mengajarkan dapat menyembuhkan penyakit secara ajaib.

Keempatbelas, ajaran yang menentukan syarat-syarat tertentu untuk mengikutinya, seperti bayaran uang, dan yang lainnya.

Kelimabelas, ajaran yang mengajarkan mencaci maki dan menghina ulama-ulama atau guru di luar kelompoknya.

Keenambelas, ajaran yang berpendapat bahwa setiap ajaran Islam ada dua aspek, yaitu lahir dan batin. Dan hanya merekalah yang tahu ajaran Islam yang batin.

Ketujuhbelas, mengajarkan penggunaan jimat dalam segala hal.

Kedelapanbelas, mengijazaahkan ilmu pada tengah malam.

Kesembilan belas, adanya ajaran bahwa guru mereka mendapat ilham aatau ilmu laaduni langsung dari Allah SWT.

Keduapuluh, ajaran yang mengajarkan bahwa guru merekaa adalah Imam Mahdi, Nabi Isa AS atau wali yang mempunyai karamah.

Keduapuluh satu, guru ajaran yang mengaku dirinya makshum (bebas dari dosa dan kesalahan).

Keduapuluh dua, menfsirkan al-Quran tanpa menggunakan kaidah-kaidah tafsir dan penafsirkan jauh berbeda dari penafsiran para ulama yang mu’tabar.

Keduapuluh tiga, gurunya mengaku sebagai pengganti Rasulullah SAW.

Keduapuluh empat, gurunya mengaku bahwa dia mendapat wahyu dari Allah SWT.

Keduapuluh lima, ajaran yang mengajarkan adanya Nabi atau Rasul setelah Rasulullah SAW.

Keduapuluh enam, ajaran yang mengajarkan adanya kesatuan agama-agama.

Keduapuluh tujuh, ajaran yang mengajarkan boleh melaksanakan ibadah haji ke tempat selain Mekah (Baitullah).

Keduapuluh delapan, mengajarkan bahwa guru mereka dapat menjelma menjadi Rasulullah SAW atau para sahabat.

Keduapuluh sembilan, ajaran yang menyebutkn bahwa merekaa dapat terhubung dengan Allah SWt secara terus menerus.

Ketiga puluh, adanya pengakuan pernah didatangi malaikat Jibril atau malaikat yang lainnya.

(19)

Ketigapuluh satu, adaanya pengajuan sebagai malaikat.

Ketigapuluh dua, adanya pengakuan dapat mengetahui waktu terjadinya kiamat.

Ketigapuluh tiga, adanya pengakuan mempunyai ilmu kebal.

Ketigapuluh empat, adanya larangan untuk menikah dengan orang di luar kelompoknya, padahal secara jelas beragama Islam.

Ketigapuluh lima, mengajar sesuatu melalui proses menurun.

Ketigapuluh enam, mengajarkan untuk meminta bantuan kepada orang yang sudah meninggal.

Ketigapuluh tujuh, mengaku pernah berbicara langsung dengan Naabi Nuh AS, Nabi Musa AS dan Nabi yang lainnya.

Ketigapuluh delapan, adanya pengakuan dapat menunjukkan surga atau neraka.

Ketigapuluh sembilan, ajaran yang membatalkan sholaat jumat.

Keempatpuluh, menganggap orang di luar kelompoknya bukan Islam.

Keempatpuluh satu, sumber ajaran yang digunakan bukan dari sumber-sumber yang muktabar.26

Ajaran-ajaran aliran sesat ini menyebar melalui tiga cara, yaitu melalui kelas atau kajian agama, melalui kumpulan tariqat dan melalui kebiasaan atau tradisi masyarakat.27

Ada beberapa bahaya dari adanya aliran sesat ini, baik secara individu maupun sosial, yaitu:

1. Dapat membawa sesorang menjadi murtad karena syirik (menyekutukan Allah SWT) atau menyalahi ajaran-ajaran syariat yang bersifat prinsipil.

2. Dapat menyebabkan amal seseorang tidak diterima oleh Allah SWT.

3. Memberikan peluang kepada golongan tertentu untuk mengeksploitasi kelompok lain secara tidak sadar.

4. Dapat menimbulkan budaya seks bebas (daalam aliran sesat tertentu) yang pada tingkatan tertentu akan lahir anak-nak dari nasab yang tidak jelas.

5. Menimbulkan ancaman dan bahaya terhadap keselamatan negara dan masyarakat.

6. Menghalangi kemajuan dan pembangunan negara dan masyarakat.

26 Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) dan PERDAUS, Noktah Hitam Ajaran Sesat di Singapura, (Singapura: Muhammad Medai Print, t.t), h.54-66.

27 Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) dan PERDAUS, Noktah Hitam Ajaran Sesat di Singapura, (Singapura: Muhammad Medai Print, t.t), h.67-68.

(20)

7. Menghambat kemajuan dakwah.28

Adapun beberapa hal yang menjadi penyebab timbul aliran sesat di Singapura adalah:

1. Kurang memahami sumber utama ajaran Islam sehingga belajar Islam merujuk pada sumber yang kurang bisa dipertanggungjawabkan.

2. Kurang memahami pengertian ulama yang dapat dijadikan rujukan dan panutan dalam beragama sehingga salah dalam memilih panutan.

3. Kurang memahami ilmu-ilmu yang menjadi perantara dalam memahami ajaran agama Islam.29

Aliran sesat ini berkembang dengan adanya faktor pendukung antara lain:

1. Pemimpin suatu aliran sesat biasanya menggunakan dalil-dalil al-Quran atau Sunah untuk menguatkan pendapatnya, dengan tafsir dan maksud yang salah serta tidak sesuai dengan maksud dari ayat al-Quran atau hadits tersebut. Tetapi mayoritas orang awam hanya tahu bahwa itu adalah ayat al-Quran atau hadits sehingga mereka mengikutinya karena ketidakfahaman terhadap maksud ayat al- Quran atau hadits.

2. Tingginya ghirah (semangat) untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam tanpa disertai bekal ilmu dasar keagamaan yang memadai.

3. Kepintaran pimpinan aliran sesat dalam menyampaikan ajaran-ajarannya sehingga menjadi menarik bagi orang yang mendengarkannya.

4. Adanya dorongan yang kuat untuk mendapatkan materi duniawi.

5. Dorongan yang kuat untuk memuaskan nafsu seks. Hal ini terjadi pada sebagian aliran sesat yang menghalalkan hubungan intim antara orang di dalam kelompok tersebut.

6. Dorongan untuk mendapatkan kedudukan sosial di masyarakat.

7. Faktor psikologi dam mental.

8. Adanya kepercayaan terhadap mistik secara tidak proporsional.30

28 Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) dan PERDAUS, Noktah Hitam Ajaran Sesat di Singapura, (Singapura: Muhammad Medai Print, t.t), h.71-73.

29 Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) dan PERDAUS, Noktah Hitam Ajaran Sesat di Singapura, (Singapura: Muhammad Medai Print, t.t), h.72-73.

30 Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) dan PERDAUS, Noktah Hitam Ajaran Sesat di Singapura, (Singapura: Muhammad Medai Print, t.t), h.73-75.

(21)

Ada 8 tahapan yang dilakukan pimpinan aliran sesat dalam merekrut anggota, yaitu:

1. Mengetahui dan memahami kepribadian dan pendirian orang yang akan direkrutnya.

2. Berusaha mencari jalan untuk mendampingi dan mendekatinya secara terus menerus.

3. Menanamkan keraguan dalam diri orang yang dipengaruhinya.

4. Setelah orang yang dipengaruhinya ragu-ragu tentang ajaran yang selama ini dipegangnya, lalu dijanjikan untuk mendapat pengetahuan yang benar.

5. Apabila orang yang dipengaruhi itu sudah berkomitmen untuk ikut, maka dia akan diambil sumpah (semacam baiat) untuk menjadi anggota dari aliran sesat tersebut.

