• Tidak ada hasil yang ditemukan

( RUU TENTANG PENERBANGAN )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "( RUU TENTANG PENERBANGAN )"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

DELUH DIKOREKSI.

D.:WA.N P&:RWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONli&IA

CATATAN RAPAT

PANITIA KHUSUS RUU BIDANG PERHUBUNGAN

( RUU TENTANG PENERBANGAN )

·1· AllUN SI DANG HASA PERSIDANGAN JEN.IS RAPAT D E N G A N SIFAT RAPAT llARI/"l'ANGGAL WA KT U TEHPAT

Kt."fUA HAPA'l"

SEKnE'l" AHIS A C A R A

H A D I R

Anggota-anggota DPR-RI : 1. Drs. H. Boser Pasaribu, SH 3. Muhamlad Buaag, SH

5.

Ir. Erie Soekarja

7.

S o es e • o

9.

J.G. Wowor, SH 11. Drs. Soedama.dji

1 3. · Drs. H .M. Lalu Pat:revidja,ja 15. dr. Ny. W.M. Sudjoko

17. Nawawi Jufri, BA

19.

H. Aboeng Koesmaa So~widjaja

21. H. Salill Ode

23. Drs. H. Rachma.t Soebagio 25. Om.bun Sima.tupang

;

. .

. .

1991 - 1992 I l l

Hapat Kerja Ke

~

HENTER! PERHUBUNGAN Terbuka

Kula, 16 Jaauari 1992 14.00 - 15.10

WIB

Etadartba Samiti I

Gedung HPR/DPR-RI Jakarta Drs. H. Bomer Pasaribu, Sil

Ors. Hoh. Siddiq Sutomo Laporaa Puitia Kerja (Panja)

~epada Pauus.

Anggota-anggota DPR-RI :

- 29 dari 40 Anggota tetap;

- 7

dari 17 Anggo ta penggan t1 •

2. Sundoro Syusuri 4. Ir. H. Anwar.: Datuk

6 • Ir. H. Abdullah Puteh, BRE 8. Dra. Ny. Emilia Lun Hadaitullah ' 10• Ir•. Lukas Naalohy

12. Ir. S.M. Tampuboa 14. R. Soetjipto, SH 16. Wille• Maloali 18. Toto Mudjiharto, B.l 20. Drs. Soej_oed Binwahjoe

22. I Dewa Putu Supartha Nida, SH

·24. J .H. Sumarjono 26 • Willy Kairu.paa

27 •••••••••••••

(2)

27.

Dra. Djwnjatni GS

29.

Aminuddin Navir

31.

Oloa.n Silalahi 33. H. Umar Buang

3

5.

Dr. M. Sy-a.fey Ali GUJDa.J"

PEMERINTAH : 1. Ir. Azwar Ana.a 2. Zainuddia Sikado

3.

Soebagijo S

4.

28. J o e p i t o 30. Poedjo Bintoro

32.

Ny. Djailinar Oetomo, BA

34.

Mnbammail Dja' far Siddiq

_3.6.

Teulcu M. Yusuf' Ali.

: Meateri Perhubungaa,

didampingi :

Dirjen Perllubuagan Udara;

Kepala Biro Hukua du. Bubungan Luar Negeri a

Star - star.

KErUA : ••••••••••

-

(3)

- 3 -

KETUA :

Jam

14000

WIB tepat, menurut daftar hadir yang disam- paikan kepada kami telah hadir 33 Anggota dari 57 Anggota

· Pansus terdiri dari seluruh unsur Fraksi dan dihadiri oleh Pemerintah dalam hal ini Saudara Menteri Perhubungan dengan seluruh jajaran, maka berdasarkan Tata tertib rapat dap

8

t kita mulai dan dengan ini rapat dibuka dan dinyatakan terbu

ka untuk umum.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuho

Pertama~tama

kami mengucapkan selamat tahun baru kepada ki ta sekalian • .

Kedua, kami mengucapkan atas nama Pimpinan dan kita se- kalian kepada Saudara Menteri Perhubungan dalam hal ini pri- badi Bapak Ir. Azwar Anas yang telah dipercayakan memimpin barisan

olah

raga yang paling populer di dunia khususnya di

Indonesia yaitu Ketua Umum PSSI dengan harapan disertai doa semoga prestasi dari semua jajaran olah raga kita khususnya bola kaki yang menjadi kegemaran kita semua dapat makin baik di waktu-waktu yang akan datang. Apalagi kita mencatat banyak unsur-unsur Pimpinan inti dari Departemen ikut di da- lam barisan olah raga ini sehingga saya kira olah raga dan transportasi adalah sesuatu yang bisa saling mendukung kalau dicari-cari.

Pada hari ini sesuai dengan Keputusan Rapat Pansus pada tanggal 13 Desember yang lalu kita memasuki Rapat Kerja

dima~

na kita pada hari ini akan mendengarkan laporan dari Panitia Kerja terhadap pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Pe- nerbangan.

Saudara para Wakil Ketua, Saudara Menteri Perhubungan, Saudara Wakil Pemerintah, Saudara Dirjen Perhubungan Udara, Saudara Kepala Biro Hukum dan Kerja sama Luar Negeri, para Anggota Pansus dan hadirin sekalian, sejak.tanggal

27

Nopem- ber yang lalu kita telah melakukan pembahasan intensif Ran- cangan Undang-undang tentangPsnerbangan ini Yang terdiri

d~

ri

15

bab,

62

pasal dengan menyebutkan

18

kali perlunya Pe- raturan Pemerintah atau PP dan akan menggantikan Undang-un- dang Nomor

83

tahun

1958

yang hanya terdiri dari

28

pasal.

Dalam pembahasan RUU asli disertai dengan sejumlah amandemen atau usulan dari keempat Fraksi yang telah terh:Lmpun

d.l

dalam

DIMo.

o

(4)

DIM (Daftar Inventarisasi Masalah) sebanyak

279

butir telah berkembang semakin meluas dan mendalarn dalam rangka usaha Pansus secara optimal menghasilkan karya sebaik mungkin kw~

litasnya lebih berbobot, cakupannya lebih luas, daya jang- kauan kemajuan mendatang lebih terantisipasi dan masa la- kunya undang-undang nanti lebih berusia lama. Sehingga siang ini untuk RUU tentang Penerbangan telah berlangsung pembahasan intensif dan bahkan juga ekstensif dalam

41

kali pertemuan atau rapat dimulai dari tingkat Rapat Kerja Pansus 12 kali dan disertai Rapat-rapat Panitia Kerja, Tim Kecil, Tim Perumus,

R2

pat Pimpinan dan Sarasehan, belum terhitung berbagai kegiatan lobby. Se~ama

50

hari sejak tanggal

27

Nopember

1991

tahun yang lalu hingga kini kita bukan saja membahas naskah asli RUU dan DIM yang telah dimasukkan oleh Fraksi tet.:~'Pi juga telah diperoleh dan diperkaya dengan hasil-hasil dari Seminar Hukum Udara dan Seminar Ruang Udara sebagai asset Nasional, sejumlah dialog dengan para pakar termasuk pakar hukum udara, pakar

bn-

hasa dan masukan-masukan lainnya. Sejauh ini pembahasan RUU te_g tang Penerbangan cukup lancar sekalipun cukup berat kar"ma harus mempertimbangkan dimensi dan substansi yang cukup luas.

Pertama, industri jasa penerbangan adalah modal transportasi yang paling dinamis, paling cepat kemajuan dan kecanggihan telrno- loginya, dapat dikatakan penerbangan dapat menjadi ajang kemajuan teknologi.

Kedua, laju pertumubuhan industri jasa penerbangan d.atn pengguna- annya telah berlangsung dengan sangat pesat bahkan telah menj3di ajang bisnis dengan persainsan yang semakin tajam, penuh tan~ang­

an tetapi juga menj8njikan peluang besar.

Ketiga, industri jasa penerbangan adalah moda· transportasi yang paling internasionalis sehingga sejumlah konvensi-konvensi internasional harus dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh oleh Pansuso

Keempa.t, industri jasa penerbangan sebagai unsur dinamis dalam ekonomi dan pernbangunan harus pula menj8di bagian dari mesin penG- gerak Trilogi Pembangunan yang perlu tercermin di dalam substansi maupun rumusan pasal-pasal Rancangan Undang-undang.

Dalam perjalanan pembahasan RUU ini memang ditemukan sedikit kesu- karan mdalam . man~gemant rapat-rapat karena berbagai kondisi obyektif melimpnhnya tugc-1s-tugas Dewan pada akhir-akhir ini yang tc:lah menimbulkan adanya keanggotaan rangkap dar.i beberapa angt~o­

ta Pansus kita dengan keanggotaan berbagai Pansus 18innya yang juga sedang berjalan.

Selaino,,.,

(5)

- 5 -

Selain itu juga Rapat-rapat Paripurna yanc; membutuhkan kehadir- an Anggota Pansus belum lagi Rapat-rapat Fra1-csi dan seb:::i[;~dnya.

Karena itu Pansus RUU Perhubungan ini dituntut untuk lcbih bL- jaksana dalam·menyesuaikan waktu dan rapat-rapatnya dengan mem- pertimbangkan hal-hal tersebuto Demikian pula padr.: masa reses yane; lalu berhubung waktunya cukup pendek dan h8rus diisi dengc:m berbagai kegiatan untuk Kunjungan Kerja, kunjungan perorangan ke daerah pemilihan, kegiatan Natal dan Tahun baru dan ::abngainya maka kali ini Panitia Kerja tidak mengadakan kegiatan r8pat-ra- pat Pnda masa reses tersebut sebagaiman8 tclah dipergunakan P.£

d~ masa reses sebelumnyao

Maka berdasarkan hal-hal tersebut sekalipun sP.kali Ja8i Pe!!,

bahasannya berjalan relatif lancar. Sejauh ini belum pernah ter- bentur kepad3 masalah crussial yang tid~-:k teratasi kiranya clapat d-lp8hami jika kebutuhan waktu pendalaman dan '.Pembahas0n diperl.u- kan oleh Pansus khususnya oleh per3ngkatnya, Panitia Kerja bers2 ma Tim Kecil, Tim Perumus d8n n8riti Tim Sinkronisasi. Karrma itu agaknya penyediaan waktu y8ng lebih memadai diperlukan. Kit~

optimis RUU ini selanjutnya segera dapat kita sy8hkan sebaik-ba- iknya sebagai h8sil k8rya Pansus yang keemp8t menyusuli tiga ha- sil karya sebelumnya yaitu Sistem Transportasi Nasion31, RUU teg tang PerkeretaApian, RUU tentang Lalu lintas d0n Angkutan Jalan.

S elanjutnya pada waktu selambat-lambatnya minggu kr~':mp:-, 7. 1- , , ' ; ·

ini kita Insya Allah akan dapat memulai pembahasan Rancangan

Un-

dang-undang tentang Pelayaran yang diharapkan dapat pula disele- saikan dalam waktu yap.g sesuai sebagai hasil karya kita yang ke- lima atau yang terakhir nanti.

Sc.mdara-saudara sekalian, deng;m pengantar ini kami mohon kita semua dapat meny~tujui hasil Rapat Pimpinan dengan Fraksi- fraksi untuk ac3ra p8da sore hari ini y8itu pertama laporan per- kembangan· dari Panitia Kerja y2ng telah kita bentuk kemudian na.!1 ti kita harupkan Fraksi-fraksi untuk memberikan evaluasinya dan akhirnya kita akan mendengarkan Pemerintah untuk eelanjutnya bi- lam8na ~apat disepak8ti mempertimbangkan jadwal acara rapat-rapat selanjutnya. Bila ini dapat disepakati kami akan mel3njutkan de n~an laporan perkembangan hasil Panitia Kerja.

Dapat disetujui

?

( Sidang : Setuju )

Saudara-saudara sekalian, marilah kita persilakan Wakil Ketua yang telah di tunjuk untuk memberikan laporan perkemb;mr,an pembahasan oleh Panitia Kerja dalam hal ini akan disampaikan oleh Saudara :lakil Ketua Yai tu Anggota yang terhormat Sundoro

C'

0yarnsuri.

WA.KIL KETUA

(6)

WAKIL KFJrUA/ KETUA PANJA ( SU,NDORO SYAMSURI , ) :

Terima kas.ih Saudo.ra Ketua, yang kami hormati Pimpimm

dan

Anggota Pani tia Khusus, Bapak Menteri dan Staf Dep;.:cir- tenen Perhubungan yang kami horrnati, akC:ln kami bacakan Lapor:

an Singkat, saya garis bawahi yang "Singkat", Perkembangan Panitia Kerja Ranc8ngan Undang-undang Pene~bangan dari Pani- tia Khusus Paket

4

RUU Bidang Perhubungan kepada Sidang Ple- no Pansus pada hari Kamis Paing tanggal

16

Januari

19920

Assalamu 'alaikum warahrnatullahi wabar0katuh~

I . Pani tia Kerja Rancangnn Undang-und;:;ng Penerbanga.n yang dibentuk dan disahkan oleh Pansus

4

RUU Perhubungan pa- da hari Jum'at Kliwon, 13 Desember 1991 terdiri dari ke anggota8n sebagai berikut

F·KP Anggota Tetap

.

6

Anggota Pengganti

F ABRI Anggota Te tap

3

Anggota Pengganti

F PP Anggota Te tap 2 Anggota Pengganti

F PDI Anggota Te tap 2 Anggota Pengganti Pimpinan Pans us

5

orang

Berjumlah Anggota Tetap

:13

Anggota Pengzanti Pimpinan :

5

orang.

: .3

~ 2

.

1 1

7 dan

I I . Pani tia Kerja mengawali rapat pada tanggal 13 Des ember 19(.n dilanjutkan dengan masa Reses masa Sidang ke

II/1991-J992.

Kemudian rapat Panja dilanjutkan dalam masa· Sidonr; ke

III/

1991-1992 dari tang;_,al 7 Januari 1992 sampai tanggal 11-i. Ja- nu8ri 1992.

Sejak tanggal

15

Januari dimulai rapat-rapat Tim Kecil dan Tim Perumus.

Adapun tugas Tim Kecil membahas :

a. Masalah-masalah substansial yang belum mendapatkan pE::r-

setujuan PANJA.

b. Penjelasan Umum

c • .Sistematika Ranc8ne;an Undane-und~mg

Tugas Tim Perumus adalah :

a. Menyempurnakan tata b8haia dan redaksional knlimat pa- s·a1 demi pasal.

b. ·Juga yang tertuang dalam penjelasan pas2l demi Pc~s;11.

III. Selain beberapa pasal atau masalah yang suduh mendapat persetujuan dalam pemb .;.has<~n Pani tia Khusus, Pembahasan Pani tia Kerja yang mendnp8 t l<esepakatan secar::i g;-Jris be- :iar adaJ~ah sebagai berikut :

A). Yang •• .,

(7)

-1-

A). Yang dapat persetujuan di tingkat Panitia Kerja/PANJA sebanyak 18 Pasal mencokup 21 masalah.

B}. Yang disetujui tetapi reda1rnionalnya akan disempur- nakan oleh Tim Perumus sebanyak

31

P.as81 mencakup Lt2

masalah.

C). Yang masih akan dibahas secara substansionalnya oleh Tim Kecil sebanyak 24 Pasal menc8kup 27 masalaho Dari 24 pa~al ini telah disepakati oleh Panja maupun Tim Kecil sebanyak 12 pasal dalam Bab Ketentuan Fida- na dan Bab Penyidikan akan dib~has khusus oleh Tim Ah li dalam bidang Hukum.

E). Dalam pernbahasan tingkat Panja, rnasih ada hal-hal yang perlu pendalaman 12bih lanjut antara lain

(i) Masalah penggunaan Bandar Udara atau disingkat Ban dara dan Lapangan TerbJ;·1.._: atau Pelabuhan Udara.

(ii)Ketentuan Umum tentang "MENTERI" yang dikaitkan deng2n pasal-pasal yang menyebutkan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah atau cukup de•

ngan : ditetapkan oleh Menteri.

Hal ini Panja akan mematuhi keputusan antara Pim- pinan Pansus dengan Pemerintah.

(iii)Tentang Penerbangan Perintiso

IV. Panitia Kerja Ranc~ngan Undang-undang Penerbangan ini da- lam memb:;has . masalah-masalah-. yang di tugaskan oleh Pansus mengadak_an pembahasan-pembahasan yang cukup mendalam dan luas demi harapan kita bersama akan dapat menghasilkan RaD canean Undang-undang yang memadai. Karena masalah Penerban£

an ini sangat erat kaitannya dengan konvensi-konvensi Internasional Kese~8k8tan-kesepakatan mana Indonesia seba- gai anggota !CAO dan IATA juga ikut menandatangani konvensi- konvensi tersebut.

Ada hal lagi yan8 masih diberlakukannya Ordonansi tentang Pengungkutan Udara atau yang disebut dalam bahasa asl.inya : Luchtvervoer ordonantie staatsblad tahun 1939 nomor 100.

Untuk itulah pembahasan di Panitia Kerja memerlukan didasar:

kan ref erensi-ref erensi yang luas dan diusahakan agar kepu- . tl.\San Panja tidak akan bers.inggungc.m aplagi bertabrakan de- ngan ketentuan-ketentuan yang m3sih diberlakukan sesuai pe.r:

undang-undangan yang m8s.ih berlaku dan lrnnvensi-konvens1 Internasional.

V. Demikiano ••

(8)

V. Demikian laporan Panitia Kerja pada Rapat Pleno Pansus sampai h0ri ini Kamis,

16

Januari

1992.

Pembahasan at.uu Pentuntasan tugas Panja masih akan diselesaikan di ting- k8t Tim Kecil dan Tim Perumus dan kemudian oleh yang kit8 sebut Tim Sinkronisasi.

Karena Panja sampai hari ini Karnis

16

Januari

1992

masih belum selesai secara tuntas maka kami atas nama Panitia Kerja

RUU

Penerbangan dengan :endah hati memohon kepada. si- dan Pani tia Khusus melalui Saudara Ketua Pansus untuk men dapatkan "perpanjangan waktu kerja" guna - dapat meny~­

lesaikan tugGs-tugasnya.

Demikian lapore.n kami kurang lebihnya mohon dimaafkan.

Atas perhatiannya diuc8pkan tcrima k8sih.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

ICTUA :

Terlma kasih kepada Saudara Sundoro Syamsuri, yang pada akhir dari laporan mengharapkan satu penyesu.aian untuk perpan-

jangan waktu yang dibutuhkan untuk menuntaskan penyelesaian Rancangan Undang-undang tentang ; Penerbangan ini.

Kami akan berikan kesempatan sekarang kep8da setiap Frak- s i melalui juru bicara masing-masing. Kami persilakan Fraksi- fraksi yang ingin memulai, kita mulai dari Fraksi PD! dahulu.

Baik, kali ini diberikan Fraksi PD! menjadi urutan pere;arna.

Juru bicaranya 8dalah Saudara dr.

M.

Syafey Ali Gumay.

F PDI (DR.M.SYAFEY ALI GUMAY) :

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuho

Bapak Pimpinan Sidang dan Pimpinan Pansus yang terhormat, Bapak Menteri selaku wakil Pemerintah beserta segenap jajaran- nya, Siei::ng Pansus yang kami hormati, Fra.ksi PDI san~at menecr- ti atas terjadinya keterlambatan pada pembahasan Rancc:~ngan Un-

· ctang-undang Penerbangan ini. Menurut,Fraksi PDI keterlambatan ini di luar perkiraan kita semua,ternyata pada Rtincctngan UndanG- undang Penerbangan ini perlu pembahasan yang lebih mendalam,hal ini menge.t banyaknya substansi Rancan[_;an Undanr,-und3ng Penerbn.ngan yang berkai t dengan konvensi-konvensi · Internasional, perkemb;mGan dunia penerbangan yang saneat cepat baik dalam bid0ng Hukum Pe- nerbang0n, kemajuan teknologi canggih, inf ormasi dan man3gement Penerbanean serta industri jasa penerbangan yang din8mis dnn mendunia.

Sehinggao o o

(9)

-9-

Sehingga dalam pembicaraan-pembicaraan perlu pula mendengar rujukan darl para pakar bahasa, pakar hukum dan teknis pener- bangan untuk mendap8t cakupan yanc; lebih luas. Namun syukur Alhamdulillah, keterlamb8tan ini bukan bersifat crussial, bu- kan perbedaan substansial yang prinsipiil. Sebagai apa yang dik0takan yang terhormat sejawat dari Fraksi 'Karya Pembangun-

an

bukan pula rundingan sekedar setuju atau tidak setuju teta- pi bermusyawarah bagaimana mencari rumusan yang bermutu dan berguna bagi bangsa. Untuk i tu kami uc8pkan banyak terima ka~:; .iho

Selanjutnya Fraksi PDI setujupermintaan penamb8han ,'/8.ktu untuk pembahasan lebih lanjut di ·tinekat Timcil dan Timmus ser- ta di, tingkat Sinkronisasi sesuai dengnn usulan Pimpinan Panjao

Sidang yang kami hormati, Fraksi PDI menghimbau agar kese- pakatan-kesepakatan y8ng telah disetujui bersama antara Fraksi- fraksi dengan Pem~rintah, baik di bid~ng prosedur maupun subs- tansi supaya kita

t

8ati bersama-sama. Kami yakin untuk selanjut- nya pembahasan Ranc8ngan Undang-und;::ng ini dan Ranc8ngan Undan~­

undang selanjutnya Ranc8nt:;an Undang-und~ng Pelayaran d0pat kitn selesaikan sesuai dengan jadwal yang ki ta susun bersamao Keyal<i!];

an atau katakanlah himbauan Fraksi PDI 'pasti s8ncat dimcnGcrti oleh Saudara-saudara Anggota Dewan yang terhormat mengingat kon- disi Fraksi PDI sebagai saud,~ru terkecil denGan ant_;gota-anGgota yang terbat~is menghadapi banyaknya Ranc3ngan Undane-undang yanc;

harus dibahas oleh DPR-RI bersama Pemerintah pada waldu dekat ini. Di samping itu bangsa kita akan melaksanakan tugas mulLa tugas konstitusional y3itu mengsukseskan Pemilu

1992.

Akhir kata sebelumriya kami ucapkan maaf dan terima ka.sih.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

K~TUA :

Terima kasih kepada dr. M. Syafey Ali Gumay, selanjutnya kami persilakan juru bicara Fraksi ABRI, Saud.'·ra Ombun Simatu- pang .•

F ABRI (OMBUN SIMATUPANG)

Yang terhormat Pimpinan Rapat dan para flakil Pimpinan Pan- sus, yanG kami hormati Menteri Perhubungan yang me·,,,akili Peme- rintah, Anggota-anggota Pansus dan h8dirin sekalian yang kami muliakan.

Pertarna kali kami ud uc3pkan tcrima k8sih kepada forum yanc memberikan '·18ktu kepada kami untuk meny8mpaiknn sel<edar ev01uasi d<::.ri pada pelaks~naan pembahasan Hanc:::ingan Undang-undanc Pener- bangan. Kami dHri Fraksi ABRI merasa kadang kala di dalam

berdebar- •••

(10)

berdebar-debar hati dengan tercapainya suatu sukses, ter-c3pai- nya suatu konsensus maka rasa berdebar itu diakhiri dengan ra- sa puas yang sangat mend8lam lrnrena demikianlah kiranya tid;::ik ada yang lebih bahagia dari pada untul~ mendapatkan suatu konsen- sus dalam su~tu keadaan yang kurang lebih dari s8tu pengerti

3n Yonr: l:erbeda. Namun semuanya i tu bisa terjadi tidak lepns dari pada peng·:~rtian ki ta semua sehi.ngga pelaksanaan dari pada semua pembDhas8n sampai pada heri ini ':mlaupun seperti apa yang d.i- sampaikan oleh rekan dari Fraksi

PDI

ada keterlambotan.

Kami me-

mahc.mi dan mengerti sepenuhnya bnhm ke terlamb~:tan i tu s,:b:1[~ai

manusia kami juga dari Fraksi ·,BRI dap3t juga mPnY~.1rnpaikan

pad~:·l kesemp8 tan ini memang di. luar dari pada kemarnpuan yang me merlukan tamb~1han waktu seperti yang disarankan oleh Saudara ka mi d3ri Fraksi

PDI.

Idemdito terh8dap Pemerintah yang secara luas dan luwes juga memberikan kesempatan dan memberikan setiap penjelasan terhadap masalah-masalah yang dih8dapi oleh Fraksi- fraksi. Bahkan pada suatu masalah yang menurut Fraksi ABHI kare- na d~1ri hal-hal keterlambatan i tu tic?-~-: k juga kurang misalnya se- perti an tar a lain· bah.va kami dari Fraksi ABRI lrndang kal a mer a- ..

sa ,t~rsentuh kadang kala Yai tu tidak konsentrasinya pada saat di- ketuknya palu, yo.ng pada mulanya Fraksi ABR.I menyampaikan m3~:;alah­

ma~~:.:tlah untuk dibahas di setiap kes2mpatan no.mun k«1rena ada r;cmc;- guan satu don lain hal ataupun karena ket(~rbatasan-keterb3tasan

kami k:~:dang kala waktu pengetukan palu tersebut tidak sernuanya terserap yang menurut h3kekat dari p8da perasaan Fraksi ABRI

r

rupanya sudah terc8ntum ternyata belum. Namun demikian setelah mengadakan pendekatan kep:=id8 sernua Fr8ksi khususnya kepadu Pe- mer .Lntah apa yang terjadi tersebut tidak mustahil tidak bisa diseleaaikan dengan b&itt. Oleh karenanya dalam kesempatan ini menurut kami sampai sejauh ini Fraksi ABRI melihat mekanisme m8upun jinamika yang berkembang dalam pembah8s8n Ranc:1ngan Un- danG-und:.1ng ini telah berjalan sebagaimana mestinya dan kami menghnrap juga kepada semua Fraksi dan kepadri terutarna kepada Pemerintah yang senantiasa dapat menyierap semua aspirc:,,si karena apa yang disarnpaikan oleh se:nua F~aksi khususnya Frak~;i. ABHI adalah demi tercapainya kesejahteraan bangsa dan negara dan ju-

{38 tujuan ki ta untuk menyelesaikan Hanc8ngan Undang-unchng ini.

S (:?k1gai s.ittu hal y8ng perlu kami kemul<akan sebetulnya dirnana di dalam pembahasan RancanGan Und".\ng-und<Jng setelah mt=~mb~1has se- luruh m::teri di dalarn Panja maupun di dalam Pansus kemudian di dalam Tim Kecil ternyata ap3 y0nr; mbelwnnya atau aPa yang suclah dise1Jo.kq. ti sebelumnya terny8 ta dent~~rn perkembangan b:~ ru terasa- apa yang disatujui ada kata-k:1ta yane kurang tepat, oleh k~rena­

nya di d~:1lam kesemp::1tan ini perlu kami laporkan kep3da Pansus

ini" ••

(11)

- 11 -

ini nampaknya perlu penyempurnaan-penyernpurnaan sehi n~·ga tc~r- cnpai · yang l~bih sempurna.

Demikianlah sekedor pemandCJ.nean d·-ri Fraksi ABRI khw~u::;­

nyn di dCJlam memberikan tangg2pan terh:,do.p kcsc:mpat.qn ev, .. lu~J.c> i_

pelcdrnanaan Ranc8ng.:m Uncl0ng-undc.m5 ini. Semo

ea

Tuhan Yar1c: Mu- ha Kuasa memberikan bimbingan 1<:epada kita semua sehinc;t;c1 ·1aktu yang tersisa yang1kami rasa memang sudah sempit dapat kita scle- saikan dengan sebaik-baiknya.

Sekian dari Fraksi 1\BHI, kur;mg 1ebih lrnmi mo.hon manf~

KETUA :

Terima ka.s.ih kepada yang terhormc::it Saudara· Ombun Sima Lu- panc yanc juga sepakat untuk menambah waktu kerja b~Gi Panja dan Tim Perumus, Tim Kecil maupun Tim Sinkronisasi dan dihar<J.£

kan agar pembahasan selalu luas dan luwes.

Selanjutnya kit8 persilakan rekan kita dari Fraksi Persn- tuan Pembangunan, juru bic8ranya adalah Saudara yang terhorm3t

H.

Umar Buang.

F PP(H. Ul\1AR

BUANG) :

B ismillahirrahrn;:inirrahim, Assalamu 'alaikum ·.·1tff::_1hrr1a tulJ ahi 't1abo.rakatuh.

Saud~ffn Menteri dan seluruh jajarannya yang kami_ hormoti, Saudara Pimpinan ·sidang dan se13enap Anc;gota Pansus RUU Pakct Perhubungan yang kami hormati dan p3ra warta·:.ran serta TV-iU y.1nr~

saya cintai, terleb:Lh dahulu kami bersykur ke Hadirat Allah Sub hanahu :la ta' ala bahwa sampai h0ri ini ki ta masih di beri ol eh Allah Subhanahu ·r1ata' ala sehat wal afiat dap0t melaks·1nakan tu- gas yang mulia ini yai tu membei.has Rancanean Undang-undang Pa1\:et Perhubungan dimana pada hari ini masih membicarakan Ranc3nc;an Undang-undang Penerban~an Yang kita skors p3da jam 13.00 1IS tadi karena harus melaporkan h8sil sidang-sidang ini kcp8d3 Pan- sus k;-:iren~ masih a<'.ia diperlukan y8itu tambahan waktu. Oleh i~>:re-·

na itu ev8lua:3i terh.,dap pembah~:>:J/l .L '1.; untuk dimaklumi bah:1a Rancanr;an Undang-undang Penerbangan ini akan mengganti Und~ng-u.!l

dang Nomor 83 tahun 1958 yang berarti und~mc-undang ini sudoh berumur 44 tahun. Perkembangan dunia selama 44 tahun sud:}h lm- rang tentu sudah jauh berbeda dengan jaman sekarane yang ~::;c:rba

mod;rn, serba canggih, serba cepat, membutuhkan penyesuaian se- gala aspek hukum yang memadai saat ini dan juga menGantL·;i- pasf masa-masa yang akan _ datang. Untuk i tu pembaha0an ti.ap p;,isc:J. membutuhkan dislcusi-diskusi secara mend3lam dan membutuh-

kan kesabaran dan

jiwa besar

dari setiap Anggota

sehingga akan

menemukan0 . , .

(12)

kesepakatan yang bulat dan utuh demi mencnri rumusan-rumu~>~m

yang cukup mempunyai bobot hul\:um yang memadaio Disampinc itu mas:Lh ada ordonansi Staatsblad ftJ.100 tahun

1939

yanc; ma- sih berlaku saat ini yane m8sih belum ki ta cabut narnun d:_ilam ordonansi itu masih ada hal-hal yane; mondesak untuk sec:cra ki- ta bc~rlakul<an seperti masalah tant;Gung ja.,.,rab pen[jangkut. Hal ini h3rus dicarikan terobosan-terobos8n atau hal-hal Y~Jnc iJLs:1

membuat semua pihak ini. dapat recaver di dalam und~-:n[:i-urnbne

yanc . maksudnya yai tu ~ail< penyedia jasa di dalam H::rncanr1; -

an Undang-undLmg i tu nant'inya dapatnya ado rumusan-rumusan su- paya nantinya para peny:dia jasa bisa berkemb1ng secar8 ~ajnr

dan terus meninekut deng~J'.1 perlindungan hukum Yo.ng mi::mod0i dc- _ngan H~lim berusaha di Indonesia ini akan semakin montap don

mampu meningk8 tkan p8rtisipasi pada dunia penerb;:mgan si1~iil d:::m niaga di Indonesia Yai tu untuk mengundang para pemilik-pem.ilik modal · di Indonesia.

Kedua, y8i tu a[;ar rumus3n-rumusan i tu nantinya para peneeuna ja- sa atau konsumen menda~at pelayanan yang lebih balk dan meras hak-haknya dilindunc;i oleh undang-und·. ng nant inya yang cukup me- . madai.

Yang ](etiga, pihak pcmbina yai tu Pemer1ntah benar-benar saran<1 dan prasarananya serta penunj8ng-penunjang lainnya yanc terkait pada dunia penerbangan di tuntut mampu menyediakan hal-hal y~.rnc;

cukup andal, cukup bis a berkompetisi d tmgan bnngsa-bangsa lain yang sejajar.

a~inya ••••••••••

(13)

13 -

ng.-in b'll'lgs"l-b~gs"l l!rl.n.

Untuk soll!l.'l itu sud~ cli11s~'l~t'll'l oloh soJlU'l ~ggot'l P~j"l di.rw:iusk3?1 p'lch uu."lt~ p'ls~-p'lsr.U,. dooi p:l<-1~ dong:m aungguh-stm;rnuh (hn k:lc.l'l.?15

k"ld~g uanyit'l w:l!ttu d'lll n'lsih cliporluk~ w'lktu-w.'llttu y~g clisocli'lk.-m untll1t itll Fr:lksi Porntu-m Poob:mgun~ sr.mg'lt sopond'lp"lt dong~ rok'ID .rolt:m y~g l~in b:'lhw~ t~nh'lll ~olt'lsi ini n'lsi~ .s'lllg"lt diporluk~.

Mu.(hh-oud~:m d~ P:'ll'lsus ini d'lpr.it 1:iot.1~~ d'lri porju'l?'lg~ 1dt'l tli

P:'ll'lj'l-p~j'l it11 bult:m ld.t"l ini h~Y·"l sokochr ooong-Ot"k>ng tot'lpi bon'lr

ini.

IOO'UA

Fr"lltsi Pors~tu~ Poob~gun."l?l. Kini tib~~ kit:i S"l"ltny"l ltop~·:ul:l Fr'lksi

y~ kit:l d"ltlb:lk'Ul sos11d"lh ltit'l nooborik"ll"l kosoDP:lt:m kop.'ld'l borkoo -

Ti'ld'l DoDOltr:isi lndonosi!l T.~p'l Kok:lty'l'l?l •

....

K~ sil'lhk'lll n'ls Wowor.

FKP (J. G. 'WQJpR. SH) : .

B:ip'lk Montori bosort'l St'li' y'll1g lt~ born'lt.

Rok'lll-rok'lll so Fr"lltsi so P~su.s RUJ Ponorb~j!m ·Y'll'lti k'll.1i hom'lti

Torit.1'1 lt'lsih 'lt:is 1tosoup'lt~ Y~l tliborik~ oloh Piopin'll'l borl\.011~ cl.Ong

T'lpi port~i..'l-t":\ll"l D.'lril~ ld. t.'l DOO'lllj "ltk~ puji dm syuku.r k:)h'l:lir'lt Tu-

Saudara ••••••

(14)

S:lud'lr'l Kwtu.'l Pi01>in~ d.'lll h.'ldirin y~~I lt.'ll..ii. horn'lti.

Fr~ksi K:1ry:i Pollb~~un:m borkon-m dong~ R".lllc'lllg~ Un:~.~g-unchng ton_

t~g Ponorb~g~, don;r~ torus tor~g i:iony~>~ik~ b'lhw'l d'll~ h.'ll pqob:lh:is:m, p~d:i W'llttl1 kit"l bor~d'l P'lcl'l P~h, tic.bk t1onfpl.-:u:tl h'llJb.'lt .

