25 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643
PENGARUH BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA TENAGA
KERJA TERHADAP VOLUME PRODUKSI TUNGKU
DI DESA BRAJA MULYA KECAMATAN
BRAJA SELEBAH
TUKASNO
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lampung Timur Jl. Pramuka Labuhan Ratu II Way Jepara Lampung Timur
ABSTRACT
Production volume is one of the spearheads of companies that benefit from marketing activities. The cost of raw materials and labor costs are factors that can determine the production volume of a product. Problem formulation in this research is 1. Is there influence of raw material cost to production volume of stove in Braja Mulya Village Braja Selebah Subdistrict? 2. Is there any effect of labor cost to production volume of furnace in Braja Mulya Village Braja Selebah Sub-district? 3. Is there any effect of raw material cost and labor cost to production volume of furnace in Braja Mulya Village Braja Selebah Sub-district?
This study aims to 1. Know whether there is influence of raw material costs to the volume of stove production in Braja Mulya Village Braja Selebah District ? 2. Knowing whether there is influence of labor cost to production volume of furnace in Braja Mulya Village Braja Selebah Subdistrict? 3. Knowing whether there is the cost of raw materials and labor costs to the volume of stove production in Braja Mulya Village Braja Selebah District?
This research was conducted with independent variable. Data analysis technique using Simple Linear Regression with regression equation: Y '= a + b1X1 + b2X2 + ... + bn Xn. After the data were analyzed the regression equation was obtained as follows: Y = 1,514 + 0,662 X1 + 0,436 X2.
Coefficient Determination in this research is equal to 99.3% dependent variable. The F-count is 9.039 larger than the F-table of 3,047 with a significance level of 5%. To know which independent variables are more important, then seen from the equation Y = 1.514 + 0.662 X1 + 0.436 X2. it turns out 0.662> 0.436, this means the cost of raw materials is higher than the labor cost of the production volume. From the results of the analysis, the work hypothesis that can be submitted can be verified.
26 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Penelitian
Pabrik tungku yang ada di desa Braja Mulya kecamatan Braja Selebah merupakan sebuah pabrik tungku yang telah beroperasi cukup lama dan cukup memiliki basis penjualan yang baik. Pabrik tungku di desa Braja Mulya ini merupakan sebuah usaha yang bergerak untuk tujuan profit oriented sehingga mengharuskan setiap produksi menghasilkan laba yang setinggi-tingginya untuk meningkatkan kemakmuran serta daya saing dengan usaha sejenis yang saat ini semakin banyak berkembang dan akan mempengaruhi kemajuan pabrik tungku di desa Braja Mulya ini.
Sebuah usaha yang dibergerak dan bertujuan untuk mencari laba serta usaha bergerak dibidang
penjualan produk, maka
meningkatkan penjualan pada level tertinggi adalah kunci dalam menghasilkan laba yang sebesar-besarnya atau laba yang optimal yang dapat diterima setiap kali melakukan kegiatan produksinya. Apabila laba tercapai dengan baik, maka dengan secara otomatis maka visi misi akan tercapai. Hal ini tentu karena sebuah usaha yang bergerak untuk memperoleh laba, maka visi dan misi yang dibuat pun akan merujuk pada laba optimal yang harus dicapai.
Pada hakikatnya, apabila penjualan tinggi maka laba akan semakin tinggi didapatkan. Oleh sebab itu, meningkatkan penjualan tentu sangat penting untuk terus dipelajari, dievaluasi serta dilakukan
untuk semakin memperbaiki
pendapatan sehingga perusahaan dapat terus berkembang dan menjadi sebuah usaha yang maju sehingga
citra perusahaan akan semakin menancap pada para konsumennya.
Volume penjualan yang dapat
diperoleh merupakan sebuah
cerminan laba yang akan didapatkan. Oleh sebab itu volume penjualan menjadi sebuah hal penting yang harus didapatkan sebaik-baiknya oleh setiap produsen. Volume penjualan yang baik akan menjadi sebuah hal positif untuk perusahaan mendapatkan laba yang maksimal dari proses pemasarannya.
