ASPEK HUKUM DALAM BISNIS
PENGAJAR : 1 Sonny Taufan, MH. PENGAJAR : SONNY TAUFAN, MH.JURUSAN MANAJEMEN BISNIS INDUSTRI POLITEKNIK STMI JAKARTA
Pola umum pembuatan kontrak
Tahap-tahap pembuatan suatu kontrak bisnis sbb:
1. JUDUL KONTRAK (HEADING)
2. PEMBUKAAN KONTRAK (OPENING) 3. KOMPARISI PARA PIHAK (PARTIES)
PREMISE (RECITALS), DASAR/PERTIMBANGAN
2
4. PREMISE (RECITALS), DASAR/PERTIMBANGAN 5. ISI KONTRAK
6. KETENTUAN DAN PERSYARATAN (TERM AND CONDITIONS)
/ KLAUSULA KONTRAK (CLAUSE)
7. PENUTUP (CLOSURE), TESTIMONIUM CLAUSE)
8. TANDA TANGAN (ATTESTATION) & SAKSI-SAKSI
1. JUDUL KONTRAK (HEADING)
Judul sbg identitas suatu kontrak, mutlak adanya.
Judul suatu kontrak biasanya diberi nama sesuai dgn isinya. Contoh “Perjanjian jual beli rumah” , dari judul
3
isinya. Contoh “Perjanjian jual beli rumah” , dari judul tsb dpt diketahui isi perjanjian itu mengatur ttg jual beli barang dlm hal ini berupa rumah.
Seyogyanya judul kontrak dpt mengakomodir seluruh isi kontrak.
Artinya antara judul dgn isi kontrak harus ada korelasi dan relevansinya. Sonny Taufan, MH.
2. PEMBUKAAN (OPENING)
Merupakan awal dr suatu akta
Ketentuan yg berisi tgl, hari, bulan dan tahun pembuatan
akta
Sbg indikator suatu kontrak dinyatakan berlaku, kecuali
para pihak menentukan lain.
4
Contoh :
Akta notaris,
“Pada hari ini, jumat tanggal satu maret dua ribu (1 Maret 2000), hadir dihadapan saya, ….dstnya
Akta dibawah tangan,
3. KOMPARISI/PARA PIHAK (PARTIES)
Adalah pihak-pihak yg menjadi subjek dlm suatu
perjanjian
Merupakan bgn dr akta yg menyebutkan nama-nama
para pihak yg membuat perjanjian Dilengkapi dgn identitas ybs
5
Dilengkapi dgn identitas ybs
Termasuk uraian yg menunjukkan bahwa ybs mempunyai
kecakapan (rechtsbekwaamheid) serta kewenangan
(rechtsbevoegdheid) untuk melakukan tindakan-tindakan hukum (rechtshandelingen)sbgmn dinyatakan dlm akta.
Contoh komparisi
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Tuan Yaman, umur 35 tahun, No. KTP xxx, swasta, bertempat tinggal di Pontianak, jalan A Yani no1, selanjutnya disebut sbg pihak pertama
6
selanjutnya disebut sbg pihak pertama
2. Tuan Yanto, umur 40 tahun, No. KTP xxx, PNS, bertempat tinggal di Pontianak, jalan Bunga no 2, selanjutnya disebut sbg pihak kedua
Komparisi mengandung fungsi sbb:
Menjelaskan identitas para pihak yg membuat
perjanjian
Kedudukan ybs dalam bertindak
Berdasarkan apa kedudukannya tsb
Menerangkan bahwa ysb berwenang melakukan
7
Menerangkan bahwa ysb berwenang melakukan
tindakan hukum yg dinyatakan dlm akta
Bahwa ybs mempunyai hak utk melakukan tindakan
yg dinyatakan dlm akta.
4. PREMISE (RECITALS)
Sbg pengantar yg menunjukkan maksud utama dr
para pihak dan menyatakan alasan mengapa suatu akta itu dibuat, atau
8
Merupakan konsideran, latar belakang mengapa
sampai lahir suatu perikatan.
Biasanya dimulai dgn kata “that” atau dlm bhs
Contoh
Bahwa pihak pertama merupakan perusahaan yg sudah
lama bergerak di bidang properties …..dstnya
Bahwa pihak pertama juga sbg pemilik tanah dan
bangunan …….dstnya
9
bangunan …….dstnya
Bahwa pihak pertama hendak menjual tanahnya berikut
bangunan……dstnya
Bahwa pihak kedua ………dstnya
Bahwa kedua belah pihak saling setuju atau
Premise biasanya memuat unsur-unsur yg menunjukkan :
1) Kemampuan modal & manajemen;
2) Supremasi teknologi;
3) Penguasaan pangsa pasar;
4) Pengalaman dan kemampuan SDM;
10
4) Pengalaman dan kemampuan SDM;
5) Penguasaan jaringan informasi dsbnya
Hal-hal yg dicantumkan dlm premise sesuai dgn bidang yg digeluti para pihak, ttp apabila tdk ada yg urgen utk dijelaskan dlm suatu kontrak oleh para pihak, mk recital tdk menjadi keharusan utk dicantumkan dlm kontrak
5. ISI PERJANJIAN
Merupakan hal pokok dlm suatu perjanjian yg mencakup
ketentuan dan persyaratan;
Sbg kehendak para pihak yg dinyatakan secara tertulis
dan sah;
Memuat secara mendetail mengenai objek perjanjian,
11
Memuat secara mendetail mengenai objek perjanjian,
hak dan kewajiban, serta uraian secara lengkap mengenai prestasi;
Meskipun para pihak bebas dlm membuat isi perjanjian
(ps1338 ayat 1 KUHPER), namun isi perj tsb haruslah sesuai dgn maksud dan tujuan perjanjian.
Secara sederhana isi perjanjian :
a) Unsur Esensialia (Essential Elements)
b) Unsur Naturalia (Natural Elements)
12
a) Unsur Esensialia
“Esensialia” adalah sesuatu yg hrs ada yg mrpkan
hal pokok sbg syarat yg tdk boleh diabaikan dan
hrs dicantumkan dlm suatu perjanjian, shg tanpa hal
pokok tsb perjanjian tdk sah dan tdk mengikat
para pihak yg membuatnya.
13
para pihak yg membuatnya.
Contoh :
perj jual-beli, esensialianya adalah “barang” dan “harga”
perj sewa-menyewa, esensialianya adalah “barang” dan “uang sewa”
14
-Syarat tsb memang ditentukan dan diharuskan oleh undang-undang
- tanpa unsur esensial, perjanjian menjadi tdk sah dan tdk mengikat
b) Unsur Naturalia
Naturalia adalah ketentuan hukum umum, suatu syarat yg biasanya dicantumkan dlm perjanjian.
Namun tanpa pencantuman syarat dimaksud itupun perjanjian tetap sah dan mengikat.
15
Bila syarat yg biasa dicantumkan ttp tdk dimuat, maka yg berlaku adalah ketentuan UU (optional law) atau kebiasaan yg berlaku dlm perj tsb
Misal : dlm perj tdk diatur ttg kewajiban membayar biaya balik nama
Hal-hal umum lain yg biasa dicantumkan antara lain adalah :
Cara pembayaran;
Waktu dan tempat penyerahan;
Biaya angkutan;
Pemasangan atau instalasi
16
Pemasangan atau instalasi
c) Unsur Aksidentalia
Adalah suatu syarat yg tdk hrs ada, ttp dicantumkan juga
oleh para pihak utk keperluan tertentu dgn maksud khusus sbg suatu kepastian.
Dimungkinkan atas dasar asas kebebasan berkontrak
17
Dimungkinkan atas dasar asas kebebasan berkontrak
asal tdk bertentangan dgn kepatutan, kebiasaan dan UU
Hal khusus tsb tdk diatur dlm peraturan
perundang-undangan, jadi bila tdk dimuat berarti tdk mengikat
Contoh : dlm sewa-menyewa, pd akhir peneyewaan,
semua kwitansi listrik, air dsbnya diserahkan kpd pemilik rumah.
6. KLAUSULA KONTRAK (CLAUSE)
Merupakan suatu hal penting lain yg harus mendpt tempat dlm perjanjian.
Klausula yg selalu tercantum pd perjanjian yg sifatnya
18
Klausula yg selalu tercantum pd perjanjian yg sifatnya lintas batas sbb :
a) Arbitrase;
b) Force majeure;
c) Choice of law atau applicable law / governing law (pemberlakuan hukum)
d) Waiver (pelepasan hak);
e) Domicile & jurisdiction;
f) Amandemen / Perubahan
g) Language, dll.
19
g) Language, dll.
7. PENUTUP (CLOSURE), TESTIMONIUM CLAUSE)
Setiap perjanjian tertulis, selalu ditutup dgn kata atau kalimat yg menyatakan :
bahwa perjanjian itu dibuat dlm jumlah atau rangkap
20
bahwa perjanjian itu dibuat dlm jumlah atau rangkap
yg diperlukan, dan
bermaterai cukup; dan
ditandatangani oleh para pihak atau yg mewakili
dan bertindak utk dan atas nama serta
contoh
“demikianlah perjanjian ini dibuat dlm empat rangkap bermaterai cukup, masing-masing pihak mendapat satu rangkap yg semuanya mempunyai kekuatan hukum yg sama dan ditandatangani oleh para pihak dgn dihadiri oleh saksi-saksi.”
21
oleh saksi-saksi.”
Bila waktu dan tempat belum disebutkan pada pembukaan, maka pada bagian kanan bawah ditulis
Pontianak, 2 januari 2006
8. TANDA TANGAN (ATTESTATION) & SAKSI-SAKSI (WITNESSES)
Tanda tangan para pihak atau yg mewakili, dan
tanda tangan saksi-saksi
Apabila yg menjadi pihak adalah badan hukum,
maka di bawah tanda tangan juga disebutkan nama
22
maka di bawah tanda tangan juga disebutkan nama dan jabatannya serta dilengkapi dgn cap
9. LAMPIRAN (ATTACHMENTS/EXHIBIT)
Merupakan bagian yg tdk terpisahkan dari
perjanjian pokok atau induk, yg mungkin bila dibuat dlm perjanjian pokok mengalami kesulitan teknis atau memang sengaja dibuat secara terpisah
23
Lampiran yg biasa disertakan dlm perjanjian
misalnya :
surat kuasa, perincian harga atau macam-macam barang dgn typenya, daftar bantuan teknik bagi perusahaan manufakturing, bantuan keuangan dsbnya