• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS ORACLE PADA MODUL ORDER MANAGEMENT (STUDI KASUS : PT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS ORACLE PADA MODUL ORDER MANAGEMENT (STUDI KASUS : PT."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

(ERP) BERBASIS ORACLE PADA

MODUL ORDER MANAGEMENT

(STUDI KASUS : PT. JAR)

Angeline

Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Richard Nawijaya

Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Jessica Natalia

Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Abstrak

Tujuan Penelitian ialah menganalisa proses bisnis berjalan dan sistem Oracle E-Business Suite untuk mengukur seberapa jauh sistem dapat memenuhi kebutuhan proses bisnis perusahaan. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode pengumpulan data yang meliputi studi pustaka, wawancara, observasi secara langsung dan kuesioner serta pendekatan dengan metode

Fit / Gap Analysis. Hasil yang dicapai adalah rekomendasi dan usulan pengembangan sistem dan

proses bisnis untuk modul Order Management agar dapat melihat jumlah stok secara real time, mengurangi kesalahan dalam penginputan, mengurangi proses yang dilakukan secara manual, pendokumentasian secara sistem yang lebih baik, serta dapat melakukan pemrosesan transaksi yang lebih cepat. Simpulan yang didapat dari analisis dan evaluasi yang dilakukan adalah dalam

(2)

2

penerapannya, sistem Oracle E-Business Suite pada modul Order Management masih dirasakan kurang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dikarenakan kurangnya eksplorasi sistem dan

customization yang kurang tepat sehingga sistem tidak dapat bekerja dengan optimal. Apabila

personalisasi yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, sistem Oracle E-Business

Suite sebenarnya mampu mengcover kebutuhan perusahaan.

Kata Kunci : Evaluasi, Implementasi, Sistem ERP, Oracle, Order Management

1. Pendahuluan

Informasi yang cepat dan akurat dibutuhkan agar bisnis dapat terus berjalan dan mengikuti perkembangan pasar yang ada, serta tetap bertahan dalam persaingan yang semakin ketat dan sekaligus mencapai visi dan misi perusahaan.

Salah satu tools yang digunakan untuk mendukung proses bisnis adalah sistem

Enterprise Resource Plannning (ERP) yang merupakan sebuah sistem informasi berbasis

komputer dan atau web yang menggabungkankan sistem pada setiap divisi fungsional perusahaan ke dalam suatu sistem tunggal agar tercapai suatu operasi yang terintegrasi dan transparan dalam menjalankan proses bisnis secara realtime.

Oracle E-Business Suite merupakan aplikasi ERP dari oracle yang terdiri dari modul – modul yang saling terintegrasi, modul – modul yang disediakan seperti order management,

receipt to issue, procure to plan, Enterprise Asset Management, dan modul lainnya yang

(3)

3

PT. JAR merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi ban sepeda motor. Saat ini PT. JAR sudah menerapkan sistem EBS untuk beberapa modul, salah satunya modul Order Management. Akan tetapi dalam implementasinya, masih ada

beberapa hal yang tidak berjalan dengan seharusnya, dan juga ada beberapa fungsi dan konfigurasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan proses bisnis yang berjalan.

Penelitian ini akan dilakukan untuk melakukan evaluasi dan juga memberikan solusi dari masalah yang ada, sehingga sistem Oracle EBS yang diimplementasikan dapat mendukung proses bisnis dan fungsi yang berjalan pada perusahaan.

2. Metodologi

Ruang lingkup pada penelitian mencakup pengumpulan data dengan wawancara kepada user, observasi secara langsung dan melalui kuesioner mengenai proses bisnis perusahaan serta kemudian melakukan evaluasi terhadap proses bisnis pada modul order management pada perusahaan yang meliputi proses melayani pemesanan, proses melakukan penjadwalan, proses melakukan pengiriman barang, proses melakukan konfirmasi FA dan proses menerima retur barang dengan menggunakan metode analisa fit/ gap.

Adapun pembahasan yang dilakukan meliputi :  Kebutuhan perusahaan

Analisa fit/gap  Dan, Rekomendasi

(4)

4

2.1 Kebutuhan Perusahaan

Melalui observasi dari proses bisnis perusahaan serta wawancara terhadap key

user dari sistem oracle EBS modul Order Management pada perusahaan kemudian

diperoleh pemahaman tentang proses bisnis berjalan perusahaan yang kemudian diturunkan menjadi kebutuhan dari perusahaanuntuk menunjang proses bisnis dan aktivitas hariannya.

