• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADHEBU. VOL.5 No. 1 Juni 2020 ISSN :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ADHEBU. VOL.5 No. 1 Juni 2020 ISSN :"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

ADHEBU

Revitalisasi w ww.librar y.tr uno jo yo .ac .id JUR NAL P ERPU STAK A AN UNI VE R SI T A S TR UN OJOY O MA

ADHEBU

Revitalisasi Rumah Baca sebagai Upaya Mendukung Wisata Ngabab Kecamatan

Sistem Informasi Manajemen

Aplikasi Deteksi Dini Plagiarisme Judul Tugas Akhir Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yayasan RS Islam Surabaya

Modern Library Interior Design in Management Perspective Representasi Perpustakaan dan Pustakawan dalam Majalah Tempo Online

ADHEBU

Upaya Mendukung Wisata Edukasi di Desa Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Manajemen di UPT. Perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura Aplikasi Deteksi Dini Plagiarisme Judul Tugas Akhir Mahasiswa Sekolah ayasan RS Islam Surabaya dengan Algoritma Rabin-Karp Modern Library Interior Design in Management Perspective Representasi Perpustakaan dan Pustakawan dalam Majalah Tempo Online “Saatnya Perpustakaan Digital”

(2)

keseluruhan isi tulisan. Abstrak dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Abstrak dibuat tidak lebih dari 200 kata. Pada abstrak perlu diakhiri dengan kata kunci (key words) maksimal 5 kata dengan spasi tunggal.

3. Pendahuluan. Pendahuluan (dibuat tanpa sub judul), dimaksudkan bisa berupa latar belakang yang menggambarkan tingkat kepentingan suatu tema atau judul dimana harus bisa menampilkan kekinian dari bidang ekonomi, manajemen, atau akuntansi. Didalam pendahuluan juga disertakan tujuan penelitian, sedikit tinjauan pustaka serta hipotesis (kalau ada).

4. Metode Penelitian. Metode penelitian untuk tulisan dari hasil penelitian harus sesuai dengan kaidah dalam penelitian dan berisikan populasi dan pengambilan sampel, variabel penelitian dan definisi operasional, dan teknik analisis yang digunakan.

5. Hasil dan Pembahasan. Hasil dan pembahasan hanya menampilkan data hasil olahan dan bisa disajikan dalam suatu tabel atau gambar yang bisa dijadikan dasar untuk pembahasan atau kajian lebih lanjut. Judul tabel harus diletakkan di atas tabel. Untuk judul gambar diletakkan di bawah gambar.

6. Simpulan. Simpulan bukanlah merupakan suatu ringkasan dari yang telah dianalisis dan dibahas tetapi lebih ditekankan pada “What next” setelah mendapatkan jawaban masalah melalui analisis dan pembahasan.

7. Daftar Pustaka. Daftar pustaka harus menampilkan semua referensi yang dijadikan rujukan suatu penelitian atau tulisan/konsep. Susunannya berdasarkan urut abjad nama penulis. Apabila ada dua atau lebih pustaka yang penulis dan tahunnya sama maka beri tanda a, b, c, ....dst. setelah tahun terbit. Untuk pustaka yang merujuk dari jurnal, majalah ilmiah, dan prosiding, harus menyebutkan nama penulis, tahun, judul, tempat seminar, penerbit, halaman. Contoh :

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pengantar Praktik. Edisi Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta.

Hanurawan, F. 1997. Pandangan Aliran Humanistik tentang Filsafat Pendidikan Orang Dewasa. Ilmu Pendidikan: Jurnal Filsafat, Teori dan Praktik Kependidikan. Tahun 24, Nomer 2, Juli 1997. hlm. 127 – 137.

Weston, J.F., dan Copeland, T.E. 2002. Managerial Finance. Nineth Editions. Orlando: The Dryden Press.

8. Sistematika Penulisan. Untuk tulisan berupa hasil penelitian sistematika penulisan seperti yang tertera di atas (mulai nomer urut 1 sampai dengan 7). Sedangkan sistematika penulisan untuk naskah gagasan konseptual, kajian atau resensi dan aplikasi teori serta sejenisnya terdiri dari judul; nama penulis (tanpa gelar akademik); abstrak (maksimum 250 kata dalam bahasa Inggris); kata kunci; pendahuluan (tanpa sub judul) yang berisi latar belakang dan tujuan atau ruang lingkup tulisan; bahasan utama (dibagi ke dalam sub judul-sub judul); simpulan; daftar pustaka. Penulisan menggunakan 1,5 Spasi

(3)

i

(4)

ii

Diterbitkan : Perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura Penanggungjawab : Dr.Hj.Iriani Ismail, Dra, MM.

Redaktur : Julianto, A.Md

Penyunting : Deasy Indrianingtyas, S.Sos Sekretariat : Syahirul Arief Effendy, SS.

Agung Prasetyo Uswatun Hasanah

Alamat Redaksi : UPT. Perpustakaan UTM Jl. Raya Telang PO.BOX 2 Kamal Bangkalan

Madura Jawa Timur, 69162. [email protected]

(5)

iii

banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dalam proses penyusunan Jurnal ADHEBU ini. Jurnal ini merupakan media komunikasi perpustakaan dan diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran yang terkait dengan isu seputar dunia perpustakaan ataupun kegiatan yang berkaitan di perpustakaan.

Demikian Jurnal ini kami buat, dengan harapan dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Bila terdapat masih banyak kekurangan dan kesalahan dari penulisan jurnal ini. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk pembenahan ke depan.

(6)

iv

Daftar Isi ... iv 1. Revitalisasi rumah baca sebagai upaya mendukung wisata edukasi di desa

ngabab kecamatan Pujon Kabupaten Malang

Oleh : Jamila Wijayanti, Eti Setiawati, Nanang Bustanul Fauzi, Putri

Kumala Dewi, Siwo Erra Gumanti, Brahmanda Putra Pratama ………. 1 2. Sistem Informasi manajemen di UPT. Perpustakaan Universitas

Trunojoyo Madura

Oleh : Murnia Arif, S.Sos ... 18 3. Aplikasi Deteksi Dini Plagiarisme Judul Tugas Akhir Mahasiswa Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Yayasan RS Islam Surabaya dengan Algoritma Rabin-Karp

Oleh : Drajad Uji Cahyono ... 31 4. Modern Library Interior Design in Management Perspective

Oleh : Bakhtiyar, Herlina Nur Aisjah ... 53 5. Representasi perpustakaan dan Pustakawan dalam Majalah Tempo Online

“Saatnya Perpustakaan Digital”

(7)

1

REVITALISASI RUMAH BACA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG WISATA EDUKASI DI DESA NGABAB KECAMATAN PUJON

KABUPATEN MALANG

Jamila Wijayanti, Eti Setiawati, Nanang Bustanul Fauzi, Putri Kumala Dewi, Siwo Erra Gumanti, Brahmanda Putra Pratama

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, Jalan Veteran, Malang, Indonesia [email protected]

ABSTRAK

Revitalisasi rumah baca untuk mendukung wisata edukasi di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang ini dilatarbelakangi oleh kondisi rumah baca yang terbengkalai dannyaris tidak ada aktivitas literasi di rumah baca tersebut. Petugas pengelola yang tidak ada menyebabkan nihilnya pelayanan di rumah baca dan menyebabkan buku koleksi banyak yang rusak. Keluhan ini sejalan dengan yang disampaikan Kepala Desa Ngabab, selanjutnya program rumah baca ini masih ingin terus dilanjutkan mengingat usaha tim pengabdian merintis rumah baca pada tahun sebelumnya. Selain itu, ke depannya rumah baca tersebut akan dikembangkan lagi dalam Ruang Terbuka Hijau yang masih dalam tahap pembangunan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat berupaya untuk merevitalisasi rumah baca Desa Ngabab. Upaya tersebut melalui kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung literasi masyarakat di rumah baca. Pertama, tim Pengabdian kepada Masyarakat berkerja sama dengan tim KKN-T fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya untuk mengelola rumah baca. Pengelolaan meliputi renovasi rumah baca dan pengadaan kegiatan pengajaran bahasa asing. Selanjutnya, tim Pengabdian berkerja sama dengan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia untuk mengisi kegiatan di rumah baca. Terdapat sebelas kegiatan setiap minggu yang dilaksanakan di rumah baca. Tim Pengabdian masyarakat juga berkerja sama dengan mahasiswa coass FKG untuk melaksanakan pemeriksaan gigi gratis dan penyuluhan terhadap warga untuk mengedukasi pentingnya merawat gigi dan mulut. Melalui kegiatan ini diharapkan aktivitas rumah baca kembali hidup dan terus berjalan, mengingat membangun mental dibutuhkan waktu yang berkelanjutan tidak cukup satu dua tahun saja.

Kata Kunci: revitalisasi, rumah baca, wisata edukasi

A. Pendahuluan

Desa Ngabab merupakan salah satu desa di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Desa ini memiliki luas wilayah 1244,93 Ha. Secara geografis, desa ini

(8)

2

terletak di dataran tinggi dan berbukit dengan ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut. Hal ini menyebabkan suhu di desa ini tergolong dingin, yaitu rata-rata 8—18ºC. Kondisi alam inilah yang akhirnya dimanfaatkan warga Desa Ngabab untuk bertani dan beternak sapi perah. Bahkan, menurut keterangan Kepala Desa Ngabab, tanggal 1 Juni 2017, segi pertanian dan peternakan Desa Ngabab menjadi potensi yang sangat menonjol.

