• Tidak ada hasil yang ditemukan

A S I A N P A R L I A M E N T A R Y A S S E M B L Y ( A P A )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "A S I A N P A R L I A M E N T A R Y A S S E M B L Y ( A P A )"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

A S I A N P A R L I A M E N T A R Y A S S E M B L Y ( A P A )

THE SECOND BUREAU MEETING AND WORKING GROUP ON STATUTORY DOCUMENTS

10 OKTOBER 2021 - 15 OKTOBER 2021|URGUP, NEVSEHIR-TURKI

B A D A N K E R J A S A M A A N T A R

(2)

LAPORAN DELEGASI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KE LUAR NEGERI DALAM RANGKA MENGHADIRI KONFERENSI

ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY (APA) THE SECOND BUREAU MEETING AND WORKING GROUP ON STATUTORY DOCUMENTS

TANGGAL 10-15 OKTOBER 2021 DI URGUP, NEVSEHIR – TURKI

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Asian Parliamentary Assembly (APA) dibentuk pada tahun 2006 sebagai hasil reformasi dari The Seventh Session of the Association of Asian Parliamentary for Peace (AAPP) yang didirikan pada tahun 1999.

Sejak 2019, APA beranggotakan 44 negara dan 14 peninjau/observer.

Presiden APA pertama yaitu Hon. Speaker of the Islamic Parliament of IRAN, Dr. Haddad Adel. Sekretariat Tetap APA bermarkas di Tehran, Iran dan dikepalai oleh seorang Sekretaris Jenderal dengan masa jabatan 4 (empat) tahun.

Sekretariat Tetap Asian Parliamentary Assembly (APA) mengirimkan Surat tertanggal 16 September 2021 perihal Undangan kepada Indonesia untuk menghadiri Sidang The Second Bureau Meeting and Working Group on Statutory Documents pada tanggal 11-14 Oktober 2021 di Urgup, Nevsehir – Turki, yang diselenggarakan secara luring atas inisiatif Parlemen Turki selaku Presiden APA ke-12.

Dijelaskan lebih lanjut melalui email tertanggal 19 September 2021 bahwa APA Bureau beranggotakan 6 (enam) negara yaitu Bahrain, Iraq, Iran, Indonesia, Russia, Turkey. Posisi Indonesia dalam APA Bureau adalah Rapporteur of 12th APA Plenary. Sedangkan Working Group on Statutory Documents beranggotakan 9 (sembilan) negara yaitu negara-negara Anggota APA Bureau ditambah Kuwait, Cambodia, Palestine.

Sidang ini akan membahas model pembayaran kontribusi tahunan APA, rencana kegiatan APA mendatang, penetapan Presiden APA periode 2022-2023, dan amandemen APA Charter serta APA Rules of Procedure dan APA Financial Regulations.

Menindaklanjuti Undangan tersebut, Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) segera membentuk Delegasi yang terdiri dari Pimpinan BKSAP dan Anggota BKSAP. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib yang juga merujuk pada Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, menyebutkan bahwa Badan

(3)

Kerja Sama Antar Parlemen merupakan Alat Kelengkapan DPR RI yang bersifat tetap dan mempunyai tugas antara lain:

a. Memberikan saran atau usul kepada Pimpinan DPR RI tentang kerja sama antar parlemen

b. membina, mengembangkan, dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antara DPR RI dengan parlemen negara lain, baik secara bilateral, maupun multilateral, termasuk organisasi internasional yang menghimpun parlemen-parlemen dan/atau anggota parlemen negara lain

c. menerima kunjungan delegasi parlemen negara sahabat sebagai tamu DPR RI

BKSAP DPR RI Periode 2019 – 2024 telah membentuk Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) dengan 102 negara dan telah menjadi anggota dari berbagai organisasi parlemen baik di tingkat regional maupun tingkat internasional, salah satunya adalah Asian Parliamentary Assembly (APA).

B. Dasar Pengiriman Delegasi

Pengiriman Delegasi BKSAP DPR RI ke Sidang Asian Parliamentary Assembly (APA) The Second Bureau Meeting and Working Group on Statutory Documents berdasarkan pada :

1. Keputusan Pimpinan BKSAP dalam rapatnya pada tanggal 15 September 2021

2. Keputusan Pimpinan DPR RI dalam rapatnya pada tanggal 5 Oktober 2021

3. Surat Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor 42/PIMP/I/2021-2022 tanggal 30 September 2021 tentang Pengiriman Delegasi DPR RI ke Sidang Asian Parliamentary Assembly (APA) The Second Bureau Meeting and Working Group on Statutory Documents pada tanggal 10-15 Oktober 2021 di Urgup, Nevesehir – Turki

