• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Paparan sinar matahari langsung dapat berakibat banyak hal negatif bagi tubuh kita, karena radiasi UV tidak dapat menembus jauh ke dalam jaringan manusia, organ penting untuk paparan UV adalah mata dan kulit. Kornea, yang relatif buram terhadap sinar UV, dan lensa sangat rentan terhadap kerusakan UV. Paparan yang tidak terlindungi bahkan beberapa detik ke sumber buatan yang sangat berintensitas tinggi seperti pengelasan busur, atau paparan menit yang tidak disengaja ke sumber intensitas sedang seperti lampu germicidal, dapat menyebabkan fotokeratitis yang menyakitkan (Hu, 1990). Pada lain sisi, paparan sinar matahari langsung dapat menyebabkan hal yang negative bagi tubuh kita misalnya penuaan dini, rusaknya sel – sel jaringan, dll.

Sebagai contoh, untuk proses penuaan kulit merupakan proses fisiologis yang tidak dapat dihindari pada setiap manusia. Berdasarkan data penduduk dunia, terjadi peningkatan proporsi populasi usia lanjut (di atas 65 tahun) yang cukup signifikan yakni dari sekitar 8% pada tahun 1950 menjadi sekitar 11% pada tahun 2009, dan diperkirakan akan mencapai angka 20% di tahun 2050 (Ahmad, 2018). Tentu data tersebut akan menyebaban permasalahan kesehatan terkait kulit dimana beberapa kesehatan kulit yang akan terganggu yaitu penuaan dan photodamage yang juga akan meningkat seiring dengan perkembangan zaman. Pada penuaan kulit sendiri juga akan mempengaruhi dalam kehidupan bermasyarakat yang didukung dengan fakta bahwa kulit merupakan bagian terluar yang paling sering terpapar oleh faktor-faktor luar dan juga merupakan hal yang pertama kali menjadi sorotan dari seseorang saat berinteraksi atau menjalin komunikasi dengan orang lain.

Sebagai organ pelindung tubuh terluar, kulit terus-menerus menemukan dirinya dalam kontak dengan elemen berbahaya tersebut atau sinar UV. Selain itu, ada banyak proses yang terjadi dalam biologi mamalia yang menghasilkan radikal bebas. Biasanya, ketika spesies radikal bebas dalam fisiologi manusia, ini biasanya merujuk pada spesies

(2)

oksigen reaktif (ROS) dan spesies nitrogen reaktif (RNS) (McMullen, 2019). Berbagai upaya dapat dilakukan untuk melindungi kulit dari sinar UV salah satunya dengan menggunakan kosmetik (Tranggono, 2014). Dengan penggunaan kosmetik sendiri dapat dibantu dengan adanya senyawa antioksidan yang digunakan sebagai perawatan kulit akibat dari paparan sinar UV (Deore, 2012). Pencegahan proses hal negatif pada kulit dapat dilakukan dengan menggunakan sediaan yang memiliki efek sebagai UV Protection dan dapat membantu dalam mengurangi efek paparan sinar matahari

langsung yang terkandung dalam sediaan kosmetik.

Definisi kosmetik menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulu terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara ubuh pada kondisi baik. Penggunaan kosmetik dalam hal pencegahan dan penanganan pada paparan sinar matahari dan juga kehidupan sehari - hari ialah dengan cara penggunaan dan juga pemakaian sediaan kosmetik yang sesuai. Sebagai contoh untuk dapat mengurangi serta mencegah adanya reaksi negative bagi tubuh pada paparan sinar matahari, dapat digunakan kosmetik tabir surya yang dimana menggunakan bahan dasar dari tanaman yang harus mengandung satu atau lebih bahan tabir surya aktif yang memilki sifat antioksidan agar dapat memberikan efek fotoproteksi (Walters, 2002).

Penggunaan yang aman juga memilik banyak nilai positif dari sediaan kosmetik sebagai upaya pencegahan dan juga penggunaan rutin pun dikarenakan pembuatan yang menggunakan bahan berbasis dari alam. Terdapat beberapa tanaman yang memiliki kandungan antioksidan yang tinggi yang mampu untuk menangkal dan membantu dalam melawan radikal bebas. Buah delima kaya akan sumber polifenol, termasuk ellagitannin, gallotannin, asam ellagic, asam gallagic, catechin, anthocyanin, asam ferulic, dan quercetin. Polifenol ini menunjukkan berbagai aktivitas

biologis, seperti menghilangkan radikal bebas, menghambat oksidasi dan pertumbuhan mikroba, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular dan beberapa jenis kanker (Kader, 2006). Sehingga topik yang digunakan ini sendiri

(3)

digunakan yaitu kegunaan buah delima atau pomegranate (Punica granatum L.) sebagai bahan aktif dalam sediaan kosmetik. Delima, dikenal karena potensi antioksidannya yang tinggi, telah digunakan untuk khasiat obat selama berabad-abad (Syed et al., 2007).

Maka dari uraian diatas salah satu bidang kosmetika yang akan dilakukan analisis dengan menggunakan perangkat lunak bantuan yaitu pengambilan hasil penelitian menggunakan Nvivo dengan melakukan analisis kegunaan buah delima atau pomegranate (Punica granatum L.) sebagai bahan aktif dalam sediaan kosmetik yang

memiliki kandungan serta khasiat yang baik bagi tubuh pada media online dan juga artikel web terkait. Nvivo merupakan perangkat lunak yang membantu dan memiki mekanisme seperti map-map dalam bentuk node – node dimana dikemas dalam teknik analis data kualitatif manual hanya saja map tersebut jauh lebih cerdas (Sidik, 2011).

Dalam penggunaan perangkat lunak bantuan ini bertujuan juga untuk mempermudah dalam mengambil kesimpulan serta memudahkan dalam melakukan analisis pada media online dan artikel web terkait karena menurut (Azmi, 2018) Nvivo juga dapat bertujuan untuk mendukung meningkatkan validitas riset kualitatif, qualitative data analysis perangkat lunak (QDAS) seperti NVIVO.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini akan dilakukan analisis pada media online dan juga artikel web dengan topik kegunaan buah delima atau pomegranate (Punica granatum L.) sebagai bahan aktif dalam sediaan kosmetik dan

akan dilakukan pengecekan dengan jurnal ilmiah. Lalu, digunakannya aplikasi perangkat lunak analisis berupa Nvivo yang betujuan untuk memudahkan dalam melakukan analisis dan pengambilan kesimpulan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana ketepatan informasi tentang pengaruh penggunaan serta pengonsumsian delima (Punica granatum L.) pada artikel web di Indonesia dengan jurnal ilmiah bagi tubuh?

(4)

2. Apa saja kandungan buah delima (Punica granatum L.) menurut artikel web di Indonesia apabila dibandingkan denang jurnal ilmiah yang ada sehingga digunakan dalam dunia kosmetik?

3. Jenis kosmetik apa yang banyak dibahas pada artikel web Indonesia yang menggunakan delima (Punica granatum L.) sebagai bahan utama dalam sediaan kosmetik tersebut?

1.3 Tujuan Penelitian

1 Melakukan analisis dengan memperhatikan serta melihat apa saja pengaruh yang diberikan apabila mengonsumsi delima (Punica granatum L.) atau menggunakan sediaan kosmetik yang menggunakan delima (Punica granatum L.) didalamnya pada media online atau artikel web terkait.

2 Menentukan dan menganalisis kandungan buah delima (Punica granatum L.) yang menjadi topik bahasan pada media online atau artikel terkait sehingga buah delima (Punica granatum L.) digunakan dalam sediaan kosmetik.

3 Mengetahui sediaan kosmetik apa saja yang menggunakan buah delima (Punica granatum L.) sebagai bahan aktif dan merupakan topik bahasan atau menjadi

sorotan pada media online atau artikel web terkait.

1.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diperoleh berdasarkan rumusan masalah di atas yaitu :

1. Dengan penggunaannya delima (Punica granatum L.) sebagai bahan utama dalam sediaan kosmetik maka disamping memiliki senyawa aktif yang baik bagi tubuh juga penggunaan serta pengonsumsian buah delima (Punica granatum L.) dapat memberikan efek positif dan memberikan hasil yang dibutuhkan oleh tubuh.

2. Buah delima (Punica granatum L.) memiliki banyak senyawa aktif serta metabolit sekunder yang dapat memberikan hasil dengan baik dengan digunakannya buah delima (Punica granatum L.) dalam sediaan kosmetik, 3. Dengan banyaknya kandungan dan juga Khasiat atau manfaat pada buah delima

atau pomegranate (Punica granatum L.) serta terdapat banyak kandungan antioksidan di dalamnya yang melimpah, maka akan semakin banyak pula

(5)

sediaan kosmetik yang menggunakan buah delima atau pomegranate (Punica granatum L.) sebagai bahan aktif dan juga sumber antioksidan pada sediaan

kosmetik yang dapat digunakan dan baik untuk penjagaan serta pencegahan bagi kulit.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang didapatkan ini mampu digunakan sebagai dasar acuan untuk mengembangkan sediaan kosmetik dengan menggunakan bahan aktif dan mempertimbangkan dalam penggunaan buah delima (Punica granatum L) dalam sediaan kosmetik.

Referensi

Dokumen terkait

Dari area bisnis yang ada, ditemukan beberapa hal menyangkut permasalahan yang ada, yaitu: (1) Pihak manajemen dalam melakukan perencanaan penjualan dan produksi memperoleh data dari

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan FGD pada orang tua atau keluarga korban, anak yang menjadi korban, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pejabat dari instansi terkait,

Untuk itu guna mengantisipasi akan adanya kegagalan proses maka PT.XYZ menerapkan Quality management System ISO/TS 16949 dengan tools yang digunakan seperti FMEA (

Secara parsial, variabel kualitas layanan yang terdiri dari: dimensi variabel bukti fisik (tangibles) dan empati (emphaty) berpengaruh secara signifikan dan

Berbagai dikotomi antara ilmu – ilmu agama Islam dan ilmu – ilmu umum pada kenyataannya tidak mampu diselesaikan dengan pendekatan modernisasi sebagimana dilakukan Abduh dan

BILLY TANG ENTERPRISE PT 15944, BATU 7, JALAN BESAR KEPONG 52100 KUALA LUMPUR WILAYAH PERSEKUTUAN CENTRAL EZ JET STATION LOT PT 6559, SECTOR C7/R13, BANDAR BARU WANGSA MAJU 51750

Penelitian ini difokuskan pada karakteristik berupa lirik, laras/ tangganada, lagu serta dongkari/ ornamentasi yang digunakan dalam pupuh Kinanti Kawali dengan pendekatan

Dari hasil perhitungan back testing pada tabel tersebut tampak bahwa nilai LR lebih kecil dari critical value sehingga dapat disimpulkan bahwa model perhitungan OpVaR