• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRATEGI MEDIA PEMAHAMAN MEDIA INTERPERSONAL, MEDIA MASSA, MEDIA INTERAKTIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS STRATEGI MEDIA PEMAHAMAN MEDIA INTERPERSONAL, MEDIA MASSA, MEDIA INTERAKTIF"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI MEDIA

PEMAHAMAN MEDIA INTERPERSONAL, MEDIA MASSA, MEDIA INTERAKTIF

DISUSUN OLEH

PUTRI RAHMAWATI 1906015087 TASYA SALSA BILLA 1906015097 SARAH FITA ANGGRAINI 1906015104

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA 2021

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi biasanya terjadi secara tatap muka atau secara langsung misalnya siswa yang bercakap-cakap dengan teman sekelas, ayah berbincang-bincang dengan anaknya, dan lain sebagainya. Karena berlangsung secara tatap muka maka komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi dapat mengubah pendapat, sikap, keyakinan, dan perilaku orang lain dibandingkan dengan konteks komunikasi lainnya. Kehadiran media komunikasi, telah membawa cara komunikasi baru di dalam masyarakat. Media hadir dan mengubah pandangan berkomunikasi di dalam masyarakat saat ini. Kehadiran media komunikasi juga membuat sebagian besar percakapan dalam konteks komunikasi interpersonal dapat dilakukan melalui online dan tidak langsung. Saat wawancara kerja misalnya biasanya dapat dilakukan dengan komunikasi interpersonal dan terjadi secara tatap muka, tetapi karena perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka wawancara kerja bisa dilakukan online seperti melalui skype, zoom atau video call.

Masyarakat modern saat ini hampir tidak mungkin tidak terkena paparan media. Disadari atau tidak, media dengan segala kontennya hadir menjadi bagian hidup manusia. Seiring dengan perkembangan jaman, kehadiran media makin beragam dan berkembang. Komunikasi media yang memfasilitasi penciptaan dan penyebaran informasi, ide atau gagasan, minat karir, dan bentuk ekspresi lainnya melalui jejaring dan komunitas virtual. Melalui media, komunikasi pun dapat dilakukan dengan lebih mudah tanpa dipengaruhi oleh sekat-sekat geografis. Karena kemudahan itulah manusia lebih menyukai berkomunikasi melalui media dibandingkan dengan bertatap muka secara langsung. Meskipun begitu, komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi yang dilakukan melalui media dipandang lebih efektif dibandingkan dengan komunikasi tatap muka. Dengan kata lain, media memiliki peran dalam mendorong efektivitas komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi yang dilakukan.

(3)

Menurut Hafied Cangara media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, Sedangkan pengertian media massa sendiri alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Komunikasi massa terdiri dari pesan-pesan yang ditransmisikan ke sasaran audience yang banyak dan tersebar luas, dengan menggunakan Koran, majalah, televisi, radio, dan internet. (Adler &Rodman, 2006: 8). Sehingga bisa dikatakan, media-media yang digunakan dalam menyampaian pesan dalam komunikasi massa disebut sebagai media massa.

Menurut Robin dan Linda (seperti dikutip Benardo, 2011) Multimedia interaktif adalah alat yang dapat menciptakan persentasi yang dinamis dan interaktif, yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video. Seels Glasgow (dalam Arsyad, 2002:33) mengelompokkan media interaktif dalam kelompok pilihan media teknologi mutakhir. Media teknologi mutakhir sendiri dibedakan menjadi (1) media berbasis telekomunikasi, misal teleconference, kuliah jarak jauh, dan (2) media berbasis mikroprosesor, misal computer-assistted instruction, permainan komputer, sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia, dan compact (video) disc.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari paparan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana pemahaman tentang media interpersonal, media massa dan media interaktif?

2. Apa saja faktor dalam memilih strategi media?

(4)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi

Kata strategi berasal dari kata Strategos dalam bahasa Yunani merupakan gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau pemimpin. Suatu strategi mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai (Marrus, 2002:31). Kemudian ada pendapat ahli lagi yang menyerukan bahwa “Strategi adalah suatu bentuk atau rencana yang mengintegrasikan tujuan- tujuan utama, kebijakan- kebijakan dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh” (Quinn, 199 9:10). Strategi yang dapat diformulasikan dengan baik akan membantu penyusunan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan.

Strategi yang baik disusun berdasarkan kemampuan internal dan kelemahan perusahaan, antisipasi perubahan dalam lingkungan, serta kesatuan pergerakan yang dilakukan oleh mata-mata musuh.

Dari kedua pendapat diatas, maka strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana yang disusun oleh manajemen puncak untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Rencana ini meliputi: tujuan, kebijakan, dan tindakan yang harus dilakukan oleh suatu organisasi dalam mempertahankan eksistensi dan memenangkan persaingan, terutama perusahaan atau organisasi harus memiliki keunggulan kompetitif. Setiap strategi perusahaan atau organisasi harus diarahkan bagi para pelanggan.

Hal ini seperti yang dijelaskan “bahwa strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan”

(5)

(Hamel dan Prahalad, 1995:31). Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Misalnya strategi itu mungkin mengarahkan organisasi itu ke arah pengurangan biaya, perbaikan kualitas, dan memperluas pasar.

B. Media

Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT, 1977:162).

C. Strategi Media

Kategori dan sarana media dipilih dengan tujuan membangun ekuitas jangka panjang suatu merek. Memilih media dan sarana dalam berbagai kaitan, merupakan yang paling sulit dari semua keputusan komunikasi pemasaran karena banyaknya keputusan yang harus dibuat. Selain menentukan kategori media umum mana yang akan digunakan (misalnya televisi, radio, majalah), perencana media juga harus memilih sarana khusus dalam setiap media dan memutuskan mengalokasikan anggaran yang ada diantara berbagai alternatif media dan sarana. Keputusan lainnya meliputi penentuan kapan akan memasang iklan, memilih lokasi geografis tertentu dan memutuskan bagaimana mendistribusikan anggaran secara berkelanjutan.

Perencanaan media meliputi proses penyusunan rencana penjadwalan yang menunjukan bagaimana waktu dan ruang periklanan akan mencapai tujuan pemasaran. Strategi pemasaran menyeluruh (terdiri dari identifikasi pasar sasaran dan seleksi bantuan pemasaran) memberi tekanan dan arah pilihan pemasangan iklan serta strategi media. Strategi periklanan yang meliputi tujuan periklanan, anggaran, dan pesan serta strategi media secara alamiah biasanya lebih luas dari keseluruhan strategi pemasaran. Strategi media perlu dikembangkan dari strategi media yang lebih umum.

(6)

Pada analisis ini terbagi menjadi tiga macam media, yaitu:

1. Media Interpersonal

Media Interpersonal dalam proses pemasaran memiliki tujuan komunikasi yang jelas karena mengetahui latar belakang komunikan dan menggunakan saluran langsung atau tatap muka dan melakukan usaha-usaha persuasif.

2. Media Massa

Strategi pemasaran massal berniat untuk muncul di seluruh pasar tanpa terbatas pada segmen pasar kecil. Pemasaran massal muncul di seluruh pasar dan bermaksud untuk menangkap seluruh basis konsumen. Tujuan dari strategi tersebut adalah untuk mencapai jumlah maksimum konsumen sebanyak mungkin. Di sini, mudah untuk mengidentifikasi strategi pemasaran suatu produk. Sebagian besar pemasaran massal menerapkan iklan dan promosi yang intens. Jika suatu produk dipromosikan secara intens melalui iklan TV, papan iklan, dll. Itu menggambarkan produk tersebut menggunakan pemasaran massal. Sebagai contoh, asumsikan produk seperti Coca-Cola. Kegiatan pemasaran yang intens dari perusahaan bermaksud untuk menangkap hampir semua konsumen di dunia terlepas dari pendapatan, gaya hidup, profesi, usia, dll dari konsumen. Oleh karena itu, konsumen yang heterogen terlihat di bawah pemasaran massal dengan kebutuhan yang berbeda.

3. Media Interaktif

Pemasaran interaktif dapat diartikan sebagai suatu metode pemasaran yang mana konsumen terlibat langsung dan mengharapkan adanya respons dari anda sebagai pemilik perusahaan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sederhananya, konsumen menyampaikan apa yang sedang mereka butuhkan atau inginkan dengan harapan brand bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Kotler dan Keller (2012), mengatakan bahwa pemasaran interaktif adalah kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan konsumen, yang secara langsung atau tidak langsung

(7)

dapat meningkatkan kesadaran akan merek, memperbaiki citra produk, dan menciptakan penjualan produk serta jasa. Dengan kata lain, bisa disimpulkan bahwa interaktif marketing bergantung sepenuhnya terhadap tindakan yang dilakukan konsumen.

(8)

BAB III PEMBAHASAN

1. Perbedaan media interpersonal, media massa dan interaktif Tabel Perbandingan

a) Media Interpersonal

Pada saluran interpersonal terdapat interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli yang bertujuan untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan. Media ini efektif terutama pada tahap pembentukan pembelian selanjutnya terutama dalam membentuk preferensi, keyakinan dan tindakan dua orang atau lebih. Model ini memiliki tiga kekuatan, antara lain:

Interaksi pribadi, pengembangan, dan respon.

b) Media Massa

Media Contoh

Massa - Iklan di TV, Radio - Papan iklan

- Iklan di Surat kabar - Poster

Interaktif - Media sosial - E-mail - Situs Web

Interpersonal - Presentasi penjualan - Sampel

- Bazar dan pameran dagang

(9)

Strategi pemasaran massa berniat untuk muncul di seluruh pasar tanpa terbatas pada segmen pasar kecil. Tujuan dari strategi tersebut adalah untuk mencapai jumlah maksimum konsumen sebanyak mungkin. Sebagian besar pemasaran massa menerapkan iklan dan promosi yang intens. Jika suatu produk dipromosikan secara intens melalui iklan TV, papan iklan, dll. Itu menggambarkan produk tersebut menggunakan pemasaran massa. Sebagai contoh, asumsikan produk seperti Coca-Cola. Kegiatan pemasaran yang intens dari perusahaan bermaksud untuk menangkap hampir semua konsumen di dunia terlepas dari pendapatan, gaya hidup, profesi, usia, dll dari konsumen. Oleh karena itu, konsumen yang heterogen terlihat di bawah pemasaran massal dengan kebutuhan yang berbeda.

c) Media Interaktif

Seiring dengan berkembangnya teknologi di era globalisasi, terjadi perubahan dengan hadirnya sebuah media yang lebih bersifat interaktif. Media interaktif tersebut hadir dengan fungsinya yang lebih fleksibel, dinamis, global dan dapat berubah mengikuti waktu dan jaman. Kemudian media interaktif ini menjadi sangat kompetitif dan dapat secara efektif mengerti kebutuhan konsumen sesuai dengan kondisi waktu yang sedang berlaku. Sebagai pemilik usaha yang ingin menerapkan interaktif marketing perlu mencoba beberapa cara penerapan metode ini:

1. Survei dan Kuis

Menyelenggarakan survei atau kuis yang interaktif bisa menjadi wadah bagi konsumen untuk memberikan respons terkait suatu produk atau jasa yang akan anda tawarkan. Langkah ini sudah sering diterapkan oleh banyak perusahaan mengingat hasilnya memang cukup signifikan untuk peningkatan konversi dan angka penjualan.

Survei, kuis, dan polling dapat menjadi umpan bagi calon konsumen untuk tertarik mencoba suatu produk maupun jasa. Anda tinggal menyediakan sejumlah pertanyaan yang mengarahkan konsumen untuk menyampaikan penilaian mereka terhadap produk, jasa, atau brand anda. Misalnya, kuis yang memungkinkan konsumen memilih mana produk yang paling mereka inginkan. Bisa pula dalam bentuk survei kepuasan konsumen terkait suatu produk baru yang mereka harapkan.

(10)

2. Video Interaktif

Video interaktif juga bisa digunakan karena sudah banyak yang membuktikan efektivitas dari video seperti ini dalam menarik perhatian konsumen. Faktanya di masa modern sekarang, kebanyakan orang memang lebih tertarik melihat gambar, suara, atau menonton video, dibandingkan melihat informasi yang hanya berupa teks.

Video interaktif di sini juga bisa dengan menggabungkan fitur-fitur pendukung yang memungkinkan konsumen dapat berinteraksi secara langsung, misalnya ikut permainan, menjawab kuis, dan sebagainya. Bahkan, Anda bisa mengadakan lelang melalui video interaktif yang anda lakukan.

3. Kustomisasi

Beberapa perusahaan besar telah mencoba cara ini dengan mencantumkan nama konsumen pada produk edisi terbatas sebagai salah satu penghargaan atas loyalitas yang diberikan konsumen tersebut. Cara ini bisa menarik calon konsumen baru untuk ikut mencoba dan membeli produk dengan harapan mereka pun mendapatkan kesempatan yang sama seperti konsumen sebelumnya. Mencantumkan nama atau foto konsumen di produk edisi terbatas bisa menjadi penghargaan tersendiri bagi mereka sehingga mereka bisa jadi semakin setia dengan produk dan brand anda. Konsumen lainnya pun juga akan merasa tertarik untuk memperoleh keuntungan ini dengan mencoba membeli produk terkait.

4. Augmented Reality

Augmented Reality (AR) kini menjadi salah satu strategi bagi banyak brand besar di dunia untuk mengenalkan produk kepada konsumen. Tren pemasaran ini menggabungkan beberapa elemen sekaligus sehingga sebuah brand dapat dirasakan secara langsung oleh konsumen. Salah satu contohnya, penggunaan video 360 derajat dengan beberapa elemen interaktif. Teknologi ini membuat Anda seolah-olah bisa merasakan sensasi secara langsung di dalamnya. Beberapa brand ternama yang sudah menerapkan strategi ini adalah Oreo, IKEA, dan Starbucks.

2. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam memilih media:

A. Skalabilitas

(11)

Google dan Facebook (termasuk Instagram, WhatsApp, & Messenger, yang semuanya dimiliki oleh Facebook) adalah dua online marketing channel terbesar saat ini, karena hampir semua orang yang menggunakan internet juga menggunakan layanan mereka. Untuk suatu channel, semakin besar dan fleksibel, semakin bagus pula channel tersebut, karena pemilik usaha dapat menggunakannya seiring dengan pertumbuhan perusahaan dan penjualan.

Sebaliknya, jika suatu channel memiliki skalabilitas yang kecil, maka hanya dapat menggunakannya sampai pada titik tertentu saja. Hal ini sangat tidak ideal karena harus mencari channel lain.

B. Penargetan

Perusahaan harus mampu menargetkan pengguna yang tepat untuk produk atau layanan yang ditawarkan. Jika perusahaan menargetkan orang-orang berpenghasilan tinggi, maka akan membuang-buang uang jika iklan yang ditargetkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Hal yang sama akan terjadi jika perusahaan menjual produk pada area tertentu. Akan menjadi sia-sia jika mengiklankan produk di Surabaya padahal produk yang dijual berada di Jakarta.

Terdapat 2 jenis penargetan online:

 Behavioral Targeting: Penargetan berdasarkan niatan seseorang untuk membeli produk atau layanan tertentu melalui tindakan yang mereka lakukan. Misalnya, jika seseorang ingin membeli smartphone, orang tersebut mungkin terlebih dahulu membandingkan harga smartphone tersebut diantara toko-toko online untuk melihat toko online manakah yang menjual dengan harga lebih murah.

 Demographic Targeting: Dengan Demographic Targeting seseorang dapat menargetkan calon pelanggan berdasarkan demografi dan ketertarikan (interest) mereka. Misalnya, seseorang dapat menargetkan wanita + tinggal di Bandung + menempuh pendidikan di ITB + menyukai musik Rock.

Penargetan jenis ini tersedia di platform seperti Facebook atau Instagram.

Untuk penargetan jenis ini, pengguna tidak perlu melakukan tindakan apapun, tetapi pengguna akan ditargetkan secara otomatis jika memiliki

(12)

kecocokan terhadap kriteria demografi dan interest yang anda tentukan.

Kriteria penargetan yang dapat anda atur sangat tergantung pada platform yang anda gunakan.

C. Biaya (CAC)

Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk mendapatkan pelanggan baru yang membeli produk atau layanan untuk pertama kalinya disebut Customer Acquisition Cost (CAC).

Untuk lebih mengerti mengenai CAC, terdapat contoh berikut:

 Perusahaan X mempekerjakan seorang karyawan dengan gaji Rp 10 juta per bulan.

 Perusahaan X melakukan pemasaran melalui Facebook Ads dengan biaya Rp 20 juta per bulan.

 Sebagai hasilnya, mereka mendapatkan 100 pelanggan baru setia bulannya (pelanggan baru = pelanggan yang pertama kali melakukan pembelian di perusahaan tersebut)

Maka, CAC mereka dapat dihitung dengan cara : (10 juta + 20 juta) / 100 pelanggan = Rp 300.000,- per pelanggan

(13)

KESIMPULAN

Berdasarkan penjabaran dari materi Analisis Strategi Media (1) :

Pemahaman media interpersonal, Media massa, Media interaktif dapat disimpulkan:

Strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana yang disusun oleh manajemen puncak untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Rencana ini meliputi: tujuan, kebijakan, dan tindakan yang harus dilakukan oleh suatu organisasi dalam mempertahankan eksistensi dan memenangkan persaingan, terutama perusahaan atau organisasi harus memiliki keunggulan kompetitif. Dan, Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT, 1977:162).

Jadi, strategi media merupakan suatu hal penting untuk membentuk suatu keputusan komunikasi pemasaran. Selain untuk menentukan kategori bagaimana suatu media dibuat strategi media juga dibutuhkan untuk memutuskan bagaimana mengalokasiakan anggaran diberbagai alternatif media dan sarana. Terdapat 3 macam media dalam analisis tersebut, yaitu:

- Media interpersonal - Media massa - Media interaktif

Dalam menjalankan media interaktif ada beberapa cara untuk penerapan metode tersebut seperti, survei dan kuis, video interaktif, kustimisasi dan Augmented Reality.

Ada dua faktor strategi media yaitu skalabilitas dan penargetan.

(14)

Skalabilitas sendiri ialah Skalabilitas atau keterluasan adalah kemampuan suatu sistem, jaringan, atau proses untuk menangani penambahan beban yang diberikan, atau potensinya untuk ditingkatkan guna menangani penambahan beban tersebut dan penargetan merupakan hal dimana suatu perusahaan mampu menargetkan pengguna yang tepat untuk ditawarkan.

DAFTAR PUSTAKA

- AECT, (1977). The definition of educational technology. Washington: Association for Educational Communication and Technology. (Washington, 1977)

- http://e-journal.uajy.ac.id/3198/2/1KOM01246.pdf

- https://id.sawakinome.com/articles/business/difference-between-niche-marketing-and- mass-marketing-2.html

- https://journal.revou.co/panduan-digital-marketing/

- https://pakarkomunikasi.com/peran-media-sosial-terhadap-efektivitas-komunikasi- interpersonal

- https://redcomm.co.id/knowledges/interaktif-marketing-dan-perannya-dalam-pemasaran- digital

- https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/1017/5/BAB_III.pdf - http://repository.radenfatah.ac.id/5221/3/BAB%20II.pdf - https://smkbinainformatika.sch.id/mengenal-media-interaktif/

- https://www.esaunggul.ac.id/komunikasi-pemasaran-sebagai-strategi-memperluas-pasar/

- Universitas Esa Unggul, Komunikasi Pemasaran Sebagai Strategi Memperluas Pasar, 29 April 2014, (Unggul, 2014)

- Perbedaan Antara Pemasaran Ceruk dan Pemasaran Massal (Sawakinome, 2021) - Panduan Lengkap Digital Marketing di Asia Tenggara bagi Pemula (Staff, 2019)

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menjadi guru yang unggul tentunya harus menguasai berbagai hal yang berkaitan dengan dunia pendidikan, diantaranya mengenai sintaks pembelajaran, media pembelajaran, alat

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Skripsi penelitian dengan judul “ Hubungan Kecemasan

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal yang bersifat replikasi terhadap penelitian sebelumnya dengan populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

“Analisis Laporan Keuangan”, Terjemahan Dewi yanti, Edisi Kesepuluh, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta. Young, S.David dan

Tabel 11 Besar Pengaruh Kondisi Kerja terhadap Stres Kerja 38 Tabel 12 Persamaan Regresi Kondisi Kerja terhadap Stres Kerja 38 Tabel 13 Mean Stres Kerja Subjek

Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang

Skala stres kerja disusun berdasarkan simptom-simptom stres kerja oleh Beehr dan Newman (dalam Rice, 1987) dan skala kondisi kerja disusun berdasarkan aspek-aspek kondisi

Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Pasal 11