Pengembangan dan pembangunan potensi wisata di wilayah administrative desa Ngabab menjadi prioritas utama kepada Desa terpilih, Amin Afandi (2017— 2023).Upaya desa untuk menjadikan pengembangan dan pembangunan potensi wisata sebagai program kerja utama dijelaskan dalam rencana strategis desa Ngabab. Selain tindaklanjut dari KKN Universitas Brawijaya, persaingan antar desa di wilayah kabupaten Malang menjadi pemacu terbitnya perencanaan strategi ini.

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, muncul beberapa data yang berhubungan dengan penguatan pengembangan pariwisata desa Ngabab. Salah satu hal tersebut adalah minat baca masyarakatnya yang masih rendah. Hal ini dikhawatirkan menjadi penyebab terjadinya pola konsumsi informasi yang keliru di tengah gencarnya arus informasi palsu. Terkait dengan hal ini, tim pengabdian pada tahun 2018 telah mencanangkan sebuah rumah baca di Desa Ngabab. Selain itu, rumah baca ini akan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke desa. Lebih jauh, perencanaan sinergi rumah baca dengan pelaksanaan pembelajaran di Prodi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia akan dapat ditindaklanjuti lebih jauh, misalnya melalui mata kuliah Membaca Sastra.

Pengembangan rumah baca sebagai strategi penguatan literasi di Desa Ngabab yang sudah dirintis sejak tahun 2018 dimulai dengan dibangunnya rumah baca dengan sasaran utama anak-anak di Desa Ngabab. Rumah baca tersebut di desain dengan semenarikmungkin untuk menarik minat anak-anak dan dilengkapi dengan fasilititas buku bacaan yang memadai, yaitu buku referensi, buku Islami, komik, buku panduan, dan kumpulan biografi. Hingga puncak acara pada tanggal 5 Mei 2018 tim Pengabdian Masyarakat dari Program Studi Pendidikan Bahasa

(9)

3

Indonesia meresmikan taman baca di Desa Ngabab dalam rangka peringatan hari baca nasional ibu untuk anak.

Dalam kegiatan evaluasi, tim pengabdian masyarakat memiliki beberapa poin penting yang perlu diperhatikan terkait eksistensi rumah baca di Desa Ngabab. Rumah baca tidak sekadar hadir namun sepi pengunjung, buku bacaan yang tidak terawat, dan keengganan masyarakat dating ke rumah baca karena tidak ada petugas yang menjaga. Jadwal khusus dibutuhkan untuk acara kunjungan yang dilakukan oleh adik-adik guna membiasakan mereka gemar membaca di rumah baca.

Selain itu, yang tidak kalah penting adalah merawat buku bacaan. Permasalahan umum yang terjadi dalam perpustakaan adalah hilangnya koleksi bacaan dan rusaknya fasilitas yang tersedia. Oleh karena itu, penting kiranya untuk menjaga setiap fasilitas yang ada di rumah baca. Terakhir, perlu petugas yang menjaga rumah baca di Desa Ngabab sehingga setiap saat warga ingin berkunjung, mereka dapat langsung mengakses buku bacaan yang menjadi koleksi rumah baca. Monitor dari tim Pengabdian tidak kalah penting untuk mempertahankan eksistensi rumah baca. Keberlangsungan rumah baca sekiranya perlu dukungan berbagai pihak untuk mewujudkan budaya literasi di masyarakat.

Pada kenyataannya, apa yang selama ini dikhawatirkan oleh tim pengabdian masyarakat benar-benar terjadi. Berdasarkan observasi tim, keadaan terakhir rumah baca dalam kondisi terbengkalai. Tidak ada aktivitas di rumah baca, tidak ada aktivitas literasi sesuai dengan apa yang selama ini dicita-citakan. Tidak ada kegembiraan dan keceriaan anak-anak di rumah baca sebagaimana riuhnya rumah baca tersebut ketika diresmikan. Tidak ada petugas yang menjaga dan melayani pengunjung. Buku-buku yang terpajang nyaris tidak tersentuh. Rumah baca tersebut dalam kondisi pintu tertutup.

Permasalahan di atas sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Desa Ngabab Bapak Amin Afandi. Sebenarnya program rumah baca ini masih ingin terus dilanjutkan. Namun, ada beberapa permasalahan yang menghambat eksistensi rumah baca itu sendiri, yaitu tidak adanya petugas pengelola dan

(10)

4

kegiatan di rumah baca tersebut, sehingga rumah baca yang telah dibangun tahun lalu terbengkalai begitu saja. Tidak ada anak-anak yang berkunjung kerumah baca dan membaca buku. Hal ini tentu sangat disayangkan sekali, mengingat usaha tim pengabdian dalam merintis rumah baca tersebut pada tahun lalu.

Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan di atas, tim pengabdian masyarakat tahun 2019 bermaksud melanjutkan program rumah baca di Desa Ngabab. Program pengabdian ini berupa revitalisasi rumah baca untuk mendukung wisata edukasi di Desa Ngabab. Tim pengabdian berharap rumah baca yang telah dicanangkan tahun lalu dapat memiliki eksistensi kembali dengan adanya kegiatan di rumah baca, penambahan koleksi buku bacaan, dan adanya petugas pengelola yang siap melayani kebutuhan masyarakat di rumah baca.

B. Materi dan Metode Pelaksanaan

Materi yang akan dilaksanakan dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat di Rumah Baca Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang meliputi beberapa hal. Pertama, Kegiatan observasi dan wawancara yang dilaksanakan untuk menggali permasalahan yang ada di Rumah Baca Desa Ngabab. Kegiatan wawancara dilakukan dengan mewawancarai Kepala Desa Ngabab Bapak Amin Afandi yang mengetahui perkembangan Rumah Baca Desa Ngabab. Kedua, merenovasi rumah baca supaya memberikan kenyamanan anak-anak dalam belajar di rumah baca.Ketiga, kegiatan sosialisasi kepada masyarakat yang meliputi perangkat desa, guru, dan masyarakat dengan mendatangkan praktisi literasi dan pendiri Perpustakaan Anak Bangsa yang bertujuan untuk memberikan motivasi kepada masyarakat dan menyosialisasikan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh tim pengabdian.Keempat, melaksanakan kegiatan untuk merevitalisasi rumah baca yang dilaksanakan setiap Hari Minggu pagi. Terdapat sebelas kegiatan yang dilaksanakan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, yaitu Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Gigi. Tujuan kegiatan ini untuk menarik minat anak-anak supaya mau datang dan berliterasi di rumah baca.

(11)

5

Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan menjalin kemitraan dengan PKK Desa Ngabab dan guru sekolah di lingkuangan Desa Ngabab. Peran serta setiap anggota PKK ini adalah membantu memetakan potensi desa dan menyusun program kerja. Guru membantu para siswa untuk menghidupkan kembali rumah baca di Desa Ngabab, memberi motivasi mengarahkan siswa untuk berliterasi di rumah baca. Sementara peran tim akademisi adalah membantu keberlangsungan literasi di rumah baca dengan diadakannya kegiatan yang lebih terstruktur dan pemberdayaannya dengan penyusunan program kerja. Melalui kerja sama ini diharapkan dapat mewujudkan Ngabab sebagai Desa Wisata Edukasi berprinsip Sapta Pesona. Di samping itu, revitalisasi pengelolaan rumah baca ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat dalam pengembangan potensi Ngabab sebagai Desa Wisata Edukasi.

Metodekegiataniniakan dilakukan sebagai berikut, (a) observasi dan wawancara yang berguna untuk mengetahui problematika yang dihadapi pemangkudesawisataPujonKidul, (b) sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat yang bertujuan untuk mempublikasikan kegiatan pengabdian kepadaperangkatdesaNgabab, (c) Revitalisasi kegiatan di rumah baca dengan diadakannya kegiatan di rumah baca setiap hari Minggu dan penambahan koleksi buku di rumah baca, (d)Evaluasi akhir yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana aktivitas kegiatan di rumah baca untuk mendukung wisata edukasi, (e)Refleksi dilakukan pada setiap akhir kegiatan untuk mengetahui keberhasilan rumah baca untuk mendukung wisata edukasi.

C. Pembahasan Persiapan

Persiapan kegiatan yang dilakukan pertama di rumah baca Desa Ngabab adalah observasi dan wawancara. Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat sejauhmana kebutuhan yang diperlukan untuk menghidupkan kembali rumah baca di Desa Ngabab. Berdasarkan hasil observasi diperoleh beberapa fakta terkait rumah baca di Desa Ngabab. Kenyataannya bahwa rumah baca mengalami kondisi yang memprihatinkan, mulai dari bangunan yang sudah mengalami kerusakan. Rumah baca Desa Ngabab tersebut menjadi tidak terawat, hal ini

(12)

6

diketahui dari rapuhnya dinding karena lembabnya udara, cat yang sudah mulai mengelupas, dan atap yang bocor. Lantai yang kotor, karpet yang tidak terpakai, dan koleksi buku yang berserakan dan tidak terawat. Rumah baca tersebut tidak memiliki aktivitas sama sekali.

Berdasarkan wawancara dengan Kepala Desa Ngabab Bapak Amin Afandi, sebenarnya rumah baca tersebut masih ingin dipertahankan. Bahkan ke depannya, rumah baca tersebut akan dikembangkan lagi dan akan dipindah di Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang akan dibangun di depan balai desa. Pun demikian, meski RTH masih dalam tahap pembangunan, beliau menginginkan rumah baca tetap hidup. Literasi anak-anak tetap berjalan. Masalahnya adalah tidak adanya pengelola atau penanggung jawab di rumah baca, sehingga kegiatan di rumah baca menjadi mangkrak. Padahal sesuai dengan tujuan awal bahwa keberadaan rumah baca ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan minat baca masyarakat. oleh karena itu, beliau berharap kegiatan di rumah baca Desa Ngabab dapat dihidupkan kembali, mengingat pentingnya literasi masyarakat dan menyayangkan jika rumah baca yang dibangun menjadi mati.

Selanjutnya, persiapan kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan merenovasi rumah baca. Kegiatan ini dilakukan dengan dasar pemikiran bahwa jika kita ingin menghidupkan kembali rumah baca, terlebih dahulu perbaiki fasilitasnya supaya masyarakat dapat berliterasi dengan nyaman. Kegiatan ini berbarengan dengan dimulainya KKN Tematik yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. KKN-T pada tahun ini yang berbeda dari tahun sebelumnya adalah kegiatan Pengabdian Masyarakat dan KKN-T terintegrasi. Maka dalam hal ini, tim Pengabdian Masyarakat berkerja sama dengan tim KKN-T dalam merenovasi rumah baca, melakukan pendekatan dengan organisasi massa di Desa Ngabab, dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan bidang mahasiswa KKN-T.

Kegiatan renovasi diawali dengan memperbaiki fasilitas rumah baca. Perbaikan atap supaya tidak bocor yang mengakibatkan rusaknya beberapa

(13)

7

koleksi buku di rumah baca. Selanjutnya tim KKN-T membersihkan rumah baca, mulai dari lantai, dinding, dan jendela kaca. Selanjutnya dilakukan perbaikan dan pengecatan pada tembok yang mengelupas. Selain itu, mahasiswa KKN-T dari Prodi Seni Rupa menambahkan lukisan pada jendela kaca supaya lebih menarik. Mereka juga membuat papan nama rumah baca sebagai tanda yang diletakkan di depan rumah baca. Hal ini dilakukan mengingat keberadaan rumah baca berada di kawasan pertokoan sehingga susah mengenali keberadaan rumah baca tersebut. akibatnya, seringkali di depan rumah baca digunakan parkir kendaraan truk sehingga menutup akses untuk masuk ke rumah baca.

Selain memperbaiki fasilitas, tim KKN-T melakukan pendataan terhadap buku koleksi di rumah baca. Berdasarkan hasil temuan tim KKN, koleksi buku bacaan tersebut ternyata tidak semua cocok digunakan sebagai bahan bacaan anak. Ada beberapa koleksi buku yang merupakan bacaan dewasa. Maka, tim melakukan penyortiran buku yang tidak sesuai dengan dunia dan sudut pandang anak. Penyortiran tersebut agak sedikit mengurangi jumlah koleksi di rumah baca. Oleh karena itu, tim KKN-T juga menambahkan koleksi berupa buku informasi, buku cerita, dan majalah anak.

Tim KKN-T selanjutnya melakukan koordinasi dengan berbagai elemen masyarakat di Desa Ngabab. Pertama, tim mendata anak-anak yang menjadi sasaran dan berpotensi untuk melakukan kegiatan literasi di rumah baca. Tim KKN-T mendatangi sekolah-sekolah dan melakukan pendekatan dengan anak-anak. Selanjutnya, merekan melakukan pendekatan dengan warga masyarakat supaya orang tua mau mendorong anaknya untuk berkunjung di rumah baca. Kedua, tim juga berkoordinasi dengan para guru di sekolah untuk memotivasi siswa supaya mau belajar di rumah baca. Ketiga, tim berkoordinasi dengan organisasi massa yang ada di Desa Ngabab yang meliputi Pemuda Karang Taruna, IPNU dan IPPNU, sarjana desa, untuk menjadi tim relawan yang akan membimbing adik-adik melakukan kegiatan literasi di rumah baca. Pada akhirnya, dari pengurus IPNU dan IPPNU lah yang bersedia bekerja sama menjadi relawan di rumah baca.

(14)

8

Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat dimulai dari beberapa program yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-T. Program tersebut meliputi: (a) pengajaran Bahasa Jepang dan melipat kertas/origami, (b) pengajaran Bahasa Prancis, (c) pembelajaran melukis dan mewarna menggunakan cat air, dan (d) kegiatan lomba melukis. Kegiatan ini menandakan bahwa telah dibuka kembali aktivitas di rumah baca yang selama ini vakum.

Pengajaran Bahasa Jepang dan Seni Melipat Kertas/Origami

Warga Desa Ngabab memiliki cita-cita agar desa Ngabab menjadi “Desa Wisata Edukasi”. Berdasarkan impian tersebut, warga Desa Ngabab memiliki harapan agar dapat menarik wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisata asing, agar datang ke Desa Ngabab. Tetapi, dengan keterbatasan bahasa Asing yang dimiliki oleh warga Desa Ngabab, akan sedikit sulit untuk menarik minat dan perhatian para wisatawan asing. Oleh karena itu, Tim KKN-T memutuskan untuk mengadakan program pengajaran bahasa asing, yaitu Bahasa Jepang. Harapannya, supaya warga desa dapat mengenal bahasa asing selain Bahasa Inggris. Selain itu, tim KKN-T berharap agar wisatawan asing, khususnya wisatawan Jepang, tertarik berkunjung dan berwisata di Desa Ngabab. Pengajaran bahasa Jepang ini akan sangat berguna untuk berkomunikasi dengan wisatawan Jepang tersebut.

Tahapan pertama yang dilakukan oleh tim KKN-T adalah menyebarkan informasi kepada warga masyarakat mengenai program pembelajaran Bahasa Jepang. Tim KKN-T menyebarkan informasi ini melalui anak-anak yang bermain di sekitar rumah baca dan juga melalui lomba menggambar yang diadakan pada hari Minggu tanggal 29 Juni 2019. Selain itu Tim KKN-T juga mendatangi wali kelas 5 SD 2 Ngabab untuk meminta tolong menyebarkan informasi mengenai program pembelajaran Bahasa Jepang kepada wali murid SD 2 Ngabab.

Tahap berikutnya adalah hari pelaksanaan kegiatan pembelajaran Bahasa Jepang. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 1 Juli 2019 dan dihadiri oleh sepuluh

(15)

9

anak yang rata-rata sedang menempuh jenjang SD dari kelas 2 hingga kelas 6. Kegiatan pembelajaran Bahasa Jepang ini berlangsung dengan lancar. Tim KKN-T tidak menemukan hambatan yang mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran Bahasa Jepang.

Selain mengajarkan Bahasa Jepang kepada anak-anak, tim KKN-T juga mengenalkan kesenian yang berasal dari Jepang. Kesenian tersebut ialah seni kertas lipat atau origami. Selama ini, anak-anak di Desa Ngabab hanya mengetahui seni tersebut tanpa mengetahui darimana asalnya. Tim KKN-T mengajarkan beberapa macam model seni melipat kertas kepada mereka. Pengajaran seni melipat kertas ini digunakan sebagai selingan untuk anak-anak agar mereka dapat tetap belajar sambil bermain.Walaupunbermain, anak-anak juga dikenalkanterhadapbentuk-bentukdarikertas yang bisadijadikansepertiburung, katak,

danbunga.Manfaatdaripembelajaransenimelipatdapatmembantumeningkatkanpola berpikir, kreatifitas, danmenemukansolusi.

Pengajaran Bahasa Prancis

Bahasa Prancis yang diajarkan di rumah bacakepadaanak-anak di Desa Ngabab adalahbahasa-bahasadasar yang seringdigunakandalamkehidupansehari-hari. Bahasa dasar tersebut meliputi:(a) perkenalan, (b) sapaanselamatpagi, (c) selamat sore, (d) selamat malam, dan (e) ucapanselamattinggal. Pengajaran Bahasa Prancis yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-T dari Program Studi Bahasa Prancis inisampaibagaimanacarapengucapanya. Cara mengajaruntukanak-anaksendirihampirsamadengancaramengajar disekolah, yaitu gurumengucapkankata terlebih dahulu, kemudianditirukanolehanak-anak. Tim KKN-T sesekali memberikan kuis kepada anak-anaksupaya mereka mampumengingatsetiap kata yang telah diajarkan.

Pembelajaran Bahasa Prancis di rumah baca Desa Ngabab ini memiliki tujuanuntuk mengenalkan Bahasa Prancis kepada anak-anak.Meningkatkan rasa ingin tahu terhadap Bahasa Prancis, dan memotivasi anak-anak untuk mempelajari

(16)

10

bahasa yang baru diketahui dan dikenal. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan ini adalah: (a) menambah motivasi anak-anak untuk datang ke rumah baca, (b) menambah ilmu kabahasaan anak-anak, dan (c) menambah keingintahuan anak-anak terhadap Bahasa Prancis.

Pembelajaran Melukis dan Mewarna Menggunakan Cat Air

Program yang dilakukan di rumah baca selanjutnya adalah memberikan kegiatan kepada anak- anak berupa belajar melukis. Tujuan pembelajaran melukis ini untuk memberikan pengetahuan tentang seni melukis dengan teknik benar. kegiatan belajar melukis dilakukan supaya anak- anak dapat mengekspresikan perasaan yang dialami untuk dituangkan dalam sebuah lukisan di kertas.

Anak-anak memiliki minat yang besar pada saat kegiatan ini berlangsung. Mereka memiliki antusias yang tinggi dengan diadakannya kegiatan melukis danmewarna. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya jumlah peserta yang datang di rumah baca. Kedatangan mereka melebihi kapasitas ruangan rumah baca, sehingga sampai disediakan alas karpet di luar ruangan sebagai alas untuk melukis. Situasi saat kegiatan berlangsung cukup menyulitkan karena antusias anak yang melebihi kapasitas.Kondisi ini menandakan bahwa minat anak-anak di Desa Ngabab lebih menyukai kegiatan-kegiatan edukatif dan menyenangkan.

Kegiatan Lomba Melukis.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran melukis dan mewarnai dengan menggunakan cat air, tim KKN-T kemudian melaksanakan kegiatan lomba melukis. Kegiatan ini sekaligus sebagai bentuk evaluasi dari pembelajaran melukis yang dilakukan sebelumnya. Sejauhmana anak-anak dapat mengaplikasikan pembelajaran yang selama ini di dapatkan dari rumah baca tersebut.

Selain sebagai bentuk kegiatan evaluasi, berdasarkan hasi pengamatan dari tim KKN-T, beberapa anak-anak di Desa Ngabab yang mulai kecanduan game

(17)

11

untuk bermain atau melihat you tube. Oleh karena itu, tim KKN-T menyusun program kegiatan di rumah baca yang mampu meningkatkan kreatifitas. Program kegiatan tersebut diharapkan mampu mengalihkan perhatian anak-anak terhadap telepon seluler dengan kegiatan yang lebih positif. Kegiatan positif untuk menarik minat anak-anak tersebut salah satunya adalah lomba menggambar yang diadakan di rumah baca. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kreatifitas anak melalui kegiatan yang positif.

Pada pelaksanaan program lomba menggambar, timKKN-T telah menyiapkan bahan–bahan yang dibutuhkan untuk menggambar. Kebutukan tersebut meliputi pensil,ketas, dan crayon.Kegiatan lomba melukis untuk anak-anak ini menunjukkan minat anak-anak-anak-anak di Desa Ngabab yang luar biasa. Mereka banyak yang datang dan sangat antusias untuk mengikuti lomba.Tujuan diadakan lomba menggambar ini sebagai upaya untuk menarik anak- anak di desa Ngabab datang ke Rumah Baca.Dengan cara tersebut anak-anak juga dapat memiiki kegiatan yang lebih positif dan dapat memberikan perkembangan kreatifitas.

Sosialisasi

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat selanjutnya adalah sosialisasi. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk menginformasikan kepada warga masyarakat desa mengenai program pengabdian yang akan dilakukan. Sosialisasi konsep Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan revitalisasi rumah baca berbasis wisata edukasi di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang ini dilaksanakan di balai Desa Ngabab pada tanggal 2 Juli 2019. Tim pengabdian rumah baca berkerja sama dengan tim pengabdian RTH dengan mengundang warga dari berbagai elemen masyarakat. Kerja sama dengan tim Pengabian RTH ini dilakukan karena kami memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan informasi mengenai pembangunan RTH yang ke depannya terdapat pindahan rumah baca. Terdapat satu ruangan yang dapat digunakan sebagai ruang bacaan di kawasan RTH tersebut.

(18)

12

Warga masyarakat menyambut baik upaya tim pengabdian masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari antusiasme warga dalam mengikuti kegiatan sosialisasi ini dengan baik. Kurang lebih sekitar empat puluh orang datang memenuhi ruang aula balai desa. Tim pengabdian mengundang beberapa elemen masyarakat yang terdiri dari perangkat desa, ibu-ibu PKK, guru, organisasi keagamaan, dan organisasi kepemudaan. Dalam sosialisasi tersebut, tim pengabdian mendatangkan pegiat literasi sekaligus pendiri Perpusatakaan Anak Bangsa Bapak Eko Cahyono. Kehadiran narasumber tersebut untuk memberikan motivasi kepada warga masyarakat mengenai pentingnya keberadaan rumah baca sebagai wadah literasi masyarakat desa. Berdasarkan pemaparan narasumber yang sudah berpengalaman mengelola perpustakaan desa, dapat diperoleh fakta bahwa dalam literasi masyarakat Indonesia bukan minat baca masyarakat yang rendah, melainkan fasilitas yang tidak ada sehingga motivasi untuk membaca rendah. Keberadaan rumah baca di Desa Ngabab setidaknya dapat dijadikan sebagai langkah awal wujud literasi di masyarakat desa.

Keberadaan rumah baca harus didukung oleh seluruh warga masyarakat, tidak hanya anak-anak saja yang aktif. Orang tua harus memberikan mendukung penuh terhadap anak-anak. Perangkat desa, guru, dan organisasi masa memiliki peranan penting terhadap keberlangsungan rumah baca. Sehingga ke depannya, setelah kegiatan pengabdian selesai, rumah baca masih tetap ramai dengan aktifitas literasi yang dilakukan oleh warga.

Kegiatan Mingguan

Kegiatan pertama yang dilakukan oleh tim Pengabdian kepada Masyarakat yang bekerja sama dengan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2019. Kegiatan ini diikuti anak-anak Desa Ngabab dengan tema Permainan Tradisional. Kegiatan dimulai pada pukul 09.00 dengan membaca

Majalah Bobo. Pertama kita menawarkan majalah anak karena anak pada

umumnya menyukai bacaan ringan terlebih dahulu untuk membiasakan mereka gemar membaca. Gambar-gambar yang banyak pada majalah diharapkan mampu

(19)

13

menarik minat baca anak. Hadirnya komik juga diharapkan memiliki daya tarik anak-anak untuk memulai gemar membaca.

Kegiatan selanjutnya anak-anak diajak untuk bermain games sambung kalimat. Anak-anak diajari permainan yang dapat mengasah kemampuan mereka dalam berbahasa. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengurangi kebosanan anak-anak. Mereka selanjutnya disuruh membuat yel yel sekreatif mungkin. Hal ini dimaksudkan untuk melatih kekompakan dan kerjasama mereka. Tim pengabdian kemudian memperkenalkan permainan tradisional yaitu engkle sambil diberi pertanyaan tentang Indonesia. Harapan kegiatan ini, anak-anak dapat kembali lagi pada minggu depan untuk melaksanakan kegiatan literasi kembali di rumah baca Desa Ngabab.

Kegiatan minggu ke dua dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2019. Tema kegiatan tersebut adalah pemutaran film pendek. Mahasiswa memutarkan film pendek yang menyentuh kepada anak-anak Desa Ngabab. Untuk menarik minat anak-anak terhadap pemutaran film, mahasiswa memutar film yang belum pernah mereka tonton seperti sponge bob, doraemon, dan Krishna. Setelah pemutaran film, untuk mengetahui pemahaman anak-anak terhadap film yang di putar, mahasiswa memberikan pertanyaan kepada mereka dan memberikan hadiah untuk anak yang dapat menjawab dengan benar. Kegiatan ini di tutup dengan pembacaan buku cerita. Pembacaan buku cerita ini dilakukan oleh anak yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan mendapatkan hadiah.

Kegiatan pada minggu ke tiga memiliki tema pembacaan dongeng. Mulai dari penjelasan tentang dongeng dengan disertai contoh. Kemudian disela-sela kegiatan, mahasiswa memberikangames sambung cerita dan yel-yel. Selanjutnya, lomba membaca dongeng dan pemberian hadiah.

Kegiatan pada minggu ke empat pada tanggal 28 Juli 2019 memiliki tema membaca naskah drama anak. Hal ini berangkat dari kekhawatiran terhadap minimnya drama anak yang ada. Kadang, drama anak kurang sesuai dengan sudut pandang anak. Mahasiswa menyiapkan naskah drama yang sesuai untuk anak, dan

(20)

14

selanjutnya mengajak anak-anak belajar bermain peran. Mahasiswa mengarahkan anak-anak bermain peran secara berkelompok sesuai naskah.

Kegiatan pada minggu ke lima dilaksanakan pada 4 Agustus 2019 bertemakan menggambar dan mewarna. Kegiatan ini diawali dengan pembacaan buku secara bebas. Tim pengabdian menemukan fakta bahwa ternyata minat baca anak-anak terhadap bacaan itu sesuai dengan gender. Anak-anak perempuan cenderung suka dengan buku cerita dan keterampilan, sedangkan anak-anak laki-laki lebih menyukai cerita petualangan dan buku informasi. Hal ini menjadi PR tersendiri bagi tim Pengabdian, karena koleksi buku bacaan yang ada di rumah baca sebagian besar berupa dongeng dan cerita rakyat. Anak-anak selanjutnya dibimbing untuk menggambar dan mewarna sesuai buku yang dibaca.

