INTEGRAL TERTENTU DAN
PENERAPANNYA
REVIEW - INTEGRAL
TAK
TENTU
• Pengertian Integral Tak Tentu
Integral Tak Tentu (undefinite integral) adalah bentuk
integral yang variabel
integrasinya tidak memiliki batas
sehingga integrasi dari sebuah fungsi akan menghasilkan
banyak kemungkinan dan hanya dinyatakan sebagai
penyelesaian umum. Istilah tak tentu berarti bentuk fungsi
F(x) memuat konstanta real sembarang.
• Rumus Integral Tak Tentu
න 𝑥
𝑛𝑑𝑥 =
1
𝑛 + 1
𝑥
𝑛+1
+ 𝑐, 𝑑𝑖 𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑛 ≠ −1
INTEGRAL TERTENTU
• Pengertian Integral Tentu (Tertentu)
Integral tentu (definite integral) adalah bentuk integral yang
variabel integrasinya memiliki batasan (batas atas dan batas
bawah) yang ditulis di bagian atas dan bawah notasi integral.
• Notasi Integral Tentu
න
𝑎 𝑏
𝑓 𝑥 𝑑𝑥
Di mana a = batas bawah, dan b = batas atas
Penyelesaian dari integrasi tersebut adalah:
න
𝑎 𝑏
CONTOH
• Diberikan fungsi f(x) = x
2. Tentukanlah integral dari
f(x) untuk batas atas 3 dan batas bawah 2.
• Penyelesaian:
න 𝑎 𝑏 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = න 2 3 𝑥2 𝑑𝑥 = 1 2 + 1𝑥 2+1|3 2=
1 3𝑥
3|
3 2=
1 33
3−
1 32
3= 9 −
8 3=
19 3SIFAT-SIFAT INTEGRAL TENTU
1.
𝑎𝑏𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐹 𝑥 |
𝑏𝑎= 𝐹 𝑎 − 𝐹 𝑏 , jika a> b.
2.
𝑎𝑏𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = −
𝑏𝑎𝑓 𝑥 𝑑𝑥
3.
𝑎𝑎𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 0
4.
𝑎𝑏𝑐𝑑𝑥 = 𝑐(𝑏 − 𝑎)
5.
𝑎𝑏𝑐𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑐
𝑎𝑏𝑓 𝑥 𝑑𝑥, jika c bilangan riil
6.
𝑎𝑏𝑓 𝑥 + 𝑔 𝑥 𝑑𝑥 =
𝑎𝑏𝑓 𝑥 𝑑𝑥 +
𝑎𝑏𝑔 𝑥 𝑑𝑥
7.
𝑎𝑏𝑓 𝑥 − 𝑔 𝑥 𝑑𝑥 =
𝑎𝑏𝑓 𝑥 𝑑𝑥 −
𝑎𝑏𝑔 𝑥 𝑑𝑥
PENERAPAN INTEGRAL TENTU
Luas Bidang Datar
Misalkan daerah R dibatasi oleh kurva y=f(x), sumbu x pada [a,b] seperti pada gambar R y=f(x) f(xi) xi x=a x=b Ai=f(xi) xi, a xi b Luas empat persegi panjang
b af(x)dx ) R ( A Contoh 1Hitunglah luas daerah R, yang terletak dibawah kurva f(x) = 4x2 – x3, sumbu x, garis x = 1 dan
garis x = 3. Jawab x=1 x=3 f(xi) x y f(x) = 4x2 – x3 Ai=(4xi2 – xi3)xi, 1 xi 3 3 44 dx ) x x 4 ( ) R ( A 3 1 3 2
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 -20 -15 -10 -5 0 5 10 f(x)=x3 – 2x2 – 8x
Hitung Luas daerah yang dibatasi oleh sumbu x dan fungsi
A(R1)
A(R2)
–2 0 4
LUAS ANTARA DUA KURVA
Misalkan daerah R dibatasi oleh dua kurva y=f(x), y=g(x) pada [a,b] seperti pada gambar f(x)-g(x) xi R y=f(x) y=g(x) x y x=a x=b
Luas empat persegi panjang :
Ai=[f(xi) – g(xi)] xi, a xi b
b a[f(x) g(x)]dx ) R ( AProsedur Menghitung Luas Daerah
Langkah-langkah untuk menghitung luas daerah dengan integral tertentu
(1) Buatlah gambar daerah R yang
bersangkutan, beserta batas-batasnya. (2) Pada daerah R buatlah suatu jalur
tertentu.
(3) Hampiri luas suatu jalur tertentu
langkah 2 dengan luas empat persegi panjang.
(4) Jumlahkan luas aproksimasi dari langkah 3.
(5) Ambil limitnya sehingga diperoleh suatu integral tertentu.
Contoh 2
Hitunglah luas daerah R, terletak y = 4x2 – x3, dan x+y = 4.
Jawab :
Sketsa grafik R lihat gambar berikut
R2 R1 g(x)=4-x f(x) = 4x2 – x3 x=-1 x=1 x=4 x y A2 A1
Titik potong kedua kurva diperoleh : 4-x = 4x2 -x3 X3-4x2 – x + 4 = 0, x1=-1,x2=1,x3=4 Menghitung A(R) A1 = [g(xi)-f(xi)]xi = [(4-xi)-(4xi2 – x i3)]xi, -1xi 1
1 1 3 2 1) [(4 x) (4x x )]dx R ( A 3 16 4 x 3 x 4 2 x x 4 1 1 4 3 2 A2= [f(xi)-g(xi)]xi = [(4xi2 – x i3)-(4-xi)]xi, 1xi 4
4 1 3 2 2) [(4x x ) (4 x)]dx R ( A 4 63 4 x 3 x 4 2 x x 4 4 1 4 3 2 12 253 4 63 3 16 ) R ( A -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 f(x)=x3 – 2x2 – 8x g(x)=3x – 12 –3 –2 0 1 4 A(R1) A(R2) Contoh :
FUNGSI DENSITAS
Fungsi f(x) dikatakan sebagai fungsi densitas (probabilitas), jika hanya jika f(x) memenuhi sifat-sifat berikut ini :
(1) f(x) 0
dx ) x ( f ) b x a ( P ) 3 ( 1 dx ) x ( f ) 2 ( b a
Mean dan variannya diberikan oleh :
2 2 2 2 E(x ) E(x ) [E(x)] dx ) x ( xf ) x ( E
Soal 1.
Suatu fungsi densitas (kepadatan) didefinisikan oleh
• f(x) = k x (2 – x)4, 0 x 2
• f(x) = kxa(8 – x3) 0 x 2
• f(x) = kxb(4 – x2), 0 x 2
(a) Hitunglah nilai k (b) Berapa, P(x>1)
(c) Hitunglah E(x) dan varian Soal 2.
Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva, berikut dengan sumbu x
(a) f(x)=(x+a)(x – 1)(x – a – 1) (b) f(x) = (x2 – 1 )(x – a – 1)
SOAL-SOAL LATIHAN
Soal 3.
Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva berikut ini:
(a). y = a – (x – 4)2, dan x + y = (a + 2),
(b). y = x2, x + y = 2, dan x=y3.
(c). y = x2, y = 8 – x2, dan 4x–y+12 = 0.
Soal 4.
Hitunglah luas segitiga di mana titik-titik sudutnya adalah:
(a). (1,2), (7,4), dan (-1,8) (b). (2,1), (6,5), dan (0,8) Soal 5.
Hitunglah luas segiempat dimana koordinat titiktitik sudutnya adalah:
(a). (1,1), (4,2), (–2, 6) dan (2,7) (b). (2,1), (5,3), (–2,7) dan (1,9)
VOLUME BENDA PEJAL, METODE SILINDER
Perhatikanlah sketsa silinderberikut ini r h V=r2h r1 r2 h
r r
h V
22 12Andaikan daerah R dibatasi oleh f(x), sumbu x, garis x = a dan garis x = b.