~ chl.'lD h~ ini. H.'lllY~ bobor.'lp~ p'ls'll d'lll ·b:ib-b'lb t0rtontu nuriorlti - k~ ponchl~~,. tid'l.lt l.'lin chn tid'lk buk~ ~:f'lr borbobotny; r'l!1c.mg~

und~g-un~hn:J ini y~ n~tiny'l 'l.lt~ ki t'l h'lsilk~ bors3Il'l b3ik oloh Dow«m D~llpun ol1Jh PoDU~nt~.

Bor1ton311 dong-m h~'lt~-h~ib'lti.n ini S'lucbr~ Piopirl.'lll, soporti .'lwtl- ny'l k~i k'lt~k.m ooo~ oocorl1.11t.'lll pondll"ltl~ di-mt'lr~y'l y~cr tiot:ior- lu.lt~ i>ond'll~m ~d:l l~ borkon~lll dong .".\11 BAB. I I ASAS DAN TU JUAN, DAB I I I KEDAULATAN ATAS WILAYAH UDARA, BAB V PEND.AFTARAN DAN KE13ANGSAAN P~SAWAT UDARA,

·sERTA PWGGUNAAN

SEBAGAI JAMINAN.

Duuiki3ll !)ul'l S'luchr~ Piopin.'li'l dw h'ltlirin y~J k'lDi horu-iti.

Jug:i oona~ri pond'll:lU-m borkorrm don.Tm BAB VII BAND.AR UDARA, d'\11 sol~jutny~1 jwJ'l BAB X borkon'ln don~rm ANGKUTAN UDARA.

Ibl-h~l ini Y~l k~ s~:u:ip'lik."'ln o.:oorluk~ p$J.tl:il~m. Mong'lp:'l ?

B~k'.'lll p:icl'l wiktu kit~ OODb.'lll'lS

nuu

Ponorb~g~ lhl~:l P.wj '1, porl'.l'lS:l.

l'lh:m tiubul d-iri r~~g~ uncbng-und'll'lg ini. U'ln'l clit~tikbor~tk3Il .-ip~k:.Ui kit~ t'lOnitikbor:itk~ kup:id.'l ponorb'lJlilnnk::ih :it:iuk~ :mgkut.m u-

d~:i d~~ h."ll ini. Sohingg:'l :'lkhi my.'l ld tr.t sop~k'1ti borsr.tn~ b~w'l y~1g dio~l;:su.clk:'lll clon;J'lll pt.lllorb~g:m :id:il.'lh ponorb~~~ plus, h:'ll ini 'l(h k'l i tnnny:i dung:m Orclon-msi Pon,~rmgkutnn Ud"'lr:i St."'ltsbl:'l."'ld Nonor 1 CO T~lll1

1939. Oloh sob~b ituvw bori\:on~ dong~ pol:lb3h.'ls~ soc'lr~ n0ncl'll'1D ini Fr:iksi K."lr'J'l Poo".J ~gun~ 11ongh~u·'lpk::m s~g'lt oloh P'll1.sus ki r~yti d,p'lt diborik~ kop'ld'l P:mj:i pors?tuju.'lll. u.ntuk c.liporp:'lllj ~any:i tug'ls c.hrip'l- cl:i P:mj :i ini.

Dona-:lll dooiki~ h.'lr:ip~ k~ sosu.'li dong~ j ~dw::U ymu tol~ di- t.Jntul~~ d~ kit~ sop~k~ti bors~'l n~tiri..y'l kir~:i bis:i ki b solos'li-

k~ p.'lch w:iktu y-mg sosu.'li y~.J tol~ ld.t:i sop'lk'lti bors:m'l•

Dotlild 'lll S'lud'l?"'l Piopin~.

Evllu.'lsi d~i Fr~ksi ~:lry'l Ponb~un:m h'l.r'lp~ k-mi d'lri P311sus kir:'llly:i

1J.ond:ip=:itk~ pursotuj u.-m.

Ataa perhatiaa •••••

(15)

- 15 -

.KEI'UA :

Torio:1 k'lsih kop'ld'l y~g torhorn"lt S'lud'lr:'l Wowor y"IDg tol.-U1 bor bic'lr"l :'lt:is. n~"l Fr:'lksi K3ry:i Poob~gun~.

Sol$jutny:i kit:i sor~i~~ w'lktu kop:'ld:i-W:lkil Pooorint~ chl~

h~ ini S1.ud'lr:'l Montori Porhubung.-m. K!'ll.ii porsil:lhlt::Ul.

MENIIDI PE!lHUBUNGAN {IR, AZWAR ANAS)

Ass~31.1u.."ll:li kwi W :'lr:'lkbn'ltu1'lhi W 'lb'lr:ik:itllh.-

s~:u1chr'l Kotu~, W :ikil Kotu.'l d3?1 Anggot.'l P::udti~ Khusus DPR-RI.

B:lp:ik-b:ip:ili d:'ln Ibu-ibu, . S-:tud::ir_.'l-s'lud:ir:i sok.'llbn y~g k:'ll:ti. hor U'lti.

Port~'l-t31.l.'l dong::Ul t"lOti.-mj:'ltk~ puji syukur kuh:lclir~it TUh~ Y'lng l'hh'l Esa, 1.t'lron:i bo~k:it ·r:ikhn'lt d"l!l k:'lrunbny1. kit'l d:'lp:it borto1:iu kot1b::tli,

c.hl~ R:ip:it P~iti:'l Khusus DPR-RI, d~~ r~gk.-i po1:bic:'lr'l~ll1 R3Ilc~g~

Untlnn:J~Wld'lllg tont~g Ponorb::Ulgnn.

P:ich R'lp:it P~i ti:i Khusus DPR-RI p:ld'l h~i ini, ki t'l tohh ·non- d,mg:ir bors~'l l'lpor~ d"lri P~iti:i Korj:i, llOllgon:'li h:'lsil poob3h'ls:'ll1 Y'J1lfl tol~ tlic'lp:ii oloh p~i ti:i korj 'l. Borb'lg'li ko11'lj U."lll y~g tol~1

dic:ip:'li d'll~ pnniti:i korj:i :id:ll!Lh bork:it l1S~:l d'ltl korj'l kor'ls chri

~£mot:i Dow:m y~ torhorc'lt, untuk d:'lp'lt oongh'lsilk:'ln au:'ltu WlchruJ- wid-mg y:mg sobnlt•b~ltny:i untult koponting~ r'llV'r\t, b:ings~ chn nog-i.

r~· y~g kib cintu ini.

Untult i tu Ponorint~ runy~>'lilt~ toriu~ k~sih d~ pongh'lrg~,'lll

Y ~g sotin_gginy:'l.

S:'llld'lr:'l Kotu:'l, W ~kil Kotu.'l d~ An;~got:'l P~i ti:i Kllusus DPR-RI

Y~J tor~m~t.

Sob:ignn'l?l:'l ki t'l u-iklw:ti. bors:'lll.'l b~w:'l tohnolo:~i -ponorb~g:m borkoi.1- b:'lllg s.'lllg~t pont sohingg:'l :lp:'lbil~ lti t~ tid'lk wnrru:bil l~gk~-1~

lt~ untllk lJOJlil~~isip:iSiporltoDb~g~ torsobut, kit~ 'lit~ j~uh torting g::U. <l"ltl unt•J1~ d"lp'lt oongoj:ir ltotingg:'ll~ torsobut, ~lt$ c1iporluk.'lr.1 w'llttu, tonxsi thn d'lll:'l y~g bos~r.

uatuk i tulah. • , •• ,

(16)

.Untuk i tLll::ih nol~ui r'Jllc~~;1ll Wl:hna-unc1:mg tont~mg pur0rb·'.nr:- 'lll ini y~g nu~hh-ou.d~'lll 'hl~ w~kt:.i y~;t tid"lk torl'llu l"ln-i bfri,cb p~ t di·solos'lik'lll poobnh::ts!lrllly.'l <li tir~g1~'lt III.

Kit~ tol~1 nong'lDbil i·m.gk~-l::ingl~~ y~g konl~ri t y'li tu nulot':lkkm <l'l

· S'lr hukuo y-m:J kok.oh c.hl~ ponyalon:m~r"llUl ponorb~1nw111 ymu n'lripu uur.g wtisip'lsi kontlisi s:i:it ini, d'lll u~mcr'ld'lpt-isi koDr:tjt1'1.Il-kJn::tju-m cli n-:t-

S'l tlop~.

At-:ts chs~r hiJ. torsobLlt sutl'lh tionj'ltli tok-:ttl Poi.10rint'1h d.~. tont·_i ny:i jtl.'J'l -mg3ot'l Dow-m Y'\n.3 ttJrhoru-it sort.'l soluruh ~'1ky'lt IndonGsi'l untuk oowujutl1.:.m Unc.hng-unc.hruJ t )nt'lllg Ponorb'lllg~ y~{J 'lk~. rlon:mrinti Unc.hng-:.tnc.hng Nooor ~3 T'lhun 195~ t~mt'lllg Ponorb~J'lll y'lng su.(hh tid-:tl~

SOSU'li l~Ji UU11f.!'lll kobutuh'l!l porkanb'lil<J~ z.'l1J~1 ilrn1 pongot'lhtlm thn tohnologi.