Penjualan tentu sebuah hasil akhir dari serangkaian proses produksi dimana penjualan menjadi titik penting dalam kelangsungan hidup sebuah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan jual beli barang. Untuk mencapai sebuah penjualan yang tertinggi tentu diperlukan kiat-kiat serta strategi yang jitu untuk mengalahkan produk pesaing dan meningkatkan penjualan produk milik perusahaan sendiri.
Pada masa sekarang ini, sudah barang tentu volume penjualan yang baik akan menyebabkan laba yang tinggi pula. Begitu pula sebaliknya, apabila volume penjualan menurun tentu berbahaya bagi perusahaan bahkan apabila hal ini terjadi, tentu dapat mengancam masa depan dan kelangsungan hidup perusahaan dimasa-masa mendatang sehingga pihak top manager perusahaan harus
benar-benar memperhitungkan
matang penjualan perusahaannya setiap saat.
Berbagai masalah yang dapat timbul dari penjualan ini, tentu membutuhkan penanganan yang baik. Masalah peningkatan volume penjualan adalah masalah kompleks yang harus diselesaikan semua perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang. Disamping meningkatkan volume penjualan
27 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643 tentu harus dibarengi dengan
meminimalkan semua biaya
termasuk berbagai biaya-biaya dalam proses produksi seperti biaya bahan baku serta biaya tenaga kerja.
Manajemen pemasaran yang tepat, akan menyebabkan kehidupan dan kelangsungan perusahaan pada tahun-tahun mendatang. Begitu pula pabrik tungku di desa Braja Mulya, langkah pemasaran yang tepat yaitu dengan meningkatkan penjualan yang sebanyak-banyaknya serta meminimalisir biaya-biaya serendah-rendahnya tentu menjadi langkah positif didalam sebuah usaha yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaanya. Oleh sebab itu bagi pabrik tungku di desa Braja Mulya ini, hal ini merupakan masalah yang kompleks untuk ditangani dan dipecahkan permasalahannya.
Belum stabilnya volume
penjualan ini tentu berbahaya bagi kelangsungan pabrik tungku Braja Mulya.Volume penjualan yang terus meningkat atau stabil diangka yang besar serta biaya-biaya yang diminimalisir tentu akan menjadi sebuah jaminan tersendiri bagi perusahaan dalam kelangsungan hidup perusahaannya. Pentingnya peningkatan volume penjualan setiap bulannya mengharuskan setiap perusahaan harus berlomba-lomba meningkatkan serta menggali semua potensi yang dimiliki perusahaan untuk menjadi market leader dalam volume penjualan setiap bulannya.
Berdasarkan latar belakang serta fenomena berbagai masalah yang timbul diatas, maka penulis berinisiatif untuk mengambil judul dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Biaya Bahan Baku Dan Biaya Tenaga Kerja Terhadap Volume Produksi Tungku di Desa
Braja Mulya Kecamatan Braja Selebah”.
b. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi
pokok permasalahan dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh biaya bahan baku terhadap volume Produksi tungku di desa Braja Mulya Kecamatan Braja Selebah?
2. Apakah ada pengaruh biaya tenaga kerja terhadap volume Produksi tungku di desa Braja Mulya Kecamatan Braja Selebah?
3. Apakah ada pengaruh biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja terhadap volume produksi tungku di desa Braja Mulya Kecamatan Braja Selebah?
c. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
Adapun tujuan dari adanya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh biaya bahan
baku terhadap volume
produksi tungku di desa Braja Mulya Kecamatan Braja Selebah?
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh biaya tenaga kerja terhadap volume produksi tungku di desa Braja Mulya Kecamatan Braja Selebah?
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja terhadap volume produksi
28 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643 tungku di desa Braja Mulya
Kecamatan Braja Selebah?
d. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemilik Usaha
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumbangan fikiran bagi masyarakat dalam menyikapi masalah-masalah yang timbul
dalam bidang manajemen
pemasaran khususnya tentang Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja dan Volume Produksi.
2. Bagi Pihak Lain
Diharapkan dapat menjadi tambahan referensi sehingga dapat digunakan untuk bahan pertimbangan bagi pembaca dan pengguna penelitian ini dikemudian hari.
II. TINJAUN PUSTAKA a. Biaya Bahan Baku
Menurut Hanggana (2006:11) yang dimaksud dengan bahan baku adalah bahan yang digunakan untuk membuat sebuah produk. Sedangkan pengertian biaya bahan baku
menurut Hanggana (2006:11)
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan biaya bahan baku adalah seluruh biaya yang digunakan untuk membuat suatu barang jadi. Bahan pasti akan menempel menjadi satu dengan barang jadi.
Sedangkan dalam pengertian lainnya, pengertian biaya bahan baku
menurut Narifin (2007:202)
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan biaya bahan baku adalah biaya yang digunakan sebuah organisasi untuk mendapatkan bahan utama atau bahan pokok dan merupakan komponen utama sebuah
produk. Biaya bahan baku
merupakan komponen yang tidak
bisa dipisahkan dalam setiap proses produksi sebuah perusahaan atau organisasi.
Menurut beberapa pengertian diatas, maka penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan biaya bahan baku merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang digunakan proses produksi. Bahan baku merupakan komponen utama dalam proses produksi, artinya bahan baku merupakan hal yang harus ada dalam setiap proses produksi. Hal ini menjadikan bahwa biaya bahan baku menjadi sebuah biaya yang harus ada didalam setiap kegiatan proses produksi didalam sebuah perusahaan.
b. Prosedur Sistem Pembelian Bahan Baku
Menurut Simamora (2012:43) menyebutkan bahwa dalam proses pembelian bahan baku terdapat beberapa prosedur sistem. Adapaun prosedur-prosedur tersebut adalah:
1. Prosedur Permintaan Bahan Baku
Hal ini dilakukan jika persediaan bahan baku yang ada digudang sudah mencapai jumlah tingkat minimum pemesanan kembali (reoder point). Bagian gudang
kemudian membuat surat
permintaan pembelian untuk dikirimkan ke bagian pembelian. 2. Prosedur Order Pembelian
Dalam prosedur ini, bagian
pembelian melaksanakan
pembelian atas dasar permintaan pembelian dari bagian gudang. 3. Prosedur Penerimaan Bahan
Baku
Sistem ini, pemasok akan mengirimkan bahan baku kepada perusahaan sesuai dengan surat
29 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643
order pembelian yang
diterimanya.
4. Prosedur Pencatatan Penerimaan Bahan Baku di Bagian Gudang Sistem ini adalah sistem dimana bagian penerimaan menyerahkan bahan baku yang diterima oleh pemaso kepada bagian gudang. 5. Prosedur Pencatatan Utang yang
Timbul dari Pembelian Bahan Baku
Sistem ini, bagian pembelian menerima faktur pembelian dari pemasok. Bagian pembelian memberikan tanda tangan diatas faktur pembelian sebagai tanda persetujuan bahwa faktur dapat dibayar kepada pemasok telah
memenuhi syarat-syarat
pembelian yang ditentukan oleh perusahaan.
c. Jenis-Jenis Bahan Baku
Menurut Hanggana (2006:19)
menyebutkan bahwa jenis-jenis bahan baku dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Bahan Baku Langsung
Bahan baku langsung atau direct
material adalah semua bahan
baku yang merupakan bagian daripada barang yang dihasilkan. Biaya ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku langsung yang mempunyai hubungan erat dan sebanding dengan jumlah barang yang dihasilkan
2. Bahan Baku Tidak Langsung Bahan baku tidak langsung atau yang sering disebut juga dengan istilah indirect material adalah bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung tampak pada brang jadi yang dihasilkan.
d. Biaya Tenaga Kerja
Menurut Mulyadi (2007:343) mendefinisikan bahwa biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja tersebut. sedangkan menurut Sukirno (2008:6) biaya tenaga kerja adalah semua balas jasa (teken prestasi) yang diberikan oleh perusahaan kepada semua tenaga kerja atau pekerja yang ada didalam perusahaan tersebut secara langsung maupun tidak langsung.
