• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

i

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja terhadap upaya pencapaian visi dan misi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya pada Triwulan I Tahun 2014 yang tertuang dalam pelaksanaan program dan kegiatan. LAKIP ini mencakup uraian kinerja utama serta rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 dalam rangka pencapaian indikator yang telah ditetapkan.

LAKIP Triwulan I Tahun 2014 ini diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada periode berikutnya. Secara internal, LAKIP Triwulan I Tahun 2014 harus dijadikan sebagai motivator peningkatan kinerja organisasi dengan jalan selalu menyesuaikan indikator-indikator kinerja yang telah ada dengan perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga Ditjen Perikanan Budidaya melalui pelayanan yang lebih profesional dan transparan dapat semakin memberikan arti positif bagi masyarakat.

Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna untuk menunjang pembangunan kelautan dan perikanan di masa mendatang.

Jakarta, Mei 2014

Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Ir. Moh. Abduh Nurhidajat, M.Si

(2)

ii

DAFTAR ISI

NO URAIAN HAL

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

IKHTISAR EKSEKUTIF... 1

BAB 1. PENDAHULUAN ... 4

1.1. Latar Belakang ... 4

1.2. Maksud dan Tujuan ... 4

1.3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ... 4

1.4. Struktur Organisasi ... 5

1.5. Keragaan SDM Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya ... 7

1.6. Sistematika LAKIP ... 8

BAB 2. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ... 10

2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA ... 10

2.1.1. VISI ... 10

2.1.2. Misi ... 10

2.1.3. Tujuan ... 11

2.1.4. Sasaran Strategis ... 11

2.1.5. Strategi Dan Kebijakan ... 13

2.1.6. Program Pembangunan Perikanan Budidaya ... 15

2.2. RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN ... 16

2.2.1. Indikator Kinerja ... 16

2.2.2. Anggaran ... 17

2.2.3. PENETAPAN KINERJA/PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2014 ... 17

2.2.4. PENGUKURAN/PENGELOLAAN KINERJA ... 20

BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA ... 21

3.1. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 1 : Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan professional ... 25

3.2. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 2 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB ... 28

3.3. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 3 : Terwujudnya good governance & clean government .. 31

3.4. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 4 : Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen PB ... 45

3.5. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 5 : Terwujudnya kerja sama bidang PB di dalam dan luar negeri yang implementatif ... 49

(3)

iii 3.6. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 6 : Terintegrasinya sistem informasi Ditjen Perikanan

Budidaya ... 51 3.7. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 7 : Terselenggaranya RB Ditjen PB sesuai roadmap RB

KKP ... 52 3.8. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 8 : Terlaksananya kerja sama internasional dan antar

lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang PB ... 54 3.9. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 9 : Terselenggaranya perencanaan program perikanan

budidaya yang efektif ... 55 3.10. PENCAPAIN SASARAN STRATEGIS 10 : Tersedianya SDM Setditjen PB yang kompeten dan

professional ... 59 3.11. PENCAPAIAN SASARAN STARTEGIS 11 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan

mudah diakses di bidang PB ... 61 3.12. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 12 : Terwujudnya good governance & clean

government di Setditjen PB ... 64 3.13. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 13 : Terkelolanya anggaran Setditjen PB secara optimal . 69 BAB 4. PENUTUP ... 71 LAMPIRAN ... 76

(4)

iv

DAFTAR TABEL

NO URAIAN HAL

1. Sasaran Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama Tahun 2009-

2014 ... 16

2. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya ... 21

3. Sasaran Strategis 1 “Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan profesional” sampai dengan triwulan I Tahun 2014 ... 26

4. Capaian IKU 1 “Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, IV dan V lingkup Ditjen PB (%)”sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 27

5. Capaian IKU 2 “Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Ditjen PB (%)” sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 28

6. Sasaran Strategis 2 “Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB” sampai dengan triwulan I Tahun 2014 ... 29

7. Capaian IKU 3 “Service Level Agreement Di Ditjen Perikanan Budidaya” sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 30

8. Capaian IKU 4 “Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya” sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 31

9. Target dan Realisasi IKU pada Sasaran Strategis 3 “Terwujudnya good dovernance & clean government” ... 32

10. Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB... 34

11. Tingkat Kepatuhan terhadap SPI DJPB ... 34

12. Ketersediaan Catatan Atas Laporan Keuangan DJPB ... 35

13. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang Ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di DJPB ... 36

14. Nilai Perencanaan Kinerja DJPB ... 37

15. Komponen dan Bobot Penilaian Pengukuran Kinerja ... 38

16. Nilai Pengukuran Kinerja DJPB ... 39

17. Komponen dan Bobot Penilaian Pelaporan Kinerja ... 40

18. Nilai Pelaporan Kinerja DJPB ... 41

19. Nilai Evaluasi Kinerja DJPB ... 42

20. Komponen dan Bobot Penilaian Pencapaian Kinerja DJPB ... 42

21. Nilai Pencapaian Kinerja DJPB ... 43

22. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya ... 44

23. Persentase Jumlah Asset BMN yang Termanfaatkan dibanding dengan Jumlah Aset yang Ada ... 45

24. Target dan Realisasi IKU Sasaran Strategis 4 “Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen Perikanan Budidaya” ... 45

25.Capaian IKU 16 “Persentase Penyerapan Anggaran Ditjen PB (%)”sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 46

(5)

v 26. Realisasi Penyerapan Anggaran Satker Ditjen Perikanan Budidaya TW I Tahun 2014

Berdasarkan Jenis Belanja... 46

27. Realisasi Penyerapan Anggaran dan Fisik Satker Ditjen Perikanan Budidaya TW I Tahun 2013 dan 2014 Berdasarkan Satker Pusat dan Satker Daerah ... 47

28. Capaian PNBP Satker Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I TA.2014 ... 48

29. Target dan Realisasi Sasaran Strategis “Terwujudnya kerja sama bidang Perikanan Budidaya di dalam dan luar negeri yang implementatif” ... 49

30. Persentase Jumlah Kerjasama yang Diimplementasikan (%) ... 50

31.Target dan Realisasi Sasaran Strategis “Terintegrasinya sistem informasi Ditjen Perikanan Budidaya” ... 51

32.Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibanding dengan data yang ditampilkan ... 51

33.Target dan Realisasi Sasaran Strategis “Terselenggaranya Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya sesuai roadmap Reformasi Birokrasi KKP” ... 52

34.Persentase Rencana Aksi Reformasi Birokrasi di Ditjen Perikanan Budidaya yang Telah Terpenuhi ... 53

35.Target dan Realisasi Sasaran Strategis “Terlaksananya kerja sama internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang Perikanan Budidaya” ... 54

36.Rasio Jumlah Ruang Lingkup Kerjasama yang Berhasil Dilaksanakan Terhadap Total Ruang Lingkup Kerjasama (%) ... 55

37.Target dan Realisasi Sasaran Strategis “Terselenggaranya perencanaan program perikanan budidaya yang efektif” ... 56

38.Rasio Jumlah Anggaran yang Dibutuhkan dengan Jumlah Anggaran yang Diterima Tahun 2010- 2013 ... 57

39.Jumlah Anggaran yang Dibutuhkan dan Jumlah Anggaran yang Diterima Tahun 2010-2013 ... 57

40.Konsistensi Pelaksanaan Kegiatan terhadap Rencana Kerja Pemerintah ... 58

41.Rasio Hasil Evaluasi Kinerja yang Ditindaklanjuti Dalam Perencanaan ... 58

42.Target dan Realisasi Sasaran Strategis “Tersedianya SDM Setditjen Perikanan Budidaya yang kompeten dan proesional” ... 59

43.Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III dan IV lingkup Setditjen PB (%) ... 60

44.Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Setditjen PB (%) ... 61

45.Target dan Realisasi Sasaran Strategis “Tersedianya SDM Setditjen Perikanan Budidaya yang kompeten dan proesional” ... 62

46.Service Level Agreement di Setditjen PB ... 62

47.Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini ... 63

48.Dasar Perhitungan Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya ... 64

49.Target dan Realisasi Sasaran Strategis “Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen Perikanan Budidaya” ... 64

50.Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di Setditjen PB ... 65

(6)

vi

51.Nilai AKIP Ditjen Perikanan Budidaya ... 66

52.Nilai Integritas Sesditjen Perikanan Budidaya ... 67

53.Nilai Inisiatif Anti Korupsi Setditjen PB ... 68

54.Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB ... 69

55.Target dan Realisasi Sasaran Strategis “Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen Perikanan Budidaya” ... 69

56.Persentase Penyerapan Anggaran Setditjen PB ... 70

(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

NO URAIAN HAL 1. Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya ... 7 2. Persentase jumlah pegawai lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya berdasarkan jabatan ... 7 3. Persentase jumlah pegawai lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya berdasarkan tingkat

pendidikan ... 8 4. Perbandingan Realisasi PNBP Triwulan I TA.2013 dan TA.2014 ... 48

(8)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

NO URAIAN HAL

1. Laporan Keuangan Triwulan I Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya ... 77

(9)

1

IKHTISAR EKSEKUTIF

LAKIP Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 menyajikan capaian kinerja terhadap target yang telah ditetapkan dalam renstra dan mengevaluasi keberhasilan maupun kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan demi peningkatan kinerja pada tahun berikutnya. Pada tahun 2014, Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya telah menetapkan 13 (tiga belas) sasaran strategis dengan 33 (tiga puluh tiga) indikator kinerja untuk menunjang pencapaian kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya. Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut dilaksanakan pada 3 (tiga) perspektif, yaitu (i) Customer Perspective; (ii) Internal Process Perspective; dan (iii) Learning and Growth Perspective.

Pencapaian kinerja pada Triwulan I tahun 2014 telah menunjukkan hasil yang memuaskan, dengan rata-rata pencapaian sebesar 100% bila dibandingkan dengan target IKU pada triwulan I. Namun demikian hampir semua IKU masih belum memiliki nilai karena IKU dihitung pada akhir tahun. Ringkasan penjelasan pencapaian IKU dijelaskan dalam setiap Perspective sebagamana dibawah:

Customer Perspective

Pada Customer Perspective terdapat 5 (lima) Sasaran Strategis (SS) dengan capaian sebagai berikut:

 Capaian SS1: “Tersedianya SDM Ditjen Perikanan Budidaya yang kompeten dan profesional”

didukung oleh IKU (i) Indeks kesenjangan kompetensi yang mencapai 100% (dibandingkan target triwulan I); dan (ii) Indeks kesenjangan kompetensi pejabat fungsional dengan capaian 100% (dibandingkan target triwulan I). Namun nilai untuk kedua IKU tersebut masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun;

 Capaian SS2: “Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang perikanan budidaya” didukung oleh IKU (i) Service Level Agreement di Ditjen Perikanan Budidaya sebesar 100%; dan (ii) Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen perikanan budidaya dengan capaian sebesar 100%. Namun nilai untuk kedua IKU masih 0 (nol) karena diukur pada akhir tahun.

Capaian SS3: “Terwujudnya good governance & clean government” didukung oleh IKU (i) Tingkat ketaatan terhadap SAP Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%;

(ii) Tingkat kepatuhan terhadap SPI Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (iii) Ketersediaan catatan atas laporan keuangan (Calk) Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (iv) Jumlah rekomendasi aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti disbanding total rekomendasi di Ditjen

(10)

2 Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (v) Nilai perencanaan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (vi) Nilai pengukuran kinerja Ditjen Perikanan Budidaya; (vii) Nilai pelaporan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (viii) Nilai evaluasi program Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (ix) Nilai pencapaian kinerja Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; (x) Nilai penerapan RB Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%; dan (xi) Persentase jumlah asset BMN yang termanfaatkan disbanding dengan jumlah asset BMN yang ada dengan capaian sebesar 100%. Namun nilai IKU-IKU tersebut masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun, kecuali untuk IKU tingkat ketaatan terhadap SAP Ditjen Perikanan Budidaya.

 Capaian SS4: “Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen Perikanan Budidaya”

didukung oleh IKU (i) Persentase penyerapan anggaran Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 69,67% dibandingkan dengan target pada triwulan I.

 Capaian SS5: “Terwujudnya kerja sama bidang Perikanan Budidaya di dalam dan luar negeri yang implementatif” didukung oleh IKU (i) Persentase jumlah kerja sama yang di implementasikan dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun.

Internal Process Perspective

Perspective yang kedua adalah Internal Process Perspective yang merupakan upaya internal untuk pencapaian customer perspective dengan 4 sasaran strategi dan capaian masing-masing sebagai berikut:

 Capaian SS6: “Terintegrasinya sistem informasi Ditjen Perikanan Budidaya” didukung oleh IKU (i) Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibandingkan dengan data yang dikirim dari Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun.

 Capaian SS7: “Terselenggaranya RB Ditjen Perikanan Budidaya sesuai dengan roadmap RB KKP” didukung oleh IKU (i) Persentase rencana aksi RB di Ditjen perikanan budidaya yang telah terpenuhi dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun.

 Capaian SS8: “Terlaksananya kerja sama internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang perikanan budidaya” didukung oleh IKU (i) Rasio jumlah ruang lingkup kerja sama yang berhasil dilaksanakan terhadap total ruang lingkup kerja sama dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun.

 Capaian SS9: “Terselenggaranya perencanaan program perikanan budidaya yang efektif”

didukung oleh IKU (i) Rasio jumlah anggaran yang dibutuhkan disbanding dengan jumlah

(11)

3 anggaran yang diterima dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun.

Learn and Growth Perspective

Dalam perspective ini telah ditetapkan empat sasaran strategis, dengan ringkasan pencapaian sebagai berikut:

 Capaian SS10: “Tersedianya SDM Ditjen Perikanan Budidaya yang kompeten dan profesional” didukung IKU (i) Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon III, IV dan V lingkup Setditjen PB dengan capaian 100%; dan (ii) Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat fungsional dengan capaian 100%. Persentase capaian tersebut merupakan pembandingan dengan target triwulan I, namun nilai IKU masih 0 (nol) dikarenakan pengukuran baru dilakukan pada akhir tahun.

 Capaian SS11: “Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang Perikanan Budidaya” didukung oleh IKU (i) Service Level Agreement di Ditjen PB ; dan (ii) Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen PB, dengan capaian masing-masing sebesar 100%. Persentase capaian tersebut merupakan pembandingan dengan target triwulan I, namun nilai IKU masih 0 (nol) dikarenakan pengukuran baru dilakukan pada akhir tahun.

Capaian SS12: “Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen PB”

didukung IKU (i) Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Ditjen PB; (ii) Nilai AKIP Ditjen PB; (iii) Nilai integritas Ditjen PB (iv) Nilai Inisiatif anti korupsi Ditjen PB; dan (v) Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen PB dengan capaian masing-masing sebesar 100%.

Prosentase capaian tersebut merupakan pembandingan dengan target triwulan I, namun nilai IKU masih 0 (nol) dikarenakan pengukuran baru dilakukan pada akhir tahun.

 Capaian SS13: “Terkelolanya anggaran di Setditjen Perikanan Budidaya secara optimal”

didukung oleh IKU Persentase penyerapan Anggaran Setditjen PB dengan capaian 298,22%

bila dibandingkan dengan target triwulan I atau 28,25% bila dibandingkan dengan target tahunan.

Selanjutnya Pencapaian IKU yang masih dibawah target yang ditentukan akan senantiasa diupayakan peningkatannya melalui kerja keras serta menyempurnakan kebijakan yang ada untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran strategis, sehingga diharapkan di masa yang akan datang capaian semua sasaran strategis dapat lebih optimal.

(12)

4

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Produk perikanan budidaya dalam beberapa kurun waktu ke depan masih akan menjadi komoditas strategis bagi masyarakat global sehingga pengembangan perikanan budidaya di Indonesia ke depan harus semakin dioptimalkan dengan pemanfaatan potensi lahan yang dimiliki. Selain itu, diperlukan adanya kesadaran dari masyarakat dan stakeholder, untuk memposisikan pola pikir dan persepsinya agar perikanan budidaya memiliki peran penting dalam perekonomian nasional.

Dalam rangka mewujudkan tugas dan fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya, maka diperlukan sinergisitas antar semua pihak yang terkait dalam upaya pencapaian keberhasilan program dan kegiatan di bidang perikanan budidaya. Koordinasi yang baik dan tanggung jawab pada masing-masing tingkat, baik pusat maupun daerah sangatlah diharapkan agar diperoleh capaian kinerja yang optimal disertai pelaporan kinerja yang akurat dan akuntabel.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang telah ditetapkan sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Penyusunan LAKIP Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya ini mengacu pada Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIP ini menginformasikan capaian kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya selama tahun 2014 pada triwulan I.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan Penyusunan LAKIP Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 yaitu : i) sebagai sarana pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya kepada seluruh stakeholders; ii) sebagai sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya pada triwulan I dalam upaya memperbaiki kinerja triwulan selanjutnya; dan (iii) sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan dokumen perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang.

1.3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2010, maka kedudukan, tugas dan fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya adalah sebagai berikut :

(13)

5 1. Kedudukan

Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya merupakan salah satu unit kerja eselon II yang dipimpin oleh Sekretaris Ditjen Perikanan Budidaya yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Perikanan Budidaya.

2. Tugas

Tugas Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya adalah melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Ditjen Perikanan Budidaya.

3. Fungsi

Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya menyelenggarakan fungsi :

1. Koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, kerja sama serta penyediaan data dan informasi;

2. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian;

3. Koordinasi dan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang- undangan, evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan, dokumentasi dan pengembangan sistem informasi hukum, pelaksanaan hubungan masyarakat, dan pelayanan perpustakaan;

4. Pelaksanaan urusan administrasi keuangan, rumah tangga dan perlengkapan, serta urusan tata usaha; dan

5. Analisis dan evaluasi pelaksanaan program, hasil pengawasan, dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang perikanan budidaya.