4. Surat Tugas Nomor 67/D/ST/PD-LN/BKSAP-KSR/10/2021 tanggal 4 Oktober 2021

C. Susunan Delegasi

Sesuai Keputusan Pimpinan BKSAP dalam rapatnya pada tanggal 15 September 2021, Delegasi DPR RI ini terdiri dari Pimpinan BKSAP dan Anggota BKSAP sebagai berikut:

(4)

Dr. H. Fadli Zon, SS, M.Si FP-Gerindra /A-86

Ketua Delegasi

Putu Supadma Rudana, MBA F-PD /A-563

Anggota Delegasi

Dr. H. Mardani, M.Eng F-PKS /A-422

Anggota Delegasi

Ir. H. Achmad Hafisz Tohir F-PAN /A-487

Anggota Delegasi

Primus Yustisio, SE, MAP F-PAN /A-498

Anggota Delegasi

(5)

Dalam rangka kelancaran tugas selama persidangan, Delegasi ini didampingi oleh dua orang pegawai dari Bagian Sekretariat Kerja Sama Regional (KSR), Biro Kerja Sama Antar Parlemen dan Organisasi Internasional, Sekretariat Jenderal DPR RI.

Selain itu, Pejabat dari KBRI di Ankara, Bapak Budi Wardiman (Sekretaris I) dan staf juga ditugaskan untuk pendampingan Delegasi DPR RI dimaksud selama persidangan berlangsung.

D. Maksud Dan Tujuan Pengiriman Delegasi 1. Maksud

Pengiriman Delegasi DPR RI ini dimaksudkan untuk memberikan dukungan dan masukan terhadap pelaksanaan reformasi dalam organisasi Asian Parliamentary Assembly (APA) agar lebih adaptif terhadap tantangan global

2. Tujuan

Sedangkan tujuan dari pengiriman Delegasi DPR RI ini adalah:

1. memperkuat posisi DPR RI di Asian Parliamentary Assembly (APA) sebagai salah satu pendiri (founding father) organisasi APA dan Anggota APA Bureau

2. memperkuat peran strategis diplomasi parlemen DPR RI dan peran DPR RI sebagai mediator di kawasan Asia melalui forum APA

E. Misi Delegasi

Misi dari pengiriman Delegasi DPR RI ini adalah :

1. memperjuangkan usulan Indonesia agar peraturan tentang kontribusi tahunan APA tidak diadopsi dalam waktu dekat

2. mengarahkan jalannya organisasi APA agar tetap konsisten dengan keputusan-keputusan APA yang telah diadopsi

F. Persiapan Pelaksanaan Tugas

Sebelum keberangkatan, Delegasi melakukan persiapan baik teknis maupun substantif. Dengan adanya pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, Delegasi melaksanakan protokol kesehatan termasuk melakukan vaksinasi dan PCR Test sebelum keberangkatan. Untuk persiapan substantif, Sekretariat meminta bahan masukan dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Bahan-bahan intervensi Delegasi disiapkan oleh Tenaga Ahli BKSAP

(6)

G. Anggaran

Pengiriman Delegasi ini telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2021 pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Dewan dengan Mata Anggaran Kegiatan 001030.CF.5805.AEC.001.052.D.524211 dengan jumlah biaya sebesar Rp 753.289.800,- (Tujuh Ratus Lima Puluh Tiga Juta Dua Ratus Delapan Puluh Sembilan Ribu Delapan Ratus Rupiah).

II. ISI LAPORAN

A. Uraian Tentang Situasi Umum Konferensi

Sidang APA The Second Bureau Meeting and Working Group on Statutory Documents dihadiri oleh 35 Anggota Parlemen dari 9 (sembilan) negara yaitu Bahrain, Indonesia, Iran, Jordan, Kuwait, Palestina, Pakistan, Turkey, Uni Emirat Arab.

Berdasarkan Tentative Programme yang disampaikan Panitia, Sidang APA The Second Bureau Meeting and Working Group on Statutory Documents dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 12-13 Oktober 2021 sebagai berikut: The Second APA Bureau Meeting dilaksanakan pada hari pertama dan Working Group on Statutory Documents dilaksanakan pada hari kedua.

Selasa, 12 Oktober 2021 a. Opening Ceremony

Sidang dibuka pada pukul 09.30 oleh Head of Turkish Delegation to APA, Hon. Mrs. Asuman Erdogan, selaku Chairperson of the Meeting dengan menyampaikan Opening Remarks yang berisi ucapan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran para peserta Sidang di Turki.

Selanjutnya Sekretaris Jenderal APA, Mr. Mohammad Reza Majidi, menyampaikan highlight dari Secretary General’s Report on the Work of the Organization sebagai berikut:

- APA telah berhasil melaksanakan pertemuan dengan format virtual meeting untuk 3 (tiga) Standing Committee Meeting selama tahun 2021.

- Pentingnya Model of payment sebagai pilar fundmental suatu organisasi internasional dan tanggapan dari para Anggota APA terhadap 3 (tiga) model pembayaran yang diusulkan oleh Sekretariat

(7)

- APA President telah mengambil langkah penting pada penyelenggaraan First Session of the Working Group on Statutory Documents.

- APA 12th Plenary President perlu segera mengumumkan tanggal dan tempat untuk penyelenggaraan First Meeting of the Executive Council Tahun 2021 dan tanggal dan tempat untuk penyelenggaraan Thirteen Plenary Session.

- menyarankan kepada Bureau agar lebih aktif lagi melibatkan diri (actively engage) dalam proses identifikasi dan menominasikan nama negara yang akan menjadi APA President dan APA Vice- Presidents sebelum penyelenggaraan Sidang Pleno ke-13 APA pada akhir tahun 2021.

Delegasi DPR RI bersama dengan Delegasi lainnya pada saat menghadiri Opening Ceremony

b. Second Session of the Bureau

Agenda pertama adalah Sidang APA The Second Bureau Meeting yang dihadiri oleh 4 negara dari 6 negara yaitu Bahrain, Indonesia, Iran, Turkey. Sedangkan Rusia dan Irak tidak hadir.

Meskipun Sidang tidak memenuhi kuorum untuk pengambilan keputusan secara konsensus, namun Sidang tetap dilanjutkan guna mendapatkan masukan-masukan progresif dari para peserta yang hadir. Sidang dipimpin oleh Mrs. Asuman ERDOGAN, Ketua Delegasi APA Group, selaku Ketua Sidang.

(8)

Consideration of Model of Payment

Ketua Sidang memulai Sidang dengan mengadopsi Agenda Sidang. Pembahasan kemudian dilanjutkan pada isu model of payment. Ketua Sidang mengharapkan agar Sidang kali ini dapat menyepakati satu model pembayaran kontribusi dari tiga model yang diajukan, yaitu:

a. pembayaran kontribusi berdasarkan pendapatan nasional atau GDP (Gros National Product) sehingga masing-masing negara akan berbeda jumlahnya

b. pembayaran kontribusi berdasarkan jumlah yang sama (equal payment)

c. pembayaran kontribusi dengan besaran campuran “GDP + equal payment”

Bahrain dengan tegas menolak model of payment berdasarkan jumlah penduduk karena bertentangan dengan nilai demokrasi dan mengecilkan peran Bahrain yang memiliki GDP besar. Iran dan Turki sangat menginginkan pembayaran kontribusi APA berdasarkan pada model Inter-parliamentary Union (IPU). Indonesia mengusulkan equal payment dengan fixed amount dan meminta Sekretariat APA menghitung kebutuhan dasarnya yang diperlukan.

Karena Sekretariat APA dan Delegasi Iran serta Delegasi Turki sangat kuat pendiriannya untuk menerapkan mekanisme internasional, maka Bureau Session ini tidak dapat mencapai konsensus pada topik model pembayaran kontribusi, sehingga Ketua Sidang mengusulkan untuk membawa pembahasan ini kepada Sidang Working Group on Statutory Documents.

Delegasi DPR RI menghadiri persidangan APA Bureau Meeting

(9)

APA Future Activities

Sekretaris Jenderal APA, Mr. Mohammad Reza Majidi, menyampaikan rencana beberapa kegiatan mendatang sebagai berikut:

a) Standing Committee on Political Affairs

Ketua Sidang mengumumkan bahwa Turki selaku Presiden APA akan menjadi tuan rumah penyelenggara Sidang Standing Committee on Political Affairs ini bersamaan dengan penyelenggaraan Sidang APA Executive Council Meeting yang akan datang.

b) Executive Council

Ketua Sidang menyampaikan bahwa Turki selaku APA President telah memutuskan untuk menyelenggarakan Sidang First Meeting of the Executive Council pada akhir November 2021.

Keputusannya akan disampaikan segera c) Thirteen Plenary Session

Ketua Sidang mengumumkan bahwa Turki selaku APA President telah merencanakan untuk menyelenggarakan Thirteen Plenary Session pada akhir November 2021. Keputusannya akan disampaikan segera

Future APA President and Vice-Presidents for 2022-2023

Sekretariat APA merujuk pada dokumen-dokumen hasil Sidang sebelumnya dan melakukan pendekatan dengan beberapa negara, dengan hasil sebagai berikut :

a. Bahrain menyatakan kesediaan menjadi tuan rumah penyelenggara Sidang Standing Committee on Economic and Sustainable Development pada tahun 2022

b. Iran menyatakan kesediaan menjadi tuan rumah penyelenggara Sidang Standing Committee on Budget and Planning pada tahun 2022

Working Group on Statutory Documents

Bureau Session memberikan rekomendasi kepada Working Group untuk:

1- Mengadopsi keputusan berdasarkan suara mayoritas (majority of vote).

