http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 8 II. MOMEN INERSIA BIDANG DATAR
1. Pendahuluan
Momen inersia dapat disebut juga Momen Kedua atau Momen Kelembaman. Data momen inersia suatu penampang dari komponen struktur akan diperlukan pada perhitungan-perhitungan tegangan lentur, tegangan geser, tegangan torsi, defleksi balok, kekakuan balok/kolom dan sebagainya. Luasan A pada gambar 2.1. merupakan bidang datar yang menggambarkan penampang dari suatu komponen struktur, dengan dA merupakan suatu luasan/elemen kecil.
y
A x dA r y
x O
Gambar 2.1 Potongan Penampang
Secara metematis momen inersia ditentukan dengan persamaan-persamaan berikut : Momen Inersia terhadap sumbu x :
Ix =
y2 dA (2.1)Momen Inersia terhadap sumbu y :
Iy =
x2 dA (2.2)Momen Inersia kutub :
Ip =
r2 dA (2.3)Momen Inersia Perkalian (Product of Inertia) :
Ixy =
xy dA (2.4)Momen inersia pada Persamaan 2.1, Persamaan 2.2, dan Persamaan 2.3 selalu bertanda positif, sedangkan momen inersia perkalian pada Persamaan 2.4 dapat bertanda negatif.
Momen inersia pada keempat persamaan diatas penggunaannya terbatas pada momen inersia bidang tunggal, sedangkan secara umum banyak bidang/penampang merupakan gabungan dari beberapa penampang tunggal. Misalnya penampang yang berbentuk L adalah gabungan dari dua penampang segi empat. Untuk menyelesaikan
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 9 momen inersia pada penampang gabungan diperlukan pengembangan dari Persamaan 2.1, 2.2, 2.3 dan 2.4 yang disebut dengan Teori Sumbu Sejajar.
2. Teori Sumbu Sejajar
x yo
dA x’ x
r y
xo A O
r’ O = titik berat luasan A y’
y
Gambar 2.2 Penampang dengan Sumbu Transformasi Momen inersia terhadap sumbu x :
Ix =
y y'
2dAIx =
y2dA
2yy'dA
y'2dAIx =
y2dA2y'
ydA y'2
dASumbu xo melalui titik berat bidang A, maka
ydA0, sehingga : Ix = Ixo + Ay’2 (2.5) Momen inersia terhadap sumbu y :Iy =
xx'
2dAIy =
x2dA
2xx'dA
x'2dAIy =
x2dA2x'
xdAx'2
dASumbu yo melalui titik berat bidang A, maka
xdA0, sehingga :Iy = Iyo + Ax’2 (2.6)
Momen inersia polar :
Ip =
xx'
2 yy'
2
.dAIp =
x2 2xx'x'2y2 2yy'y'2
.dAIp =
x2 y2
dA x'2y'2
dA2x'
xdA2y'
ydAhttp://mahasiswasipilunila.wordpress.com 10 Sumbu xo dan sumbu yo melalui titik berat luasan A, maka
xdA= 0 dan
ydA= 0Sehingga :
Ip = Ipo + Ar’2 (2.7)
Momen inersia perkalian : Ixy =
xx'
y y'
dAIxy =
xydAy'
xdAx'
ydAx'y'
dASumbu xo dan sumbu yo melalui titik berat luasan A, maka
xdA= 0 dan
ydA= 0Sehingga :
Ixy = Ixyo + Ax’y’ (2.8)
3. Contoh-Contoh Contoh 2.1
Hitunglah momen inersia (Ix, Iy, Ip, Ixy ) penampang segi empat dengan lebar b dan tinggi h terhadap sumbu x dan sumbu y yang melalui titik berat penampang.
y
dy y
h x
b Penyelesaian :
dA = bdy Ix =
y2dAIxo =
h
h 2 1
2 1
y2bdy
Ixo = b
y 12hh12
3 13
Ixo = b
18 3
13 3 18
13. h . h
Ixo = 112bh 3
Dengan cara yang sama dapat dihitung Iyo, dengan dA = h dx, sehingga dapat diperoleh:
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 11 Iyo = 112b3h
Momen Inersia polar, Ipo =
r2dA=
x2 y2
dAIy Ix= 112(bh3 + b3h) Menghitung momen inersia perkalian Ixy :y
dy
h y
x b
Ixy =
xydAIxy =
h bybdy0 12
Ixy =
h b ydy0 2 12
Ixy =
b y
h0 2 12 2 12
Ixy = ¼ b2h2
Untuk menghitung Ixyo gunakan rumus 2.8.