P01.1b'1h'ls".tll R-mc~~.'l.11 Uncl-m;J-unc.bngtont~g Ponorb'lll;rm chl'ln ting k::tt Ill tol'1h 'lioul'li p~~b t'lilgg~ 27 Nop0obor 1991 y-m.g soc'1r~1 ofol:tif tol'lh run~h'lbisk-m w~1ktu 25 h,'lri ltorj'l k'lrun'l -ic.bny'.1 rosos, lib!lt"m t'l- hun b"l.ru d'ln l.'lin-l'lin sob~·~'liny-i.

P.'lsll~tlooi P'lsil d'll~ MnC~G~ unthng-unc.hng tlin'll..:sud tol~1 ki t-1 b·1h'1n bors'lll'l d~ bobor'lp"l dimt"lr-my~ tul'l..'ti c.hp'lt l.:it'l sop'll::'lti b'lik !Y'<tb.

w'llttll di tingk.'lt R~p-it lforj'l ~~iti'l Khusua, c1i tin;rk-it R'lp'lt P·mi t h Korj'l,· 'lt'1u di tin~k'lt R'1p'lt Tin PorUlJus 'lt'lu Tia ·Kocil.

M'lsing-tl~sing Fr'lksi jU:J'l tol'lh nont.mjukk3ll 'ld'lr.y~ S'.)n-mg~t y'lnrl tirir~~ti,

tl.'lll tol-:.h 1JOrcur~lt~ ton'lil'l cbn pild.r~ U.oui. untuk DOwujudkm '1chny'l

PoDOrint'lh nony:id'lri sopom>.hny'l b~w:ii untu'k d-ip'lt nowu.j u(~l.~m Ll11- d~1-und~g Y'lll::.! torb'lik, 'lthl.'lh bult~ oor!.lp'lk~ h'll Y'lllfl t1a,hh, n'lnun bon'lr-bon'lr ooobutu.illt~ p~{~k"ljinn y'Ulg s~J'lt oumhl'lt1 chn ptmi1drw y'lTlg s~g:iit o.ll1d'ls'lr, sort'l sik~p soor~g nog:ir'lw~ y'l:ng borp·:u1chn.:~m

lu..'ls y'lllg o:iupl\ f:l,)lihi.t j -iu.h ko clop~ di s~ping pon;1us'l.'ln subst"ll1si

tl~ri bicl'll'lg .,~g bo~s~gl~~bn. Oloh k-iron'l i tu -ip·:t"bil -i torrhp'lt porutJ'lS

~-poruous~ Y'll'ls boluo oond-ip'lt kosop'l.k~t~, h'll tiJrS')~ut bor"lrti o'll·i-

wa terhadap •••••••

(17)

- 17 -

w~ torh~:uhp pJrUDus~ torsobut U'lsih tliporluk:m :ichny:i pungk:ijbn

ywg torb:iilt d-:U.~1 h~ ini ~t'lr'l l'lin, puruaus"ll'l

:rm1

nuny~~~kut

r.i.::insi PiJil~!n.ngl.tutrm Uchr'l St'ltsbl'l'ld 1939 Not"X>r 100.

unc.bng toot-ma p;..morb'lllfI'lI'l tli tinUk'lt ko III.

S'l!J.d'lr'l Kotu.'l, W 'lkil Kotu.'l c.hri An~1got'l P'llli ti 'l Khusus DPR-RI

Y~J t~rhor11'lt.

Di h'lCl'lpr.m kit:i o:isih turd'lp'lt B'ltu r'll'lc~g."Ul untbna-uncbng di bi- cl-:l.ng tr':lllsport'lsi y'litU R.':\l'lc 'lllg~ Und."lng-unchna tont'lllg Pol~y~r'l.11.

Untuk itu Po1JOrint'lh 111m;Jh:ir~pk~ 'lg:ir sU'lS"ll'l'l c.hl~1 po1Jbw'1s~ so-

norb~g~, Insy~ All~ 'lk~ b~rj~311 tlon.g'lll bnc~r.

l

LlC'lpk~ tori.D'l k'lsih d~ pungh~g~'lll y~g sotint;gi-tingginy'l "lbs s0-

n'lhk.'lll kop'ld'l k.'lDi. tlob.!.:ti Kotll.'l PSSI untuk poriotlo 1991 - 1995 chri

B'lp.'lk-b'lp'lk chn Ib11-ibll ditcri11'l Tuh4lll chn lt~ d~p'lt nol'lksm'1k::tn t'-l-

£I'lS ;/r.ang s~g'lt bur'lt tot'lpi Jtifr'l 1:iW.i'l ini, untuk koponting-m ponowg

li'llu!lll Hog'lr~ TAP Il/MPR/ tont"ll'lg Pu1:i!.1"lll.f!un'll'l M'lntlsi!l St.>utuhr~y:.l. tom~~

Kedua, • • ••••• • •

(18)

Kudu'l., s'll.ibut~ B-:i.p~k Prosidon p:id'l n:.lt DoO;,orinq-iti (£, t.'lh!.Ul bordi riny:'l PSSI chn y~a ltotig'l Y3itu 'lD~"lh d'lri Kongros N'lsion~l PSS!

ko XXX •

. SotlO[!'l Uo'l B'lp:'lk-b'lp'lk tors0but dik:'lbttl.l~~ T!lb.~ u:m j LUJ.'1 1\:'1Di uonrruc'lpk:~ t~riu'l k'lsih tl'll1 untuk itu p:'ld'l kosoop'lt'lll ini sonorp Tu h~ 'lk~. sol-:Uu tiolio:p!ili'.~~ r:'lklm.'lt k'lrW1i::u1.J:'l chn ki t'l tot-lp di 1Jori k'lll kosoh'lt~ l'lhir d-m b'ltin d~~ up'lj:'l-Up'ly:'l llJ"ltuk D~)nyolos-iik'ln tug'ls-t~:is Y'lllfl dbU'lll:ilikw !~op'lc.h ki t'l sok::U.i:in. D~n lobih khusus l'lgi :.ld.'113h turJ:'lS punyolos-ii~ d'l.rip'ld:i p.)runchng-unc.hng~ ywg so- d-mg ki t'l b~'lS ini •

Sold~ S'lj 'l c.l:m toriu-i l~'lsih.

S'll~1 ou."llukUD w'lr.'llthn:'ltul'lh w~:'lr:'lk:'ltuh.

WUA :

Torin'l t::.'lsih kop'ld'l S'lUd'lr'l Montori Porhubung'lll y~g tol-ih bor- bi c'lr'l 'lt'ls n~'l d-m sob'lg:ii w'lkil parurint~.

S:'lud'lr:.l-S'lUd'lr'l sok~i~-Il:'lp:it Pr.msus y~g k'llli horn.-:tti, Sotol 'ili 1'londongn.rk:in l:.lporf.lll sin,1k'lt d'lri P~j "l Y~J diw'lkili oloh S:.lud.'lr:i Sy:ltlstll'i, d'U'l t10ndoncr~l'rk~ pul'l p-mcl'll'l[!'ln uv~u.'lsi tl~ri sonu~

Fr'lltsi d-m Puoorint~. K-mi inqin runr:my:-.ik:m~p:'lk'lh ki t'l sop~l\:'lt 'l.-r-ir P~nj ~ don:J~ por'ln[Ik'lt-por'lll:'J1toitny~ tin Por:mus, tin kocil dm ti:1 sin kronis:'lsi d'lj)"lt diparp~j 'ltl[I u~s"l tWJ'lSny'l ?

(R 'lp'lt : Sot~j '.t) P.'llu di1totok S'ltU k'lli. ToriL-i'l k'lsih.

~ol~j!l~'l burd'ls'lrk~.Ul !llltisip~si it!..l kit'l tol'lh oonbu'lt s~r\td r"ll1C'll'l£I~, r~'lll:J~ j'lclw~ ~:ir'l r'lp'lt-r'lp'lt s~l~jutny'l :rmcr r·mc:mg

~Y"l n'lslt~-i tol'lh clis~>~ik'lll kop-ich kit'l sok3li.m.

K~li. porsil~k~ untuk n'.'lllti d'lp'lt li.:it'l koroltsi dm 'lkhirny-i ch- P:'lt lti t'l s~1t-m ~a~ir d'lp'lt IJl.)ngik.-it l::.i t'l di ~hl.'lD 1:i,myolos.'lik~1 r~ mg

~ unu'llla-untl~J storU~'l.

Port~1'l, \t:."llli. Du.1.'li not-x>r 2 p!.\:h h.'lri ini ki t-l nong'lrhk-m r'lp.'1t kor j 'l1 sc suchh sop'U'lj 'll1J P'l:Ji t'ldi s~mp'li. j .'lO 1 3. 00 oong ·u.h!\:-m tin po M Oll.S d'lll till kocil SOC'lr~ p:'lrUlll.

