BUPATI SRAGEN
INSTRUKSI BUPATI SRAGEN Nomor
:
360 I 44OlO38l2O2I
TENTANG
PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT LEVEL 2 (DUA) CORONA I/nUS D/SEASE 2Or9
DI KABUPATEN SRAGEN
BUPATI SRAGEN,
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam
NegeriNomor 47
Talrlun2021
tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level4,
Level3, dan
Level 2corona vints
Disease2}tg di wilayah Jawa dan Bali,
sehinggaperlu di
ambillangkah-langkah strategis dan terarah untuk melakukan
pembatasanterhadap kegiatan masyarakat secara komprehenst' dalam berbagai
sektordi seluruh wilayah
Kabupaten Sragen.Berkaitan
denganhal
tersebut, bersamaini kami Instruksikan:
Kepada : 1.
KePala Perangkat Daerah2.
PimPinanInstansi Vertikal
3.
PimPinan BUMN/BUMD4.
KePalaDesa/Lurah
S.
pimpinan Instansi/Perusahaan Swasta dan Layanan Publik di Kabupaten SragenUntuk
KESATU
KEDUA
Melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat(ppKM) Level
2
(dua)di seluruh wilayah
Kabupaten sragen yangmeliputi
beberapa sektor, antara lain:1.
sektor perekonomian;2. sektor sosial;
3.
sektor kesehatan;4.
sektor transPortasi;5.
sektor area Publik;6.
sektor pariwisata;7.
sektorpendidikan;
dan8.
sektor keagamaan.Penetapan
level wilayah
sebagaimanadimaksud pada Diktum KESATU berpedoman pada Indikator Penyesuaian
UpayaKesehatan Masyarakat dan Pembatasan Sosial
dalampenanggulangan Pandemi Couid-19 yang ditetapkan
olehMenteri
Kesehatandan ditambahkan
denganindikator
capaiantotal vaksinasi dosis
1 (satu)dan vaksinasi dosis
1 (satu)lanjut usia di
atas60
(enampuluh) tahun dari
targetvaksinasi
denganJl. Raya Sukowati No. 255 Sragen, Kode Pos :57211 Telp. (0271) 891025, Fax (0271) 891297
Website : www. sragenkab. go. id, email : info@sragenkab. go. id
KETIGA
ketentuan penurunan level dari level 2 (dua) menjadi level
1(satu), dengan capaian total vaksinasi dosis 1 (satu) minimal
sebesar 70%(tujuh puluh
persen) dan capaianvaksinasi dosis
1 (satu)lanjut usia
diatas60
(enampuluh) tahun minimal
sebesar600/o (enam
puiuh
persen).PPKM Couid:l9 di Kabupaten Sragen dengan kriteria Level
2(dua)
sebagaimanadimaksud pada diktum
KESATUdilakukan
dengan menerapkan kegiatan sebagai
berikut:
a. pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan
dapatdilakukan melalui pembelajaran tatap muka
terbatasdan/atau
pembelajaranjarak jauh berdasarkan
KeputusanBersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
MenteriAgama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam
NegeriNomor
03 IKBl2O2l, Nomor 384 Tahun
2021,Nomor
HK.0 L .OB IMENKES I 4242 I2021, Nomor
440-7 17Tahun 2O2l tentang Panduan
Penyelenggaraanpembelajaran di Masa Pandemi
cororuauirus Disease2ol9
(COVID-19)
dan
bagisatuan pendidikan
yang melaksanakanpembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan
dengan kapasitasmaksimal
soo/o (limapuluh
persen), kecualiuntuk:
1) SDLB, MILB,
SMPLB,SMLB, dan MALB
rnaksimal 620/o(enam
puluh dua
persen)sampai dengan
lOOo/, (seratus persen) dengan menjagajarak minimal
1,5m (satu koma lima meter) dan maksimal 5 (lima) peserta didik per kelas; dan2) PAUD maksimal, 33"/" (tiga puluh tiga persen)
dengan menjagajarak minimal
1,5m (satu komalima
meter) danmaksimal 5
(lima) pesertadidik
per kelas.b. pemberlakuan sistem work
From Home(wFH)
sebesar 50olodan Work From Office (WFO) sebesar
SOVIbagi
pekeqjaperkantoran (mekanismenya
diatur
lebihlanjut
oleh pimpinanperkantoran masing-masing) dan untuk pekerja
yangmenjalankan tugas dan fungsi penanganan
Couid-79,pengawasan
dan
penindakanprotokol
kesehatanatau
fungsilain yang bersifat darurat, antara lain Dinas
Kesehatan,Rumah Sakit, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah,Satuan Polisi
Pamong Praja,Dinas
Perhubungan,TNI,
Polri, Puskesmas, PLN, PMI, PSC (mekanismenyadiatur
lebihlanjut
oleh pimpinan Perangkat D aer ah I Instansi masing-masing) ;c. supermarket,
toko kelontongdan
pasar swalayan atau dengan sebutanlain
yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasijam operasional sampai pukul 2l.OO WIB dengan
kapasitas pengunjung71nh (tujuh puluh lima persen);d. khusus untuk
supermarket,pasar
swalayandan
sejenisnyasebagaimana
di maksud pada huruf c wajib
menggunakanaplikasi Peduli Lindungi yang tetah di mulai tanggal
14September
2021 untuk melakukan skrining terhadap
semua pengunjung dan pegawai ;e. apotik
dan toko obat dapatbuka
selama24 jam
f. kegiatan makanan/minuman/kebutuhan sehari-hari
yangberkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat
sepertiangkringan/pedagang kaki lima, warung makan,
cafe,restoran, rumah makan, dan
sejenisnya yang beradadi
areaterbuka waktu operasionalnya maksimal sampai
denganpukul 21.00 WIB dengan kapasitas pengunjung
maksimal 5O% (limapuluh
persen),satu
meja/lesehan maksimal2
(dua)orang dan waktu makan maksimal 60 (enam puluh) menit serta
wajib
menggunakan aplikasi Peduli Lindungiuntuk
melakukan skrining terhadap semua pengunjung dan pegawai, kecuali yangberada dalam
gedung/tokof areatertutup yang berada
padalokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada
pusatperbelanjaan/toserba hanya menerima deliuery/take anaag atau tidak menerima makan ditempat (dine-in);
g. kegiatan operasional barang dan jasa seperti
pusatperbelanjaan toserba, shopping center, toko
tradisional,grosir,
counterponsel,
bengkel,pangkas rambut, salon
dan sejenisnyadiperbolehkan
beroperasi denganbatasan waktu operasional maksimal sampai dengan pukul 2l.OO
WIBdengan kapasitas pengunjung maksimal 50 % (lima puluh persen) dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat
yangdiatur
oleh DinasPerindustrian dan
Perdagangan serta Dinas Koperasi dan UMKM;h. khusus untuk penduduk dengan usia di bawah 12
(duabelas) tahun diperbolehkan memasuki pusat
perbelanjaanseperti toserba, shopping cerlter, toko tradisional,
grosir, pasar,dan
sejenisnya dengan syaratdidampingi
dan diawasisecara ketat oleh orang tua serta wajib
menggunakanaplikasi
Peduli Lindungi;i.
pelaksanaankegiatan konstruksi untuk infrastruktur
publik(tempat konstruksi dan lokasi proyek) beroperasi
loo%
(seratus persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat;j. tempat ibadah (Masjid, Mushola,
Gereja,Pura, Vihara
dan Klenteng serta tempat lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah),dapat
mengadakan kegiatan peribadatanlkeagamaan seca-ra berjamaahmaksimal 75% (tduh puluh lima
persen)kapasitas atau 75 (tujuh
puluh
lima) orang dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan memperhatikan ketentuan teknis dari Kementerian Agama Kabupaten Sragen;k.
