• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. CEBONG ALBASINDO WONOSOBO. Bendran Zada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. CEBONG ALBASINDO WONOSOBO. Bendran Zada"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. CEBONG ALBASINDO WONOSOBO

Bendran Zada

Email: bendranzd@gmail.com

Ridwan Baraba, S.E.,M.M.

Dedi Runanto, S.E.,M.Si.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dan menguji pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Cebong Albasindo Wonosobo. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 122 karyawan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala likert yang masing-masing sudah diuji cobakan serta telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, (2) Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kata Kunci : kepuasan kerja, budaya organisasi, dan kinerja karyawan.

A. PENDAHULUAN

Setiap perusahaan akan dituntut untuk meningkatkan dan mengembangkan perusahaan agar mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu usaha yang harus diperhatikan oleh perusahaan ialah pengelolaan sumber daya manusia yang ada di dalam perusahan.

Karyawan dinilai sangat penting terutama untuk menunjang kinerja perusahaan dalam persaingan di era globalisasi ini (Wijaya & Sutanto, 2014). Perusahaan harus memiliki karyawan yang berkualitas agar mampu menjalankan fungsi-fungsi organisasi dengan baik sehingga mampu mencapai tujuan dan meningkatkan keberhasilan perusahaan.

Kualitas karyawan yang baik dapat dilihat dan diukur melalui kinerja. Semakin tinggi kinerja seorang karyawan maka semakin mudah bagi perusahaan untuk memimpin persaingan yang ada. Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

(2)

2 dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2017: 67).

Kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya (Mangkunegara, 2017:

117). Kasmir (2018: 192) mengatakan jika karyawan merasa senang atau gembira atau suka untuk bekerja, maka hasil pekerjaannya pun akan berhasil baik. Demikian pula jika sesesorang tidak senang atau tidak gembira atau tidak suka atas pekerjaannya maka akan ikut memengaruhi hasil kerja.

Robbins dan Judge (2016: 355) mendefinisikan budaya organisasi sebagai suatu sistem dalam makna bersama yang dianut oleh anggota-anggotanya yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi yang lain. Kasmir (2018: 192) mengatakan bahwa kepatuhan anggota organisasi untuk menuruti atau mengikuti kebiasaan atau norma ini akan mempengaruhi kinerja seseorang atau kinerja organisasi.

Penelitian ini dilakukan pada Karyawan PT. Cebong Albasindo Wonosobo yang berada di Ngebrak, Selokromo, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. PT. Cebong Albasindo Wonosobo adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kayu. Terkait dengan hasil wawancara dengan HRD PT. Cebong Albasindo Wonosobo Bapak Ami Jumadiyanto Wardoyo diketahui bahwa terdapat beberapa permasalahan terkait dengan kinerja karyawan yang dirasa masih belum sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari karyawan yang masih sering menyelesaikan tugas belum sesuai dengan target yang diharapkan perusahaan.

Permasalahan terkait dengan kepuasan kerja karyawan yang belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari gaji karyawan yang masih tergolong rendah, sedangkan beban kerja yang diberikan besar. Selain itu terkait dengan budaya organisasi memiliki beberapa permasalahan diantaranya kemampuan karyawan terhadap orientasi pada hasil masih belum maksimal dalam mencapai target kerja dan kurangnya keagresifan karyawan terkait penyelesaian tanggung jawab dalam pekerjaan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan?

2. Apakah budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan?

(3)

3 C. KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

1. Kajian Teori

a. Kinerja Karyawan

Mangkunegara, (2017: 67) pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Sedangkan menurut Wibowo (2016: 7) menyatakan kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan, hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut dan tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Pendapat lain mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku kerja seseorang dalam suatu periode, biasanya 1 tahun (Kasmir, 2018: 182).

Kasmir (2018: 208), mengatakan kinerja karyawan dapat diukur menggunakan indikator berikut, yaitu kualitas, kuantitas, waktu, penekanan biaya, pengawasan, dan hubungan antar karyawan.

b. Kepuasan Kerja

Mangkunegara (2017: 117), mengatakan kepuasan kerja kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya. Menurut Robbins dan Judge (2016: 46)kepuasan kerja kerja adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan, yang dihasilkan dar suatu evaluasi dari karakteristik – karakteristiknya. Sedangkan Luthans (2006: 243) berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang.

c. Budaya Organisasi

Robbins dan Judge (2016: 355) mendefinisikan budaya organisasi sebagai suatu sistem dalam makna bersama yang dianut oleh anggota-anggotanya yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi yang lain. Sedangkan menurut Sutrisno (2010: 2), budaya organisasi dapat didefinisikan sebagai perangkat sistem nilai-nilai (values), keyakinan-keyakinan (beliefs), asumsi-asumi (assumptions), atau norma-norma yang telah berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah organisasinya.

Pendapat lain mengatakan bahwa budaya organisasi adalah perangkat asumsi yang dibagi dan diterima secara implisit begitu saja serta dipegang oleh satu

(4)

4 kelompok yang menentukan bagaimana hal itu dirasakan, dipikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungan yang beragam (Kreitner dan Kinicki, 2014: 62).

2. Kerangka Pikir

H1+

H2+

D. HIPOTESIS

1. Pengaruh Kepuasan kerja terhadap Kinerja

Menurut Kasmir (2018: 192) jika karyawan merasa senang atau gembira atau suka untuk bekerja, maka hasil pekerjaannya pun akan berhasil baik. Demikian pula jika sesesorang tidak senang atau tidak gembira atau tidak suka atas pekerjaannya maka akan ikut memengaruhi hasil kerja. Robbins dan Judge (2016: 52) menyatakan bahwa terdapat hubungan kuat dan signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja, dimana saat kita berpindah dari level individu ke organisasi kita juga menemukan dukungan untuk hubungan kepuasan kerja dan kinerja. Jika karyawan puas terhadap apa yang diterimanya dari perusahaan maka akan memberikan kinerja yang baik sesuai standar perusahaan.

Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Changgriawan (2017), Taurisa dan Ratnawati (2012),dan Yudha (2018), menyebutkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Sehingga hipotesis yang disusun adalah:

H1 : Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja 2. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja

Menurut Kasmir (2018: 191) mengatakan bahwa kepatuhan anggota organisasi untuk menuruti atau mengikuti kebiasaan atau norma ini akan mempengaruhi kinerja seseorang atau kinerja organisasi. Robbins dan Judge (2016: 355) mendefinisikan budaya organisasi sebagai suatu sistem dalam makna bersama yang dianut oleh anggota- anggotanya yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi yang lain. Jika

Kepuasan kerja (X1)

Budaya organisasi (X2)

Kinerja (Y)

(5)

5 karyawan yang berpedoman pada budaya organisasi tersebut maka akan mencapai kinerja yang maksimal sesuai dengan tujuan organisasi.

Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Muis, dkk (2018), Handawiyah (2017), Taurisa dan Ratnawati (2012), dan Yudha (2018) menyebutkan budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

Sehingga hipotesis yang disusun adalah:

H2 : Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja

E. METODE PENELITIAN 1. Devinisi Operasional

a. Kinerja Karyawan (Y)

Menurut Kasmir (2018: 182) mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku kerja seseorang dalam suatu periode, biasanya 1 tahun. Kasmir (2017:

208), mengatakan kinerja karyawan dapat diukur menggunakan indikator berikut, yaitu :

1) Kualitas (mutu).

2) Kuantitas (jumlah).

3) Waktu (jangka waktu) 4) Penekanan biaya 5) Pengawasan

6) Hubungan antar karyawan b. Kepuasan Kerja (X1)

Luthans (2006: 243) berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang. Luthans (2006: 244-245), mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah indikator-indikator kepuasan kerja, yaitu:

1) Pekerjaan itu sendiri.

2) Gaji/Upah.

3) Promosi.

4) Pengawasan.

5) Rekan Kerja.

c. Budaya Organisasi (X2)

Robbins dan Judge (2016: 355) mendefinisikan budaya organisasi sebagai suatu sistem dalam makna bersama yang dianut oleh anggota-anggotanya yang

(6)

6 membedakan organisasi tersebut dengan organisasi yang lain. Robbins dan Judge (20016: 355) memberikan karakteristik budaya organisasi sebagai berikut :

1) Inovasi dan pengambilan risiko 2) Memperhatikan detail

3) Orientasi pada hasil 4) Orientasi pada orang 5) Orientasi pada tim 6) Keagresifan 7) Stabilitas

2. Pengujian Instrumen Penelitian a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas ini dilakukan dengan rumus Korelasi Pearson / Correlation dengan kriteria pengujian (Sugiyono, 2010):

1) Bila koefisien korelasi atau r hitung besarnya > 0,3 maka variabel tersebut valid.

2) Bila koefisien korelasi atau r hitung besarnya < 0,3 maka variabel tersebut tidak valid

Berdasarkan hasil uji validitas, diketahui bahwa variabel kepuasan kerja (X1), budaya organisasi (X2), dan kinerja karyawan (Y) diperoleh nilai Pearson Correlation per item pernyataan bernilai positif dan lebih dari 0,3, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua indikator pernyataan yang diujikan adalah valid. Artinya semua butir pertanyaan dalam kuesioner akurat dalam mengukur variabel penelitian, sehingga dapat digunakan dalam pengambilan data selanjutnya

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Kuesioner dikatakan reliabel apabila diuji secara berulang-ulang terhadap kelompok yang sama maka akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010). Kriteria yang dipakai adalah dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha. Adapun kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1) Jika koefisien Cronbach’s Alpha> 0,7 maka variabel tersebut reliabel.

2) Jika koefisien Cronbach’s Alpha< 0,7 maka variabel tersebut tidak reliabel.

(7)

7 Dari hasil uji reliabilitas, menunjukkan bahwa variabel kepuasan (X1), budaya organisasi (X2), dan kinerja karyawan (Y) diperoleh nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,7 dari semua indikator pernyataan masing-masing variabel tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang digunakan dalam pengujian reliabilitas data semua reliabel. Artinya kuesioner yang digunakan dalam penelitian mampu memberikan hasil yang konsisten apabila dipakai secara berulang-ulang kali dari waktu ke waktu.

F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pegujuan Hipotesis

a. Hasil analisis regresi linear berganda

Hasil uji regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 1.

Hasil Uji Regresi Linear Berganda Variabel Standardized

Coefficients Beta

(Sig.) Keterangan

Kepuasan Kerja

(X1) 0,689 0,000

Positif dan Signifikan

Budaya Organisasi

(X2) 0,161 0,013

Positif dan Signifikan

Berdasarkan tabel 1, model persamaan regresi linear berganda yang dituliskan dari hasil pengujian tersebut adalah :

Y = 0,689 X1 + 0, 161 X2

Persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) b= 0,689, diketahui bahwa variabel kepuasan kerja mempunyai nilai koefesien regresi positif yaitu sebesar 0,689. Artinya variabel kepuasan kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel kinerja karyawan, maka semakin tinggi kepuasan kerja karyawan akan meningkatkan kinerja karyawan.

2) b= 0,161, diketahui bahwa variabel budaya organisasi mempunyai nilai koefesien regresi positif yaitu sebesar 0,161. Artinya variabel budaya organisasi memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel budaya organisasi, maka dengan menjalankan budaya organisasi yang ditetapkan kinerja karyawan juga akan meningkat.

(8)

8 b. Hasil Uji Signigfikan

Berdasarkan hasil uji signifikan pada tabel 1, dapat di jelaskan sebagai berikut : 1) Pengujian pengaruh kepuasan terhadap kinerja karyawan dengan nilai

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

2) Pengujian pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dengan nilai signifikansi sebesar 0,013 <0,05, maka dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. Pembahasan

a. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa nilai koefesien regresi variabel kepuasan kerja (X1) adalah 0,689 (bernilai positif) dengan signifikansi sebesar 0,000 (<0,05).

Hasil ini menunjukan bahwa hipotesis pertama (H1) diterima, yang berarti kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Diterimanya H1 pada penelitian ini karena kepuasan kerja yang diberikan oleh PT. Cebong Albasindo Wonosobo seperti rekan kerja yang memiliki sifat kooperatif sehingga mampu menciptakan hubungan yang harmonis antar karyawan dan membuat karyawan merasa nyaman dalam bekerja. Dengan perusahaan memperhatikan kepuasan kerja karyawannya, maka dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Hasil analisis senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Changgriawan (2017), Yudha (2018), Taurisa dan Ratnawati (2012) yang menyebutkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

b. Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan

Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa nilai koefesien regresi variabel budaya organisasi (X2) adalah 0,161 (bernilai positif) dengan signifikansi sebesar 0,013 (<0,05). Hasil ini menunjukan bahwa hipotesis kedua (H2) diterima, yang berarti budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Diterimanya H2 dalam penelitian ini karena budaya organisasi yang ditetapkan oleh PT. Cebong Albasindo Wonosobo mampu menciptakan kedisiplinan kepada seluruh karyawan yang bekerja sehingga dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri karyawan dalam hal menyelesaikan pekerjaan. Dengan

(9)

9 budaya organisasi yang jelas akan mempengaruhi perilaku individu yang mampu meningkatkan kualitas kinerja karyawan.

Hasil analisis senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muis, dkk (2018), Yudha (2018), Handawiyah (2017), Taurisa dan Ratnawati (2012)yang menyebutkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

G. KESIMPULAN

1. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Changgriawan Surya. 2017. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di One Way Production. AGORA Vol 5, No 3. Progam Studi Manajemen Universitas Kristen Petra.

Handawiyah, Lilik. 2017. Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Mulia Endutaiment Kediri.Jurnal Skripsi Universitas Negeri PGRI Kediri

Kasmir. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Depok: Rajawali Pers

Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 2014. Perilaku Organisasi, Organizational Behavior.

Jakarta: SalembaEmpat.

Luthans, Fred. 2006. PerilakuOrganisasi. Yogyakarta: ANDI.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muis, Jufrizen, Fahmi. 2018. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I- Medan). Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syrariah Vol 1, No 1.

Robbins, Stephen P., Judge, T. 2016. Perilaku Organisasi Organizational Behavior.

Jakarta: SalembaEmpat.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

(10)

10

Sutrisno, Edi. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan Ketiga. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Taurisa, Melina 2012. “Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Sido Muncul Kaligawe Semarang)”.Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE). Hal. 170 – 187. Vol. 19, No. 2 ISSN: 1412-3126.

Wibowo. 2016. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.

Wijaya, F. J. & Sutanto, E. M. 2014. Pengaruh komitmen organisasional dan kepuasan kerja karyawan terhadap organizational citizenship behavior di PT XYZ Surabaya.

AGORA. Vol.2, no. 2

Yudha, Indra. 2018. Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan pada PT. Jaya Abadi Sumber Pasifik Kota Jambi. Jurnal Manajemen

dan Kewirausaaan, Vol 9, No 2.Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Batanghari Jambi.

Referensi

Dokumen terkait

Kini internet telah menyediakan situs - situs web yang menyediakan informasi untuk suatu organisasi, tentu saja seiring dengan kemajuan zaman.Penulis dapat membantu pihak

Sehubungan dengan pelaksanaan Seleksi Ulang Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Penyusunan Dokumen Prastudi Kelayakan dan Sistem Jaringan Jalan untuk Ruas- Ruas Jalan Tol

Perbankan Syari’ah Dikaitkan Dengan fatwa Dewan Syari’ah Nasional Dalam Tujuan Negara Kesejahteraan, Disetasi, Universitas Padjadjaran, Bandung, 2011, hlm.. menilai dan

[r]

Setelah melakukan bimbingan, telaah, arahan dan koreksi terhadap penulisan skripsi yang berjudul: Studi Korelasi Kompetensi Pedagogis Guru Akidah dengan Prestasi

tersebut adalah biaya yang masih harus dibayar pada saat laporan keuangan

Dengan dernikian temuan ini mernperkuat penelitian sebelumnya dan didukung oleh beberapa teori hasil penelitian yang menyatakan bahwa rnotivasi kerja dan kepuasan kerja

The Smart Campus Demonstrator building at the University of Brescia, Italy, is equipped with sensors to monitor and control comfort, indoor air quality and HVAC parameters, such