Eksperimen membuat terompet merupakan kegiatan pada minggu ke enam yang dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2019. Selain itu, mahasiswa mengajarkan eksperimen sains hantu kepada anak-anak. Selanjutnya anak-anak diarahkan untuk membaca teks prosedur dalam bereksperimen. Kegiatan dilanjutkan dengan perlombaan dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 74 tahun. Kelompok tujuh melaksanakan kegiatan pada tanggal 25 Agustus 2019. Mahasiswa menjelaskan tentang puisi dan pembacaan puisi oleh mahasiswa sebagai contoh. Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan puisi yang ada di buku sebagai referensi. Anak-anak diajari menulis puisi bertema bebas pada media kertas gambar. Mahasiswa selanjutnya meminta anak-anak untuk membacakan puisi anak yang telah mereka buat. Sebagai bentuk apreesiasi, puisi yang telah di buat oleh anak-anak kemudian dipasang dan digantung di ruangan rumah baca Desa Ngabab.

Kelompok delapan yang dilaksanakan pada tanggal 1 September 2019 bertemakan Kerajinan membuat origami. Selain kerajian seni melipat kertas dari Jepang ini anak-anak did Desa Ngabab juga diajari membuat lampion sambil membaca teks prosedur. Selain melakukan kegiatan literasi, anak-anak diasah

(21)

15

kreatifitasnya melalui kerajinan tangan yang mereka buat. Membaca teks prosedur untuk membantu mereka dalam membuat kerajianan tangan. Kegiatan pada minggu ke sembilan dilaksanakan pada tanggal 8 September 2019. Kegiatan ini bertemakan penyuluhan kesehatan gigi dan pemeriksaan gigi gratis dengan bekerja sama dengan mahasiswa coass Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya. Tim Pengabdian kepada Masyarakat mendatangkan empat calon dokter gigi dari FKG yaitu Pinti Mei Sarnia Wahyu Salaras, Pramita Eka Wijayantin, Afifah Salsabila, dan Lidya Ayu Wulandari. Kegiatan ini mengundang siswa-siswi yang ada dilingkungansekolah Desa Ngabab. Terdapat lima sekolah di Desa Ngabab yang kami undang yaitu RA Thoriqotussa’adah, TK PGRI, MI Thoriqotussa’adah, SDN 1 Ngabab, dan SDN 2 Ngabab.

Kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan gigi gratis ini dilaksanakan pada pukul 09.00 pagi dengan pembagian dua kelompok. Kelompok pertama pemeriksaan gigi di dalam rumah baca. Sambil menunggu giliran, anak-anak melakukan kegiatan literasi dipandu oleh kakak-kakak mahasiswa. Sedangkan kelompok ke dua berada di luar ruangan untuk mendapatkan penyuluhan dari mahasiswa FKG.

Evaluasi

Kegiatan evaluasi dilakukan untuk melihat sejauhmana keberhasilan dan catatan yang akan dilakukan atas keberlangsungan program Pengabdian kepada Masyarakat. Melihat semangat anak-anak Desa Ngabab, program ini bagus untuk dilaksanakan. Namun ada beberapa catatan yaitu keberlangsungan pengelolaan rumah baca di Desa Ngabab mengingat sejauh ini secara konsisten dilakukan oleh tim Pengabdian kepada Masyarakat, tim KKN-T, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UB, dan mahasiswa coass Fakultas Kedokteran Gigi. Setelah kegiatan ini berakhir, dikhawatirkan keberlangsungan rumah baca ditak dapat dilanjutkan. Kekhawatiran ini setidaknya tidak berlebihan, karena dari kalangan organisasi massa IPNU dan IPPNU bersedia menjadi

(22)

16

relawan di rumah baca Desa Ngabab. Selain itu, koleksi buku juga perlu di tambah untuk memperoleh banyak pilihan bahan bacaan bagi anak-anak.

D. Penutup Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Ngabab dapat disimpulkan bahwa pentingnya upaya merevitalisasi kembali rumah baca yang ada di Desa Ngabab sebagai upaya untuk mendukung wisata edukasi. Upaya mendukung wisata edukasi dapat dilakukan dengan memberikan pengajaran bahasa asing kepada masyarakat Desa Ngabab. Pentingnya kerjasama dengan berbagai pihak untuk melaksanakan progam upaya revitalisasi rumah baca dapat dilakukan dari berbagai elemen masyarakat, meliputi perangkat desa, PKK, organisasi massa, mahasiswa, guru dan dosen. Antusiasme anak-anak perlu dipupuk dan dibina demi keberlangsungan aktivitas literasi di rumah baca, hal ini diharapkan tujuan utama dari program rumah baca tersebut dapat terwujud.

Saran

Demi keberlangsungan rumah baca yang ada di Desa Ngabab, maka disarankan kepada beberapa pihak berikut ini untuk melanjutkan program rumah baca yang telah dirintis oleh tim Pengabdian kepada Masyarakat. Saran tersebut adalah sebagai berikut.

a. Dukungan penuh perangkat desa terhadap keberlangsungan rumah baca, dengan menyediakan petugas pengelola rumah baca, memperbaiki fasilitas dan menambah koleksi buku bacaan.

b. Organisasi massa Desa Ngabab, dalam hal ini diwakili oleh IPNU IPPNU sebagai relawan rumah baca diharapkan dapat mengisi kegiatan dirumah baca secara konsisten, mengingat membangun mental harus secara berkelanjutan dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk melihat hasilnya.

c. Keberlangsungan kegiatan di rumah baca masih perlu perhatian dari berbagai pihak. Dosen, mahasiswa KKN, mahasiswa Program Studi dan coass masih

(23)

17

dapat melakukan pengabdian dalam rangka melanjutkan program yang telah dilakukan oleh tim Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2019.

DAFTAR PUSTAKA

Harjasujana, A.S. dan Vismaia S.D. 2002. Membaca dalam Teori dan Praktik. Bandung: Mutiara.

Nurhadi. 2009. Dasar-dasar Teori Membaca. Malang: Universitas Negeri Malang. Kamil, M.L. et all. (Ed). 2000. Handbook of Reading Research Vol. III. New

Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publisher.

Tampubolon. 1987. Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung: Angkasa. Oka. I Gusti Ngurah. 1983. Pengantar Membaca dan Pengajarannya. Surabaya:

Usaha Nasional.

Ngabab, Desa. 2015. Desa Ngabab, (Online), http://desangabab.blogspot.com, (diakses 26 April 2018)

Ngabab, Desa. 2015. Profil Desa Ngabab, (Online), http://desangabab.wordpress.com/profil-desa/tentang-ngabab/, (diakses 26 April 2018)

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 (pdf)

Haryanti, Trini. 2014. (Online) http://www.triniharyanti.id/2014/02/membangun-budaya-literasi-dengan.html, (diakses 26 April 2018)

Oktavian, Catur Nurrochman.(Online). http://literasi.jabarprov.go.id/baca-artikel-424-membangun-budaya-literasi-di-keluarga-sekolah-dan-masyarakat.html, (diakses 26 April 2018)

(24)

18

Sistem Informasi Manajemen di UPT. Perpustakaan

Universitas Trunojoyo Madura

Oleh: Murnia Arif UPT. Perpustakaan UTM Email: [email protected]

ABSTRAK

1. Perpustakaan sebagai suatu lembaga informasi dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi agar tidak ditingalkan oleh pemustaka. Sistem informasi manajeman di bidang perpustakaan dikenal dengan sistem otomasi perpustakaan. Sistem otomasi perpustakaan merupakan sistem yang memungkinkan terintegrasinya setiap kegiatan di dalam perpustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana manfaat adanya sistem informasi manajeman di UPT. Perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan UPT. Perpustakaan UTM sebagai objek kajiannya. Hasil kajian dari penelitian ini diketahui bahwa sistem informasi manajeman yang digunakan oleh UPT. Perpustakaan UTM menggunakan software LINSPRO (Library Information System Profesional) yang telah telah mengalami beberapa perubahan software sebelumnya.

2.

Kata Kunci: Perpustakaan, Sistem Informasi Manajeman Perpustakaan, Sistem Otomasi Perpustakaan

kartu yang di susun berdasarkan judul, pengarang

PENDAHULUAN

Saat ini berbagai produk IT dapat dengan mudah kita dapatkan di Indonesia.Berbagai jenis komputer dan alat pendukungnya mulai yang asli ataupun yang asembling lokal bisa kita temukan hampir di semua pusat perbelanjaan atau penjualan penjualan barang elektronik,begitu juga berbagai jenis program‐program aplikasi yang khususpun(sepertiAkunting, Perbankan, dlldapat) dengan mudah kita dapatkan. Dengan berkembangannya penggunaan komputer beserta teknologinya tidak saja mengubah persaingan dalam ilmu pengetahuan juga mempengaruhi cara kerja, berbisnis, berbelanja,dan berkomunikasi. Teknologi telah mempengaruhi segala sesuatu yang kita lakukan dihampir semua bidang usaha dan kegiatan lainnya sehingga memunculkan fokus baru terhadap bidang hardware, software, hingga brainware. Pemanfaatan telekomunikasi semakin berkembang seiring perkembangan teknologi

(25)

