• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang Pemilihan Topik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang Pemilihan Topik"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Topik

Puskesmas Brondong dengan jumlah penduduk sebanyak 69575 jiwa, setiap tahunnya melakukan beberapa kegiatan survei untuk mengetahui permasalahan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya yakni Kecamatan Brondong. Salah satunya yaitu hipertensi, permasalahan kesehatan satu ini termasuk ke dalam penyakit yang tidak terlihat pemicunya dan beberapa penderitanya kemungkinan tidak menyadari sedang mengidap penyakit ini. Hipertensi merupakan penyakit naiknya tekanan darah di atas normal saat pemeriksaan tensi darah dan normalnya >140/90 mmhg. Penyakit ini sering dianggap sepele namun bisa berakibat fatal, maka dari itu puskesmas menjalankan berbagai kegiatan survei untuk menemukan secara dini pasien yang terkena hipertensi.

Kegiatan survei tersebut diantaranya adalah SMD ( Survei Mawas Diri) dan IKH (Identifikasi Kebutuhan dan Harapan) yang dilakukan dengan sistem random pada 3650 responden dan survei PIS PK (Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga) dilakukan pada semua masyarakat. Dari hasil survei SMD dan IKH yang dilakukan di tahun 2019 pada dasarnya masyarakat Brondong sudah paham dan sadar adanya penyakit hipertensi, rokok dapat memicu penyakit hipertensi (98%, SMD) dan penderita hipertensi melakukan pengobatan di Puskesmas (96%, IKH).

Pada data hasil survei PIS PK menunjukkan bahwa masih adanya penderita hipertensi di wilayah Kecamatan Brondong yang tidak berobat secara teratur di Puskesmas, data ini juga dapat diakses melalui link https://jatim.keluargasehat.kemenkes.go.id/brondong dengan hasil yang selalu berubah setiap awal bulan dikarenakan kegiatan survei masih berjalan. Survei PIS PK merupakan inovasi dari bapak Presiden Jokowi yang sudah berjalan sejak tahun 2017 hingga sekarang. Survei ini dilakukan dengan cara melakukan kunjungan ke rumah warga dan melakukan pendataan secara langsung di masyarakat dengan 12 indikator yang harus dilakukan, pendataan diantaranya adalah penderita hipertensi yang berobat secara teratur.

(2)

2

Melalui kegiatan ini juga dilakukan screening penyakit hipertensi dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah pada masyarakat usia di atas 15 tahun yang ada di setiap rumah di wilayah Puskesmas Brondong yang bertujuan untuk mengetahui adanya masyarakat yang mempunyai penyakit hipertensi.

POLISI BRO (Populasi Peduli Hipertensi Brondong) yang dibentuk pada tahun 2019 ini merupakan inovasi puskesmas dalam bentuk kelompok budaya kinerja yang menjalankan kegiatan dari hasil survei PIS PK terhadap penderita hipertensi yang tidak berobat secara teratur. Diketuai oleh dr. Panjumi Khoirida dengan anggota inti yang berjumlah empat orang. Sejak terbentuknya kelompok ini muncul inovasi lainnya yang digunakan untuk perpanjangan tangan usaha pendataan calon pasien hipertensi di wilayah Brondong dan sekitarnya.

Inovasi tersebut adalah terbentuknya WARSI (warung hipertensi) dan terbentuk di tahun yang sama dan dalam pengembangannya warung ini sudah tersebar di lima tempat yang berbeda. WARSI digunakan untuk penjaringan pasien hipertensi, warung ini difasilitasi alat pengukur tekanan darah digital sehingga pelanggan yang datang bisa melakukan tes secara mandiri. Ketika tekanan darah terdeteksi tidak normal, pemilik warung akan menyediakan makanan sesuai dengan kondisi pelanggannya. Setelah tes tekanan darah itu pelanggan juga mengisi buku register yang sudah disiapkan sebagai data tertulis, data tersebut akan diberikan kepada kelompok POLISI BRO untuk ditindak lanjuti.

