• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Foto Jurnalistik di Majalah UPS terhadap Minat Mahasiswa Menggeluti Foto Jurnalistik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Foto Jurnalistik di Majalah UPS terhadap Minat Mahasiswa Menggeluti Foto Jurnalistik"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FOTO JURNALISTIK DI MAJALAH UPS

TERHADAP MINAT MAHASISWA MENGGELUTI FOTO

JURNALISTIK

(Studi Regresi Pada Minat Mahasiswa Jurusan Statistika Angkatan 2013 Universitas Padjadjaran)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Behavior Statistics

Oleh :

Zahra Muthi’ah Kinanti (140610130012)

Davila Rubianti Arundina (140610130047)

Putri Nurhayati Oktavia (140610130053)

Kiki Purba (140610130071)

PROGRAM STUDI STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keberadaan jurnalistik sebagai disiplin ilmu tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi. Di era millenium global seperti sekarang, jurnalistik dipandang menjadi salah satu elemen yang memiliki kekuatan komunikasi. Efek jurnalistik tidak hanya luas, tetapi juga selalu up to date. Sejatinya, jurnalistik dan komunikasi bak dua sisi mata uang. Keduanya dapat menjadikan masyarakat lebih mudah dalam memperoleh informasi. Jurnalistik dan komunikasi pun memiliki peran yang sama penting. Sekalipun sebagian kalangan menempatkan jurnalistik menjadi bagian dari komunikasi, namun secara substansial, jurnalistik dan komunikasi memiliki kesetaraan. Jurnalistik dan komunikasi memiliki unsur-unsur pokok yang sama, yaitu (a) harus ada sumber, (b) harus ada pesan, dan (c) harus ada tujuan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kata jurnalisme adalah kewartawanan; pekerjaan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menerbitkan berita di surat kabar, dan sebagainya. Sedangkan arti kata berita menurut sumber yang sama adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat, kabar, laporan, pemberitahuan, pengumuman.

(3)

Berita mempunyai bagian atau bentuk-bentuk lain meliputi berita langsung (straight news), berita foto (photo news), berita suasana berwarna (color news), berita menyeluruh (comprehensive news), berita mendalam (depth news), berita penafsiran (interpretative news), dan berita penyidikan (investigative news) (Sumadiria, 2004:2).

Kehadiran foto dalam media massa memiliki 'suara' tersendiri dalam mengkonstruksikan sebuah peristiwa. Bahasa foto merupakan bahasa visual yang lebih mudah dipahami oleh semua orang yang bisa melihat dibandingkan dengan bahasa verbal. Pers di Indonesia terutama media cetak yang dulunya sarat dengan tulisan kini berubah menjadi dominasi gambar (foto). Hal ini terjadi karena positioning, kompetisi dan tuntutan pasar mengharuskan media cetak tampil lewat komunikasi yang lebih memikat (Majalah Cakram. Fotografi Jurnalistik 2002 :52).

Foto Jurnalistik tidak lagi diperuntukan hanya untuk melengkapi berita tulisan sebagai penguat peristiwa yang diangkat. Lebih jauh dari itu, foto jurnalistik mendapat tempat khusus dalam penyajiannya di media cetak. Salah satunya pada majalah UPS yang ada di Departemen Statistika FMIPA Unpad.

Pada majalah UPS disajikan satu kali setiap tahunnya dan memuat foto-foto jurnalistik yang termasuk ke dalam jenis foto cerita (photostory). Foto cerita adalah kumpulan karya foto yang dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan sebuah cerita dari suatu tempat, peristiwa ataupun sebuah isu yang ada. Dimana foto-foto tersebut merepresentasikan karakter serta menyuguhkan emosi bagi yang melihatnya, berdasarkan sebuah konsep yang menggabungkan antara seni dan jurnalisme. Semua karya photo story merupakan kumpulan karya foto, tetapi tidak semua kumpulan karya foto merupakan karya photo story.

(4)

karena itu peneliti ingin mengetahui sejauh mana minat dan pengaruh foto cerita yang disajikan oleh majalah UPS yang diterbitkan satu tahun sekali. Maka peneliti memandang penting untuk melakukan penelitian mengenai, pengaruh foto jurnalistik di majalah UPS terhadap minat mahasiswa menggeluti foto jurnalistik.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dideskripsikan sebelumnya, “Bagaimana Hubungan antara Teknik Penyajian Foto Jurnalistik dalam Majalah “Berita Statistika” terhadap Minat Mahasiswa Statistika Angkatan 2013 dalam Membaca Majalah “Berita Statistika”? ” Dari perumusan masalah tersebut, ada beberapa identifikasi masalah yaitu:

a. Bagaimana pengaruh angle foto jurnalistik di majalah UPS terhadap minat mahasiswa Statistika Universitas Padjadjaran angkatan 2013 dalam menggeluti foto jurnalistik?

b. Bagaimana pengaruh penyajian (visualisasi) foto jurnalistik di majalah UPS terhadap minat mahasiswa Statistika Universitas Padjadjaran angkatan 2013 dalam menggeluti foto jurnalistik?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(5)

b. Untuk mengetahui pengaruh penyajian (visualisasi) foto jurnalistik di majalah UPS terhadap minat mahasiswa Statistika Universitas Padjadjaran angkatan 2013 dalam menggeluti foto jurnalistik.

1.4 Kerangka Pemikiran

1.5.1 Kerangka Teori

Peneliti memakai Teori Uses and gratification ini menentukan fungsi komunikasi massa dalam melayani khalayak. Teori ini mengasumsikan bahwa orang mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan yang dapat dipenuhi dengan menggunakan media massa, seperti membaca koran, mendengarkan radio, menonton televisi dan mengakses portal berita di internet. Sedangkan Goodhart 1975 (Suprapto, 2009 : 48-49) menilai bahwa model ini menganggap audience cukup aktif. Aktivitasnya berdasarkan pemilihan yang selektif dan bebas terhadap isi-isi media.

Teori ini mengasumsikan khalayak itu tidak pasif, sehingga apa yang dianggap penting oleh media (misalnya diberitakan dihalaman pertama), belum tentu dianggap penting juga oleh khalayak. Warga masyarakat secara keseluruhan, bahkan setiap orang menggunakan media baik secara sadar (diakui secara jelas) atau tidak, dilakukan dengan berbagai alasan, motivasi, tujuan, sebab media bisa berfungsi memberi informasi, menjual, mendidik, membekali aktualisasi dari dalam pergaulan, membentuk sikap dan perilaku

(6)

mereka lihat dengan alasan-alasan tertentu. Dengan menggunakan teori Uses and gratification ini, peneliti akan mengetahui alasan-alasan mahasiswa memilih foto jurnalistik di majalah UPS.

1.5.2 Kerangka Konsep

Foto jurnalistik merupakan salah satu produk pemberitaan yang dihasilkan oleh wartawan selain tulisan yang berbau berita (straight news/ hard news, berita bertafsir, berita berkedalaman/deep reports) maupun non berita (artikel, feature, tajuk rencana, pojok, karikatur dan surat pembaca). Sebagai produk dalam pemberitaan, foto jurnalistik memiliki peran penting dalam media massa. Jadi karya foto jurnalistik sudah mendapat pengakuan dan tempat sebagai karya jurnalistik dalam bentuk visual untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Pada dasarnya semua foto yang dimuat di media massa disebut sebagai foto jurnalistik, termasuk foto-foto peristiwa yang tampil di media maya seperti internet. Artinya semua produk foto yang mempunyai nilai berita bisa disebut sebagai foto jurnalistik.

1.5 Variabel Penelitian

Pada penelitian ini, terdapat dua variabel yang disebut variabel (X) dan variabel (Y). Variabel (X) dinyatakan sebagai variabel bebas, dan variabel (Y) dinyatakan sebagai variabel terikat.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pengaruh Foto Jurnalistik Di Majalah UPS Dalam Rubrik Frame. Sedangkan variabel terikat yaitu Minat Mahasiswa Menggeluti Foto Jurnalistik . Variabel tersebut tergambar dalam tabel berikut:

Variabel Dimensi Indikator

Variabel X

“Pengaruh Foto

Jurnalistik Di Majalah UPS Dalam Rubrik

(7)

Frame” jurnalistik dengan angle yang baik

- Meningkatkan minat untuk menghasilkan foto jurnalistik

1.6 Langkah-Langkah Penelitian

Untuk memudahkan penelitian ini, penulis menempuh langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

(8)

Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di kampus Universitas Padjadjaran.

1.6.2 Metode Penelitian

Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif, dengan analisis regresi. Analisis regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel-variabel yang lain. Variabel "penyebab" disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel independen, atau secara bebas, variabel X (karena seringkali digambarkan dalam grafik sebagai absis, atau sumbu X). Variabel terkena akibat dikenal sebagai variabel yang dipengaruhi, variabel dependen, variabel terikat, atau variabel Y. Kedua variabel ini dapat merupakan variabel acak (random), namun variabel yang dipengaruhi harus selalu variabel acak.

Analisis regresi adalah salah satu analisis yang paling populer dan luas pemakaiannya.Analisis regresi dipakai secara luas untuk melakukan prediksi dan ramalan, dengan penggunaan yang saling melengkapi dengan bidang pembelajaran mesin.Analisis ini juga digunakan untuk memahami variabel bebas mana saja yang berhubungan dengan variabel terikat, dan untuk mengetahui bentuk-bentuk hubungan tersebut.

1.6.3 Jenis Data dan Sumber Data 1.6.3.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini jenis data diperoleh dari:

a) Data tentang tanggapan Pengaruh Foto Jurnalistik Di Majalah UPS.

(9)

1.6.3.2 Sumber Data

a) Data Primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian. Objek penelitian adalah mahasiswa Statistika Universitas Padjadjaran angkatan 2013 dalam menggeluti foto jurnalistik.

b) Sedangkan yang menjadi data sekundernya adalah studi kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian ini.

1.6.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan berbagai teknik guna melengkapi penelitian, serta dengan teknik ini lebih mempermudah mengumpulkan data, dan supaya peneliti lebih terarah. Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan yaitu:

a) Angket. Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan ke petugas atau peneliti. (Bungin, Burhan. 2011: 133). Dalam penelitian ini angket disebarkan kepada mahasiswa Statistika Universitas Padjadjaran angkatan 2013.

b) Studi pustaka adalah teknik mengumpulkan bahan bacaan, untuk memperkuat penulis dalam melakukan penelitian. Kepustakaan ini sebagai sumber rujukan teoritis bagi penulis.

1.6.5 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. (Bungin, 2011: 109)

(10)

Universitas Padjadjaran angkatan 2013, akan diambil beberapa sampel. Teknik sampling yang akan digunakan yaitu Simple Random Sampling karena setiap unit populasi memiliki peluang yang sama

Populasi penelitian ini bisa diketahui jumlah individu di angkatan 2013. Setelah mengetahui jumlah setiap unit populasi yang ada, penelitian kemudian mengambil wakil dari setiap unit secara berimbang.

N = 73

Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi, maka peneliti menggunakan penetapan ukuran sampel ditentukan formulanya: 82) yakni sebagai berikut :

n0=(Z∝/2. σ

Dimana : n = Besarnya ukuran sampel

N = Besarnya populasi

D = Presisi yang digunakan (15%)

a. Dengan tingkat kepercayaan 95% dengan rumus tersebut, maka akan diketahui ukuran sampel mahasiswa Statistika Unpad angkatan 2013

(11)

=

1+100100 73

= 42.19653179

Maka berdasarkan rumus hitungan diatas, peneliti akan mengambil 43 orang mahasiswa sebagai responden dalam penelitian ini.