19

telekomunikasi. Yang saat ini populer adalah pemenfaatan telekomunikasi untuk memperoleh akses ke internet, suatu jaringan informasi yang sudah mendunia dan melampaui batas‐batas negara. Komputer dengan kemampuannya menghubungkan pada suatu jaringan yang memungkinkan kita dapa tmengakses data atau informasi dari seluruh dunia.Hasilnya komputer menjadi penghubung utama antara manusia dengan teknologi. Ini membuktikan dengan jelas pemusatan teknologi di masyarakat yang terus meningkat seiring dikembangkanya berbagai produk komputer yang sesuai dengan kebutuhan dan budaya masyarakat dunia. Dari setiap program yang ada pada komputer didesain memiliki fungsi‐fungsi yang unik. Komputer dengan kemampuannya menghubungkan pada suatu jaringan yang memungkinkan kita dapat mengakses data atau informasi dari seluruh dunia. Hasilnya komputer menjadi penghubung utama antara manusia dengan teknologi. Ini membuktikan dengan jelas pemusatan teknologi dimasyarakat yang terus meningkat seiring dikembangkanya berbagai produk komputer yang sesuai dengan kebutuhan dan budaya masyarakat dunia. Perkembangan peralatan teknologi informasi (TI) secara tidak langsung mendukung perkembangan penyampaian informasi secara lebih cepat dan luas, dalam banyak kasus data yang cepat dan akurat sangat dibutukan untuk memutuskan suatu langkah kebijakan yang akan diambil, meskipun demikian pada dasarnya setiap orang dapat membahas mengenai sistem informasi tanpa menggunakan komputer, persoalan selanjutnya bukanlah dipakai atau tidak nya komputer dalam sebuah sistem informasi, tetapi sampai sejauh mana sebuah proses akan dikomputerkan. Kini, ilmu manajemen telah berkembang bersama-sama dengan perkembangan ilmu-ilmu lainnya, salah satunya yaitu berkembang beriringan dengan ilmu teknologi informasi. Perusahaan/ organisasipun sistem manajemannya sudah sudah banyak mengalami kemajuan dari waktu kewaktu, dalam menjalankan poses bisnisnya sudah mulai menggunakan sistem informasi manajeman untuk mempermudah prosedur kerjanya. Menurut Sutabri (2012) sistem informasi merupakan sistem yang ada di dalam suatu organisasi dimana kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dengan

(26)

20

tujuan dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan

Telah kita ketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia sebagai mahluk sosial, dan informasi dapat diperoleh dengan berbagai cara mulai dari cara yang konvensional hingga menggunakan peralatan-peralatan yang boleh dikatakan canggih. Memperoleh sebuah informasi yang cepat dan tepat (up to date) , maka diperlukan pengelolaan sebuah sistem yang dapat memberikan layanan informasi secara terpadu. Hal yang sama pun merambah dunia perpustakaan sebagai penyedia layanan informasi, tuntutan akan tersedia nya layanan informasi perpustakaan yang cepat, tepat dan akurat, menjadi alasan mengapa perlu nya diterapkan sebuah sistem informasi di perpustakaan, kemudahan pengelolaan dan kecepatan transaksi adalah alasan pendukung lainnya, untuk mendukung alasan-alasan diatas, penggunaan perangkat TI di perpustakaan nampaknya telah menjadi suatu keharusan, sebagai upaya memadukan prosedur manual dan elektronik, sebuah kombinasi antara sistem kerja manusia dan mesin. Seperti kita ketahui diawali dari perpustakaan konvensional, perpustakaan terautomasi, dan perpustakaan digital. Anjuran untuk memanfaatkan dan mengembangkan teknologi informasi kehidupan adalah sesuatu yang dinamis, artinya selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu, dari zaman ke zaman, dan dari generasi yang satu ke generasi berikutnya, begitu seterusnya. Perpustakaan sekarang berkembang dengan berbagai jenis dan bentuk koleksi bahan pustaka, yang merupakan salah satu ciri kehidupan modern. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi dan/atau penyedia informasi, lembaga pengetahuan dan pendidikan. Sekarang sudah banyak perpustakaan, baik itu perpustakaan umum maupun perpustakaan lembaga yang sudah menggunakan sistem informasi terbaik. Dalam mengelola sebuah perpustakaan khususnya perpustakaan diperlukan kemampuan manajemen yang baik, dan sistem informasi yang cepat dan tepat, agar arah kegiatan sesuai dengan yang diinginkan pemustaka.

(27)

21

Sistem Informasi Perpustakaan merupakan sistem yang dibuat untuk memudahkan petugas perpustakaan dalam mengelola suatu perpustakaan. Semua di proses secara komputerisasi yaitu digunakannya suatu software tertentu seperti software pengolah database. Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan merupakan sistem informasi yang dikembangkan untuk memudahkan dalam pelayanan serta memudahkan petugas perpustakaan dalam mengelola perpustakaan. Petugas perpustakaan dapat selalu memonitor tentang ketersediaan

buku, daftar buku baru, peminjaman buku dan pengembalian buku. Sistem

informasi manajemen perpustakaan dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem manusia dan mesin yang terpadu/terintegrasi, untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasional, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah perpustakaan. Sistem informasi perpustakaan dapat didefinisikan sebagai: sebuah sistem terintegrasi, sistem manusia mesin, untuk menyediakan informasi yang mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dalam sebuah perpustakaan”. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajeman, dan pengambilan keputusan basis data. Dalam suatu organisasi atau perusahaan bisnis, harus ada hubungan timbal balik dan keterkaitan yang erat antara setiap fungsi pelayanan dengan pengguna atau klien. Sistem informasi ini bertugas mengumpulkan, menyimpan dan mengolah data, hingga akhirnya menyajikan informasi kepada setiap orang yang membutuhkannya, dan berkaitan erat dengan fungsi organisasi atau yang bersangkutan.

Begitu juga Perpustakaan di Universitas Trunojoyo sudah mulai mengembangkan sistem Informasi manajeman, di perpustakaan sistem informasi manajeman ini dinamakan dengan istilah sistem otomasi. Menurut Salim (2000:124), otomasi (automation) merupakan teknik atau sistem menjalankan atau mengendalikan proses alat-alat serba otomatis dengan alat elektronis untuk mengurangi penggunaan tenaga manusia. Dalam perkembangan atomasinya tahun 2001 perpustakaan UNIJOYO mulai menerapkan sistem otomasi dengan software SIMPus, kemudian sejak bulan September tahun 2005 berganti software

(28)

22

TRUSTLIB-Pro (Trunojoyo System Otomation Library Profesional). Pada tahun 2006 berganti software LINSPRO (Library Information System Profesional) hingga sekarang tahun 2020 masih tetap menggunakan LINSPRO. Pada dasarnya konsep sistem informasi manajemen perpustakaan merupakan penerapan sistem informasi di dalam perpustakaan untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua pengguna. Sistem informasi perpustakaan ini berfungsi membantu user agar dapat memanfaatkan perpustakaan dengan mudah, cepat dan tepat. Semua aspek pelayanan dalam perpustakaan sangat memerlukan Sistem Informasi ini, akan tetapi semua itu dikembalikan kepada keadaan seperti apa perpustakaan tersebut berjalan. Perlu pendalaman yang lebih dalam memilih pelayanan mana yang dirasa memerlukan Sistem Informasi. Sehingga pemanfaatannya mampu digunakan secara maksimal. Meski begitu tidak ada salahnya jika semua perpustakaan mulai mengaplikasikan Sistem Informasi pada Perpustakaan, hal ini juga memberikan keuntungan tersendiri dari segi efisiensi penggunaan kertas dan lain sebagainya. Sehingga hasil akhir yang didapat dengan pengaplikasian Sistem Informasi pada Perpustakaan ini adalah Kepuasan dari Pengguna Perpustakaan.

METODOLOGI PENELITIAN Objek Kajian

Penelitian ini menggunakan metodologi objek kajian di UPT. Perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura, dengan 19 karyawan terdiri dari 2 unsur pimpinan, 1 orang IT, 10 orang pustakawan dan 6 orang tenaga administrasi. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2012: 9) menjelaskan pengertian penelitian kualitatif sebagai metode penelitian . Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Sedangkan menurut Sukmadinata (2011: 73), penelitian deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Sehingga dalam penelitian ini tidak

(29)

23

memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan variabel yang diteliti, namun menggambarkan kondisi dengan apa adanya. Sedangkan menurut Djam’an Satori (2011: 23) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif dilakukan karena peneliti ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan yang bersifat deskriptif seperti proses suatu langkah kerja, formula suatu resep, pengertian-pengertian tentang suatu konsep yang beragam, karakteristik suatubarang dan jasa, gambar-gambar, gaya-gaya, tata cara suatu budaya, model fisik suatu artifak dan lain sebagainya. Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2010) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Metode kualitatif interaktif, merupakan studi mendalam yang menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan alamiahnya. Terdapat 6 (enam) macam metode kualitatif interaktif, meliputi: studi etnografi, studi historis, studi fenomenologi, studi kasus, teori dasar, dan studi kritis. Metode kualitatif noninteraktif merupakan pemikiran analisis, mengadakan kajian berdasarkan analisis dokumen. Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen- dokumen.