6. Orang tersebut kemudian disumpah untuk menjaga kerahasiaan tentang ajaran aliran sesat tersebut.

7. Orang tersebut kemudian didoktrin secara terus menerus.

8. Pimpinan aliran sesat mengubah akidah atau keyakinan orang yang dipengaruhinya.31

Macam-Macam Aliran Sesat di Singapura

Aliran sesat yang ada di Singapura secara umum sama dengan aliran sesat yang ada di negara tetangganya, yaitu Indonesia dan Malaysia. Hal ini dapat dipahami mengingat tingkat mobilitas orang ke Singapura sangat tinggi. Salah satu dampak dari hal ini adalah ada beberapa orang yang datang ke Singapura dan mengajarkan ajaran- ajaran sesat.

Berikut ini adalah beberapa aliran sesat yang ada atau pernah ada di Singapura:

Ajaran Taslim

Ajaran Taslim didirikan pada tahun 1870-an oleh Haji Muhammad bin Shafie yang juga dikenal dengan nama Haji Muhammad Matahari di kampung Seronok, Pulau Pinang. Ajaran Taslim merupakan aliran sesat yang dianggap paling tua di

31 Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) dan PERDAUS, Noktah Hitam Ajaran Sesat di Singapura, (Singapura: Muhammad Medai Print, t.t), h.75-77.

(22)

Malaysia, lalu menyebar ke Singapura. Dalam beberapa hal, aliran ini mempunyai persamaan dengan aliran Syiaah Ismailiyah Batinyah.

Beberapa ajaran menyimpang yang diajarkan aliran ini antara lain:

1. Mempunyai keyakinan bahwa diri batin manusia aadalah Allah SWt dan diri lahir manusia adalah nur Muhammad SAW.

2. Mempunyai keyakinan bahwa alam ini adalah qadim.

3. Menafsirkan ayat-ayat al-Quran tanpa menggunakan kaidah-kaidah tafsir yang benar.

4. Menghalalkan perinaan melalui konsep nikah batin.

5. Menolak adanya hari kiamat, surga dan neraka.

6. Sholat boleh dilaksanakan hanya dengan niat, tidak diikuti perbuatan.

7. Ibadah haji tidak perlu dilaksanakan di Mekah.

8. Menganggap haji Mutahari sebagai pemimpin yang maksum.32

Jamaah Ahmadiyah Qadiani

Ahmadiyah adalah sebuah gerakan keagamaan Islam yang didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908) pada tahun 1889, di sebuah kota kecil yang bernama Qadian di negara bagian Punjab, India. Mirza Ghulam Ahmad mengaku sebagai Mujaddid, al Masih dan al Mahdi.33

Jamaah Muslim Ahmadiyah (Ahmadiyya Muslim Community) adalah satu organisasi keagamaan Internasional yang telah tersebar ke lebih dari 185 negara di dunia.

Jemaat Muslim Ahmadiyah adalah suatu organisasi keagamaan dengan ruang lingkup internasional yang memiliki cabang di 174 negara tersebar di Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, Australia dan Eropa. Saat ini jumlah keanggotaannya di seluruh dunia lebih dari 150 juta orang. Jemaat Ahmadiyah Internasional juga telah menerjemahkan al Quran ke dalam bahasa-bahasa besar di dunia dan sedang merampungkan penerjemahan al Quran ke dalam 100 bahasa di dunia.34 Ahmadiyah ini ada dua kelompok, yaitu Ahmadiyah Qodiani yang mempercayai bahwa Mirza Ghulam

32 Penjelaasan lebih rinci tentang Ajaran Taslim ini dapat dilihat antara lain di Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) dan PERDAUS, Noktah Hitam Ajaran Sesat di Singapura, (Singapura:

Muhammad Medai Print, t.t), h.90-102.

33 http://www.alislam.org/introduction/index.html, diakses tanggal 4 Agustus 2018.

34 http://www.alislam.org/introduction/index.html, diakses tanggal 4 Agustus 2018

(23)

Ahmad adalah seorang mujaddid (pembaharu) dan seorang nabi yang tidak membawa syariat baru dan Ahmadiyah Lahore yang secara umum kelompok ini tidak menganggap Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi, melainkan hanya sekadar mujaddid dari ajaran Islam. Yang dianggap sesat adalah Ahmadiyah Qodiani karena menganggap ada nabi setelah Nabi Muhammad SAW.

Pada 1920-an, sejumlah jurnal Muslim Ahmadiyah dan buku-buku yang diterbitkan di India diketahui beredar luas di sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Singapura. Pengaruh Ahmadiyah semakin luas sehingga protes yang diadakan di Victoria Memorial Hall menarik lebih dari dua ribu orang. Namun, sejarah formal gerakan Ahmadiyah di Singapura dimulai tahun 1935, ketika khalifah kedua dari Komunitas Ahmadiyah, Mirza Basheer-ud-Din Mahmood Ahmad mengirim Ghulam Ahmad Ayyaz sebagai misionaris ke sejumlah wilayah Inggris di Semenanjung Malaya. Singapura, bersama dengan negara Malaysia modern Malaka dan Penang, adalah bagian dari Straits Settlements, sejumlah wilayah Inggris di semenanjung. Ayyaz termasuk di antara kumpulan misionaris pertama yang dikirim ke seluruh dunia oleh khalifah.35

Menurut catatan sejarah gerakan Ahmadiyah, orang pertama yang menjadi seorang Muslim Ahmadi adalah Haji Jaafar, yang masuk ahamdiyah pada tahun 1938, tiga tahun setelah kedatangan Ayyaz di Singapura. Presiden pertama gerakan di Singapura adalah Engku Ismail bin Abdul Rahman, keturunan keluarga kerajaan Johor.

Penggantinya adalah Hamid Salikin yang menjabat pada tahun 1955. Pada tahun 1966 Muhammad Osman Chou, seorang misionaris Muslim Ahmadi yang tumbuh di Anhui, Cina, dipindahkan ke Singapura pada bulan April 1966. Selama masa jabatannya, yang berlangsung selama 3 tahun, ia menerjemahkan sejumlah buku Ahmadiyah ke dalam bahasa Mandarin, termasuk, The Philosophy of Ajaran Islam dan Ahmadiyah, Islam Sejati.36

Pertemuan Pertama Jamaah Ahamdiyah di Singapura diadakan pada 26-27 Desember 1987. Pertemuan ini dihadiri oleh 121 anggota, termasuk yang berasal dari Malaysia. Khalifah keempat dari komunitas, Mirza Tahir Ahmad berkunjung ke Singapura pada 8 September 1984. Selama kunjungannya, yang berlangsung selama

35 https://en.wikipedia.org/wiki/Ahmadiyya_in_Singapore, diakses tanggal 4 Agustus 2018.

36 https://en.wikipedia.org/wiki/Ahmadiyya_in_Singapore, diakses tanggal 4 Agustus 2018.

(24)

seminggu, ia meletakkan batu fondasi untuk masjid pertama Komunitas Ahamdiyah di Singapura yang ia beri nama Masjid Taha.37

Pada 23 Juni 1969, Dewan Agama Islam Singapura mengeluarkan fatwa yang menyatakan gerakan Ahmadiyah sebuah kelompok yang jatuh di luar kelompok Islam.

Selama tahun 1980-an, Komunitas Muslim Ahmadiyah Singapura membangun masjid pertama yang dibangun khusus, di Onan Road, Geylang, di Singapura tengah. Tempat ini sebelumnya merupakan sebuah bangunan, yang sudah digunakan sebagai tempat ibadah oleh Muslim Ahmadi, sampai badai membawa kerusakan yang cukup parah pada struktur bangunan sehingga menuntut adanya rekonstruksi.38 Masjid baru dibuka pada tahun 1985.

Melihat perkembangan yang terjadi, sejumlah Muslim mendesak Majelis Agama Islam Singapura untuk mengambil tindakan terhadap adanya penyebaran Ahmadiyah yang ajarannya mereka anggap "tidak Islami ". Othman Haron Eusofe meneruskan

"keprihatinan" ini di Kementerian Pengembangan Masyarakat. Ahmad Mattar, Menteri Urusan Muslim yang saat itu memperkuat pandangan Eusofe, menyatakan bahwa Muslim Ahmadiyah dengan sengaja menjadi provokatif dengan menyebut tempat ibadah mereka mesjid. Mattar secara terus menerus memberikan kritik terkait Ahmadiyah dan bahaya yang mungkin ditimbulkannya.

Tarikat Mufarridiah (Ajaran Syekh Ma’mun)

Pada tanggal 6 Oktober 1955 syekh Muhammad Makmun bin Yahya kembali ke Tanah Air dari Makkah, Saudi Arabia, setelah bermukim di sana selama kurang lebih 21 tahun menimba ilmu agama. Kepulangannya ke tanah air sekaligus mendirikan tarekat Mufarridiyah. Tarikat Mufarridiyah masuk ke Malaysia dan Singapura sekitar tahun 1960-an, setelah Syekh Makmun masuk ke negara tersebut. Ajaran Tarikat Mufarridiyah ini pernah tersebar luas secara terbuka di beberapa kawasan seperti di Nee Soon, Sembawang dan Kampung Tanjong Irau, sekitar tahun 1972.

Ada beberapa hal yang dianggap menyimpang dan sesat dari tarikat ini, yaitu antara lain cara dikir yang salah, menghukumi kafir kepada orang muslim tertentu, mengajarkan ilmu kebal, tidak mewajibkan sholat 5 waktu, dan yang lainnya.39

37 https://en.wikipedia.org/wiki/Ahmadiyya_in_Singapore, diakses tanggal 4 Agustus 2018.

38 https://en.wikipedia.org/wiki/Ahmadiyya_in_Singapore, diakses tanggal 4 Agustus 2018.

39 Penjelasan lebih rinci tentang Ajaran Taslim ini dapat dilihat antara lain di Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) dan PERDAUS, Noktah Hitam Ajaran Sesat di Singapura, (Singapura: Muhammad Medai Print, t.t), h.109-131.

(25)

Ajaran Ingkar Sunah

Ajaran Inkar Sunnah di Malaysia dan Singapura dibawa oleh Kassim Ahmad, seorang sarjana muslim Malaysia yang dikenal sebagai ‘anti hadis’. yang mengaku dirinya muslim dan mencintai agama Islam, tapi tidak meyakini hadis bersumber dari Nabi dan menolak hadis sebagai sumber hukum Islam. Dia penulis buku Hadis Satu Penilaian Semula yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Inggris, Hadith: A Re- Evaluation, yang terbit pada tahun 1986. Beliau merupakan pengikut orientalis yang setia.

Beliau mengeluarkan hujjah secara ilmiah melalui pendekatan logika dan pendekatan historis dalam pemikirannya tentang hadis. Akan tetapi, akhirnya beliau menerima hadis meskipun pada batas-batas tertentu.

Ajaran Tarikat Rimau

Ajaran Hassan Anak Rimau ini adalah salah satu dari ajaran yang berasaskan tarekat Wujudiah Batiniah. Ia dikenalkan pada tahun 1980 oleh Hassan bin Yaakob. Di kalangan pengikutnya beliau lebih dikenal dengan panggilan Tok Ayah Hassan atau Pak Chu Hassan atau Pak Teh Hassan. Panggilan yang populer di kalangan masyarakat umum ialah Hassan Anak Rimau. Hassan dilahirkan di Kampung Chetok, Pasir Mas, Kelantan pada tahun 1914. Kemudian dia pindah ke Kampung Bukit Gading dan berpindah pula ke kampung Bukit Mas di jajahan Tanah Merah. Di sanalah dia mulia memperkenalkan ajaran tarekat tersebut dan disebarkan kepada masyarakat setempat.40

Ciri-ciri khas ajaran ini ialah ia sering menghina kemuliaan Allah SWT, mencaci dan merendah-rendahkan martabat kerasulan Nabi Muhammad SAW, mencaci dan merendahkan alim ulama sufi. Mereka menuduh para ulama Islam telah menyembunyikan kebenaran demi kepentingan peribadi mereka. Ulama Islam juga dikatakan `ulama kulit' yang tidak mengetahui apa-apa tentang kebatinan dan hakikat.

Ajaran Nikah Batin

Ajaran nikah batin biasanya dilaksanakan dalam bingkai tarikat. Pada umumnya yang dimaksud nikah batin adalah hubungan secara batin antara murid dan gurunya.

40 Mohd. Ramzi Omar e.t., Ajaran Sesat Sant Ancaman Terhadap Negara, (Kuala Lumpur: Kor Agama Angkatan Tentera, 1995), h. 101.

(26)

Intinya adalah seorang murid melakukan ijab untuk menyerahkan dirinya dalam rangka menerima bimbingan dari gurunya, sedangkan gurunya akan melakukan qabul untuk menerima ijab dari muridnya itu. Dalam hal ini nikah batin tidak lagi memandang jenis kelamin karena hubungannya memang hanya dilakukan secara batiniah, bukan untuk berhubungan seks.

Istilah nikah batin ini dimanfaatkan oleh ajaran tertentu yang tergolong sesat dan melenceng dari konsepnya. Para guru ajaran tersebut yang dianggap memiliki ilmu yang tinggi bisa dengan mudah berhubungan dengan murid wanitanya, anak wanita dari muridnya atau bahkan istri dari muridnya. Para wanita tersebut dianggap telah dikawinkan oleh Tuhan dengan para guru ajaran tersebut sehingga diperbolehkan untuk berhubungan seks.41

Ajaran Millah Ibrahim

Ajaran yang dianggap sesat dari aliran ini antara lain:

1. Meyakini akan ada Rasul setelah Rasulullah SAW wafat, karena Islam telah berakhir dengan wafatnya Rasulullah SAW. Ajaran dan Rasul baru itu adalah Milah Ibarahim.

2. Mereka menghukumi orang-orang yang tidak mengikuti ajaran Millah Abraham sebagai golongan yang syirik dan kafir, termasuk orang tua mereka, bahkan para ulama muktabar yang terdahulu.

3. Memutuskan hubungan kekeluargaan dan suami-istri yang tidak mengikuti aliran ini.

4. Menggabungkan tiga ajaran agama yaitu Islam, Kristen dan Yahudi.

5. Meninggalkan sholat fardhu lima waktu dan sholat Jumat.

6. Aliran Millah Abraham mewajibkan anggotanya membuat bai’at atau sumpah setia dengan segala konsekuensinya.

41 http://cintaihidup.com/listicle/30776, diakses tanggal 5 Agustus 2018.

(27)

Selain beberapa aliran tersebut, masih ada aliran-aliran sesat lain yang berkembang atau pernah berkembang di Singapura, yaitu pada tahun 1970-an ada ajaran Agama Sarasakh42, ajaran Ilham Nur Muhammad, dan ajaran Mandi Korban.43

Pada tahun 1980 sampai tahun 1998, ada beberapa aliran sesat yang berkembang di Singapura, yaitu Ajaran Tarikat dan Mengenali diri, Kumpulan Wirid dalam Selimut, Ajaran Hakikat Sembahyang, Tarikatul – Islam, Ajaran Ilmu Kebatinan, Ajaran Kamilulkamil, Ajaran Tarikat Kabullani, Ajaran Kitab Kamarulhuda, Ajaran Kitab Kasyfulasrar, Ajaran Tauhid Makrifat, Ajaran Hakikat Insan dan Ajaran Martabat 7.44

Selain itu, ada juga aliran lain yang dianggap sesat yang ada sampai sekarang, yaitu Rafidhah/Syi’ah, Khawarij, Qadariyyah, Mu’tazilah, Jahmiyyah, Murji’ah, Jabariyyah, Musyabbihah, Negara Islam Indonesia (NII), Isa Bugis, Lembaga Kerasulan dan Islam Liberal.

Kebijakan Pemerintah Singapura terkait Aliran Sesat

Singapura merupakan salah satu negara yang sangat ketat dalam masalah keamanan. Kejahatan yang berkaitan dengan keamanan diancam dengan hukuman yang sangat berat, bahkan sampai hukuman mati.

Sebagian kelompok yang dikategorikan aliran sesat kadang-kadang melakukan gerakan yang dianggap mengancam keamanan negara. Para pelaku yang dianggap mengganggu keamanan ini, sebelum dimajukan ke pengadilan, ditangani oleh suatu lembaga yang disebut Religious Rehabilitation Group (RRG).

RRG dibentuk pada 23 April 2003. RRG adalah kelompok sukarela yang terdiri dari ulama dan asatizah (ulama dan guru Islam) di Singapura. Awalnya, tujuan utama RRG adalah untuk merehabilitasi, melalui konseling, anggota Jemaah Islamiah dan keluarganya yang ditahan. Namun kemudian memperluas ruang lingkupnya juga untuk meluruskan pemikiran-pemikiran yang diakibatkan oleh adanya salah penafsiran sehingga menjadi radikal, seperti ISIS.45

42 Ajaran Agama Sarasakh ini pernah dibahas oleh Majlis Ugama Islam Singapura dalam khutbah Jumat pada tanggal 9 Mei 1976.

43 Ajaran Mandi Korban pernah dibahas oleh PERDAUS pada tanggal 25 April 1981 di Mesjid al-Muttaqin, Ang Mo Kio.

44 Aliran-aliran sesat tersebut pernah dibahas oleh PERDAUS pada tanggal 27 Mei 1984 di Mesjid Hasanah dan Teban Garden dan pada tanggal 28 September 1987 di Mesjid Darul Makmur.

45 https://www.rrg.sg/about-rrg/, diakses tanggal 5 Agustus 2018.

(28)

Misi RRG adalah untuk memperbaiki kesalahan penafsiran konsep-konsep Islam dan menghilangkan ideologi ekstremis dan teroris yang telah diindoktrinasi kepada para korban. Rehabilitasi berusaha untuk menghilangkan kesalahpahaman ideologi para tahanan agama dan membantu mereka memberikan kesadaran bahwa mereka telah disesatkan. Dengan mengakui ketidaktepatan perilaku mereka, tindak kriminal di masa depan dapat dicegah. Karena ideologi tahanan sering mempengaruhi anggota keluarga mereka, RRG juga merehabilitasi atau memproteksi keluarga para pelaku agar tidak terpengaruh oleh ideologi radikal tersebut.

Program rehabilitasi lain yang dilakukan adalah untuk menstimulasi pikiran para tahanan untuk memahami Islam dalam konteks Singapura. Program ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa Islam yang hidup secara sah di Singapura dapat dipraktekkan dan dipenuhi, dengan harapan bahwa upaya tersebut akan berkontribusi untuk menjaga keselamatan dan keamanan Singapura.

Selain pekerjaan konseling dan rehabilitasi, RRG juga berkomitmen untuk membangun ketahanan sosial di masyarakat melalui program-programnya. Sejak tahun 2005, RRG telah menyelenggarakan seminar, konferensi, forum, dialog, dan penyuluhan untuk mendidik masyarakat tentang konsep-konsep kunci Islam yang sering disalahtafsirkan oleh kelompok teroris dan ekstremis seperti JI, Al Qaeda dan ISIS.46

Para pengurus RRG yang melakukan rehabilitasi kepada para tahanan merasa bahwa ada kebutuhan mendesak untuk mengatasi salah tafsir beberapa konsep Islam seperti jihad, bai'ah, hijrah, dan lain-lain. Ideologi, jika tidak ditangani dengan hati-hati, berpotensi berbahaya karena akan membawa tidak hanya ketidakharmonisan tetapi juga kehilangan nyawa dan harta benda. Masyarakat perlu dilibatkan untuk mendapatkan pemahaman bahwa salah tafsir semacam itu tidak mewakili Islam. Ideologi ini harus dilawan dengan kebenaran.

RRG juga telah mempublikasikan buklet informasi melalui seri pendidikan publik untuk melawan interpretasi teroris dan ekstremis atas konsep-konsep Islam. Contoh dari seri pendidikan publik ini yang diterbitkan oleh RRG termasuk Konflik Suriah dan Kekeliruan Kekhalifahan Islam: Penjelasan Singkat. Pamflet-pamflet ini juga tersedia

46 https://www.rrg.sg/about-rrg/, diakses tanggal 5 Agustus 2018.

(29)

dalam bahasa yang berbeda. Publikasi terbaru oleh RRG adalah pamflet tentang ISIS dan Terorisme - Memahami Ancaman Keamanan di Bengali.47

RRG juga mendatangi sekolah-sekolah dan madrasah (sekolah-sekolah agama) sebagai bagian dari upaya untuk mengikutsertakan masyarakat. Upaya ini sekarang termasuk masjid sebagai mitra di mana ulama dari RRG melakukan pembicaraan pra-/

pasca-khotbah Jumat ke jamaah yang berfokus pada isu-isu yang berkaitan dengan ancaman ekstremisme; etika dan Internet; peran orang tua; mencari pengetahuan dan nilai-nilai dalam hidup dalam masyarakat multi-rasial dan multi-agama.48

Pusat Sumber Daya dan Konseling RRG juga menjadi tempat pembelajaran bagi lembaga pendidikan dan anggota masyarakat yang tertarik untuk mengetahui ancaman ideologi radikal secara lebih mendalam. Masyarakat sekarang dapat terhubung dengan RRG melalui laman YouTube dan Facebook.

Untuk mengurus masalah agama Islam dibentuklah Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS) atau juga dikenal sebagai Islamic Religious Council of Singapore, yang didirikan sebagai badan hukum pada tahun 1968 ketika Administration of Muslim Law Act (AMLA) mulai berlaku. Di bawah AMLA, MUIS akan memberi nasihat kepada Presiden Singapura tentang semua hal yang berkaitan dengan Islam di Singapura.49

Peran MUIS adalah untuk menjaga banyak dan beragamnya kepentingan komunitas Muslim Singapura. Dalam hal ini MUIS bertanggung jawab untuk promosi kegiatan agama, sosial, pendidikan, ekonomi dan budaya yang sesuai dengan prinsip- prinsip dan tradisi Islam sebagaimana yang diabadikan dalam Al-Qur'an dan Sunnah.

Kegiatan yang dilakukan MUIS adalah

1. Melakukan administrasi zakat, wakaf, urusan haji, sertifikasi halal dan kegiatan dakwah.

2. Mengkoordinir administrasi pembangunan dan manajemen masjid, administrasi Madrasah dan pendidikan Islam.

3. Penerbitan fatwa (keputusan agama)

4. Penyediaan bantuan keuangan untuk Muslim miskin yang membutuhkan 5. Penyediaan hibah pengembangan untuk organisasi.50

47 https://www.rrg.sg/outreach-efforts/, diakses tanggal 5 Agustus 2018.

48 https://www.rrg.sg/outreach-efforts/, diakses tanggal 5 Agustus 2018.

49 https://www.muis.gov.sg/About-MUIS, diakses tanggal 5 Agustus 2018.

50 https://www.muis.gov.sg/About-MUIS, diakses tanggal 5 Agustus 2018.

(30)

Salah satu bentuk penjagaan MUIS kepada umat Islam adalah dengan mengeluarkan fatwa dan melakukan eduksi terkait dengan adanya aliran-aliran sesat yang berkembang di masyarakat.

(31)
(32)
(33)

Fakultas Ushuluddin

(34)
(35)
(36)

Referensi

Dokumen terkait

Risiko Partus Prematurus pada Kehamilan dengan Infeksi Saluran Kemih.. Cermin Dunia Kedokteran

Tetapi berdasarkan hasil perhitungan ekonomis, biaya proses pengeringan karet remah menggunakan cangkang sawit ternyata lebih murah dibandingkan bahan bakar solar (Tabel

Perintisan dan pengembangan pola-pola kemitraan antara pelaku seni kria dengan pelaku-pelaku pariwisata dalam rangka meningkatkan dan membudayakan hasil karya seni

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang terdapat pada uraian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa sebagai berikut: 1) ketersediaan waktu tidak

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuasaan-Nya menjadi bentuk kesempurnaan yang tak terkira

softball berkaitan dengan hasil angka yang diperoleh dari lempar tangkap dalam permainan softball yang telah diujikan. Data yang dianalisis adalah dari hasil

Berdasarkan analisis data dengan bantuan program SPSS for windows 18.0 untuk menentukan apakah terdapat kontribusi status gizi terhadap kemampuan motorik kasar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kota Jambi menempati peringkat pertama dalam kinerja pembangunan secara keseluruhan, diikuti oleh dari Tanjab Barat dan