• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelas Online PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP/LAKIP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kelas Online PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP/LAKIP)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor : SR.016/LKjIP-LAKIP/LPKN/X/2021 Jakarta, 16 Oktober 2021 Sifat : Penting dan Segera

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Pimpinan Di- Tempat

Kelas Online

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP/LAKIP)

(Strategi meningkatkan Akuntabilitas melalui penerapan SAKIP dan penyusunan LKJIP berkualitas) Dengan Hormat,

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 mengamanatkan bahwa penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada Kementerian Negara/Lembaga dilaksanakan oleh entitas Akuntabilitas Kinerja secara berjenjang dengan tingkatan entitas Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja, entitas Akuntabilitas Kinerja Unit Organisasi dan entitas Akuntabilitas Kinerja Kementerian Negara/Lembaga.

Akuntabilitas, sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. LKjIP ini menyajikan capaian indikator kinerja sasaran sebagai hasil pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun anggaran yang merupakan pelaksanaan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang mengharuskan setiap instansi pemerintah menyusun laporan akuntabilitas. Selain itu LKjIP ini juga merupakan kebutuhan dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja Pemerintah.

Kami dari Lembaga Pengembangan dan Konsultasi Nasional (LPKN), akan menyelenggarakan kegiatan Kelas Online - PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP/LAKIP) melalui aplikasi Zoom yang akan dilaksanakan selama 6 sesi pertemuan yaitu pada :

Jadwal Kegiatan : 22 - 27 November 2021

Waktu : 13.00 - 15.30 WIB

Kontribusi Peserta : Harga Normal Rp. 1.850.000, Harga Promo Rp. 475.000,-/Peserta

Demikian surat ini disampaikan untuk menjadi perhatian, atas kerjasamanya dihaturkan terima kasih.

Lembaga Pengembangan & Konsultasi Nasional

(2)

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan pemerintah yang bersih dan baik (clean and good governance) menuntut suatu sistem pertanggungjawaban (accountability) yang tepat, jelas, dan nyata dalam menjamin berlangsungnya tugas- tugas pemerintahan secara ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan dan prima. Sistem pertanggungjawaban tersebut dikenal sebagai SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) yang dimulai dari penyusunan Rencana Strategi (Renstra) yang kemudian dijabarkan ke dalam Rencana Kinerja (Renja) dan dipertanggungjawabkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah serta dilakukan evaluasi atas laporan kinerja tersebut.

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 mengamanatkan bahwa penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada Kementerian Negara/Lembaga dilaksanakan oleh entitas Akuntabilitas Kinerja secara berjenjang dengan tingkatan entitas Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja, entitas Akuntabilitas Kinerja Unit Organisasi dan entitas Akuntabilitas Kinerja Kementerian Negara/

Lembaga.

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah terdapat klausul yang menyebutkan bahwa menteri/pimpinan lembaga dapat memperluas praktek penyusunan perjanjian kinerja sesuai kebijakan internal dan menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal mekanisme penyampaian perjanjian kinerja dan pelaporan kinerja.

Akuntabilitas, sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. LKjIP ini menyajikan capaian indikator kinerja sasaran sebagai hasil pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun anggaran yang merupakan pelaksanaan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang mengharuskan setiap instansi pemerintah menyusun laporan akuntabilitas. Selain itu LKjIP ini juga merupakan kebutuhan dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja Pemerintah.

Akuntabilitas Kinerja merupakan kewajiban suatu instansi pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan. Akuntabilitas Kinerja adalah amanat dari para pemangku kepentingan untuk mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan kemudian dituangkan dalam laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

B. Tujuan Penyusunan LKjIP / LAKIP

• Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;

• Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya;

• Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran sebelumnya;

• Untuk menghindari adanya penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana yang telah ditetapkan;

• Dijadikan dasar penyusunan program kerja pada tahun berikutnya.

(3)

C. Dasar Hukum

• Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2006 , Tentang Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah

• Perpres 29 tahun 2014, tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

• Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja

D. Target Peserta

• Kepala kantor (PA/KPA)

• Sekretaris SKPD

• Biro/bagian perencanaan dan pelaporan K/L/D,

• Auditor

• Inspektorat

• Dosen

E. Materi Pelatihan

1. Konsep Akuntabilitas dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) 2. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

3. Menyusun pertanggungjawaban kinerja pada LKJip 4. Menyusun analisis pencapaian kinerja dan keuangan 5. Melakukan reviu kinerja oleh APIP

6. Strategi mempersiapkan evaluasi SAKIP untuk mendapatkan predikat akuntabilitas yang maksimal

F. Waktu dan Kontribusi Peserta

• 22 - 27 November 2021

• 13.00 - 15.30 WIB

• Harga Normal Rp. 1.850.000, Harga Promo Rp. 475.000 G. Metode Pelatihan

• Online Via ZOOM

• 6 sesi Pertemuan, @2 – 2.5 jam

• Paparan Narasumber

• Studi Kasus

• Diskusi dan Tanya Jawab H. Fasilitas Peserta

• 6 sesi Pertemuan

• Materi Pelatihan

• Peraturan Terkait

• 6 Video Rekaman

(4)
(5)

FORMULIR PENDAFTARAN DI FAX KEMBALI KE NO. 021-4786-7127

BIODATA PESERTA 1

Nama Lengkap :...

Jabatan :...

Instansi/Unit Kerja :...

Telp. Kantor :... Fax...

Handphone/Whatsapp :... email...

BIODATA PESERTA 2

Nama Lengkap :...

Jabatan :...

Instansi/Unit Kerja :...

Telp. Kantor :... Fax...

Handphone/Whatsapp :... email...

BIODATA PESERTA 3

Nama Lengkap :...

Jabatan :...

Instansi/Unit Kerja :...

Telp. Kantor :... Fax...

Handphone/Whatsapp :... email...

Catatan : Formulir bisa diperbanyak sesuai jumlah peserta

Fasilitas Peserta

• 6 sesi Pertemuan

• Materi Pelatihan

• Peraturan Terkait

• 6 Video Rekaman

• E- sertifikat

Kontribusi Peserta : Harga Normal Rp. 1.850.000,-

Harga Promo Rp. 475.000,-/Peserta

Referensi

Dokumen terkait

Namun, peserta boleh melakukan kombinasi, kreasi dan/atau memodifikasi dari suatu alat dan/atau barang yang telah ada.Apabila peserta terbukti melakukan plagiarisme maka

a. Dinas kabupaten/kota melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran dan dampak perubahan iklim di tingkat kelompok tani. Dinas kabupaten/ kota mengalokasikan dana APBD

Dari definisi dari struktur modal yang merupakan kombinasi dari porsi pinjaman dan ekuitas yang digunakan, dapat ditentukan variabel keputusannya yaitu porsi pinjaman (Wd)

Hubungan Kausal atau Hubungan Sebab Akibat dipakai untuk menentukanapakah ada pertalian antara suatu Perbuatan Hukum dengan Kerugian, sehinggaorang yang melakukan

Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia Yang bertandatangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian berkedudukan di Jalan AUP Nomor 3

Monumen perang Jagaraga digunakan sebagai sumber belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP yang penerapannya dilakukan dengan menyesuaikan pada Kompetensi dasar

SISTIMATIKA PENYAJIAN Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan