• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERHITUNGAN AKTUARIA KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERHITUNGAN AKTUARIA KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERHITUNGAN AKTUARIA KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA

Oleh : Tubagus Syafrial, FSAI, FLMI, MBA

PT. Binaputera Jaga Hikmah

Hotel Bumikarsa – Bidakara, Jakarta 31 Agustus 2005

(2)

PSAK NO. 24 (REVISI 2004) TENTANG IMBALAN KERJA

POKOK BAHASAN :

z

PSAK 24 (REVISI 2004)

z

Metode dan Asumsi Aktuaria

z

PSAK 24 kaitannya dengan:

z

Dana Pensiun

z

Jaminan Kesehatan

(3)

3

PSAK NO. 24 (REVISI 2004)

SEKILAS MENGENAI PSAK NO. 24 (REVISI 2004) :

z

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 24 (Revisi 2004) disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntansi Indonesia pada tanggal 24 Juni 2004 dan mulai berlaku 1 Juli 2004.

z

PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengatur mengenai pernyataan

akuntansi dan pengungkapan Imbalan Kerja bagi karyawan

suatu perusahaan.

(4)

PSAK NO. 24 (REVISI 2004) (lanjutan)

Tujuan

Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. Pernyataan ini mengharuskan perusahaan untuk mengakui :

z Kewajiban jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan; dan

z Beban jika perusahaan menikmati manfaat ekonomis

yang dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh pekerja

yang berhak memperoleh imbalan kerja.

(5)

5

CONTOH SEDERHANA PENGAKUAN IMBALAN PASTI

Perusahaan menjanjikan pembayaran Pesangon kepada karyawannya pada saat berhenti bekerja di usia pensiun normal sebesar

Rp. 100.000.000,-

Karyawan A mempunyai Masa Kerja sampai pensiun = 20 tahun.

Maka berdasarkan metode Projected Unit Credit (asumsi-asumsi diabaikan) :

Unit menurut Periode Jasa : Rp. 100.000.000,- / 20 = Rp. 5.000.000,- Sehingga pengakuan pada Laba Rugi dan Neraca sbb:

Tahun Beban tahun Berjalan Kewajiban Akhir Tahun 1 Rp. 5.000.000,- Rp. 5.000.000,-

2 Rp. 5.000.000,- Rp. 10.000.000,-

3 Rp. 5.000.000,- Rp. 15.000.000,-

dst. : :

20 Rp. 5.000.000,- Rp. 100.000.000,-

(6)

CONTOH SEDERHANA PENGAKUAN IMBALAN PASTI (lanjutan)

Laporan Laba / Rugi (Income Statement)

(Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Income 100 150 200 250

Expenses (75) (125) (145) (175)

Beban Imbalan

Kerja (5) (5) (5) (5)

Laba/(Rugi)

Sebelum Pajak 20 20 50 70

Pajak 0 0 0 0

Laba/(Rugi)

Setelah Pajak 20 20 50 70

(7)

7

CONTOH SEDERHANA PENGAKUAN IMBALAN PASTI (lanjutan)

Neraca (Balance Sheet)

(Dalam jutaan Rupiah)

Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 AKTIVA

1.000 1.000

0 1.000 0 1.000

Cash & Bank 1.025 1.050 1.105 1.180

Total 1.025 1.050 1.105 1.180

Modal 1.000 1.000 1.000 1.000

PASIVA

Kewajiban Imbalan Kerja 5 10 15 20

Akumulasi Laba/(Rugi)

ditahan 20 40 90 160

Total 1.025 1.050 1.105 1.180

(8)

IMBALAN KERJA

Imbalan Kerja terdiri dari :

1. Imbalan Jangka Pendek (short term employee benefits) adalah imbalan kerja (selain dari pesangon PKK dan imbalan berbasis ekuitas) yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasa.

2. Imbalan Pasca Kerja (post employment benefits) adalah imbalan kerja yang terhutang setelah pekerja menyelesaikan masa kerjanya.

Contoh : Tunjangan Pensiun, Tunjangan Kesehatan Pensiunan, Asuransi Jiwa Pasca Kerja.

3. Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya (other long term employee benefits) adalah imbalan kerja yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya

Imbalan Kerja (Employee Benefits) adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan oleh Perusahaan atas jasa yang diberikan oleh Pekerja.

(9)

9

IMBALAN KERJA (lanjutan)

4. Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja /PKK (terminal benefits) adalah imbalan kerja terhutang sebagai akibat dari :

z

keputusan perusahaan untuk memberhentikan pekerja sebelum usia pensiun normal; atau

z

keputusan pekerja menerima tawaran perusahaan untuk mengundurkan diri sukarela dengan imbalan tertentu.

5. Imbalan Berbasis Ekuitas (equity compensation benefits) adalah imbalan kerja yang diberikan Perusahaan dalam bentuk :

z

hak pekerja untuk menerima instrumen keuangan ekuitas (misalnya saham) yang diterbitkan perusahaan (atau induk perusahaan); atau

z

jumlah kewajiban perusahaan kepada pekerja yang bergantung

pada harga instrumen keuangan ekuitas (misalnya saham) di

masa depan yang diterbitkan perusahaan.

(10)

IMBALAN KERJA

YANG MEMERLUKAN PERHITUNGAN AKTUARIA

Jenis Imbalan Kerja yang memerlukan perhitungan aktuaria adalah :

z

Imbalan Pasca Kerja, seperti :

z

Program Pesangon, Pensiun, Jaminan Kesehatan Pasca Kerja

z

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya, seperti :

z

Program Winduan, Tunjangan Cuti Besar, Kecelakaan

Dinas, Tunjangan Kematian.

(11)

11

METODE DAN ASUMSI AKTUARIA

Metode

Pengakuan dan Pengukuran: Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti dan Biaya Jasa Kini

Perusahaan harus menggunakan Metode Projected Unit Credit (PUC) :

Sering kali disebut sebagai metode imbalan yang diakru yang diperhitungkan secara prorata sesuai periode jasa atau sebagai metode imbalan dibagi tahun jasa, mengganggap setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan imbalan dan mengukur setiap unit secara terpisah untuk menghasilkan kewajiban final.

Pada metode ini Perusahaan mengalokasikan imbalan ke :

z Periode berjalan untuk menentukan Biaya Jasa Kini; dan

z Periode berjalan dan periode-periode lalu untuk menentukan Nilai Kini Kewajiban

(12)

METODE DAN ASUMSI AKTUARIA

Asumsi Aktuarial

Untuk melakukan perhitungan aktuaria digunakan asumsi-asumsi aktuarial.

Asumsi Aktuarial tidak boleh bias dan cocok satu dengan yang lain (mutually compatible).

Asumsi Aktuarial terdiri dari :

z Asumsi Demografis mengenai karakteristik masa depan dari pekerja dan mantan pekerja (dan tanggungan mereka) yang berhak atas imbalan, seperti :

 mortalitas, selama dan sesudah masa kerja

 tingkat perputaran pekerja, cacat dan pensiun dini

 proporsi dari peserta program dengan tanggungannya

 tingkat klaim program kesehatan

z Asumsi Keuangan, berhubungan dengan hal-hal seperti :

 tingkat diskonto

 tingkat gaji dan imbalan masa datang

 jaminan kesehatan, biaya kesehatan di masa datang dan biaya administrasi

(13)

13

HASIL PERHITUNGAN AKTUARIA

KEWAJIBAN KINI (PRESENT VALUE OF OBLIGATION / PBO) adalah Nilai sekarang dari Manfaat Imbalan Kerja yang akan dibayarkan pada masa yang akan datang (PVFB) untuk masa kerja yang telah dilalui.

Formula : PBO = PVFB x Masa Kerja Lalu / Total Masa Kerja BIAYA JASA KINI (CURRENT SERVICE COST / CSC) adalah

Kenaikan nilai kewajiban kini atas jasa pekerja dalam periode berjalan.

Formula : CSC = PVFB / Total Masa Kerja

(14)

NILAI SEKARANG BENEFIT YANG AKAN DATANG (PRESENT VALUE FUTURE BENEFIT / PVFB)

x = 20 x = 30 x = 55

Usia Usia Usia

Masuk Valuasi

Pensiun

PVFB

FUTURE BENEFIT

(15)

1515

Contoh Perhitungan Imbalan Pasca Kerja

Program Pensiun

Manfaat : 2 x masa kerja x Gaji pada saat pensiun

Usia masuk : 20 tahun Usia Pensiun : 55 tahun Usia valuasi : 30 tahun

Gaji saat valuasi : Rp. 1.000.000,- Asumsi :

Tingkat diskonto (i) = 11%

Tingkat kenaikan gaji (s) = 10%

Tingkat Mortalita, Pengunduran Diri dan Cacat diabaikan (untuk mempermudah pemahaman)

Future Benefit = 2 x 35 x 1.000.000 x (1+10%)^25 = 758.429.416,- PVFB = 758.429.416 / (1 + 11%)^25 = 55.826,538,-

PBO (kewajiban) = 55.826,538 x 10 / 35

= 15.950.440,-

CSC (beban) = 55.826.538 x 1 / 35

= 1..595.044,-

(16)

IMBALAN KERJA SESUAI UNDANG-UNDANG No.13 tentang KETENAGAKERJAAN

Untuk Karyawan yang berhenti kerja karena mencapai Usia Pensiun Normal dengan masa kerja minimal 24 tahun maka besaran Imbalan Kerja yang menjadi haknya adalah :

P : 9 Upah PMK : 10 Upah

UPH : 15% x ( 2P + 1 PMK)

Besar Manfaat Pensiun = 2 P + PMK + UPH

= 2 x 9 + 10 + 4,2

= 32,2 Upah UPH = Uang Penghargaan Masa Kerja

Besaran UPH = 15% x (Uang Pesangon + Penghargaan Masa Kerja)

(17)

17

KAITAN DANA PENSIUN DENGAN IMBALAN PASCA KERJA UU13

Apabila Manfaat Pensiun DP > UU13

Apabila manfaat DP porsi pemberi kerja > dari UU13 maka kewajiban Pemberi Kerja hanya sebesar Iuran Pemberi Kerja

(2 x 35) x 80% > 32.2 G 56 G > 32.2 G

Apabila Manfaat Pensiun DP < UU13 (1.5x20) x 80% < 32.2 G

24 < 32.2 G

Selisih 32.2 – 24 merupakan / kewajiban Pemberi Kerja

(18)

Contoh Perhitungan Imbalan Pasca Kerja

Program Jaminan Kesehatan Pensiunan

Tanggal Valuasi : 31-12-2004 Tabel Mortalita : TMI II 1999 Tingkat bunga diskonto : 11%

Usia Pensiun Normal : 56 tahun

Biaya rata-rata : Rp 3,577.000 / thn

Tingkat Inflasi Kesehatan : 10% / thn

(19)

19

Contoh Perhitungan Imbalan Pasca Kerja (lanjutan)

Program Jaminan Kesehatan Pensiunan Asumsi Rata-Rata Biaya Kesehatan

Tahun Realisasi Biaya Jumlah Peserta *)

2000 33,749 23,246

2001 44,413 25,100

2002 60,618 28,063

2003 86,155 29,926

2004 114,901 32,121

Klaim /Individu

(4)/(3)

1.452 1.769 2.160 2.879 3.577

(1) (2) (3) (4)

(000)

(20)

Contoh Perhitungan Imbalan Pasca Kerja (lanjutan)

Program Jaminan Kesehatan Pensiunan

Asumsi Trend Biaya Kesehatan = Medical Inflation Tahun Trend Inflasi Jangka Panjang

I 10%

II 10%

III 10%

IV 10%

V 10%

VI dst 10% 6%

(21)

21

Faktor usia atau Benefit Utilization factor sbb.:

Usia Faktor Usia

50 63,6%

55 73,6%

60 92,0%

65 117,5%

70 163,5%

75 203,0%

80 236,0%

Contoh Perhitungan Imbalan Pasca Kerja

(lanjutan)

(22)

Contoh Perhitungan Imbalan Pasca Kerja (JAKES)

Metode Perhitungan

Present Value of Benefits Obligation atau Kewajiban Kini merupakan bagian dari PVFHB yang diproporsionalkan terhadap masa kerja yang telah dijalani oleh karyawan.

Karyawan Aktif

Kewajiban Kini (PBO) = MK yang telah dijalani x PVFHB MK sampai fully eligible

Catatan:

MK adalah adalah masa kerja lalu MK sampai fully eligible adalah

MK dari mulai kerja sampai saat mencapai usia pensiun normal

Pensiunan

Untuk Peserta Pensiunan Kewajiban Kini adalah sebesar PVFHB

(Present Value Future Health Benefit).

(23)

2323

Contoh Perhitungan Imbalan Pasca Kerja (JAKES)

PVFHB PENSIUNAN usia 78 tahun

PVFHB 78

78 79 80 Usia

Valuasi

PVFHB

78

= (3.577 x (1+10%) x af78 x p78 x (1+11%)

-1

)+

(3.577 x (1+10%)

2

x af78 x 2p78 x (1+11%)

-2

) PBO

78

= PVFHB

78

CSC

78

= 0

(24)

Contoh Perhitungan Imbalan Pasca Kerja (JAKES)

PVFHB 58 = (3.577 x (1+10%) x af58 x p58 x (1+11%) -1 )+

(3.577 x (1+10%)2 x af58 x 2p58 x (1+11%) -2) PVFHB

58

= 8.448.625

PBO

58

= 8.448.625 CSC

58

= 0

PENSIUNAN

Usia Valuasi: 58 thn

Diasumsikan Jaminan Kesehatan sampai usia 60 tahun

(25)

25

Contoh Perhitungan Imbalan Pasca Kerja

PVFHB 50

Biaya (1+i)^-1 (1+i)^-2 (1+i)^-3 (1+i)^-4 (1+i)^-5 Rata-rata FHB56x(1+m) FHB57x(1+m) FHB58x(1+m) FHB59x(1+m) dst.

50 56 57 58 59 60 Usia Usia

Masuk Valuasi

PVFHB KARYAWAN AKTIF usia 50 tahun

FHB

56

30

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Sementara itu, sistem rangka dengan diafragma vertikal, digunakan jika kekuatan dan kekakuan dari suatu struktur portal tidak mencukupi untuk mendukung beban- beban yang

Untuk Kecamatan Pinggir, dari segi jumlah penduduk, luas dan jarak antara. desa-desa yang ada, serta keadaan desa yang terkurung di

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mata pelajaran Bahasa Inggris peserta didik kelas VIII.6 SMP Negeri 43

Yang dimaksud dengan “asas partisipatif” adalah bahwa setiap anggota masyarakat didorong untuk berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan dan

Çalışmamızda Kıbrıs Türklerinin, Kuva-yı Milliyesi olarak kabul edilebilecek olan “Türk Mukavemet Teşkilatı”nın kurulmasını gerektiren sebepler,

Analisa data menggunakan deskriftif persentase.Hasil: Hasil penelitian neutrofil pada petani bawang merah yang terpapar pestisida hampir seluruh responden memiliki jumlah neutrofil

Karena tidak ada saldo untung/rugi aktuarial yang belum diakui pada awal periode (saldo nol  lihat di asumsi), maka tidak ada amortisasi. Sehingga, tes koridor tidak diperlukan

(3) Seluruh peralatan logam yang kontak dengan daging dan jeroan harus terbuat dari bahan yang tidak mudah berkarat atau korosif (terbuat dari stainless steel