Berikut merupakan ringkasan dari kondisi dan kebutuhan dalam perusahaan yang dijelaskan berdasarkan pada aktivitas yang dijalankan:

Entry Sales Order

Sistem Oracle EBS tidak mendukung filtering pilihan LOV Order Type serta Price List sesuai dengan customer tertentu yang dipilih pada Sales Order. Tidak semua pilihan yang disediakan dalam LOV dapat dipilih karena terdapat

Order Type atau Price List tertentu yang berlaku untuk customer tertentu.

Melakukan Availability check

Modul MRP(Material Resource Planning) belum terintegrasi dengan modul OM (Order Management) sehingga fungsi Availability check belum dapat digunakan. Pengecekan stok barang masih dilakukan secara manual dengan dikirimkannya form stok barang dari bagian warehouse.

(5)

5

Bagian Sales akan membuat sebuah dokumen Confirmation Order yang digunakan untuk melakukan konfirmasi pemesanan kepada customer.

Konfirmasi Sales Order oleh Head Of Sales

Head of Sales akan memeriksa jumlah barang pesanan dan harga yang

diberikan pada Sales Order apabila telah sesuai maka Sales Order akan disetujui dengan ditanda tangani oleh Head of Sales.

Membuat jadwal pengiriman (Delivery Schedule) bulanan serta harian.

Sistem Oracle EBS tidak menyediakan fitur untuk mengatur penjadwalan pengiriman baik untuk penjadwalan harian maupun penjadwalan bulanan

sehingga penjadwalan masih dibuat secara manual melalui open office calculate dan kemudian dikirimkan ke masing- masing bagian yang membutuhkan.  Melakukan proses Splitline

Sistem Oracle EBS tidak mendukung penghitungan otomatis dalam proses splitline. Pada saat melakukan proses Splitline, user akan melakukan input jumlah produk yang di-split kemudian sisa jumlah produk harus di-input

setelahnya.

Loading barang dan pencatatan Tally Sheet

Data pada tally sheet manual mengacu pada jumlah real yang di-loading,

tally sheet pada sistem mencatat sesuai dengan Sales Order apabila pada saat loading jumlah barang berlebih atau kurang maka hanya dicatat secara manual

pada tally sheet secara manual. Tidak terdapat dokumentasi akurat secara sistem. Assign to trip dan ship confirm

(6)

6

Field ‘biaya ekspedisi’ yang harus diisi dengan angka ‘0’. Pengisian

dengan angka lain tidak memiliki efek terhadap biaya pengiriman. Sementara apabila tidak diisi proses tidak bisa dilanjutkan.

Run Request untuk mencetak tally sheet dan Pas Pengeluaran Barang Fungsi dari Run Request pada proses mencetak tally sheet dan Pas Pengeluaran Barang adalah untuk menghasilkan nomor untuk No Tally sheet,

Tally_Sheet, dan No Pas Pengeluaran Barang. Sistem Oracle tidak mendukung

efisiensi waktu untuk proses pengiriman.  Melakukan Ship Confirm

Saat melakukan proses Ship Confirm, user harus memastikan bahwa pilihan Master Bill Of Lading dan Create Bill Of Lading tidak tercentang. Secara

default kedua pilihan tersebut tercentang.

2.2 Analisa Fit/Gap

Analisa fit/gap merupakan suatu metode yang digunakan untuk melakukan evaluasi kebutuhan pada perusahaan terhadap aplikasi sistem yang berjalan. Metode

fit/gap membantu mengidentifikasi apakah kebutuhan yang diharapkan untuk

mendukung dalam proses bisnis pada suatu perusahaan dapat dipenuhi oleh aplikasi sistem yang berjalan pada perusahaan tersebut. Dari analisa fit/gap yang dilakukan maka akan dihasilkan keadaan fit atau gap atau partial fit dilihat dari sejauh mana sistem pada perusahaan dapat mendukung berjalannya proses bisnis perusahaan.

(7)

7

Tabel 4.4. Hasil Jumlah Fit/ Gap pada modul Order Management

Rank Of Requirement

Total

Requirement

Oracle E-Business Suite modul Order

Management F G P H 4 0 0 4 M 4 1 0 3 L 4 0 0 4 Total 12 1 0 11

Gambar 4.1. Diagram Fit/Gap pada modul Order Management

Persentase Fit :

Persentase Partial : Jumlah Partial x 100 % = 11 x 100% = 91,7% Jumlah Requirement 12

Jumlah Fit x 100 % = 1 x 100% = 8,3% Jumlah Requirement 12

(8)

8 Persentase Gap :

Dari analisis Fit/ Gap terhadap sistem Oracle E-Business Suite di PT. JAR, maka diperoleh hasil pada kesesuaian sistem dengan kebutuhan proses bisnis perusahaan dengan keadaan fit sebesar 8,3 % dan keadaan partial sebesar 91,7% sementara tidak ditemukan keadaan gap pada requirement dalam modul Order Management.