fasilitasumum
(area publik, taman umu.m, tempat wisata umumdan area publik lainnya) diijinkan buka dengan
kapasitas maksimal 25o/o(duapuluh
lima persen) dengan menerapkan:1)
mengikuti protokol kesehatan yangdiatur
oleh Kementerian Kesehatandan/atau Dinas
Kesehatan Kabupaten Sragen serta kementeri an I lernbaga/ dinas / badan yang terkait;2) wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi untuk melakukan skrining terhadap semua pengunjung
danpegawai; dan
3)
anak di bawah usia 12 (dua belas) tahun di larang masuk.1. kegiatan seni, budaya,
olahraga,dan sosial
kemasyarakatan (lokasi seni, budaya, sarana olahragadan
kegiatan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) diizinkan bukadengan kapasitas maksimal
50% (lima puluh
persen) denganmenerapkan protokol kesehatan secara ketat serta
wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi;m. kegiatan
perhotelanl\-osrnenlHomestay dan
sejenisnya dapat menerima tamu dengan ketentuan:1) wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi untuk melakukan skrining terhadap semua pegawai
dan pengunjung;2)
kapasitasmaksimal 50% (lima puluh
persen)dan
hanyapengunjung dengan kategori Hrjau dan Kuning
dalam aplikasi Peduli Lindungi yang diperbolehkan masuk;3)
fasilitas pusat kebugaran,hiburan,
ruangpertemuanlruang rapatlmeeting
roomfballroom yang berada di
dalam Hotel/l,osmenf Homestay dirzinkanbuka
dengan kapasitas maksimal 50% (limapuluh
persen) dengan memakai aplikasi PeduliLindungi
serta penyediaan makanandan
minuman pada fasilitas tersebutdisajikan dalam box dan tidak
ada hidangan prasmanan; dan4) pengunjung di bawah usia 12 (dua
belas)tahun
harus menunjukkan hasil negatif Antigen (H-I)/PCR (H-2).n. kegiatan perindustrian dan perdagangan seperti
pasartradisiona-I,
industri rumahan dan
sejenisnya, tetap beroperasi 100% berpedoman pada ketentuan teknis yang ditetapkan olehDinas Perindustrian dan
Perdagangandengan
menerapkan protokol kesehatan dan pengawasan secara lebih ketat;o. kegiatan sektor industri untuk melaksanakan
pengaturanshifi,lpergantian waktu kerja dengan memenuhi
protokol kesehatan secaraketat dan
mencegah terjadinya kerumunan pekerja;p. kegiatan kuliner milik pemerintah daerah
diperbolehkanberoperasi dengan batas maksimal pukul 2l.OO WIB
sertamenerapkan protokol kesehatan secara ketat dan
makandi tempat
(dine-iru)hanya diperbolehkan 2
orangdalam
satu meja dengan pembatasanwaktu makan maksimal 60
(enampuluh) menit, dan untuk kegiatan Night Market
Sukowatidilakukan uji
coba pembukaankembali
selama PPKM Level 2(dua) diberlakukan
denganmenerapkan protokol
kesehatan secaralebih
ketat;q. kegiatan transportasi umum seperti kendaraan
angkutanumum,
angkutan masal, kendaraan angkutan konvensional danonline serta kendaraan sewa/rentai dilakukan
pembatasankapasitas maksimal 100% (seratus persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat;
r. tim gabungan protokol kesehatan melakukan
penguatan, pengendalian, pengawasandan
penegakanhukum
protokolkesehatan terhadap mobilitas orang
di
pusat-pusat keramaian,tempat pendidikan yang
melaksanakan Pembelajaran TatapMuka
(PI'M) terbatas dan tempat wisata tertentu yang diijinkan beroperasi kembali;s. kegiatan
masyarakatdalam bentuk kerumunan yang
beradadi fasilitas
Llmum, layananpublik, tamart, alun-alun,
saranaolahraga, tempat hiburan/rekreasi, warung,
cafe,angkringan/pedagang
kaki
lima, kegiatan keagamaan, maupun kegiatan tempat-tempat tertentu yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan bertentangan dengan Instruksi Bupatiini
dapatdibubarkan
secarapaksa oleh tim protokol
kesehatanuntuk
mencegah penularan CouuJ-l 9;
t. pelaku perjalanan domestik dari dan menuju
Kabupaten Sragenyang
menggunakanmobil pribadi,
sepedamotor
dantransportasi umum jarak jauh
(pesawatudara, bis,
kapallaut
dan kereta api) harus:1) menunjukkan kartu vaksin (minimal vaksinasi
dosis pertama);2) menunjukkan
PCR H-2untuk
pesawatudara
serta Antigen (H-1)untuk
moda transportasi mobil pribadi, sepeda motor, bis, kereta api dan kapal laut;3)
ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka2
lnanya berlakuuntuk
kedatangan dan keberangkatan dari dan ke Jawa dan Bali serta tidak berlakuuntuk
transportasi dalam wilayah aglomerasi solo raya;4)
khususuntuk
perjalanan dengan pesawat udara dari daerah lain yang memasuki Kabupaten Sragen wajib menunjukkan hasil negatif Antigen (H-1) dengan syarat sudah memperoleh vaksinasi dosis kedua, dan hasil negatif PCR H-2jika
baru memperoleh vaksinasi dosis kesatu; dan5) sopir kendaraan logistik dan transportasi
barang lainnyadikecualikan dari ketentuan memiliki kartu
vaksin.u.