Selama adanya WARSI, kelompok POLISI BRO cukup terbantu karena dapat memperluas jangkauannya dan meningkatkan pasien penderita hipertensi untuk berobat.

Data PIS PK yang tercatatat di situs https://jatim.keluargasehat.kemenkes.go.id/brondong tertanggal 30 Oktober 2020 ada sekitar 511 penderita, ada 470 pasien yang berobat teratur di tahun 2019 dan peningkatan di tahun 2020 ada sebanyak 952 pasien yang berobat dari 992 pasien yang terdata. Disisi lain ada juga pasien dari pelanggan warsi yang tidak mengisi buku register yang mengakibatkan pihak puskesmas sulit menghubungi mereka.

Ditambah dengan adanya Pandemi Covid-19 yang datang di awal tahun 2020 mengakibatkan warung ini tutup sementara dalam waktu yang cukup lama.

Faktor lain juga cukup mempengaruhi yakni masih tingginya jumlah pasien hipertensi yang belum terdeteksi, tidak teratur berobat, masih banyaknya yang merokok, pelayanan yang kurang aktif, dan rendahnya kunjungan prolanis ke Puskesmas Brondong.

(3)

3

Selain itu pada tahun 2020, pihak puskesmas sudah membuka poli khusus Hipertensi dan Diabetes Melitus sebagai penanganan khusus bagi pasiennya, karena para pengidap hipertensi ini adalah mereka yang berpotensi cukup tinggi tertular penyakit lainnya tak terkecuali Covid-19.

Dipahami dari penjelasan diatas, Puskesmas Brondong mengharapkan suatu media baru yang dapat membantu mereka dalam menginformasikan, mengedukasi dan mempersuasif masyarakat yang sedang menderita penyakit hipertensi untuk bertindak secara promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara teratur ke puskesmas maupun secara mandiri di kedepannya. Kurangnya media kreatif yang mengimbangi dari beberapa media sosial yang dimiliki puskesmas seperti web resmi puskesmas, instagram, facebook, dan youtube yang juga menjadi salah satu alasan lainnya.

Maka dari itu muncul lah ide pembuatan program radio berbasis podcast yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Inovasi baru khususnya di antara puskesmas se-Kabupaten Lamongan ini berguna sebagai media peningkatan informasi serta edukasi dengan jangkauan yang lebih efisien bagi masyarakat Brondong serta lainnya. Dengan adanya inovasi ini, maka dapat meningkatkan kunjungan masyarakat untuk berobat secara teratur ke Puskesmas Brondong.

Dalam pembuatan program radio yang berbasis podcast ini, tentu membutuhkan peralatan rekaman dan ruangan podcast serta tim produksi. Peralatan yang dibutuhkan akan menyesuaikan dengan jenis podcast ini, dimana PODKESMAS BRO masuk ke dalam jenis podcast wawancara yang terdiri dari penyiar dan narasumber. Maka dari itu, peralatan rekamannya berupa set alat podcast yang terdiri dari dua mic dan satu mixer serta laptop untuk perekamannya. Kemudian untuk ruangan podcast akan berlokasi di Puskesmas Brondong itu sendiri.

Pembentukan tim produksi sangatlah penting, dimana setiap crew memiliki tanggung jawab atas tugasnya masing-masing. Crew tim produksi untuk program ini setidaknya harus diisi beberapa peran seperti general manager, producer, program director, editor, music director dan sound engineer. Semua peran tersebut sangat dibutuhkan dalam mewujudkan program ini termasuk salah satunya yaitu editor.

Kontribusi editor dibutuhkan dalam merealisasikan hasil akhir dari podcast agar layak untuk didengarkan oleh khalayak ramai khususnya masyarakat Kecamatan Brondong.