y=f(x) y f(xi) xi x=a x=b x R r=f(xi) h=xi
Jika R diputar terhadap sumbu x dihasilkan benda pejal. Elemen volume
V = r2h
=[f(xi)]2xi, axib
Jadi :
b a 2dx )] x ( f [ V Contoh 3:
Hitung volume benda pejal daerah R yang dibatasi oleh y=1+(x-1)2, sumbu x, dari x=1
sd x=3, jika diputar tehadap sb x Jawab h=xi r=f(xi) x y x=3 x=1 y=1+(x-1)2 V = r2h =[1+(x-1)2]2xi, 1xi3 15 206 ] ) 1 ( 1 [ 3 1 2 2 x dx V
Hitung volume benda pejal daerah R yang dibatasi oleh y=1+(x-1)2, garis y=5, dari x=1
sd x=3, jika diputar terhadap garis y=5 Jawab x y=5 r=5-f(xi) y=1+(x-1)2 x=1 x=3 R R V = r2h =[4-(x-1)2]2xi, 1xi3 15 256 ] ) 1 ( 4 [ 3 1 2 2 x dx V
METODE CINCIN, SILINDER
Misalkan daerah R dibatasi oleh kurva-kurva y = f(x) dan y = g(x), garis x = a dan garis
x = b, dengan f(x) g(x). Andaikan daerah R diputar dengan sumbu putar sumbu x,
maka akan dihasilkan suatu benda pejal, dimana bagian tengahnya lubang. Metode demikian disebut metode cincin
xi y=f(x) y=g(x) x=a x=b R f(x)-g(x) x y r1=g(x) r2=f(x) y h=xi
Dengan metode silinder : V=[r22 – r 12]h = [f(xi)2–g(x i)2]xi,axib dx ] ) x ( g ) x ( f [ V b 2 a 2
Contoh 4
Daerah R dibatasi oleh, y=6-x dan y=(x-3)2+1. Hitung volume bendanya, jika R
diputar terhadap sumbu x, garis y=6, y=1
Jawab :
Kasus 1. Sumbu putar sumbu x
y=f(x)=6-x y=g(x)=(x-3)2+1 r1=g(x) r2=f(x) h=xi x
Karena, A SP . dengan metode silinder : V=[r22 – r 12]h = [f(x)2–g(x)2]x,1x4 = [(6-x)2–(1+(x-3)2)2]x,1x4 Jadi, dx } ] ) 3 x ( 1 [ ) x 6 {( V 4 1 2 2 2
R a=1 b=4 4 1 5 3 3 4 1 4 2 2 5 ) 3 x ( 3 ) 3 x ( 2 x 3 ) x 6 ( dx } ) 3 x ( ) 3 x ( 2 1 ) x 6 {(
5 117 VKasus 2 : Sumbu putar garis y = 6 r1=6-f(x) r2=6-g(x) y=6 y=f(x)=6-x y=g(x)=(x-3)2+1 R a=1 b=4 x y h=xi
Karena, A SP, Dengan metode silinder : V=[r22 – r 12]h = {[6-g(x)]2–[6-f(x)]2}x,1xi4 = {[6–(1+(x-3)2)]2-[6-(6-x)]2}x, = {[5–(x-3)2]2- x2}x, 1x4 Jadi,
5 153 3 x 5 ) 3 x ( 3 ) 3 x ( 10 x 25 dx } x ) 3 x ( ) 3 x ( 10 25 { dx } x ] ) 3 x ( 5 {[ V 4 1 3 5 3 4 1 2 4 2 4 1 2 2 2Kasus 3 : Sumbu putar garis y = 1 y=1 x y y=g(x)=(x-3)2+1 y=f(x)=6-x r1=g(x)-1 r2=f(x)-1 R h=xi a=1 b=4
Karena, A SP, maka dengan metode silinder : V=[r22 – r 12]h = {[f(x)-1]2– [g(x)-1]2}x,1x4 = {[(6–x)-1]2 – [(1+(x-3)2)-1]2}x, = {[5–x]2 – (x-3)4}x, 1x4 Jadi,
5 72 5 ) 3 x ( 3 ) x 5 ( dx } ) 3 x ( ) x 5 {( V 4 1 5 3 4 1 4 2METODE SEL SILINDER
Perhatikanlah sel silinder berikut ini
r2 r r1 r1 : jari-jari dalam r2 : jari-jari luar r : jari-jari rata-rata h : tinggi silinder h (r r )h 2 r r 2 2 1 2 1
Volume sel silinder adalah : V = r22h – r 12 h = [r22 – r 12 ] h = (r2 + r1)(r2 – r1)h Jika diambil
2
1 2r
r
r
r = r2 – r1 Dihasilkan rumus V = 2 r h rVOLUME BENDA PEJAL, METODE SEL SILINDER Andaikan daerah R dibatasi oleh f(x), sumbu x, garis x = a dan garis x = b.