setiap orangwajib
memakai masker dengan benardan
sesuai standar medis serta tidak diperbolehkan menggunakan penutup wajah (face shield)tanpa menggunakan masker;v. Satuan Tugas penanganan Couid-l9 tingkat
Kabupaten,Kecamatan, Desa dan Kelurahan untuk
meningkatkan koordinasi dan melakukan pengendalian, antara lain:1)
menemukan kasus suspek dan pelacakankontak
erat;2)
masyarakatdilarang melakukan
isolasimandiri di rumah tetapi isolasi dilakukan
secaraterpusat di
TECHNOPARK SRAGENdan/atau di
KRAGILAN GEMOLONG dengan pengawasan secaraketat,
kecuali yangmemiliki
penyakitpermanen yang tidak bisa dilayani diri
sendiri,disabilitas,
Orang Dengan GangguanJiwa
(ODGJ) dapatmelakukan
isolasimandiri di
bawah pengawasan RT dan Satgas Jogo Tonggo;3)
masyarakat yangmelakukan
isolasimandiri
sebagaimanadi maksud pada huruf v angka 2) wajib
melaporkanperkembangan kondisinya setiap
hari
kepada satuan tugaspenanganan
Couid-L9setempat untuk
mengetahuijika
terjadiperburukan
danf ataupenurunan
safirasioksigen.4) melarang dan/atau membubarkan kegiatan
kerumunan yang memiliki risiko tinggi terhadap penularan Courd-19;KEEMPAT
5) kegiatan hajatan dan/atau kegiatan sejenis
dapatdilaksanakan dengan batasan:
a) maksimal 50 (lima puluh) orang
dengan menerapkanprotokol
kesehatan secaraketat dengan
pengawasan Satgas Couid-l9 di masing-masing wilayah;b) untuk
menghindari membuka masker pada saat acara makatidak
diperbolehkan melakukan aktivitas merokokatau
dengan sebutanlain maupun makan dan
minumtetapi
sajian makanandan minuman di
kemas dalam box/wadahuntuk
di bawa Pulang;c)
dilaksanakan pada siang harimaksimal2
(dua)jam; dand) tidak diperbolehkan mengadakan hiburan
yangberpotensi menimbulkan
kerumunan, aktivitas
berjogetmaupun
mabuk-mabukan, kecualiuntuk hiburan
yangtertib dan tidak menimbulkan hal-hal
sebagaimana dimaksud tetap diperbolehkan dengan pengawasan ketatoleh tim protokol
kesehataninternal maupun
Satuan Tugas penanganan Couid-19 secara berjenjang.6) Melakukan pembatasan total (lockdoun) dan
dilarangmelaksanakan kegiatan keagamaan, sosial, maupun kegiatan kerumunan lainnya pada
wilayah
RT/Rw/Desa/Kelurahanyang masuk dalam zona risiko tinggr (merah)
denganpenjagaan ketat oleh aparat desa/kelurahan
denganmelibatkan Babinsa, Babinkamtibmas atau
relawandi
bawah koordinasiaparat
keamanantingkat
Kecamatan dan Satgas Jogo Tonggountuk
mengawasi kondisi warganya termasuk mobilitasnya maksimalpukul
20.00WIB
kecualiuntuk
keperluan darr-rrat/khususdan
pemenuhan jaminan kehidupan serta pemberlakuan jam malam secara ketat;7)
Mempercepat pelaksanaanvaksinasi dengan
membentuksentra vaksinasi bekerjasama dengan asosiasi
dankomunitas
organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, dan organisasi politik, dan lain-lain;B) Membatasi akses atau aktivitas keluar masuk
wilayahtertentu
maksimal hinggapukul
2l.OO WIB; dan9)
membatasi mobilitasdan
menghimbau masyarakatuntuk
hari sabtu minggu dan/atau hari libur di rumah saja.Posko PPKM Mikro yang sudah terbentuk di
tingkatKecamatan/Desa/Kelurahan
untuk
tetap meningkatkan koordinasipenanganan Couid-l9 dengan Dinas Kesehatan
dan/atauPuskesmas setempat, Perangkat Daerah terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya serta seluruh
unsur
mulai dari Ketua RT/RW, Kepala Desa/Lurah, Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), Bintara PembinaDesa
(Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas),Satuan
Polisi PamongPraja (Satpol
PP),Tim
Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Dasawisma,Tokoh
Masyarakat,Tokoh
Agama,Tokoh Adat, Tokoh
Pemuda,Peny,uluh, Pendamping, Tenaga Kesehatan, dan Karang Taruna serta relawan lainnya.