(4)

4 1.1.2 Analisis Situasi

Data yang sudah kami dapatkan akan dikategorisasikan dalam analisis SWOT dan setelahnya akan digabungkan dalam MATRIX SWOT, untuk menemukan poin baru pengembangan program yang akan dibuat dengan acuan based on data. SWOT terdiri dari strength yang berarti kekuatan, weakness yang berarti kelemahan, threat yang berarti ancaman, dan opportunity yang berarti kesempatan. Analisis menggunakan SWOT akan mempermudah kami sebagai peneliti untuk mengetahui temuan penting dalam latar belakang yang sudah dijabarkan.

Strengths (S) Weaknesses (W)

- Puskesmas memiliki POLISI BRO sebagai pendata peduli hipertensi wilayah Brondong dan sekitarnya

- Memiliki infrastruktur serta sumber daya manusia

- Memiliki fasilitas media sosial pribadi puskesmas

- Kemauan puskesmas untuk berinovasi dalam tujuan memajukan kesehatan masyarakatnya

- Dibukanya poli khusus penangan hipertensi dan diebetes melitus di tahun 2020

- WARSI satu-satunya program yang dibuat POLISI BRO

- Media kreatif yang masih kurang dan belum cukup menarik

- Informasi hanya akan didapatkan jika pasien di screening dan datang ke puskesmas

- Calon pasien sulit ditemui saat ada pendataan

- Adanya beberapa faktor yang membuat pasien tidak mudah datang ke puskesmas

(5)

5

Opportunities (O) Threats (T)

- Covid-19 yang mengaharuskan mengurangi orang bertemu

- Jangkauan informasi akan meluas

- Dapat didengarkan kapanpun dan dimanapun

- Ragam informasi tentang hipertensi yang menarik setiap episodenya

- Program baru yang hadir di lingkungan pedesaan terutama bagi mereka yang diatas 35 tahun.

Tabel 1.1 Analisis SWOT Puskesmas Brondong

Dari analisis SWOT Puskesmas Brondong di atas, analisis dapat ditarik dan digabungkan ke dalam MATRIX SWOT sebagai berikut.

a. SO (S3,01) yakni fasilitas kepemilikan media sosial pribadi ini dapat digunakan dengan lebih baik dalam penyebaran informasi yang dibutuhkan masyarakat dan dapat mengurangi pertemuan banyak orang di kondisi pandemi seperti saat ini.

b. ST (S1,T1) yakni adanya MAS BRO di puskesmas dan program baru ini akan mempermudah anggota MAS BRO untuk memberikan informasi penting secara serentak meskipun kalangan diatas 35th harus diberikan arahan untuk mempermudah mendapatkan informasi mengenai hipertensi.

c. WO (W4,O2) yakni dapat mempermudah calon pasien untuk mendeteksi dini secara mandiri apakah dirinya mengalami hipertensi atau tidak dengan mendengarkan informasi dalam podcast yang akan direalisasikan ini.

d. WT (W3,T1) yakni membuat jangkauan informasi untuk deteksi dini maupun informasi penting lainnya yang berhubungan dengan hipertensi dapat di sebarluaskan melalu program baru ini yang disebut podcast.

(6)

6 1.1.3 Alasan Mengapa TA Harus Dilakukan

Hasil data dari PIS PK pada tahun 2020 yang dapat diketahui melalui https://jatim.keluargasehat.kemenkes.go.id/brondong, menunjukkan bahwa masih adanya pasien hipertensi di wilayah Kecamatan Brondong yang tidak teratur berobat ke puskesmas. Kurangnya media informasi seputar penyakit hipertensi juga ikut berpengaruh dalam ketidakteraturan pasien untuk berobat. Maka dari itu dibutuhkan inovasi baru yang dapat memberikan informasi serta edukasi secara efisien seputar penyakit hipertensi, agar masyarakat tergerak untuk berobat ke puskesmas tanpa rasa khawatir.

