• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Fisik dan Profil Mikroba Daging Babi yang Ditambahkan Starbio pada Ransumnya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kualitas Fisik dan Profil Mikroba Daging Babi yang Ditambahkan Starbio pada Ransumnya."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

1 KUALITAS FISIK DAN PROFIL MIKROBA DAGING BABI YANG

DITAMBAHKAN STARBIO PADA RANSUMNYA

Ariana INT., I Gd. Suarta, I Gd. Suranjaya, Md.Dewantari, IN.Ardika Fakultas Peternakan, Universitas Udayana

Jln.PB.Sudirman, Denpasar Bali Email: Ariana_gapar@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik dan profil mikroba daging babi yang diberi tambahan starbio pada ransumnya. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua perlakuan yaitu dengan penambahan 0% starbio (NS) dan 0,25% starbio (ST). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 12 kali, sehingga materi penelitian berjumlah 24 ekor babi Landrace persilangan fase finisher. Hasil penelitian menunjukan warna daging, pH, profil mikroba (TPC: Total Plate Count, E.coli,dan Coliform) tidak nyata pengaruhnya dengan penambahan starbio. Penambahan 0% starbio menyebabkan CL 4,8% nyata lebih tinggi dan WHC 3,8% nyata lebih rendah jika dibandingkan dengan penambahan 0,25% starbio. Profil mikroba ditemukan pada jumlah masih dibawah ambang batas dan aman untuk dikonsumsi.

Kata kunci: Kualitas fisik, profil mikroba, babi landrace, dan starbio

ABSTRACT

PHYSICAL QUALITY AND MICROBIAL PROFILE OF PORK AN ADDED STARBIO ON RATIONS

This study aims to determine the quality of physical and microbial profile of pork with an added starbio on rations. Research using completely randomized design with two treatments, with the addition of 0% starbio (NS) and 0.25% starbio (ST). Each treatment was repeated 12 times, so the research materials totaling 24 pigs Landrace cross finisher. The results showed the meat color, pH, microbial profile (TPC: Total Plate Count, E. coli, and Coliform) no significant effect with the addition of starbio. The addition of 0% starbio real cause CL 4.8% higher and 3.8% WHC significantly lower when compared with the addition of 0.25% starbio. Profile of microbes found in the number is still below the threshold and safe for consumption.

(6)

2 PENDAHULUAN

Peternakan babi merupakan subsektor yang srategis dan penting dalam

bidang perekonomian masyarakat di Bali. Peranan ini dapat dilihat dari fungsi

produk peternakan babi sebagai penyedia protein hewani dan juga sebagai sarana

keagamaan bagi masyarakat di Bali. Selain itu, meningkatnya kunjungan

wisatawan yang datang ke Bali, menjadikan peternakan babi di Bali menjadi

semakin populer karena memiliki prospek yang cukup baik. Karena dengan

meningkatnya kunjungan wisatawan yang datang ke Bali, mengakibatkan

meningkatnya permintaan daging babi oleh rumah makan maupun hotel yang

menyediakan olahan dari daging babi.

Babi adalah ternak monogastrik yang memiliki konversi pakan yang baik.

Selain genetik, pakan merupakan faktor yang sangat penting dalam usaha

meningkatkan produktivitas ternak babi, baik secara kualitas maupun kuantitas

dari pakan yang diberikan. Namun pada peternakan babi di Bali, pemeliharaan

babi masih sangat tradisional. Babi yang dipelihara diberikan pakan berupa daun

ubi jalar, daun talas, batang pisang yang ditambahkan dedak padi, bekatul serta

ransum komersial. Kualitas pakan yang rendah dengan kadar serat yang tinggi

tersebut, akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dari ternak babi yang

dipelihara. Oleh sebab itu, salah satu cara untuk dapat meningkatkan produktivitas

babi adalah dengan cara menambahkan starbio ke dalam ransum.

Starbio adalah probiotik anaerob hasil pengembangan bioteknologi pakan

yang terdiri dari mikroba proteolitik, selulitik, lignolitik, lipolitik, dan nitrogen

fiksasi non simbiosis yang berfungsi untuk memecah karbohidrat khususnya

selulosa, hemiselulosa, lignin, dan memecah protein serta lemak (Sjofjan, 2010).

Starbio yang ditambahkan di dalam ransum akan memecah nutrien yang

terkandung dalam ransum menjadi nutrisi secara enzematis atau melalui sintesa

protein mikroba dan langsung dapat diserap oleh tubuh ternak (Zaenudin, 1995).

Dalam prosesnya starbio yang ditambahkan ke dalam ransum akan

memfermentasi bahan penyusun ransum selama masa penyimpanan oleh mikroba,

sehingga ransum yang terfermentasi kandungan nutrisinya akan meningkat. Hal

(7)

3 tambahan berupa protein mikroba yang berasal dari mikroba yang dijadikan

sebagai fermentor.

Kualitas fisik daging sangat perlu di perhatikan, terutama hubungannya

dengan ketahanan dan keamanan pangan. Oleh sebab itu dengan adanya informasi

tentang starbio maka dilakukanpenelitian dengan penambahan starbio ke dalam

ransum. Hasilnya diharapkan mampu meningkatkan kualitas fisik daging dan

mengetahui prfil mikroba pada daging.

METODE PENELITIAN

Babi

Babi yang di gunakan dalam penelitian adalah babi jantan yang sudah

dikastrasi dan merupakan babi Landrace persilangan, fase “finisher”.Umur ± 4

bulan, berjumlah 24 ekor dengan rata-rata berat badan awal 68,58 ± 2,7 kg.

Kandang dan Perlengkapan

Kandang yang digunakan adalah kandang koloni berjumlah dua unit,

berukuran 12 m , dilengkapi dengan tempat makan dan tempat minum otomatis

(neple). Dinding kandang terbuat dari batako yang dilapisi semen, lantai beton

dan beratap genteng.

Ransum dan Air Minum

Dalam penelitian ini ransum yang yang digunakan terdiri dari dedak padi,

tepung jagung, pakan komersial CP552 produksi PT. Charoen Pokphand, mineral

dan starbio.Tabel 1. Sedangkan kandungan zat gizi pakan komersial CP552

disajikan pada Tabel 2. Air minum bersumber dari air PDAM yang diberikan

secaraad libitum.

Starbio

Starbio yang digunakan pada penelitian merupakan starbio yang diproduksi

oleh Lembah Hijau Multifarm (LHM) Research Station, Solo-Indonesia dalam

(8)

4 Tabel 1. Kandungan zat gizi ransum penelitian

Sumber: National Research Council, 1988.

Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri

dari 2 perlakuan. Kedua perlakuan yang digunakan yaitu:

• T0 : Tanpa penambahan starbio dalam ransum. • T1 : Penambahan starbio 0,25% dalam ransum.

Pengacakan

Babi sebanyak 24 ekor di identifikasi dengan pemberian nomor pada

punggungnya. Setelah itu babi dipilih secara acak kemudian dilakukan

penimbangan berat badan awal kemudian babi yang telah ditimbang ditempatkan

pada kandang koloni secara berurutan hingga masing-masing kandang terisi 12

ekor babi.

Analisa Statistika

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Two Independent SampleT

-Test(Steel and Torrie, 1989).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kualitas Daging Babi

Kualitas daging babi dengan pemberian starbio secara signifikan dapat

menurunkan susut masak daging (CL) dan terjadinya pningkatan secara nyata

pada daya ikat air daging babi (WHC) (P<0,05) (Tabel. 2). Pada parameter warna

daging dan pH daging tidak terjadi perubahan secara signifikan dengan pemberian

starbio (P>0,05).

Perlakuan

Zat Gizi T0 T1

Protein (%) 13,81 13,81

Lemak (%) 8,05 8,05

Serat (%) 6,41 6,41

Kalsium (%) 0,38 0,38

Phosfor (%) 0,70 0,70

(9)

5 Tabel 2. Kualitas daging dan Profil mikroba Daging Babi yang Diberi Tambahan

Starbio

Parameter Perlakuan Rataan SEM

Warna ST 2,75a 0,1708

NS 2,83a 0,1667

pH ST 5,4b 0,0292

NS 5,4b 0,0292

CL

(%)

ST 34,93c 0,2297

NS 36,60d 0,2258

WHC

(%)

ST 58,25e 0,2401

NS 56,01f 0,3702

TPC ST 4,02 x 104 0,3271

NS 4,52 x 104 0,7011

E.coli ST 0,94 x 101 0,0310

NS 1,50 x 101 0,3366

Coliform ST 4,38 x101 0,3213

NS 5,72 x 101 0,3213

Keterangan:

Angka dengan superskrip yang sama pada kolom yang sama adalah berbeda tidak nyata (P<0,05). ST:starbio, NS:non starbio, CL:cocking loss, WHC:water holding capacity, TPC:total plate count.

Profil Mikroba Daging Babi.

Penambahan starbio (ST) pada ransum babi tidak menyebabkan

menurunnya secara nyata jumlah mikroba (TPC), Coliform, danE.coli (P>0,05)

(10)

6 Gambar 1. Profil mikroba daging babi sebagai akibat penambahan starbio pada

ransumnya.

Simpulan

1. Penggunaan probiotik starbio dapat meningkatkan kualitas daging babi,

terutama dapat menurunkan susut masak (cocking loss) dan peningkatan

water holding capacity (WHC).

2. Penggunaan probiotik starbio dapat memperlambat/ mengurangi jumlah

mikroba pathogen selama daging disimpan dan berada pada ruang

terbuka.

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih diucapkan kepada Bapak Ir. I WayanSana dan keluarga yang

sudah memberikan tempat dan materi penelitian. Terimakasih juga diucapkan

kepada Bappeda Kota Denpasar yang sudah memberikan bantuan dana pada

penelitian ini.

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

TPC COLIFORM E,COLI

PROFIL MIKROBA DAGING BABI

(11)

7

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2012. Laporan Cacah Jiwa Ternak Tahun 2012. Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Denpasar.

Anonymous. 2013. Informasi Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 2012. Denpasar

Ardana, I.B., D.K.H.Putra. 2008. Ternak Babi. Manajemen Reproduksi, Produksi dan Penyakit. Udayana University Press. Denpasar

Ariana, I.N.T . 1991. Kualitas Daging dan Edible Offal Babi Kastrasi Yang DiberiZoefeed dan Hormon Testosteron. Tesis Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Ariana, I.N.T. 2012. Pemberian Larutan Gula-Garam Sebagai Upaya Untuk Mengurangi Dampak Negatif Penundaan Waktu Pemotongan Terhadap Karakteristik dan Kualitas Karkas Babi Landrace Persilangan. Disertasi . Program Pasca Sarjana Universitas Udayana. Denpasar

Buckle, K.A., R.A. Edwards., G.H. Fleet and M. Wooton. 1978. Ilmu Pangan. Terjemahan Hari Purnomo dan Adiono. Universitas Indonesia. Press, Jakarta.

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pengolahan Pangan Lanjut. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.

Forrest, J. 2011. Meat Quality and Safety. Ag.ansc.purdue. edu/meat_qualty/maf _stress.html- Amerika Serikat.

Jaworska, D., W. Przybylski, K. Kajak-Siemaszko. and E. Czarniecka-Skubina. 2009. Sensory Quality of Culinary Pork Meat in Relation to Slaughter and Tecnological Value. Food Science and Technology Reserch. Vol. 15.(2009), No. 1 pp.65-74.

Judge, M.D.,Aberle, E.D., Forres, J.C., Hedrick, H.B. dan Merkel, R.A.(1989). Principles of Meat Science. 2nd ed. Kendal/Hunt Publishing Co., Dubuque Iowa.

Larmond, E. 1982. Labolatory Methods for Sensory Evaluation of Food. Reseach Branch Canada. Depart of Agric Publication, Ottawa

(12)

8 Lawrie, R.A. 2003. Ilmu Daging. (Aminudin Parakasi) Edisi ke-5. Penerbit

Universitas Indonesia. Jakarta

Lay, W dan S. Hastowo. 1992. Mikrobiologi. PAU-Bioteknologi. IPB. Bogor.

McGlone, J.J., J.L. Lumpkin, R.L. Nicholson, M. Gibson and R.L. Norman. 1993. Shipping Stress and Social Status Effects on Pig Oerformance, Plasma Cortisol, Natural Killer Cell Activity, and Leukocyte Numbers. J. Animal Science, Vol. 71.

Mountney, G.J. 1976. Mikrobiology of Poultry Meat. In Poultry Products Technology. 2ndEd. The Avi Publishing Company, Inc. Connecticut.

Muir, L.A. 1988. Effects of Beta-Adrenergic Agonists on Grouth and Carcass Characteristics of Animals. Designing Foods.National Academy Press. Washington, D.C.

National Research Council, 1988. Nutrient Requirements of Swine. National Academy Press. Washington,D.C

Pieterse, E., L.P. Loots and J. Viljoen. 2000. The Effect of Slaughter Weight on Pig Production Efficiency. Shouth African Journal of Animal Science. Shouth Africa.

Sihombing DTH., 2006. Ilmu Ternak Babi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Siti, N.W. 2013. Pengaruh Suplementasi Tepung Daun Pepaya dalam Ransum Komersial Terhadap Penampilan,Kualitas Karkas serta Profil Mikroba Darah dan Daging Itik Bali Jantan. Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Udayana. Denpasar.

Soeparno 1988. Komposisi Karkas Dan Teknologi Daging. Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Soeparno. 2009. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada Univercity Press, Cetakan Kelima, Yogyakarta

Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1989. Prinsip Dan Prosedur Statistika. Suatu Pendekatan Biometrik. PT. Gramedia. Jakarta.

Swatland, H.J. 1984. Strukture and Development OF Meat Animals. Prentice –

Hall. Inc., Englewood Cliffs. New Jersey.

Western Australia, 1982. “Photographic Colour Standart for Muscle Departement

Gambar

Tabel 1. Kandungan zat gizi ransum penelitian
Tabel 2. Kualitas daging dan Profil mikroba Daging Babi yang Diberi TambahanStarbio
Gambar 1. Profil mikroba daging babi sebagai akibat penambahan starbio padaransumnya.

Referensi

Dokumen terkait

Syarat auditor yang profesional harus memiliki sikap kompetensi, sehingga dapat mengumpulkan bukti audit yang memadai dan tidak dengan mudah menerima penjelasan

hujan, kejadian longsorlahan, kelas lereng, morfologi (relief), tebal lapukan. batuan, tekstur tanah, permeabilitas tanah, jenis batuan, struktur lapisan

[r]

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan di ohoi Madwaer dan Ohoiren serta pengamatan di ohoi Somlain, Ohoira dan wawancara dengan beberapa tokoh dari Ur, sampai

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah apakah gender, pengalaman auditor, pengetahuan auditor, tekanan ketaatan

Pada sistem yang berjalan saat ini terjadi beberapa kendala diantaranya informasi yang tidak tersebar dengan baik dan tidak semua mengetahui informasinya, dikarenakan

Pada Diklat Substantif Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah Ibtidaiyah Kabupaten Subang 2017...

Pada penelitian ini mengusulkan model Naïve Bayes dan seleksi fitur Greedy Forward Selection (NB+GFS) untuk mengatasi permasalahan fitur-fitur yang tidak relevan, sedangkan