• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAKIP Semester II 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAKIP Semester II 2020"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1

2020

(2)

RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB BANYUMAS SEMESTER II

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI KANTOR WILAYAH JAWA TENGAH

2020

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Banyumas ini merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban Rutan Kelas IIB Banyumas pada Tahun Anggaran 2020. Selain itu, LAKIP ini juga akan menjadi bahan evaluasi yang digunakan dalam proses perencanaan progam dan kegiatan di tahun-tahun berikutnya. Penyususanan LAKIP Rutan Kelas IIB Banyumas mengacu pada Peratuaran Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan KinerjaInstansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.

LAKIP ini memuat capaian-capaian dari target kinerja Rutan Kelas IIB Banyumas tahun 2020. Analisis atas capaian kinerja yang dituangkan dalam LAKIP ini merupakan analisis terhadap capaian indikator kinerja Rutan Kelas IIB Banyumas. Dengan menggunakan metode analisis ini, diharapkan substansi dari LAKIP Rutan Kelas IIB Banyumas ini dapat menghasilkan sejumlah identifikasi terhadap capaian kinerja, sehingga bermanfaat bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

Dalam perjalanannya, pencapaian sasaran dan tujuan organisasi mengalami permasalahan dan hambatan baik dari aspek organisasi, tata laksana, Sumber Daya Manusia maupun sarana dan prasarana. Dengan segala keterbatasan dan permasalahan yang ada sangat disadari bahwa hal ini akan menjadi faktor yang menjadikan tidak optimalnya kinerja Rutan Kelas IIB Banyumas. Namun demikian hal tersebut bukan menjadi pengikat bagi kami untuk terus berkarya mewujudkan visi dan misi organisasi baik dalam penegakan hukum maupun pelayanan Hak Asasi Manusia.

Akhirnya dengan semangat transparansi dan komitmen untuk memberikan kontribusi terbaik, Rutan Kelas IIB Banyumas akan terus berupaya membangun kultur organisasi yang lebih transparan dan akuntabel agar kepercayaan publik terhadap institusi pemasyarakatan semakin meningkat. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksaan berbagai agenda Rutan Kelas IIB Banyumas sehingga dapat terlaksana sesuai yang diharapkan meskipun masih ada kekurangan. Semoga dokumen ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kinerja Pemasyarakatan dan Kementerian Hukum dan Asasi Manusia Republik Indonesia, khususnya Rutan Kelas IIB Banyumas.

Banyumas, 4 Maret 2021 Kepala Rutan

Winarso

NIP. 19791201 200012 1 001

(4)

iii DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

Ikhtisar Eksekutif ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 2

C. Visi dan Misi ... 2

D. Tugas Pokok dan Fungsi ... 3

E. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi ... 3

F. Struktur Organisasi ... 3

G. Sistematika Penyajian ... 6

BAB II PENETAPAN KINERJA A. Rencana Strategis ... 7

B. Perjanjian Kinerja ... 9

C. Rencana Kinerja ... 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja ... 14

B. Analisis Capaian Kinerja ... 15

C. Realisasi Anggaran ... 16

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 20

B. Saran ... 20

(5)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 ... 5

Tabel 2 ... 5

Tabel 3 ... 5

Tabel 4 ... 10

Tabel 5 ... 15

Tabel 6 ... 17

Tabel 7 ... 18

Tabel 8 ... 18 Tabel ...

Tabel ...

(6)

v

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Rutan kelas IIB Banyumas merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Laporan kinerja Rutan Kelas IIB Banyumas disusun dengan mengacu pada Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 29 Tahun 2010.

Penyusunan Laporan Kinerja Rutan Kelas IIB Banyumas Semester II Tahun 2020 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas kinerja yang telah dilakukan baik keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program/kegiatan Rutan kelas IIB Banyumas sebagai perwujudan pemerintahan yang baik. Dalam laporan ini dijelaskan capaian kinerja Rutan Kelas IIB Banyumas sebagai perpanjangan tangan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI khususnya dalam melaksanakan tugas teknis dan fasilitatif dibidang hukum dan hak asasi manusia.

Kementerian Hukum dan HAM mempunyai Sasaran Strategis yaitu seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan dilakukan secara tepat waktu dan terintegrasi serta berdasarkan data yang akurat. Pada tahun anggaran 2020, Rutan Kelas IIB Banyumas mendapatkan total alokasi anggaran sebesar Rp 5,985,421,000 yang bersumber dari Anggaran Pembangunan Belanja Negara (APBN), dengan realisasi anggaran pada Tahun 2020 ini mencapai Rp 5,644,187,842 atau 94,3 %. Secara umum pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam setahun 2020 telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Rutan Kelas IIB Banyumas telah berusaha mengupayakan kinerja yang optimal dalam mencapai sasaran program dan kegiatannya. Capaian tersebut ditunjukkan melalui capaian masing-masing indikator. Ukuran indikator-indikator yang tercapai antara lain :

- Meningkatnya kualitas administrasi yang tepat waktu dan akuntabel.

- Meningkatnya kualitas pengadaan barang dan jasa.

- Terselenggaranya administrasi pelayanan kunjungan melalui SDP.

- Meningkatnya kesadaran hukum oleh masyarakat serta tersedianya dokumentasi dan jaringan informasi hukum.

Dari indikator-indikator tersebut ada indikator kinerja (kegiatan) yang tercapai maksimal dan ada juga yang belum tercapai secara maksimal. Belum tercapainya indikator tersebut secara maksimal disebabkan beberapa hal, antara lain :

1. Kurangnya koordinasi dan sinergi dalam melakukan pemantauan dan evaluasi capaian kinerja tahun sebelumnya untuk dilakukan tindak lanjut yang konkret dan segera khususnya terkait dengan lembaga/instansi dan organisasi di luar Rutan Kelas IIB Banyumas.

2. Koordinasi yang baik antara pegawai Rutan Kelas IIB Banyumas harus lebih ditingkatkan.

3. Masih terdapat kesenjangan antara kebutuhan organisasi dengan ketersediaan SDM baik secara kuantitas maupun kualitas dan kompetensi dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang dibebankan.

4. Masih diperlukan pemetaan terhadap kebutuhan sarana dan prasarana.

(7)

vi

Atas capaian kinerja pada semester II tahun 2020, Rutan Kelas IIB Banyumas akan terus melakukan peningkatan pada tahun berikutnya antara lain dengan :

1. Melaksanakan kegiatan dengan sebaik-baiknya (sesuai dengan yang telah direncanakan) dengan tetap berpegang pada akuntabilitas pelaksanaan anggaran.

2. Pemberdayaan dan pengelolaan SDM secara efektif yaitu dengan penataan organisasi dan penempatan pegawai secara tepat sesuai kebutuhan dan mengembangkan sistem teknologi informasi untuk menunjang pelaksanaan tugas Rutan Kelas IIB Banyumas untuk mewujudkan Visi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia “Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum” melalui pelayanan prima kepada masyarakat.

Melalui laporan kinerja Rutan Kelas IIB Banyumas Semester II Tahun 2020 ini diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan kinerja kegiatan untuk tahun selanjutnya sesuai dengan tujuan dan sasaran strategis.

Demikian penyampaian Laporan Kinerja Rutan Kelas IIB Banyumas, kiranya dapat bermanfaat bagi para pihak yang terkait dengan penggunaan informasi dan data yang termuat dalam laporan ini.

(8)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Banyumas merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis dibidang Pemasyarakatan, termasuk dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dibidang penempatan, perawatan dan pelayanan tahanan. Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Banyumas (Rutan Banyumas) merupakan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di bawah Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah. Sejarah berdirinya Rutan Banyumas dimulai pada tahun 1872 dengan adanya penjara pada masa penjajahan Belanda. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1964 penjara di Banyumas berubah status menjadi Lembaga Pemasyarakatan, kemudian berganti status menjadi Cabang Rumah Tahanan Negara Purwokerto di Banyumas. Pada tahun 2003 sesuai Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Nomor M.06.PR.07.03 Tahun 2003, tanggal 16 April 2003 Cabang Rumah Tahanan Negara Purwokerto di Banyumas mengalami peningkatan status menjadi Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Banyumas.. Lokasi Rutan Kelas IIB Banyumas berada di puat kota Banyumas tepatnya di sebelah timur Alun-Alun Banyumas dan beralamat pada Jalan Alun-alun No. 245 Sudagaran, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas. Luas Tanah 12.085 m2.

Sesuai dengan keberadaannya sejak awal dibangun sampai saat ini, Rutan Kelas IIB Banyumas telah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya dan memberikan gambaran tentang berbagai hal dan kegiatan yang telah dilaksanakan serta hambatan-hambatan dalam pelaksanaan tugas, secara berkala dilakukan evaluasi yang salah satunya melalui Lapoan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Lapoan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dibuat sebagai implementasi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi lembaga berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan. Dalam LAKIP disajikan capaian pelaksanaan program dan kegiatan pada Rutan Kelas IIB Banyumas beserta analisisnya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran untuk tahun 2020.

LAKIP Rutan Kelas IIB Banyumas ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai :

1. Keberhasilan maupun kegagalan pencapaian program, kegiatan dan sasaran selama bulan Januari sampai dengan Desember.

2. Kendala-kendala yang ditemui dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Rutan Kelas IIB Banyumas.

Sedangkan tujuan penyusunan LAKIP adalah sebagai berikut :

1. Sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi di lingkungan Rutan Kelas IIB Banyumas.

(9)

2

2. Untuk mengetahui tingkat capaian kinerja Rutan Kelas IIB Banyumas selama periode Januari sampai dengan Desember.

3. Untuk bahan masukan bagi jajaran pimpinan pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia dalam menentukan kebijakan strategis pada masa mendatang.

Penyusunan LAKIP ini juga merupakan salah satu perwujudan tekad untuk senantiasa bersungguh-sungguh mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan negara dan pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip good governance.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

5. Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

6. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.04-PR.07.03 Tahun 1985 tertanggal 20 September 1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Tahanan Negara dan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara.

7. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi LAKIP.

C. Visi, Misi dan Motto

Visi, Misi dan Motto Rutan Kelas IIB Banyumas adalah sebagai berikut :

Visi

Misi

Motto :

:

:

."Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum"

1. Mewujudkan peraturan perundang-undangan yang berkualitas;

2. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;

3. Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas;

4. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan Hak Asasi Manusia;

5. Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan

6. Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang profesional dan berintegritas.

“Bersih Indah Manusiawi”

(10)

3 D. Tugas Pokok dan Fungsi

Sebagai unsur pemerintah, Rutan kelas IIB Banyumas berperan dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Rutan kelas IIB Banyumas mengacu kepada undang-undang dan Peraturan Presiden sebagai Kepala Pemerintahan yang mengatur dan merencanakan program kerja dan pembangunan baik untuk jangka panjang yang disebut dengan RPJP (Rencana Pembangungan Jangka Panjang), jangka menengah atau RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) dan jangka pendek disebut dengan Renja-K/L (Rencana Kerja Kementerian/Lembaga). Program kerja dan pembangunan setiap tahun diarahkan dalam rangka memenuhi target hasil yang telah ditetapkan pada awal tahun anggaran berdasarkan hasil laporan dan evaluasi kinerja tahun sebelumnya. Oleh karena itu hasil kinerja tahun 2020 perlu disampaikan unuk kemudian dievaluasi dan ditindaklanjuti.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.04- PR.07.03 Tahun 1985 tertanggal 20 September 1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Tahanan Negara dan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, maka Rutan Kelas IIB Banyumas mempunyai tugas melaksanakan perawatan terhadap tersangka atau terdakwa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk menjalankan tugas tersebut, Rutan Kelas IIB Banyumas mempunyai fungsi : 1. Melakukan pelayanan tahanan.

2. Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib Rutan.

3. Melakukan pengelolaan Rutan.

4. Melakukan urusan tata usaha.

E. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi

Sejalan dengan upaya untuk mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan meningkatkan pelayanan publik sesuai standar, Rutan Kelas IIB Banyumas melaksanakan kegiatan pelayanan publik sebagai berikut : 1. Pelayanan Kunjungan dan Pelayanan Video Call.

2. Layanan berbasis Sistem Database Pemasyarakatan (SDP).

3. Pelayanan Pengaduan dan Informasi.

4. Pelayanan Hukum.

5. Pelayanan Komunikasi Masyarakat.

6. Pelayanan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum.

F. Struktur Organisasi

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.04- PR.07.03 Tahun 1985 tertanggal 20 September 1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Tahanan Negara dan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, susunan organisasi Rutan Kelas IIB Banyumas terdiri dari :

1. Sub Seksi Pelayanan Tahanan

Mempunyai tugas melakukan pengadministrasian dan perawatan, mempersiapkan pemberian bantuan hukum dan penyuluhan bagi tahanan.

(11)

4 2. Sub Seksi Pengelolaan Rutan

Mempunyai tugas melakukan pengurusan keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan kepegawaian di lingkungan Rutan.

3. Kesatuan Pengamanan Rutan

Mempunyai tugas memelihara keamanan dan ketertiban Rutan.

4. Petugas Tata Usaha

Mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat dan kearsipan.

STRUKTUR ORGANISASI RUTAN KELAS IIB BANYUMAS

KEPALA RUTAN

PETUGAS TATA USAHA

SUB SEKSI PENGELOLAAN

RUTAN

KESATUAN PENGAMANAN

RUTAN SUB SEKSI

PELAYANAN TAHANAN

(12)

5

Secara kuantitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki memang masih belum mencukupi karena dipandang dari jumlah WBP yang tidak sebanding. Namun secara kualitas, sumber daya manusia yang dimiliki sudah cukup memadai karena didukung dengan pendidikan formal dan informal yang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Disamping itu, para pejabat dan pegawai pada Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Banyumas telah mengikuti pendidikan dan pelatihan manajerial sesuai dengan tingkat jabatannya dan dibekali dengan pelatihan keterampilan guna mendukung pelaksanaan tugasnya.

Sumber daya manusia yang dimiliki Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Banyumas berjumlah 57 (lima puluh tujuh) orang. Data tersebut diambil per-31 Desember 2020 dengan komposisi sebagai berikut :

Tabel 1. Komposisi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Pangkat/Golongan

Golongan Jumlah

IV/a -

III/d 5

III/c 4

III/b 35

III/a -

II/d 1

II/c -

II/b 2

II/a 10

Total 57

Tabel 2. Komposisi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 43

Perempuan 14

Total 57

Tabel 3. Komposisi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Jumlah

S2 1

S1 12

DIII 1

DII -

DI -

SMA/Sederajat 43

Total 57

(13)

6 G. Sistematika Penyajian

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, LAKIP Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Banyumas Semester II Tahun 2020 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

berisikan penjelasan umum organisasi, dasar hukum, Visi dan misi, Tugas pokok dan fungsi, Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi dan struktur organisasi.

Bab II Penetapan Kinerja

menyajikan gambaran singkat tentang Rencana Setrategis, Perjanjian Kinerja, Rencana Kinerja dan Alokasi Anggaran.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

memuat hasil Capaian Kinerja, Analisis Capaian Kinerja dan Realisasi Anggaran.

Bab IV Penutup

berisi kesimpulan dan saran dari penyusunan LAKIP Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Banyumas Semester II Tahun 2020.

(14)

7 BAB II

PENETAPAAN KINERJA A. Rencana Strategis

Visi, Misi dan Tujuan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan adalah merupakan visi, misi dan tujuan yang harus dipedomani oleh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan.

Visi, misi dan tujuan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Visi dan Misi

Isu-isu strategis pemasyarakatan sebagai gambaran keadaan yang terus menerus dihadapi dalam upaya untuk mewujudkan sistem hukum nasional yang mencakup pembangunan substansi hukum, penyempurnaan struktur hukum dan pelibatan seluruh komponen masyarakat yang mempunyai kesadaran hukum untuk mendukung pembentukan sistem hukum nasional yang dicita-citakan sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025. Berdasarkan hasil analisis lingkungan strategis maka dirumuskan visi dan misi Direktur Jenderal Pemasyarakatan yaitu :

Visi : Menjadi Penyelenggara Pemasyarakatan yang profesional dalam penegakan hukum dan perlindungan HAM.

Misi : a. Menegakkan hukum dan Hak Asasi Manusia terhadap tahanan, narapidana, anak pidana dan klien pemasyarakatan.

b. Mengembangkan pengelolaan pemasyarakatan dan menerapkan standar pemasyarakatan berbasis IT.

c. Meningkatkan partisipasi masyarakat (pelibatan, dukungan dan pengawasan) dalam penyelenggaraan pemasyarakatan.

d. Mengembangkan profesionalisme dan budaya kerja petugas pemasyarakatan yang bersih dan bermartabat.

e. Melakukan pengkajian dan pengembangan penyelenggaraan pemasyarakatan.

2. Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Tujuan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk mendukung upaya pencapaian visi dan misi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelaksanaan sistem pemasyarakatan.

b. Terbangunnya kelembagaan yang akuntabel, transparan dan berbasis kinerja.

c. Terwujudnya sinergi dengan institusi terkait dan masyarakat dalam penyelenggaraan pemasyarakatan.

d. Terwujudnya reintegrasi sosial WBP secara sehat dalam hidup, kehidupan dan penghidupan.

e. Terpenuhinya kebutuhan dasar Warga Binaan Pemasyarakatan.

f. Terlindunginya dan terpeliharanya benda sitaan dan barang rampasan negara.

g. Terwujudnya keamanan dan ketertiban UPT Pemasyarakatan.

h. Meningkatnya profesionalisme dan budaya kerja petugas pemasyarakatan yang bersih dan bermartabat.

(15)

8

i. Terwujudnya penyelenggaraan pemasyarakatan berbasis teknologi informasi (menuju e-government).

3. Tata Nilai

Untuk memandu pencapaian visi dan misi serta untuk mewujudkan tujuan dan sasaran diperlukan nilai-nilai yang digunakan sebagai pedoman bagi seluruh insan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Nilai ini mendukung dan memandu disaat tugas dan tanggung jawab sedang dikerjakan. Adapun tata nilai Kemenkumham yang disingkat PASTI adalah sebagai berikut :

a. Profesional

Aparat Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan integritas profesi.

b. Akuntabel

Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku.

c. Sinergi

Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat dan berkualitas.

d. Transparan

Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai.

e. Inovatif

Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreativitas dan mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya.

4. Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang menggambarkan sesuatu yang akan dicapai melalui serangkaian kebijakan, program dan kegiatan prioritas agar penggunaan sumber daya dapat efisien dan efektif. Sasaran yang ditetapkan berdasarkan visi, misi, tujuan dan nilai organisasi adalah sebagai berikut :

a. Perspektif Stakeholder

- Meningkatnya kesadaran hukum WBP.

- Meningkatnya kualitas pelayanan pemasyarakatan.

- Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pemasyarakatan.

- Meningkatnya produktifitas WBP menuju manusia mandiri yang berdaya guna.

b. Perspektif Proses Internal

- Meningkatkan standarisasi pelayanan pemasyarakatan.

- Meningkatkan koordinasi dan kerja sama.

- Meningkatkan kualitas pengawasan internal pemasyarakatan.

(16)

9

- Meningkatkan partisipasi publik dalam mendorong reintegrasi sosial.

c. Perspektif Pengembangan Organisasi

- Mengembangkan kompetensi, integritas, profesionalisme dan etos kerja petugas pemasyarakatan.

- Mengembangkan iklim dan budaya kerja yang kondusif.

- Optimalisasi proses pemasyarakatan berbasis teknologi informasi.

d. Perspektif Anggaran

- Peningkatan akuntabilitas.

B. Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dlam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Perjanjian Kinerja Tahun 2020 antara Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Banyumas dengan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manuaia Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

(17)

10

(18)

11

(19)

12 C. Rencana Kinerja dan Alokasi Anggaran

Pada Tahun Anggaran 2020 Rutan Kelas IIB Banyumas mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 5.850.421.000,00 namun setelah mengalami Revisi Anggaran Menjadi Rp 5.985.421.000,00 . Rencana Kinerja dan alokasi anggaran pada Rutan Kelas IIB Banyumas tersaji dalam tabel berikut :

Tabel 4. Rencana Kinerja dan Alokasi Anggaran

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA PROGRAM KEGIATAN TARGET

ANGGARAN

Meningkatnya Kualitas Penyelenggara an

Pemasyarakata n di Wilayah

Layanan Tahanan

Administrasi Tahanan

Sidang TPP 6.180.000

Pemberian Remisi, CB, PB, CMB

3.000.000

Penyuluhan Hukum 1.200.000

Pembimbingan kegiatan Tahanan

kegiatan Keagamaan 10.700.000 Kegiatan kesenian dan

Olahraga

8.800.000

Layanan Perawatan Narapidana/

tahanan

Dukungan Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Unit

Pengadaan Bahan Makanan Warga Binaan

Pemasyarakatan

1.006.342.000

Kebutuhan Dasar Kebutuhan Sandang 12.700.000 Pemenuhan Sarana Makan

Minum

6.425.000

Pemenuhan Perlengkapan Mandi

12.700.000

Perlengkapan Khusus Kelompok rentan

500.000

Exstra Fooding 4.500.000

Layanan Kesehatan

Perawatan Kesehatan Tahanan/ Narapidana

7.900.000

Perlengkapan Medis Poliklinik

18.556.000

Penanganan Pandemi Covid-19

5.000.000

Layanan Keamanan dan

Ketertiban

Penegakan Keamanan dan Ketertiban

Tanpa Sub Komponen 6.200.000

Pengawalan Pengawalan Narapidana 5.400.000 Perpindahan (Mutasi)

Narapidana

1.800.000

Layanan Dukungan Manajemen Satker

Penyusunan Rencana Program dan Penyusunan Rencana Anggaran

Penyusunan RKAKL 2.700.000

Pelaksanaan Pemantauan dan

Penyusunan Laporan Kinerja

508.000

(20)

13 Evaluasi

Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan

Pengelola Sistem Akutansi 3.640.000

Pengelolaan Kepegawaian

Pembinaan fisik mental dan Pegawai

19.520.000

Pelayanan Umum, Pelayanan rumah tangga dan Perlengkapan

Urusan Umum 2.740.000

Pengelola SABMN Tingkat UAKPA

1.840.000

Administrasi Pengadaan Barjas

1.520.000

Layanan Perkantoran

Gaji dan Tunjangan Pembayaran Gaji dan Tunjangan

4.248.227.000

Uang Lembur 18.162.000

Operasional dan Pemeliharaan Kantor

Kesehatan Pegawai 3.000.000

Pakaian Dinas 64.000.000

Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

108.572.000

Pemeliharaan Peralatan Perkantoran

22.600.000

Pemeliharaan Kendaraan Dinas

38.000.000

Langganan Daya dan Jasa 122.400.000

Jasa Pos 2.400.000

Keperluan Perkantoran 62.839.000 Konsultasi dan Koordinasi 15.820.000 Honor Operasional Satuan

Kerja

75.600.000

Penambah Daya Tahan Tubuh

38.430.000

Penanganan Pandemi Covid-19

10.000.000

Belanja jasa Penganan Pandemi COVID-19

2.000.000

Belanja Pemeliharaan Gedung dan bangunan Penanganan Pandemi Covid-19

3.000.000

(21)

14 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja atau tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif organisasi secara transparan berkaitan dengan tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran visi, misi, strategi organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang menerima pelaporan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.

A. Capaian Kinerja

Kinerja (Performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang tertuang dalam rencana strategis suatu organisasi. Istiah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu. Kinerja bisa diketahui hanya jika individu atau kelompok individu tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolok ukurnya.

Sedangkan pengukuran kinerja adalah suatu metode atau alat yang digunakan untuk mencatat dan menilai pencapaian pelaksanaan kegiatan berdasarkan tujuan, sasaran dan strategi sehingga dapat diketahui kemajuan organisasi serta meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Untuk itu diperlukan indikator kinerja yang jelas, dapat dihitung, diukur, dan dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai tingkat kinerja yang baik.

Pengukuran capaian kinerja Rutan Kelas IIB Banyumas tahun 2020, dilakukan dengan cara membandingkan antara target/rencana dan realisasi indikator kinerja pada masing-masing sasaran kegiatan. Begitu pula dengan Kinerja Kegiatan, dimana tingkat pencapaiannya diukur dengan membandingkan target dengan realisasi yang menjadi indikator kinerja yaitu melalui input, output dan outcome.

 Input : segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran berupa dana,

SDM dan sebagainya.

 Output : segala sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan non fisik.

 Outcome : indikator yang menggambarkan hasil nyata dari keluaran suatu kegiatan (efek langsung).

Hasil pengukuran kinerja pada Semester II tahun 2020, maka diperoleh data capaian kinerja Rutan Kelas IIB Banyumas berdasarkan realiasi anggaran dan kegiatan yang telah dilakukan dengan perincian sebagai berikut :

(22)

15

Tabel 5. Capaian Kinerja Rutan Kelas IIB Banyumas Semester II Tahun 2020

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

Meningkatnya kualitas pelayanan pemasyarakatan

1. Persentase pelayanan tahanan sesuai standar

80% 83,5%

2. Persentase pelayanan perawatan narapidana/tahanan sesuai standar

80% 85%

3. Persentase pelayanan keamanan dan ketertiban sesuai standar

80% 80%

4. Persentase pelayanan dukungan manajemen satker sesuai standar

80% 87,5%

5. Persentase pelayanan perkantoran sesuai standar

80% 85,5%

B. Analisis Capaian Kinerja

Kegiatan yang dilaksanakan Rutan Kelas IIB Banyumas tahun 2020 sesuai ketentuan disbursmen adalah sebagai berikut :

1. Layanan Tahanan

Layanan Tahanan membutuhkan anggaran sebesar Rp29.880.000,00 untuk kegiatan sebagai berikut :

a. Sidang TPP.

b. Pemberian Remisi, PB, CB, CMB, CMB.

c. Penyuluhan Hukum.

d. Kegiatan Keagamaan.

e. Kegiatan Kesenian dan Olahraga.

2. Layanan Perawatan Narapidana/Tahanan

Layanan Perawatan Narapidana/Tahanan membutuhkan anggaran sebesar Rp1.074.623.000,00 untuk kegiatan sebagai berikut :

a. Pengadaan Bahan Makanan Warga Binaan Pemasyarakatan.

b. Kebutuhan Sandang.

c. Pemenuhan Sarana Makan Minum.

d. Pemenuhan Perlengkapan Mandi.

e. Perlengkapan Khusus kelompok Rentan.

f. Ekstra Fooding.

g. Perawatan Kesehatan Tahanan/Narapidana.

h. Perlengkapan Medis Poliklinik.

i. Penangan Pandemi Covid-19

3. Layanan Keamanan dan Ketertiban

Layanan Keamanan dan Ketertiban membutuhkan anggaran sebesar Rp13.400.000,00 untuk kegiatan sebagai berikut :

a. Penegakan Keamanan dan Ketertiban.

b. Pengawalan Narapidana.

c. Perpindahan (Mutasi) Narapidana.

(23)

16 4. Layanan Dukungan Manajemen Satker

Layanan Dukungan Manajemen Satker membutuhkan anggaran sebesar Rp32.468.000,00 untuk kegiatan sebagai berikut :

a. Penyusunan RKAKL.

b. Penyusunan Laporan Kinerja.

c. Pengelola Sistem Akutansi.

d. Pembinaan fisik mental Pegawai.

e. Urusan Umum.

f. Pengelola SABMN Tingkat UAKPA g. Administrasi Pengadaan Barjas.

5. Layanan Perkantoran

Layanan Perkantoran membutuhkan anggaran sebesar Rp4.835.050.000,00 untuk kegiatan sebagai berikut :

a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan.

b. Uang Lembur.

c. Kesehatan Pegawai.

d. Pakaian Dinas.

e. Pemeliharaan Gedung dan Bangunan.

f. Pemeliharaan Peralatan Perkantoran.

g. Pemeliharaan Kendaraan Dinas.

h. Langganan Daya dan Jasa.

i. Jasa Pos.

j. Keperluan Perkantoran.

k. Konsultasi dan Koordinasi.

l. Honor Operasional Satker.

m. Penambah Daya Tahan Tubuh.

n. Penanganan Pandemi Covid-19.

o. Belanja jasa Penanganan pandemi Covid-19.

p. Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Penanganan Pandemi Covid-19

C. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran belanja barang dan belanja pegawai pada Rutan Kelas IIB Banyumas sampai dengan Semester II adalah sebagai berikut :

Realisasi Belanja Barang sebesar : Rp1,596,873,384,00 Realisasi Belanja Pegawai sebesar : Rp4,117,859,384,00

(24)

17

Tabel 6. Komposisi Perbandingan Angaran dan Realisasi Belanja Semester II TA. 2019 dan T.A 2020

Adapun rincian realisasi anggaran Rutan Kelas IIB Banyumas semester I tahun 2020 tersaji dalam tabel berikut ini :

Rp- Rp500,000,000 Rp1,000,000,000 Rp1,500,000,000 Rp2,000,000,000 Rp2,500,000,000 Rp3,000,000,000 Rp3,500,000,000 Rp4,000,000,000 Rp4,500,000,000 Rp5,000,000,000

Belanja Barang 2020

Belanja Pegawai 2020

Belanja Barang 2019

Belanja Barang 2019 Anggaran Realisasi

(25)

18

Tabel 7. Realisasi Anggaran Berdasarkan Data dari Aplikasi Om Span.

Tabel 8. Rincian Realisasi Anggaran.

NO. SATKER PAGU REALISASI PENYERAPAN

(%)

1. Rutan Kelas IIB

Banyumas Rp5.985.421.000,00 Rp5.644.187.842,00 94,3%

INDIKATOR KINERJA

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

PENYERAPAN ANGGARAN CAPAIAN ANGGARAN REALISASI (%)

Layanan Tahanan

Administrasi Tahanan 10.380.000 5.545.964 53%

Pembimbingan kegiatan Tahanan

19.500.000 17.527.500 90%

Layanan Perawatan Narapidana/

tahanan

Dukungan Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Unit

1.006.342.000 933.701.758 92%

Kebutuhan Dasar 36.825.000 36.560.300 99%

Layanan Kesehatan 31.456.000 20.798.221 67%

Layanan Keamanan dan Ketertiban

Penegakan Keamanan dan Ketertiban

6.200.000 6.165.318 99%

Pengawalan 7.200.000 1.500.000 21%

Layanan Dukungan Manajemen Satker

Penyusunan Rencana Program dan Penyusunan Rencana Anggaran

2.700.000 1.740.000 64%

Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

508.000 386.091 76%

Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan

3.640.000 2.344.900 64%

(26)

19

Pengelolaan Kepegawaian 19.520.000 19.520.000 100%

Pengelolaan Umum, Pelayanan Rumah Tangga dan Perlengkapan

6.100.000 4.730.244 77%

Layanan Perkantoran

Gaji dan Tunjangan 4.266.389.000 4.065.784.384 95%

Operasional dan

Pemeliharaan Kantor

568.661.000 527.883.162 93%

(27)

20 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Banyumas ini merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban kinerja selama semester II Tahun 2020. Penyusunan ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Laporan Kerja Instansi Pemerintah.

Secara umum pencapaian kinerja Rutan Kelas IIB Banyumas pada semester II tahun 2020 sudah cukup maksimal. Hal ini tidak lepas dari peran serta seluruh elemen organisasi Rutan Banyumas yang terlibat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, program strategis serta partisipasi publik melalui berbagai kemitraan dengan pihak ketiga.

Selama proses pencapaian hasil, berbagai kendala dan permasalahan seringkali timbul sebagai faktor penghambat. Secara umum permasalahan yang menjadi hambatan yang berpengaruh terhadap efisiensi dan efektifitas capaian Rutan Banyumas adalah sebagai berikut :

1. Terbatasnya sarana prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pemasyarakatan.

2. Kurangnya kuantitas Sumber Daya Manusia.

3. Terbatasnya anggaran.

4. Overload kapasitas Warga Binaan Pemasyarakatan.

5. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang melatih keterampilan WBP.

B. Saran

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas maka guna meningkatkan kinerja Rutan Banyumas khususnya dalam pencapaian sasaran perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menguatkan koordinasi antara Rutan Banyumas dengan Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah dan stakeholder yang dapat mendukung dalam kelancaran pelaksanaan tugas pemasyarakatan di Rutan Kelas IIB Banyumas.

2. Melakukan pengusulan revisi DIPA ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jawa Tengah.

3. Pembangunan SDM agar menjadi pekerja keras, dinamis, terampil, menguasai ilmu pengetahuan danteknologi melalui diklat yang diadakan oleh Kanwil Kemenkumham Jateng maupun instansi lain.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Semester II tahun 2020 Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Banyumas kami buat untuk dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi dan penyusunan rencana kerja dan peningkatan kinerja.

Demikian untuk menjadi periksa dan atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Referensi

Dokumen terkait

Namun, peserta boleh melakukan kombinasi, kreasi dan/atau memodifikasi dari suatu alat dan/atau barang yang telah ada.Apabila peserta terbukti melakukan plagiarisme maka

Dari definisi dari struktur modal yang merupakan kombinasi dari porsi pinjaman dan ekuitas yang digunakan, dapat ditentukan variabel keputusannya yaitu porsi pinjaman (Wd)

Hubungan Kausal atau Hubungan Sebab Akibat dipakai untuk menentukanapakah ada pertalian antara suatu Perbuatan Hukum dengan Kerugian, sehinggaorang yang melakukan

Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia Yang bertandatangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian berkedudukan di Jalan AUP Nomor 3

Monumen perang Jagaraga digunakan sebagai sumber belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP yang penerapannya dilakukan dengan menyesuaikan pada Kompetensi dasar

Maka dari itu, sesuai dengan amanah yang diberikan kepada IAIN Palangka Raya selaku perguruan tinggi pelaksana Tridharma, dirasa perlu untuk menyusun standar atau

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

SISTIMATIKA PENYAJIAN Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian