• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA UNIVERSITAS TABANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA UNIVERSITAS TABANAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

perincian 6 hari proses fermentasi, dan 4 hari penjemuran untuk mencapai kadar air 7 %, dengan biaya-biaya yang dikeluarkan Rp.1.810,- /kg, dan sebaliknya biji kakao Non Fermentasi (NF) memerlukan waktu penjemuran 7 hari, dengan biaya-biaya yang dikeluarkan Rp.1.093,- /kg.

Pemasaran

Pemasaran biji kakao kering terfermentasi/Fermentasi (F) maupun Non Fermentasi (NF) sampai saat ini tidak ada masalah artinya lancar, banyak pembeli yang datang dan siap membelinya. Namun segmen pasar yang akan membedakan antara kakao Fermentasi (F) dan Non Fermentasi (F), contohnya Bumi Tanggerang pengusaha yang mau membeli kakao Fermentasi dan non Fermentasi dengan selisih harga Rp.2.500,-/kg dan Dely Kakao Pengusaha ini mau membeli biji kakao dengan harga yang cukup tinggi selisihnya antara terfermentasi dan Non Fermentasi tetapi dengan Mutu A atau B, selisih harga yang ditawarkan mencapai Rp.4.000,- sampai dengan Rp.6.000,- /kg nya.Maka petani atau UUP akan memilih harga yang lebih tinggi, dengan catatan sortasi bahan olah harus ketat sehingga diperoleh mutu yang diinginkan oleh pembeli.

Penjualan hasil olah kakao Fermentasi dan Non Fermentasi UUP Subak Abian Suci Bulan Agustus 2015, adalah sebagai berikut : Kakao Fermentasi (F)

1) Biji kakao Fermentasi :

29 x Rp.38.000,- = Rp.1.102.000,- 2) Biaya-biaya: 29 x Rp.1.810 = Rp. 52.490,-

Hasil Bersih... Rp.1.049.510,- Kakao Non Fermentasi (NF)

1) Biji kakao Non Fermentasi : 32 x Rp.32.000 = Rp. 1.024.000,- 2) Biaya-baya : 32 x Rp.1.093 = Rp. 34.976,- Hasil bersih...Rp. 989.024,- Jadi selisih harga kakao Fermentasi (F) dan Non Fermentasi di Subak Abian Suci Bulan Agustus 2015 adalah sebesar Rp.1049.510 –

Rp.989.024 = Rp.60.486/100kg olah kakao basah.(kotor)

Adapun tabel Mutu Biji kakao adalah sebagai berikut :

Jumlah biji/100

gram Mutu Keterangan

85 AA

86 – 100 A

101 – 110 B

111-120 C

˃ 120 Small

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Selisih harga kakao fermentasi (F) dan Non Fermentasi (NF) di Subak Abian Suci adalah Rp. 60.486,-

2) Dengan melaksanakan olah fermentasi maka produksi kakao mutunya akan lebih baik.

3) Dengan olah fermentasi akan memberikan nilai tambah yaitu berupa keuntungan dan penyerapan tenaga kerja.

Saran :

Bagi petani kakao disarankan untuk mendapatkan mutu dan nilai tambah agar menjual biji kakao yang difermentasi.

DAFTAR PUSTAKA

Karmawati, E., dkk,2010. Budidaya dan Pasca Panen Kakao. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Oka A.A., 2011a. Makalah Pemasaran Biji Kakao.di Hotel Wito Denpasar

Oka AA., 2011b Makalah Segmen dan Pangsa Pasar Biji Kakao. di Hotel Wito Denpasar.

Subiantoro, R.,2009. Pasca Panen Kakao.

Politeknik Negeri Lampung.

Yuono, T. 2013. Tehnik Pengolahan Pasca

Panen Kakao.

http://alamtani.com/pengolahan-biji- kakao.htm,

ANALISIS THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA

UNIVERSITAS TABANAN

I MADE MAHADI DWIPRADNYANA

Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Tabanan Email: mahady25.md@gmail.com

ABSTRACT

Entrepreneurship is a attitude and spirit that is always active or creative, inventive and initiative in trying to improve their business activities. In general, entrepreneurship is a harmony between creativity and innovation in implementing creative ideas into a form of goods and services that have a selling value

Addressing the issue of entrepreneurship takes the role of all aspects of both the government and academia need to emphasize the importance of entrepreneurship for the economy of a. Likewise, the University of Tabanan (Untab) is committed to being entrepreneurial University.

The method used in this study is a quantitative method. Sources of data used in this study using primary data source is by distributing questionnaires directly to college studen. Sampling of the population is performed using purposive sampling. Data analysis method used is the method of multiple linear regression and paired sample t test with a standard error of 5% (α = 0.05).

The results obtained are all variables theory of planned behavior (TPB) partially and significantly influence entrepreneurial intentions. Partially it can be seen that the personal attitudes, subjective norms and perceived behavioral control significantly influence entrepreneurial intentions of students, where the value of the resulting T-statistic greater than 1.96 (at 5% level) that is successively equal to 9.606820; 4.686144 and 14.871739.

Keywords: entrepreneurship, theory of planned behavior PENDAHULUAN

Tantangan untuk membangun suatu Negara berkembang menjadi Negara maju adalah mengendalikan masalah pengangguran.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa angka pengangguran di Indonesia masih sangat tinggi yaitu sampai tahun 2014 tercatat jumlah pengangguran di Indonesia adalah 5,81% atau kurang lebih sebanyak 7 juta jiwa. Untuk menanggulanginya, pendidikan kewirausahaan sejak dini tentu akan menjadi solusi yang terbaik dalam menekan jumlah pengangguran.

Pendidikan di Indonesia diyakini masih berfokus pada bagaimana melahirkan lulusan yang bisa diterima bekerja diperusahaan- perusahaan baik perusahaan nasional maupun swasta bukan bagaimana melahirkan lulusan yang bisa membuat pekerjaan.

Menurut David McCelland (Hata, 2012:2) suatu negara akan maju jika mempunyai paling sedikit 2 persen dari jumlah total penduduk adalah wirausaha. Berarti dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 240 juta jiwa seharusnya jumlah wirausaha di Indonesia sedikitnya 4,5 juta. Seorang wirausaha akan membuka lapangan pekerjaan baru dan mempekerjakan orang-orang yang membutuhkan pekerjaan sehingga pengangguran dapat ditekan maka perekonomian nasional akan melaju ke arah yang lebih baik.

Menyikapi isu kewirausahaan butuh peran dari semua aspek baik dari pemerintah maupun akademisi perlunya menekankan pentingnya kewirausahaan bagi ekonomi suatu negara. Demikian juga dengan Universitas Tabanan (Untab) yang berkomitmen untuk menjadi enterpreneurial University sehingga mampu melahirkan wirausaha-wirausaha muda

(2)

mandiri. Komitmen untuk menjadikan Untab sebagai Universitas yang menekankan pentingnya kewirausahaan tertanam di semua fakultasnya, salah satu bukti kongkritnya adalah dengan memasukkan mata kuliah kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib disetiap bidang studi. Walaupun sikap nyata telah ditunjukkan oleh Untab untuk mendukung kewirausahaan semua tidak akan mampu berjalan dengan baik tanpa ada niat dari mahasiswa.

Theory of Planned Behavior (TPB) menyatakan bahwa niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku merupakan variabel yang menyebabkan terjadinya perilaku (Ajzen, 1991). Niat juga menunjukkan seberapa besar seseorang berani mencoba, niat menunjukkan seberapa besar upaya yang direncanakan seseorang untuk dilakukan.

Penggunaan TPB tidak dapat dipisahkan dari aspek niat berwirausaha, artinya kewirausahaan dapat dipelajari, dikuasai dan menjadi pilihan karir bagi lulusan peguruan tinggi jika memang dalam diri mahasiswa terdapat niat berwirausaha.

Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi niat berwirausaha dalam TPB antara lain; Sikap Pribadi (Personal Attitude), Norma Subjektif (Subjective Norm), dan Persepsi Kontrol Perilaku (Perceived Behavioral Control).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh niat berwirausaha mahasiswa Universitas Tabanan (UNTAB) dengan objek penelitian yaitu 3 fakultas yang berbeda dan mengetahui bagaimana faktor- faktor berdasarkan Theory of Planned Behavior mempengaruhi niat berwirausaha.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan paparan di atas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu (1) Apakah sikap perilaku (personal attitude), norma subjektif (subjective norm), persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control) berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap niat berwirausaha mahasiswa Universitas Tabanan? (2) Faktor manakah dari TPB berpengaruh paling dominan terhadap niat berwirausaha mahasiswa Universitas Tabanan?

Tujuan Penelitian

Bersadarkan perumusan masalah di atas, maka dikemukakan tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh sikap perilaku (personal attitude), norma subjektif (subjective norm), persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control) terhadap niat berwirausaha mahasiswa Universitas Tabanan.

(2) Untuk mengetahui faktor dari TPB yang berpengaruh paling dominan terhadap niat berwirausaha mahasiswa Universitas Tabanan

MANFAAT PENELITIAN Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada teori ilmu ekonomi terutama dalam meneliti analisis faktor yang mempengaruhi niat berwirausaha. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti-peneliti lainnya yang melakukan penelitian dengan objek yang sama.

Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pejabat Universitas Tabanan dalam mengidentifikasi variabel yang dapat mempengaruhi niat berwirausaha mahasiswa sehingga dapat membuatkan media yang mampu menyalurkan niat mahasiswa untuk berwirausaha.

TINJAUAN PUSTAKA Wirausaha (Entrepreneur)

Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya dimana ia bebas merancang, mengelola dan mengendalikan semua usahanya. Wirausaha adalah seseorang yang membayar harga tertentu, untuk kemudian dijual dengan harga yang tidak pasti dan membuat keputusan tentang upaya mencapai, memanfaatkan sumber daya serta menerima risiko (Winardi, 2003).

Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya cipta dan karsa dalam berusaha meningkatkan kegiatan usahanya. Secara umum kewirausahaan adalah harmonisasi antara kreativitas dan keinovasian dalam menerapkan ide-ide kreatif menjadi suatu bentuk barang dan jasa yang mempunyai nilai jual. Membangun kewirausahaan berarti membangun atau menciptakan sesuatu yang baru. Seorang wirauasaha dituntut selalu kreatif dan inovatif karena popularitas suatu produk belum tentu selalu berada pada titik puncak atau bertahan lama, mengingat adanya daur hidup produk (product life cycle) terutama produk hasil industri.

Kewirausahaan mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi, oleh sebab itu objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam perilaku (Suryana, 2001).

Theory of Planned Behavior (TPB)

Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang pertama kali dicetuskan oleh Ajzen pada tahun 1980 (Jogiyanto, 2007). TRA merupakan teori yang disusun menggunakan asumsi dasar manusia berperilaku dengan cara sadar dan mempertimbangkan segala informasi yang tersedia. Dalam TRA, seseorang dapat melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku tergantung dari niat yang dimiliki oleh orang tersebut (Ajzen, 1980).

Theory of Reasoned Action menjelaskan bahwa niat seseorang terhadap perilaku dibentuk oleh dua faktor utama yaitu sikap (attitude toward of behavior) dan norma subjektif (subjective norma). Sedangkan dalam Theory of Planned Behavior ditambahkan satu faktor lagi yaitu kontrol perilaku yang dipersepsi (perceived behavioral control).

Konstruk ini ditambahkan dalam upaya memahami keterbatasan yang dimiliki individu dalam rangka melakukan perilaku tertentu.

Menurut Theory of Planned Behavior, seorang dapat bertindak berdasarkan niatnya hanya jika seorang memiliki kontrol terhadap

perilakunya (Ajzen, 2002). Teori ini tidak hanya menekankan pada rasionalitas dari tingkah laku manusia, tetapi juga pada keyakinan bahwa taget tigkah laku berada di bawah kontrol kesadaran individu tersebut tidak hanya bergantung pada niat seseorang, melainkan juga pada faktor lain yang tidak ada di bawah kontrol dari individu.

Sebagaimana dikatakan oleh Ajzen (1991) bahwa TPB is suitable to explain any behavior which requires planning, such as entrepreneurship sehingga TPB sangat sesuai digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku dalam kewirausahaan.

Sikap Pribadi (Personal Attitude)

Sikap (attitude) berasal dari Bahasa Latin, yaitu aptus yang berarti sesuai atau cocok dan siap untuk bertindak atau berbuat sesuatu (Ismail & Zain, 2008). Menurut Ajzen (2005), sikap adalah evaluasi individu secara positif atau negatif terhadap benda, orang, institusi, kejadian, perilaku atau minat tertentu. Menurut Gagne dan Briggs (dalam Ajzen, 2002), sikap merupakan suatu keadaan internal yang mempengaruhi pilihan tindakan individu terhadap objek, orang atau kejadian tertentu. Sikap merupakan faktor personal yang mengandung evaluasi positif atau dalam tingkah laku yang menghindari, melawan, atau menghalangi objek (Eagly & Chaiken, 1993).

Berdasarkan terori TPB, sikap pribadi terhadap suatu perilaku diperoleh dari keyakinan terhadap konsekuensi yang ditimbulkan oleh perilaku tersebut, yang diistilahkan dengan behavioral beliefs (keyakinan terhadap perilaku). Lebih lanjut berdasarkan TPB, seseorang yang percaya bahwa menampilkan perilaku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang positif akan memiliki sikap favorable terhadap ditampilkannya perilaku, sedangkan ornag yang percaya bahwa menampilkan tingkah laku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang negatif, maka ia akan memiliki sikap unfavorable (Ajzen, 1998).

Norma Subjektif (Subjective Norms)

Norma subjektif merupakan faktor dari luar individu yang berisi persepsi seseorang

(3)

mandiri. Komitmen untuk menjadikan Untab sebagai Universitas yang menekankan pentingnya kewirausahaan tertanam di semua fakultasnya, salah satu bukti kongkritnya adalah dengan memasukkan mata kuliah kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib disetiap bidang studi. Walaupun sikap nyata telah ditunjukkan oleh Untab untuk mendukung kewirausahaan semua tidak akan mampu berjalan dengan baik tanpa ada niat dari mahasiswa.

Theory of Planned Behavior (TPB) menyatakan bahwa niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku merupakan variabel yang menyebabkan terjadinya perilaku (Ajzen, 1991). Niat juga menunjukkan seberapa besar seseorang berani mencoba, niat menunjukkan seberapa besar upaya yang direncanakan seseorang untuk dilakukan.

Penggunaan TPB tidak dapat dipisahkan dari aspek niat berwirausaha, artinya kewirausahaan dapat dipelajari, dikuasai dan menjadi pilihan karir bagi lulusan peguruan tinggi jika memang dalam diri mahasiswa terdapat niat berwirausaha.

Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi niat berwirausaha dalam TPB antara lain; Sikap Pribadi (Personal Attitude), Norma Subjektif (Subjective Norm), dan Persepsi Kontrol Perilaku (Perceived Behavioral Control).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh niat berwirausaha mahasiswa Universitas Tabanan (UNTAB) dengan objek penelitian yaitu 3 fakultas yang berbeda dan mengetahui bagaimana faktor- faktor berdasarkan Theory of Planned Behavior mempengaruhi niat berwirausaha.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan paparan di atas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu (1) Apakah sikap perilaku (personal attitude), norma subjektif (subjective norm), persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control) berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap niat berwirausaha mahasiswa Universitas Tabanan? (2) Faktor manakah dari TPB berpengaruh paling dominan terhadap niat berwirausaha mahasiswa Universitas Tabanan?

Tujuan Penelitian

Bersadarkan perumusan masalah di atas, maka dikemukakan tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh sikap perilaku (personal attitude), norma subjektif (subjective norm), persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control) terhadap niat berwirausaha mahasiswa Universitas Tabanan.

(2) Untuk mengetahui faktor dari TPB yang berpengaruh paling dominan terhadap niat berwirausaha mahasiswa Universitas Tabanan

MANFAAT PENELITIAN Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada teori ilmu ekonomi terutama dalam meneliti analisis faktor yang mempengaruhi niat berwirausaha. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti-peneliti lainnya yang melakukan penelitian dengan objek yang sama.

Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pejabat Universitas Tabanan dalam mengidentifikasi variabel yang dapat mempengaruhi niat berwirausaha mahasiswa sehingga dapat membuatkan media yang mampu menyalurkan niat mahasiswa untuk berwirausaha.

TINJAUAN PUSTAKA Wirausaha (Entrepreneur)

Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya dimana ia bebas merancang, mengelola dan mengendalikan semua usahanya. Wirausaha adalah seseorang yang membayar harga tertentu, untuk kemudian dijual dengan harga yang tidak pasti dan membuat keputusan tentang upaya mencapai, memanfaatkan sumber daya serta menerima risiko (Winardi, 2003).

Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya cipta dan karsa dalam berusaha meningkatkan kegiatan usahanya. Secara umum kewirausahaan adalah harmonisasi antara kreativitas dan keinovasian dalam menerapkan ide-ide kreatif menjadi suatu bentuk barang dan jasa yang mempunyai nilai jual. Membangun kewirausahaan berarti membangun atau menciptakan sesuatu yang baru. Seorang wirauasaha dituntut selalu kreatif dan inovatif karena popularitas suatu produk belum tentu selalu berada pada titik puncak atau bertahan lama, mengingat adanya daur hidup produk (product life cycle) terutama produk hasil industri.

Kewirausahaan mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi, oleh sebab itu objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam perilaku (Suryana, 2001).

Theory of Planned Behavior (TPB)

Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang pertama kali dicetuskan oleh Ajzen pada tahun 1980 (Jogiyanto, 2007). TRA merupakan teori yang disusun menggunakan asumsi dasar manusia berperilaku dengan cara sadar dan mempertimbangkan segala informasi yang tersedia. Dalam TRA, seseorang dapat melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku tergantung dari niat yang dimiliki oleh orang tersebut (Ajzen, 1980).

Theory of Reasoned Action menjelaskan bahwa niat seseorang terhadap perilaku dibentuk oleh dua faktor utama yaitu sikap (attitude toward of behavior) dan norma subjektif (subjective norma). Sedangkan dalam Theory of Planned Behavior ditambahkan satu faktor lagi yaitu kontrol perilaku yang dipersepsi (perceived behavioral control).

Konstruk ini ditambahkan dalam upaya memahami keterbatasan yang dimiliki individu dalam rangka melakukan perilaku tertentu.

Menurut Theory of Planned Behavior, seorang dapat bertindak berdasarkan niatnya hanya jika seorang memiliki kontrol terhadap

perilakunya (Ajzen, 2002). Teori ini tidak hanya menekankan pada rasionalitas dari tingkah laku manusia, tetapi juga pada keyakinan bahwa taget tigkah laku berada di bawah kontrol kesadaran individu tersebut tidak hanya bergantung pada niat seseorang, melainkan juga pada faktor lain yang tidak ada di bawah kontrol dari individu.

Sebagaimana dikatakan oleh Ajzen (1991) bahwa TPB is suitable to explain any behavior which requires planning, such as entrepreneurship sehingga TPB sangat sesuai digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku dalam kewirausahaan.

Sikap Pribadi (Personal Attitude)

Sikap (attitude) berasal dari Bahasa Latin, yaitu aptus yang berarti sesuai atau cocok dan siap untuk bertindak atau berbuat sesuatu (Ismail & Zain, 2008). Menurut Ajzen (2005), sikap adalah evaluasi individu secara positif atau negatif terhadap benda, orang, institusi, kejadian, perilaku atau minat tertentu. Menurut Gagne dan Briggs (dalam Ajzen, 2002), sikap merupakan suatu keadaan internal yang mempengaruhi pilihan tindakan individu terhadap objek, orang atau kejadian tertentu.

Sikap merupakan faktor personal yang mengandung evaluasi positif atau dalam tingkah laku yang menghindari, melawan, atau menghalangi objek (Eagly & Chaiken, 1993).

Berdasarkan terori TPB, sikap pribadi terhadap suatu perilaku diperoleh dari keyakinan terhadap konsekuensi yang ditimbulkan oleh perilaku tersebut, yang diistilahkan dengan behavioral beliefs (keyakinan terhadap perilaku). Lebih lanjut berdasarkan TPB, seseorang yang percaya bahwa menampilkan perilaku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang positif akan memiliki sikap favorable terhadap ditampilkannya perilaku, sedangkan ornag yang percaya bahwa menampilkan tingkah laku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang negatif, maka ia akan memiliki sikap unfavorable (Ajzen, 1998).

Norma Subjektif (Subjective Norms)

Norma subjektif merupakan faktor dari luar individu yang berisi persepsi seseorang

(4)

tentang apakah orang lain akan menyetujui atau tidak menyetujui suatu tingkah laku yang ditampilkan (Baron & Byrne, 2000). Norma subjektif ditentukan oleh adanya keyakinan normatif (normative belief) dan keinginan untuk mengikuti (motivation to comply) (Ajzen, 2005).

Keyakinan normatif berkenaan dengan harapan-harapan yang berasal dari orang atau kelompok yang berpengaruh bagi individu seperti orang tua, teman dekat, rekan kerja atau yang lainnya. Norma subjektif didefinisikan sebagai adanya persepsi individu terhadap tekanan sosial yang ada untuk menunjukkan ada atau tidak suatu perilaku.

Persepsi Kontrol Perilaku (Perceived Behavioral Control)

Persepsi kontrol perilaku menggambarkan tentang kemampuan diri individu dalam melakukan suatu perilaku.

Menurut Ismail dan Zain (2008), persepsi kontrol perilaku merupakan persepsi individu mengenai kontrol yang dimiliki individu tersebut sehubungan dengan tingkah laku tertentu. Persepsi kontrol perilaku merupakan keyakinan tentang ada atau tidaknya faktor- faktor yang memfasilitasi dan menghalangi individu untuk melakukan suatu perilaku.

Persepsi kontrol perilaku ditentukan oleh pengalaman masa lalau individu dan juga perkiraan individu mengenai seberapa sulit atau mudahnya untuk melakukan suatu perilaku.

Perilaku seseorang tidak hanya dikendalikan oleh dirinya sendiri, tetapi juga membutuhkan kontrol seperti berupa ketersediaan sumber daya dan kesempatan atau keterampilan tertentu.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explantory research.

Explantory research merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan kausul antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 2006:5).

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Tabanan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan Universitas Tabanan merupakan kampus terbesar yang ada di Tabanan dan memiliki misi menjadi kampus yang berorientasi mencetak wirausaha serta didasarkan atas tersedianya data yang memadai dan mampu untuk diolah peneliti sehingga lokasi ini dirasa relevan dengan tujuan penelitian.

Penentuan Sumber Data

Dalam penelitian ini anggota populasi adalah 3 Jurusan yang ada di Universitas Tabanan. Metode penghambatan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2008:122).

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) data kualitatif, yaitu data yang diperoleh bersifat keterangan yang tidak dapat dihitung yang dapat memberikan gambaran terhadap lahan yang diteliti. (2) Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh berbentuk angka-angka dan dapat dihitung.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Data Primer, data penelitian yang berasal langsung dari sumber asli atau tidak melalui media perantara. (2) Data Sekunder, adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Observasi, adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap lokasi penelitian. (2) Wawancara, adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak- pihak yang terkait dalam hal ini pengurus subak dan beberapa informan kunci dengan menggunakan kuesioner yaitu metode pengumpulan data dengan menggunakan daftar

pertanyaan yang disebarkan kepada responden mengenai analisis pengaruh Theory of Planned Behavior (TPB) terhadap niat berwirausaha mahasiswa. Pertanyaan-pertanyaan kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert dengan rentang nilai 1 sampai 4 yang diberi skor sebagai berikut: 1 = sangat tidak setuju, 2

= tidak setuju, 3 = setuju, 4 = sangat setuju.

Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas dalam penelitian menurut Umar (2004 : 127) dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang inti atau arti sebenarnya yang diukur. Batas minimum dianggap memenuhi syarat validitas apabila nilai loading factor > 0,70.

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran dimana pengujiannya dapat dilakukan secara internal, yaitu pengujian dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada (Umar, 2004:126). Menurut Nunnaly (Ghozali 2006:42) Variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,6.

Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda serta analisis deskriptif dibantu

dengan Cross Tabulation. Analisis ini dianalisis dengan program komputer Smart Pls versi 2.0.

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden

Sebagian besar responden penelitian adalah responden laki – laki yaitu sebesar 63,33 persen dan responden perempuan hanya sebesar 36,67 persen.

Konseptualisasi Model

Niat berwirausaha mahasiswa Untab dipengaruhi oleh sikap pribadi (personal attitude), Norma subjektif (subjective norm) dan persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control). Semua elemen-elemen tersebut saling mempengaruhi niat berwirausaha baik secara langsung maupun tidak langsung.

Faktor dipilih sebagai konstruk (variabel laten) yaitu kontruk niat berwirausaha (Y) dipengaruhi secara langsung oleh sikap pribadi (X1), norma subjektif (X2) dan persepsi kontrol perilaku (X3). Setiap konstruk mempunyai variabel indikator (items), dimana indikator merupakan manifestasi terhadap konstruk. Dengan demikian gambar diagram dari model dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Model Penelitian

Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model) Uji Validitas Model

Hasil output analisis pada Tabel 1 di bawah terlihat bahwa sebagian besar konstruk dengan indikator refleksif menghasilkan nilai loading factor > 0,70. Ini berarti bahwa indikator-indikator konstruk tersebut adalah valid. Nilai loading faktor yang paling tinggi ditunjukkan oleh indikator X1.3 untuk konstruk sikap pribadi 0,897099. Ternyata, ada delapan (8) indikator konstruk yang nilai loading faktornya lebih rendah dari 0,70 namun masih dapat diterima (dinilai valid) karena nilai loading faktor antara 0,5 – 0,7 untuk penelitian tahap awal atau yang bersifat exploratory (Chin, 1998 dalam Ghozali, 2006).

(5)

tentang apakah orang lain akan menyetujui atau tidak menyetujui suatu tingkah laku yang ditampilkan (Baron & Byrne, 2000). Norma subjektif ditentukan oleh adanya keyakinan normatif (normative belief) dan keinginan untuk mengikuti (motivation to comply) (Ajzen, 2005).

Keyakinan normatif berkenaan dengan harapan-harapan yang berasal dari orang atau kelompok yang berpengaruh bagi individu seperti orang tua, teman dekat, rekan kerja atau yang lainnya. Norma subjektif didefinisikan sebagai adanya persepsi individu terhadap tekanan sosial yang ada untuk menunjukkan ada atau tidak suatu perilaku.

Persepsi Kontrol Perilaku (Perceived Behavioral Control)

Persepsi kontrol perilaku menggambarkan tentang kemampuan diri individu dalam melakukan suatu perilaku.

Menurut Ismail dan Zain (2008), persepsi kontrol perilaku merupakan persepsi individu mengenai kontrol yang dimiliki individu tersebut sehubungan dengan tingkah laku tertentu. Persepsi kontrol perilaku merupakan keyakinan tentang ada atau tidaknya faktor- faktor yang memfasilitasi dan menghalangi individu untuk melakukan suatu perilaku.

Persepsi kontrol perilaku ditentukan oleh pengalaman masa lalau individu dan juga perkiraan individu mengenai seberapa sulit atau mudahnya untuk melakukan suatu perilaku.

Perilaku seseorang tidak hanya dikendalikan oleh dirinya sendiri, tetapi juga membutuhkan kontrol seperti berupa ketersediaan sumber daya dan kesempatan atau keterampilan tertentu.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explantory research.

Explantory research merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan kausul antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 2006:5).

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Tabanan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan Universitas Tabanan merupakan kampus terbesar yang ada di Tabanan dan memiliki misi menjadi kampus yang berorientasi mencetak wirausaha serta didasarkan atas tersedianya data yang memadai dan mampu untuk diolah peneliti sehingga lokasi ini dirasa relevan dengan tujuan penelitian.

Penentuan Sumber Data

Dalam penelitian ini anggota populasi adalah 3 Jurusan yang ada di Universitas Tabanan. Metode penghambatan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2008:122).

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) data kualitatif, yaitu data yang diperoleh bersifat keterangan yang tidak dapat dihitung yang dapat memberikan gambaran terhadap lahan yang diteliti. (2) Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh berbentuk angka-angka dan dapat dihitung.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Data Primer, data penelitian yang berasal langsung dari sumber asli atau tidak melalui media perantara. (2) Data Sekunder, adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Observasi, adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap lokasi penelitian. (2) Wawancara, adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak- pihak yang terkait dalam hal ini pengurus subak dan beberapa informan kunci dengan menggunakan kuesioner yaitu metode pengumpulan data dengan menggunakan daftar

pertanyaan yang disebarkan kepada responden mengenai analisis pengaruh Theory of Planned Behavior (TPB) terhadap niat berwirausaha mahasiswa. Pertanyaan-pertanyaan kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert dengan rentang nilai 1 sampai 4 yang diberi skor sebagai berikut: 1 = sangat tidak setuju, 2

= tidak setuju, 3 = setuju, 4 = sangat setuju.

Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas dalam penelitian menurut Umar (2004 : 127) dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang inti atau arti sebenarnya yang diukur. Batas minimum dianggap memenuhi syarat validitas apabila nilai loading factor > 0,70.

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran dimana pengujiannya dapat dilakukan secara internal, yaitu pengujian dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada (Umar, 2004:126). Menurut Nunnaly (Ghozali 2006:42) Variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,6.

Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda serta analisis deskriptif dibantu

dengan Cross Tabulation. Analisis ini dianalisis dengan program komputer Smart Pls versi 2.0.

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden

Sebagian besar responden penelitian adalah responden laki – laki yaitu sebesar 63,33 persen dan responden perempuan hanya sebesar 36,67 persen.

Konseptualisasi Model

Niat berwirausaha mahasiswa Untab dipengaruhi oleh sikap pribadi (personal attitude), Norma subjektif (subjective norm) dan persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control). Semua elemen-elemen tersebut saling mempengaruhi niat berwirausaha baik secara langsung maupun tidak langsung.

Faktor dipilih sebagai konstruk (variabel laten) yaitu kontruk niat berwirausaha (Y) dipengaruhi secara langsung oleh sikap pribadi (X1), norma subjektif (X2) dan persepsi kontrol perilaku (X3). Setiap konstruk mempunyai variabel indikator (items), dimana indikator merupakan manifestasi terhadap konstruk. Dengan demikian gambar diagram dari model dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Model Penelitian

Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model) Uji Validitas Model

Hasil output analisis pada Tabel 1 di bawah terlihat bahwa sebagian besar konstruk dengan indikator refleksif menghasilkan nilai loading factor > 0,70. Ini berarti bahwa indikator-indikator konstruk tersebut adalah valid. Nilai loading faktor yang paling tinggi ditunjukkan oleh indikator X1.3 untuk konstruk sikap pribadi 0,897099. Ternyata, ada delapan (8) indikator konstruk yang nilai loading faktornya lebih rendah dari 0,70 namun masih dapat diterima (dinilai valid) karena nilai loading faktor antara 0,5 – 0,7 untuk penelitian tahap awal atau yang bersifat exploratory (Chin, 1998 dalam Ghozali, 2006).

(6)

Tabel 1. Factor Loading

X1 X2 X3 Y

X1.1 0,808589 -0,641583 0,213094 0,484720 X1.2 0,664187 -0,254305 0,243466 0,357859 X1.3 0,897099 -0,647316 0,479637 0,625797 X1.4 0,586350 -0,209806 0,211424 0,430994 X1.5 0,770782 -0,887533 0,587799 0,594143 X2.3 -0,268422 0,590587 -0,585751 -0,315373 X2.5 -0,644354 0,812395 -0,393134 -0,386209 X2.6 -0,352464 0,810834 -0,267761 -0,208468 X2.7 -0,696726 0,592947 -0,195822 -0,373489 X3.1 0,566986 -0,615122 0,663475 0,557062 X3.2 0,504883 -0,780096 0,770406 0,578063 X3.3 0,451591 -0,278584 0,788085 0,830115 X3.5 0,290395 -0,468878 0,879452 0,688072 X3.6 0,300397 -0,470644 0,758142 0,678467 X3.7 0,113536 -0,234463 0,702285 0,442559 X3.8 0,362574 -0,072969 0,787006 0,753027 Y1 0,316178 -0,046272 0,681879 0,619728 Y2 0,750158 -0,242244 0,360037 0,635596 Y3 0,501720 -0,605733 0,683989 0,786811 Y4 0,501720 -0,605733 0,683989 0,786811 Y5 0,210624 -0,153387 0,525670 0,564769

Uji Reliabilitas

Berdasarkan Tabel 2 di bawah, nilai composite reliability yang dihasilkan oleh semua konstruk adalah sangat baik karena di atas > 0,70. Ini berarti bahwa semua indikator konstruk adalah reliabel atau memenuhi uji reliabilitas. Nilai composite reliability yang paling tinggi ditunjukkan oleh konstruk persepsi kontrol perilaku (X3) sebesar 0,908416. Dapat dilihat pula bahwa nilai composite reliability jauh lebih tinggi untuk semua konstruk dibandingkan dengan nilai cronbach alpha. Nilai cronbach alpha untuk semua konstruk adalah lebih besar dari 0,70.

Oleh karena tidak ada nilai di bawah 0,70 maka dapat disimpulkan bahwa semua indikator konstruk adalah reliabel atau memenui uji realibitas.

Tabel 2. Reliability Composite

Reliability Cronbach Alpha X1 0,865299 0,805471 X2 0,798969 0,661751 X3 0,908416 0,882758

Y 0,812672 0,709866

Evaluasi Model Pengaruh TPB Terhadap Niat Berwirausaha Mahasiswa

Dari Gambar 3 di bawah terlihat bahwa nilai R-square variabel laten dependen/

endogen (niat berwirausaha) sebesar 0,883. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variabel konstruk niat berwirausaha yang dapat dijelaskan oleh sikap pribadi, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku sebesar 88,3%, sedangkan sisanya lagi 11,7% dijelaskan oleh variabel lain di luar yang diteliti.

Gambar 2. Model PLS

Setelah uji nilai R-Squares, dapat dilanjutkan uji yang kedua dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi T- statistik.

Tabel 3. T Statistics

Original Sample (O)

Sample Mean (M)

Standard Deviation (STDEV)

Standard Error (STERR)

T Statistics (|O/STERR|) X1 ->

Y

0,550681 0,538827 0,057328 0,057328 9,605820

X2 ->

Y

0,331155 0,316299 0,070667 0,070667 4,686144

X3 ->

Y

0,771285 0,767472 0,051862 0,051862 14,871739

Evaluasi model melalui prosedur bootstraping seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 3 di atas, ternyata semua konstruk sikap pribadi, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa, dimana nilai T- statistik yang dihasilkannya lebih besar dari 1,96 (pada level 5%) yaitu berturut-turut sebesar 9,606820; 4,686144 dan 14,871739.

Hal ini berarti bahwa semua konstruk tersebut merupakan konstruk dimensi pembentuk konstruk niat berwirauasaha mahasiswa.

Konstruk persepsi kontrol perilaku berpengaruh paling signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa, dimana nilai T- statistik yang dihasilkannya sebesar 14,871739 (> 1,96). Hal ini berarti bahwa konstruk persepsi kontrol perilaku merupakan pembentuk yang paling besar terhadap konstruk niat berwirausaha mahasiswa Unuversitas Tabanan.

Berdasarkan hasil penelitian di atas terdapat hal-hal yang perlu dibahas yaitu sebagai berikut.

1. Pengaruh sikap pribadi (X1) terhadap niat berwirausaha (Y)

Sikap memiliki peranan penting dalam menjelaskan bagaimana perilaku seseorang terhadap suatu objek. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa sikap pribadi mahasiswa berpengaruh signifikan dan positif terhadap niat mahasiswa berwirausaha. Artinya apabila mahasiswa memiliki sikap yang positif, mahasiswa memiliki minat yang besar untuk melakukan wirausaha.

2. Pengaruh norma subjektif (X2) terhadap niat berwirausaha (Y)

Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa norma subjektif berpengaruh positif terhadap niat mahasiswa untuk melakukan wirausaha. Mereka berkeyakinan dengan harapan-harapan yang berasal dari orang atau kelompok yang berpengaruh bagi individu seperti orang tua, teman dekat, rekan kerja atau yang lainnya. Dapat pula diartikan bahwa tanggapan responden terhadap pendapat keluarga atau teman mereka anggap baik dan responden terpengaruh dengan pendapat yang diberikan oleh teman atau keluarga responden.

3. Pengaruh persepsi kontrol perilaku (X3) terhadap niat berwirausaha (Y)

Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa persepsi kontrol perilaku (X3) memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap niat berwirausaha mahasiswa Untab. Ini menunjukkan bahwa perilaku

mahasiswa untuk berwirausaha tidak hanya dikendalikan oleh dirinya sendiri, tetapi juga membutuhkan kontrol seperti berupa ketersediaan sumber daya dan kesempatan atau keterampilan tertentu. Hal ini dapat dipahami mengingat mahasiswa Untab belum cukup mendapatkan keterampilan dalam menyusun suatu perencanaan bisnis dan pengetahuan di bidang kewirauasahaan masih minim.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan di atas, maka diperoleh simpulan sebagai berikut.

1) R-square variabel laten dependen/endogen (niat berwirausaha) sebesar 0,883 artinya seluruh faktor theory of planned behavior (TPB) dengan kontribusi sebesar 88,3 persen sedangkan sisanya 11,7 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.

2) Secara parsial dapat diketahui bahwa sikap pribadi, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa, dimana nilai T-statistik yang dihasilkannya lebih besar dari 1,96 (pada level 5%) yaitu berturut-turut sebesar 9,606820; 4,686144 dan 14,871739. Hal ini berarti bahwa semua konstruk tersebut merupakan konstruk dimensi pembentuk konstruk niat berwirauasaha mahasiswa.

3) Konstruk persepsi kontrol perilaku berpengaruh paling signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa, dimana nilai T- statistik yang dihasilkannya sebesar 14,871739 (> 1,96).

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang ada maka dapat dikemukakan saran kepada seluruh pihak terkait baik dari Yayasan maupun Rektorat agar memfasilitasi niat mahasiswa berwirausaha dengan menyediakan pelatihan-pelatihan kewirausaha an, seminar kewirausahaan maupun penambahan mata kuliah wajib untuk

(7)

Tabel 1. Factor Loading

X1 X2 X3 Y

X1.1 0,808589 -0,641583 0,213094 0,484720 X1.2 0,664187 -0,254305 0,243466 0,357859 X1.3 0,897099 -0,647316 0,479637 0,625797 X1.4 0,586350 -0,209806 0,211424 0,430994 X1.5 0,770782 -0,887533 0,587799 0,594143 X2.3 -0,268422 0,590587 -0,585751 -0,315373 X2.5 -0,644354 0,812395 -0,393134 -0,386209 X2.6 -0,352464 0,810834 -0,267761 -0,208468 X2.7 -0,696726 0,592947 -0,195822 -0,373489 X3.1 0,566986 -0,615122 0,663475 0,557062 X3.2 0,504883 -0,780096 0,770406 0,578063 X3.3 0,451591 -0,278584 0,788085 0,830115 X3.5 0,290395 -0,468878 0,879452 0,688072 X3.6 0,300397 -0,470644 0,758142 0,678467 X3.7 0,113536 -0,234463 0,702285 0,442559 X3.8 0,362574 -0,072969 0,787006 0,753027 Y1 0,316178 -0,046272 0,681879 0,619728 Y2 0,750158 -0,242244 0,360037 0,635596 Y3 0,501720 -0,605733 0,683989 0,786811 Y4 0,501720 -0,605733 0,683989 0,786811 Y5 0,210624 -0,153387 0,525670 0,564769

Uji Reliabilitas

Berdasarkan Tabel 2 di bawah, nilai composite reliability yang dihasilkan oleh semua konstruk adalah sangat baik karena di atas > 0,70. Ini berarti bahwa semua indikator konstruk adalah reliabel atau memenuhi uji reliabilitas. Nilai composite reliability yang paling tinggi ditunjukkan oleh konstruk persepsi kontrol perilaku (X3) sebesar 0,908416. Dapat dilihat pula bahwa nilai composite reliability jauh lebih tinggi untuk semua konstruk dibandingkan dengan nilai cronbach alpha. Nilai cronbach alpha untuk semua konstruk adalah lebih besar dari 0,70.

Oleh karena tidak ada nilai di bawah 0,70 maka dapat disimpulkan bahwa semua indikator konstruk adalah reliabel atau memenui uji realibitas.

Tabel 2. Reliability Composite

Reliability Cronbach Alpha X1 0,865299 0,805471 X2 0,798969 0,661751 X3 0,908416 0,882758

Y 0,812672 0,709866

Evaluasi Model Pengaruh TPB Terhadap Niat Berwirausaha Mahasiswa

Dari Gambar 3 di bawah terlihat bahwa nilai R-square variabel laten dependen/

endogen (niat berwirausaha) sebesar 0,883. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variabel konstruk niat berwirausaha yang dapat dijelaskan oleh sikap pribadi, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku sebesar 88,3%, sedangkan sisanya lagi 11,7% dijelaskan oleh variabel lain di luar yang diteliti.

Gambar 2. Model PLS

Setelah uji nilai R-Squares, dapat dilanjutkan uji yang kedua dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi T- statistik.

Tabel 3. T Statistics

Original Sample (O)

Sample Mean (M)

Standard Deviation (STDEV)

Standard Error (STERR)

T Statistics (|O/STERR|) X1 ->

Y

0,550681 0,538827 0,057328 0,057328 9,605820

X2 ->

Y

0,331155 0,316299 0,070667 0,070667 4,686144

X3 ->

Y

0,771285 0,767472 0,051862 0,051862 14,871739

Evaluasi model melalui prosedur bootstraping seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 3 di atas, ternyata semua konstruk sikap pribadi, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa, dimana nilai T- statistik yang dihasilkannya lebih besar dari 1,96 (pada level 5%) yaitu berturut-turut sebesar 9,606820; 4,686144 dan 14,871739.

Hal ini berarti bahwa semua konstruk tersebut merupakan konstruk dimensi pembentuk konstruk niat berwirauasaha mahasiswa.

Konstruk persepsi kontrol perilaku berpengaruh paling signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa, dimana nilai T- statistik yang dihasilkannya sebesar 14,871739 (> 1,96). Hal ini berarti bahwa konstruk persepsi kontrol perilaku merupakan pembentuk yang paling besar terhadap konstruk niat berwirausaha mahasiswa Unuversitas Tabanan.

Berdasarkan hasil penelitian di atas terdapat hal-hal yang perlu dibahas yaitu sebagai berikut.

1. Pengaruh sikap pribadi (X1) terhadap niat berwirausaha (Y)

Sikap memiliki peranan penting dalam menjelaskan bagaimana perilaku seseorang terhadap suatu objek. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa sikap pribadi mahasiswa berpengaruh signifikan dan positif terhadap niat mahasiswa berwirausaha. Artinya apabila mahasiswa memiliki sikap yang positif, mahasiswa memiliki minat yang besar untuk melakukan wirausaha.

2. Pengaruh norma subjektif (X2) terhadap niat berwirausaha (Y)

Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa norma subjektif berpengaruh positif terhadap niat mahasiswa untuk melakukan wirausaha. Mereka berkeyakinan dengan harapan-harapan yang berasal dari orang atau kelompok yang berpengaruh bagi individu seperti orang tua, teman dekat, rekan kerja atau yang lainnya. Dapat pula diartikan bahwa tanggapan responden terhadap pendapat keluarga atau teman mereka anggap baik dan responden terpengaruh dengan pendapat yang diberikan oleh teman atau keluarga responden.

3. Pengaruh persepsi kontrol perilaku (X3) terhadap niat berwirausaha (Y)

Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa persepsi kontrol perilaku (X3) memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap niat berwirausaha mahasiswa Untab. Ini menunjukkan bahwa perilaku

mahasiswa untuk berwirausaha tidak hanya dikendalikan oleh dirinya sendiri, tetapi juga membutuhkan kontrol seperti berupa ketersediaan sumber daya dan kesempatan atau keterampilan tertentu. Hal ini dapat dipahami mengingat mahasiswa Untab belum cukup mendapatkan keterampilan dalam menyusun suatu perencanaan bisnis dan pengetahuan di bidang kewirauasahaan masih minim.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan di atas, maka diperoleh simpulan sebagai berikut.

1) R-square variabel laten dependen/endogen (niat berwirausaha) sebesar 0,883 artinya seluruh faktor theory of planned behavior (TPB) dengan kontribusi sebesar 88,3 persen sedangkan sisanya 11,7 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.

2) Secara parsial dapat diketahui bahwa sikap pribadi, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa, dimana nilai T-statistik yang dihasilkannya lebih besar dari 1,96 (pada level 5%) yaitu berturut-turut sebesar 9,606820; 4,686144 dan 14,871739.

Hal ini berarti bahwa semua konstruk tersebut merupakan konstruk dimensi pembentuk konstruk niat berwirauasaha mahasiswa.

3) Konstruk persepsi kontrol perilaku berpengaruh paling signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa, dimana nilai T- statistik yang dihasilkannya sebesar 14,871739 (> 1,96).

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang ada maka dapat dikemukakan saran kepada seluruh pihak terkait baik dari Yayasan maupun Rektorat agar memfasilitasi niat mahasiswa berwirausaha dengan menyediakan pelatihan-pelatihan kewirausaha an, seminar kewirausahaan maupun penambahan mata kuliah wajib untuk

Gambar

Gambar 1. Model Penelitian
Tabel 1. Factor Loading      X1  X2  X3  Y  X1.1  0,808589  -0,641583  0,213094  0,484720  X1.2  0,664187  -0,254305  0,243466  0,357859  X1.3  0,897099  -0,647316  0,479637  0,625797  X1.4  0,586350  -0,209806  0,211424  0,430994  X1.5  0,770782  -0,88753

Referensi

Dokumen terkait

 Permintaan informasi persediaan barang/ jasa dari pelanggan, dokumen yang dikirimkan mandatory quotation yang berisi informasi produk, harga, ketersediaan produk

Hal ini juga yang dilakukan oleh PKBM Assolahiyah untuk meningkatkan ekonomi keluarga dengan mendirikan unit kerja yaitu kelompok usaha dan pemberdayaan ekonomi

Berbekal pengalaman pada perusahaan nasional dan multinasional, terlebih dengan berbagai pelatihan yang sudah diikuti , ST memiliki berbagai sudut pandang untuk mengembangkan

Pokok masalah penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah luas lahan, tenaga kerja, pupuk, dan bibit berpengaruh terhadap produksi padi di Desa Lampoko

Konsentrasi tersebut belum bisa melindungi atau mencegah kulit dari eritema/kemerahan pada kulit, namun jika dilihat dari nilai SPF yang didapatkan yaitu termasuk

Telah dilakukan penelitian tentang Uji Aktivitas Tabir Surya Fraksi n -Heksana Ekstrak Etanol 96% Daun Flamboyan ( Delonix regia Raf.) dengan tujuan untuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, pengasuhan yang ada di desa Dukuan ini tidak sesuai dengan apa yang diatur dalam Undang-Undang negara yang berlaku

Manfaat, Kemudahan,Kredibilitas, Kepercayaan dan Risiko, secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap minat nasabah dalam menggunakan internet banking,