1.7 Analisis Data

Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Analisis data yang bersifat kuantitatif menggunakan pendekatan statistika dengan langkah sebagai berikut:

1.7.1 Uji Validitas

Untuk mencari nilai validitas dari sebuah item maka kita mengkorelasikan skor item tersebut dengan total skor item-item dari variabel tersebut. Apabila nilai korelasi di atas 0,3 maka dikatakan bahwa item tersebut mermberikan tingkat kevalidan yang cukup, sebaliknya apabila nilai korelasi dibawah 0,3 maka dikatakan item tersebut kurang valid. Metode korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment.

X ∑¿

Y ∑¿ N ∑Y2−(¿ ¿2]

¿

N ∑ X2−(¿¿2]¿ ¿

√¿

Rxy=N(∑ X Y)−(¿∑ XY)(∑ Xy)

(12)

Rxy : Koefisien korelasi butir total – total (bivariate pearson) N : Banyaknya sampel (subjek)

X : Banyaknya sampel (subjek)

Y : Skor total (total nilai untuk setiap variabel yang diteliti)

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

 Jika rxy ≥ rtabel (r – hitung lebih besar atau sama dengan nilai r – tabel), maka instumen pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (valid).

 Jika r xy ≤ r tabel (r – hitung lebih kecil atau sama dengan nilai r – tabel), maka instrument pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (tidak valid).

1.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menurut Sevila yang dikutip oleh Umar (2000:176), realibilitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil jawaban relatif konsisten apabila jawaban diulangi dua kali atau lebih.

Metode pengujian reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah formula crobach’s alpha (Priyatno, 2009:25). Nilai alpha dianalisis dengan menggunakan program statistical product and service solution (SPSS) v. 16.0 for windows.

Rumus manual reliabilitas dengan metode alpha cronbach (Prayitno, 2009:25), adalah sebagai berikut:

r = Reliabilitas instrument k = Banyaknya buti rpertanyaan

(13)

ót

2

= Varians total

Sedangkan pengukuran reliabilitas membagi tingkatan reliabilitas dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 1.3 Pengukuran Reliabilitas

No (alpha) atau rhitung Indikator Reliabilitas

1 0,8 – 1,000 Reliabilitas baik

2 0,6 – 0,799 Reliabiitas diterima

3 < 0,6 Reliabilitas kurang baik

1.7.3 Uji Asumsi Klasik

Untuk medapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari normalitas, multikolonieritas, heteroskedastisitas. Cara yang digunakan untuk menguji penyimpangan asumsi klasik adalah sebagai berikut (Ghozali,2007:57-74):

a) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variable terikat dan variable bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Artinya kriteria berdistribusi normal apabila tampilan grafiknya menunjukan pola penyebaran disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal (Ghozali, 2007: 74).

b) Uji Multikoleniaritas

(14)

korelasi antar variable bebas. Pada model regresi yang baik, sebaiknya tidak terjadi korelasi diantara variable bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya dengan melihat (1) nilai tolerance dan lawannya, (2) variance inflation factor. Kedua ukuran ini menunjukan setiap variable bebas manakah yang dijelaskan oleh variable bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variable bebas lainnya. Jadi nilai, tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukan adanya koleniaritas yang tinggi. Nilai cut off yang dipakai oleh nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10. Apabila terdapat variable bebas yang memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikoleniaritas antar variable bebas dalam model regresi (Ghozali, 2007: 57).

c) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual data yang ada. Model regresi yang baik adalah yang tidak mengalami gejala heteroskedastisitas. Cara yang digunakan dalam pengujian ini adalah analisa grafik plot antara nilai prediksi variable terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di Studentized. Dasar analisis :

a. Jika ada pola tertentu, serta titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedatisitas.

(15)

d) Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan melalui kuesioner diolah melalui statistik parametrik. Menurut Sugiyono (2005:144), statistik parametrik digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistic, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel.

Berdasarkan kerangka konseptual dan hipotesis yang telah dibangun terdahulu, bahwa untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen metode regresi liner berganda. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh variable yang diteliti (signifikan atau tidak signifikan) digunakan uji t dan uji f. Uji t dilakukan untuk menguji variable terikat secara parsial, dan uji f dilakukan untuk variabel bebas secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.

Model regresi linier berganda mensyaratkan tiga hal yang harus terpenuhi, yaitu : a) Tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas

b) Varians dari semua kesalahan pengganggu adalah sama

c) Tidak terjadi autokoreksi antar kesalahan-kesalahan pengganggu (hanya digunakan untuk data yang bersifat time series).

Selanjutnya, uji gejala multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antar masing-masing variabel bebas yang diteliti.Untuk mengetahui ada tidaknya gejala ini digunakan indikasi nilai VIF.Uji gejala multikolinearitas dimaksud untuk lebih mengetahui adanya hubungan yang sempurna antar variabel dalam model regresi.Dalam hal ini angka VIF toleransi untuk terhindar dari gejala multikolinearitas ini antara 1-10.

(16)

digunakan, berarti tidak terjadi hubungan antara pengganggu dengan variabel bebas, sehingga variabel tergantung benar-benar hanya dijelaskan oleh variabel bebasnya.

Salah satu cara untuk mendeteksi adanya heteroskedatisitas, yaitu dengan melihat pola grafik Scatterplot. Tidak terjadi heteroskedastisitas jika:

a) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola

b) Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0. c) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.

Pada penelitian ini tidak dilakukan uji autokorelasi, dengan alasan bahwa data yang digunakan adalah data cross sectional dan bukan time series. Selanjutnya, selain tiga persyaratan diatas, penggunaan statistik parametrik mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus terdistribusi normal. Untuk keperluan tersebut, maka sebelum pengujian hipotesis dilakukan terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data.

Tahapan terakhir adalah melakukan perhitungan uji statistik dalam penelitian keseluruhan pengolahan data menggunakan program SPSS versi 16.Setelah diketahui hasil uji statistik, maka dibuat keputusan secara statistik yang ditandai dengan penerimaan dan penolakan terhadap hipotesis.

Untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara foto jurnalistik dan Minat mahasiswa digunakan teknik analisis regresi berganda, untuk mengetahui besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan (variable X) terhadap kejadian lainnya (variable Y). Persamaan regresi yang dipakai adalah sebagai berikut (Supranto, 1998):

... (4) Keterangan:

Y = Minat mahasiswa menggeluti foto jurnalistik

(17)

β1 = Koefisien regresi dari variabel X1 (Gaya Bahasa) Χ1 = Gaya Bahasa

β2 = Koefisien regresi dari variabel X2 (Teknik penyajian) Χ2 = Teknik penyajian

β3 = Koefisien regresi dari variabel X3 (Durasi) Χ3 = Durasi

e = Standar error

Adapun formula hipotesis statistik (hipotesis operasional) penelitian adalah sebagai berikut :

a. H0 : β1 , β2 = 0 artinya foto jurnalistik dalam majalah UPS secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap minat mahasiswa menggeluti foto jurnalistik.

b. H1 : β1, β2 > 0, artinya foto jurnalistik dalam majalah UPS secara parsial

mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat mahasiswa menggeluti foto jurnalistik.

Koefisien regresi linear beganda merupakan alat uji untuk mengetahui dan mengukur variabel-variabel bebas yang mempunyai keeratan pengaruh terhadap variable terikat secara parsial. Pengujian ini menggunakan uji t dengan melihat apakah nilai-nilai

koefisien yang diperoleh berbeda secara signifikan atau antara thitung dan ttabel .

ttabel dilihat pada tingkat keyakinan 5% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) =

n-1. Rumus thitung adalah sebagai berikut:

thitung = βi

SEtβi

... (5)

Keterangan :

(18)

Adapun kriteria penilaiannya adalah : menentukan (dominan) pengaruh terhadap variable terikat suatu model regresi linear, maka digunakan koefisien beta (Beta coefficient) setiap variabel yang distandarisasikan (standardized cifficient). Nilai Beta terbesar menunjukan bahwa variabel bebas tersebut mempunyai pengaruh yang dominan terhadap variabel terikat. Sedangkan hipotesis 3 dianalisis dengan menggunakan koefisien determinasi (

R2 ). Rumus koefisien determinasi R ¿ ¿ ¿

) diperoleh dengan cara yaitu :

.... ... (6)

Dimana:

Adapun formulasi hipotesis statistik penelitiannya adalah sebagai berikut: a) H0 : R2 = 0 artinya foto jurnalistik dalam majalah UPS secara bersama-sama

R2 : Koefisien determinasi

(19)

b) H1 : R2 = > 0 artinya foto jurnalistik dalam majalah UPS secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap Minat mahasiswa menggeluti foto jurnalistik.

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui keeratan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan dengan melihat apakah nilai koefisien yang diperoleh bebeda secara signifikan atau tidak dengan menggunakan uji F, antara F hitung dengan F tabel. F tabel dilihat pada tingkat keyakinan 5% (α = 0,05) dan derajat kebebasan (dk) = n-k-1.

F hitung diformulasikan sebagai berikut:

... ... (7)

Dimana:

R2= Koefisien determinasi K = Jumlah variable independen n = Jumlah data atau kasus

Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut:

a) Menetapkan variable yang bermakna dengan membandingkan F hitungdan F tabel, apabila F hitung> F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan jika F hitung< F tabel, H0 diterima dan H1 ditolak.

b) F tabledilihat pada tingkat keyakinan 5% (α = 0,05), dan derajat kebebasan (dk) = n-k-1.

Fhitung = R2 / k

(20)

BAB II

ANGKET PENELITIAN

Angket ini disebar dalam rangka penyusunan skripsi berjudul Pengaruh Foto Jurnalistik Di Majalah UPS Terhadap Minat Mahasiswa Menggeluti Foto Jurnalistik, untuk itu dimohon kerja sama saudara untuk meluangkan waktu mengisi angket ini. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih atas partisipasinya, semoga Allah SWT membalas kebaikan saudara.Amin.

A. Petunjuk Penelitian

I. Dimohon saudara membaca pertanyaan dengan seksama.

II. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai, dengan memberi tanda (x) pada huruf yang sudah disediakan.

III. Kejujuran dan objektifitas saudara sangat kami harapkan demi kelancaran penelitian ini.

B. Data Responden

1. Nomor Responden : 3. Jenis Kelamin:

2. Umur :

C. Daftar Pertanyaan Angket Pengaruh Foto Jurnalistik Di ajalah UPS (X) 1. Komposisi warna pada foto jurnalistik menarik.

a) Sangat setuju b) Setuju

c) Ragu-ragu d) Tidak Setuju

e) Sangat Tidak Setuju

2. Angle foto jurnalistik sesuai dengan citra objek yang diceritakan. a) Sangat Setuju

b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak Setuju

e) Sangat Tidak Setuju

3. Komposisi gambar mudah dimengerti. a) Sangat setuju

b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak Setuju

e) Sangat Tidak Setuju

4. Komposisi gambar rinci dan detail. a) Sangat Setuju

b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak Setuju

(21)

5. Komposisi gambar beralur atau bercerita

6. Caption atau naskah memperkuat maksud foto a) Sangat Setuju

b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak Setuju

e) Sangat Tidak Setuju

7. Caption atau naskah jelas dan bisa dimengerti a) Sangat Setuju

b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak Setuju

e) Sangat Tidak Setuju

8. Caption atau naskah sesuai dengan kaidah jurnalistik 5W+1H a) Sangat Setuju

b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak Setuju

e) Sangat Tidak Setuju

9. Durasi (terbit tahunan) penyajian foto menambah referensian dan mengenai teknik foto jurnalistik

10. Durasi (terbit tahunan) penyajian foto memenuhi kebutuhan anda mengenai foto jurnalistik

11. Foto jurnalistik menambah pengetahuan tentang foto jurnalistik a) Sangat Setuju

b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak Setuju

e) Sangat Tidak Setuju

(22)

b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak Setuju

e) Sangat Tidak Setuju

13. Penyajian foto jurnalistik menambah ketertarikan anda dalam menggeluti foto jurnalistik

14. Penyajian foto jurnalistik menambah rasa ingin tahu mengenai foto jurnalistik a) Sangat Setuju

b) Setuju c) Ragu-ragu d) Tidak Setuju

e) Sangat Tidak Setuju

15. Penggunaan caption atau naskah memberikan pengetahuan tentang naskah foto jurnalistik

16. Dengan seringnya anda melihat penyajian foto di majalah UPS menambah pengetahuan tentang foto jurnalistik

17. Dengan seringnya anda melihat foto di majalah UPS menambah ketertarikan dan minat dalam menggeluti foto jurnalistik

a) Sangat Setuju b) Setuju

c) Ragu-ragu d) Tidak Setuju

e) Sangat Tidak Setuju

(23)
(24)

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian dan analisa yang bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh foto jurnalistik di majalah UPS terhadap minat mahasiswa menggeluti foto jurnalistik”.Analisis yang akan disajikan terdiri dari dua bagian, yaitu, analisis validitas dan realibilitas dan Analisis Regresi Linier Berganda.

3.1 Pengujian Instrumen Penelitian

3.2.1. Uji Validitas

Data yang telah terkumpul dari hasil kuisioner terlebih dahulu harus diuji, teknik pengujian selanjutnya yang digunakan adalah teknik uji validitas.Uji validitas adalah untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut memiliki taraf kesesuaian atau ketepatan dalam melakukan pengukuran.

Rxy :Koefisien korelasi butir total – total (bivariate pearson) N : Banyaknya sampel (subjek)

X : Banyaknya sampel (subjek)

Y :Skor total (total nilai untuk setiap variabel yang diteliti)

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05.

Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

 Jika rxy ≥ rtabel (r – hitung lebih besar atau sama dengan nilai r – tabel),

maka instumen pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total

(25)

 Jika r xy ≤ rtabel(r – hitung lebih kecil atau sama dengan nilai r – tabel),

maka instrument pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor

total (tidak valid).

Dari hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai kita ini kemudian bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan sampel yang diambil untuk uji validitas ini sebanyak 43 responden, maka didapat r tabel sebesar 0,330. Berikut ini dapat dilihat hasil dari perhitungan validitas untuk keseluruhan butir pernyataan.

Hasil Perhitungan Validitas

Variabel Dimensi Item hitungr tabelr Keterangan

Variabel X

Variabel Y 11 0, 402 0,330 Valid

“Minat

(26)

Selanjutnya untuk memastikan bahwa instrument tersebut valid atau tidak, maka nilai r hitung tersebut harus dibandingkan dengan nilai r tabel. Dengan n-2= 41 taraf kesalahan 5 % diperoleh 0,330. Karena r hitung lebih besar daripada r tabel baik dengan tingkat kesalahan 5 % (1 >0,330), maka dapat disimpulkan bahwa instrument tersebut (Pengaruh foto jurnalistik di majalah UPS terhadap minat mahasiswa menggeluti foto jurnalistik) valid dan dapat dipergunakan dalam penelitian.

3.1.2 Uji Reliabilitas

Setelah peneliti melakukan uji validitas dilanjutkan kepada uji reliabilitas yakni untuk mengecek atau mengetahui apakah kedua variabel yang digunakan peneliti reliabilitas atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut peneliti menggunakan rumus Alpa Cronbach yaitu:

Keterangan :

r = Koefisien reliabilitas yang dicari k = Jumlah butir pertanyaan (Soal)

ób

2

= Jumlah varian butir – butir pertanyaan (Soal)

t2 = Varian total

Sedangkan pengukuran reliabilitas membagi tingkatan reliabilitas dengan

ketentuan sebagai berikut:

No (alpha) atau rhitung Indikator

Reliabilitas

1 0,8 – 1,000 Reliabilitas baik

2 0,6 – 0,799 Reliabiitas diterima

r=

[

k

k−1

]

[

1−

ób2 ót

(27)

3 < 0,6 Reliabilitas kurang baik

Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel diringkas pada tabel berikut ini :

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Alpha Keterangan

Gaya Bahasa 0,739 Reliabilitas

diterima Teknik Penyajian 0,810 Reliabilitas baik

Durasi 0,872 Reliabilitas baik

Minat Jurnalistik 0,741 Reliabilitas

diterima

Dari hasil analisis di atas di dapat nilai Alpha untuk masing-masing variabel lebih besar dari 0.7, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.

3.3 Analisis Regresi Linier Berganda

A. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik mutlak diperlukan sebelum pengujian regresi linear berganda dilakukan. Model regresi linear berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik. Ada tiga uji asumsi klasik yang harus dipenuhi sebelum analisis regresi linear berganda dapat dilakukan, yaitu : uji normalitas data, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas.

1. Uji Normalitas Data

(28)

e  N(1,0)berdistribusi normal apabila sebaran unstandardized residual menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dari Normal P-P plot di atas dapat diketahui bahwa sebaran unstandardized residual mengikuti dan menyebar disekitar garis diagonal, maka dapat disimpulkan residu model persamaan regresi berdistribusi normal atau memenuhi asumsi normalitas.

Selain menggunakan analisa grafik, pengujian normalitas dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Hipotesis dalam pengujian ini adalah :

Hipotesis Uji:

H0 : Residual mengikuti fungsi distribusi normal. Ha : Residual tidak mengikuti fungsi distribusi normal

Kriteria Uji:

Kriteria penerimaan hipotesis adalah jika nilai p>0,05 maka hipotesis nol akan diterima, dan jika nilai p<0,05 maka hipotesis nol akan ditolak.

(29)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 43

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.05758883 Most Extreme Differences Absolute .100

Positive .067

Negative -.100

Kolmogorov-Smirnov Z .568

Asymp. Sig. (2-tailed) .904

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai p = 0,904. Jadi karena nilai p lebih besar dari 0,05 , maka H0 diterima, sehingga dapat diambil kesimbulan bahwa residual mengikuti fungsi distribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan melalui metodedengan melihat hasil dari scatterplot antara data residu yang telah distandarkan (Sdresid) dengan hasil prediksi variabel dependen yang telah distandarkan (Zpred)

(30)

Hasil dari scatterplot ditampilkan pada gambar, dari scatterplot tersebut dapat dilihat bahwa data tidak membentuk suatu pola tertentu dan titik-titik data tidak hanya mengumpul di atas atau di bawah angka 0 saja melainkan menyebar di atas dan di bawah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada problem heterokedastisitas pada data residual.

3. Uji Multikolineritas

Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF (Varian Inflated Factor) dan nilai tolerance. Hasil pengujian ini dapat dilihat dalam tabel berikut

(31)

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF

1

(Constant )

GB .857 1.167

TP .779 1.251

D .883 1.132

a. Dependent Variable: Y

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas atau korelasi yang tinggi antara variabel independen.

B. Pengujian Hipotesis

Setelah model regresi yang diajukan lolos dari uji asumsi klasik, maka selanjutnya analisis regresi berganda sudah dapat dilakukan dalam rangka pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dan penentuan persamaan regresi linear berganda. Pengujian hipotesis ini dilakukan melaluipengujian koefisien determinasi (R Square), , uji signifikansi simultan/bersama-sama (Uji Statistik F), danuji signifikansi parameter individual (Uji Statistik t). Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini dirumuskan dalam model regresi sebagai berikut :

... (4) Keterangan:

Keterangan:

Y = Minat mahasiswa menggeluti foto jurnalistik β1 = Koefisien regresi dari variabel X1 (Gaya Bahasa) Χ1 = Gaya Bahasa

(32)

β2 = Koefisien regresi dari variabel X2 (Teknik penyajian) Χ2 = Teknik penyajian

β3 = Koefisien regresi dari variabel X3 (Durasi) Χ3 = Durasi

e = Standar error

1. Pengujian Koefisien Determinasi (R Square)

Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa jauhkemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besaran R Square digunakan untuk mengukur goodness of fits garis regresi. Tabel 3.27 merupakan hasil dari pengujian koefisien determinasi. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai R Square adalah 0, 224, jadi dapat disimpulkan bahwa 22,4% variabel minat mahasiswa menggeluti foto jurnalistikdapat diterangkan oleh variabel Gaya Bahasa, Teknik Penyajian dan Durasi majalah UPS. Sedangkan sisanya sebesar 77,6% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .473a .224 .163 3.68223

a. Predictors: (Constant), TotalX3, TotalX1, TotalX2

2. Pengujian Secara Simultan/Bersama-sama (F Hitung)

(33)

terhadap variabel dependen. Uji Statistik F ini merupakan pengujian yang diperlukan dalam menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.

Hipotesis yang penulis ajukan untuk penelitian ini adalah :

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara statistik antara Gaya Bahasa, Teknik Penyajian dan Durasi terhadap Minat Mahasiswa menggeluti foto Jurnalistik

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara statistik antara Gaya Bahasa, Teknik Penyajian dan Durasi terhadap Minat Mahasiswa menggeluti foto Jurnalistik

Kriteria Pengujian:

Ho diterima apabila F hitung < F tabel atau Signifikansi F hitung > α

Ho ditolak apabila F hitung > F tabel atau Signifikansi F hitung < α

Hasil Uji Statistik F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 148.884 3 49.628 3.660 .021a

Residual 515.235 38 13.559

Total 664.119 41

a. Predictors: (Constant), TotalX3, TotalX1, TotalX2 b. Dependent Variable: TotalY

(34)

pengaruh yang signifikan secara statistik antara antara Gaya Bahasa, Teknik Penyajian dan Durasi terhadap Minat Mahasiswa Menggeluti Foto Jurnalistik.

3. Pengujian Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Pengujian statistik t bertujuan untuk melihat seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. Jadi pengujian statistik t ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara parsial antara antara Gaya Bahasa, Teknik Penyajian dan Durasi terhadap Minat Mahasiswa Menggeluti Foto Jurnalistik. Dalam pengujian ini jika t hitung > t tabel atau signifikansi t hitung <α, maka ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan secara statistik antara variabel independen tersebut terhadap variabel dependen. Nilai t tabel untuk jumlah sebanyak 43 sampel dan tingkat α = 0,05 adalah sebesar 2,005.