Bersamaan dengan adanya tugas akhir karya radio yang dipilih ini, menjadi pembuka jalan kerjasama antara Aladin Production dengan Puskesmas Brondong untuk mewujudkan inovasi baru dalam menyampaikan informasi seputar kesehatan khususnya hipertensi. Inovasi ini berupa program radio berbasis podcast yang dinamai PODKESMAS BRO, akronim dari Podcast Puskesmas Brondong. Ide program ini selain karena berlandaskan atas kebutuhan masyarakat yang sudah dijelaskan di atas, juga karena adanya pandemi Covid-19 di awal tahun 2020 yang mengharuskan mengurangi kontak fisik. Dengan adanya program podcast ini maka informasi dan edukasi yang harus disampaikan pun dapat tersampaikan dengan cukup baik walaupun di masa pandemi seperti sekarang ini.

1.1.4 Identifikasi Masalah atau Kebutuhan

Ada beberapa masalah yang menjadi tolak ukur tim produksi Aladin Production bersama Puskesmas Brondong sehingga membuat program PODKESMAS BRO ini.

Selain karena masih adanya pasien yang tidak berobat secara teratur ke puskesmas dan masih ada yang belum terdeteksi dalam screening pendataan pasien hipertensi, juga karena belum terpenuhinya kebutuhan akan informasi dan edukasi bagi pasien hipertensi maupun masyarakat umum.

Kemudian dalam merealisasikan PODKESMAS BRO, harus diketahui bahwa program ini tidak akan lepas dari peran tim produksi, salah satunya yaitu peran dari editor yang menjalankan tugasnya agar dapat menghasilkan program yang ideal dengan

(7)

7

kebutuhan tersebut. Sehingga memunculkan rumusan masalah sebagai berikut :

“Bagaimana langkah-langkah melakukan editing dalam produksi PODKESMAS BRO di Puskesmas Brondong.”

1.2 Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan tugas akhir karya radio berbasis podcast ini adalah untuk memperoleh pengalaman praktek sebagai editor dalam produksi PODKESMAS BRO di Puskesmas Brondong.

1.3 Manfaat

Diharapkan dengan adanya program radio berbasis podcast “PODKESMAS BRO” ini, dapat memberi manfaat kepada banyak pihak berupa :

1. Manfaat Akademis

a) Memberikan pemahaman tentang peran editor dalam produksi program radio berbasis podcast serta dapat memberikan referensi kepada pembuat karya selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a) Menambah media baru untuk menyebarluaskan informasi dan edukasi seputar kesehatan di tengah pandemi Covid-19 ini, sehingga Puskesmas Brondong tetap dapat mensosialisasikan banyak hal yang berkaitan dengan kesehatan termasuk penyakit Hipertensi.

b) Dengan adanya podcast “PODKESMAS BRO” ini masyarakat dapat bersikap dan bertindak secara promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara teratur ke puskesmas maupun secara mandiri untuk kedepannya.

c) Meningkatkan mutu dan kualitas Puskesmas Brondong dengan menambah wawasan tentang Radio/Podcast untuk kemajuan pelayanan puskesmas secara online.

Gambar

Tabel 1.1 Analisis SWOT Puskesmas Brondong

Referensi

Dokumen terkait

untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah dibuat berdasarkan arus kas yang didiskontokan dari liabilitas

 Biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal yang membuat produk itu dari pada banyak perusahaan.. Barrier

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan manajemen strategi untuk mengetahui lingkungan perusahaan

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Emisi surat utang korporasi di pasar domestik selama Januari 2018 mencapai Rp7,67 triliun atau naik 2,84 kali dibandingkan dengan Januari 2018, berdasarkan data oleh

Tinea pedis adalah infeksi dermatofita pada kaki terutama mengenai sela jari kaki dan telapak kaki, dengan lesi terdiri dari beberapa tipe, bervariasi dari ringan, kronis

algoritma kompresi LZW akan membentuk dictionary selama proses kompresinya belangsung kemudian setelah selesai maka dictionary tersebut tidak ikut disimpan dalam file yang