2- Membahas dokumen dasar dengan tata urutan sebagai berikut : Charter- Rules of procedure - Financial Regulations

(10)

c. Working Group on Statutory Documents

Agenda kedua adalah Sidang Working Group on Statutory Documents. Ketua Sidang, Hon. Mrs. Asuman Erdogan, mengawali Sidang dengan mengadopsi Draft Agenda of the First Session of WG on Statutory Documents of the Asian Parliamentary Assembly yang menjadi landasan jalannya sidang di hari itu.

Sidang ini dihadiri oleh 9 (sembilan) Parlemen Negara Anggota APA (Bahrain, Indonesia, Iran, Jordan, Kuwait, Palestina, Pakistan, Turkey, UEA), dengan posisi 4 (empat) Anggota Bureau (Bahrain, Indonesia, Iran, Turkey), dan 5 (lima) Anggota Working Group (Turkey, Iran, Bahrain, Kuwait, Palestine), serta 3 (tiga) "Interested Countries"

(Jordan, Pakistan, UEA).

Ketua Sidang, Hon. Mrs. Asuman Erdogan, menjelaskan bahwa pembahasan model of payment di Bureau Session belum berhasil mencapai konsensus sehingga perlu mendapatkan pandangan/

masukan dari Working Group on Statutory Documents.

Delegasi DPR RI menghadiri Working Group Meeting

Sekretaris Jenderal APA, Mr. Mohammad Reza Majidi, beserta Tim Sekretariat memberikan pandangan berdasarkan laporan dari Sidang-Sidang APA terdahulu yang berhasil terselenggara, yaitu:

- Standing Committee on Budget and Planning yang diselenggarakan secara daring/virtual pada tanggal 4 Agustus 2019 di Moscow – Rusia. Sidang ini dihadiri oleh 13 (tiga belas) Parlemen Negara Anggota APA (Bahrain, Cambodia, China,

(11)

India, Iran, Kuwait, Mongolia, Pakistan, Rusia, Saudi Arabia, Syria, Turkey, UEA). Sidang ini menyepakati untuk menyusun Draft Resolution on Planning APA Budget yang memuat penetapan jumlah kontribusi tahunan (the amount of the Assessed Contribution) dan cara pembayarannya (model of payment). Disepakati untuk mengambil salah satu model pembayaran : (1) equal payment atau fixed amount artinya semua anggota membayar jumlah yang sama ; (2) based on GDP atau based on population artinya masing-masing negara sesuai GDP atau berdasarkan jumlah penduduk ; (3) mixture of GDP & equal payment. Sidang ini tidak mencapai konsensus.

- First Executive Council Meeting yang diselenggarakan secara luring pada tanggal 25-28 Oktober 2019 di Rize – Turki. Sidang ini dihadiri oleh 15 (lima belas) Parlemen Negara Anggota APA (Afghanistan, Azerbaijan, Bahrain, Bangladesh, Bhutan, Cambodia, Iran, Iraq, Jordan, Kazakhstan, Kuwait, Pakistan, Palestine, Russia, Turkey), dan 2 (dua) Parlemen Negara Observer (Qatar, Timor-Leste). Sidang ini menyepakati usulan Rusia untuk membentuk Working Group on Statutory Documents yang dipimpin oleh Kuwait sebagai Chairman dengan anggota 8 (delapan) Parlemen Negara Anggota APA (Turkey, Iran, Iraq, Russia, Cambodia, Bahrain, Kuwait, Palestine) dan diharapkan bersidang pada January 2020.

- APA Bureau Meeting yang diselenggarakan secara luring pada tanggal 15 Desember 2020 di Ankara – Turkey. Sidang ini dihadiri oleh 6 (enam) Parlemen Negara Anggota APA (Bahrain, Indonesia, Iran, Irak, Rusia, Turkey). Sidang ini mengadopsi

“Special Rules of Procedure to Regulate the conduct of APA Virtual Session”

- Virtual Meeting of the APA President and Vice President on the APA Future Activities yang diselenggarakan pada tanggal 6 April 2021 dan dihadiri oleh 5 (lima) Parlemen Negara Anggota APA (Bahrain, Iran, Irak, Rusia, Turki). Pada Sidang ini, Kuwait menyatakan mundur dari posisi Ketua Working Group on Statutory Documents.

Setelah diskusi yang panjang dan saling bertukar pandangan dari para peserta Sidang maka Ketua Sidang memutuskan bahwa masalah model of payment ini akan dimasukkan kedalam item agenda dari APA Executive Council Meeting yang akan datang.

(12)

Rabu, 13 Oktober 2021

Working Group on Statutory Documents

Sebagai lanjutan dari Agenda kedua, Sidang Working Group on Statutory Documents ini dihadiri oleh 9 (sembilan) Parlemen Negara Anggota APA (Bahrain, Indonesia, Iran, Jordan, Kuwait, Palestina, Pakistan, Turkey, UEA). Jordan, Pakistan, UEA adalah Parlemen Anggota APA yang statusnya dalam Sidang ini sebagai "Interested Countries" yang diharapkan dapat mendukung kelancaran tugas Working Group.

Working Group ini dibentuk sebagai mandat dari APA Executive Council dengan Anggota utama 8 (delapan) Parlemen (Bahrain, Cambodia, Iraq, Iran, Indonesia, Kuwait, Palestine, Russia and Turkey) yang akan memiliki hak voting (voting rights). Ada 3 (tiga) negara tidak hadir yaitu Irak, Rusia, Cambodia, sehingga Working Group ini tidak mencapai kuorum untuk pengambilan keputusan secara konsensus. Namun demikian, sidang tetap dilanjutkan untuk mendapatkan masukan dari para peserta.

a. Consideration of Model of Payment

Ketua Sidang, Hon. Mrs. Asuman Erdogan, memulai pembahasan dengan menyampaikan pandangan agar pembayaran kontribusi APA dapat dilaksanakan dengan model IPU. Bahrain, Indonesia, Palestina, Pakistan tidak dapat menyetujui usulan dengan mengacu pada model IPU dengan pertimbangan sejarah APA yang baru puluhan tahun berdiri tentu tidak sama dengan kondisi IPU yang telah teruji selama lebih dari seratus tahun. UEA mendukung pandangan Bahrain namun dapat menyepakati apapun hasil dari keputusan Sidang. Hanya Iran dan Turki yang bersikukuh untuk mengacu pada model IPU. Usulan Ketua Sidang ini memicu kontroversi yang semakin tajam dalam diskusi sehingga diskusi menemui jalan buntu.

b. Consideration and Adoption of amendments to Statutory Documents

Working Group menyepakati prosedur yang harus dipatuhi pada saat pembahasan dan pengesahan dokumen dan amandemen yaitu:

1- membahas tiga dokumen dasar APA dengan urutan sebagai berikut: Charter, Rules of Procedure and Financial Regulations 2- mengadopsi keputusan berdasarkan mayoritas suara (Majority of

Votes)

Sekretaris Jenderal APA menyampaikan kepada seluruh delegasi agar :

- Memanfaatkan kesempatan ini untuk menyusun draft dokumen yang memuaskan seluruh Anggota APA dan memperoleh mayoritas suara absolut dari Executive Council dan Plenary.

(13)

- Harus ada justifikasi yang rasional dan logis atas amandemen yang diusulkan terkait bentuk dan konsep dari dokumen ini

- menghargai warisan intelektual para pendahulu dan melakukan yang perlu serta menghindari perubahan yang tidak perlu terhadap APA statuary documents yang ada sekarang ini.

- menghindari ambiguitas dan menciptakan statutory dokumen yang lebih demokratis, simple dan bicara langsung pada intinya.

Pada Sesi ini, peserta Sidang membahas Draft Amended Text of the APA Charter, khususnya Preamble dan General Rules (Article 1, Article 2, Article 3, Article 4). Beberapa negara (Rusia, Iran, Turki, Bahrain, Kuwait, Indonesia) telah menyampaikan usulan-usulan namun Ketua Sidang memutuskan untuk tidak mempertimbangkan usulan dari negara-negara yang tidak hadir dalam diskusi tersebut.

Pembahasan berkembang namun tidak mencapai konsensus dan Ketua Sidang memutuskan untuk melanjutkan pembahasan pada Sidang Pleno di akhir tahun.

c. Waktu dan tempat untuk Sidang Working Group on Statutory Documents

Ketua Sidang mengumumkan bahwa Sidang lanjutan akan diselenggarakan secara bersamaan dengan Sidang Executive Council Session di Turkey.

B. Agenda Konferensi

Sidang terdiri dari dua sesi dengan agenda Sidang yang terpisah sebagai berikut :

a. Sidang APA The Second Bureau Session dengan agenda sidang (Draft Annotated Agenda) sebagai berikut:

1. Adoption of Agenda

2. Opening remarks by the Chairperson

3. Secretary General Report on the work of the Organization

4. Consideration of Model of Payment The Bureau is requested to consider the report of the Secretariat on the responses of Members on three models of payment and to adopt a Decision on it.

5. APA Future Activities:

a) Standing Committee on Political Affairs

The Chair of this Standing Committee was unable to host the meeting. Traditionally, the President would host such meeting on the sideline of the Executive Council.

b) Executive Council

As we approach the end of the year, he APA President is requested to announce the date and venue of the First Meeting of the Executive Council in 2021.

c) Thirteen Plenary Session

(14)

d) Working Group on Statutory Documents

Due to the importance of numerous topics under consideration by WG Doc., the Bureau should strongly recommend the WG to

1- Adopt its decisions by majority of vote.

2- To consider the basic documents in following order: Charter- Rules of procedureFinancial Regulations

6. Future APA President and Vice-Presidents for 2022-2023.

The Bureau is requested to engage in the process of identifying and nominating future APA President and Vice-Presidents.

7. Adoption of the Final Report 8. Any other matter

b. Sidang The First Session of APA Working Group on Statutory Documents dengan agenda sidang (Draft Annotated Agenda) sebagai berikut:

1. Adoption of the Agenda 2. Remarks by Chairperson

3. Remarks by APA Secretary General

4. Procedure for Consideration and Adoption of Documents and Amendments

Secretariat calls on members of the Working Group to:

1- Consider the relevant documents according to the following sequence:

Charter, Rules of Procedure and Financial Regulations.

2- Adopt its decisions based on Majority of Votes.

5. Consideration and Adoption of amendments to Statutory Documents 6. Date and Venue of the next meeting

7. Adoption of Final Report 8. Any other Matters

C. Partisipasi Delegasi DPR RI

Delegasi DPR RI sangat aktif berpartisipasi dalam sidang-sidang APA ini sejak awal hingga akhir.

Second Session of the Bureau

Pada topik pembahasan “model of payment”, Delegasi Indonesia melalui Ketua BKSAP, Dr. Fadli Zon, SS, M.Sc, menegaskan posisi Indonesia sebagai berikut:

- mendukung pendapat adanya kebutuhan untuk kontribusi tahunan APA, khususnya untuk mendukung kegiatan Sekretariat APA,

- meminta Sekretariat APA untuk menghitung kebutuhan dasarnya sehingga dapat diketahui berapa besaran masing-masing Anggota APA untuk berkontribusi

- menekankan penerapan sistem permanen dan equal sehingga semua Parlemen Anggota APA memiliki kewajiban dan hak yang sama, tanpa memandang jumlah populasi atau pendapatan nasionalnya

(15)

- tidak dapat menyetujui model pembayaran kontribusi berdasarkan pendapat nasional (Gross National Product) ataupun berdasarkan jumlah penduduk sebagaimana diterapkan pada organisasi IPU atau lainnya.

Delegasi DPR RI melalui Ketua BKSAP Dr. Fadli Zon, SS, M.Sc, menegaskan bahwa APA tidak dapat membandingkan diri sendiri dengan organisasi Inter-Parliamentary Union (IPU) yang sudah berusia ratusan tahun dan Sekretariatnya telah dapat membuktikan bekerja secara profesional dan bermanfaat untuk kita semua. Bahkan membandingkan diri dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa pun tidak apple-to-apple karena wewenang dan tugasnya yang berbeda.

Ketua BKSAP menegaskan bahwa Indonesia mengusulkan kontribusi APA mula-mula berdasarkan atas kebutuhan dasar Sekretariat terlebih dahulu yang kemudian dibagi rata pembayarannya oleh Anggota.

Selanjutnya, pada perkembangannya nanti, besaran kontribusi dapat ditambah apabila memang dirasakan perlu.

Working Group on Statutory Documents

Pada topik pembahasan APA Statutory Documents, Delegasi DPR RI memberikan masukan untuk amandemen APA Charter dengan menyampaikan intervensi pada Preambule, Article 2, Article 5, Article 6, Article 8, Article 9, Article 10, Article 11, Article 13, Article 16, Article 17, Article 18, Article 19 sebagaimana terlampir.

D. Hasil-Hasil Konferensi

Pada awalnya, Sidang ini direncanakan untuk mengadopsi Amended APA Charter, Amended Rules of Procedures dan Draft Resolusi tentang regulasi keuangan APA (APA Financial Regulations) yang mengatur pembayaran kontribusi agar dapat diadopsi pada Sidang Pleno ke-13 APA pada akhir tahun 2021. Namun Sidang tidak mencapai kuorum untuk keputusan konsensus.

Sidang ini kemudian menghasilkan 2 (dua) output berupa Final Report yaitu :

a. Final Report of the Second Session of the Bureau of the Asian Parliamentary Assembly (APA)

b. Final Report of the First Session of the Working Group on Statutory Document of the Asian Parliamentary Assembly (APA)

Dokumen tersebut dapat juga diakses dari website APA di laman www.asianparliament.org

(16)

E. Lain-Lain

Di sela-sela menghadiri persidangan, Delegasi DPR RI memanfaatkan waktu untuk pertemuan bilateral dengan beberapa parlemen negara sahabat.

a. Palestina

Delegasi DPR RI menginisiasi pertemuan bilateral dengan Delegasi Palestina yang dipimpin oleh Hon. Mr. Omar Hamayel dan didampingi Hon. Mr. Munhnan Akharaz untuk membahas situasi terkini di Palestina. Ketua BKSAP yang juga sebagai Ketua Delegasi DPR RI ke Urgup ini, menegaskan bahwa Indonesia akan mengajukan Emergency Item tentang Palestina pada saat Sidang IPU di Madrid nanti.

Pertemuan bilateral Indonesia – Palestina

(17)

b. Pakistan

Delegasi Pakistan dipimpin oleh Hon. Mr. Shaukat Ali Ibrahim meminta pertemuan bilateral dengan Indonesia guna membahas peningkatan kerja sama bilateral Pakistan – Indonesia paska pandemi.

Dalam pertemuan tersebut, Delegasi Pakistan meminta kepada Indonesia agar menghidupkan kembali pemberian beasiswa kepada mahasiswa Pakistan untuk belajar berbagai bidang di Indonesia. Juga mengharapkan dibukanya kembali penerbangan langsung dari Karachi ke Jakarta, tidak hanya untuk lalu lintas orang namun juga barang komoditas.

Pertemuan bilateral Indonesia - Pakistan

(18)

c. Konsul Kehormatan Indonesia di Urgup – Nevsehir

Bersama dengan Pejabat dari KBRI Ankara, Konsul Kehormatan Indonesia di Urgup, Hon. Mr. Tahir Nursaçan, menyambut kedatangan Delegasi DPR RI dan melakukan pertemuan bilateral untuk membahas isu-isu tentang peningkatan hubungan Indonesia – Turki di bidang perdagangan dan turisme.

Pertemuan bilateral Delegasi DPR RI dengan Konsul Kehormatan Indonesia di Urgup

(19)

III. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Sidang Asian Parliamentary Assembly (APA) The Second Bureau Meeting and Working Group on Statutory Documents telah diselenggarakan secara luring dan telah berlangsung dengan aman, lancar dan sukses pada tanggal 11-14 Oktober 2021 di PerssiA Hotel, Urgup, Nevsehir – Turki.

2. Sidang APA The Second Bureau Meeting and Working Group on Statutory Documents ini dihadiri oleh 35 Anggota Parlemen dari 9 (sembilan) negara yaitu Bahrain, Indonesia, Iran, Jordan, Kuwait, Palestina, Pakistan, Turkey, UEA. Sembilan parlemen ini menggambarkan posisi 4 (empat) Anggota Bureau (Bahrain, Indonesia, Iran, Turkey), dan 5 (lima) Anggota Working Group (Turkey, Iran, Bahrain, Kuwait, Palestine), serta 3 (tiga) "Interested Countries" (Jordan, Pakistan, UEA).

3. Tidak semua Anggota APA Bureau dan Working Group on Statutory Documents dapat hadir secara fisik (on-site) di Urgup sehingga tidak mencapai kuorum untuk pengambilan keputusan secara konsensus.

4. Sidang tidak mencapai konsensus dari peserta yang hadir on-site dikarenakan Sekretariat APA dan Parlemen Turki serta Delegasi Iran tidak mendengarkan suara peserta

5. Working Group on Statutory Documents ini dibentuk sebagai mandat dari APA Executive Council dengan Anggota utama 8 (delapan) Parlemen (Bahrain, Cambodia, Iraq, Iran, Indonesia, Kuwait, Palestine, Russia and Turkey) yang akan memiliki hak voting (voting rights). Ada 3 (tiga) negara tidak hadir yaitu Irak, Rusia, Cambodia.

6. APA Bureau beranggotakan 6 (enam) Parlamen (Bahrain, Iran, Indonesia, Kuwait, Russia and Turkey). Ada 2 negara tidak hadir yaitu Kuwait dan Russia.

7. Sidang ini menghasilkan 2 (dua) output berupa Final Report yaitu Final Report of the Second Session of the Bureau of the Asian Parliamentary Assembly (APA) dan Final Report of the First Session of the Working Group on Statutory Document of the Asian Parliamentary Assembly (APA)

(20)

8. Sidang ini gagal mengadopsi Amended APA Charter, Amended Rules of Procedures dan Draft Resolusi tentang regulasi keuangan APA (APA Financial Regulations) yang mengatur pembayaran kontribusi.

9. Sidang ini juga tidak berhasil menetapkan Presiden ke-13 APA dan tuan rumah bagi Sidang-Sidang Komisi Tetap APA di tahun 2021 maupun untuk tahun 2022

B. Saran

1. Indonesia adalah salah satu APA founding father dan Anggota APA Bureau Meeting yang menentukan arah jalannya organisasi APA.

Seharusnya DPR RI sebagai pemegang mandat diplomasi parlemen sebaiknya selalu hadir dalam Sidang-Sidang APA

2. Delegasi DPR RI ke Sidang-Sidang APA sebaiknya dipimpin oleh salah satu Pimpinan BKSAP agar Delegasi dapat segera membuat keputusan pada saat persidangan.

3. Apabila memungkinkan, DPR RI tetap merujuk pada masukan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia agar organisasi Asian Parliamentary Assembly (APA) belum termasuk organisasi berbayar.

4. Apabila forum condong menyetujui pembayaran kontribusi, Delegasi DPR RI sebaiknya tetap teguh pada usulan equal payment with fixed amount pada pembahasan isu model of payment.

5. Disamping mengikuti Sidang-Sidang utama, Delegasi DPR RI dapat memanfaatkan forum APA untuk melakukan berbagai pertemuan bilateral dengan parlemen negara-negara sahabat yang hadir.

(21)

Delegasi BKSAP DPR RI menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan tugas Dewan selama menghadiri Sidang APA ini.

Pertama-tama, ucapan terima kasih disampaikan kepada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang telah membantu Delegasi dari semua jalur, baik dari segi substansi maupun dari segi teknis.

Khususnya, ucapan terima kasih kepada KBRI di Ankara dan KJRI di Istanbul serta Konsul Kehormatan di Urgup yang telah memfasilitasi keprotokolan secara total dan bantuan lainnya yang diperlukan delegasi selama berada di Turki sehingga pelaksanaan tugas kedewanan dapat berjalan dengan lancar.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada pihak-pihak terkait yang memberikan dukungan penuh kepada DPR RI, misalnya Grand National Assembly of Turkey selaku tuan rumah penyelenggara atas keramahtamahan (hospitality) yang diberikan kepada para peserta Sidang.

B. Keterangan Lampiran

Laporan ini disampaikan beserta lampirannya berupa laporan hasil sidang, bahan intervensi Delegasi DPR RI dan foto-foto delegasi serta media sosial.

C. Kata Penutup

Demikian Laporan Delegasi ini disusun dalam rangka transparansi dan bentuk pertanggungjawaban kegiatan Delegasi dalam menjalankan tugas dan kewajiban kedewanan di bidang diplomasi parlemen.

Jakarta, Oktober 2021 a.n. Delegasi

Ketua Delegasi

ttd

Dr. H. Fadli Zon, SS, M.Si A-86

IV. PENUTUP

A. Ucapan Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Gubernur dan Wakil Gubernur, Pirnpinan dan Anggota DPRD, Aparatur Sipil Negara, Calon ASN dan Non ASN berpedoman pada standar satuan biaya yang ditetapkan. {7)

Lemma 2.3 Jika P adalah bukti pada LBB ' I n∼1 dari sebuah sequent S yang mengandung sebuah aturan multi-cut* yang muncul sebagai aturan inferensi paling bawah pada P, maka S

Penelitian ini bertujuan untuk 1) meningkatkan kerjasama Tim Dosen pada mata kuliah geometri analit. 2) meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa dan 3)

Maka bagi Kyai Fuad, seni lukis rajah adalah dimensi yang meruang pada pembacaan multitafsir di mana tujuan dakwahnya melalui seni menjadi salah satu model pembacaan tersebut

Merendam sampel ayam broiler dengan berbagai konsentrasi ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) varietas putih yang telah diencerkan dengan aquades selama 30 menit..

Diare adalah kehilangan cairan elektrolit yang berlebihan terjadi karena frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali, dengan bentuk tinja cair atau enecr (WHO, 1980).. Menurut

Sedangkan pada tahun ini perolehan untuk laba bersih diperkirakan tumbuh sekitar 96,5 persen menjadi Rp160,1 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar

Evaluasi pelaksanaan PkM dilakukan oleh pengelola tim LPPM sebagai tindak lanjut kegiatan monitoring. Kegiatan ini dilakukan pada setiap akhir periode program PkM untuk