1.4. Struktur Organisasi

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya dibantu oleh :

1. Bagian Program

Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, kerja sama, evaluasi program, penyediaan data dan informasi, serta penyusunan laporan di bidang perikanan budidaya.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Program menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran;

(14)

6 b. Penyiapan bahan koordinasi kerja sama program; dan

c. Penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan, serta penyediaan data dan informasi.

2. Bagian Keuangan dan Umum

Bagian Keuangan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi keuangan, tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Keuangan dan Umum menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan urusan keuangan;

b. Pelaksanaan urusan tata usaha, persuratan dan kearsipan; dan c. Pelaksanaan urusan rumah tangga, dan perlengkapan.

3. Bagian Kepegawaian

Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan koordinasi perencanaan dan pengembangan kepegawaian;

b. Pelaksanaan administrasi mutasi kepegawaian; dan

c. Pelaksanaan tata usaha kepegawaian dan jabatan fungsional 4. Bagian Hukum, Organisasi dan Humas

Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, analisis dan evaluasi serta penyiapan penataan organisasi dan ketatalaksanaan, dokumentasi dan pengembangan sistem informasi hukum, pelaksanaan hubungan masyarakat dan pelayanan perpustakaan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang- undangan di bidang perikanan budidaya;

b. Analisis dan evaluasi, serta penyiapan penataan organisasi dan ketatalaksanaan; dan c. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan pelayanan perpustakaan, serta pengelolaan

dokumentasi dan pengembangan sistem informasi hukum.

(15)

7

Gambar 1. Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya

1.5. Keragaan SDM Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya

Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya didukung oleh SDM sejumlah 116 orang PNS (data sampai dengan triwulan I 2014) dengan rincian sebagai berikut:

1. Jumlah pegawai berdasarkan jabatan : Jabatan Eselon I sejumlah 1 orang, Jabatan Eselon II sejumlah 1 orang, Jabatan Eselon III sejumlah 3 orang, Jabatan Eselon IV sejumlah 12 orang, Pejabat Fungsional Umum sejumlah 2 orang, dan staff lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan budidaya sejumlah 97 orang.

Gambar 2. Persentase jumlah pegawai lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya berdasarkan jabatan 2. Jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan : S3 sejumlah 1 orang, S2 sejumlah 14

orang, S1 sejumlah 36 orang, D4 sejumlah 1 orang, Sarjana Muda sejumlah 1 orang, D3 sejumlah 10 orang, SLTA sejumlah 43 orang, SLTP sejumlah 4 orang, dan SD sejumlah 4 orang.

1, 1% 1, 1% 3, 2% 12, 10%

2, 2%

97, 84%

Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV

Fungsional Umum Staff

BAGIAN

KEUANGAN DAN UMUM Drs.Muryana NIP 19600603 198303 1 004

SUBBAGIAN KEUANGAN Susi Anggraeni, SE 19650725 198503 2 003

SUBBAGIAN TU DAN PERSURATAN Wawan Suhrawan, S.Sos 19700704 199303 1 002

SUBBAGIAN RUMAH TANGGA &

PERLENGKAPAN Drs.Bambang Sugiyarto 19640902 198603 1 002

(16)

8

Gambar 3. Persentase jumlah pegawai lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya berdasarkan tingkat pendidikan

1.6. Sistematika LAKIP

LAKIP ini secara umum memuat target dan capaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014. Sebagai tolak ukur keberhasilan kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya, LAKIP ini menginformasikan perbandingan antara target dan capaian kinerja (performance results) pada Triwulan I dengan target dan capaian kinerja (performance results) pada akhir tahun 2014. Dari analisa tersebut akan teridentifikasi sejumlah celah kinerja (Performance gap) sehingga dapat diperoleh masukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Adapun sistematika penyajian laporan adalah sebagai berikut :

1. Ikhtisar Eksekutif, yang menyajikan gambaran menyeluruh secara ringkas tentang capaian kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya selama kurun waktu triwulan I tahun 2014.

2. Bab I pendahuluan, yang menyajikan hal-hal umum tentang Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya serta uraian singkat tentang tugas pokok dan fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya, termasuk latar belakang, maksud dan tujuan penulisan LAKIP.

3. Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja, yang menyajikan rencana strategis, gambaran singkat mengenai sasaran dan kebijakan dan program Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2009 – 2014, rencana kerja dan anggaran tahun 2014, penetapan kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya serta pengukuran/pengelolaan kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya.

4. Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan, yang menyajikan prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya serta evaluasi dan analisis kinerja.

Dalam bab ini juga disampaikan akuntabilitas keuangan yang mencakup alokasi dan realisasi anggaran.

5. Bab IV Penutup, yang menyajikan tinjauan secara umum tentang keberhasilan, kegagalan serta permasalahan dan kendala utama. Dalam bab ini juga disampaikan saran pemecahan masalah yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya berupa perbaikan perencanaan, kebijakan, dan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan.

1, 1% 14, 12%

36, 32%

1, 1%

1, 1%

10, 9%

43, 38%

4, 3% 4, 3%

S3 S2 S1 D4

Sarjana Muda D3

SLTA SLTP SD

(17)

9 6. Lampiran, yang berisi data dukung yang diperlukan dalam penjelasan/pembahasan dari

Bab I sampai dengan Bab IV.

(18)

10

BAB 2. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Pembangunan bidang perikanan budidaya yang telah dilaksanakan selama ini telah membawa hasil yang cukup menggembirakan. Perubahan tatanan global serta nasional yang berkembang dinamis menuntut percepatan pembangunan bidang perikanan budidaya secara nyata untuk mampu menyesuaikan dan memenuhi tantangan lingkungan strategis yang bergerak cepat tersebut.

Sejalan dengan tantangan dan permasalahan tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengembangkan kebijakan industrialisasi kelautan dan perikanan yang dimulai sejak tahun 2012 dengan tujuan untuk meningkatkan kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Melalui industrialisasi, para pelaku usaha perikanan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing, sekaligus membangun sistem produksi yang modern dan terintegrasi dari hulu sampai hilir.

Oleh karenanya, guna mewujudkan pembangunan perikanan dan kelautan yang lebih terarah, terukur, konsisten dan akuntabel diperlukan visi dan misi yang dapat menggambarkan harapan dan kenyataan yang akan diperoleh melalui kebijakan dan program serta kegiatannya, maka Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menetapkan visi, misi dan tujuan pengembangan perikanan budidaya sebagai berikut.

2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA Rencana Strategis adalah merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis (Renstra) Ditjen Perikanan Budidaya tahun 2010-2014 yang telah disesuaikan, diuraikan sebagai berikut :

2.1.1. VISI

Selaras dengan visi Kementerian Kelautan dan Perikanan “Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat”, pada tahun 2010-2014 Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menetapkan visi sebagai berikut:

“Pembangunan Perikanan Budidaya yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat”

2.1.2. Misi

Dalam rangka mewujudkan visi di atas, maka ditetapkan misi pembangunan perikanan budidaya yaitu :

(19)

11

“Mengelola Sumberdaya Perikanan Budidaya secara Optimal dan Berwawasan Lingkungan”

2.1.3. Tujuan

Ditjen Perikanan Budidaya sesuai dengan visi dan misinya menetapkan tujuan pokok dalam pembangunan perikanan budidaya yaitu:

“Meningkatnya Produksi Usaha Perikanan Budidaya yang Berkelanjutan”

2.1.4. Sasaran Strategis

Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis pembangunan perikanan budidaya diperlukan sejumlah sasaran strategis yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2014. Sasaran strategis pembangunan perikanan budidaya berdasarkan tujuan yang akan dicapai dijabarkan dalam tiga perspektif dengan masing-masing IKU sebagai berikut :

Customer Perspective

1. Sasaran Strategis : Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan profesional. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Indeks kesenjangan kompetensi pejabat eselon III, IV dan V lingkup Ditjen Perikanan Budidaya; dan

b. Indeks kesenjangan kompetensi pejabat fungsional.

2. Sasaran Strategis : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang perikanan budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Service Level Agreement di Ditjen Perikanan Budidaya; dan

b. Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen Perikanan Budidaya.

3. Sasaran Strategis : Terwujudnya good governance and clean government. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Tingkat ketaatan terhadap SAP Ditjen Perikanan Budidaya;

b. Tingkat kepatuhan terhadap SPI Ditjen Perikanan Budidaya;

c. Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Ditjen Perikanan Budidaya;

d. Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti disbanding total rekomendasi di Ditjen Perikanan Budidaya;

e. Nilai perencanaan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya;

f. Nilai pengukuran kinerja Ditjen Perikanan Budidaya;

g. Nilai pelaporan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya;

h. Nilai evaluasi program Ditjen Perikanan Budidaya;

i. Nilai pencapaian kinerja Ditjen Perikanan Budidaya;

(20)

12 j. Nilai penerapan Reformasi Birokrasi (RB) Ditjen Perikanan Budidaya; dan

k. Persentase jumlah asset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah asset BMN yang ada.

4. Sasaran Strategis : Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen Perikanan Budidaya.

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase penyerapan anggaran Ditjen Perikanan Budidaya.

5. Sasaran Strategis : Terwujudnya kerja sama bidang perikanan budidaya di dalam dan luar negeri yang implementatif. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase jumlah kerja sama yang di implementasikan.

Internal Process Perspective

6. Sasaran Strategis : Terintegrasinya sistem informasi Ditjen Perikanan Budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibandingkan dengan data yang dikirim dari Ditjen Perikanan Budidaya.

7. Sasaran Strategis : Terselenggaranya Reformasi Birokrasi (RB) Ditjen Perikanan Budidaya sesuai roadmap RB KKP. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase rencana aksi RB di Ditjen Perikanan Budidaya yang telah terpenuhi.

8. Sasaran Strategis : Terlaksananya kerja sama internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang perikanan budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Rasio jumlah ruang lingkup kerja sama yang berhasil dilaksanakan terhadap total ruang lingkup kerja sama.

9. Sasaran Strategis : Terselenggaranya perencanaan program perikanan budidaya yang efektif.

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Rasio jumlah anggaran yang dibutuhkan dibanding dengan jumlah anggaran yang diterima;

b. Konsistensi pelaksanaan kegiatan terhadap rencana kerja pemerintah; dan c. Rasio hasil evaluasi kinerja yang ditindaklanjuti dalam perencanaan.

Learning and Growth Perspective

10. Sasaran Strategis : Tersedianya SDM Setditjen PB yang kompeten dan profesional. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, IV dan V Lingkup Setditjen PB; dan b. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Setditjen PB.

11. Sasaran Strategis : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Service Level Agreement di Setditjen PB; dan

b. Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Setditjen PB.

(21)

13 12. Sasaran Strategis : Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen PB.

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di Setditjen PB;

b. Nilai AKIP Setditjen PB;

c. Nilai Integritas Setditjen PB;

d. Nilai Inisiatif Anti Korupsi Setditjen PB; dan e. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB.

13. Sasaran Strategis : Terkelolanya anggaran secara optimal di Setditjen PB. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase Penyerapan Anggaran Setditjen PB.

2.1.5. Strategi Dan Kebijakan

Arah kebijakan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dalam mendukung kebijakan nasional serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam 5 tahun ke depan adalah:

1. Terpenuhinya kebutuhan pakan yang teregistrasi dalam rangka penerapan teknologi, unit usaha budidaya yang tersertifikasi dan tersedianya data statistik perikanan budidaya yang akurat dan mutakhir

2. Terpenuhinya kebutuhan benih untuk produksi dan pasar dengan mutu terjamin

3. Terpenuhinya kebutuhan lahan budidaya yang sehat dan menghasilkan produk perikanan budidaya yang aman dikonsumsi

4. Terpenuhinya kebutuhan modal kerja guna berkembangnya usaha perikanan budidaya yang mandiri

5. Tersedianya lahan kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana yang memadai

6. Pengawalan dan pendampingan teknologi dalam rangka pengembangan kawasan perikanan budidaya

7. Pengelolaan keuangan dan aset Satker lingkup DJPB menuju KKP dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian dan penataan organisasi.

Untuk melaksanakan arah kebijakan di atas, akan ditempuh melalui tiga strategi pembangunan perikanan budidaya, yaitu :

a. Pengembangan Kawasan Minapolitan

Minapolitan merupakan suatu konsepsi pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan yang berdasarkan prinsip-prinsip integrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan (akselerasi). Pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya

(22)

14 merupakan upaya percepatan pembangunan perikanan budidaya di sentra-sentra produksi perikanan budidaya yang memiliki potensi untuk dikembangkan.

Pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya bertujuan untuk : (i) meningkatkan volume produksi, produktivitas usaha, dan meningkatkan kualitas produk perikanan budidaya; (ii) meningkatkan pendapatan pembudidaya dan masyarakat terkait lainnya; dan (iii) mengembangkan kawasan minapolitan perikanan budidaya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di daerah. Adapun sasaran strategi pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya adalah menjadikan lahan-lahan budidaya potensial sebagai sentra produksi perikanan dengan tingkat produksi, produktivitas, dan kualitas tinggi melalui sistem intensifikasi dan ekstensifikasi.

b. Pengembangan Komoditas Unggulan

Pengembangan komoditas unggulan ditetapkan untuk lebih memacu kegiatan perikanan budidaya untuk sepuluh komoditas yang telah ditetapkan sebagai komoditas unggulan yang memiliki kriteria : (i) bernilai ekonomis tinggi; (ii) teknologi budidaya yang dapat diterapkan dan telah tersedia; (iii) permintaan yang tinggi baik lokal maupun luar negeri;

dan (iv) dapat dibudidayakan dan dikembangkan secara massal.

Sepuluh komoditas budidaya unggulan tersebut adalah : (i) udang; (ii) rumput laut; (iii) nila; (iv) lele; (v) patin; (vi) gurame; (vii) kerapu; (viii) kakap; (ix) bandeng; dan (x) ikan lainnya. Disamping 10 (sepuluh) komoditas unggulan tersebut, pengembangan komoditas lainnya yang potensial dan spesifik daerah tetap dikembangkan baik dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa negara, pemenuhan konsumsi di dalam negeri, peningkatan pendapatan masyarakat, maupun untuk pelestarian jenis-jenis ikan lokal yang cenderung akan mengalami kepunahan.

c. Pemberdayaan dan Wirausaha

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.

PNPM Mandiri KP untuk bidang perikanan budidaya dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Perikanan Budidaya yaitu pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan melalui fasilitasi bantuan pengembangan usaha yang diperuntukan bagi pembudidaya ikan yang tergabung dalam kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan). Tujuan PUMP Perikanan Budidaya adalah meningkatkan kemampuan usaha produksi perikanan budidaya, penyerapan tenaga kerja, pendapatan dan

(23)

15 kesejahteraan, menumbuhkan wirausaha dan memperkuat kelembagaan pokdakan serta meningkatkan kualitas lingkungan pembudidayaan.

d. Industrialisasi Perikanan Budidaya Berbasis Blue Economy

Kementerian Kelautan dan Perikanan mencanangkan industrialisasi kelautan dan perikanan sebagai salah satu strategi pembangunan kelautan dan perikanan yang dimulai pada tahun 2012. Industrialisasi kelautan dan perikanan adalah integrasi sistem produksi hulu dan hilir untuk meningkatkan skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.

Tujuan industrialisasi kelautan dan perikanan terwujudnya percepatan pendapatan pelaku usaha kelautan dan perikanan. Sasaran yang ingin dicapai melalui industrialisasi kelautan dan perikanan adalah meningkatnya skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah sumberdaya kelautan dan perikanan.

Pengembangan industrialisasi perikanan budidaya dilakukan dengan pendekatan Blue Economy yang dilandasi dengan prinsip-prinsip : (i) terintegrasi, yakni integrasi ekonomi dan lingkungan, jenis investasi dan sistem produksi; (ii) berbasis kawasan, yakni berbasis pengembangan kawasan ekonomi potensial; (iii) sistem produksi bersih, yakni sistem produksi efisien, hemat bahan baku, bebas pencemaran dan tidak merusak lingkungan;

(iv) investasi kreatif dan inovatif, yakni penanaman modal dan bisnis dengan model blue economy; dan (v) berkelanjutan, yakni keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan.

2.1.6. Program Pembangunan Perikanan Budidaya

Pembangunan Perikanan Budidaya pada tahun 2014 difokuskan kepada program pencapaian indikator kinerja utama yaitu meningkatnya produksi perikanan budidaya dengan volume produksi perikanan budidaya sebanyak 13.978.946 ton dengan rincian sebagai berikut : 1. Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar sebanyak 3.881.602 ton;

2. Produksi Perikanan Budidaya Air Payau sebanyak 3.370.656 ton; dan 3. Produksi Perikanan Budidaya Laut sebanyak 6.726.688 ton.

Adapun rincian sasaran produksi masing-masing komoditas sebagaimana tabel 1 berikut.

(24)

16 Tabel 1. Sasaran Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama Tahun 2009-2014

TARGET (TON) TARGET (TON) TARGET (TON)

TARGET (TON)

TARGET (TON) (setelah revisi)

TARGET (TON) (setelah revisi) Total 4,780,100.0 5,376,200.0 6,847,500 9,415,700 11,632,122 13,978,946 1 Udang 348,100.0 400,300.0 460,000 529,000 608,000 750,000 - Windu 123,100.0 125,300.0 115,720 128,700 158,000 188,000 - Vaname 225,000.0 275,000.0 344,280 400,300 450,000 562,000

2 Rumput Laut 2,574,000.0 2,672,800.0 3,504,200 5,100,000 6,500,000 7,800,000

3 Nila 378,300.0 491,800.0 639,300 850,000 1,200,000 1,440,000 4 Patin 132,600.0 225,000.0 383,000 651,000 750,000 900,000 5 Lele 200,000.0 270,600.0 366,000 495,000 700,000 840,000 6 Mas 254,400.0 267,100.0 280,400 300,000 500,000 600,000 7 Gurame 38,500.0 40,300.0 42,300 44,400 125,000 150,000 8 Kakap 4,600.0 5,000.0 5,500 6,500 7,000 8,400 9 Kerapu 5,300.0 7,000.0 9,000 11,000 11,000 13,200 10 Bandeng 291,300.0 349,600.0 419,000 503,400 700,000 840,000 11 Lainnya 553,000.0 646,700.0 738,800 925,400 531,122 637,346  NO.  KOMODITAS

2011 2012 2013 2014

2010 2009

2.2. RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN 2.2.1. Indikator Kinerja

Tujuan kegiatan Peningkatan Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya adalah Pengelolaan keuangan dan aset Satker lingkup DJPB menuju KKP dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian dan penataan organisasi. Unit kerja penanggung jawab kegiatan adalah Sekretaris Direktorat Jenderal.

Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen Perikanan Budidaya adalah: Peningkatan akuntabilitas kinerja pengelolaan keuangan dan aset Satker lingkup DJPB menuju KKP dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian dan penataan organisasi. Komponen kegiatan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen Perikanan Budidaya melalui:

a. Bagian Program

Komponen kegiatan penyelesaian dokumen perencanaan, monitoring evaluasi dan kerjasama program antara lain : (i) penyusunan program/kegiatan pembangunan perikanan budidaya, (ii) penyusunan rencana kerja dan anggaran, (iii) rencana teknis perencanaan pembangunan perikanan budidaya, (iv) pelaksanaan pengembangan kerjasama program, (v) penyusunan laporan tahunan, (vi) penyusunan LAKIP, dan (vii) temu koordinasi program/kegiatan pembangunan perikanan budidaya.

b. Bagian Kepegawaian

Komponen kegiatan pengembangan dan pembinaan kepegawaian antara lain : (i) penyelesaian administrasi perencanaan dan pengembangan kepegawaian, (ii) penyelesaian

(25)

17 administrasi mutasi pegawai dan pensiun, dan (iii) tata usaha kepegawaian dan administrasi jabatan fungsional.

c. Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat

Komponen kegiatan pengembangan organisasi tata laksana, hukum, dan pelaksanaan hubungan masyarakat antara lain : (i) analisa/pengkajian pengembangan organisasi dan tata laksana, (ii) penyelenggaraan kehumasan dan pemberitaan, (iii) pameran dan promosi perikanan budidaya, (iv) penyusunan naskah perundang-undangan, (v) pengelolaan perpustakaan, dan (vi) pelaksanaan Indonesia Aquaculture

d. Bagian Keuangan dan Umum

Komponen kegiatan penyelesaian dokumen/laporan keuangan dan umum antara lain : (i) penyelesaian laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI), (ii) pengelolaan rumah tangga dan perlengkapan, dan (iii) inventarisasi aset Ditjen perikanan budidaya.

2.2.2. Anggaran

Guna mendukung rencana kinerja tersebut, Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya mengalokasikan anggarannya yang berjumlah Rp. 71.091.840.000 untuk sub-sub program peningkatan produksi perikanan budidaya melalui kegiatan eselon III lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya diantaranya :

a. Bagian Program sebesar Rp. 10.382.070.000,-;

b. Bagian Kepegawaian sebesar Rp. 3.638.989.000,-;

c. Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat sebesar Rp. 8.013.149.000,-; dan d. Bagian Keuangan dan Umum sebesar Rp. 49.057.632.000,-

2.2.3. PENETAPAN KINERJA/PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2014

Sebagai penjabaran dari Rencana Kinerja Tahunan maka disusun Perjanjian Kinerja yang memuat mengenai perjanjian kinerja antara Eselon II dengan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya sebagaimana berikut :

(26)

18

PENETAPAN KINERJA

Unit Kerja Eselon II : Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun Anggaran : 2014

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

CUSTOMER PERSPECTIVE

1 Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan profesional

1 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon

III,IV dan V lingkup Ditjen PB (persen) 50

2 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat fungsional

(persen) 50

2 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB

3 Service Level Agreement di Ditjen PB (persen) 75 4 Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi

dan data terkini di Ditjen PB (skala likert 1-5) 4,25

3 Terwujudnya good governance & clean government

5 Tingkat ketaatan terhadap SAP DJPB (persen) 100 6 Tingkat kepatuhan terhadap SPI DJPB (persen) 100 7 Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan

(CaLK) DJPB cukup

8 Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti

dibanding total rekomendasi di DJPB (persen) 100

9 Nilai perencanaan Kinerja DJPB 27,5

10 Nilai Pengukuran Kinerja DJPB 15,5

11 Nilai Pelaporan Kinerja DJPB 12

12 Nilai Evaluasi Program DJPB 4,5

13 Nilai Pencapaian Kinerja DJPB 16

14 Nilai Penerapan RB DJPB 80 (setara level 4)

15 Persentase jumlah asset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah asset BMN yang ada

(persen) 80

4 Terkelolanya anggaran secara optimal

di Ditjen PB 16 Persentase penyerapan Anggaran Ditjen PB

(persen) > 95

5 Terwujudnya kerja sama bidang PB di dalam dan luar negeri yang

implementatif 17 Persentase jumlah kerja sama yang di

implementasikan (persen) 80

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

6 Terintegrasinya sistem informasi Ditjen

Perikanan Budidaya 18 Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibandingkan dengan data yang

dikirim dari Ditjen PB (persen) 100

7 Terselenggaranya RB Ditjen PB sesuai

roadmap RB KKP 19 Persentase rencana aksi RB di Ditjen PB yang telah

terpenuhi (persen) 100

8

Terlaksananya kerja sama

internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang PB

20 Rasio jumlah ruang lingkup kerja sama yang berhasil dilaksanakan terhadap total ruang lingkup

kerja sama (persen) 85

9 Terselenggaranya perencanaan program perikanan budidaya yang efektif

21 Rasio jumlah anggaran yang dibutuhkan dibanding

dengan jumlah anggaran yang diterima (persen) 85 22 Konsistensi pelaksanaan kegiatan terhadap rencana

kerja pemerintah (persen) 85

23 Rasio hasil evaluasi kinerja yang ditindaklanjuti

dalam perencanaan (persen) 85

LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE

(27)

19

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

10 Tersedianya SDM Setditjen PB yang kompeten dan profesional

24 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon III,

IV dan V lingkup Setditjen PB (persen) 50

25 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat fungsional

lingkup Setditjen PB (persen) 50

11 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB

26 Service Level Agreement di Setditjen PB (persen) 75 27 Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi

dan data terkini di Setditjen PB (skala likert 1-5) 4,25

12 Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen PB

28

Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Setditjen PB (persen)

100

29 Nilai AKIP Setditjen PB NILAI AKIP A

30 Nilai integritas Setditjen PB 6,75

31 Nilai Inisiatif anti korupsi Setditjen PB 7,75 32 Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB 80 (setara level 4) 13 Terkelolanya anggaran Setditjen PB

secara optimal 33 Persentase penyerapan Anggaran Setditjen PB

(persen) > 95

Program : Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya

Kegiatan : Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya

Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp. 71.091.840.000

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Slamet Soebjakto Moh. Abduh Nurhidajat

(28)

20 2.2.4. PENGUKURAN/PENGELOLAAN KINERJA

Dalam rangka mengukur capaian indikator kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 dengan menggunakan pengelolaan kinerja berbasis Balanced Scorecard (BSC), pengukuran capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) ditetapkan berdasarkan ketentuan sebagai berikut :

1. Pengukuran kinerja dilakukan secara periodik (triwulanan);

2. Pengukuran kinerja dilakukan dari bawah ke atas;

3. Pencapaian kinerja atasan merupakan akumulasi pencapaian kinerja bawahannya;

4. Data yang dimasukkan sebagai pencapaian kinerja merupakan data yang telah diverifikasi oleh tim Strategic Management Office (Tim Pengelola Kinerja lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya) sebagai data mutakhir yang diambil dari sumber data yang tepat;

5. Status capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditunjukkan dengan warna : (i) merah (untuk indikator yang di bawah batas toleransi); (ii) kuning (untuk indikator dalam batas toleransi); dan (iii) hijau (untuk indikator yang telah/melebihi target).

Pengukuran kinerja berbasis Balanced Scorecard dilakukan dengan cara penghitungan capaian terhadap target dengan menggunakan polarisasi, Maximize, Minimize, dan Stabilize.

1. Maximize

IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi maximize yaitu IKU yang mempunyai kriteria pencapaian semakin tinggi (dari nilai 100%) semakin baik.

2. Minimize

IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi minimize yaitu IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi minimize yaitu IKU yang mempunyai kriteria pencapaian semakin rendah (dari nilai 100%) semakin baik.

3. Stabilize

IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi stabilize yaitu IKU yang semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik.

(29)

21

BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2014, Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menetapkan 13 (tiga belas) Sasaran Strategis (SS) dan 33 (tiga puluh tiga) Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam upaya pencapaian visi dan misi yang dilakukan melalui berbagai kegiatan strategis, baik secara teknis maupun administratif. Penetapan kinerja tersebut disahkan melalui SK Nomor 32/KEP- DJPB/2014 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2014. Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut dilaksanakan pada 3 (tiga) perspektif, yaitu : (i) Customer Perspective; (ii) Internal Process Perspective; dan (iii) Learning and Growth Perspective. Hasil pengukuran kinerja inilah yang dilaporkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tingkat Eselon II. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dari ketiga perspektif tersebut adalah seperti pada tabel berikut.

Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA

TARGET TAHUN 2014

TARGET S/D TRIWULAN I TAHUN 2014

REALISASI S/D TRIWULAN I TAHUN 2014

% CAPAIAN TERHADAP TARGET S/D TRIWULAN I TAHUN 2014

% CAPAIAN TERHADAP TARGET

TAHUN 2014

KETERANGAN

Customer Perspective 1 Tersedianya SDM

Ditjen PB yang kompeten dan profesional

1 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon III, IV dan V lingkup Ditjen PB (persen)

50 0 0 100,00 0,00 Non Kumulatif,

dihitung di akhir tahun

Capaian pada tahun 2013 adalah 12,71%

dari target 60%

(21,18%) 2 Indeks Kesenjangan

Kompetensi pejabat fungsional (persen)

50 0 0 100,00 0,00 Non Kumulatif,

dihitung di akhir tahun

Capaian pada tahun 2013 adalah 42,26%

dari target 60%

(70,43%) 2 Tersedianya

informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB

3 Service Level Agreement di Ditjen PB (persen)

75 0 0 100,00 0,00 Non Kumulatif,

dihitung di akhir tahun

Capaian pada tahun 2013 adalah 80%

dari target 70%

(114,29%) 4 Persepsi user

terhadap

kemudahan akses informasi dan data terkini Ditjen PB

4,25 0 0 100,00 0,00 Non Kumulatif,

dihitung di akhir tahun

Capaian pada tahun 2013 adalah 4 dari

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya
Gambar 3. Persentase jumlah pegawai lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya berdasarkan tingkat pendidikan
Tabel 2.  Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Tabel 6. Sasaran Strategis 2 “Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB” sampai  dengan triwulan I Tahun 2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

Praktik Pengalaman Lapangan yang selanjutnya disebut PPL adalah kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan

kepuasan masyarakat berdasarkan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik,

Berdasarkan latar belakang serta fenomena berbagai masalah yang timbul diatas, maka penulis berinisiatif untuk mengambil judul dalam penelitian ini adalah “Pengaruh

(2) PARA PIHAK bertanggung jawab untuk menyosialisasikan Perjanjian Kerja Sama dan SOP Penegakan Hukum Penanganan Tindak Pidana Perikanan, Pembinaan Masyarakat,

cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk

Yaitu, diharapkan dengan penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai sumber informasi dan pengetahuan tentang persepsi remaja di Dusun Karang Petak Desa Aikmel

Sedangkan untuk kompetensi teknis dapat diidentifikasi 16 Kompetensi teknis untuk Jabatan Pengadministrasian Akademik Program Pascasarjana, 16 Kompetensi teknis untuk

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis dari pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan