• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEUANGAN PROFORMA NOVI PUJI LESTARI,S.E.,M.M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KEUANGAN PROFORMA NOVI PUJI LESTARI,S.E.,M.M"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEUANGAN PROFORMA

NOVI PUJI LESTARI,S.E.,M.M

(2)

Proyeksi Laporan Keuangan

Proyeksi Laporan keuangan merupakan bentuk dari perencanaan keuangan.

Proyeksi akan memudahkan perusahaan melihat apa yang terjadi beberapa tahun yang akan datang.

Jenis dimensi proyeksi:

Waktu

Jangka pendek satu tahun atau kurang

Jangka panjang  dua tahun atau lebih

Satuan proyeksi

Proyeksi untuk tiap unit atau bagian organisasi

Proyeksi untuk setiap spesifik proyek

Proyeksi total perusahaan atau total proyek

(3)

Proyeksi Laporan Keuangan

Proyeksi laporan keuangan biasanya dibuat dalam beberapa skenario

Skenario sering juga disebut juga analisis sensitivitas.

Skenario yang biasanya digunakan dalam penyusunan proyeksi :

Kondisi buruk / worst case

Kondisi normal/ Normal case

Kondisi terbaik / best case

Untuk masing-masing kondisi tersebut dibuat kriteria keadaan yang dapat diamati dan terukur.

(4)

Proyeksi

Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang yang dilakukan pada saat sekarang

Harus mengetahui data masa lalu dan kondisi yang terjadi di masa lalu

Dalam melakukan proyeksi berdasarkan data masa lalu

harus diingat, bahwa di masa datang kondisi yang akan

terjadi belum tentu sama dengan kondisi yang ada di masa

lalu

(5)

Bagaimana Proses Penyusunan Proyeksi

Interaksi

Proyeksi dibuat dengan mengkombinasikan antara proposal investasi dan pilihan pendanaan yang digunakan

Pilihan alternatif / Options

Proyeksi dibuat dengan memberikan kesempatan perusahaan untuk

menentukan beberapa alternatif pilihan berdasarkan skenario yang telah ditentukan.

Kelayakan / Feasibility

Proyeksi harus dibuat dengan pertimbangan akal sehat dan sesuai dengan kondisi dan kemampuan perusahaan

(6)

Sumber Data

Laporan keuangan

Neraca

Laporan laba rugi

Arus kas

Catatan atas laporan keuangan

Kondisi konsumen dan pasar secara umum, kondisi budaya/tradisi - asumsi

Kondisi makroekonomi - asumsi

Regulasi

Target jangka pendek dan jangka panjang perusahaan secara

spesifik

(7)

Proyeksi Laporan Keuangan

1. Proyeksi penjualan

2. Pro forma laporan keuangan

3. Kebutuhan asset

4. Kebutuhan pendanaan

5. Asumsi Penyusunan Proyeksi

(8)

Proyeksi Penjualan

Semua perencanaan keuangan membutuhkan proyeksi penjualan karena penjualan merupakan titik awal aktivitas perusahaan.

Tidak ada pengetahuan yang sempurna untuk memastikan jumlah penjualan di masa mendatang karena dipengaruhi oleh:

ketidakpastian ekonomi

Pola konsumsi masyarakat yang terkadang berubah

Perkembangan teknologi

Perubahan regulasi

Setiap perusahaan memiliki sensifitas berbeda terhadap perubahan lingkungan yang terjadi

(9)

Laporan Proforma

Berisikan tentang proyeksi atas :

Neraca

Laporan laba rugi

Proyeksi penambahan asset yang diperlukan

Proyeksi penambahan dana untuk memenuhi target penjualan dan penambahan asset.

(10)

Kebutuhan Aset

Proyeksi keuangan menjelaskan tentang kebutuhan atas tambahan aset untuk mendukung proyeksi yang telah dibuat.

Peningkatan penjualan juga harus didukung peningkatan modal kerja.

(11)

Kebutuhan Pendanaan

Proyeksi keuangan akan memasukkan jumlah kebutuhan dana yang digunakan untuk mencapai pertumbuhan penjualan dan target laba yang telah ditetapkan

Kebijakan dividen dan struktur pendanaan perusahaan akan mempengaruhi jumlah dana yang dibutuhkan.

Jika tidak ada dana baru yang diharapkan dapat diperoleh

melalui utang, maka perusahaan harus mempertimbangkan untuk

menerbitkan tambahan saham atau jenis pendanaan lainnya.

(12)

Langkah dalam menyusun Pro Forma Balance Sheet:

1.

Tentukan korelasi item-item dalam neraca terhadap penjualan

 hitung dalam prosentase.

2.

Kalikan prosentase tersebut dengan proyeksi penjualan untuk mendapatkan nilai item-item dalam neraca pada tahun proyeksi.

3.

Jika tidak terdapat korelasi antara item dalam neraca dengan

penjualan maka nilai dalam neraca tahun sebelumnya dianggap

sama dengan tahun proyeksi.

(13)

Langkah dalam menyusun Pro Forma Balance Sheet:

4. Hitung proyeksi retained earnings

5. Tambahkan asset untuk mendukung proyeksi penjualan yang ditetapkan.

Utang dan modal ditentukan dengan melihat perbedaan antara total asset dan pendanaan yang telah tersedia.

6. Hitung EFN

(14)

CONTOH

PT. Rosana berencana untuk membeli mesin baru/ Mesin tersebut dapat meningkatkan penjualan dari 20 milyar menjadi 22 milyar (10%).

Perusahaan menetapkan asumsi bahwa aset dan utang akan berubah sejalan dengan pertumbuhan penjualan. Profit margin sebesar 10% dan dividend-payout ratio 50%.

Bagaimana proyeksi Neraca Perusahaan?

(15)

Contoh

Current Balance Sheet Pro forma Balance Sheet (millions)

Explanation

Current assets $6 $6.6 30% of sales

Fixed assets $24 $26.4 120% of sales

Total assets $30 $33 150% of sales

Short-term debt $10 $11 50% of sales

Long-term debt $6 $6.6 30% of sales

Common stock $4 $4 Constant

Retained Earnings $10 $11.1 Net Income

Total financing $30 $32.7

$300,000 Funds needed

(millions)

(16)

Menentukan EFN dengan

Metode Prosentase Penjualan

Jumlah EFN untuk proyeksi 10% pertumbuhan penjualan

Sales = Projected change in sales = $2 million

) 1

( Sales) Projected

( ΔSales Sales

Sales Debt Sales

Assets

d

p   

   

  

5 . 20 1

$ 30 Sales $

Sales Assets

   

   8 . 0

20

$ 16

$ Sales

Debt     

  

000 , 300

$

1 . 1

$ 4

. 1

$

) 5 . 0 22

$ 10 . 0 ( ) 2

$ 80 . 0 ( ) 2

$ 5 . 1 (

) 1

( Sales) Projected

( ΔSales Sales

Sales Debt Sales

Assets

m m

m m

m

d p

 



(17)

Penentu Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan bagian yang penting dalam membuat proyeksi

Untuk mendukung pertumbuhan diperlukan tambahan aset.

Tambahan aset akan dievaluasi dengan model capital budgeting (NPV, payback period, IRR)

Untuk merekonsiliasikan hal tersebut maka pertumbuhan harus dianggap sebagai tujuan antara untuk mencapai nilai perusahaan yang tinggi.

Jika perusahaan menerima project dengan NPV negatif, tingkat pertumbuhan dapat tercapai tetapi pemegang saham justru

akan mengalami penurunan nilai kekayaan.

(18)

Penentu Pertumbuhan

Terdapat hubungan antara kemampuan perusahaan untuk berkembang dan kebijakan pendanaan, jika perusahaan tidak menambah saham atau pendanaan jangka

panjangnya.

Sustainable Growth Rate dalam penjualan dapat dihitung dengan rumus :

T = ratio of total assets to sales p = net profit margin on sales d = dividend payout ratio

) 1

( ) 1

( (

) 1

( ) 1

(

0

E

d D p

T

E d D

p S

S

 

(19)

Penggunaan Sustainable Growth Rate

Kreditur dapat membandingkan tingkat pertumbuhan aktual dengan sustainable growth rate.

Jika actual growth rate lebih tinggi dibandingkan dengan sustainable growth rate, perusahaan memiliki risiko tidak memiliki dana, sehingga kreditur akan menetapkan uang muka, perjanjian kredit yang lebih ketat.

(20)

Meningkatkan

Sustainability Growth Rate

Mengeluarkan saham baru

Meningkatkan utang

Mengurangi dividen payout ratio

Meningkatkan profit margin

Mengurangi rasio kebutuhan asset  meningkatkan efisiensi penggunaan asset.

(21)

Kelemahan dalam

Model Proyeksi Keuangan

Model Proyeksi Keuangan tidak mengindikasikan kebijakan keuangan mana yang paling baik, namun hanya

menggambarkan beberapa alternatif kondisi

Banyak simplifikasi dari keadaan sebenarnya sedangkan

keadaan sebenarnya dapat berubah menjadi hal yang tidak diduga sebelumnya

Tanpa perencanaan jangka pendek perusahaan seperti dalam laut yang berombak tanpa kemudi untuk pegangan.

Perencanaan keuangan harus diterjemahkan dalam detail

anggaran keuangan dan operasi.

(22)

Model Proyeksi

Proyeksi keuangan berdasarkan proyeksi penjualan merupakan contoh proyeksi sederhana.

Perusahaan dapat membuat proyeksi dengan lebih detail dengan memperhatikan:

Target rasio-rasio keuangan untuk menentukan item-item dalam laporan keuangan

Memperhatikan kapasitas sumber daya yang dimiliki seperti tenaga kerja, mesin, ruang kantor, peralatan.

Tidak semua item dalam laporan keuangan memiliki hubungan linear dengan penjualan

Target pertumbuhan dan efisiensi yang diinginkan oleh manajemen

Asumsi yang dibuat harus cukup realistis

(23)

Kesimpulan

Perencanaan keuangan mengharuskan perusahaan berpikir tentang masa depan dan menyusun proyeksi

Penyusunan proyeksi meliputi

Mengembangan model keuangan perusahaan

Menjelaskan skenario yang berbeda di masa mendatang dari kondisi terburuk sampai dengan kondisi terbaik.

Menggunakan model untuk mengkonstruksi proforma laporan keuangan

Menjalankan model dengan beberapa skenario yang berbeda (analisis sensitivitas)

Mengevaluasi implikasi dari perencanaan strategis.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berjudul “Persepsi Masyarakat Kota Medan Terhadap Brand Medan Rumah Kita”, tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat Medan

Adanya nilai Creatine Kinase-Myocardial Band (CK-MB) yang normal pada pasien penyakit jantung koroner di RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung disebabkan pasien selalu

Selanjutnya, industri pangan harus mempunyai rencana dan langkah yang diperlukan untuk mencegah atau untuk meminimalkan risiko, termasuk menyusun prosedur

Penulis mengunjungi Istana Tampaksiring pada Maret 1999, dengan tujuan agar bisa memotret lanskap Pura Tirta Empul dari tebing sisi timur Gedung Wisma Negara,

[r]

Suatu sistem instalasi listrik dinyatakan andal bilaoperasi sistem kelistrikan dapat bekerja dalam waktu yang cukup lama dan bila terjadiganngguan dapat dengan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 6 September 2018 di kelas VI dengan jumlah siswa 30 siswa. Dalam hal ini

Berdasarkan hasil wawancara dan studi dokumentasi SD Negeri Karangrejek II dalam mengimplementasikan Kurikulum 2103 ternyata kurikulum yang disusun SD Negeri Karangrejek II