Ixy = Ixyo + Ax’y’
¼ b2h2 = Ixyo + bh.½b.½h Ixyo = 0
Maka Momen Inersia perkalian segi empat Ixyo = 0
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 12 Contoh 2.2
Hitunglah momen inersia (Ix, Iy, Ip, Ixy ) penampang segi tiga dengan alas b dan tinggi h terhadap sumbu x dan sumbu y yang melalui titik berat penampang
y
dA
dy
y h
x
b’
b Penyelesaian :
dA = b’dy
23b: b’ = 23h: (23h-y) b’ = (23h y)
bh dA = (23h y)
bh dy Ix =
y2dAIxo =
h
h
y
23
13
2 (23h y) bh dy
Ixo =
h
h
hy by b
23
13
3 2
23 )
( dy
Ixo =
hh
h y y b b
23
13 4 14 3
13
23 . .
Ixo =
23b.13.827h3 bh.14.1681h4
23b.13.127h3 bh.14.181h4
Ixo =
3 1324 3
2243 3
324 3 16 243
16 bh bh bh bh
Ixo =
3 15324 3
18243bh bh
Ixo = 136bh 3
Dengan cara yang sama dapat dihitung Iy, dengan dA = h’ dx, sehingga dapat diperoleh Iyo = 136b3h
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 13 Momen Inersia polar, Ipo =
r2dA=
x2 y2
dAIy Ix= 136(bh3 + b3h)y
dA
h h’
x
x dx b
h’: h = (b-x) : b h’ =
b x b h( )
Ixy =
xydAIxy =
b bx hb bx dx hbx
0
12 ( ) ( )
Ixy =
bx bh bx dx0
2 2
2
12 ( )
Ixy =
b hb b x bx x0
3 2 2
2 2
) 2
2 ( dx
Ixy =
b h xhbx hbx dx0
2 3 2 2 2 2
2 ) ( 2
Ixy =
b
b x x h bh x h
0 4 2 2 3 2 2
2 14
8 3
1
Ixy = 2 2 18 2 2
13 2 2
14b h b h b h
Ixy = 124b2h2 Ixy = Ixyo + Ax’y’
2 2
124b h = Ixyo + 12bh.13b.13h Ixyo = 172b2h2
Momen Inersia perkalian segitiga pada gambar diatas, Ixyo = 172b2h2.
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 14 Contoh 2.3
Hitunglah momen inersia (Ix, Iy, Ip, Ixy ) penampang lingkaran dengan jari-jari r terhadap sumbu x dan sumbu y yang melalui titik berat penampang
y
d dA
d
x
Penyelesaian : dA = d d
Ix =
y2dAIxo = dd
r
. . sin
0 2
0
2
2Ixo = dd
r
. . sin
0 2
0
2
3Ixo = 2
6 2
0 4
14 sin .d
r
Ixo = 2
0 12 12 4
14r ( cos2 )d
Ixo =
20 14
12 4
14r sin2
Ixo = 14r4( 0)(00) Ixo = ¼ r4
Momen inersia penampang lingkaran terhadap sumbu yang melalui pusat lingkaran akan bernilai sama yaitu ¼ r4.
Sehingga : Iyo = ¼ r4 Ipo = Ixo + Iyo Ipo = ¼ r4 + ¼ r4 Ipo = ½ r4
Apabila sumbu x atau sumbu y merupakan sumbu simetri penampang maka Ixy = 0 Dengan demikian untuk penampang lingkaran Ixyo = 0.
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 15 Contoh 2.4
Hitunglah momen inersia (Ix, Iy, Ip, Ixy ) penampang setengah lingkaran dengan jari- jari r terhadap sumbu x dan sumbu y yang melalui titik berat penampang.
y
d dA
d
x Penyelesaian :
Momen inersia penampang setengah lingkaran terhadap sumbu x, prinsipnya sama dengan momen inersia lingkaran penuh terhadap sumbu x. Kalau pada lingkaran penuh batas-batas sudutnya dari = 0 sampai = 2, namun pada penampang setengah lingkaran batas-batas sudutnya dari = 0 sampai = .
