• Tidak ada hasil yang ditemukan

Satu-satunya organisasi Profesi Psikologi di Indonesia Didirikan di Jakarta 11 Juli 1959 dengan nama Ikatan Sarjana Psikologi (ISPsi).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Satu-satunya organisasi Profesi Psikologi di Indonesia Didirikan di Jakarta 11 Juli 1959 dengan nama Ikatan Sarjana Psikologi (ISPsi)."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Satu-satunya organisasi Profesi Psikologi di Indonesia

Didirikan di Jakarta 11 Juli 1959 dengan nama Ikatan Sarjana

Psikologi (ISPsi).

Sejalan perubahan sistim pendidikan tinggi di Indonesia pada 28

April 1998 di Jakarta, organisasi mengubah nama menjadi

(3)

HIMPSI merupakan wadah berhimpunnya profesional Psikologi (Sarjana Psikologi,

Magister Psikologi, Doktor Psikologi dan Psikolog).

Sejak tahun 2004, lulusan program pendidikan profesi psikologi sudah setara dengan

jenjang Magister.

Saat ini HIMPSI telah memiliki 25 wilayah di propinsi yang tersebar di seluruh

Indonesia

Jumlah perguruan tinggi yang memiliki program pendidikan/fakultas psikologi telah

mencapai 83 fakultas, yang terdiri dari 11 fakultas PTN dan 72 fakultas PTS yang tersebar di seluruh Indonesia

(4)

Visi Utama :

Menjadi organisasi profesi psikologi yang diakui secara nasional maupun

internasional dan berperan dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat

Misi Utama :

Memantapkan eksistensi HIMPSI dalam lingkup nasional dan internasional

Mengembangkan kualitas profesional psikolog dan ilmuwan psikologi yang setara

dengan standar kompetensi nasional maupun internasional dengan berpegang teguh pada kode etik psikologi indonesia

Membina dan mengembangkan psikologi sebagai ilmu terapan, selaras dengan

(5)

Tujuan HIMPSI :

a. Mengupayakan diperolehnya pengakuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan b. Mewadahi kerja sama, komunikasi dan informasi antar anggota maupun organisasi profesi lain pada

tingkat nasional, regional dan internasional

c. Memajukan dan mengembangkan psikologi baik terapannya secara profesional d. Mewadahi pembinaan dan peningkatan kompetensi profesional anggota

e. Memberi perlindungan kepada anggota dan pengguna jasa dalam menjalankan/ menerima kegiatan

profesi dan keilmuan

f. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang standar layanan psikologi

g. Melakukan pengawasan dan pembinaan guna menjaga kualitas kegiatan profesional dan keilmuan h. Menunjukkan kepedulian sosial pada masyarakat dalam berbagai masalah

(6)

HIMPSI wilayah berkedudukan di ibukota propinsi

HIMPSI wilayah dapat didirikan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia

Persyaratan untuk mendirikan HIMPSI wilayah harus sekurang kurangnya 10 psikolog

dan atau ilmuwan psikologi

HIMPSI wilayah dapat mendirikan cabang sebagai pengembangan tugas dan

fungsinya serta merupakan bagian tak terpisahkan dari HIMPSI wilayah

Jika dalam suatu propinsi belum memenuhi persyaratan untuk didirikan 1 wilayah,

(7)

Pengurus Pusat HIMPSI (2018-2022)

Ketua Umum:

Prof. Dr. Seger Handoyo, Psikolog

Ketua I: Dr. Arief Budiarto, DESS, Psikolog

Ketua II; Prof. Dr. Yusti Probowati, Psikolog

Ketua III: Dr. M.G. Adiyanti, Psikolog

Sekretaris Jenderal: Dr. Andik Matulessy, M.Si, Psikolog

Bendahara: Dr. Preysi Sherly Siby, SE, S.Psi, M.Si

Hubungan Masyarakat:

Dra. Retno Indaryanti Kusuma,

M.Kes., Psikolog

(8)

Perangkat Penyelenggara Organisasi

A. Pengurus Pusat, penyelenggara organisasi tertinggi Himpsi di tingkat pusat yang wilayah

kerjanya meliputi NKRI

B. Pengurus Wilayah, penyelenggara organisasi di tingkat wilayah yang lingkup kerjanya di

tingkat propinsi

C. Pengurus Asosiasi/Ikatan Minat Keilmuan dan/atau Praktik Spesialisasi Psikologi,

penyelenggara organisasi yang bertanggung jawab untuk pengembangan ilmu dan kompetensi profesi psikologi

D. Majelis Psikologi, perangkat organisasi yang memberikan pertimbangan etis, normatif

dalam kaitan dengan profesi psikologi sebagai ilmu maupun praktik psikologi, kepada anggota maupun organisasi

(9)

terdiri dari Pengurus Inti (harian) dan Pengurus Lengkap

Masa Jabatan 4 tahun

Dipimpin oleh Ketua Umum dan hanya dapat menjabat berturut turut paling

banyak 2 kali masa kepengurusan serta tidak boleh merangkap jabatan lain

Pengurus inti (harian) paling sedikit terdiri atas Ketua Umum, seorang Wakil

Ketua, seorang Sekretaris Jendral, seorang Bendahara

Pengurus Lengkap terdiri atas pengurus harian dan ketua kompartemen yang

dibentuk sesuai kebutuhan

(10)

Tugas dan Wewenang

a. Melaksanakan amanat Kongres dan kegiatan organisasi berdasarkan AD/ART

b. Menetapkan kebijakan organisasi yang bersifat umum yang berlaku di tingkat Pusat dan Wilayah dalam

forum Rapat Kerja

c. Melaksanakan program kerja

d. Pusat koordinasi kegiatan wilayah e. Pusat informasi dan dokumentasi

f. Dalam keadaan darurat, Pengurus Pusat dapat menetapkan kebijakan organisasi bersama Wilayah dan/atau

Asosiasi/Ikatan Minat Keilmuan dan/atau Praktik Spesialisasi Psikologi terkait

g. Menjalin dan membina hubungan baik dengan berbagai instansi/lembaga di dalam dan/atau di luar negeri h. Melalui Ketua Umum, mempertanggungjawabkan kegiatan kepada Kongres berikutnya

(11)

Panitia Khusus/Panitia Ad-Hoc

Pengurus Pusat dapat membentuk Panitia Khusus/Panitia Ad-Hoc di

tingkat pusat

Dibentuk dalam rangka membantu kelancaran tugas pengurus pusat untuk

mewujudkan visi, misi dan tujuan organisasi

(12)

Pengurus wilayah merupakan penyelenggara organisasi di tingkat wilayahDalam 1 propinsi hanya terdapat satu pengurus wilayah

Pembentukan pertama kepengurusan disuatu wilayah hanya dapat dilakukan apabila

sekurang kurangnya terdapat 10 anggota yang berdomisili di wilayah tersebut

Pengurus wilayah paling sedikit terdiri atas ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendaharaMasa jabatan pengurus wilayah berlangsung selama 4 tahun

Pengurus wilayah dapat membentuk cabang di kota/ kabupaten di wilayahnya untuk

membantu tugas pengurus wilayah

(13)

Tugas dan Wewenang

a. Mengkoordinasikan kegiatan dan pelaksanaan program kerja di tingkat wilayah b. Melaksanakan program kerja, amanat, dan keputusan musyawarah wilayah c. Pusat informasi dan dokumentasi

d. Mengajukan usuan program kerja dan atau rencana induk jangka panjang organisasi kepada Pengurus Pusat

untuk dajukan dalam kongres

e. Menetapkan kebijakan wilayah yang sejalan dengan kebijakan Pengurus Pusat dan berdasarkan atas AD/ART f. Mengadakan pemantauan terhadap masalah dan atau praktik profesi di tingkat wilayah

g. Melakukan pendataan kegiatan layanan psikologi di tingkat wilayah

h. Melakukan kegiatan bagi anggota yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan psikologi yang

(14)

i. Menjalin hubungan baik dengan berbagai instansi/lembaga di tingkat Wilayah di dalam dan atau luar

negeri berkaitan dengan pelaksanaan program kerja

j. Pengurus wilayah dapat membentuk kelengkapan organisasi tingkat wilayah/Badan khusus di tingkat

wilayah apabila dipandang perlu

k. Membentuk cabang yang berfungsi membantu kelancaran pelaksanaan program kerja wilayah, yang tata

cara pengelolaannya diatur sesuai dengan kondisi dan kebutuhan wilayah masing masing

l. Menyampaikan laporan tahunan kepada pengurus pusat mengenai kondisi organisasi wilayah yang paling

sedikit mencakup jumlah anggota, kegiatan dan masalah yang dihadapi wilayah

m. Melalui Ketua Wilayah, menyampaikan laporan pertanggungjawaban dalam Musyawarah Wilayah n. Ketua Wilayah berwenang menyusun kepengurusan serta membuat Pedoman Pembagian Tugas dan

(15)

Merupakan penyelenggara organisasi yang mewadahi anggota Himpsi berdasarkan

kesamaan minat dalam bidang keilmuan atau praktik psikologi untuk pengembangan kompetensi anggota

Didirikan sesuai dengan disiplin dan atau aliran dalam bidang keilmuan atau praktik

spesialisasi psikologi

Dapat didirikan berdasarkan insiatif sekurang kurangnya 20 orang yang mempunyai

keahlian dan kesamaan minat dalam bidang ilmu atau praktik spesialisasi psikologi yang akan didirikan

C. Asosiasi/Ikatan Minat Keilmuan

dan/atau Praktik Spesialisasi Psikologi

(16)

Tugas dan Wewenang

Mengembangkan ilmu yang bersifat aplikatif sesuai dengan bidang dan minat melalui

penelitian, penulisan jurnal/artikel, pertemuan ilmiah maupun penyelenggara pelatihan guna meningkatkan kualitas kompetensi kerja

Melaksanakan pertemuan ilmiah dalam rangka konferensi Asosiasi/Ikatan Minat

Keilmuan dan atau Praktek Spesialisasi Psikologi, kongres Himpsi dan pertemuan ilmiah lainnya

Dapat menjadi anggota dari organisasi sejenis di tingkat regional dan atau

(17)

D. Majelis Psikologi Indonesia

Penyelenggara organisasi yang memberikan pertimbangan etis, normatif

maupun keorganisasian dalam kaitan dengan profesi psikologi baik sebagai

ilmuwan maupun praktik psikologi kepada anggota maupun organisasi

Terdiri dari Majelis Psikologi Pusat dan Majelis Psikologi Wilayah

Masa bakti 4 tahun dan dapat dipilih kembali

Terdiri dari minimal 7 orang dan maksimal 9 orang

(18)

Tugas dan wewenang

Melindungi anggota Himpsi dalam penerapan profesinya sesuai dengan kode etik psikologiMemberi saran kepada pengurus pusat/pengurus wilayah dalam hal penerapan dan

pengembangan keilmuan dan praktik psikologi

Memberikan pertimbangan terhadap kinerja Pengurus Pusat/Pengurus Wilayah

Mengawasi penerapan keilmuan dan praktik Psikologi dari penyimpangan yang dilakukan

anggota Himpsi

Merumuskan pertimbangan mengenai langkah langkah dalam menindak lanjuti sikap dan

perlakuan pihak lain yang merugikan profesi Psikologi

(19)

Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan organisasi dilaksanakan dalam forum musyawarah dan

mufakat

Bentuk :

Tingkat Pusat : Kongres, Rapat Kerja, Rapat Pengurus

Tingkat Wilayah : Musyawarah Wilayah, Rapat Anggota, Rapat PengurusAsosiasi/Ikatan Minat Keilmuan dan/atau Praktik Spesialisasi Psikologi :

Konferensi, Rapat Anggota, Rapat Pengurus

Jika belum tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan

(20)
(21)

1. Anggota biasa

Psikolog, Sarjana (S1), Magister (S2), dan Doktor (S3) dalam bidang ilmu psikologi

2. Anggota Luar Biasa

Pemerhati psikologi, yaitu Sarjana (S1), Magister (S2), dan Doktor (S3) dari disiplin ilmu lain

yang memahami, memperhatikan, berminat dalam bidang ilmu psikologi yang keanggotaannya dibutuhkan untuk mengembangkan bidang ilmu Psikologi

Psikolog Warga Negara Asing yang memiliki izin kerja menjalankan tugas/praktek psikologi

di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia

3. Anggota Kehormatan

Individu yang diangkat karena jasa-jasanya dalam bidang ilmu dan praktik spesialisasi

(22)

Persyaratan Keanggotaan

1. Anggota biasa

Mendaftarkan diri ke sekretariat di wilayah tempat ia berdomisili.

Mengisi formulir keanggotaan yang telah disediakan Pengurus Wilayah/Cabang terdekat.Bersedia memenuhi ketentuan yang berlaku di Organisasi

2. Anggota Luar Biasa

Calon diusulkan oleh Pengurus Asosiasi/ Ikatan Minat Keilmuan dan/atau Praktik

Spesialisasi Psikologi untuk dibahas dan mendapat persetujuan dalam rapat kerja

Mengisi formulir keanggotaan yang disediakan Pengurus Cabang/Wilayah terdekat

(23)

Anggota Luar Biasa Warga Negara Asing

Memiliki ijazah dari PT yang terakreditasi dan dilegalisir oleh Pemerintah RI

Memiliki referensi dari 2 orang anggota majelis atau psikolog senior yang sekurang

kurangnya telah 10 tahun menjadi psikolog

Memperoleh persetujuan Himpsi terkait dengan kompetensi profesi psikologiMemiliki izin bekerja di Indonesia

Calon diusulkan oleh Himpsi Wilayah atau Asosiasi/Ikatan Minat Keilmuan dan/atau praktik

Spesialisasi Psikologi untuk mendapat persetujuan dalam rapat kerja.

Mengisi formulir keanggotaan yang disediakan Pengurus Cabang/Wilayah terdekat

(24)

3. Anggota Kehormatan

Diusulkan oleh Pengurus Pusat/Pengurus Wilayah atau Pengurus Asosiasi/Ikatan

Minat Keilmuan dan/atau Praktik Spesialisasi Psikologi untuk dibahas dan mendapat persetujuan dalam rapat kerja

Mengisi formulir keanggotaan yang disediakan Pengurus Cabang/Wilayah terdekat

domisili

Pengurus Pusat menerbitkan Surat Keputusan pengangkatan bagi yang bersangkutan

(25)

Kartu Tanda Anggota

 Mengisi Formulir Pendaftaran;

 Fotokopi KTP dan NPWP;

 Fotokopi Ijazah dan Transkrip (Legalisir) seluruh jenjang pendidikan;

 Foto 2x3, 3x4, 4x6 sebanyak 3 lembar (Latar Biru);

 Membayarkan biaya keanggotaan

Perpanjangan KTA:

 Fotokopi KTA Terakhir dan KTA;

 Foto Terbaru 3x4, 4x6 sebanyak 2 lembar (Latar Biru);

 Iuran Tahunan (diakumulasikan sejak KTA Terakhir);

 Membayar biaya perpanjangan

(26)

Kehilangan Keanggotaan

Karena meninggal dunia, mengundurkan diri atas permintaan sendiri atau

diberhentikan

Jenis pelanggaran, yaitu pelanggaran kode etik dan pelanggaran administrasi

keanggotaan

Pemberhentian anggota diajukan melalui pengurus wilayah secara tertulis untuk

kemudian disampaikan pada Pengurus Pusat

(27)

Hak

Mendapatkan perlindungan dan pembelaan dalam melaksanakan tugas

keorganisasian dan/atau kegiatan profesi maupun kegiatan keilmuan sesuai dengan kode etik

Memperoleh pembinaan dan peningkatan kompetensi profesional anggotaMemilih dan dipilih

Menyampaikan pendapat baik lisan atau tertulis kepada pengurusMengikuti semua kegiatan organisasi

(28)

Kewajiban

Anggota biasa dan luar biasa

Menjunjung tinggi kode etik psikologiSetia kepada organisasi

√ Tunduk dan patuh kepada keputusan dan peraturan organisasi

Menjaga nama baik organisasi

Berpartisipasi dan mendukung kegiatan

organisasi

Membayar uang pangkal

√ Melunasi iuran anggota tepat waktu

Anggota Kehormatan

Menjunjung tinggi kode etik psikologiSetia kepada organisasi

Tunduk dan patuh kepada keputusan dan

peraturan organisasi

√ Menjaga nama baik organisasi

Berpartisipasi dan mendukung kegiatan

(29)

Organisasi Ikatan Minat /

Asosiasi

(30)

Ikatan Psikologi Klinis (IPK)

Ketua : Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si, Psikolog

Ikatan Psikologi Sosial (IPS)

Ketua : Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si, Psikolog

Ikatan Psikoterapis Indonesia

Ketua : Drs. Monty P. Satiadarma, Psikolog

Ikatan Psikologi Olahraga (IPO)

(31)

Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi (APIO)

Ketua : Prof. Dr. Fendy Suhariadi, Psikolog

Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia (APPI)

Ketua : Dr. Lucia R.M Royanto, M.Si, M.Sp, Ed

Asosiasi Psikologi Sekolah Indonesia (APSI)

Ketua : Dra. Noor Suparjanti, M.Psi., Psi

Asosiasi Psikologi Islami (API)

(32)

Asosiasi Psikologi Kristiani (APK)

Ketua : Dra. Femmy Lumi, S.Psi., Psikolog

Asosiasi Psikologi Kesehatan Indonesia

Ketua : Dra. Dharmayati Utoyo Lubis, MA, Ph.D., Psikolog

Asosiasi Psikologi Penerbangan Indonesia

Ketua : Drs. Herry Hermawan A, M.M

Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR)

Ketua : Prof. Dr. Yusti Probowati, Psikolog

Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI)

(33)
(34)

Latar Belakang

Tumpang tindihnya profesi psikolog dengan profesi lain (ex: Psikiatri, BK, Pekerja Sosial)Kurangnya kompetensi dan ketaatan dalam pelaksanaan praktek psikologi

Kebutuhan untuk melaksanakan praktek psikologiJADI

Kongres HIMPSI VIII di Bandung (20-22 Okt 2000) : HIMPSI akan mengurus ijin praktek

(35)

Tujuan

Perlindungan terhadap profesi

Perlindungan masyarakat terhadap pengguna jasa psikologiMenegakkan psikologi sebagai ilmu

(36)

DIBERIKAN KEPADA

Psikolog yang sedang atau akan melakukan praktek psikologi di tempat praktek pribadiPsikolog yang akan atau sedang melakukan praktek pembimbingan psikodiagnostika di PTPsikolog di tempat pelayanan masyarakat, RS/ Klinik/Puskesmas atau Biro Pelayanan

Psikologi

(37)

Pemberi Ijin

Diterbitkan oleh HIMPSI

Berdasarkan Surat Permohonan Anggota kepada HIMPSI WilayahSIPP berlaku di NRI selama 5 tahun dan dapat diperpanjang

HIMPSI wilayah berkewajiban membina anggota yang memiliki

SIPP

Dewan penilai berhak menentukan kelayakan atau memberi

(38)

PERSAYARATAN KEANGGOTAAN DAN

PERPANJANGAN

Fotokopi KTA; Fotokopi SSP (Surat Sebutan Psikolog);

Surat Rekomendasi dari Psikolog yang sudah mempunyai Ijin Praktik lebih dari 5 Tahun;Membayarkan biaya keanggotaan

Masa berlaku Ijin Praktek yang akan tertera adalah sejak pembayaran dilakukan. Perpanjangan untuk 5 (lima) tahun; setelah memenuhi Persyaratan sehubungan

pelaksanaan Praktek Psikolognya.

Memenuhi SKP yang telah ditentukan dalam kurun waktu 5 tahunhttps://himpsi.or.id/keanggotaan/surat-izin-praktik-psikologi-sipp

(39)
(40)
(41)
(42)

PENCABUTAN SIPP

Melanggar kode etik psikologi indonesia

Dilakukan oleh HIMPSI Pusat atas pertimbangan majelis psikologiMekanisme

(43)
(44)

Tujuan : Melaksanakan peran dan fungsi organisasi di bidang pembinaan dan

pengayoman anggota dalam melakukan tugasnya selaku praktisi psikologi

Tugas :

1. Menentukan kelayakan atau memberi penilaian terhadap permohonan ijin praktek

yang diajukan oleh anggota melalui HIMPSI Wilayah

2. Menentukan kelayakan penyegaran psikodiagnostika yang diselenggarakan oleh

HIMPSI dan diikuti oleh para anggota HIMPSI

(45)

Terdiri atas Dewan Penilai Pusat (minimal 3 orang) dan Dewan Penilai tingkat

wilayah (minimal 5 orang)

Kriteria Anggota dewan PenilaiAnggota HIMPSI

Mempunyai pengalaman melakukan praktek psikologi sekurang kurangnya

selama 15 tahun secara terus menerus

Memiliki kematangan pribadi

(46)
(47)

Referensi

Dokumen terkait

luas per hektar besarnya kandungan biomassa rata rata sebesar 27,30 ton per hektar. Atau bila di nyatakan dalam satuan luas per hektar maka biomassa tanaman JUN di Desa

Sedangkan metode Eigenface dapat memiliki kecepatan yang baik jika jumlah citra latih secara keseluruhan sedikit, akan tetapi jika jumlah citra latih mencapai lebih besar dari

Hasil evaluasi pada kasus bayi NY”A” yaitu Keadaan umum bayi lemah, Ibu mengerti tentang alergi susu sapi serta penyebabnya, Ibu bersedia menghentikan pemberian

Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan terpenting dalam koperasi, karena dalam rapat anggota dihadiri oleh seluruh anggota koperasi. Dengan adanya rapat anggota

Arsitektur lainnya yang melihat gaya modern sebagai sesuatu yang di kendalikan oleh teknologi dan pengembangan produk dan dengan munculnya bahan-bahan yang dipakai dalam

1. Identifikasi faktor-faktor eksternal dan inetrnal koperasi dilakukan dengan ceck list wawancara faktor-faktor internal dan eksternal apa saja yang dimiliki

(3) Khusus dalam hal penyelenggaraan Kongres, Konvensi Nasional, Konferensi daerah, Rapat Anggota Cabang, dan/atau pertemuan ilmiah ABKIN di semua tingkat organisasi,

atau menugaskan anggota Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah, anggota Majelis Psikologi, anggota Asosiasi /Ikatan Minat Keilmuan dan/atau Praktik Spesialisasi Psikologi dalam