• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. minimum sebesar 14,14 dan skor maksimum sebesar 58,58. Sedangkan pada kelas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. minimum sebesar 14,14 dan skor maksimum sebesar 58,58. Sedangkan pada kelas"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian untuk kelas eksperimen didapatkan skor pre-test minimum sebesar 14,14 dan skor maksimum sebesar 58,58. Sedangkan pada kelas kontrol skor minimum yang didapatkan sebesar 16,16 dan skor maksimum sebesar 56,56. Dari data yang diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen (menggunakan media power point) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada kelas kontrol (menggunakan LKS) dengan rata-rata kemajuan hasil belajar pada kelas eksperimen sebesar 27,22 dan pada kelas kontrol sebesar 25,04. Dengan demikian penggunaan media power point dalam pembelajaran fisika unit energi dan perubahannya berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

4.2 Analisis Data 4.2.1 Uji Normalitas

Dalam pengujian normalitas, digunakan untuk mengetahui apakah sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah Uji squar tes (2). Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 7 berikut:

(2)

Tabel 7

Hasil Uji Normalitas

Kelas Jenis Tes 2hitung 2daftar Keterangan

Eksperiemen Pre-test 7,66 12,6 Normal

Post-test 7,72 12,6 Normal

Kontrol Pre-test 6,47 12,6 Normal

Post-test 5,02 12,6 Normal

Dari tabel diatas terlihat bahwa 2hitung < 2daftar, hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 12.

1.2.2 Uji Homogenitas

Uji Homogenitas ini bertujuan untuk menguji apakah sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Pengujian homogenitas data yang digunakan pada pengolahan ini adalah uji bartlett pada taraf nyata α 0,05.

Hasil analisis Uji Homogenitas menggunakan teknik Uji bartlett dapat dilihat pada tabel 8 berikut:

Tabel 8`

Hasil Uji Homogenitas

2hitung 2tabel (0,05)(5) Keterangan

14,067 124,3 H0 diterima

(3)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai 2hitung<2daftar. Maka sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang memiliki variansi yang homogen.

Perhitungan Uji Homogenitas dapat dilihat pada lampiran 13.

1.2.3 Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil pengujian normalitas dan homogenitas varians didapatkan bahwa data terdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Maka dalam pengujian hipotesis ini digunakan Uji anakova. Berdasarkan hasil uji hipotesis sesuai yang terdapat pada Lampiran 15, maka diperoleh perbandingan antara harga Fhitung dengan Fdaftar seperti pada tabel 9 berikut:

Tabel 9 Hasil Uji Hipotesis

Fhitung Ftabel (𝛂 = 𝟓%; 𝐝𝐛 = 𝟏 𝐝𝐚𝐧 𝟕𝟑) Keterangan

5,413 3,98

H0 ditolak H1 diterima

Karena Fhitung > Ftabel, maka diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan Media power point dengan hasil belajar siswa yang menggunakan LKS.

1.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dapat dilihat pada pembahasan berikut. Perbedaan hasil belajar tersebut

(4)

ditunjukan oleh persentase rata-rata kemjuan belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk tiap butir soal.

Persentase rata-rata skor pre-tes hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk setiap butir soal dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 5. Disribusi Persentase Skor Hasil Belajar Pre-test Siswa Pada Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol Untuk Setiap butir soal

Kelas eksperimen untuk skor hasil belajar pre-test butir soal nomor 1,2,4,6 dan 10 mampu menjelaskan dan memahami tentang konsep energi, perubahan bentuk-bentuk energi, membedakan antara energi kinetik dan potensial serta mampu menerapkan konsep usaha dalam persamaan matematis dengan skor rata-rata dapat terliha pada gambar disribusi diatas. Berdasarkan perolehan prettes pada kelas eksperimen yaitu soal nomor 1 sebesar 85,52 %, soal nomor 2 sebesar 35,08 %, soal nomor 3 sebesar 57,89 %, soal nomor 4 sebesar 89,47 %, soal nomor 5 sebesar 39,21

%, soal nomor 6 sebesar 42,1 %, soal nomor 7 sebesar 20,17 %, dan untuk soal nomor 8 sebsar 6,14 % , nomor 9 sebesar 2,63 %, dan untuk soal nomor 10 sebsar

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Persentase pre tes Hasil Belajar Siswa

Butir Soal

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

(5)

7,36 %. Sedangkan hasil perolehan prettes pada kelas kontrol untuk soal nomor 1 sebesar 53,94 %, soal nomor 2 sebesar 17,98 %, soal nomor 3 sebesar 72,63 %, soal nomor 4 sebesar 46,49 %, soal nomor 5 sebesar 43,42 %, soal nomor 6 sebesar 32,45

%, nomor 7 sebesar 35,08 %, dan untuk soal nomor 8 sebsar 22,8 %, sebsar 6,14 % , nomor 9 sebesar 15,17 %, dan untuk soal nomor 10 sebsar 3,68 %.

