• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

Bab I Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Dewasa ini Indonesia menyadari bahwa ekonomi kreatif merupakan salah satu harapan bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Dalam ekonomi kreatif terdapat bagian yang sangat berperan yaitu industri kreatif (Depdag RI, 2008). Pada saat ini Indonesia pun mulai melihat bahwa berbagai subsektor dalam industri kreatif berpotensi untuk dikembangkan, karena bangsa Indonesia mempunyai sumber daya insani kreatif dan warisan budaya yang kaya (Jerusalem, 2009). Menurut Departemen Perdagangan RI subsektor yang berpotensi untuk berkembang ditentukan sebanyak 14 sektor. Keempat belas subsektor industri kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, fashion, film video fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan radio, riset dan pengembangan. Salah satu yang berperan besar di industri kreatif yaitu pada subsektor fashion. Menurut data kementrian perdagangan tahun 2010 nilai yang dihasilkan pada sektor fashion sebesar 44,3 % dari total sektor industri kreatif dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 54,3% dan jumlah usaha sebesar 51,7%.

Salah satu contoh dibidang industri fashion yaitu tas ransel. Tas ransel merupakan sebuah tempat yang dipakai di punggung seseorang dan dilindungi oleh dua tali yang memanjang vertikal melewati bahu (Wikipedia 2013). Tas ransel digunakan seseorang untuk memudahkannya dalam membawa bawaan yang di inginkan sesuai kebutuhan, seiring berjalannya waktu selain berfungsi sebagai wadah untuk membawa barang, tas ransel juga dianggap sebagai icon fashion yang menunjang penampilan.

Salah satu industri yang memproduksi tas ransel yaitu Esgotado. Usaha ini berlokasi di kota Bandung, Jawa Barat. Produk dari Esgotado adalah tas ransel dan rain cover yang tersedia dalam berbagai variasi model dan warna.

Suryo Abe (Interview, 18 November 2014) selaku owner Esgotado mengatakan bahwa salah satu model tas ransel yang diproduksi oleh Esgotado yaitu tas ransel dengan tipe Corduro Segundo merupakan produk dengan jumlah penjualan

(2)

2

terendah. Berikut adalah data akumulatif penjualan Tas Esgotado dari bulan Juni sampai bulan Agustus 2014 :

Gambar I.1 Data Akumulatif Penjualan Tas Esgotado Juni - Agustus 2014 Sumber : Esgotado ( 2014 )

Pada Gambar I.1 menerangkan bahwa tas ransel tipe Corduro Segundo bernilai 3%. Hal ini menjelaskan penjualan pada tas ransel tipe Corduro Segundo sangat rendah dibandingkan produk tas ransel tipe lain yang artinya tas ransel dengan tipe Corduro Segundo kurang diminati oleh pelanggan. Adanya masalah awal tersebut menjadi sumber untuk melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap produk tas ransel tipe Corduro Segundo.

13%

24%

3%

5%

10%

22%

5%

12%

6%

Denimo Lilo Fintagio Tercerio Corduro Segundo Boxo primeiro Fintagio Floro denimo rio fintagio quarto denimo tercerio fintagio segundo

(3)

3

Gambar I.2 Data Penjualan Corduro Segundo Pada Januari - Agustus 2014 Sumber : Esgotado (2014)

Dari Gambar I.2 menjelaskan bahwa penjualan tas ransel tipe Corduro Segundo mengalami penurunan secara signifikan. Tas ransel tipe Corduro Segundo awalnya mendapatkan jumlah penjualan yang cukup besar pada bulan Januari namun pada akhirnya mengalami penurunan penjualan sampai bulan Agustus yang hanya memperoleh jumlah penjualan sebanyak 16 tas ransel tipe Corduro Segundo. Pesaing Esgotado dalam usaha tas ransel adalah Bonjour Bag (Suryo Abe, Interview, 18 November 2014). Menurut owner Esgotado, Bonjour Bag merupakan pesaing berat dari Esgotado.

Bonjour Bag merupakan salah satu usaha yang juga memproduksi tas ransel di kota Bandung. Sejak berdiri pada tahun 2012, Bonjour Bag menciptakan produk tas ransel yang ditargetkan untuk kalangan anak muda (Atika, 2014). Terdapat empat jenis produk yang menjadi the best seller untuk Bonjour Bag yaitu Alphonse, Remi, Adrien, dan Achille. Gambar I.3 berikut merupakan data penjualan 4 produk yang menjadi best seller dari Bonjour Bag.

83 74

56

34 27

14 18 16 0

10 20 30 40 50 60 70 80 90

Frekuensi Penjualan tipe Corduro Segundo

Frekuensi Penjualan

(4)

4

Gambar I.3 Grafik Penjualan The best seller Bonjour Bag pada bulan November Sumber : Bonjour Bag (2014)

Dari Gambar I.3 menunjukkan Bonjour Bag memperoleh 25% angka penjualan dengan tipe tas ransel yang sejenis dengan tas ransel Esgotado tipe Corduro Segundo yaitu tipe Achille dan merupakan produk yang menjadi Best Seller.

Dalam 1 hari Bonjour mampu menjual tas hingga 50 pcs. Oleh sebab itu produk esgotado ditargetkan bisa menyaingi produk Bonjour Bag yang sudah menjadi market leader dalam bidang tas anak muda di kota Bandung.

Masalah kurang diminati produk dan penurunan penjualan pada Gambar I.1 dan Gambar I.2 dapat didukung dengan adanya keluhan dan komentar dari pelanggan Esgotado. Keluhan dan komentar terhadap produk tas ransel Corduro Segundo diperoleh dari hasil survei pendahuluan yang dilakukan menggunakan metode wawancara dengan pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka memberikan responden peluang yang cukup besar untuk memberikan informasi yang luas dan wawancara ini dapat dilakukan minimal kepada 10 responden (Sekaran, 2011).

Target responden dalam penelitian ini adalah pengguna tas ransel Corduro Segundo.

25%

29%

25%

21%

ALPHONSE ADRIEN ACHILLE REMI

(5)

5

Tabel I.1 Jenis Keluhan Pelanggan Keluhan &

Komentar

Uraian

Fungsi  Fungsi tas kurang efisien untuk pelajar dan mahasiswa.

 Sulit membuka resleting tas dikarenakan ada penutup dari resletingnya.

Fitur  Fitur Tas yang kurang lengkap.

 Fitur terlalu standar

 Tidak dilengkapi dengan penyimpanan raincover

 Kantong kurang banyak

 Fiturnya masih mempunyai kekurangan dikarenakan tidak ada tempat botol minum.

 Tidak mempunyai kantong kecil dalam bagian tas untuk menyimpan alat tulis

Ketahanan  Tidak tahan lama untuk cover warna hitam yang ada dibagian belakang

 Tali terlalu tipis, agar dibuat lebih tebal

 Handle tas kurang kuat

 Bahan tas yang tidak tahan lama untuk membawa barang yang berat

 Bahannya terlalu tipis.

 Jahitan dari tas ransel kurang kuat.

Performance  Tidak anti air dikarenakan isi tas sempat basah saat hujan.

Kenyamanan  Kurang nyaman dalam pemakaian yang lama.

 Busa pada tali tidak lembut sehingga mengganggu kenyamanan pengguna

(Sumber : Survei Pendahuluan, 2014)

Dari hasil survei pendahuluan pada tabel I.1 terdapat beberapa keluhan dan komentar dari pelanggan terhadap produk tas ransel tipe Corduro Segundo. Untuk masalah fungsi terdapat keluhan bahwa fungsi tas kurang efisien untuk pelajar dan mahasiswa dan sulit membuka resleting tas. Untuk masalah fitur terdapat keluhan bahwa tas ransel tipe Corduro Segundo tidak memilki banyak kantong

(6)

6

penyimpanan seperti raincover, tempat botol minum, dan penyimpanan alat tulis.

Untuk masalah ketahanan terdapat keluhan bahwa tas ransel tipe Corduro Segundo memiliki tali sandang yang terlalu tipis, handle tas kurang kuat, bahan tas terlalu tipis dan jahitan dari tas ransel kurang kuat. Untuk masalah performance terdapat keluhan bahwa tas ransel tipe Corduro Segundo tidak anti air dikarenakan isi tas basah saat terkena hujan. Untuk masalah kenyamanan tas ransel tipe Corduro Segundo kurang nyaman untuk pemakaian yang lama, dan busa pada bagian tali sandang tidak lembut sehingga menggangu kenyamanan pengguna.

Berdasarkan dari masalah persentase penjualan yang dapat dilihat pada Gambar I.1 dan penurunan penjualan yang dapat dilihat pada Gambar I.2 serta keluhan dari hasil survei pendahuluan pada tabel I.1 terhadap tas ransel tipe Corduro Segundo maka diperlukan analisis tentang kebutuhan yang diinginkan dari pelanggan terhadap produk tas ransel tipe Corduro Segundo. kualitas produk merupakan ciri dan karakteristik suatu barang atau jasa yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan maupun tersirat (Kotler, 2000).

Salah satu metode yang relevan digunakan untuk mencari kebutuhan pelanggan yaitu metode model Kano. Kano digunakan untuk memprioritaskan kebutuhan pelanggan yang berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (Chiou dan Cheng, 2008). Dan Berdasarkan penelitian yang dilakukan Zhao dan Dholakia (2009) dijelaskan bahwa Kano digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan dengan mencari dan mendapatkan atribut kebutuhan pelanggan dan mengevaluasi kepuasan pelanggan.

I.2 Perumusan Masalah

Identifikasi kebutuhan pelanggan diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan pada produk tas ransel Corduro Segundo. Atribut kebutuhan diperoleh dengan melakukan pendekatan terhadap responden untuk mengetahui atribut kebutuhan apa saja yang dipertimbangkan dalam memilih produk. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan integrasi metode Product Quality dan Model Kano, metode Product Quality digunakan sebagai acuan dan landasan dalam

(7)

7

menentukan dimensi pengukuran atribut suatu produk dan Model Kano digunakan untuk mengategorikan atribut produk berdasarkan tingkat kepuasan yang dihasilkan setiap atribut (Kano, dkk., 1984; dalam Mikulic dan Prebeac, 2011).

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja atribut kebutuhan pelanggan produk Corduro Segundo pada Esgotado berdasarkan dimensi Product Quality?

2. Bagaimana kepuasan pelanggan terhadap atribut produk Corduro Segundo menggunakan Product Quality?

3. Bagaimana klasifikasi atribut kebutuhan Corduro Segundo pada Model Kano?

4. Apa saja atribut yang perlu ditingkatkan terkait kualitas produk Corduro Segundo pada Esgotado?

I.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Mengidentifikasi atribut kebutuhan pelanggan produk Corduro Segundo pada Esgotado berdasarkan dimensi Product Quality.

2. Mengukur kepuasan pelanggan terhadap produk Corduro Segundo menggunakan Product Quality.

3. Mengklasifikasi atribut kebutuhan pelanggan berdasarkan Model Kano.

4. Mengidentifikasi atribut kebutuhan pelanggan yang diprioritaskan untuk meningkatkan kualitas produk Corduro Segundo pada Esgotado.

I.4 Batasan Penelitian

Untuk memfokuskan penelitian ini, peneliti merumuskan beberapa batasan masalah sebagai berikut :

1. Target responden pada penelitian ini yaitu pengguna tas ransel Esgotado tipe Corduro Segundo

2. Penelitian tidak sampai pada tahap pengimplementasian.

(8)

8 I.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat berguna bagi pihak-pihak yang bersangkutan sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu referensi bagi Esgotado untuk mengetahui kebutuhan pelanggan terhadap produk Corduro Segundo.

2. Dapat memberikan informasi kepada Esgotado terkait atribut yang sudah dan yang belum memberikan kepuasan bagi pelanggan pada produk Corduro Segundo.

3. Dapat membantu Esgotado dalam memprioritaskan atribut kebutuhan yang perlu dikembangkan atau ditingkatkan, sehingga dapat memuaskan pelanggan terhadap produk Corduro Segundo.

I.6 Sistematika Penulisan

Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Pada bagian latar belakang dijelaskan pentingnya mengetahui kebutuhan pelanggan untuk dapat bersaing dipasar.

Bab II Landasan Teori

Pada bab ini berisi literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan membahas hasil dari penelitian terdahulu, yang dapat menjadi pedoman dalam melakukan penelitian ini.

Bab III Metodologi Penelitian

Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah penelitian secara rinci yang meliputi tahap perumusan masalah penelitian, perumusan hipotesis, dan mengembangkan model penelitian, mengidentifikasi dan melakukan operasionalisasi variabel penelitian, menyusun kuesioner penelitian, merancang pengumpulan dan pengolahan data, melakukan uji instrumen, merancang analisis pengolahan data.

(9)

9 Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pada bab ini menggambarkan tentang pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan pada penelitian. Bab ini berisi data-data yang telah dikumpulkan yang selanjutnya diolah menggunakan metode yang telah ditentukan sebelumnya.

Bab V Analisis

Pada bab ini menggambarkan tentang analisis terhadap hasil pengolahan data.

Analisis atribut yang diberikan pada penelitian ini adalah analisis mengenai atribut kebutuhan pelanggan terhadap produk yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan penulis.

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini menggambarkan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya terhadap bidang yang sama.

Gambar

Gambar I.1 Data Akumulatif Penjualan Tas Esgotado Juni - Agustus 2014  Sumber : Esgotado ( 2014 )
Gambar I.2 Data Penjualan Corduro Segundo Pada Januari - Agustus 2014  Sumber : Esgotado (2014)
Gambar I.3 Grafik Penjualan The best seller Bonjour Bag pada bulan November  Sumber : Bonjour Bag (2014)
Tabel I.1 Jenis Keluhan Pelanggan  Keluhan &

Referensi

Dokumen terkait

Menurut studi yang dilakukan oleh Antariksa Budileksmana (2005: 491) menyatakan bahwa dengan periode pengamatan pada return pasar tahun 1999- 2004, pengujian membuktikan

Dalam rangka kegiatan Sertifikasi Guru dalam Jabatan Tahun 2012 untuk guru-guru di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Panitia Sertifikasi Guru Rayon 115 UM

Hasil yang sama dikemukakan oleh Suwadi (dalam Yogantara, 2013) bahwa variabel komitmen organisasi tidak memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang, penulis ingin mengetahui seberapa besar Korelasi antara kesejahteraan ini terhadap tanggung jawab guru PAI di Madrasah Aliyah Negeri

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan motif sebab (because to motive) dari tindakan perempuan menggugat cerai suaminya yakni karena

Salah satu kasus pembukaan lahan masyarakat dalam kawasan hutan juga terjadi pada kawasan hutan lindung dan hutan produksi terbatas yang berada pada wilayah Propinsi Sulawesi

Pengujian sistem yang menunjukkan nilai kecocokkan dengan optimasi bobot pada metode LVQ dengan algoritma lebih tinggi, membuktikan bahwa bobot optimal untuk metode

Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau.. menjual suatu