• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN. pedesaan yang telah lama berperan dalam pengembangan cadangan pangan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN. pedesaan yang telah lama berperan dalam pengembangan cadangan pangan."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lumbung pangan adalah salah satu kelembagaan pangan masyarakat di pedesaan yang telah lama berperan dalam pengembangan cadangan pangan.

Peranan lumbung di masa lalu lebih bersifat sosial dan bentuk kegiatannya yaitu penyimpan hasil panen secara kelompok yang dapat dimanfaatkan oleh anggota bila sewaktu waktu dibutuhkan terutama dalam menghadapi masa paceklik atau rawan pangan.

Dalam rangka mendukung upaya pengembangan cadangan pangan masyarakat melalui pengembangan lumbung pangan, maka pemerintah mengalokasikan dana bantuan sosial lumbung pangan mulai Tahun 2010-2014 yang bersumber dari dana APBN (dana dekonsentrasi) untuk pengadaan pangan/pengisian lumbung dan penguatan modal usaha.

Pada Tahun 2015, pemerintah pusat mengalokasikan dana bantuan sosial (bansos) lumbung pangan tahap pengembangan kepada 70 kelompok lumbung pangan pengelola fisik lumbung pangan DAK Tahun 2013 atau 2014 di 13 kabupaten yang masing-masing kelompok memperoleh 20 juta rupiah untuk pengadaan/pengisian lumbung.

Untuk itu dilakukan pertemuan evaluasi di tingkat provinsi untuk dapat mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan lumbung pangan dan masyarakat serta upaya pemecahan.

(2)

B. Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan Pertemuan Evaluasi Lumbung Pangan Provinsi NTT Tahun 2015 adalah :

1. Menyamakan presepsi bagi aparat di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, dalam rangka pengelolaan lumbung pangan masyarakat di 22 Kabupaten/Kota se NTT.

2. Mengevaluasi perkembangan pengelolaan dana bansos lumbung pangan yang bersumber dari dana APBN maupun dana APBD Provinsi Tahun 2009-2014 (Tahap Pasca Kemandirian) dan bantuan sosial lumbung pangan Tahun 2015.

C. Metode

Metode yang digunakan pada Pertemuan ini adalah : 1. Presentasi/Pemaparan Materi oleh Nara Sumber.

2. Diskusi.

D. Keluaran

Keluaran yang diharapkan pada Pertemuan ini, adalah :

1. Adanya persamaan persepsi dan langkah operasional dalam pengelolaan bansos lumbung pangan Tahun 2015.

2. Adanya laporan hasil evaluasi pengembangan lumbung pangan dari aspek kelembagaan, administrasi, dinama usaha, permodalan dan kemitraan.

3. Adanya rumusan kesepakatan, dalam rangka pemantapan pelaksanaan kegiatan lumbung pangan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.

(3)

II. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Dasar Hukum

Dasar Hukum dari Pertemuan Evaluasi Lumbung Pangan Tingkat Provinsi NTT Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

1. DIPA Satuan Kerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT Tahun Anggaran 2015 Nomor : DIPA-018.11.3.249020/2015 tanggal 14 November 2014.

2. Surat Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor : 188.68/20/VIII/2015 tanggal 03 Agustus tentang Pembentukan Panitia, Narasumber dan Moderator Pertemuan Evaluasi Lumbung Pangan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Tahun 2015.

B. Waktu dan Tempat

Pertemuan Evaluasi Lumbung Pangan Tingkat Provinsi NTT Tahun 2015, telah dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 4-5 Agustus 2015 bertempat di Hotel Maya - Kota Kupang

C. Peserta

Peserta pertemuan ini adalah :

Peserta Kabupaten/Kota

Pejabat/penanggungjawab teknis pelaksanaan kegiatan lumbung pangan pada instansi yang menangani Ketahanan Pangan di 22 Kabupaten/Kota se Nusa Tenggara Timur.

(4)

Peserta Provinsi sebanyak 10 orang Perwakilan dari secretariat dan bidang lingkup Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT

D. Narasumber

Narasumber dalam Pertemuan Pengembangan Lumbung Pangan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara TImur, adalah dari :

1. Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Proivnsi NTT;

2. Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan pada Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT;

3. Kepala Sub Bidang Ketersediaan Pangan pada Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT;

4. Peserta Kabupaten Kupang, Ngada, dan Manggarai.

E. Materi

Materi yang disampaikan dalam Pertemuan ini adalah :

1. Arahan tentang Pengembangan Lumbung Pangan di NTT ; 2. Strategi Pengembangan Cadangan Pangan NTT;

3. Evaluasi Pengembangan Lumbung Pangan Tingkat Provinsi dan Kabupaten;

4. Perumusan Tindak lanjut.

(5)

F. Jadwal Kegiatan

Hari/Tanggal Kegiatan/Materi Narasumber

Selasa, 4 Agustus 2015

14.00 – Registrasi Peserta Panitia

Rabu, 5 Agustus 2015

08.30 – 09.00 Pembukaan Kepala BKPP Prov. NTT

09.00 – 10.00

Strategi Pengembangan Cadangan

Pangan Kabid. Ketersediaan dan

Kerawanan Pangan

10.00 – 10.30 Snack Panitia

10.30 – 11.30 Evaluasi Pengembangan Lumbung Pangan di Provinsi NTT Tahun 2015

Kasubid. Ketersediaan Pangan

11.30 – 12.30 Presentasi Evaluasi Lumbung Pangan

Tahun 2015 Peserta Kab. Kupang

12.30 – 13.30 Istirahat (makan siang) Panitia

13.30 – 15.30 Lanjutan Presentasi Evaluasi Lumbung Pangan Tahun 2015

Peserta Kab. Manggarai, dan Ngada

15.30 – 16.00 Snack Panitia

16.00 – 17.00 Rumusan Tindak Lanjut Tim Perumus

17.00 – Penutupan Panitia

(6)

G. Pembiayaan

Pertemuan Evaluasi Lumbung Pangan Tingkat Provinsi NTT Tahun 2015 bersumber dari dana DIPA Satuan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Nusa Tenggara Timur, SP DIPA-018.11.3.249020/2015 tanggal 14 November 2014 sebesar Rp. 56.400.000,- pada kegiatan Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan, dengan perincian sebagai berikut :

ATK (1 kegitan) Rp. 1.000.000

Konsumsi Rapat dan Pertemuan (35 org x 3 kali) Rp. 3.150.000

Spanduk Kegiatan (1 keg x 1 buah) Rp. 300.000

Penggandaan Materi dan Laporan (4.000 lbr x Rp 250) Rp. 1.000.000 Penjilidan Laporan (6 lap x 1 keg) @ Rp 25.000 Rp. 150.000 Panitia Pertemuan ( 3 org x Rp 300.000) Rp. 900.000 Moderator (3 org x 1 hari) @ Rp 200.000 Rp. 600.000 Narasumber ( 7 org x Rp 300.000) Rp. 2.100.000 Transport Peserta Provinsi (10 org x Rp 100.000) Rp. 1.000.000 Perjalanan Peserta Kabupaten (21 kab x Rp.

2.200.000)

Rp. 46.200.000

Jumlah Rp. 56.400.000

(7)

III. RUMUSAN KESEPAKATAN

Pertemuan Evaluasi Lumbung Pangan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 dilaksanakan di Kupang pada tanggal 04 – 05 Agustus 2015.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan diikuti oleh penanggung jawab teknis kegiatan lumbung pangan pada Badan/Dinas/Kantor ketahanan pangan Kabupaten/Kota se Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Materi yang disampaikan dalam pertemuan yaitu : Kebijakan dan Strategi Pengembangan Cadangan Pangan; Evaluasi Lumbung Pangan Tingkat Provinsi NTT Tahun 2015 dan Evaluasi Lumbung Pangan Tingkat Kabupaten ( Kabupaten Kupang, Ngada dan Manggarai).

Memperhatikan arahan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Nusa Tenggara Timur serta paparan materi dari Narasumber dan hasil diskusi maka dirumuskan hal-hal sebagai berikut :

1. Dengan telah dicairkannya dana bantuan sosial lumbung pangan Tahun 2015, maka perlu dilakukan efisiensi pemanfaatannya yaitu :

Memastikan penggunaan sesuai RUK

Membuat Berita Acara Serah Terima bantuan sosial lumbung pangan sesuai atau setelah tanggal SP2D.

Menyusun AD/ART sebelum dimanfaatkan oleh anggota kelompok 2. Mengoptimalkan peran pendamping untuk pembinaan dan pengawalan

kepada kelompok yang terkait dengan pemanfaatan dana bansos agar dana tersebut dapat digunakan oleh kelompok dengan tepat sesuai dengan petunjuk teknis.

(8)

3. Agar kelompok menata buku administrasi dan melakukan pencatatan dengan tertib dan kontinyu serta memasang papan nama pada lumbung untuk dapat menunjukkan identitas kelompok.

4. Dari Kabupaten Kupang yang belum selesai memproses berkas administrasi pencairan bansos lumbung pangan Tahun 2015, agar dilakukan pendekatan dan langkah langkah pembinaan paling lambat Minggu IV Agustus 2015 untuk diproses pencairannya.

5. Terus berupaya mengembangkan lumbung pangan dengan memanfaatkan sumber dana dari dana alokasi khusus (DAK) bidang pertanian yang dialokasikan di Kabupaten/Kota.

6. Perlu disusun profil keberhasilan kelompok dalam pengembangan cadangan pangan, kelembagaan maupun pengembangan usaha untuk mengetahui potret tentang dinamika kelompok yang telah memperoleh bansos lumbung pangan. Profil keberhasilan kelompok tersebut disampaikan ke Provinsi paling lambat minggu I bulan Oktober 2015 sebagai bahan evaluasi keberhasilan kelompok.

7. Perlu adanya dukungan dana dari APBD Kabupaten/Kota dalam bentuk bansos maupun biaya operasional untuk keberlanjutan pengembangan lumbung pangan dan cadangan pangan.

8. Melaporkan perkembangan kegiatan bansos lumbung pangan (pasca kemandirian maupun tahap pengembangan) secara periodik dan berjenjang yaitu : laporan perkembangan cadangan pangan, perkembangan usaha dan permodalan sebagai berikut : Laporan dari kelompok ke kabupaten pada Minggu I setiap bulan: dari Kabupaten ke

(9)

Provinsi setiap 3 (tiga) bulan/Triwulan (pada minggu I awal triwulan berikutnya); dari Provinsi ke Pusat setiap 3 (tiga) bulan/Triwulan (pada minggu II awal triwulan berikutnya). Laporan ini disampaikan oleh pendamping kepada Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT sebagai bentuk pertanggungjawaban biaya/kerja dari dana Dekonsentrasi (APBN Provinsi) selain kepada Unit Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota untuk dikompilasi bersama.

Demikian rumusan Pertemuan Evaluasi Lumbung Pangan Tingkat Provinsi NTT, untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dan ditindaklanjuti oleh Provinsi dan Kabupaten/Kota masing-masing.

(10)

IV. PENUTUP

Demikian laporan Pertemuan Evaluasi Lumbung Pangan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015, disusun untuk digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan lebih lanjut dan sebagai bahan pertanggungjawaban.

(11)

DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR ... I DAFTAR ISI ... Ii

I. PENDAHULUAN ………. 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Metode ... 2

D. Keluaran ... 2

II. PELAkSANAAN KEGIATAN ... 3

A. Dasar Hukum ... 3

B. Waktu dan Tempat ... 3

C. Peserta... 3

D. Narasumber ... 4

E. Materi ... 4

F. Jadwal Kegiatan ... 5

G. Pembiayaan ... 6

III . RUMUSAN KESEPAKATAN ... 7

IV. PENUTUP ... 10

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

LAPORAN

PERTEMUAN EVALUASI LUMBUNG PANGAN TINGKAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

TAHUN 2015

Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT

Agustus, 2015

(13)
(14)

KATA PENGANTAR

Lumbung pangan adalah salah satu kelembagaan pangan masyarakat di pedesaan yang telah lama berperan dalam pengembangan cadangan pangan. Dalam rangka mendukung upaya pengembangan cadangan pangan masyarakat melalui pengembangan lumbung pangan, maka pemerintah mengalokasikan dana yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yaitu untuk pengadaan fisik lumbung pangan dan juga dana bansos yang bersumber dari dana APBN (dana dekonsentrasi) untuk pengadaan pangan/pengisian lumbung dan penguatan modal usaha. Pada Tahun 2015 Provinsi NTT mendapat dana bansos pada tahap pengembangan sebanyak 70 kelompok lumbung tersebar di 13 kabupaten.

Untuk menyamakan persepsi dan pemahaman bagi aparat tingkat Kabupaten/Kota maupun Provinsi dalam pelaksanaan kegiatan lumbung pangan Tahun 2015 yaitu pencairan dan pemanfaatan dana bantuan sosial lumbung pangan, maka telah dilaksanakan Pertemuan Evaluasi Lumbung Pangan Tingkat Provinsi NTT Tahun 2015 di Kupang. Untuk itu disusun laporan ini, guna memberi gambaran tentang pelaksanaan kegiatan dimaksud serta rumusan tindak lanjut.

Kupang, Agustus 2015

KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROVINSI NTT,

DRS. HADJI HUSEN Pembina Utama Muda NIP. 19590911 198602 1 003

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang ingin dicapai penelitian ke-dua (2014) adalah merumusan model peran pemerintah desa melalui lumbung pangan desa dalam pengelolaan stok (cadangan)

Kejadian rawan pangan menjadi masalah yang sangat sensitif dalam dinamika kehidupan sosial politik pemerintah Kabupaten Pelalawan, sehingga menjadi sangat penting

dalam rangka mendukung penekanan diversifikasi pangan dalam UU dan agar mampu mengantisipasi merebaknya rumah makan dengan pangan modern/import. Upaya tersebut

24 Lumbung Pangan Masyarakat pada tahap pengembangan, dan/atau tahap kemandirian dan permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan Dana Belanja Bantuan Sosial

Dalam mendukung stabilisasi harga pangan, Badan Ketahanan Pangan telah melaksanakan kegiatan Penguatan LDPM dan Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat.Kegiatan Penguatan

Untuk mencapai sasaran yang sama, maka struktur/kelembagaan yang diusulkan dalam rangka pengembangan cadangan pa- ngan pemerintah adalah sebagai berikut: (1)

Pembayaran Dana Bantuan pemerintah kegiatan Pengembangan Pangan Pokok Lokal Tahun 2018 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dilakukan oleh PIHAK KESATU

Manajemen Cadangan Pangan Cadangan Pangan adalah persediaan bahan Pangan pokok yang disimpan oleh pemerintah dan masyarakat yang dapat dimobilisasi secara cepat untuk keperluan