Adapun pengertian lainnya dari biaya tenaga kerja adalah definisi biaya tenaga kerja menurut Supriyono (2009:20) biaya tenga kerja merupakan semua atau keseluruhan biaya-biaya yang menyangkut dengan gaji dan upah kepada seluruh pekerja atau karyawan yang secara praktis dapat diidentifikasikan oleh perusahaan.
Dari beberapa pengertian-pengertian diatas, maka penulis mengambil sebuah kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan biaya tenaga kerja adalah keseluruhan biaya balas jasa kepada karyawan atau pekerja. Biaya tenaga kerja merupakan sebuah hal yang penting bagi karyawan dan juga perusahaan. Biaya tenaga kerja yang baik tentu akan memberikan dampak kemakmuran bagi karyawan perusahaan tersebut sehingga karyawan dapat terus bekerja dengan penuh semangat.
e. Jenis-Jenis Biaya Tenaga Kerja
Menurut Sukirno (2008:2) biaya tenaga kerja untuk fungsi produksi dapat dibedakan menjadi sebagai berikut, yaitu:
1. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung adalah semua balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik
30 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643 diidentifikasikan atau diikuti
jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan oleh perusahaan. 2. Biaya Tenaga Kerja Tidak
Langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah semua balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik, akan tetapi manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada produk tertentu yang akan atau telah dihasilkan oleh perusahaan.
f. Volume Produksi
Volume Produksi menurut Kotler (2008:203) mendefinisikan yang dimaksud dengan volume produksi adalah barang yang ter produksi untuk jangka waktu tertentu dan didalamnya mempunyai strategi pelayanan yang baik. Volume
produksi biasanya berbentuk numerik atau deretan angka dimana
deretan angka tersebut sering disebut unit.
Menurut Swastha (2006:65) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan volume produksi adalah produksi bersih dari laporan laba perusahaan. Produksi bersih diperoleh melalui hasil produksi seluruh produk selama jangka waktu tertentu dan hasil produksi yang dicapai dari pangsa pasar yang merupakan produksi potensial yang dapat terdiri dari kelompok pembeli jangka waktu tertentu. Sedangkan menurut Stapelton (2011:137) mengatakan bahwa volume produksi adalah pencapaian produksi yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif dari segi fisik maupun volume.
Berdasarkan
pengertian-pengertian diatas maka penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan volume produksi adalah jumlah
barang yang telah ter produksi dalam sebuah perusahaan.
g. Kerangka Fikir
Hubungan antar variabel yang akan diteliti tersebut dapat dijelaskan melalui suatu model yang disebut dengan paradigma penelitian atau model penelitian. (Sugiyono, 2009:63). Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan tinjauan pustaka, maka dapat disusun model penelitian ini kedalam model penelitian seperti gambar berikut:
Gambar Fikir
h. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2009: 96) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis penelitian ini adalah:
1. Ho : Tidak Ada pengaruh biaya bahan baku terhadap volume
X1 Biaya Bahan Baku X2 Biaya Tenaga Kerja Y Volume Produksi
31 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643 produksi tungku di desa Braja
Mulya Kecamatan Braja Selebah. Ha : Ada pengaruh biaya bahan baku terhadap volume produksi tungku di desa Braja Mulya Kecamatan Braja Selebah.
2. Ho : Tidak Ada pengaruh biaya tenaga kerja terhadap volume produksi tungku di desa Braja Mulya Kecamatan Braja Selebah. Ha : Ada pengaruh biaya tenaga kerja terhadap volume produksi tungku di desa Braja Mulya Kecamatan Braja Selebah.
3. Ha : Tidak Ada pengaruh biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja terhadap volume produksi tungku di desa Braja Mulya Kecamatan Braja Selebah.
Ho : Ada pengaruh biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja terhadap volume produksi tungku di desa Braja Mulya Kecamatan Braja Selebah.
III. Metode Penelitian
a. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1). Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yakni dua variabel independen dan satu varibael
dependen. Adapun variabel
independen dari penelitian ini adalah Biaya Bahan Baku (X1) dan Biaya Tenaga Kerja (X2), sedangkan variabel dependen penelitian ini adalah Volume produksi.
2). Definisi Operasional Variabel
Variabel (X1) Biaya Bahan Baku yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang digunakan proses produksi. Adapun indikator-indiaktor Biaya Bahan Baku adalah sebagai berikut:
1) Jenis Bahan Baku adalah jenis bahan yang digunakan dalam produksi.
2) Jumlah Barang dan Harga Per Unit adalah kuantitas bahan baku yang digunakan dan harga tiap satuan bahan baku.
3) Nilai Bahan Baku dalam Persediaan adalah harga bahan baku yang disimpan dalam gudang.
Variabel (X2) Biaya Tenaga Kerja yaitu keseluruhan biaya balas jasa kepada karyawan atau pekerja. Adapun indikator Biaya Tenaga Kerja adalah:
1) Standar dan Biaya Hidup
Pegawai adalah biaya
kehidupan pegawai sehari-hari. 2) Ukuran Perbandingan Upah adalah pertimbangan dalam pemberian kompensasi.
3) Penawaran dan Kemampuan
membayar adalah tawar
menawar dan kekuatan
perusahaan dalam memberikan kompensasi.
4) Pemerintah adalah kebijakan pemeriantah untuk perusahaan
Variabel Y adalah
Volume produksi yaitu laporan barang yang telah terproduksi dalam bentuk angka. Adapun indikator volume produksi adalah: 1) Persediaan bahan baku adalah
total bahan baku yang tersedia 2) Kemampuan produksi adalah
kemampuan memproduksi
perusahaan
3) Kapasitas Produksu adalah kapasitas dapat melakukan produksi.
32 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643
b. Data Penelitian
Data yang dianalisis adalah data biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan volume produksi dalam bentuk laporan akhir bulanan pada setiap akhir bulan atau tutup buku setiap bulannya.
c. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi dan wawancara.
d. Teknik Analisis Data
Analisis regresi linier berganda merupakan hubungan linier antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,...Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah
masing-masing variabel
independen berpengaruh positif
atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan
Adapun rumus regresi linier sederhana menurut Sugiyono (2009:273) adalah:
Y’ = a + b1X1 + b2X2 + ... + bn Xn
Dimana:
Y : Variabel Dependen
X1 dan X2 : Variabel Independen
a : Konstanta (nilai Y’ apabila
X1,X2...,Xn =0)
b : Koefisien regresi (nilai
peningkatan atau penurunan)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Pabrik Tungku desa Braja Mulya merupakan sebuah pabrik yang bergerak dibidang produksi tungku dari hulu sampai ke hilir yaitu dari proses produksi sampai pada proses penjualan atau pemasaran tungku tersebut. Pabrik tungku desa Braja Mulya ini merupakan pabrik tungku yang sudah cukup lama beroperasi dimana pabrik Tungku Braja Mulya ini memulai aktifitas produksinya sejak tahun 2003.
Pabrik tungku Braja Mulya ini terletak di desa Braja Mulya RT/RW 018/004 Kecamatan Braja Selebah Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung. Adapun pabrik tungku Braja Mulya ini merupakan pabrik tungku milik bapak Mulyanto dengan memperkerjakan beberapa orang tenaga kerja sebanyak 7 orang tenaga kerja yang membantu dari seluruh proses produksi sampai pada pemasaran tungku Braja Mulya ini.
Pada awalnya, pabrik tungku Braja Mulya ini hanya memfokuskan pada proses produksi dan melakukan kegiatan bersama dengan pihak lain dalam proses pemasaran. Namun pada selanjutnya pabrik tungku Braja Mulya melakukan seluruh rangkaian produksi sampai pemasaran sendiri sehingga dapat semakin memajukan
pabrik Tungku Braja Mulya
Kecamatan Braja Selebah Lampung Timur ini.
Berdasarkan keterangan dari pihak pabrik Tungku Braja Mulya, kegiatan produksi tungku ini dilakukan dilahan milik sendiri yaitu dirumah bapak Mulyanto yang terletak didesa Braja Mulya RT/RW 018/004 Kecamatan Braja Selebah
33 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643 Kabupaten Lampung Timur. Adapun
kegiatan proses produksi pada pabrik ini dilakukan dengan bantuan tenaga kerja yang dipekerjakan oleh bapak Mulyanto dalam pabrik Tungku miliknya.
b. Hasil Analisis Regresi
Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan
menggunakan alat analisis Regresi Linier Berganda. Penelitian ini variabel X1 adalah biaya bahan baku dan X2 adalah biaya tenaga kerja, dimana biaya-biaya ini bersatuan rupiah. Dan variabel Y adalah volume produksi yang dikalikan dengan harga jual produk sehingga menjadi satuan rupiah. Harga jual tungku adalah sebesar Rp. 20.000,00.
Untuk menentukan persamaan regresi didalam penelitian ini, adapun yang menjadi data X dan data Y adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Data XI,X2 dan Y No. Bulan Variabel Y
(Pendapatan dari hasil produksi) Variabel X1 (Biaya BB) Variabel X2 (Biaya TK) 1 Jan Rp. 4.360.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.090.000 2 Feb Rp. 3.880.000 Rp. 1.755.000 Rp. 970.000 3 Mar Rp. 4.660.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.100.000 4 Apr Rp. 5.420.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.165.000 5 Mei Rp. 4.120.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1. 355.000 6 Juni Rp. 5.720.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.430.000 7 Juli Rp. 5.580.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1. 395.000 8 Agust Rp. 5.060.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.265.000 9 Sept Rp. 5.180.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.295.000 10 Okt Rp. 3.660.000 Rp. 1.755.000 Rp. 915.000 11 Nov Rp. 4.520.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1. 130.000 12 Des Rp. 4.760.000 Rp. 1.755.000 Rp. 1.190.000 Total Rp. 56.920.000 Rp. 21.060.000 Rp. 14. 300.000 Sumber: Dokumentasi pabrik tungku
Dari data diatas, maka penulis menganalisis menggunakan bantuan program spss. Adapun hasil regresi linier berganda menggunakan spss hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Persamaan Regresi
Sumber : Data Sekunder SPSS
Pada tabel Coefficients
menunjukan bahwa pada kolom B pada Constant (a) adalah sebesar 1.514. Sedangkan pada nilai koefisien regresi b1 (Biaya Bahan Baku) adalah 0,667 sedangkan b2 (Biaya Tenaga Kerja) adalah 0,326 Sehingga dari hasil ini dapat ditentukan persamaan regresi penelitian ini sebagai berikut:
Y’ = a + b1X1 + b2X2 + ... + bn Xn atau Y = 1.514 + 0,667 X1 +
0,326X2
{Y = 1.514 + 0,667 (Biaya Bahan Baku) + 0,326 (Biaya Tenaga
Kerja)}
Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi dan menyatakan perubahan rata-rata variabel Y atau variabel dependen. Sehingga dalam persamaan ini apabila diterjemahkan adalah sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 1.514 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai b maka nilai volume produksi adalah sebesar 1.514.
2. Koefisien regresi X1 sebesar 0,667 artinya bahwa setiap penambahan 1 nilai dari biaya bahan baku maka nilai volume produksi mengalami kenaikan sebesar 0,667. 3. Koefisien regresi X2 sebesar
0,326 artinya bahwa setiap penambahan 1 nilai dari biaya tenaga kerja maka nilai volume produksi mengalami kenaikan sebesar 0,326
34 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643
Uji T
Uji T pada dasarnya
menunjukkan menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen.
Adapun hasil uji T berdasarkan yang diolah menggunakan SPSS dalam penelitian ini adalah dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:
Tabel .Uji T
Sumber : Data Sekunder SPSS
Dari hasil uji T diatas, dapat dilihat bahwa nilai dari variabel X1 dan X2 adalah sebesar 6,881 dan
6,455 lebih besar dari
menggunakan tingkat
signifikansi 5% dengan rumus df = n-k atau df = (12-3) maka didapatkan
sebesar 2,262. Adapun nilai signifikansi atau α sebesar 0,05 dan pada hasil perhitungan nilai signifikansi adalah 0,000 sehingga nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa > sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa Ada pengaruh biaya bahan baku terhadap volume produksi tungku di desa Braja Mulya Kecamatan Braja Selebah. Dan Ada pengaruh biaya tenaga kerja terhadap volume produksi tungku di desa Braja Mulya Kecamatan Braja Selebah.
Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi ( ) mengukur seberapa jauh kemampuan
variabel independen dalam
menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah diantara nol sampai satu.Berikut adalah koefisien determinasi dari penelitian ini yang diolah dengan menggunakan SPSS sebagai berikut:
Tabel. Koefisien Determinasi
Sumber : Data Sekunder SPSS
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,997 menunjukan bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah sangat kuat. Dari tabel diatas juga terlihat bahwa nilai R Square adalah sebesar 0,993 menunjukan bahwa variasi
variabel independen mampu
menjelaskan 99,3% variasi variabel dependen. Sedangkan sisanya 0,7 % dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel independen.
Uji F
Uji serentak yaitu uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Adapun berdasarkan perhitungan didapatkan bahwa hasil uji F dengan menggunakan program SPSS adalah sebagai berikut:
Tabel. Uji F
Sumber : Data Sekunder SPSS
Berdasarkan perhitungan diatas,
didapatkan bahwa adalah
sebesar 9,309 sedangkan untuk dengan taraf signifikansi 5% adalah didapat sebesar 3,047. Adapun taraf signifikansi diperoleh 0,000 lebih
35 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643 kecil dari 0,05 Sehingga dapat
disimpulkan bahwa >
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa Ada pengaruh biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja terhadap volume produksi tungku di desa Braja Mulya Kecamatan Braja Selebah.
V. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh biaya bahan
baku terhadap volume
produksi tungku di desa Braja Mulya Kecamatan Braja Selebah sebesar 66,7%. 2. Ada pengaruh biaya tenaga
kerja terhadap volume produksi tungku di desa Braja Mulya Kecamatan Braja Selebah sebesar 32,6%. 3. Ada pengaruh biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja terhadap volume produksi tungku di desa Braja Mulya Kecamatan Braja Selebah
b.Saran
Berdasarkan hasil perhitungan dalam penelitian ini, maka penulis ingin memberikan saran yaitu:
1. Bagi Produsen diharapkan dapat meningkatkan produksi untuk meningkatkan laba dan meningkatkan kemakmuran perusahaan kedepannya. 2. Bagi konsumen hendaknya
dapat memilih produk tungku
yang terbaik sehingga
mendapatkan tungku yang tahan lama dan berkualitas tinggi untuk mendukung kegiatan sehari-hari.
3. Bagi pemerintah hendaknya dapat memberikan bantuan kepada usaha kecil menengah
untuk meningkatkan
produktivitas dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2006. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa: Bandung. CV Alfabeta Hanggana, Sri. 2006. Prinsip Dasar
Akuntansi Biaya: Surakarta. Mediatama
Kotler, Phillip. 2008. Manajemen Pemasaran: Jakarta. Salemba Empat
Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya edisi kelima: Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada . 2007. Persamaan Dasar
Akuntansi edisi kedua.
Yogyakarta. Universitas
Gadjah Mada
Narafin, M. 2007. Penganggaran
Perusahaan: Jakarta
Salemba Empat
Simamora, Henry. 2012. Manajemen Sumber daya Manusia edisi lima : Jakarta. Erlangga
Stapelton, Hartson. 2011.
Manajemen Pemasaran dan Bisnis edisi 5: Jakarta. Ghalia Indonesia
Staton, William J. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran: Jakarta. Erlangga
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D: Bandung. CV Alfabeta
Sukirno, Sadono. 2008. Mikro
Ekonomi Teori Pengantar
edisi ketiga: Jakarta.
36 | Jurnal DINAMIKA Vol. 3 No. 2 – Desember 2017 ISSN:2460-3643 Supriyono, R.A. 2009. Akuntansi
Biaya buku 1: Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga
Pokok: Jakarta. Salemba
Empat
.. 2009. Akuntansi Biaya buku 4: Penentuan
Harga Pokok: Produksi.
Jakarta. Salemba Empat Swastha,Basu. 2006. Pengantar
Bisnis Modern: Jakarta.