KELIMA
KEtrNAM
KSII.IIUH
Selama pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan
KegiatanMasyarakat
(PPKM) level2
(dua)di Kabupaten
Sragen, SatuanTugas Couid-l9 tingkat Kecamatan wajib melakukan
beberapaha1, antara lain:
a. memonitor atau memantau warga yang dinyatakan positif
rapid test antigen dan/atau
RT-PCRCouid-l9 selama
14(empat belas) hari;
b. melakukan pengawasan dan penindakan secara
tegasterhadap Desa/Kelurahan yang
beradadiwilayahnya terkait pelanggaran protokol kesehatan dalam
penyelenggaraan kegiatan sosial kemasyarakatan;c.
memfasilitasi dan mengkoordinasikan Puskesmas serta seluruhrelawan di wilayahnya untuk
pelaksanaan pelacakan kasusantar
desa/kelurahan atau melakukan koordinasiantar
Camat di wilayah Kabupaten Sragen;d.
memerintahkan KepalaDesa/Lurah agar
mendorong RW/RTuntuk memberdayakan Satgas Jogo Tonggo
dalammelaksanakan tractng dan tracking pendataan
rumahtanggalkeluarga ke dalam aplikasi dengan
alamatjogotonggo jate ngprov. go. id; dan
e.
melakukan supervisi dan melaporkan pelaksanaan PPKM I'evel2 (dua) kepada Posko tingkat Kabupaten secara reguler.Kepala Desa/Lurah untuk
memaksimalkanperan
Satgas Jogo Tonggo dalam membantu Puskesmas setempat, Bidan Desa/Kelurahan dan Relawan Couid-l9 dalam hal:a. melakukan
trackirug terhadap masyarakat sekitar;b.
mengkondisikan keluarga dan masyarakatsekitar;
danc.
mencegab. stigma negatif yangtimbul di
masyarakat.Kebutuhan
pendanaandalam
pelaksanaan PPKM Level2
(dua)ini
bersumberdari
APBD, sebagaiberikut:
a. dalam pelaksanaan PPKM Level 2 (dua) akibat
Pandemi Couid-19, Pemerintah Daerahdapat melakukan
pengeluaranyang belum tersedia anggarannya, yang
selanjutnyadiusulkan
dalam rancangan perubahan APBD;b.
pengeluaran sebagaimana dimaksudhuruf a
dilakukan dengan pembebanan langsung pada Belanja Tidak Terduga (BTT);c. dalam hal Bm tidak mencukupi, Pemerintah
Daerahmelakukan penjadwalan ulang capaian program
dankegiatan untuk
pengutamaan penggunaanalokasi
anggarankegiatan tertentu dan/atau perubahan alokasi
anggaranserta memanfaatkan uang kas yang tersedia
melaluiperubahan peraturan kepala daerah tentang APBD,
danmemberitahukan kepada pimpinan Dewan
PerwakilanRakyat Daerah. Hasil alokasi anggaran penjadwalan ulang capaian program dan kegiatan dimaksud dialihkan untuk
belanjatidak
terduga; dand. tata
cara penggunaan BTT dalamrangka
pelaksanaan PPKMLevel 2 (dua) ini bersumber dari APBD berpedoman
padaPeraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 39Tahun
2O2O.KEDELAPAN: Pengawasan
dan penindakan
pembatasankegiatan
masyarakat selama masa PPKM Level 2 (dua)ini dilakukan
oleh Tim Gabungan Protokol Kesehatan Kabupaten Sragen, Satuan T\rgas Penanganan Couid-19 Tingkat Kecamatan, Satuan Tugas Penanganan Couid-79Desa/Kelurahan, dan Satgas Jogo Tonggo/RT/RW
dengan berpedoman pada Peraturan Bupati Sragen Nomor 54 Tahun 2O2Otentang Penerapan Disiplin dan
PenegakanHukum
ProtokolKesehatan Sebagai Upaya Pencegahan
dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2Ol9 di Kabupaten Sragen.IGSE\4BILAI{
:
Dalam hal penindakan pelanggaran protokol kesehatan sebagaimana di maksud padadiktum
KEDELAPAN, setiap orang dapat dikenakansanksi bagr yang melakukan pelanggaran dalam
rangkapengendalian wabah penyakit menular berdasarkan:
a.
Kitab Undang-UndangHukum
Pidana Pasal 212 sarnpai dengan Pasal 218;b.
Undang-Undang Nomor4 Tahun
7984 tentang Wabah Penyakit Menular;c.
Undang-Undang Nomor6 Tahun
2078 tentang Kekarantinaan Kesehatan;d.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2Ol3 tentang Pencegahandan
Penanggulangan Penyakitdi
Provinsi Jawa Tengah;e. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 25 Tahun
2O2Otentang
Penanggulangan PenyakitMenular di
Provinsi Jawa Tengah;f. Peraturan Bupati Nomor 54 Tahun
2O2Otentang
tentang PenerapanDisiplin
dan PenegakanHukum
Protokol KesehatanSebagai Upaya Pencegahan Dan Pengendalian
Couid-l9 di Kabupaten Sragen; dang.
Ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait.KESBPULUH
: Seluruh jajaran
PerangkatDaerah, Instansi, tokoh
masyarakat, tokoh agama, dan seluruh lapisan masyarakatuntuk
meningkatkan sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan, antara lain:a. penggunaan masker medis dan/atau masker kain
yangterdiri dari 3
(tiga) lapisan;b.
menggunakanmasker
denganbenar yaitu menutupi
bagianhidung
danmulut
dengan rapat;c. mencuci tangan dengan air mengalir menggunakan
sabunmurni
dalam botol tanpadicampur
air;d.
penggunaan handsanitizer denganalkohol minimal
TOoh;e.
menggunakan peralatan makan danminum
secara pribadi;f. untuk mencegah penularan Couid-l9 melalui kontak fisik
tidak diperbolehkan berjabat tangan tetapi
menggantidengan kode
tertentu
yangtidak
bersentuhan; dang. menghindari kerumunan atau aktivitas berkumpul
dalambentuk apapun yang berpotensi menimbulkan
penularanCouid-l9 serta
menjagajarak antar individu minimal
1,5meter serta mengatur mobilisasi masyarakat.
KESEBELAS
: Untuk
mencegah terjadinya peningkatan penularan Couid-19, makadilakukan
kegiatan pemantauan, pengendaliandan
evaluasi serta dilaksanakan hal-ha1 sebagaiberikut:
KEDUABtrIAS
a. melakukan sosialisasi dan edukasi protokol
kesehatankepada warga masyarakat
dan apabila terdapat
pelanggaranmaka dilakukan
pemberiansanksi
sesuai dengan ketentuanperaturan
perundang-undangan;b.
mengintensifkan penegakan 5 M, yaitu:1)
menggunakan masker dengan benar;2)
mencuci tangan dengan sabun;3)
menjagajarak;
4)
menghindari kerumunan; dan5)
mengurangi mobilitas.c.
Melakukan pengrtatan 3 T ,yaitu
:1) Testing, dengan target positiuitg mingguan untuk
Kabupaten Sragen
yaitu
127 orangli:.ari;2\
Trackirug,dilakukan
sampai mencapai lebihdari
15 kontak erat per kasus konfirmasi; dan3)
Treatmenf,perlu dilakukan dengan komprehensif
sesuai dengan berat gejala.d. upaya percepatan vaksinasi harus terus dilakukan untuk
melindungi sebanyakmungkin
orangdan
upayaini
dilakukanuntuk menurunkan laju penularan serta
mengutamakan keselamatanmereka yang rentan untuk meninggal
(seperti lansia, orang dengan komorbid) mengingat kapasitas kesehatan yang terbatas dan dampak jangka panjang dari infeksi Couid-19;e. masyarakat yang melakukan perjalanan tertentu
harusmenunjukkan dokumen administrasi perjalanan/surat tjin yang dikeluarkan oleh Kepala Desa/Lurah dengan
tanda tanganbasah/tanda
tangan elektronik dan identitasdiri
calon pelaku perjalanan;f.
Bupati di dukung penuh oleh Komandan Distrik Militer (Dandim) dan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) dalam mengkoordinasikan PPKMkvel 2
(dua), termasuk pengawasan terhadap masuknya Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui daerah lain;g.
Kepala Dinas Kesehatanuntuk
menghitung rencana kebutuhan oksigendi rumah sakit dan
menyampaikan rencana tersebut kepada KepalaDinas
Kesehatan ProvinsiJawa
Tengahuntuk
memastikan ketersediaan dan pemenuhan/ pendistribusiannya;
h. Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan serta
DinasPerindustrian
dan
Perdaganganmelakukan upaya yang
lebihintensif untuk menjaga stabilitas harga dan
memastikankelancaran distribusi pangan dari dan ke lokasi penjualan/pasar;
a.
mempercepat prosespenyaluran bantuan
sosial sertajaring pengaman sosial yang bersumber dari APBD,
apabilaterdapat kebutuhan tambahan pendanaan untuk
penganggaran
dan penyaluran bantuan sosial serta jaring pengaman sosial dalam mendukung pelaksanaan
PPKMLevel
2
(dua) Couid-l9 maka:1) dilakukan rasionalisasi danlatau
realokasi anggarandari
program/kegiatan yang kurang prioritas pada
anggaran anggaranbantuan
sosial sertajaring
pengaman sosial;2) tata cara rasionalisasi danlatau realokasi kebutuhan tambahan pendanaan untuk penganggaran
danpenyaluran bantuan sosial/jaring pengamanan
sosialdaiam mendukung pelaksanaan PPKM Level 3
(tiga)penanganan Couid-19 berpedoman pada Pasal 4
danPasal 5 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
20Tahun
2O2Otentang Percepatan Penanganan
CorortaVirus Disease 2079 di Lingkungan Pemerintah
Daerahdan
Pasal3 sampai dengan
Pasal6 Peraturan
MenteriDalam Negeri Nomor 39 Tahun 2O2O
tentangPengutamaan Penggunaan Alokasi Anggaran untuk Kegiatan Tertentu, Perubahan Alokasi dan
Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;3) melakukan
percepatan evaluasi APBDesa bagi Desa yangbelum menetapkan Peraturan
Desa mengenai APBDesa,pengesahan data KPM oleh pemerintah
Daerah,perekaman
Data
KPM penerima BLT-DD pada Om-SPAN sesuaiketentuan peraturan
perundang-undangan;4) Kepala Desa untuk melakukan pendataan
danpenetapan KPM, dan menindaklanjuti
denganpelaksanaan BLT-DD sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
5) Dinas Sosial untuk melakukan sinkronisasi
bantuansosial yang berasal dari pusat dengan bantuan
sosial yang bersumber dari APBD; dan6) Dalam melakukan penyediaan dan
percepatanpenyaluran bantuan sosial dan/atau jaring
pengamansosial yang bersumber dari APBD berpedoman
padaInstruksi Menteri Dalam
NegeriNomor 21 Tahun
2O2ltentang
Penyediaandan
Percepatan PenyaluranBantuan
Sosial dan/atau Jaring Pengaman Sosial
yangBersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.b. Dinas
Kesehatanuntuk melaporkan
secaraperiodik
setiaphari terkait cakupan vaksinasi melalui aplikasi
"P-CARE"dan realisasi stok penggunaan vaksin melalui aplikasi
"SMILE" khususnya vaksinasi kepada lanjut usia
dankelompok disabilitas.
c. Dinas Kesehatan untuk melakukan langkah strategis
dankolaboratif dengan Perangkat Daerah dan/atau Instansi terkait
dalam penanganankebutuhan
Oksigen (Oz) melalui:1) Koordinasi dengan pihak terkait termasuk
Aparat PenegakHukum dan
Pos Komando Penyediaan Oksigen (Oz) medisuntuk
penanganan Couid-19;2) Melakukan updating data setiap hari melalui
aplikasiSIRS Online Kementerian Kesehatan RI dan
JatengOxygen S/ock System (JOSS) untuk
menjaminkontinuitas ketersediaanf pasokan Oksigen medis di
Rumah Sakit;3) Meningkatkan rasio tracing minimal B (delapan)
orangpada setiap kasus baru dan meningkatkan rasio
testingsesuai dengan
positiuity
rate mingguan, serta penambahankasus harian yang ada di
masing-masing Desa/ Kelurahan / Kecamatan ;4) Memastikan distribusi vaksin dengan
menggunakansistem "Rantai Dingin" sesuai ketentuan dalam
menjagamutu vaksin;
dan5) Membenahi dan membantu seluruh fasilitas
pelayanankesehatan agar
secaratertib dan real time
rnemasukkandata-data pelayanannya menggunakan sistem/aplikasi
yang telah disediakan.d. Kepala Badan Kepegawaian
dan
Pengembangan Sumber DayaManusia (BKPSDM) berkoordinasi dengan Kepala
DinasKesehatan dan Kepala Badan
KepegawaianDaerah
ProvinsiJawa Tengah untuk mengalokasikan ASN dan Non ASN
diluar Dinas Kesehatan untuk membantu melakukan input
dataterkait:
1) Data konfirmasi Couid-l9 khususnya data kasus aktif,
data kesembuhan dan data kematian;2) Testirug, tracing dan vaksinasi di fasilitas
layanankesehatan serta
jumlah
orangyang melaksanakan
isolasimandiri, karantina terpusat dan kasus kematian di
masing-masing wilayah; dan3) Data vaksin meliputi logistik vaksin dan
cakupanvaksinasi di Rumah Sakit Rujukan Couid-19
danPuskemas secara real time.
e.
Kepala Dinas
PemberdayaanMasyarakat Desa
(PMD)untuk memaksimalkan Satgas Jogo Tonggo di tingkat
Desa/Kelurahan dalam melaporkan perkembangan
wargayang melakukan isolasi mandiri melalui aplikasi
Jogo Tonggokarena datanya dapat digunakan sebagai dasar
pemberianbantuan logistik
beras dan obat-obatan olehTNI/Polri.
f. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
agarmelakukan edukasi kepada masyarakat dengan
pendekatan secara persuasifterkait
penerapan protokol kesehatan Couid-l9di lingkungan pasar
saat pedagangatau
pembeli beraktivitasdi
pasar.g.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk
menginisisasi:1) Pembentukan "Polisi Covid" berbasis masyarakat
yangbertugas mengingatkan masyarakat dalam lingkungan
pasar dalam penerapanprotokol
kesehatan sebagai bagian konsepeling lan ngelingke
kepada masyarakat;2)
Pengaturanjarak lapak antar
pedagangdi
dalammaupun
di luar pasar yang pengaturan tata tempat lapak
dapatdilakukan
secarainovatif
sesuaiprotokol
kesehatan;3) Mendorong petugas pemungut retribusi untuk ikut berperan melakukan pendataan dan
menghimbau pedaganglansia di lingkungan pasar untuk
melakukanvaksinasi;
dan4) Melakukan koordinasi
denganDinas
Kesehatandan/atau Puskesmas setempat untuk pelaksanaan
vaksinasipedagang lansia di lingkungan pasar sesuai
protokol kesehatan.h. Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Kepala
DinasPerindustrian dan Perdagangan untuk
melakukankoordinasi
denganpengurus Kamar
Dagangdan Industri Daerah, Pengusaha, dan Pengelola Kawasan Industri
terkait pelaksanaan aturan Work From Offic"
(WFO)di kegiatan usaha sektor esensian dan kritikal
sesuaiketentuan pengaturan sistem kerja secara
bergantian (shifting ) serta pengawasan kegiatannya.i.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKMuntuk:
1) Memastikan agar usaha mikro/kecil/menengah
yangterdampak kebijakan
PPKMdapat terinventarisir
danmasuk dalam
programbantuan pemerintah pusat
dan daerah;2) Mendorong pelaksanaan gerakan "PEKAN
JAJAN"dalam rangka meningkatkan kepedulian
terhadap keberlangsunganekonomi mikro di sektor riil
dengan cara membeliproduk UMK (kuliner, fashion,
kerajinantangan, hasil pertanian, peternakan, perikanan
dan lain-lain).j. Kepala Dinas Sosial untuk melakukan pendataan
danverifikasi secara cermat serta pemantauan
realisasibantuan sosial dari pemerintah pusat maupun
daerah,berkoordinasi
denganDinas Sosial Provinsi Jawa
Tengah danunsur TNI/Polri
secara efektif dantepat
sasaran.k. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk,
KeluargaBerencana,
Pemberdayaan Perempuandan
PerlindunganAnak
(PPKBPPPA)dan Kepala Dinas Pendidikan
danKebudayaan untuk melakukan pendataan
dampakpandemi Couid-L9 bagi kelompok rentan khususnya
anak-anak yang kehilangan orang tuanya
sertamemerlukan
biayahidup
dan biaya pendidikan.1. seluruh Kepala Dinas/Badan sesuai dengan tugas
danfungsinya dalam penanganan Couid-19 untuk
menyampaikan data penanganan Couid-L9 secara
realtime di Posko Data Couid-l9 yang berada di
Dinas Kesehatan.Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) I-evel 2 (dua) di Kabupaten Sragen berlaku mulai tanggal 5 Oktober 2O2L sampai dengan
18 Oktober
2O2Ldan Ketua Satgas
Couid-L9tingkat
Kabupaten melakukan monitoringdan rapat
koordinasidengan seluruh pemangku kepentingan atau
stakeholderterkait.
KETIGABtrIAS
KEEMPATBEIAS Pada saat
Instruksi Bupati ini mulai berlaku,
makaInstruksi
Bupati Sragen Nomor :
360 1415/038/2O2l
tentangPemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level
3(tiga) Corona Virus Disease 2079 di Kabupaten
Sragendicabut
dandinyatakan tidak
berlaku.Demikian Instruksi Bupati ini disampaikan untuk dilaksanakan
sebagaimana mestinya dan atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.Dikeluarkan di
Sragenpada tanggal
4
Oktober 2O2l BUPATI SRAGEN SELAKUKEIUA SATUAN TUGAS PENANGANAN COWD- 19 KABUPATEN SRAGEN,
dT. KUSDINAR UNTUNG YUNI SUKOWATI Salinan disampaikan kepada Yth.:
1.
Wakil Bupati Sragen;2.
Ketua DPRD Kabupaten Sragen;3.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sragen;4.
Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Sragen;5.
Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Sragen;6.
Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Sragen;7
.
Komandan Kodim O725lSragen;8.
Kepala Kepolisian Resor Sragen;9.
Danyon Infanteri Raider 408 Suhbrastha;10. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen;
11. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sragen; dan 12. PIt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sragen.