Berdasarkan penjelasan di atas, adapun penelitian ini menggunakan strategi kualitatif interaktif, dengan desain penelitian studi kasus yaitu suatu serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam tentang suatu program, peristiwa, dan aktivitas, baik pada tingkat perorangan, sekelompok orang, lembaga, atau organisasi untuk memperoleh pengetahuan mendalam tentang peristiwa tersebut. Biasanya, peristiwa yang dipilih yang selanjutnya disebut kasus adalah hal yang aktual (real-life events), yang sedang berlangsung, bukan sesuatu yang sudah lewat. Disini yakni, memperoleh informasi terperinci dan dalam melalui informan tentang kegiatan yang sedang. Informan (narasumber) penelitian ini berjumlah 19 orang yang memiliki informasi (data) yang banyak mengenai objek dan kasus yang sedang diteliti, untuk dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut. Informan dalam penelitian ini yaitu berasal dari wawancara langsung yang disebut sebagai

(30)

24

narasumber. Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data yakni : observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengumpulan data yang pertama observasi, jenis obeservasi yang dilakukan peneliti ialah observasi partisipasipasif, dijelaskan dalam Sugiono (2016: 228), untuk observasi jenis ini, peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati dan ikut terlibat dalam kegiatan tersebut

HASIL dan PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan keterlibatan langsung serta relevansinya dengan teori sistem informasi menunjukan bahwa pengelolaan organisasinya UPT. Perpustakaan menggunakan sistem informasi manajeman, dengan software yang digunakan adalah LINSPRO (Library Information System Profesional). Sistem informasi manajeman di UPT. Perpustakaan UTM ini terdiri dari beberapa modul yang saling terintegrasi, antara lain :

1. Modul Data Anggota

2. Modul Data Pengadaan Koleksi ( Inventaris Koleksi) 3. Modul Data Koleksi

4. Modul Data Layanan Sirkulasi 5. Modul Data Kunjungan Pemustaka 6. Modul Digital Library

Dengan sistem ini, semua data terintegrasi antara yang satu dengan yang lain, data koleksi buku, data anggota perpustakaan, data koleksi baik tercetak ataupun digital, peminjam buku maupun yang mengembalikan buku tidak perlu menunggu lama untuk proses peminjaman/pengembalian buku. Petugas perpustakaan pun tidak akan mengalami kesulitan dalam proses pelaporan kepada kepala perpustakaan. Sistem informasi perpustakaan yang berbasis webbase, memudahkan kita untuk mengakses perpustakaan online, bahkan mengetahui rekam jejak aktifitas pengunjung perpustakaan. Sistem informasi ini juga mempermudah bagi pengguna untuk mencari buku lebih bebas, cepat , leluasa dan nyaman.

(31)

25

Adapun manfaat dari penerapan sistem informasi di perpustakaan adalah sebagai berikut :

1. Dapat mempermudah dan mempercepat layanan 2. Meningkatkan mutu layanan

3. Secara tidak langsung mengarsipkan atau memasukkan data teknis ketersediaan bahan koleksi maupun pengguna

4. Mempermudah pencarian arsip maupun penelusuran

5. Merupakan Sebuah alternatif pelayanan yang menarik dan interaktif antara petugas dan pengguna.

Fitur yang di kembangkan di UPT. Perpustakaan UTM adalah sebagai berikut :

1. Data Anggota : Modul data anggota digunakan untuk administrasi keanggotaan seperti KTA, Kartu sakti, super, bebas pustaka, literatur, guess/tamu.

2. Modul Pengadaan : Proses pengadaan bahan pustaka adalah proses pengusulan bahan pustaka untuk diadakan kemudian setalah buku diadakan( dibeli/lelang/hadiah) diinventaris untuk didata nomor inventaris, judul buku dan identitas buku lainnya.

3. Modul Koleksi : Adalah proses pengolahan bahan merupakan proses lanjutan dari proses pengadaan pustaka dimana pada proses ini meliputi input data buku sampai pada proses upload cover koleksi pengalokasian pustaka, cetak label serta cetak barcode.

4. Modul Transaksi Sirkulasi : Modul transaksi sirkulasi digunakan pencatatan sirkulasi anggota yang meliputi peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan serta pencatatan denda keterlambatan. Baik itu transaksi peminjaman di koleksi umum maupun koleksi khusus.

5. Modul Kunjungan Pemustaka : Modul ini merupakan modul yang digunakan manajemen untuk monitoring kegiatan kunjungan pemustaka yang meliputi data kunjungan pemustaka baik itu kunjungan ke koleksi

(32)

26

sirkulasi ataupun ke keoleksi khusus serta memuat yang statistik kunjungan selama beberapa periode.

6. Digital Library : Digital Library merupakan aplikasi yang dapat diakses oleh anggota perpustakaan melalui hp android . Pada digital library ini, anggota dapat melakukan transaksi sirkulasi meliputi pemesanan ebook, peminjaman ebook dan pengembalian ebook, serta dapat melakukan pengusulan pustaka baru.

LINSPRO ini menggantikan prosedur pelayanan perpustakaan yang tadinya dilakukan secara manual, menjadi menggunakan mesin/komputer, adapun penerapan penggunaan sistem informasi perpustakaan ini meliputi :

1. Katalog, atau daftar koleksi di perpustakaan, katalog memberikan kita informasi mengenai keberadaan koleksi, beserta informasi-informasi lain yang menyertai nya, awal nya katalog mengunakan media kartu yang di susun berdasarkan judul, pengarang atau pun subyek, penggunaan katalog ini dirasakan cukup menyita waktu dan memakan tempat yang relatif luas, penggunaan katalog elektronik merupakan solusi dari permasalahan diatas, katalog elektronik online berbentuk sebuah program perpustakaan yang merupakan mesin pencari yang pencarian nya dapat diklasifikikasikan menurut pengarang, judul atau pun subyek sesuai dengan yang diinginkan oleh pengguna serta status buku akan terlihat, tersedia atau sedang dipinjam pemustaka lainnya. Penggunaan katalog elektronik ini mempercepat pencarian koleksi secara cepat dan akurat, selain itu juga bisa di manfaatkan bersama dalam satu waktu yang sama oleh beberapa pengguna, dengan tidak memakan ruang yang besar.

2. Sirkulasi program transaksi ini biasanya digunakan untuk proses peminjaman, pengembalian, atau pun perpanjangan koleksi perpustakaan, awalnya proses transaksi perpustakaan ini dicatat dalam sebuah kartu transaksi, dan bisa dibayangkan betapa repotnya apabila perpustakaan memiliki jumlah pengguna yang banyak, dengan menggunakan program sirkulasi perpustakaan, maka

(33)

27

proses peminjaman dapat di lakukan dengan cepat, dan tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem manual. Layanan sirkulasi juga dilakukan mandiri dengan menggunakan alat yang namanya MPS, disini pemustaka bisa melakukan peminjaman, pengembalian ataupun perpanjangan sendiri, begitu juga pengembalian bisa dilakukan di drop book, yang ada di lantai 1, tanpa harus memasuki gedung perpustakaan, pengembalian bisa dilakukan pada hari libur di book drop ini.

3. Inventaris dan edit data bahan pustaka, koleksi baru yang datang di perpustakaan harus di catat dan dibuku kan dalam sebuah buku induk/ buku inventaris, dan apabila terjadi kesalahan maka harus di lakukan koreksi, yang menjadi permasalahan selanjutnya adalah pencarian koleksi yang salah tersebut akan menyita waktu yang cukup lama, dengan menggunakan sistem informasi manajeman linspro, masalah ini akan dapat teratasi dengan mudah, karena software yang digunakan biasa memungkinkan kita untuk melakukan pencarian koleksi untuk kemudian dilakukan koreksi dengan cepat.

4. Input dan edit data pengguna perpustakaan, setiap pengguna perpustakaan awalnya harus memiliki kartu perpustakaan yang disimpan di bagian sirkulasi, untuk kemudian nanti digunakan kembali apabila akan di gunakan untuk proses transaksi perpustakaan, bisa dibayangkan apabila jumlah anggota perpustakaan cukup banyak, maka proses pencarian kartu ini akan memakan waktu yang cukup lama pula, dengan menggunakan program otomasi perpustakaan pencarian, penambahan dan perbaikan data pengguna perpustakaan dapat dilakukan dengan mudah.

5 Laporan-laporan perpustakaan, atau pun statistik perpustakaan dengan menggunakan program otomasi perpustakaan, dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Semua kegitan karyawan tersimpan lengkap didata laporan, tanpa setiap hari harus mencatat tugas – tugas apa yang sudah dilakukan.

(34)

28

Gambar : Layanan Mandiri MPS (Multi Purpose System)

Sumber: Website UPT. Perpustakaan UTM ( 2020)

KEMPULAN

Dengan adanya sistem informasi manajeman ( otomasi perpustakaan) di UPT. Perpustakaan UTM, sangat bermanfaat sekali pada semua proses baik itu majemannya ataupun layananannya terhadap pemustaka. Dengan otomasi perpustakaan ini mempermudah semua prosedur yang ada dan dapat meningkatkan kualitas layanan terhadap para pemustaka. Setelah disimpulkan mafaat otomasi di UPT. Perpustakaan UTM adalah:

1. Mempercepat proses temu balik informasi. Pemustaka dapat dengan mudah menemukan ketersediaan, status dan lokasi koleksi yang dicara melalui kataloq online

2. Mempermudah semua proses layanan kepada pemustaka dengan adanya otomasi semua layanan menjadi lebih cepat tepat dan akurat.

3. Mempercepat dan mempermudah proses pengelolaan koleksi, proses entry data koleksi cetak maupun elektronik jadi lebih cepat dan akurat(Inventaris dan pengolahan koleksi)

7. Mempermudah sistem manejeman, data karyawan dapat tersimpan dengan baik, proses pelaporan kerja karyawan jadi lebih mudah, dll.

(35)

29

8. Meningkatkan citra perpustakaan. Dengan adanya sistem otomasi perpustakaan memperbaiki citra UPT. Perpustakaan UTM.

Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian Riyanto (2016) yang

mengungkapkan bahwa pemanfaatan sistem informasi perpustakaan merupakan bentuk upaya membantu petugas untuk mempermudah jalannya peminjaman, pengembalian, input buku baru, input anggota baru dan penyimpanan data perpustakaan.

Saran

Sebaiknya dilakukan evaluasi setiap 1 tahun sekali terhadap fungsi dan kegunaan modul yang ada, agar semua manfaat dan fungsi tiap modul dapat terkendali dengan baik dan jika memang hasil evaluasi ada modul yang kurang bisa segera diperbaruhi atau ditambahkan.

(36)

30

DAFTAR PUSTAKA

Buku

James A. O’Brien. (2017) Pengantar Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata. (2012) Metode Penelitian Pendidikan,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Salim, Peter. 2000. Salim’s Ninth collegiate English – Indonesian Dictionary. Jakarta: Modern English Press

Susanto, Azhar (2017) Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan PengembanganSecara Terpadu. Bandung: Lingga jaya

T Sutabri Andi. (20112) Analisa Sistem Informasi., Yogyakarta Yakub (2012) Pengantar Sistem Informasi .Yogyakarta; Graha Ilmu

Website

Adhe dan Mukhyadal. 2014. Library Automation: Issues and Applications.

Journal of Library and Information Science vol. 01 issue 08, Nov –

Dec 2014da i

Guru Pendidikan.Com 2014 https://www.gurupendidikan.co.id/

Popi Kotadjin, PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA

UTARA, https://media.neliti.com/media/publications/90170-ID-penerapan-sistem-informasi-manajemen-per.pdf

Jurnal Online

Herman Adi Riyanto” SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN UMUM GRATI

KABUPATEN PASURUAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PROGRAM PHP DAN DAT DATABASE MYSQL”,Jurnal Informatika

Merdeka Pasuruan Vol.2, No.1 Agustus 2016 ISSN : 2503-1945 https://media.neliti.com/media/publications/264551-sistem-informasi-perpustakaan-umum-grati-554bbca2.pdf

(37)

31

Aplikasi Deteksi Dini Plagiarisme Judul Tugas Akhir

Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yayasan Rs.

Islam Surabaya Dengan Algoritma Rabin-Karp

Drajad Uji Cahyono

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

E-mail: [email protected]

Abstrak

Di zaman modern yang serba instan dan cepat, dimana semakin mudahnya pertukaran informasi dewasa ini tidak hanya membawa dampak positif bagi kemajuan teknologi, tetapi juga membawa dampak negatif yang hampir tidak dapat dihindari yaitu plagiarisme. Praktek plagiarisme ini sangat sering dilakukan terutama di kalangan akademisi baik di tingkat sekolah maupun di perguruan tinggi. Alhasil, tindakan plagiarisme ini dapat berdampak pada penurunan kreatifitas siswa maupun mahasiswa. Berbagai cara persuasif oleh perguruan tinggi diupayakan bagi mahasiswa untuk mencegah kemungkinan dilakukannya kegiatan plagiarisme. Berdasarkan permasalahan tersebut maka, skripsi ini ditujukan untuk membuat suatu Aplikasi Deteksi Dini Plagiarisme Judul Tugas Akhir Mahasiswa STIKES Yayasan RS. Islam Surabaya dengan Algoritma Rabin-Karp. Metode yang digunakan dalam aplikasi ini yaitu dengan membandingkan kemiripan judul tugas akhir yang telah ada di database dengan judul tugas akhir yang tengah diajukan oleh mahasiswa. Dengan adanya aplikasi ini sekumpulan judul tugas akhir dapat diuji apakah antar judul tugas akhir memiliki kesamaan atau tidak. Berdasarkan hasil evaluasi uji coba sistem dapat diketahui bahwa performa hasil persentase similaritas dari algoritma Rabin-Karp memiliki ketergantungan dengan nilai K-gram yang diberikan. Berikutnya, hasil pengujian akurasi pada pendeteksian similaritas judul tugas akhir diperoleh hasil rata-rata akurasi similaritas adalah sebesar 63,19 %. Algoritma Rabin-Karp masih cukup layak untuk digunakan sebagai suatu metode sederhana

(38)

32

untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya plagiarisme. Meski begitu, aplikasi ini belum dapat digunakan secara sempurna untuk memastikan kemungkinan akan terjadinya tindakan plagiarisme tugas akhir. Tujuan akhir yang diharapkan adalah dengan adanya aplikasi ini kemungkinan akan dilakukannya praktek plagiarisme dapat dideteksi dan dicegah sedini mungkin.

Kata Kunci: Plagiarisme, String Matching, Rabin-Karp 1. PENDAHULUAN

Teknologi saat ini berkembang dengan sedemikian pesatnya, utamanya dalama hal pertukaran informasi. Di zaman modern yang serba instan dan cepat ini, semakin mudah pertukaran informasi dewasa ini tidak hanya membawa dampak positif bagi kemajuan teknologi, tetapi juga membawa dampak negatif yang hampir tidak dapat dihindari yaitu plagiarisme. Praktek plagiarisme ini sangat sering dilakukan terutama di kalangan akademisi baik sekolah maupun di perguruan tinggi. Alhasil, tindakan plagiarisme ini dapat berdampak pada penurunan kreatifitas siswa maupun mahasiswa.

Sebagai salah satu peguruan tinggi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (STIKES YARSIS) juga berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya plagiarisme. Embrio lembaga pendidikan tenaga kesehatan perawat dan bidan ini sudah ada sejak tahun 1979, sehingga saat ini telah meluluskan ribuan tenaga perawat dan bidan. Dengan rentang waktu penyelenggaraan pendidikan yang telah begitu lama dan tidak dapat dipungkiri

(39)

33

Upaya-upaya persuasif seperti tersebut diatas juga selalu dilakukan oleh STIKES YARSIS, dibarengi dengan sistem kontrol melalui koordinator tugas akhir yang ditunjuk pada tiap-tiap program studi. Akan tetapi koordinator tugas akhir hingga saat ini belum memiliki sarana yang memadai untuk mendeteksi kemungkinan-kemungkinan dilakukannya plagiarisme. Oleh karena itu untuk mencegah praktik plagiarisme tersebut diperlukan sistem deteksi dini pengukuran tingkat similaritas tugas akhir mahasiswa.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka akan dirancang dan dibangun suatu “Aplikasi Deteksi Dini Plagiarisme Judul Tugas Akhir Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yayasan RS. Islam Surabaya dengan Algoritma Rabin-Karp”. Teknik yang digunakan dalam perancangan aplikasi yaitu dengan membandingkan kemiripan judul tugas akhir yang telah ada dengan judul tugas akhir yang tengah diajukan oleh mahasiswa.

Dengan adanya aplikasi ini sekumpulan judul tugas akhir dapat diuji apakah antar judul tugas akhir dan yang lainnya memiliki kesamaan atau tidak, diharapkan dengan adanya aplikasi ini kemungkinan akan dilakukannya praktek plagiarisme dapat dideteksi dan dicegah sedini mungkin.

2. LANDASAN TEORI

2.1. Plagiarisme

Plagiarisme, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ialah penjiplakan yang melanggar hak cipta, yaitu hak seseorang atas hasil penemuannya yang dilindungi oleh undang-undang. Plagiat adalah pengambilan karangan (pendapat, dsb) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan / pendapat sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri. Orang yang melakukan plagiat disebut plagiator atau penjiplak.

Gambar

Gambar : Layanan Mandiri MPS (Multi Purpose System)
Gambar 1. Metode Pendeteksian Plagiarisme
Gambar 2. Aplikasi Deteksi Dini Plagiarism
Gambar 3. Proses Menghitung Nilai Similaritas   Judul 3.3. Perhitungan Manual
+6

Referensi

Dokumen terkait

PKM ini adalah guru-guru IPA SMP yang tergabung pada MGMP IPA Kota Probolinggo dengan memberikan pelatihan guru-guru IPA dengan penggunaan alat KIT IPA khususnya

(3) Persoalan Relevansi, Persoalan relevansi dapat dimaknai sebagai kesesuaian apa yang dihasilkan perguruan tinggi dengan respon dunia kerja, artinya dengan melihat

Ekstraksi fitur merupakan proses untuk memperoleh data fitur dari sebuah citra wajah. Algoritma ekstraksi fitur ditunjukkan pada Gbr.1, yaitu masukan berupa citra

Uji coba produk penelitian tidak selamanya berhasil, kadang kala menemui kegagalan, analisa penelitian stabilitas statik aerodinamika roket RKX 250 dengan kendali

Dengan demikian tujuan pengembangan sumber daya manusia pada akhirnya adalah untuk menciptakan pegawai yang memiliki kinerja yang baik dengan cara meningkatkan

Injection pump merupakan salah satu alat medis yang banyak digunakan oleh unit pelayanan kesehatan yang berfungsi untuk memasukkan cairan obat pada

Effie Latifundia (Balai Arkeologi Jawa Barat) Mengeramatkan Sumber Air dalam Masyarakat Kuningan: Religi Masa Lalu Hingga Kini Purbawidya Vol.. 13 – 27 Pe-tirtha-an adalah satu

Interpretasi foto udara dan citra landsat dilakukan dengan cara menarik kelurusan morfo- struktural pada foto udara maupun citra landsat. Interpretasi foto udara dilakukan