• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : Rizka Novia Adyani NIM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh : Rizka Novia Adyani NIM :"

Copied!
199
0
0

Teks penuh

(1)

“PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING DAN BRAND IMAGE TERHADAP BRAND TRUST SERTA DAMPAKNYA TERHADAP DONATION DECISION PADA CROWDFUNDING KITABISA.COM

DITENGAH PANDEMI COVID-19"

Oleh :

Rizka Novia Adyani NIM : 11160810000121

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULAH JAKARTA 1439 H/2021

(2)

“PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING DAN BRAND IMAGE TERHADAP BRAND TRUST SERTA DAMPAKNYA TERHADAP DONATION DECISION PADA CROWDFUNDING KITABISA.COM

DITENGAH PANDEMI COVID-19" SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

Rizka Novia Adyani 11160810000121

Pembimbing II

Rio Trisasmita S.E., M.E

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis, 11 Agustus 2020 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas Mahasiswi:

1. Nama : Rizka Novia Adyani 2. NIM : 11160810000121

3. Jurusan : Manajemen (Pemasaran)

4. Judul Skripsi : Pengaruh Social Media Marketing dan Brand Image terhadap Brand Trust serta dampaknya pada Donation

Decision

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberikan kesempatan untuk melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 Agustus 2020

1. Dr. Muniaty Aisyah, S.T., M.M NIP. 197803072011012003

(____________________)

Penguji I

2. Rio Trisasmita S.E., M.E (____________________)

(4)
(5)
(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama : Rizka Novia Adyani

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 24 November 1998

Jenis Kelamin : Wanita

Alamat : Jl.O No.1 Slipi Palmerah

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Anak ke/dari : Anak ke 2 dari 3 bersaudara

Nama Ayah : Adi Santoso

Nama Ibu : Andriyani

Status : Belum Menikah

Telepon Rumah / No.HP : 0877 – 2181– 0084

Email : [email protected]

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

SD (2005 – 2010) : SDN Padurenan 6

SMP (2010 – 2013) : SMPN 16 Bekasi SMA (2014 – 2016) : SMAN 9 Bekasi

S1 (2016 – 2021) : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

Anggota Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Anggota PMII Ciputat

Anggota International Studies Club

(7)

ABSTRACT

This study aimed to examine the relationship between variables, especially those that affect the donation decision process such as social media marketing, brand image and brand trust as intervening variables among users of Kitabisa.com, as a donation-based crowdfunding platform. The research method used in this study is the method of Path analysis and Sobel test, data collection through a google form questionnaire with a total sample of 150 respondents. The criteria for respondents were measured using a purposive sampling technique with the criteria of respondents involved were respondents who had already donated through the Kitabisa.com crowdfunding during the Covid-19 pandemic and follow kitabisa.com on social media. The data analysis technique was processed using statistical software SPSS version 22. Based on the results of hypothesis testing, it shows that: (1) social media marketing has a significant effect on brand trust partially. (2) brand image partially has a significant effect on brand trust. (3) social media marketing and brand image simultaneously influence brand trust. (4) social media marketing has a significant effect on donation decisions partially. (5) brand image has a significant effect on donation decision partially. (6) brand trust affects the donation decision. (7) social media marketing and brand image have a significant effect on donation decisions simultaneously. Meanwhile, the sobel test shows that there is no mediation of brand trust in social media marketing and brand image on donation decisions to donors of Kitabisa.com..

Keywords: Social Media Marketing, Brand Image, Brand Trust and Donation

(8)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antar variabel, khususnya variabel-variabel yang mempengaruhi proses donation decision seperti social

media marketing, brand image dan brand trust sebagai variabel intervening pada

pengguna Kitabisa.com, selaku platform crowdfunding berbasis donasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisis Jalur dan Uji Sobel, pengumpulan data melalui kuesioner google form dengan jumlah sampel sebanyak 120 responden. Kriteria responden diukur dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria responden yang terlibat adalah responden yang sudah pernah berdonasi melalui crowdfunding Kitabisa.com pada masa pandemi Covid-19 dan pengguna aktif media sosial. Teknik analisis data diolah menggunakan software statistik SPSS versi 22. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: (1) social media marketing berpengaruh signifikan terhadap brand trust secara parsial. (2) brand image berpengaruh sigifikan terhadap brand trust secara parsial. (3) social media marketing dan

brand image berpengaruh terhadap brand trust secara simultan. (4) social media marketing berpengaruh signifikan terhadap donation decision secara parsial. (5) brand image berpengaruh signifikan terhadap donation decisio nsecara parsial. (6) brand trust berpengaruh terhadap donation decision. (7) social media marketing

dan brand image berpengaruh signifikan terhadap donation decision secara simultan. Sedangkan pada uji sobel diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa tidak adanya mediasi Brand trust pada social media marketing dan brand image terhadap donation decision pada donatur Kitabisa.com

Kata Kunci: Pemasaran Media Sosial, Citra Merek, Kepercayaan Merek dan

(9)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah

serta kekuataan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING DAN BRAND IMAGE

TERHADAP BRAND TRUST SERTA DAMPAKNYA TERHADAP

DONATION DECISION PADA CROWDFUNDING KITABISA.COM

DITENGAH PANDEMI COVID-19”.

Penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Ayahanda

tercinta Adi Santoso dan Ibunda tersayang Andriyani yang telah mencurahkan

segenap cinta dan kasih sayang serta perhatian moril maupun materil.

Serta ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu demi

tersusunnya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan. Semoga dengan tersusunnya skripsi ini dapat bermanfaat serta

menginspirasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 26 Januari 2021

(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv

ABSTRACT ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB IPENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 14

C. Tujuan Penelitian ... 15

D. Manfaat Penelitian ... 15

BAB IITINJAUAN PUSTAKA ... 17

A. Landasan Teori ... 17

1. Financial Technology ... 17

2. Crowdfunding ... 20

3. Social Media Marketing ... 25

4. Brand Image ... 32

5. Brand Trust ... 37

6. Donation Decision ... 40

B. Penelitian Terdahulu ... 47

C. Kerangka Pemikiran ... 55

D. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis ... 55

BAB IIIMETODE PENELITIAN... 62

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 62

B. Metode Penentuan Sampel ... 63

(11)

D. Metode Analisis Data ... 65

BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 82

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 82

B. Deskripsi Responden ... 99

C. Uji Kualitas Data ... 101

D. Analisis Deskriptif ... 108

E. Analisis Jalur (Path Analysis) ... 112

F. Perhitungan Pengaruh ... 127

G. Uji Sobel ... 129

H. Pembahasan ... 131

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 136

A. Kesimpulan ... 136

B. Saran ... 137

DAFTAR PUSTAKA ... 142

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Dimensi Social Media Marketing ... 31

Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu ... 47

Tabel 3. 1 Skala Likert ... 67

Tabel 3. 2 Nilai Koefisien Korelasi... 73

Tabel 3. 3 Operasional Variabel... 79

Tabel 4. 1 Profil Kitabisa.com ... 87

Tabel 4. 2 Hasil Uji Validitas Social Media Marketing ... 101

Tabel 4. 3 Hasil Uji Validitas Brand Image ... 102

Tabel 4. 4 Hasil Uji Validitas Brand Trust ... 103

Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Donation Decision ... 103

Tabel 4. 6 Hasil Uji Reliaabilitas Social Media Marketing ... 104

Tabel 4. 7 Hasil Uji Reliabilitas Brand Image ... 105

Tabel 4. 8 Hasil Uji Reliabilitas Brand Trust ... 105

Tabel 4. 9 Hasil Uji Reliabilitas Donation Decision... 106

Tabel 4. 10 Uji Normalitas Sub - Struktur 1 ... 107

Tabel 4. 11 Uji Normalitas Sub - Struktur 1 ... 107

Tabel 4. 12 Deskriptif Variabel Social Media Marketing ... 109

Tabel 4. 13 Deskriptif Variabel Brand Image ... 110

Tabel 4. 14 Deskriptif Variabel Brand Trust ... 111

Tabel 4. 15 Deskriptif Variabel Donation Decision... 112

Tabel 4. 16 Koefisien Korelasi ... 113

Tabel 4. 17 Nilai Koefisien Korelasi... 114

Tabel 4. 18 Hubungan Korelasi Antar Variabel ... 114

Tabel 4. 19 Koefisien Determinasi Sub - Struktur 1 ... 115

Tabel 4. 20 Koefisien Determinasi Sub - Struktur 2 ... 116

Tabel 4. 21 Analisis Jalur Sub - Struktur 1 ... 117

Tabel 4. 22 Analisis Jalur Sub - Struktur 2 ... 118

Tabel 4. 23 Uji F Sub - Struktur 1 ... 120

Tabel 4. 24 Uji F Sub - Struktur 2 ... 121

Tabel 4. 25 Uji T Sub - Struktur 1 ... 123

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Daftar Financial Technology di Indonesia ... 2

Gambar 1. 2 Jumlah Penggunjung pada website Kitabisa.com ... 4

Gambar 1. 3 Pendanaan Kitabisa.com dari tahun ketahun... 5

Gambar 1. 4 Data Campaign terdanai dan jumlah pengguna Kitabisa.com sampai Bulan Mei tahun 2020 ... 6

Gambar 1. 5 Data penanganan donasi dalam penanganan COVID-19 ... 7

Gambar 1. 6 Instagram Kitabisa.com ... 9

Gambar 1. 7 Twitter Kitabisa.com ... 10

Gambar 1. 8 Youtube Kitabisa.com ... 10

Gambar 1. 9 Indonesia Fundraising Award ... 11

Gambar 2. 1 Proses Pengambilan Keputusan : Model Lima Tahap ... 43

Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran ... 55

Gambar 3. 1 Model Analisis Jalur ... 71

Gambar 3. 2 Sub Struktur – 1 hipotesis – 1 ... 71

Gambar 3. 3 Sub Struktur – 2 hipotesis – 2 ... 72

Gambar 4. 1 Logo Kitabisa ... 88

Gambar 4. 2 Website Kitabisa.com ... 89

Gambar 4. 3 Aplikasi Mobile Kitabisa.com... 89

Gambar 4. 4 Laman Facebook Kitabisa.com ... 90

Gambar 4. 5 Laman Instagram Kitabisa.com... 90

Gambar 4. 6 Laman Youtube Kitabisa.com ... 91

Gambar 4. 7 Laman Twitter Kitabisa.com ... 91

Gambar 4. 8 Kategori Penggalangan dana di Kitabisa.com... 92

Gambar 4. 9 Kampanye Rumah Singgah Al-Fatih ... 93

Gambar 4. 10 Gerakan Infaq Beras Yatim ... 93

Gambar 4. 11 Kampanye 1.000 Karpet Masjid... 94

Gambar 4. 12 Kampanye #BisaSembuh Dewa ... 94

Gambar 4. 13 Hasil Analisis Instagram Kitabisa.com menggunakan Social Blade ... 95

Gambar 4. 14 Hasil Analasis Youtube menggunakan Social Blade ... 96

Gambar 4. 15 Hasil Analisis Twitter menggunakan Social Blade ... 96

Gambar 4. 16 Galery Facebook Ads Kitabisa.com ... 98

Gambar 4. 17 Hasil Analisis Facebook Ads ... 99

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisoner Penelitian... 149

Lampiran 2 Hasil Skroing Variabel Social Media Marketing ... 155

Lampiran 3 Hasil Skoring Variabel Brand Image ... 158

Lampiran 4 Hasil Skoring Variabel Brand Trust ... 161

Lampiran 5 Hasil Skoring Variabel Donation Decision ... 165

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Social Media Marketing ... 168

Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Variabel Brand Image ... 171

Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Brand Trust ... 174

Lampiran 9 Hasil Validitas Variabel Donation DecisionVariabel Donation Decision ... 176

Lampiran 10 Hasil Uji Realibitas Variabel Social Media Marketing Uji Reabilitas Data ... 177

Lampiran 11 Hasil Uji Realibilitas Brand Image ... 178

Lampiran 12 Hasil Uji Realibilitas Brand Trust ... 179

Lampiran 13 Hasil Uji Realibilitas Variabel Donation Decision... 180

Lampiran 14 Hasil Uji Korelasi Antar Variabel ... 181

Lampiran 15 Hasil Uji Koefisien Determinasi Sub Struktur 1 ... 182

Lampiran 16 Hasil Uji Koefiesien Determinasi Sub Struktur 2 ... 182

Lampiran 17 Hasil Uji Analisis Jalur Sub Struktur 1 ... 182

Lampiran 18 Hasil Uji Analisis Jalur Sub Struktur 2 ... 183

Lampiran 19 Hasil Uji F Sub Struktur 1 ... 183

Lampiran 20 Hasil Uji F Simultan Sub Struktur 2 ... 183

Lampiran 21 Hasil Uji T Parsial Sub Struktur 1 ... 184

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakikatnya dunia selalu berevolusi dan saat ini kita telah

memasuki pada revolusi industri 4.0, keadaan industri yang terjadi

mengalami perubahan besar-besaran di berbagai bidang yang disebabkan

oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Disebut juga

sebagai era digital dimana internet telah menjadi hal yang wajib, karena

dianggap sebagai alat untuk mempermudah manusia dalam menjalani

kehidupannya, hal tersebut mempengaruhi pula gaya hidup masyarakat saat

ini. Gaya hidup ini mengubah banyak perilaku manusia, yang juga

mempunyai peran sebagai konsumen. Perilaku konsumen seperti bagaimana

konsumen tersebut memperoleh suatu barang atau melakukan sebuah

transaksi.

Indonesia sendiri mempunyai pengguna internet yang terus

berkembang seperti yang terlansir pada laporan riset bertajuk Digital in 2020,

hasil kerjasama layanan manajemen konten HootSuite dan agensi pemasaran

media sosial We Are Social. Didalam laporan riset tersebut menunjukan

bahwa, penestrasi internet di Januari 2020 telah mencapai 64%, dan

mengalami peningkatan sebesar 8% dari tahun lalu. Jumlah penduduk yang

(16)

Salah satu sektor yang mengalami perkembangan dikarenakan

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah sektor keuangan.

Teknologi informasi dibidang keuangan digunakan untuk membantu dan

mempermudah konsumen dalam mengakses produk dan layanan keuangan.

Sektor keuangan tersebut disebut dengan istilah Financial

Technology, atau dapat disingkat sebagai Fintect, menurut Ion & Alexandra

(2016) Financial Technology merupakan sektor baru dalam industri

keuangan yang dimana seluruh teknologi yang digunakan untuk

memfasilitasi perdagangan, perusahaan bisnis atau interaksi dan layanan

yang diberikan kepada konsumen ritel. Berikut daftar beberapa contoh

perusahaan Financial Technology di Indonesia.

Gambar 1. 1 Daftar Financial Technology di Indonesia Sumber : @fintecsingapore, 2019

Berdasarkan IOSCO Research Report on Financial Technologies

(17)

berbagai model bisnis yang inovatif dan teknologi baru yang berpotensi

untuk mengubah industri jasa keuangan. Daily Social Fintech Report (2019)

membagi Financial Technology menjadi 6 kategori, yaitu: Payment,

Investment, Lending, Crowdfunding, Point of Sales dan Kategori lain.

Salah satu Financial Technology yang menarik dan sedang

berkembang di masyarakat Indonesia adalah crowdfunding dimana berawal

dari aktivitas fundraising (penggalangan dana). Crowdfunding didasari

dengan istilah crowdsourcing atau urun daya, dimana menurut Merriam

Webstrer Dictionary crowdsourcing adalah suatu proses untuk memperoleh

layanan, ide, maupun konten tertentu dengan cara meminta bantuan dari orang lain secara massal, secara khusus melalui komunitas daring.

Dengan berkembangnya industri crowdfunding di dunia, pada tahun

2013 mulai bermunculan beberapa situs crowdfunding di Indonesia seperti

Wujudkan.com, Patungan.com, Ayopeduli.com, GandengTangan.com

hingga Kitabisa.com. Ditahun 2019, bermunculan pula beberapa

crowdfunding baru seperti Akseleran yang bertindak sebagai media untuk

pengusaha UMKM yang sedang mencari modal usaha dan Kolase yang

digunakan sebagai media untuk seniman-seniman menggalang dana demi

mewujudkan karya mereka. Menurut Massolution dan Deloitte (2013)

crowdfunding sendiri mempunyai 4 banyak macamnya yaitu Lending-based,

Donation-based, Reward-based dan Equity-based.

(18)

masyarakat Indonesia yang mengedepankan gotong-royong dan suka saling

tolong-menolong, dimana, jenis crowdfunding ini difokuskan untuk

membantu mereka yang menderita kemiskinan, tuna wisma, korban bencana

alam dan lainnya. Crowdfunding ini bertindak sebagai jembatan untuk

menyalurkan uang, biaya pendidikan, obat-obatan, makanan, air, tempat

tinggal dan sumber daya lainnya dari pada pendonor ke segmen masyarakat

yang membutuhkan. Hal tersebut dapat membantu mengurangi kesenjangan

ekonomi di Indonesia dan beberapa permasalahan sosial lainnya.

Dan salah satu situs donation-based crowdfunding yang sudah

dikenal oleh masyarakat di Indonesia adalah Kitabisa.com. Menurut data

yang didapat oleh penulis melalui similarweb, pengunjung website

Kitabisa.com sendiri terbesar dibanding pesaing sejenisnya seperti

Ayopeduli.com, GandengTangan.com, Wujudkan.com, Patungan.com. Total

visitor Kitabisa.com sendiri dalam 3 bulan terakhir mencakup 501,047

visitor.

(19)

Sumber: Similarweb, 2020

Kenamaan Kitabisa.com terbukti dengan jumlah pengguna dan

campaign semakin berkembang pusat. Pada tahun 2018, terjadi pertumbuhan

sebesar 119% dalam berdonasi online, sebanyak 16 ribu proyek terdanai

melalui galang dana, serta lebih dari 1 juta OrangBaik terlibat

(Kitabisa.com,2018). Jumlah penggalangan dana yang dikelola Kitabisa.com

sendiripun mencapai 472 M.

Gambar 1. 3 Pendanaan Kitabisa.com dari tahun ketahun

Sumber : Kitabisa.com,2018

Adapun campaign yang terdanai hingga tahun 2020 sebanyak 63.964,

(20)

Gambar 1. 4 Data Campaign terdanai dan jumlah pengguna Kitabisa.com sampai Bulan Mei tahun 2020

Sumber : Kitabisa.com,2020

Keberadaan Kitabisa.com semakin dibutuhkan di tengah kondisi

darurat pandemi COVID-19, dimana semua lapisan masyarakat terkena

dampak buruknya, pekerja yang kehilangan pekerjaannya, perusahaan

kehilangan laba pemasukannya, serta masyarakat yang terpapar virus

tersebut. Karena di saat seperti ini sudah menjadi tugas semua orang untuk

bersama-sama berjibaku saling membantu dan diperlukan urun tangan kerja

sama dari berbagai pihak. Sebagai platform yang praktis, Kitabisa.com

mempermudah kegiatan urun dana, dibuktikan dengan data yang tersedia di

katadata.com, urun dana yang dikumpulkan melalui Kitabisa.com jumlah

donasinya tertinggi dibandingkan dengan organisasi pengumpul donasi

(21)

Gambar 1. 5 Data penanganan donasi dalam penanganan COVID-19 Sumber: katadata.co.id,2020

Kitabisa.com memfasilitasi siapa saja yang ingin menggalang dana

secara online. Kitabisa.com telah digunakan oleh ribuan pengguna mulai dari

NGO global, yayasan lokal, komunitas, himpunan alumni, mahasiswa, artis,

hingga individu yang ingin menggalang dana untuk tujuan sosial, membantu

sesama atau menciptakan karya (Kitabisa.com, 2019).

Kitabisa.com juga termasuk sebagai salah satu Social Enterprise

yang ada di Indonesia (Kitabisa.com, 2019), menurut Pitta dan Kucher

(2009) Social Enterprise adalah organisasi nirlaba yang mengoperasikan

bisnis untuk menghasilkan pendapatan dan memenuhi misi mereka. Didalam

websitenya, Community Wealth.org menjelaskan bahwa Social Enterprise

telah menjadi istilah populer yang menggambarkan apa yang dulu disebut

(22)

Sebagai salah satu donation-based crowdfunding yang akan terus

berkembang, Kitabisa.com membutuhkan strategi pendanaan untuk menarik

perhatian para calon donatur, karena ini sangat mempengaruhi jumlah dana,

yang dapat dilakukan untuk memperluas manfaat dan membiayai biaya

operasionalnya. Kitabisa.com membutuhkan strategi pemasaran dan

branding untuk keberlangsungan eksistensinya. Oleh karena itu,

Kitabisa.com memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran atau

istilah pemasarannya adalah social media marketing yang tidak

membutuhkan banyak biaya dibandingkan media promosi lainnya tetapi

mempunyai jangakauan lebih luas dan dianggap sebagai media promosi

efektif ditengah-tengah perkembangan teknologi. Menurut Saravanakumar

dan SuganthaLakshmi (2012) Social Media Marketing adalah cara

mempromosikan situs web, merek, atau bisnis dengan berinteraksi atau

menarik minat pelanggan saat ini atau calon pelanggan melalui saluran media

sosial.

Raman (2016) sendiri memaparkan bahwa di tengah puncak

perkembangan media sosial dan persaingan yang ketat untuk sumber daya

amal, sebagian besar organisasi nirlaba / sosial telah menerapkan media

sosial sebagai alat pemasaran yang sangat diperlukan untuk menjangkau

lebih banyak konsumen dan meningkatkan dukungan dari publik. Terbukti

dengan data yang dikeluarkan oleh Kitabisa.com bahwa pada tahun 2018,

(23)

dan berkomunikasi dengan community-nya agar mereka tetap mendapat

informasi dan terlibat. Media seperti Facebook, YouTube, Instagram, dan

Twitter adalah cara untuk melakukan ini, media ini membantu membangun

hubungan, yang merupakan kunci untuk merekrut komunitas, sukarelawan,

donatur, dan kesadaran masyarakat.

Kitabisa.com dapat dikatakan telah cukup baik dalam mengelola

sosial medianya dapat dinyatakan cukup baik, terlihat dengan jumlah

pengikut yang ada di sosial media Kitabisa.com yang cukup besar serta

aktivitas (content) yang dibagikan melalui sosial medianya pun cukup sering.

Gambar 1. 6 Instagram Kitabisa.com

Instagram Kitabisa.com mempunyai pengikut berjumlah 75.2 k serta

udah mendapatkan centang biru (verived) dari Instagram dan jumlah aktivitas

(24)

Gambar 1. 7 Twitter Kitabisa.com

Twitter Kitabisa.com mempunyai paling banyak jumlah aktivitas

yang dibagikan dibanding kanal sosial media Kitabisa.com lainnya yaitu

sebanyak 22.5k jumlah postingan (tweetan), dengan jumlah pengikut

sebanyak 38.2k.

Gambar 1. 8 Youtube Kitabisa.com

Kanal youtube Kitabisa.com sendiri, mempunyai jumlah pengikut

paling besar diantara sosial media lainnya, yaitu 235k pengikut. Terlihat

(25)

penonton yang cukup banyak.

Membentuk brand image yang baik pun menjadi salah satu hal yang

penting, Kitabisa.com harus menciptakan citra merek yang positif untuk

mendapatkan dukungan dan kepercayaan publik, dan akibatnya mendapatkan

lebih banyak donasi. Seperti yang disampaikan Huang dan Ku (2016) bahwa

organisasi nirlaba/sosial dapat menggunakan merek mereka sebagai sistem

identifikasi untuk membedakan diri dari organisasi lain, dan harus menyusun

strategi branding untuk menciptakan citra merek yang diinginkan.

Kitabisa.com dianggap mampu untuk menciptakan citra merek yang

baik dibenak masyarakat, penilaian tersebut disimpulkan dari berhasilnya

Kitabisa.com dalam memenangkan Penghargaan Indonesia Fundraising

Award dalam kategori Platform Fundraising Digital terbaik.

Gambar 1. 9 Indonesia Fundraising Award

(26)

Proses transaksi yang terjadi diantara donatur, Kitabisa.com, serta

penerima manfaat terjadi secara online (virtual), dimana hal tersebut

membutuhkan tingkat kepercayaan pemberi dana yang nantinya akan

berpengaruh tehadap keputusan berdonasi calon donatur untuk berdonasi.

Kepercayaan merek telah dipandang sebagai konstruk utama dari hubungan

merek yang kuat & jangka panjang. Seperti yang disampaikan oleh

Lindstrom (2001) dalam konteks merek yang berada dilingkungan online dan

media sosial, kepercayaan dianggap sebagai persyaratan penting dan Lin dan

Lee (2012) mendefinisikan kepercayaan sebagai harapan positif dari

pelanggan terhadap merek secara psikologis.

Kitabisa.com terus bebenah diri, usaha-usaha Kitabisa.com dalam

membentuk kepercayaan mereknya di antaranya dengan penghargaan yang

didapat Kitabisa.com pada tahun 2018, yaitu Padma Award yang

diselenggarakan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia. Penghargaan

tersebut didapatkan karena Kitabisa.com selalu melakukan Tertib Pelaporan

dalam Penyelenggaraan Pengumpulan Uang atau Barang.

Meskipun Kitabisa.com memiliki potensi dan peluang yang besar di

Indonesia, terdapat beberapa tantangan misalnya saja beberapa champaign

yang target donasinya tidak tercapai. Biasanya dikarenakan dalam gagal

membangun kepercayaan dari donatur yang akan mempengaruhi perilaku

(27)

alternatif pilihan lain untuk berdonasi, misalnya saja lembaga keuangan

konvensional seperti bank dan dompet digital yang mulai menciptakan

produk-produk yang menyediakan layanan donasi, begitupula dengan

lembaga nirlaba lainnya yang mulai menjadikan transaksi mereka menjadi

transaksi yang dapat berlangsung online dan menggunakan platform sejenis.

Maka dari itu dibutuhkan media promosi seperti sosial media serta citra yang

baik untuk membentuk kepercayaan tersebut.

Kepercayaan konsumen yang baik terhadap crowdfunding

Kitabisa.com akan sangat mempengaruhi donatur ataupun calon donatur

untuk berdonasi melalui Kitabisa.com, maka dapat dikatakan kepercayaan

donatur untuk menggunakan Kitabisa.com sebagai wadah untuk berdonasi

dapat mempengaruhi keputusan berdonasi di Kitabisa.com.

Namun untuk membuktikan apakah pemasaran melalui sosial media

dan citra merek dapat mempengaruhi kepercayaan dan berdampak pada

perilaku keputusan berdonasi diperlukan penelitian lebih lanjut.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul :

“Pengaruh Social Media Marketing dan Brand Image terhadap Brand

Trust serta dampaknya pada Donation Decision pada Crowdfunding Kitabisa.com ditengah pandemi COVID-19”

(28)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

Persamaan Struktural 1:

1. Apakah Social Media Marketing mempunyai pengaruh signifikan

secara parsial terhadap Brand Trust.

2. Apakah Brand Image mempunyai pengaruh signifikan secara parsial

terhadap Brand Trust

3. Apakah Social Media Marketing dan Brand Image secara signifikan

dan simultan mempunyai pengaruh terhadap Brand Trust.

Persamaan Struktural 2:

4. Apakah Social Media Marketing mempunyai pengaruh signifikan

secara parsial terhadap Donation Decision

5. Apakah Brand Image mempunyai pengaruh signifikan secara parsial

terhadap Donation Decision

6. Apakah Brand Trust mempunyai pengaruh signifikan secara parsial

terhadap Donation Decision

7. Apakah Social Media Marketing, Brand Image dan Brand Trust

secara signifikan dan simultan mempunyai pengaruh terhadap

Donation Decision

8. Apakah Social Media Marketing mempunyai pengaruh tidak

(29)

9. Apakah Brand Image mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap

Donation Decision melalui Brand Trust.

C. Tujuan Penelitian

Terkait dengan permasalahan yang telah dirumuskan oleh penulis,

maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengukur apakah terdapat pengaruh variabel Social Media

Marketing (X1) dan Brand Image (X2) secara parsial dan simultan

terhadap Brand Trust serta dampaknya pada Donation Decision pada

Crowdfunding Kitabisa.com di era pandemi COVID-19.

2. Untuk mengukur bagaimana strategi penggunaan media sosial

(Facebook, Twitter, Youtube dan Instagram) oleh crowdfunding

Kitabisa.com sehingga menjadi platform donasi online yang

terpercaya di Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Manfaat Akademi

Penelitian ini diharapkan berguna untuk menjadi

referensi bagi pengembangan ilmu Management serta

teori-teori yang berkaitan bagi mahasiswa Universitas Islam Negeri

(30)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

2. Manfaat Praktis

Penulis berharap penelitian ini dapat menyumbang

ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Jurusan Management serta

mahasiswa lain yang berminat dalam kajian Financial

Technology khususnya Donation-based crowdfunding. Serta

diharapkan dapat membantu crowdfunding Kitabisa.com

sebagai bahan evaluasi agar kegiatan pemasaran kedepannya

(31)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Financial Technology

a. Definisi Financial Technology

Menurut Armer (2015) Financial Technology

mengacu pada pengunaan teknologi untuk memberikan

solusi-solusi keuangan. Dan secara spesifik, Financial Technology

didefinisikan sebagai aplikasi teknologi digital untuk

masalah-masalah intermediasi keuangan (Aaron, 2017).

FinTech didefinisikan sebagai industri yang terdiri dari

perusahaan-perusahaan yang menggunakan teknologi agar

sistem keuangan dan penyampaian layanan keuangan lebih

efisien (World Bank, 2016).

Maka dapat disimpulkan menurut penulis bahwa,

Financial Technology adalah teknologi informasi dan

komunikasi yang berguna untuk membantu segala kegiatan di

industri keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan

efektifitas dan efisiensi.

b. Tipe-tipe Financial Technology

(32)

Technology yaitu :

1) Sistem pembayaran melalui pihak ketiga (Third-party

payment systems)

Contoh sistem pembayaran melalui pihak

ketiga yaitu crossborder EC, online-to-offline (O2O),

sistem pembayaran mobile, dan platform pembayaran

yang menyediakan jasa seperti pembayaran bank dan

transfer. Contohnya saja seperti OVO, GOPAY,

DANA, LinkAja dan lain-lain.

2) Peer-to-Peer (P2P) Lending

Peer-to-Peer Lending menyediakan mekanisme

kredit dan manajemen risiko. Platform ini membantu

pemberi pinjaman dan peminjam memenuhi kebutuhan

masing-masing dan menghasilkan penggunaan uang

secara efisien. Contoh platfom ini adalah Asetku.

3) Crowdfunding

Crowdfunding merupakan sebuah konsep atau

produk seperti desain, program, konten, kampanye dan

karya kreatif yang dipublikasikan. Dan bagi

masyarakat yang tertarik dan ingin mendukung konsep

(33)

secara finansial melalui crowdfunding.

c. Manfaat Financial Technology (FinTech)

Menurut Bank Indonesia (2019), perkembangan

Fintech yang sangat pesat di Indonesia dapat membawa

banyak manfaat, manfaat tersebut dapat bagi peminjam,

investor maupun perbankan di Indonesia :

1) Bagi konsumen, manfaat yang dapat dirasakan seperti

mendorong inklusi keuangan, memberikan alternatif

pinjaman bagi debitur yang belum layak kredit,

prosesnya mudah dan cepat, dan persaingan yang

ditimbulkan mendorong penurunan suku bunga

pinjaman.

2) Bagi investor FinTech, manfaat yang dapat dirasakan

seperti alternatif investasi dengan return yang lebih

tinggi dengan risiko default yang tersebar di banyak

investor dengan nominal masing - masing cukup

rendah dan investor dapat memilih peminjam yang

didanai sesuai preferensinya.

3) Bagi suatu negara FinTech mendorong transmisi

kebijakan ekonomi dan meningkatkan kecepatan

perputaran uang sehingga meningkatkan ekonomi

(34)

mendorong Strategi Nasional Keuangan

Inklusif/SKNI.

2. Crowdfunding

a. Definisi Crowdfunding

Crowdfunding merupakan kegiatan pengumpulan dana

yang biasanya dilakukan melalui internet, baik berupa website

maupun sosial media. Platform tersebut menjadi tempat

bertemunya pemilik/yang menginisiasi suatu project dengan

publik yang akan memberikan dana. Karenanya,

crowdfunding dapat disebut sebagai agregasi dana online yang

membantu organisasi atau individu untuk mewujudkan

gagasan mereka (Belleflamme et al., 2014).

Pengertian yang kurang lebih sama juga disampaikan

oleh Barrette (2011) yang mendefinisikan crowdfunding

sebagai pendekatan keuangan kolektif yang memungkinkan

individu-individu mengumpulkan sumberdaya yang dimiliki

untuk mendanai suatu proyek yang diminati.

b. Tipe – tipe Crowdfunding

Terdapat empat kategori dari crowdfunding,

dikategorikan berdasarkan tipe portal dan dana yang

dikumpulkan. Crowdsourcing.org (2012) didalam reportnya

(35)

Trends, Composition and Crowdfunding Platforms membagi

kategori crowdfunding sesuai dengan karakteristik bisnisnya

sebagai berikut:

1) Basis Pinjaman (Consumer Lending atau Lending-based)

Crowdfunding berbasis pinjaman sangatlah

mirip dengan mekanisme pinjaman pada umumnya,

dimana individu dapat meminjam uang kepada suatu

proyek dengan ekspektasi pengembalian.

2) Basis Donasi (Donation-based)

Sesuai dengan namanya, crowdfunding

berbasis donasi adalah jenis crowdfunding yang

dilandaskan oleh donasi, dimana tujuan utamanya

adalah mencari sumbangan. Dalam crowdfunding jenis

ini, para donatur berkontribusi dalam suatu proyek

tanpa memiliki ekspektasi pengembalian dana yang

telah dikontribusikannya. Umumnya portal

crowdfunding basis donasi memberikan ucapan

terimakasih kepada para donatur.

3) Basis Hadiah (Reward-based)

(36)

dioperasikan bersamaan dengan crowdfunding basis

donasi. Pada jenis ini, jumlah kontribusi yang akan

diberikan individu telah dipaketkan sesuai dengan

hadiah yang akan diberikan. Hadiah dapat berupa

pencantuman nama pada kredit proyek, penamaan

pada merchandise, kesempatan untuk bertemu dengan

creator proyek, undangan untuk menghadiri acara

khusus yang berkaitan dengan proyek, misalnya pesta

peluncuran atau penayangan premier film, dan

sebagainya.

4) Basis Ekuitas (Equity-based)

Kegiatan crowdfunding berbasis ekuitas

menyerupai aktivitas investasi ekuitas umum, dimana

seorang individu memperoleh kepemilikan (ekuitas)

pada sebuah entitas sebagai imbalan atas dana yang

diberikannya

c. Manfaat dan Kelemahan Crowdfunding

Alan (2013) menyatakan bahwa crowdfunding dapat

memecahkan masalah utama yang dimiliki usaha kecil,

wirausaha start-up, inventor, dan pekerja kreatif untuk

membiayai operasinya, yaitu dengan:

(37)

dan yang aktual dalam mekanisme yang cost-effective.

Banyak orang mengalami kesulitan mencari dana

untuk bisnis dan/atau proyek yang dijalaninya,

terutama para wirausahawan muda yang belum

memiliki banyak relasi dengan entitas bisnis atau

kepada para angel investor. Dengan adanya

crowdfunding, maka baik kreator/wirausahawan

maupun investor/donatur secara mudah dapat

dipertemukan melalui portal crowdfunding.

mengakibatkan penempatan investor atau donatur

lebih efisien dari segi waktu dan biaya.

2) Crowdfunding menjadi “outlet for capital” baru bagi

konsumen, investor, atau donatur online. Secara

spesifik, masyarakat modern banyak menghabiskan

waktunya di internet. Dengan demikian, crowdfunding

dapat menjadi outlet for capital baru, dimana para

donatur, funder, atau investornya adalah masyarakat

yang menghabiskan banyak waktunya pada jaringan

internet. Dengan demikian, platfom crowdfunding sekaligus menjadi “toko” dan agen pemasaran yang

baik.

(38)

kreator proyek mengidentifikasi investor atau donatur.

Crowdfunding dapat menjadi sarana “proposal

terbuka” dan tidak jarang suatu proyek mendapatkan

perhatian dari investor yang tertarik dengan proyek

yang diajukan.

4) Crowdfunding memiliki potensi untuk menstimulasi

ekonomi. Crowdfunding menyediakan mekanisme

pendanaan yang efisien kepada bisnis kecil (small

businesses).

Hadir sebagai fenomena baru, crowdfunding juga

memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

1) Kurangnya transparansi. Para pelaku crowdfunding

adalah masyarakat yang cakupannya sangat luas,

seringkali kebenaran identitasnya tidak dapat dijamin,

baik dari segi kreator maupun donatur atau investor.

2) Potensi akan adanya kecurangan (concern for fraud)

internet adalah media yang sangat rentan akan terjadinya

kecurangan. Meskipun sejauh ini praktik crowdfunding

memiliki tingkat kecurangan yang sangat kecil, beberapa

kasus telah terjadi, dimana pencari dana menciptakan

(39)

melalui crowdfunding.

3. Social Media Marketing a. Definisi Social Media

Penggunaan media sosial telah meningkat secara

fenomenal di kalangan pengguna, seperti individu, bisnis,

pemerintah, dll. Di era saat ini, Kaplan dan Haenlein (2010)

mengatakan bahwa media sosial adalah group aplikasi yang

berbasis internet dan merupakan pengembangan dari

teknologi web 2.0 dimana penggunanya memungkinkan untuk

membuat dan berbagi konten antar sesama. Sinclaire dan

Vogus (2011) di kutip dari O’Reilly (2005) mendefinisikan

media sosial sebagai istilah yang umum digunakan dalam

dunia internet untuk menggambarkan perangkat lunak yang

dapat menciptakan user generated content dan dapat

dibagikan ke pengguna lainnya. Media sosial telah

memfasilitasi dan meningkatkan aliran informasi dengan

membuatnya semakin lebih mudah menyebarkan informasi

yang berguna ke banyak orang (Smith dan Zook, 2016)

Media sosial memungkinkan pemasar untuk

mengembangkan kegiatan komunikasi pemasaran interaktif

(40)

langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau

menciptakan penjualan produk dan jasa.

b. Jenis-Jenis Social Media

Media sosial menurut Kotler (2019) terbagi menjadi

tiga jenis yaitu:

1) Online Communities and forums

Online communities and forums

dibentuk oleh konsumen dan sekelompok

konsumen tanpa adanya pengaruh iklan dan

afiliasi perusahaan atau mendapatkan dukungan

dari perusahaan. Di mana anggota yang

tergabung dalam online communities dapat

berkomunikasi dengan perusahaan dan satu

anggota dengan anggota lainnya melalui

posting, instant messaging, dan chat

discussions tentang minat khusus yang

berhubungan dengan produk dan merek

.Contoh yang ada di Indonesia misalnya kaskus

dan femaledaily.

2) Blog-gers

Blog merupakan catatan jurnal online

(41)

berkala. Platform penyedia blog sendiri

misalnya wordpress dan blogspot.

3) Social networks

Social networks merupakan kekuatan

yang penting dalam kegiatan pemasaran baik

business to customer ataupun business to

business. Social networks dapat berupa situs

jejaring sosial seperti Instagram, Facebook,

Linkedln, dan Twitter.

c. Definisi Social Media Marketing

Media sosial dianggap sebagai bagian dari komunikasi

pemasaran terintegrasi (Integrated Marketing

Communication), seperti penggunaan IMC secara tradisional,

media sosial menawarkan platform yang dapat digunakan

perusahaan untuk berbicara dengan pelanggan mereka.

Social media marketing adalah salah satu bentuk

pemasaran menggunakan media sosial untuk memasarkan

suatu produk, jasa, brand atau isu dengan memanfaatkan

khalayak yang berpartisipasi di media sosial tersebut.

Social media marketing secara bahasa berarti

pemasaran melalui media sosial. Secara istilah, salah satu

(42)

memasarkan suatu produk, jasa, brand atau isu dengan

memanfaatkan khalayak yang berpartisipasi di media sosial tersebut. As’ad dan Alhadid (2014), mendefinisikan sosial

media marketing adalah strategi pemasaran yang digunakan

orang-orang dalam bentuk jaringan secara online.

Menurut Neti (2011) social media marketing terdiri

dari upaya untuk menggunakan media sosial untuk membujuk

konsumen yang satu perusahaan, produk dan/atau jasa yang

berarti, social media marketing merupakan pemasaran yang

menggunakan komunitas-komunitas online, jejaring sosial,

blog pemasaran dan yang lainnya.

Keuntungan dalam menggunakan social media

marketing menurut Neti (2011), antara lain:

1) Menyediakan ruang dangan tidak hanya untuk

memasarkan produk atau jasa kepada

pelanggan tetapi juga untuk mendengarkan

keluhan dan saran.

2) Mempermudah untuk mengidentifikasi

berbagai kelompok atau pengaruh antara

berbagai kelompok, yang dapat menjadi

pemberi informasi tentang merek dan

(43)

3) Biaya rendah kerena sebagian besar situs

jejaring sosial gratis.

Sedangkan kelemahan dalam menggunakan social

media marketing menurut Icha dan Agwu (2015), adalah :

1) Konsumen kini dapat menyuarakan

keprihatinan mereka baik secara negatif

maupun positif melalu sosial media sementara

pada saat yang sama membuatnya dikenal oleh

jutaan pelanggan potensial, menjadikan

konsumen sebagai Penggerak organisasi,

pemasar sekarang dihadapkan pada tantangan

untuk memikirkan kembali cara mereka

berkomunikasi dengan konsumen potensial.

2) Individu merasa bebas di internet, ini memberi

mereka kesempatan untuk mengekspresikan

diri dan sebagian besar tanpa konsekuensi

menjadikannya salah satu faktor yang membuat

pemasaran media sosial tidak dapat diprediksi

dan tidak dapat dikendalikan.

d. Dimensi Social Media Marketing

(44)

elemen di dalam social media yang dapat dikembangkan

menjadi empat dimensi yaitu media research (social

presence, media richness) dan social processes (self

presentation, self disclosure).

Kaplan dan Haenlein (2010) mengklasifikasikan

bermacam social media dibagi berdasarkan berbagai macam

sebagai kriteria berikut :

1) Social presence didefinisikan oleh Short. Et.

Al. (1976) dalam Kaplan dan Hanlein (2010)

sebagai kontak suara, visual maupun fisik yang

terjadi ketika terjadi proses komunikasi,

menurut Kaplan dan Haenlein (2010) social

presence dipengaruhi oleh intimacy dan

immediacy

2) Media richness menurut Daft dan Lengel

(1986) dalam Kaplan dan Haenlein (2010)

didasarkan pada tujuan komunikasi yaitu untuk

mengurangi ketidakjelasan dan ketidakyakinan

pada saat sebuah informasi disampaikan.

3) Self pesentation menurut Goffman (1959) yang

dikutip oleh Kaplan dan Haenlein (2010)

(45)

kesan kepada orang lain, pada satu sisi

mempunyai tujuan untuk mempengaruhi orang

lain untuk mendapatkan keuntungan seperti

menciptakan kesan positif, menciptakan

pencitraan yang konsisten pada satu identitas

kepribadian seperti mengenakan pakaian yang

bergaya agar dipersepsikan muda dan trendi.

4) Self disclosure menurut Kaplan dan Haenlein

(2010) merupakan sebuah langkah kritis yang

penting dalam pengembangan hubungan dekat

tetapi dapat terjadi antara orang asing, sebagai

contoh berbicara mengenai masalah pribadi.

Self disclosure dilakukan melalui

pengungkapan diri baik sadar atau tidak sadar

pembukaan informasi pribadi (misalnya,

pikiran, perasaan, suka, tidak suka) yang

konsisten dengan satu gambaran pribadi yang

ingin ditampilkan.

(46)

Sumber : Kaplan dan Haenlein (2010)

4. Brand Image

a. Definisi Brand Image (Citra Merek)

Merek adalah nama, istilah, desain, simbol, atau fitur

apa pun yang mengidentifikasi produk atau layanan satu

penjual sebagai pembeda dari yang ada di penjual lain. Hal ini

dikarenakan dengan menciptakan dan memberikan brand

image juga dapat menolong konsumen untuk melakukan

proses informasi, memberikan nilai dengan cara yang

berbeda, memberikan perbedaan antara brand atau merek

sendiri dengan merek atau brand milik pesaing. Brand image

atau citra merek adalah persepsi tentang merek atau brand

yang tercermin dari asosiasi merek yang tertanam dalam

memori konsumen. (Keller, 2013).

Brand image dibentuk oleh bermacam-macam asosiasi

brand yang konsumen kembangkan di dalam benak mereka.

(47)

merek untuk bergerak menuju citra merek yang diinginkan

melalui pemasaran dan pengembangan merek.

Brand image atau citra merek dibentuk dari tiga jenis

asosiasi merek: fungsional, simbolik, dan pengalaman.

Asosiasi fungsional terkait dengan manfaat fungsional dan

melibatkan keinginan untuk memecahkan masalah yang

berkaitan dengan konsumen, dan untuk memenuhi kebutuhan

konsumsi yang dihasilkan dari luar. Untuk organisasi

nonprofit, asosiasi fungsional ini mengacu pada karakteristik,

misi, dan kualitas nyata organisasi (Michel & Rieunier 2012).

Fungsi merek organisasi nirlaba serupa dengan merek

pada produk tradisional. Merek produk yang baik

memberikan jaminan kualitas produk dan layanan kepada

konsumen, dan merek organisasi sosial yang baik

memberikan jaminan kepercayaan kepada donor untuk

mengurangi risiko donasi [Voeth & Herbst 2008].

b. Faktor-faktor Brand Image (Citra Merek)

Shiffman dan Kanuk (2010) menyebutkan

faktor-faktor pembentuk citra merek adalah sebagai berikut:

1) Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas

produk yang ditawarkan oleh produsen dengan

(48)

2) Dapat dipercaya atau diandalkan, yang

berkaitan dengan pendapat dan kesepakatan

yang di bentuk oleh masyarakat tentang suatu

produk yang dikonsumsinya.

3) Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan

fungsi dari suatu produk yang bisa

dimanfaatkan oleh konsumen.

4) Pelayanan, yang berkaitan dangan tugas

produsen dalam melayani konsumennya.

5) Risiko, berkaitan dengan untung rugi yang

dialami oleh konsumen.

6) Harga, dalam hal ini berkaitan dengan tinggi

rendahnya atau banyak sedikitnya jumlah uang

yang dikeluarkan konsumen untuk

mempengaruhi suatu produk, juga dapat

mempengaruhi citra jangka panjang.

7) Image, yang dimiliki merek itu sendiri, yaitu

berupa pelanggan, kesempatan dan informasi

yang berkaitan dengan suatu merek dari produk

tertentu.

c. Dimensi Brand Image

(49)

untuk mengukur Brand image terhadap organisasi sosial, dan

meneliti hubungan antara citra merek amal dan jumlah

sumbangan uang dan waktu (Volunteer). Mereka menemukan

empat belas aspek milik empat dimensi yaitu : Usefulness

(kegunaan), Efficiency (efisiensi), Affect (Kasih sayang) dan

Dynamism (dinamika).

1) Usefulness (kegunaan) : bermanfaat, sangat

diperlukan, dan berwawasan.

Dimensi ini menunjukan kegunaan. Jika

diaplikasikan pada organisasai sosial ini

mencerminkan bagaimana sebuah merek

organisasi sosial tersebut benar-benar berguna

dibenak donatur. Apakah organisasi tersebut

sangat diperlukan dan berguna bagi masyarakat,

apakah organisasi tersebut peduli dengan

kesejahteraan masyarakat.

2) Efficiency (Efisiensi) : efisien, serius, terkelola

dengan baik, memberikan layanan yang sangat

baik kepada penerima manfaat, dan amal

menggunakan asetnya dengan bijak.

Dimensi ini mengacu pada bagaimana sebuah

(50)

seefisien mungkin dalam kehidupan pemberi

ataupun penerima manfaat . Apakah organisasi

tersebut mampu memberikan efisiensi dengan

beroperasi sebaik mungkin, menangani secara

serius untuk membantu orang, dapat mengelola

dengan baik, menyediakan layanan yang sangat

baik bagi penerima manfaat, dan menggunakan

asetnya dengan bijak agar dapat bertahan serta

nyaman.

3) Affect (Kasih sayang) : dermawan, hangat,

ramah, dan menarik.

Dimensi ini mununjukkan bagaimana sebuah

brand organisasi sosial/nirlaba mampu

memberikan rasa kasih sayang dengan cara

ramah, bermurah hari, hangan, menarik dan

nyaman

4) Dynamism (Dinamika) : modern, dan inovatif.

Dimensi ini menunjukan kedinamikaan suatu

brand organisasi sosial seperti bersifat modern

dengan cara mengadopsi cara-cara baru untuk

beroperasi, inovativ dengan cara secara terus

(51)

bereksperimen dengan kemungkinan baru untuk

menciptakan nilai baru.

5. Brand Trust

a. Definisi Brand Trust (Kepercayaan Merek )

Dari perspektif pemasaran, kepercayaan telah

didefinisikan sebagai kesediaan pelanggan untuk

mengunjungi merek lagi (Mckinney & Benson, 2013). Lin

dan Lee (2012) mendefinisikan kepercayaan sebagai harapan

positif dari pelanggan terhadap merek secara psikologis.

Kepercayaan merupakan komponen penting dalam

membangun hubungan yang efektif dengan pelanggan.

Chaudhuri dan Holbrook (2001) mendefinisikan

kepercayaan terhadap merek sebagai kemauan dari rata-rata

konsumen untuk bergantung kepada kemampuan dari sebuah

merek dalam melaksanakan segala kegunaan atau fungsinya.

Chaudhuri dan Holbrook (2001) pula mengatakan bahwa,

secara spesifik, kepercayaan dapat mengurangi ketidakpastian

dalam sebuah lingkungan di mana konsumen merasa tidak

aman di dalamnya, karena mereka mengetahui bahwa mereka

dapat mengandalkan merek yang sudah dipercaya tersebut.

Pemberian donasi adalah contoh sempurna dari bentuk

(52)

mengandalkan organisasi sosial untuk mengambil tindakan

yang tepat dalam memberikan manfaat kepada penerima

manfaat akhir. Dalam konteks ini, calon donotur dipaksa

untuk mengandalkan reputasi sebagai mekanisme ekonomi

untuk membangun kepercayaan (Sulaeman, 2017).

Brand trust merupakan kemampuan merek untuk

dapat dipercaya (brand reliability), yang bersumber pada

keyakinan pelanggan bahwa produk tersebut mampu

memenuhi nilai yang dijanjikan dan intensi baik merek

(brand intention) yang didasarkan pada keyakinan pelanggan

bahwa merek tersebut mampu mengutamakan kepentingan

pelanggan (Delgado, 2008).

Ketika perusahaan berhasil membuat konsumen

percaya akan mereknya maka hal tersebut dapat mendorong

terjadinya loyalitas kepercayaan merek dan juga dapat

memperkuat hubungan dengan pelanggan.

Maka dapat disimpulkan bahwa kepercayaan merek

adalah kesediaan dari rata-rata konsumen agar pelanggan

merasa puas serta percaya akan kualitas yang diberikan oleh

perusahaan.

b. Faktor-faktor Brand Trust (Kepercayaan Merek)

(53)

mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Adapun ketiga

faktor tersebut adalah:

1) Karakteristik merek (brand characteristic)

2) Karakteristik perusahaan (company characteristic)

3) Karakteristikkonsumen-merek(consumer-brand

characteristic).

c. Dimensi Brand Trust (Kepercayaan Merek)

Menurut Delgado (2008) terdapat dua dimensi

variabel yang memengaruhi brand trust yaitu brand reliability

dan brand intention yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Brand Reliability

Brand Reliability merupakan

kehandalan suatu merek yang bersumber pada

keyakinan pelanggan bahwa merek tersebut

dapat memenuhi nilai yang telah dijanjikan

oleh perusahaan atau dengan kata lain persepsi

bahwa merek tersebut dapat memenuhi

kebutuhan dan memberikan kepuasan bagi para

konsumen atau penggunanya. Faktor yang

penting bagi terciptanya kepercayaan

konsumen terhadap suatu merek adalah brand

(54)

memenuhi nilai yang dijanjikannya akan

membuat pelanggan menaruh rasa yakin akan

mendapatkan apa yang dibutuhkan dalam hal

ini kebutuhan untuk keluar dari

kekhawatirannya mendapatkan produk yang

tidak baik.

2) Brand Intentions

Brand Intentions adalah mencerminkan

keyakinan pelanggan bahwa merek tersebut

mampu mengutamakan kepentingan pelanggan

ketika masalah dalam konsumsi produk muncul

secara tidak terduga. Oleh karena itu,

intentionality berkaitan dengan kepercayaan

bahwa merek akan tertarik pada apa yang

dibutuhkan pelanggan atau pada penggunaan

merek tersebut tidak terjadi masalah dalam

menggunakan merek tersebut.

6. Donation Decision

a. Definisi Donation Decision

Donation Decision atau Keputusan Berdonasi terdiri

dari dua kata yaitu Keputusan dan Berdonasi, Keputusan

(55)

informasi tentang keunggulan suatu produk atau jasa yang

disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa

menyenangkan yang akan merubah seseorang untuk

melakukan sebuah keputusan. Sedangkan berdonasi menurut

Dewantry (2015) adalah suatu pemberian yang mempunyai

sifat sukarela dengan tanpa adanya imbalan bersifat

keuntungan, walaupun pemberian donasi dapat berupa

makanan, barang, pakaian, mainan ataupun kendaraan akan

tetapi tidak selalu demikian, pada peristiwa darurat bencana atau dalam keadaan tertentu lain”. Menurut Kotler dan

Armstrong (2018), perilaku keputusan berdonasi mengacu

pada perilaku pembelian akhir dari konsumen, baik

individual, maupun rumah tangga yang membeli barang dan

jasa untuk konsumsi pribadi.

Keputusan berdonasi menurut Peter Jerry C. Olson

(2013), suatu keputusan (decision) mencakup suatu pilihan

diantara dua atau lebih tindakan atau perilaku alternatif.

Pemasar secara khusus tertarik pada perilaku pembeli,

terutama pilihan konsumen mengenai merek-merek yang

akan digunakan. Proses inti dalam pengambilan keputusan

(56)

mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua

atau lebih perilaku alternatif dan memilih satu diantaranya.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa keputusan berdonasi adalah

sebuah perilaku untuk memberikan suatu barang atau uang

yang sifatnya sukarela dan telah melewati berbagai pilihan

alternatif sehingga akhirnya memutuskan untuk berdonasi.

Tipe pengambilan keputusan menurut Sumarwan

(2015) dibagi menjadi tiga kategori yaitu: pemecahan

masalah yang diperluas (extensive problem solving),

pemecahan masalah terbatas (limited problem solving), dan

pemecahan masalah rutin (routinized response behavior)

b. Proses Keputusan Berdonasi

Tahapan dalam proses pengambilan keputusan yang

dilakukan oleh konsumen menurut Kotler (2016) yaitu:

tahapan pengenalan kebutuhan, tahap pencarian informasi,

tahap evaluasi alternatif, tahap keputusan pembelian, dan

tahap perilaku paska pembelian. Sebagian konsumen mungkin

melakukan lima langkah keputusan seperti yang telah

dijelaskan di atas, sebagian hanya melalui beberapa langkah,

dan sebagian mungkin hanya melakukan langkah-langkah

(57)

Gambar 2. 1 Proses Pengambilan Keputusan : Model Lima Tahap Sumber: Kotler dan Armstrong (2016)

Rangkaian proses keputusan pembelian konsumen

menurut Kotler dan Armstrong (2016) diuraikan sebagai

berikut:

1) Need recognition (pengenalan kebutuhan).

Yaitu proses konsumen mengenali

sebuah masalah atau kebutuhan. Proses dimulai

ketika seseorang sebagai konsumen menyadari

kebutuhannya. Konsumen tersebut mulai

menyadari perbedaan keadaannya sekarang

dengan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan

dapat ditimbulkan oleh rangsangan yang

berasal dari dalam maupun luar inidividu.

Dalam hal ini, pemasar perlu mengidentifikasi

keadaan yang memicu kebutuhan tertentu,

dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah

konsumen.

2) Information search (pencarian informasi).

Pengenalan Kebutuhan Pencarian Infomasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pasca Pembelian

(58)

Yaitu proses ketika konsumen telah

sadar akan kebutuhannya dan terdorong untuk

mencari informasi yang lebih banyak. Dalam

hal ini konsumen dibedakan menjadi dua level.

Yang pertama, heightened attention, konsumen

yang termasuk kedalam level ini enderung mau

menerima informasi apa saja yang terkait

dengan produk yang ingin dibeli. Yang kedua,

active information search, konsumen akan

secara aktif mencari semua infomasi yang

terkait dengan produk yang ingin dibeli.

Sumber informasi konsumen dibagi menjadi 4

(empat) kelompok, yaitu:

a. Sumber pribadi, yaitu keluarga, teman,

tetangga, kenalan.

b. Sumber komersial, yaitu iklan,

wiraniaga, penyalur, website, kemasan,

pajangan.

c. Sumber publik, yaitu media massa,

organisasi penentu peringkat konsumen,

(59)

d. Sumber pengalaman, yaitu penanganan,

pengkajian, pemakaian produk.

3) Evaluation of alternatives (evaluasi alternatif).

Dalam setiap melakukan pembelian,

setiap konsumen biasanya akan berusahan

mencari kepuasan. sehingga ketika sedang

mengevaluasi alternatif yang didapat dari hasil

pencarian informasi maka, konsumen akan

lebih memperhatikan produk yang dapat

memberikan keuntungan yang paling dicari

atau diharapkan oleh konsumen.

4) Purchase decision (keputusan pembelian).

Dalam memutuskan untuk melakukan

keputusan, akan ada dua faktor yang

mmpengaruhi. Pertama, attitudes of other, yaitu

perilaku seseorang terhadap suatu merek yang

memperngaruhi pertimbangan konsumen dalam

memilih suatu merek. Kedua, unanticipated

situatinal factors, yaitu meliputi kelengkapan

suatu produk didalam pasar. Di proses ini,

konsumen membentuk preferensi atas

(60)

5) Postpurchase behavior (perilaku pasca

pembelian).

Setelah melakukan keputusan pada

suatu merek, konsumen akan merasakan

apakah produk tersebut sesuai dengan ekpektasi

atau tidak. Dari situlah proses konsumen akan

mempertimbangkan apakah melakukan kembali

(61)

B. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya. meskipun ruang

lingkupnya hampir sama, tetapi beberapa variabel, sample, metode sample

yang digunakan, metode analisis data, dan objek penelitian terdapat

perbedaan, sehingga dapat dijadikan referensi untuk penelitian ini.

Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu

No .

Judul

Penulis

(Tahun) Hasil Persamaan Perbedaan

1. Charitable fundraising: Gaining donors' trust on online platforms. Journal :Research Collection School Of Information Systems by an authorized administrato r of Institutional Knowledge at Singapore Managemen t University. - Deserinas Sulaeman (2017) Hasil Penelitian

Studi ini meneliti faktor-faktor yang memmbantu penggalang dana dalam mengirimkan sinyal berkualitas kepada calon donor, dan pada akhirnya mendapatkan kepercayaan mereka.Komitmen dan deskripsi kampanye yang ditulis dengan baik menghasilkan jumlah

penggalangan dana yang lebih tinggi

Variable Independent : Online Platform (Social media) Variable Dependent : Donor's Trust Object: Non Profit Organization Lokasi Singapore (Indonesia) Tahun 2017 Lokasi Singapore Tidak ada Variable Brand Image dan Donation Decision Teknik Analisis PLS-SEM

Gambar

Gambar 1. 1 Daftar Financial Technology di Indonesia  Sumber : @fintecsingapore, 2019
Gambar 1. 2 Jumlah Penggunjung pada website Kitabisa.com
Gambar 1. 4 Data Campaign terdanai dan jumlah pengguna  Kitabisa.com sampai Bulan Mei tahun 2020
Gambar 1. 5 Data penanganan donasi dalam penanganan COVID-19  Sumber: katadata.co.id,2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Social Media Marketing Activities Terhadap Customer Response Melalui Mediasi Brand Equity Pada E-Wallet (Studi: Pengguna

Dari hasil analisis regresi linier berganda dari uji T diperoleh temuan bahwa variabel viral marketing , celebrity endorser, brand image, dan brand awareness

Dari hasil analisis regresi linier berganda dari uji T diperoleh temuan bahwa variabel viral marketing, celebrity endorser, brand image, dan brand awareness

The Influence of Social Media Marketing, Brand Associations, Perceived Quality, Brand Awareness And Brand Loyalty Towards Brand Equity And Brand Image As Mediation Variable Dion Dewa

Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Purchase Intention melalui Brand Awareness Sebagai Variabel Mediasi pada Lazada.. Jurnal Strategi Pemasaran,

Berikut merupakan hasil uji regresi linier berganda yang diperoleh dari pengujian melalui uji statistik antara variabel electronic word of mouth X1, brand image X2, dan brand trust X3

Keywords: Social Media Marketing, Brand Awareness,Brand Trust, Purchase Intention ABSTRAK Media sosial sangat penting dalam kegiatan niat beli seseorang yang akan membeli online

Bilgin, Y, “The Effect of Social Media Marketing Activities on Brand Awareness, Brand Image and Brand Loyalty”, Business & Management Studies: An International Journal, 2018, Vol..