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 10.724 5.241 2.046 .048

TotalX2 .730 .280 .439 2.603 .013

TotalX1 .108 .362 .050 .300 .766

TotalX3 .105 .337 .047 .313 .756

a. Dependent Variable: TotalY

Dari tabel tersebut maka diperoleh nilai parameter konstanta dan nilai parameter penduga untuk melengkapi model regresi yang sudah dirumuskan sebelumnya. Persamaan regresi linear berganda (model regresi) yang terbentuk adalah sebagai berikut :

(35)

Hipotesis Pertama

H0: Variabel Gaya Bahasa tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Variabel Minat Mahasiswa menggeluti foto jurnalistik

H1: Variabel Gaya Bahasa mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Variabel Minat Mahasiswa menggeluti foto jurnalistik

Kesimpulan

Dari hasil uji signifikansi pada tabel diatas Diperoleh nilai P value sebesar 0.000 ≤ α = 0,05 . dengan demikian Ho ditolak, atau dapat disimpulkan bahwa Gaya Bahasa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Variabel Minat Mahasiswa menggeluti foto Jurnalistik.. dimana nilai koefisiennya sebesar 1,267, dan bertanda positif, yang artinya Gaya Bahasa mempunyai pengaruh yang Positif terhadap Minat Mahasiswa menggeluti foto Jurnalistik, atau jika semakin baik gaya bahasa yang terjadi, maka akan semakintinggi pulapula minat mahasiswa dalam menggeluti fotojurnalistik mahasiswa , begitupun sebaliknya.

Hipotesis Kedua

H0: Variabel Teknik Penyajian tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Variabel Minat menggeluti foto jurnalistik

H1: Variabel Teknik Penyajianmempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Variabel Minat menggeluti foto jurnalistik

Kesimpulan

(36)

tinggi pula pula minat mahasiswa dalam menggeluti foto jurnalistik mahasiswa , begitupun sebaliknya.

Hipotesis Ketiga

H0: Variabel Durasi tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Variabel Minat Mahasiswa mnggeluti foto jurnalistik

H1: Variabel Durasi mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Variabel Minat Mahasiswa mnggeluti foto jurnalistik

Kesimpulan

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abrurrahmah. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara WacanaYogya. Alwi, Audy, Mirza. 2006. Foto Jurnalistik. Jakarta : PT Bumi Aksara

Atok Sugiarto.2005. Paparazi memahami Fotografi Kewartawanan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Ardianto, Elvinaro, 2007. Komunikasi Massa. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Bungin, Burhan. 2011, Metode Penelitian kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial lainnya, Jakarta : Kencan. Chaplin,J. P. 2008. Kamus Psikologi Lengkap. Jakarta: PT Raja Grafindo

Effendi, Onong Uchjana.2003, ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi.Bandung : PT. Citra AdityaBakti.

---1999, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosda Karya HarisSumadiria, AS. 2005, Jurnalistik Indonesia. Bandung :Simbiosa Rekatama Media. Mc Quail, Denis , 1986, Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Erlangga.

Nugroho, R. Amien. 2006. Kamus Fotografi. Yogyakarta : Andi Offset. Nurudin, 2003, Komunikasi Massa, Malang : CESPUR.

Rahmat, Jalaludin 1994, Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosda Karya. ---1984. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

---2007. Psikolog iKomunikasi. Edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja Rosda karya. Rambey, Arbain. 2007. Fotografi Jurnalistik = Fotografi Pintar. The Light Photography

Free Electronic Magazine.

Santana, Septiawan. 2005. Jurnalistik Kontemporer. Jakarta :Yayasan Obor Indonesia. Severin, Werner J. dan James W. Tankard. 2005. Teori Komunikasi: Sejarah, Merode,

dan Terapan di Media Massa. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia.

SyamsulRomli, Asep. 1999. Jurnalistik Praktis. Bandung: Rosda

(38)

William, Evan J, "I. Regression," pp. 523–41.

Yudhapramesti, Pandan. 2007. Citizen Journalism Sebagai Media Pemberdayaan Warga dalam Jurnal Observasi: Mengamati Fenomena Citizen Journalism. Vol.5, No.1, Th.2007. (hal, 33-45).Bandung : Simbiosa Rektama Media.

Sumber lain :

apcinstitute.wordpress.com

http://fotografius.wordpress.com

http://www.slideshare.net/FOTOKITA/photo-essay-national-geographic

(39)

LAMPIRAN JAWABAN RESPONDEN

1 2 3 4 5 Total 6 7 8 Total 9 10 Total

Variabel X2 X2 Variabel X1 X1 variabelX3 X3

(40)
(41)

VALIDITAS

Correlations

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 TotalX2

VAR00001 Pearson Correlation 1 .357* .282 .300 .131 .681**

Sig. (2-tailed) .020 .071 .054 .409 .000

N 42 42 42 42 42 42

VAR00002 Pearson Correlation .357* 1 .319* .180 .020 .594**

Sig. (2-tailed) .020 .039 .253 .899 .000

N 42 42 42 42 42 42

VAR00003 Pearson Correlation .282 .319* 1 .360* .247 .690**

Sig. (2-tailed) .071 .039 .019 .116 .000

N 42 42 42 42 42 42

VAR00004 Pearson Correlation .300 .180 .360* 1 .034 .642**

Sig. (2-tailed) .054 .253 .019 .832 .000

N 42 42 42 42 42 42

VAR00005 Pearson Correlation .131 .020 .247 .034 1 .464**

Sig. (2-tailed) .409 .899 .116 .832 .002

N 42 42 42 42 42 42

TotalX2 Pearson Correlation .681** .594** .690** .642** .464** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .002

N 42 42 42 42 42 42

(42)

Correlations

VAR00007 VAR00008 VAR00009 TotalX1

VAR00007 Pearson Correlation 1 .637** .183 .817**

Sig. (2-tailed) .000 .245 .000

N 42 42 42 42

VAR00008 Pearson Correlation .637** 1 .307* .847**

Sig. (2-tailed) .000 .048 .000

N 42 42 42 42

VAR00009 Pearson Correlation .183 .307* 1 .627**

Sig. (2-tailed) .245 .048 .000

N 42 42 42 42

TotalX1 Pearson Correlation .817** .847** .627** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 42 42 42 42

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

VAR00011 VAR00012 TotalX3

VAR00011 Pearson Correlation 1 .535** .811**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 42 42 42

VAR00012 Pearson Correlation .535** 1 .928**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 42 42 42

TotalX3 Pearson Correlation .811** .928** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 42 42 42

(43)

Correlations

Sig. (2-tailed) .159 .128 .147 .219 .000 .066 .971 .008

N 42 42 42 42 42 42 42 42 42

Sig. (2-tailed) .159 .414 .375 .299 .022 .040 .120 .000

N 42 42 42 42 42 42 42 42 42

Sig. (2-tailed) .128 .414 .000 .380 .216 .185 .000 .000

N 42 42 42 42 42 42 42 42 42

Sig. (2-tailed) .147 .375 .000 .001 .004 .061 .045 .000

N 42 42 42 42 42 42 42 42 42

Sig. (2-tailed) .219 .299 .380 .001 .006 .912 .509 .002

N 42 42 42 42 42 42 42 42 42

Sig. (2-tailed) .000 .022 .216 .004 .006 .129 .133 .000

N 42 42 42 42 42 42 42 42 42

Sig. (2-tailed) .066 .040 .185 .061 .912 .129 .001 .000

N 42 42 42 42 42 42 42 42 42

Sig. (2-tailed) .971 .120 .000 .045 .509 .133 .001 .000

N 42 42 42 42 42 42 42 42 42

TotalY Pearson Correlation

.402** .580** .645** .740** .467** .710** .541** .598** 1

Sig. (2-tailed) .008 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000

N 42 42 42 42 42 42 42 42 42

(44)

Jika nilai setiap item pada kolom total > 0.3 maka item tersebut valid. Dan ternyata semua nilai pada kolom total sudah >0.3 yang artinya data di atas valid.

RELIABILITAS

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 42 100.0

Excludeda 0 .0

Total 42 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.739 6

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 42 100.0

Excludeda 0 .0

Total 42 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(45)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 42 100.0

Excludeda 0 .0

Total 42 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.872 3

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 42 100.0

Excludeda 0 .0

Total 42 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.741 9

Untuk menguji reliabilitas menggunakan alpha cronbach, jika alpha cronbach sudah lebih dari 0.7 maka data tersebut reliabel.

Indikator reliabilitas

(46)

Lampiran Asumsi Klasik

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 176.225 3 58.742 12.532 .000a

Residual 131.244 28 4.687

Total 307.469 31

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -5.012 7.073 -.709 .484

X1 1.267 .307 .551 4.132 .000 .857 1.167

X2 .849 .288 .407 2.950 .006 .799 1.251

X3 .583 .280 .273 2.080 .047 .883 1.132

(47)

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) X1 X2 X3

1 1 3.956 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .036 10.432 .00 .03 .01 .69

3 .006 26.476 .07 .96 .18 .05

4 .002 45.834 .93 .01 .81 .26

(48)

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 X3, X1, X2a . Enter

(49)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .757a .573 .527 2.16501

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 176.225 3 58.742 12.532 .000a

Residual 131.244 28 4.687

Total 307.469 31

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -5.012 7.073 -.709 .484

X1 1.267 .307 .551 4.132 .000 .857 1.167

X2 .849 .288 .407 2.950 .006 .799 1.251

X3 .583 .280 .273 2.080 .047 .883 1.132

(50)

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) X1 X2 X3

1 1 3.956 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .036 10.432 .00 .03 .01 .69

3 .006 26.476 .07 .96 .18 .05

4 .002 45.834 .93 .01 .81 .26

(51)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 32

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.05758883 Most Extreme Differences Absolute .100

Positive .067

Negative -.100

Kolmogorov-Smirnov Z .568

Asymp. Sig. (2-tailed) .904

Gambar

Tabel 1.3 Pengukuran Reliabilitas
Grafik P-P Plot Uji Normalitas Residual
Gambar 3.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Referensi

Dokumen terkait

Persentase Mutu Pola Pendidikan Karakter Pluralisme dari Keenam SMA Se-Kota Ende Dewasa ini terjadi perubahan karakter siswa SMA di ten- gah masyarakat, sehingga nilai-nilai

Hal ini juga sejalan dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 28/DSN-MUI/III/ 2002 yang memperbolehkan transaksi jual beli mata uang dengan ketentuan antara lain:

4.3.2 Pengujian Operator One-Point Crossover Pengujian operator One-Point Crossover yang digunakan pada proses reproduksi Algoritma Genetika dilakukan dengan konfigurasi

27 IbM Mochammad Roviq, SP., MP Pertanian 081235084033 IbM Peternak Ayam Di Desa Plandi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang Untuk Pemanfaatan Kotoran Ayam Sebagai Bahan

Kategori DRPs yang diteliti adalah obat tanpa indikasi yang sesuai, indikasi butuh obat, pemilihan obat yang tidak tepat, dosis terlalu rendah, dosis terlalu tinggi,

Penggunaan APD adalah perilaku pekerja dalam memakai APD untuk melindungi diri dari luka/cedera atau penyakit Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran

Sistem pendidikan sekolah pada masa ini dikenal adanya tiga kegiatan yaitu kegiatan intrakurikuler (kegiatan yang dilakukan di sekolah yang penjatahan waktunya telah