Bo sok P'l<l'l h"lri J'.101 'lt o'l"lf j 'lL'J'lY'l k'llli t"l>hon dirob'lh j 'lt1 09. 30 b:ikw jam

oa.30 •••••••••

(19)

19 -

~!t~ llOn::t!'lllbil koput:.is~ cli tingk~t IV R'lp'lt P1.ripurn~ DPR-nI Rw.c'l nrrin Untl.".U'l[!-untl~g tont~l J~~ Sosi~ U'lk'l dih'lr'lpk'lll koh'ldir'lll sol~!.lh 'l11£!fJOt'l P~sus ini di Sid-mg P'lripi..lrn'l DPR lt'lron.'l sif'ltny.'l s-mg'lt Ponting yn_ tu pong~il~ ltopu.tua'lll tingk:'lt IV.

Oloh k'lron,: itu..l'lh k'llli c.lihiob:'lu l.llltuk 2:10nyosu'lik~ r'1p·:it ini s.mp::d j ~ 09. 30 khususny~ untuk ~ggot~ tin por:.1D1J.s d'lll tin koc il

l'lh lwjut~ tiu porw:1us dm tio kocil.

KooDp:'lt, p:'lch h:'lri S:iot11, 1 i:\ J ~!l.'lr.i 1992 j x:i 1

o. co

k,m!lp'l j .'lD

10.00 ? K:'lrc.>n:'l J~ O~.)O clih.'lr'll>lt!Ul ti'lsin~r-11'lsincr 'tit.".\ d'lp'lt tlul.i oongh'lcliri r'lp-it-r~p'lt di Fr'lksi n-ising-n'lsing t'lpi soliJs'1i 'lt'lu ti-

got'l tir:i porllllus df.ul till kocil r:'lp'lt soc'lr'l p:ir:'llol di sid.-mg rumg-

~ .7'lllg tol~ disocli:'l,· p:id1. h:'lri S:'lbtu b~aok •.

Nooor lio.'l, p:'ld"l h.-iri Sanin t~aau 20 J!lnu-iri sob'l:pit:YUl"l bi '1 s:'l j ~

09.co

r.-ipat tin porWll.ls, tio 1tocil ~oo 'lr.'l p:'lr'llol, j 'lD 11.

oo

s~p:'li solos'li dil'l?lj~tk~ lt~~u porlu S"lll}Y\i D'll'ltl •

••

Ihri Sol:'ls'l, t~gg~ 21 J~ti.."lri j'll.1 09.00 r-ip'lt lmjut~ tin Dor:inus tbn till kocil. J:'lll 13.00 l~jut~ tin por!lllus, tio kocil. J'ln 19.00

l~jut~ d-m kil:'lu sud'lh d~p:'lt DW'lgkin tit.1 sinkronis'lsi.

sinkroni'l~si urrliuk oonyisir d'lri suou..'l r~'l?lg~.u1 '!:nik cbri h~sil ti- wa 11'lUpW'l. tio ltacil untuh: oond'lp'ltk'll'l .- tin;~k'lt sinkronis"lsi :i~~hir.

Antl'li?l:f~ boluo tursolos:'li1t~ l'~Ji hnri, cl:'lp!lt dil~j t1~1t'Ul p'lth soro

P:'lcl"l t:'lrlgg~ 23 J!lnu:'lri 1992, kit-i h."lr-ipk-m. chp'lt c1itW1t'\sk'll1 sohin.-~ffl t'Ulb~'lil W'l1\:tll y~g tol 'lh clioint'llt~· oloh P'l?li ti'l Kor j 'l clm uic.l\.lk;..ln{~

ol\lh sanu.1; Fr:'ll~si d~ Pullorint·~ 'ld-il'lh sol-m-i s~t!l Dinggu t.mgg-U 23

J~u:'lri P'ld'l p'lgi h:'lri J:'ltl 10.00 -id'\l-ih r'lp'lt Piopinm P-mslls ur'l':v1iri

oleh

••••••••••

(20)

oloh Pooorint"lh. P:ich j~ 12.00 R'lp:'lt P~j~ tin~fk~t P'lnj~ t10ngos'1h- k~ h:isil korj:i tio Port..U.1ua, tiD kocil chn tiu sinl;,ronia'lsi oluh p'l11gli11-i sisir, clio~'l h'ldir pot1orint~.

P'lch j:io 13.30, y'li tu P'lch t~gg~ 23 h'lri K'llJis kliwon torsebut,

i.10U'llls song.'lj.'l tlipilih1t-m bord'ls.'lrk~ priobon j 1lJ?lY'l j ti: .. fl dipilih

Y~il top'lt, r'lp'.'lt korj'l pangoa'lb'lll h'lsil 'lkhir, ruotls~ r-mC'll1ffm

IV Si:.bng P~r~p~n'l DPR-RI. Kooui>'lt, s~1but'.'ln Montvri Porhubun:Jm

F c'l!;.si-fr'lksi P."ltlsus, porsi 'lp:l.11 d'lri Fr-iksi-fr·1ksi untuk pon1::>'1h'1s-u1

Angk'l 10, p:id'l b'lri S~tu. t~:mnl 25 J~u'lri 1992 kon!:l'lli lmjr1t'U1

Un~bng-Wlcl4UlCJ tont~g Polv:ir~.

Ki t'l b'lr'lp1::~ p'ld:i h'lri Sunin t~gg:1l 27 J.'lllU..'lri 1992, j :m 1 3. CO. Ko n'lp'l j~ 13.00 ?

PxJi h~i ki t:i diing:itk-m untuk r'lp'lt P'lripum'l DPR soluruh • ~£!GOt'1

P-mst.i,s s'lllg:it clih:'lr-ipk'l!l lli.>ngh'ldiriny'l sohingg'l kit.'l pilih j~1

11.co

Kit'l sol~jutny:'l 'lk~ d'lp'lt nc~7isi kogi'lt!ln-kogi:'lt~ 'lt'ls ;'\cl- w~t ~~r~1': r'lp'lt-r~p~t y'lng du..'l h'lri soboluony~ tlih'lr'lpkm sucl~ dis~

kaa yaitu •••••••••••••••••

(21)

- 21

k~ y:iitll p~d!l r'.'lkor t:mgg~ 23 J~ll"lri 1992.

K.'llJ:i. ingink"lll :'lp~1t~ r~p:'lt kor j !l P:'lripurn."l P~sus ini 'hp.-it nony:Jtt1-

'b~w:ili jonis ~'lr'.'l d'.'lll j'.'ltlw~ r:ip:'lt d-ip~t disosu~1t-m tlong'U'l por!i:ol.1b~mg :m d311 kohlltuh."'lll. So~cfaiey'.'l Ois~:i ponyolos.-ii-m r~cmg:'lll tlllclmg -

p'.'lripurn~ tor~lmir.rv:i, tl'lp"lt pul"l kit'.'l solos".lik~ sob~ik-b'likny.-i.

K'lo:i. porsil~lt-m Porurint~.

MENTER! PEB.IrJBUNGA.N (_IR._ AZWAR_ ~), I

Toriti'l lt."lsih p'.'llt.

J :icli p:id'.'l prinsipey'.'l k'.'lDi nOllgllC:ipk~ torio-i k:isih, h'll1y'l ~th s'ltu

poroint~'Ul bosolt j~ 09.30 k~i oohon porkor1~ d'.'lrip·lC.h tin korj.-i itu

nin;m'.'llk~ r-ip'.'lt. K'lron:i bosok sor:'lh toriu'.'l d'lri Diruktllr Ut.'llJ'l G'lru-

kri sot:.ij u p'.'lk.

KE.TUA :

I

B~k torin"l lt!laih :it:is ponjol."ls~ · cl"lri Pooorint~ y~g tolrih cli

sokod:'lr aonging:itk~ ltoputu.s'.'lll ki t'.'l di tingk'.'lt P.1.Tlj '.'l, YW:J 1ti t~ h--ir'lp- k'.'ln j u...Tl d:ip'lt clik:u.!tuhk~ oloh Sid~J P:'lripurn'.'l :P"lllslls ini Dongon'li

1"111 sob:lg~ borikllt :

1. Koh~clir~ Ditrn. d~i unsu.r P-.>corint~ d~~ tingk'lt R~p~t Korp

P~su.a, :'ld"ll~ S'lwl"lr~ Monturi Porh11b:mg~ bosort'l. St~f.

· 2. Koh:'ldir'.'lll oitr:'l unsu.r Pooorint~ · d:'ll'lll R'lp'.'lt P'lni ti~, ~cl~l'lh S'lu.-

d~n. Dirjon PurhLlbunu~ Ud:1rn. -it~1:..i osolon I t:'linny'.'l bosort'l st'\f.

~ ~ .

(22)

). Koh'ldir'll'l citr:i unsur Powrint.'lh cl~"lll r~p'lt tin kocil, tin porll ous ~t:ill till sinkronis.'lsi, :ic.hl~ Dirjon 'lt~u osalon I l'linny:i :it:iu osolon II bosort:i st~.

Stlchh j'l

l~ sosu.'li dong~ poroint.'l.'lll d'lri Ponorint~ t'ldi.

Koputus~ ini uul..'li borl'lltu p:ich h.'ll'i -Kris 9 J.'U\11-iri 1992.

khusus oungiln'li ook!lnisoo cl~ koh.'ldir.'lll d'lri Di tr.'l ko:-j'l ki t'l ini th

(R'lp.'lt : Sotuj u)

Kotok: p~u s:itu k~li. Dong~ soncliriny.'l U.'lp:'lt kit'l borl'lkt11~m rn1b.i

.'lp:i'bil:i pol~tilt~ sud~ solosn oungkin r'lp'lt sol 'lllj utny'l d 'lp'lt di -

DJTID.UPSI FKP (J. G. WOJOR. SH)

• •

Borlton'lll dong~ :ip:'l ·?~a clis:iopnk:m oloh B'lp:ik Montori, y'li tti bil~- o~'l lt~ oolih'lt p'lcl'l Ihri J!..101 :it ini S"1.ti,hr"1. Pinpin~, ink'l tontu-

p:ik'lt~ ldt:i bors~:i clong~m ooobori w'lktu Y'lng sohos.'lr-bos."lrnr1 1\:0JYl

d:i Powrint'.'lh borkon~ dong'lll paJ ~'1.tik~1 Dirut G'lrucl'l ini, n'lk':I usui.

tit-cil c'lupun ticus d~.-m h~ ini.

Dang~ c1ooi1d.'ln U.'lk:i ·jwJ:i kit::i horo~ti b'lg'i oorok'l y~g ingin sob2h-

lu..'ls-lu~sny~.

Demikian ••••••••••

(23)

-·23 -

DtJoil:i~ S·:ultl:ir-i Piopin:m torio~ k:isih k:'lOi.

KEI'UA

B'lik, torio'l k:isih !'lt:is koroksiny:i, S'\ud-ir!'l Wowor, khusus Ym;;

di tok~k:ui tio koc il oloh k-irun-i Di tr'l y'll'lf! sud~ bur j '\l 'ln '\d-il~

S"\ud3r'l Dirjon Porhubun~mi Uthr-i bors~-i-s~lD-"1 c1on;J.-m Kop.'ll'l Biro Hti klll:l cl~ korj3s~xi lu'\r nogori (?)

Sothngk~ pwcrlit13 tious, jil':lr1 torus k-iron'\ n:iswgw korj::my'l tic.bk

t\.lrhtl~J b:iik U•)na~ dOOi ki~ SV'l kir:i c-it~t".Ul i tu ki.t'l j rulik'ln

purh.'lti~.

Sol:mjutny'l kop'lth S'lwhr:l Sun-irjo y-mt; P'\d'l h-iri ini kit'1 llon: •. fmaa3p t10w:ikili G:irucl-i sol='lll-it 1.101:iporoloh Di.roktur Ut'll.1'\ y~g b'l ru sooog'l son'l'dn suksos porjuwg~ G'lrlld'\ un.tuk sok-ir~~~dw di lJ.'lS'\

clop~ si:ip:ipun or~sny:i k~ bolun rosui t'\hu cl~ ton.tu s'\j -i 8'1Llc.hr'l Sun:irjo ~k~ oonj ~di soor'lllfJ ponb~tu y-m.g torus son'11dn b-iik J''lh,

sow:iktu-w'lktu JlUl'lgkin jU.,J.'l uonj'lcli Dirut nchk t~u n.~ti.

Knni. t~:ik:m sokili l'lgi dungw C'lt'\t~- t.-itli 'lp'\k'lh r~c'1rgm

ini cb.p-it ki t:i s~k:m ? (R:ip:it Kotok p~u s~tu kill.

Taril.1.'l. k~sih.

.

Sutllju)

$3ud~:i-s3tid"lr3 soki.li~.

StJs!ln dong~ j-idw~ :le~r~ Y~ti tul'lh kit.'l aop~t:nti ynitu .-ic'lr'l tur- :i\dlir pongos'lh.'lll j:idw~ ~'.lr1.-~:ir~ r"lp'lt-r~p~t sol.':U'ljutny'l s.·1np.-:ii

clung~ t~ •. m~ V tul'lh. ki.t"l s."lhk~.

lt"ll.'li ingin oon:uv~k:m :ip:ik'lh n~sih :id~ y'lllg ingin c.liswp~ik~

soboluo basok kit1. l~jutl~'ll'l.

(ll 'lp~t : Satuj u)

Maka dengaa. ••••••

(24)

R-:ip"lt c1i tutup p'.'ltl.'l j 'll:i 15.10 WIB.

J'lk~rt~, 16 Janua'!"i 1992.

A.n. D:rUA RAPA.T

IlBAGSm' PANSUS,

DRS• MOH. SIDDIQ SUTOMO, NIP. 210 000 418.

(25)

BEl.UH DIKOHEKSI.

Dt:WAN Pl:RWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INOONE&IA

CATATAN RAPAT

PANITIA KHUSUS RUD BIDANG PERHUBUNGAN

( RUU TENTANG PENERBANGAN )

"!"AllUN SIDANG HASA PEHSIDANGAN JENIS RAPAT

D E N G A N

SIFA"l· HAPAT llARI/·1·ANGGAL W A K T U TEHPAT

Kl!.'"fUA HAPA1.

SEKHF..'"fAJUS

A C A R A

II A D I R

Anggota-anggota DPR-RI :

1 • Drs. H • BOJBer Pasaribu, SH

3.

Sundoro Syamsuri 5. Ir. H. Anwar Datuk

7.

Ir. Erie Soekarja

9.

S o e s e n o 11. J.G. Wowor, SH 13. Dre. Soedarmadji

15. Azay Perkasa Alam Alhaj

17. Nawawi Jufri, BA

19. H. Aboeng Koesman ~oma.widjaja

21. Drs. Soejoed Binwahjoe

23.

I Dewa Putu Supartha Nida, SH

25.

R. Tubagua Hamzah

27.

Ombun Simatupa.ng 29. Aminuddin Nawir

; 1991 - 1992

Ill .

Rapat Kerja Ke

-~;

HENTER! PERHUBUNGAH ... Terbuka

Kaais, 23 ·Januari 1992

14.15 WIB

Etadartha SamJ.ti I

: Gedung HPH/DPR-RI Jakarta Ors. H. Bomer Pasaribu, Sii Ors. Hoh. Siddiq Sutomo

1.

Lapo:ran Panitia Kerja.

... 2. Pendapat Akhir Mini Frakai-fra.ksi.

3.

Pengeaa.haa RUU tentang Penerbangan.

4. Sambutaa Menter! Perhubungan.

Anggota-anggota DPR-RI :

- 29 dari ~O Anggota tetap;

- 12 dari 17 Anggota pengganti.

2. DR. Ir. G.M. Tampubolon 4. MuhaJIDa.d Buang, SH

6.

Herma.a Mote, SH 8. Drs. Shriyanto ...

109 D1'8.. Ny. Emilia J.wi Hadaitullah 12. Ir. Lukaa Nanlohy'

14.

Ir. S.M. Tampubolon

16.

R. Soetjipto, SH 1a. Toto Mudjiharto, BA

20. Warnohard.jo, SE 22 • H. Salia Ode

24.

Drs. H. Rachma.t Soebagio

26.

J.H. Suwarjono 28. Willy. Kairupaa

30.

Poedjo Biatoro

31 •••••••••

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Guidelines for Management of Small Bowel Obstruction tahun 2008 ileus obstruksi total yang disebabkan adhesi pascaoperasi tidak selalu harus dioperasi namun

Karakteristik marketing berkaitan dengan upaya konselor untuk membuat sesi konseling menjadi lebih menarik dan efektif sehingga konseli merasakan manfaat nyata

Hal tersebut menunjukan hubungan antara beban resistif dengan tegangan keluaran konverter arus searah tipe synchronous buck menggunakan umpan balik yaitu semakin besar

Sedangkan hasil akhir dari bangunan adalah bagaimana penerapan folding architecture pada bangunan, apakah menghasilkan ruang-ruang yang intuitif atau tidak, bagaimana

Leech (1993:21) juga menjelaskan bahwa tindak tutur ilokusi dalam komunikasi yang berorientasi pada tujuan atau meneliti makna sebuah tuturan merupakan usaha untuk

Penelitian ini diharapkan berguna bagi masyarakat Pasir Mayang sebagai upaya pemberian motivasi akan pentingnya pendidikan terutama wajib belajar 9 tahun sebagai

dilakukan.. Lock bit 2, isi Flash PEROM tidak dapat di- verifi oleh programmer. Lock bit 3, akses ke memori external tidak dapat dilakukan. 2.1.1.2 Set Instruksi