x=b x=a R y=f(x) r=xi r=x h=f(x)
Jika R diputar terhadap sumbu y dihasilkan benda pejal. Elemen volume
V = 2rhr = 2x f(x)x, axb Jadi :
b axf(x)dx 2 V Contoh 5 :Hitung volume benda pejal jika R dibatasi oleh y=1+(x-1)2, sumbu x, dari x=1 sd x=3,
diputar terhadap y Jawab r=x h=f(x) r=xi R x=1 x=3 V = 2rhr = 2 x f(x) x =2 x[1+(x-1)2]x, 1x3 Jadi, 3 64 dx ) ) 1 x ( 1 ( x 2 V 3 1 2
METODE SEL SILINDER LANJUTAN
Misalkan daerah R dibatasi oleh kurva-kurva y = f(x) dan y = g(x), garis x = a dan garis x = b, dengan f(x) g(x). Andaikan daerah R diputar dengan sumbu putar sumbu y, maka akan dihasilkan suatu benda pejal, berbentuk sel silinder. Metode demikian disebut metode sel silinder xi y=f(x) y=g(x) x=a x=b R h=f(x)-g(x) x y h=f(x)-g(x) r=x y r=x
Dengan metode sel silinder : V= 2 r h r = 2 x[f(x)–g(x)]x, axb V 2 x[f(x) g(x)]dx b a
xContoh 4
Daerah R dibatasi oleh, y=6-x dan y=(x-3)2+1.
Hitung volume bendanya, jika R diputar terhadap sumbu y, garis x=1, dan x=4 Jawab :
Kasus 1. Sumbu putar sumbu y
Karena A // SP, maka dengan metode sel silinder : V= 2 r h r = 2 x [f(x)–g(x)]x,1x4 = 2 x [(6-x)–(1+(x-3)2)]x,1x4 Jadi, dx } ) 3 x ( ) x 5 {( x 2 V 4 1 2
4 1 4 3 3 2 4 1 3 2 2 4 ) 3 x ( 3 ) 3 x ( 3 3 x 2 x 5 2 dx } ) 3 x ( ) 3 x ( 3 x x 5 { 2
2 45 V r=x y=6-x y=(x-3)2+1 R x=1 x=4 x y h=f(x)-g(x) r=xiKasus 2 : Sumbu putar garis x=1 y=6-x 1 x r=x-1 h=f(x)-g(x) y=(x-3)2+1 r=xi
Dengan metode sel silinder V = 2 r hr = 2 (x-1)[(6-x) – (1+(x-3)2]x, Jadi, ) 2 / 27 ( dx } ) 3 x ( x 5 ){ 1 x ( 2 V 4 1 2
x=1 x=4Kasus 3 : Sumbu putar garis x=4
h=f(x)-g(x) r=4-x x R r=xi y=6-x y=(x-3)2+1 x=1 x=4
Dengan metode sel silinder V = 2 r hr = 2 (4 - x)[(6-x) – (1+(x-3)2] x Jadi, ) 2 / 27 ( dx } ) 3 x ( x 5 ){ x 4 ( 2 V 4 1 2
PROSEDUR MENGHITUNG VOLUME BENDA PEJAL
Langkah-langkah untuk menghitung volume benda pejal dengan integral tertentu adalah sebagai berikut :
(1) Buatlah gambar daerah R yang bersangkutan, tentukan fungsi f(x) dan g(x) beserta batas-batasnya (batas integral).
(2) Pada daerah R buatlah suatu jalur tertentu (luas empat persegi panjang), dan buatlah sumbu putarnya yang tidak memotong daerah R.
(3) Hampiri volume benda pejalnya dengan pendekatan :
(a) Volume silinder, V = r2h jika A tegak lurus dengan sumbu putar
(b) Volume sel slilinder, V = 2rh r, jika A sejajar dengan sumbu putar. (4) Jumlahkan volume silinder aproksimasi dari langkah 3.
(5) Ambil limitnya sehingga diperoleh suatu integral tertentu, atau hitunglah volume benda pejalnya dengan integral tentu.
MOMEN DAN PUSAT MASSA
Misalkan sepotong lamina homogen dibatasi oleh kurva y = f(x) dan y = g(x) dengan
f(x) g(x) garis x = a, dan garis x = b. Andaikan bahwa kerapatan lamina adalah ,
y=f(x) y=g(x) x=a x=b R y x 2 ) xi ( g ) xi ( f xi xi
Andaikanlah, (x,y) pusat masaa lamina
m M y dan , m M x y x dimana,
My : moment terhadap sumbu y Mx : moment terhadap sumbu x
m : massa lamina
b a [f(x) g(x)]dx m
b a 2 2 x b a y dx ] ) x ( g ) x ( f [ 2 M dx )] x ( g ) x ( f [ x MContoh 5
Hitung pusat massa daerah R dibatasi oleh, y=6-x dan y=(x-3)2+1. Jika kerapatannya
adalah konstan k Jawab : y=f(x) y=g(x) y=6-x xi y=(x-3)2+1 xi x=1 x=4 k 2 9 3 ) 3 x ( 2 ) x 5 ( k dx )] ) 3 x ( 1 ( ) x 6 [( k m 4 1 3 2 4 1 2
k 4 45 dx )] ) 3 x ( 1 ( ) x 6 [( x k M 4 1 2 y
k dx x x k Mx 10 117 ] ) ) 3 ( 1 ( ) 6 [( 2 4 1 2 2 2
Jadi, 2 5 k ) 2 / 9 ( k ) 4 / 45 ( m M x y 5 13 ) 2 / 9 ( ) 10 / 117 ( k k m M y xTEOREMA PAPPUS
Jika sebuah daerah R yang terletak pada sebuah bidang diputar terhadap sebuah garis pada bidang tersebut yang tidak memotong daerah R, maka volume benda putar yang dibentuk oleh R sama dengan luas daerah R dikalikan dengan keliling yang ditempuh oleh titik pusat R itu
Bilamana daerah diputar terhadap sebuah sumbu putar yang tidak terletak pada daerah R, maka volume benda putarnya diberikan oleh,
V = 2 r A
dimana r adalah jari-jari lingkaran yakni panjang jarak tegak lurus dari titik pusat massa ke sumbu putar, dan A adalah luas daerah R, lamina.
LATIHAN SOAL VOLUME BENDA PUTAR
Soal 1.
Perhatikanlah daerah R dibatasi oleh, y = (b – 5) + (x – a + 4)2 dan garis lurus
yang menghubungkan titik (a–5, b–4) dan (a–2,b –1). Hitunglah volume benda putarnya, jika daerah R diputar terhadap :
(a). Garis y = b – 6, y=b+5 (b). Garis x = a +1 , x=a – 6 Soal 2.
Suatu daerah R dibatasi oleh kurva, y = a – (x – b)2, dan x + y = (a + b – 2),
hitunglah volume benda putarnya, jika daerah R diputar terhadap : a. garis y = a+1, y=a - 5
b. garis x = b + 3, x=b – 3 Soal 3.
Daerah R adalah sebuah segitiga dimana titik-titik ujungnya adalah (a,b), (2a,2b), dan (a,2a+2b). Dengan integral tentu hitunglah,
a. Volume benda putarnya jika R diputar terhadap garis y = b b. Volume benda putarnya jika R diputar terdadap garis x = a
Soal 5.
Massa dan Pusat Massa
a. Untuk soal nomor 1,2 dan 4 hitunglah pusat massa dengan asumsi kerapatan konstan
b. Hitunglah volume yang ditanyakan dengan metode teorema pappus. Soal 4
Perhatikanlah gambar daerah berikut ini Hitunglah volume benda putarnya jika daerah R diputar terhadap :
(a). Garis, y=b-5, (b). Garis, y= b+1 (c). Garis, x=a – 3 (d). Garis, x = a + 2