Ix =
y2dAIx = dd
r
. . sin
0 0
2
2Ix = dd
r
. . sin
0 0
2
3Ix =
6 2 0 4
14 sin .d
r
Ix =
0 12 12 4
14r ( cos2 )d
Ix =
0 14
12 4
14r sin2
Ix = 14r4(12 0)(00) Ix = 18r4
Selanjutnya dengan Persamaan 2.5. dapat dihitung Ixo sebagai berikut : Ix = Ixo + Ay’2
4
18r = Ixo +
2 2 12
3 4
r r Ixo = 18r4-
2 2 12
3 4
r r Ixo = 18r4-
9 8r4
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 16
Ixo =
18 2 4
9 8
r
Momen inersia terhadap sumbu y : Iy =
x2dAIyo = dd
r
. . . cos2
0 0
2Iyo = dd
r
. . cos
0 0
2
3Iyo =
6 2
0 4
14 cos .d
r
Iyo =
0 12 12 4
14r ( cos2 )d
Iyo =
0 14
12 4
14r sin2
Iyo = 4[(12 0) (0 0)]
14r
Iyo = 18r4 Ipo = Ixo + Iyo
Ipo =
18 2 4
9 8
r + 18r4
Ipo =
14 2
4
9 8
r
Karena sumbu y merupakan sumbu simetris, maka Ixyo = 0
Rangkuman momen inersia penampang sederhana (umum) yang telah dibahas diatas dapat dilihat pada Tabel 2.1. Momen inersia ini dapat dipakai untuk menyelesaikan momen inersia penampang gabungan (komposit).
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 17 Tabel 2.1 Momen Inersia Bidang Datar Penampang Umum
segiempat
Y
h x O
b
Ix = 112bh 3 Iy = 112b3h
Ip = 112(bh3 b3h) Ixy = 0
segitiga
y b/3 h
h/3
O x
b
Ix = 136bh 3 Iy = 136b3h
Ip = 136(bh3 b3h) Ixy = 172b2h2
lingkaran
y
D = 2r x
O
Ix = 14r4 Iy = 14r4 Ip = 12r4 Ixy = 0
setengah lingkaran
Y
4r/3
O
y 2 r
Ix =
18 2 4
9 8
r Iy = 18r4
Ip =
14 2 4
9 8
r Ixy = 0
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 18 4. Contoh soal penampang komposit
Contoh 2.5
Hitunglah momen inersia (Ix, Iy, Ip, Ixy ) penampang baja siku terhadap sumbu x dan sumbu y yang melalui titik berat penampang.
12,7 mm 152 mm
12,7 mm 102 mm
Penyelesaian :
1. Hitung posisi titik berat penampang, untuk ini sudah dihitung pada contoh 1.4.
2. Gambarkan salib sumbu x dan sumbu y pada titik berat penampang sebagai berikut:
y
12,7 mm 1
152 mm x O 12,7 mm
50,22 mm
2 102 mm
25,22 mm
3. Bagi penampang menjadi bidang 1 dan bidang 2 seperti pada gambar.
4. Hitung momem inersia terhadap sumbu x sebagai berikut : Ix = Ixo + Ay’2
Ix = 112.12,7.1523 12,7.152.(7650,22)2 112.89,3.12,73 89,3.12,7.(50,226,35)2 Ix = 3716663,467 + 1282960,055 + 15243,383 + 2182681,908 = 7197548,813 mm4 5. Hitung momen inersia terhadap sumbu y sebagai berikut :
Iy = Iyo + Ax’2
Iy =112.12,73.15212,7.152.(25,226,35)2 112.89,33.12,789,3.12,7.(57,3525,22)2 Iy = 25946,185 + 687370,848 + 753662,404 + 1170783,602 = 2637763,093 mm4 6. Hitung momen inersia polar sebagai berikut :
Ip = Ix + Iy
Ip = 7197548,813 + 2637763,093 = 9835311,906 mm4
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 19 7. Hitung momen inersia perkalian sebagai berikut :
Menghitung momen inersia perkalian, perhatikan tanda jarak, jarak dapat bertanda negatip sesuai dengan posisinya pada salib sumbu. Hal ini berbeda dengan perhitungan Ix dan Iy yang mana jarak dipangkatduakan sehingga tetap bertanda positif.
Ixy = Ixyo + Ax’y’
Ixy = 0 + 12,7. 152. [-(25,22- 6,35).(76- 50,22)]
+ 0 + 89,3.12.7.(57,35-25,22)[-(50,22-6,35)]
= - 939078,985 - 1598576,925 = - 2537655,91 mm4
Contoh 2.6
Hitunglah momen inersia (Ix, Iy, Ip, Ixy ) penampang tergambar terhadap sumbu x dan sumbu y yang melalui titik berat penampang
25 mm
225 mm
25 mm 150 mm 25 mm Penyelesaian :
1. Hitung posisi titik berat penampang, untuk ini sudah dihitung pada contoh 1.5.
2. Gambarkan salib sumbu x dan sumbu y pada titik berat penampang sebagai berikut :
y
1 25 mm 99,04 x 2 2
225 mm 150,96
25 mm 150 mm 25 mm
3. Bagi penampang menjadi 3 bagian yaitu bidang1 dan 2 bagian bidang 2 seperti pada gambar.
4. Hitung momem inersia terhadap sumbu x sebagai berikut : Ix = Ixo + Ay’2
Ix1 = 112.200.253 200.25.86,542 = 37706274,67 mm4 Ix2 = 2.112.25.22532.25.225.38,462 = 64101618,00 mm4 +
Ix = 101807892,67 mm4
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 20 5. Hitung momen inersia terhadap sumbu y sebagai berikut :
Iy = Iyo + Ax’2
Iy1 = 112.2003.250 = 16666666,67 mm4 Iy2 = 2.112.253.2252.25.225.87,52 = 86718750,00 mm4 +
Iy = 103385416,67 mm4 6. Hitung momen inersia polar sebagai berikut :
Ip = Ix + Iy
Ip = 101807892,67 + 103385416,67 = 205193309,34 mm4 7. Hitung momen inersia perkalian sebagai berikut : Ixy = Ixyo + Ax’y’
Ixy1 = 0 + 0 = 0
Ixy2 = 25.225.(- 87,5)(- 38,46) + 25.225.(87,5)(- 38,46) = 0 Ixy = Ixy1 + Ixy2 = 0
Momen inersia perkalian akan bernilai 0 apabila salah satu sumbu yang melalui titik berat penampang adalah sumbu simetri.
Contoh 2.7.
Penampang seperti tergambar dibawah, O adalah titik berat penampang. Hitung a supaya Ix = Iy
y
10 mm
x 200 mm O
10 mm 120 10 a 10 120 mm
Penyelesaian
Ix = 4(112.120.103 + 120. 10. 1052 ) + 2. 112.10. 2203 Ix = 52960000 + 17746666,67 = 70706666,67 mm4
Iy = 4[112.10.1203 + 10.120 (70 + 12a)2] + 2.112.103.220 + 2.10.220 (5+12a)2
Iy = 4[1440000 + 1200 (4900 + 70a + 0,25 a2)] + 36666,67 + 4400 (25 +5a + 0,25 a2) Iy = 5760000 + 23520000 + 336000a + 1200 a2 + 36666,67 + 110000 + 22000a + 1100a2
Iy = 2300 a2 + 358000a + 29426666,67 Ix = Iy
70706666,67 = 2300 a2 + 358000a + 29426666,67 2300 a2 + 358000a – 41280000 = 0
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 21 a2 + 155,65 a – 17947,83 = 0
a12 =
2
83 , 17947 . 4 65 , 155 65
,
155 2
a1 =
2
86 , 309 65 ,
155
= 77,105 mm
Maka nilai a = 77,105 mm Soal-soal :
1. Tentukan Ix, Iy, Ixy bidang trapezium berikut ini : 50 mm
120 mm
90 mm
2. Tentukan Ix, Iy, Ixy bidang kombinasi segi empat dengan setengah lingkaran berikut ini :
60 mm
60 mm
120 mm
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 22 3. Tentukan Ix, Iy, Ixy bidang berikut ini :
10 mm 80 mm 10 mm
120 mm
5. Sumbu Utama dan Momen Inersia Utama
Sumbu utama adalah sumbu yang saling tegak lurus dan akan memberikan momen inersia, I maksimum dan I minimum pada suatu penampang. Pada komponen struktur yang mengalami gaya aksial/normal tekan maka kecenderungannya batang akan tertekuk terhadap sumbu dengan momen inersia yang paling lemah (minimum).
Dengan demikian penentuan sumbu utama dan momen inersia utama menjadi penting.
y y’
y sin
x dA x’
y cos y’
y x’
x cos
x sin
x
Gambar 2.3 Sumbu Utama
Sumbu x dan sumbu y diputar sehingga menjadi sumbu x’ dan dan sumbu y’ dengan sudut putar sebesar . Dengan demikian dapat diperoleh hubungan sebagai berikut :
x’ = x cos + y sin y’ = y cos - x sin Ix’ =
y'2dAIx’ =
(ycos xsin)2dAIx’ = Ix cos2 + Iy sin2 - 2 Ixy sin cos
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 23 Iy’ =
x'2dAIy’ =
(xcos ysin)2dAIy’ = Iy cos2 + Ix sin2 + 2 Ixy sin cos
Ix’y’ =
x ''y dAIx’y’ =
(x cos + y sin )(y cos - x sin ) dA Ix’y’ = (Ix –Iy) sin cos + Ixy (cos2 - sin2) Catatan :sin 2 = 2 sin cos
cos 2 = cos2 - sin2 cos2 = 12+12cos 2
sin2 = 12-12cos 2
Ix’ = Ix (12+12cos 2) + Iy (12-12cos 2) - Ixy sin2
Ix’ = 12Ix + 12Ix cos 2 + 12Iy - 12Iy cos 2 - Ixy sin2
Ix’ = cos2 sin2
2
2 xy
y x y
x I I I I
I
(2.9) Dengan cara yang sama dapat ditentukan Iy’ dan Ix’y’ sebagai berikut :
Iy’ = cos2 sin2
2
2 xy
y x y
x I I I I
I
(2.10) Ix’y’ = sin2 cos2
2 xy
y
x I I
I
(2.11) Dari Persamaan 2.9.
Ix’ - cos2 sin2
2
2 xy
y x y
x I I I I
I
(2.12) Persamaan 2.11 dan Persamaan 2.12 masing-masing dikuadratkan kemudia dijumlahkan sehingga diperoleh :
2 2 2
' ' 2
' 2 2 xy
y x y
x y
x
x I I I
I I
I I
(2.13)
Persamaan 2.13 adalah persamaan lingkaran dengan bentuk (x-a)2 + y2 = r2
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 24 Ix’y’
r
Ix’
O N C M
a
Gambar 2.4 Lingkaran dengan Salib Sumbu Ix’ dan Sumbu Ixy’
Dari Gambar 2.4. diatas dapat ditentukan Momen inersia maksimum dan momen inersia minimum
Imaks = OM = OC +CM Imin = ON = OC – CM Sehingga :
2 2
2
2 xy
y x y
x
maks I I I I I
I
2 2
min 2 2 xy
y x y
x I I I I
I I
Pada saat terjadi Imaks dan Imin maka Ix’y’ = 0, sehingga dari Persamaan 2.11 diperoleh:
0 2 cos 2
2 sin
y xy
x I I
I
y x
xy
I I tg I
2
2
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 25 Contoh 2.8
Penampang seperti tergambar,
1. Tentukan Ix, Iy, Ixy terhadap sumbu x dan sumbu y yang melalui titik berat penampang
2. Tentukan sumbu utama dan momen inersia utama y
10 mm
x 100 mm
10 mm 60 mm 10 mm 60 mm
Penyelesaian :
Ix = 112.60.103 + 60.10.552 + 112.10.1203 + 120.10. 02 + 112.60.103 + 60.10.(-55)2 Ix = 5,08.106 mm4
Iy = 112.10.603 + 60.10.(-35)2 + 112.120.103 + 120.10.02 + 112.10.603 + 10.60.352 Iy = 1,84. 106 mm4
Ixy = 60.10.(55)(-35) + 120.10.(0)(0) + 60.10.(-55)(35) Ixy = -2,31. 106 mm4
Momen inersia utama :
2 2
2
2 xy
y x y
x
maks I I I I I
I
6
26 2 6
6 6
10 . 31 , 2 2
10 . 84 , 1 10 . 08 , 5 2
10 . 84 , 1 10 . 08 ,
5
maks I
Imaks = 6,281. 106 mm4
2 2
min 2 2 xy
y x y
x I I I I
I I
http://mahasiswasipilunila.wordpress.com 26
6
26 2 6
6 6
10 . 31 , 2 2
10 . 84 , 1 10 . 08 , 5 2
10 . 84 , 1 10 . 08 ,
5
maks I
Imin = 0,639. 106 mm4 Sumbu Utama
y x
xy
I I tg I
2
2
4259 , 10 1 . 84 , 1 10 . 08 , 5
) 10 . 31 , 2 (
2 2 6 6
6
tg
= 27,48 (berlawanan jarum jam) sumbu min y
sumbu maks
27,48 x