Persentase rata-rata skor pos-tes hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk butir setiap butir soal dapat dilihat pada diagram berikut:

Gambar 6. Disribusi Persentase Skor Hasil Belajar Pos-test Siswa Pada Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol Untuk Setiap Butir soal

Kelas eksperimen untuk skor hasil belajar pos-test butir soal nomor 1,2,4,5,6,8,9 dan 10 mampu menjelaskan dan memahami tentang konsep energi, serta mampu menerapkan konsep usaha dalam persamaan maematis dibandingkan dengan kelas kontrol. Dengan skor rata-rata dapat terliha pada gambar disribusi diatas. Hasil perolehan posttes pada kelas eksperimen yaitu soal nomor 1 sebesar 100 %, soal nomor 2 sebesar 47,8 %, soal nomor 3 sebesar 74,21 %, soal nomor 4 sebesar 94,73

0 20 40 60 80 100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Persentase post-test hasil Belajar Siswa

Butir Soal

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

(6)

%, soal nomor 5 sebesar 51,57 %, soal nomor 6 sebesar 100 %, soal nomor 7 sebesar 72,8 %, dan untuk soal nomor 8 sebsar 72,8 % , nomor 9 sebesar 57,6 %, dan untuk soal nomor 10 sebsar 66,84 %. Sedangkan hasil perolehan posttes pada kelas kontrol untuk soal nomor 1 sebesar 88,15 %, soal nomor 2 sebesar 43,42 %, soal nomor 3 sebesar 76,84 %, soal nomor 4 sebesar 76,31 %, soal nomor 5 sebesar 48,94 %, soal nomor 6 sebesar 92,1 %, nomor 7 sebesar 84,21 %, dan untuk soal nomor 8 sebesar 61,4 %, nomor 9 sebesar 52,92 %, dan untuk soal nomor 10 sebsar 47,63 %.

Persentase rata-rata skor kemajuan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk setiap butir soal dapat dilihat pada diagram berikut:

Gambar 7. Disribusi Persentase Kemajuan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Untuk Setiap Butir Soal

Hasil perolehan kemajuan hasil belajar pada kelas eksperimen yaitu soal nomor 1 sebesar 14,48 %, soal nomor 2 sebesar 12,72 %, soal nomor 3 sebesar 16,32

%, soal nomor 4 sebesar 5,26 %, soal nomor 5 sebesar 12,36 %, soal nomor 6 sebesar 57,9 %, soal nomor 7 sebesar 52,63 %, dan untuk soal nomor 8 sebsar 66,66 % ,

0 10 20 30 40 50 60 70

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Persentase Kemajuan Hasil Belajar

Butir Soal

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

(7)

nomor 9 sebesar 54,97 %, dan untuk soal nomor 10 sebsar 59,48 %. Sedangkan perolehan kemajuan hasil belajar pada kelas kontrol untuk soal nomor 1 sebesar 34,21

%, soal nomor 2 sebesar 25,44 %, soal nomor 3 sebesar 4,21 %, soal nomor 4 sebesar 29,82 %, soal nomor 5 sebesar 5,52 %, soal nomor 6 sebesar 59,65 %, nomor 7 sebesar 4,13 %, dan untuk soal nomor 8 sebesar 38,6 %, nomor 9 sebesar 37,14 %, dan untuk soal nomor 10 sebsar 43,95 %.

Perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 8. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kemajuan hasil belajar terlihat setelah hasil skor pre-test dan pos-test, maka didapatkan skor hasil belajar untuk kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan media power point sebesar 27,22 dan pada kelas kontrol dengan menggunakan LKS didapatkan skor hasil belajar 25,04 dengan perbedaan dari kedua kelas yang dilakukan percobaan pada pre-test sebesar 4,17% dan pos-test

0 20 40 60 80

K. Eksperimen

K. Kontrol 39.04

34.87 66.26

59.91

Rata-rat hasil belajar siswa

Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pre Test Pos Test

(8)

sebesar 6,35% . Dari gambar diatas dapat menyatakan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan Media power point lebih tinggi dari pada kelas yang menggunakan LKS. Dari hasil yang diperoleh pada gambar 8 dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen (menggunakan Media power point) lebih tinggi nilai pre-test dan pos-test dibandingkan dengan kelas kontrol. Proses numerik untuk persentase hasil belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 11.

Perbedaan hasil belajar ditunjukan oleh persentase rata-rata kemjuan belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk tiap butir soal.

Persentase rata-rata skor pre-tes hasil belajar untuk aspek kognitif (pengetahuan, pemahaman dan aplikasi) kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk setiap butir soal dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 9. Disribusi Persentase Skor Hasil Belajar Pre-test Aspek Kognitif Pada Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol Untuk Setiap Butir Soal

0 10 20 30 40 50 60

Persentase Pretest kemajuan Hasil Belajar

Aspek Kognitif

eksperimen kontrol

(9)

Berdasarkan perolehan skor hasil belajar pretest untuk aspek kognitif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah untuk aspek pengetahuan (C1) didapatkan persentase untuk kelas eksperimen sebesar 25,62%, dan kelas kontrol 29,92%. Untuk aspek pemahaman (C2) didapatkan persentase untuk kelas eksperimen sebesar 50,43%, dan kelas kontrol 28,72%. Untuk aspek aplikasi (C3) didapatkan persentase untuk kelas eksperimen sebesar 26,12%, dan kelas kontrol 32,23%.

Persentase rata-rata skor post-tes hasil belajar untuk aspek kognitif (pengetahuan, pemahaman dan aplikasi) kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk setiap butir soal dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 10. Disribusi Persentase Skor Hasil Belajar Post-test Aspek Kognitif Pada Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol Untuk Setiap Butir Soal

Berdasarkan perolehan skor hasil belajar posttest untuk aspek kognitif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah untuk aspek pengetahuan (C1) didapatkan persentase untuk kelas eksperimen sebesar 56,46%, dan kelas kontrol 70,22%. Untuk

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Persentase Postest Kemajuan Hasil Belajar

Aspek Kognitif

eksperimen kontrol

(10)

aspek pemahaman (C2) didapatkan persentase untuk kelas eksperimen sebesar 72,58%, dan kelas kontrol 63,81%. Untuk aspek aplikasi (C3) didapatkan persentase untuk kelas eksperimen sebesar 63,34%, dan kelas kontrol 54,79%.

Persentase rata-rata skor kemajuan hasil belajar untuk aspek kognitif (pengetahuan, pemahaman dan aplikasi) kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk setiap butir soal dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 11. Disribusi Persentase Skor Kemajuan Hasil Belajar Aspek Kognitif Pada Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol Untuk Setiap Butir Soal

Dari gambar diatas dapat menyatakan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan Media power point lebih tinggi dari pada kelas yang menggunakan LKS Berdasarkan perolehan skor kemajuan hasil belajar untuk aspek kognitif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah untuk aspek pengetahuan (C1) didapatkan persentase untuk kelas eksperimen sebesar 30,84%, dan kelas kontrol 40,31%. Untuk aspek pemahaman (C2) didapatkan persentase untuk kelas

0 105 1520 25 3035 4045

Persentase Kemajuan Hasil Belajar

Aspek Kognitif

eksperimen kontrol

(11)

eksperimen sebesar 22,15%, dan kelas kontrol 35,09%. Untuk aspek aplikasi (C3) didapatkan persentase untuk kelas eksperimen sebesar 37,22%, dan kelas kontrol 22,56%.

Dari data yang diperoleh setelah mempelajari materi tentang energi dan perubahannya maka terlihat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. dimana disrtibusi persentase skor hasil belajar pre-test, postes dan kemajuan hasil belajar siswa pada kelas ekperimen mendapatkan skor lebih tinggi dibandingkan dengan kemajuan hasil belajar pada kelas kontrol untuk setiap butir soal. Dan untuk skor kemajuan hasil belajar untuk aspek kognitif (C1, C2, dan C3) terlihat bahwa kelas eksperimen (menggunakan media power point) mendapatkan skor lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol (menggunakan media LKS).

Penggunaan media power point cocok digunakan dalam pembelajaran, karena dengan menerapkan media power point siswa tidak merasa jenuh sehingga termotivasi dan terlibat secara akif dalam proses pembelajaran.

Pada kelas kontrol guru menggunakan media LKS, pelaksanaannya di dalam kelas guru hanya memberikan lembar kegiatan siswa kemudian siswa yang mencari sendiri jawaban yang ada dalam LKS tersebut. Sehingganya siswa kurang tertarik dan kurang termotivasi dalam pembelajaran dengan media yang mereka gunakan.

Gambar

Tabel 9  Hasil Uji Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

peneliti terlebih dahulu melakukan observasi untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya dilapangan. Selain itu juga dilakukan pencarian informasi mengenai kendala yang

Penelitian ini bertujuan untuk melihat upaya pemberdayaan masyarakat melalui forum kesehatan desa dalam pencapaian cakupan jamban di Desa Jatipurus Kecamatan Poncowarno

Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa manfaat Customer Relationship Management dalam wujud membership yang meliputi financial benefits, social benefits dan structural

Akan tetapi, ternyata tidak ada perbedaan yang signifikan antara perasahaan yang menerapkan metode FIFO dengan perasahaan yang menerapkan metode Rata- rata apabila ditinjau dari

Non Aplicable PT Sateri Viscose International belum melakukan kegiatan penerimaan bahan baku, kegiatan produksi termasuk penjualan (lokal maupun ekspor)1. Bill of

Pertama, Terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran problem posing dan konvensional terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di SMP N 2

Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 dinyatakan bahwa: “Tindak Pidana Narkotika tidak lagi dilakukan secara perseorangan, melainkan melibatkan banyak