Berdasarkan persentase yang dihasilkan maka dapat disimpulkan bahwa sistem Oracle EBS memiliki kemampuan untuk memenuhi requirements untuk menunjang proses bisnis perusahaan namun, fungsi dari sistem masih belum digunakan secara maksimal oleh perusahaan yang menerapkannya tersebut.

2.3 Rekomendasi

Dari hasil analisa ditemukan 11 requirements terhadap sistem yang menunjukkan keadaan partial fit dengan proses bisnis yang berjalan sehingga dibutuhkan

pengembangan untuk dapat memperbaiki keadaan partial fit yang ada dengan tindakan berupa personalisasi dan kostumisasi pada sistem dan pengembangan pada prosedur dan proses bisnis yang berjalan.

2.3.1 Pengembangan teknikal

Jumlah Gap x 100 % = 0 x 100% = 0% Jumlah Requirement 12

(9)

9

Tabel 4.5. Tabel Solusi Pengembangan technical

No. Solusi Pengembangan Technical Prioritas 1 Personalisasi pada form sales order dan setup

customer

L

2 Personalisasi pada LOV price list. L

3 Melakukan integrasi dengan modul MRP. H 4 Melakukan query untuk confirmation Order sebagai

notification e-mail untuk melakukan konfirmasi ke customer.

M

5 Penambahan form untuk melakukan konfirmasi sales

order.

H

6 Penambahan form untuk melakukan penjadwalan harian.

M

7 Melakukan otorisasi untuk melihat jadwal pengiriman barang di bagian logistik.

M

8 Personalisasi form split line. L

9 Otorisasi pada form tally sheet. H

10 Personalisasi pada field biaya ekspedisi. L

(10)

10

Dari segi teknikal pengembangan terhadap sistem Oracle EBS dapat berupa konfigurasi sistem Oracle EBS sesuai kebutuhan, Personalisasi sistem Oracle EBS atau melakukan kostumisasi pada sistem.

Pengembangan yang dapat dilakukan dari aspek teknis diklasifikasikan ke dalam beberapa kriteria pengembangan sesuai dengan besar cakupan pengembangan yang dilakukan.

Klasifikasi dibagi sebagai berikut :

Function. Pengembangan dilakukan dengan menambahkan function pada form / field yang bersangkutan seperti penambahan function untuk menghitung.

Form. Pengembangan dilakukan dengan menambahkan dan merancang form baru, disertai dengan validasi dan function.

Field. Pengembangan dilakukan pada field pada form seperti penambahan field pada form , validasi field.

Database. Pengembangan dilakukan pada database, seperti penambahan field

database, perubahan parameter, atau relationship dengan database lain.

Query. Pemilihan data melalui query dari database yang diperlukan.

2.3.2 Pengembangan proses bisnis

Perubahan yang dilakukan terhadap sistem Oracle EBS sebagai tindakan pengembangan terhadapa sistem akan mempengaruhi proses bisnis berjalan. Dengan terjadinya otomatisasi pada beberapa aktivitas dan proses yang

(11)

11

sebelumnya dilakukan secara manual oleh user sehingga perlu adanya juga pengembangan terhadap proses bisnis perusahaan.

Berikut merupakan proses bisnis yang dipengaruhi oleh pengembangan Teknikal :

Tabel 4.6. Tabel Solusi Pengembangan business

No. Solusi Pengembangan business Prioritas 1 Perubahan proses bisnis konfirmasi manual

menjadi konfirmasi secara sistem.

M

2 Perubahan proses bisnis pembuatan jadwal pengiriman barang.

M

3 Perubahan prosedur kerja pada pembuatan pas pengeluaran barang.

M

3 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa dari kegiatan dan aktivitas yang dilakukan pada PT. JAR, berikut ini adalah hal – hal yang dapat disimpulkan dari hasil Evaluasi Implementasi Sistem ERP Berbasis Oracle pada Modul Order Management:

(12)

12

1. Berdasarkan hasil analisa proses bisnis, terdpat proses bisnis perusahaan yang belum efisien dan efektif, sehingga perlu dilakukan pengembangan dari proses bisnis yang berjalan.

2. Berdasarkan hasil analisis Fit/ Gap, ditemukan 11 partial dan 1 fit. Hasil ini menunjukkan bahwa sistem sudah dapat memenuhi kebutuhan dari perusahaan, namun belum dieksplorasi lebih lanjut untuk memaksimalkan kinerja sistem Oracle EBS pada modul Order Management.

3. Berdasarkan hasil analisa kepuasan user, implementasi sistem Oracle EBS pada modul

Order Management masih belum dapat memenuhi kepuasan user. Hasil analisa

menunjukkan bahwa terdapat fungsi dalam sistem Oracle E-Business Suite yang belum dimanfaatkan oleh pihak perusahaan.

4. Diperlukan Pengembangan lebih lanjut dari segi teknikal pada sistem Oracle E-Business

Suite pada modul Order management dan proses bisnis yang berjalan berdasarkan pada

masalah dan kebutuhan.

5. Implementasi sistem Oracle E-Business Suite pada modul Order Management sudah dapat mendukung proses bisnis yang berjalan, hanya saja masih perlu dilakukannya optimalisasi dan eksplorasi lebih jauh agar implemantasi sistem Oracle E-Business Suite dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dan user terkait dengan proses bisnis yang berjalan.

(13)

13

Daftar pustaka

[1] Hoffman, K. D., & Bateson, J. E. (2006). Service Marketing : Concepts, Strategies & Cases. New York: Thomson-South Western.

[2] Jung, Ho-won et al.(2004). Measuring Software Product Quality: A Survey of ISO/IEC 9126. Korea: IEEE Computer Society.

[3] McLeod, R., & Jr.Schell, G. P. (2007). Management Information System : 10th edition. USA: Pearson-Education Inc.

[4] Noerlina. (2008). Analisa Permasalahan Dalam Penerapan Enterprises Resources Planning.

Piranti Warta, 268.

[5] O'brien, J., Marakas, A., & George , M. (2006). Management Information Systems. New York: McGraw-Hill.

[6] Passi, A., & Ajvaz, V. (2010). Oracle E-Business Suite Development & Extensibility

Handbook : 3rd edition. McGraw-Hill.

[7] Rainer, R. K., & Cegielski, C. G. (2011). Introduction to Information Systems, Supporting

and Transforming business. USA: John Wiley & Sons Inc.

[8] Wijaya, Santo F., & Darudiato, S. (2009). ERP (Enterprise Resource Planning) dan Solusi

Bisnis. Jakarta: Graha Ilmu.

[9] Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis : (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

[10] Wasson, S. C. (2006). System analysis, design, and development. New York: John Wiley & Sons Inc.

Gambar

Gambar 4.1. Diagram Fit/Gap pada modul Order Management
Tabel 4.5. Tabel Solusi Pengembangan technical
Tabel 4.6. Tabel Solusi Pengembangan business

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi proses bisnis yang berjalan pada sistem ERP (Enterprise Resource Planning), terutama pada departemen terkait yang berhubungan dengan

Berdasarkan identifikasi permasalahan di PT WYSM, dirumuskan masalah yang akan diteliti adalah sistem informasi proses bisnis perusahaan, dimulai dari order masuk,

Perusahaan PT GF membutuhkan implementasi untuk perkembangan perusahaannya, dan pada website perusahaan PT GF membutuhkan modul Point Of Sale karena dengan adanya Point Of

Dari pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa faktor kunci kesuksesan implementasi ERP di Semen Gresik, yaitu : bisnis proses yang matang,

Bagian warehouse akan melakukan pengecekan barang ketika terdapat delivery order. Jika kondisi barang tersedia, warehouse akan melakukan pengiriman kepada customer.

Setelah implementasi selesai dilakukan didapatkan kesimpulan yaitu peneliti telah selesai mengimplementasikan sistem ERP menggunakan aplikasi Odoo untuk modul Vendor, modul Inventory,

Selain itu, untuk menjaga hubungan dengan pemasok ü Sistem pembelian produk masih dilakukan secara langsung tanpa proses pemesanan Pencatatan menggunakan fitur purchase

Gambar 5 BPMN Proses Bisnis Penjualan yang Diusulkan Setelah analisis dari proses bisnis dilakukan, selanjutnya akan dilakukan implementasi dari proses bisnis tersebut kepada sistem