• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra-Siklus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra-Siklus"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra-Siklus

Observasi Pra-Siklus dilaksanakan tanggal 17 Maret 2015 di kelas X IIS 4 pada sub materi invertebrata dalam satu kali pertemuan selama 3 jam pelajaran (3x45 menit). Metode pembelajaran yang digunakan adalah tanya jawab, diskusi kelompok untuk mengerjakan LKS yang berisi soal-soal tentang materi invertebrata, dan presentasi jawaban soal yang telah dikerjakan. Observasi dilakukan oleh 5 orang observer dengan cara mencatat seluruh percakapan antara peserta didik dan guru serta antar peserta didik selama proses pembelajaran ke dalam lembar observasi. Analisis pertanyaan dilakukan dengan menyeleksi pertanyaan yang teridentifikasi selama proses pembelajaran. Analisis pertanyaan menggunakan rubrik kuantitas dan kualitas sesuai Taksonomi Bloom berdasarkan dimensi pengetahuan dan proses berpikir.

Hasil analisis berdasarkan percakapan menunjukkan bahwa peserta didik kurang aktif untuk mengajukan pertanyaan, yaitu hanya 23.33% dari keseluruhan jumlah peserta didik yang mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran. Pertanyaan yang teridentifikasi berjumlah 14 pertanyaan.

Hasil analisis pertanyaan peserta didik berdasarkan Taksonomi Bloom pada dimensi pengetahuan berada pada tingkatan faktual dan konseptual, sedangkan berdasarkan proses berpikir berada pada tingkatan C2. Pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik merupakan pertanyaan klarifikasi tentang materi yang telah dipelajari. Hasil wawancara bersama guru biologi menyatakan bahwa kelas X IIS 4 cenderung kurang aktif untuk mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran, sehingga berdasarkan hasil observasi Pra-Siklus dan wawancara dengan guru biologi, dipilih kelas X IIS 4 untuk ditingkatkan kuantitas dan kualitas pertanyaan peserta didiknya. Jumlah pertanyaan peserta didik berdasarkan dimensi pengetahuan dan proses berpikir kegiatan Pra-Siklus disajikan pada Tabel 4.1.

(2)

commit to user

Tabel 4.1. Jumlah Pertanyaan Peserta Didik Pada Dimensi Pengetahuan dan Proses Berpikir Kegiatan Pra-Siklus

Dimensi Pengetahuan

Tingkatan Proses Berpikir

Pertanyaan Peserta Didik

Jumlah % Faktual C1 0 0 C2 3 21.43 C3 0 0 C4 0 0 C5 0 0 C6 0 0 Konseptual C1 0 0 C2 11 78.57 C3 0 0 C4 0 0 C5 0 0 C6 0 0 Prosedural C1 0 0 C2 0 0 C3 0 0 C4 0 0 C5 0 0 C6 0 0 Metakognisi C1 0 0 C2 0 0 C3 0 0 C4 0 0 C5 0 0 C6 0 0 Jumlah 14 100

Berdasarkan Tabel 4.1, kuantitas pertanyaan peserta didik yang teridentifikasi pada kegiatan Pra-Siklus adalah 14 pertanyaan, sedangkan dimensi pengetahuan dan proses berpikir yang menunjukkan kualitas pertanyaan teridentifikasi pada dimensi faktual C2 dan konseptual C2. Pertanyaan faktual C2 sebesar 21.43% dan pertanyaan konseptual C2 sebesar 78.57%. Pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik didukung dengan data sebaran kuantitas dan kualitas pertanyaan yang diajukan peserta didik secara individu. Sebaran kuantitas dan kualitas pertanyaan peserta didik pada dimensi pengetahuan dan proses berpikir pembelajaran Pra-Siklus secara detail dilihat di Gambar 4.1.

(3)

commit to user M et ak o g n is i C6 C5 C4 C3 C2 C1 P ro se d u ra l C6 C5 C4 C3 C2 C1 K o n se p tu al C6 C5 C4 C3 C2 2 2 3 2 2 C1 F ak tu al C6 C5 C4 C3 C2 2 1 C1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Nomor Absen

Gambar 4.1. Sebaran Kuantitas dan Kualitas Pertanyaan Peserta Didik Pada Dimensi Pengetahuan dan Proses Berpikir Pra-Siklus

Gambar 4.1 menunjukkan kuantitas dan kualitas pertanyaan peserta didik yang teridentifikasi pada proses berpikir rendah yaitu C1 (mengingat) dan C2 (memahami) (Khan & Inamullah, 2011). Proses berpikir divisualisasikan dalam bentuk pertanyaan, sehingga perlu ada perubahan proses pembelajaran yang meningkatkan kualitas pertanyaan menjadi proses berpikir tingkat tinggi dari C3 (mengaplikasi) sampai dengan C6 (mencipta) yang dilakukan melalui penerapan model PBL, sehingga berdasarkan hasil analisis Pra-Siklus model PBL diterapkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pertanyaan peserta didik dalam pembelajaran Biologi di kelas X IIS 4.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Setiap Siklus 1. Siklus I

Siklus I diselesaikan dalam dua kali pertemuan pada Tanggal 7 dan 21 April 2015. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan Siklus I adalah 4 jam pelajaran (4x45 menit). Materi Siklus I adalah komponen penyusun ekosistem dan interaksi. Model pembelajaran yang diterapkan pada

S eb ar an K u al it as d an k u an ti ta s P er ta n y aa n P esert a D id ik p ad a D im en si P en g et ah u an d an P ro se s B er p ik ir

(4)

commit to user

kegiatan Siklus I adalah model PBL. Pertemuan pertama dilaksanakan dari kegiatan apersepsi sampai dengan fase meeting the problem, problem analysis and learning issues,discovery and reporting. Pertemuan kedua digunakan untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran pada fase solution presentation and evaluation dan overview, integration and evaluation.

Kegiatan pembelajaran yang direncanakan dimulai dengan pengamatan fenomena tentang semua komponen yang terdapat di dalam pot yang telah lama. Peserta didik mengidentifikasi isi pot dan mencabut tanaman yang berada di dalam pot untuk menemukan keterkaitan antara tanah dan tanaman. Guru meminta peserta didik menyebutkan faktor yang diperlukan tanaman agar tetap hidup untuk menemukan topik pembelajaran, yaitu komponen penyusun ekosistem dan interaksi.

Kegiatan apersepsi dilanjutkan dengan share hasil tugas pengamatan yang telah dilakukan oleh peserta didik secara individu di lokasi pengamatan sungai, sawah, kolam dan halaman. Guru meminta peserta didik beropini tentang perbedaan komponen penyusun ekosistem saat musim hujan (hasil pengamatan) dan musim kemarau. Peserta didik diharapkan beropini bahwa komponen penyusun ekosistem saat musim hujan dan kemarau berbeda. Tanaman padi, katak, keong yang menjadi contoh dari komponen biotik ekosistem sawah memiliki jumlah lebih banyak saat musim hujan. Tanah sawah terlihat kering saat musim kemarau dan tanaman padi banyak mengalami kekeringan. Ekosistem sawah yang kering saat musim kemarau menjadikan komponen biotik seperti katak dan keong jarang dijumpai pada musim kemarau, karena kondisi lingkungan tidak sesuai. Langkah selanjutnya adalah peserta didik menyusun permasalahan berdasarkan hasil pengamatan di lokasi sungai, sawah, kolam dan halaman yang dilakukan. Peserta didik menentukan rumusan masalah yang digunakan sebagai dasar kegiatan penyelidikan dan dasar pembentukan jumlah kelompok seperti Tabel 4.2.

(5)

commit to user

Tabel 4.2. Rumusan Masalah yang Dipilih Pada Fase Problem Analysis and Learning Issues Sesuai Rencana Pembelajaran RPP Siklus I

No. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah komponen penyusun ekosistem dan interaksi yang terjadi di dalam ekosistem sawah saat musim kemarau?

2. Bagaimanakah komponen penyusun ekosistem dan interaksi yang terjadi di dalam ekosistem halaman saat musim kemarau?

3. Bagaimanakah komponen penyusun ekosistem dan interaksi yang terjadi di dalam ekosistem kolam saat musim kemarau?

4. Bagaimanakah komponen penyusun ekosistem dan interaksi yang terjadi di dalam ekosistem sungai saat musim kemarau?

5. Bagaimanakah cara mengatasi pertambahan jumlah komponen keong di sawah? 6. Bagaimanakah cara mengatasi pertambahan jumlah komponen tikus di sawah? 7. Bagaimanakah cara mengatasi pertambahan jumlah komponen wereng di sawah? 8. Bagaimanakah cara mengatasi pertambahan jumlah komponen nyamuk di halaman?

Berdasarkan rumusan masalah pada Tabel 4.2, peserta didik membagi diri ke dalam kelompok sejumlah rumusan masalah yang dipilih. Kegiatan

penyelidikan dilaksanakan setelah peserta didik menyusun dan

mempresentasikan rencana penyelidikan secara kelompok. Pelaksanaan kegiatan penyelidikan disesuaikan dengan hasil rencana penyelidikan yang telah disusun oleh peserta didik. Kegiatan penyelidikan diakhiri dengan menyimpulkan solusi permasalahan, mempresentasikan hasil kegiatan penyelidikan yang telah dilakukan kelompok masing-masing dan evaluasi kegiatan pembelajaran.

a. Perencanaan

Perencanaan pembelajaran Siklus I dimulai dengan menyusun perangkat pembelajaran dan instrument penelitian. Perangkat pembelajaran berupa RPP materi ekosistem dan interaksi (Lampiran 1b), serta LKS

(Lampiran 1c) yang disusun dengan berkolaborasi bersama guru. Instrumen

penelitian berupa lembar observasi (Lampiran 2b) dan pedoman observasi

(Lampiran 2a) untuk mencatat seluruh percakapan peserta didik dan guru

selama proses pembelajaran, lembar keterlaksanaan fase PBL (Lampiran 2c), serta lembar wawancara dan pedoman wawancara peserta didik (Lampiran

2d). Perangkat pendukung implementasi kegiatan Siklus I yang perlu

(6)

commit to user

observer minimal sesuai dengan jumlah kelompok yang dibentuk berdasarkan kegiatan pembelajaran dalam RPP, yaitu 8 kelompok.

b. Pelaksanaan Tindakan 1) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan pembelajaran Siklus I dimulai dari kegiatan apersepsi dengan menunjukkan pot tanaman yang telah lama untuk memunculkan pertanyaan peserta didik terhadap fenomena yang ditampilkan. Guru meminta perwakilan peserta didik untuk mengidentifikasi isi pot dan beropini tentang keterkaitan dan hubungan antara tanaman, tanah dan cacing yang terdapat di dalam pot. Salah satu perwakilan peserta didik diminta guru untuk mencabut tanaman yang berada di dalam pot dan beropini tentang keadaan tanaman setelah dicabut untuk menunjukkan keterkaitan antara tanaman dan tanah, setelah itu peserta didik diarahkan oleh guru untuk beropini tentang semua faktor yang diperlukan tanaman agar tetap hidup. Kegiatan apersepsi berlangsung selama 12 menit dan dilanjutkan dengan share hasil tugas pengamatan yang telah dilakukan peserta didik selama 23 menit. Share hasil tugas pengamatan dilakukan untuk menemukan topik pembelajaran, yaitu komponen ekosistem dan interaksi. Hasil tugas pengamatan peserta didik dilengkapi dengan perumusan masalah di lokasi masing-masing yang sekaligus menjadi awal fase pertama model PBL, yaitu meeting the problem.

Meeting the problem merupakan fase pertama model PBL yang dimulai dengan merumuskan masalah. Meeting the problem berlangsung selama 6 menit. Guru mengarahkan perumusan masalah peserta didik dengan menunjukkan fenomena dari gambar sawah di musim penghujan dan musim kemarau, tanpa meninjau kembali hasil pengamatan yang telah diperoleh peserta didik. Guru seharusnya memberikan arahan kepada peserta didik bahwa hasil pengamatan yang diperoleh merupakan kondisi ekosistem di musim penghujan. Gambar yang ditampilkan merupakan gambar ekosistem saat musim kemarau untuk mempermudah visualisasi peserta didik tentang kondisi ekosistem di musim kemarau, karena pengamatan dilakukan saat musim penghujan. Peserta didik selanjutnya diminta untuk menyebutkan

(7)

commit to user

permasalahan dan tujuan pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan.

Permasalahan yang telah disusun oleh peserta didik selanjutnya dipilih dan diseleksi sesuai dengan core kurikulum melalui fase problem analysis and learning Issues. Problem analysis and learning Issues berlangsung selama 6 menit. Permasalahan disusun oleh peserta didik berdasarkan identifikasi fenomena tentang semua komponen yang terdapat di dalam pot yang telah lama, serta fakta tentang komponen penyusun ekosistem dan interaksi yang diperoleh saat kegiatan pengamatan di lingkungan masing-masing. Permasalahan yang dipilih peserta didik pada Siklus I kurang sesuai dengan permasalahan yang terdapat pada rencana kegiatan pembelajaran. Jumlah permasalahan yang tertulis dalam rencana kegiatan pembelajaran adalah 6 permasalahan, sedangkan saat pelaksanaan dipilih 8 permasalahan seperti pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Permasalahan yang Dipilih Peserta Didik Pada Fase Problem Analysis and Learning Issues Siklus I

No. Pertanyaan

1. Bagaimanakah cara mengatasi tanah yang tandus di musim kemarau? 2. Apakah yang menyebabkan tanaman mati di musim kemarau? 3. Mengapakah tanah yang kering di musim kemarau tidak bisa ditanami? 4. Apakah terdapat zat hara di tanah yang kering?

5. Apakah perbedaan tanaman yang hidup di lahan subur dan di lahan kering saat musim kemarau? 6. Bagaimanakah cara mengatasi tanah kering saat musim kemarau?

7. Bagaimanakah tanaman bisa mengalami kematian saat musim kemarau? 8. Apakah pengaruh hama terhadap komponen ekosistem lain?

Jumlah pertanyaan yang telah dipilih peserta didik pada Tabel 4.3 digunakan sebagai dasar pembentukan kelompok. Tahap selanjutnya adalah melengkapi tujuan pembelajaran sesuai dengan permasalahan yang telah dipilih, namun tujuan pembelajaran pada Siklus I tidak disebutkan oleh peserta didik, justru disebutkan oleh guru. Guru meminta peserta didik untuk menyusun rencanaan kegiatan penyelidikan yang menjadi awal dari fase discovery and reporting.

Discovery and reporting merupakan fase ketiga model PBL yang berlangsung selama 88 menit dan terdiri dari kegiatan perencanaan

(8)

commit to user

penyelidikan. Kegiatan perencanaan disusun secara berkelompok oleh peserta didik dengan menggunakan LKS yang terdiri dari rumusan masalah, tujuan, hipothesis dan prosedur kerja. Peserta didik diminta untuk berdiskusi menentukan metode dan cara yang tepat untuk memecahkan permasalahan yang diperoleh, serta menggunakan sumber informasi yang tepat untuk mendesain kegiatan penyelesaian masalah. Hasil rancangan kegiatan

penyelidikan yang telah disusun oleh kelompok masing-masing

dipresentasikan di kelas secara berurutan. Setiap kelompok diberikan waktu selama 5 menit untuk menyampaikan hasil perencanaan, sedangkan kelompok lain berhak untuk memberikan masukan, tanggapan, saran ataupun kritik untuk menyempurnakan perencanaan kegiatan penyelidikan.

Rencana kegiatan penyelidikan yang telah dibuat pada Siklus I dilakukan dengan cara praktikum oleh seluruh kelompok. Guru menyempurnakan rencana kegiatan penyelidikan dengan mengarahkan peserta didik untuk menentukan indikator pengamatan, waktu pengamatan, serta sumber referensi yang digunakan melalui kegiatan tanya jawab. Presentasi rencana kegiatan penyelidikan merupakan kegiatan akhir pada pertemuan pertama. Kegiatan penyelidikan yang telah disampaikan selanjutnya dilaksanakan dalam fase solution presentation and reflection.

Kegiatan penyelidikan pada fase solution presentation and reflection dilakukan dalam bentuk penugasan karena keterbatasan waktu. Peserta didik melakukan tugas penyelidikan selama satu minggu dan melengkapi LKS dengan data pengamatan serta pembahasan berdasarkan hasil data yang diperoleh. Hasil penyelidikan selanjutnya dipresentasikan di depan kelas pada pertemuan kedua.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua digunakan untuk mempresentasikan hasil kegiatan penyelidikan melalui fase overview, integration and evaluation. Waktu presentasi dialokasikan selama 45 menit untuk 8 kelompok, namun hanya terdapat satu kelompok yang melakukan kegiatan penyelidikan. 7 kelompok tidak melakukan kegiatan penyelidikan, sehingga hanya satu kelompok yang

(9)

commit to user

melakukan presentasi dengan alokasi waktu selama 10 menit. Guru menggunakan waktu yang tersisa selama 30 menit untuk membimbing peserta didik melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk menilai kinerja kelompok dan menyampaikan hambatan yang dialami, sehingga tidak melaksanakan kegiatan penyelidikan yang telah ditugaskan. Kegiatan pembelajaran Siklus I daikhiri dengan penyusunan kesimpulan oleh peserta didik diikuti dengan konfirmasi tentang materi pembelajaran oleh guru.

c. Observasi

Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran dengan menggunakan 8 orang observer. Mekanisme orbervasi adalah setiap observer mengamati 1 kelompok. Setiap observer dibekali dengan pedoman observasi dan lembar observasi untuk mencatat seluruh percakapan yang terjadi antara guru dan peserta didik serta antar peserta didik selama proses pembelajaran.

Proses pembelajaran menggunakan model PBL didokumentasikan

menggunakan video dan foto sebagai data pendukung. Hasil observasi Siklus I meliputi:

1) Proses Pembelajaran

Hasil observasi proses pembelajaran Siklus I mendapatkan temuan berupakegiatan pembelajaran yang belum sesuai dengan RPP. Temuan Siklus I digunakan sebagai acuan perbaikan kegiatan pembelajaran pada siklus selanjutnya. Data hasil temuan Siklus I secara detail dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Temuan Siklus I

No. Fase PBL Temuan Siklus I

1. Meeting the problem Guru menampilkan fenomena berupa gambar tanpa meninjau ulang hasil pengamatan yang telah dilakukan peserta didik.

2. Problem analysis and learning issues

Tujuan pembelajaran disebutkan oleh guru. 3. Problem analysis and learning

issues

Rumusan masalah yang dipilih tidak sesuai dengan yang tertulis dalam RPP.

4. Solution presentation and reflection

Tidak semua kelompok melaksanakan kegiatan penyelidikan yang ditugaskan karena dilakukan dalam bentuk penugasan.

5. Overview, integration and evaluation

Tidak semua kelompok melaksanakan presentasi hasil penyelidikan karena terdapat 7 kelompok yang tidak melakukan penyelidikan.

(10)

commit to user

Berdasarkan Tabel 4.4, proses pembelajaran Siklus I berjalan cukup lancar. Peserta didik mampu mengidentifikasi fenomena, merumuskan

masalah, menyusun dan mempresentasikan rencana penyelidikan,

melaksanakan penyelidikan dan mempresentasikan hasil penyelidikan. Satu dari delapan kelompok yang melaksanakan penyelidikan pada Siklus I dikarenakan penyelidikan dilakukan dalam bentuk penugasan, sehingga kinerja peserta didik tidak terpantau dengan baik.

2) Produk

Hasil observasi kegiatan pembelajaran Siklus I diperoleh 156 pertanyaan peserta didik. Jumlah pertanyaan peserta didik pada Siklus I lebih banyak dibandingkan dengan pertanyaan pada kegiatan Pra-Siklus. Kuantitas dan kualitas pertanyaan peserta didik pada kegiatan Siklus I secara detail dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Kuantitas dan Kualitas Pertanyaan Peserta Didik Pada Kegiatan Siklus I

Dimensi Pengetahuan Tingkatan Proses Berpikir Pertanyaan Peserta Didik Jumlah % Faktual C1 5 3.20 C2 10 6.41 C3 0 0 C4 1 0.64 C5 0 0 C6 3 1.92 Konseptual C1 12 7.69 C2 23 14.74 C3 0 0 C4 5 3.20 C5 1 0.64 C6 35 22.43 Prosedural C1 7 4.49 C2 25 16.02 C3 10 6.41 C4 6 3.85 C5 0 0 C6 13 8.33 Metakognisi C1 0 0 C2 0 0 C3 0 0 C4 0 0 C5 0 0 C6 0 0 Jumlah 156 100

Berdasarkan Tabel 4.5, pertanyaan peserta didik teridentifikasi pada dimensi pengetahuan faktual sampai dengan prosedural dan tingkatan proses

(11)

commit to user

berpikir C1 sampai dengan C6. Pertanyaan faktual yang teridentifikasi berada pada proses berpikir C1, C2, C4 dan C6. Pertanyaan konseptual berada pada proses berpikir C1, C2, C4, C5 dan C6, sedangkan pertanyaan prosedural berada pada proses berpikir C1, C2, C3, C4 dan C6. Pertanyaan terbanyak teridentifikasi pada dimensi konseptual C2 sebesar 14.74% dan prosedural C2 sebesar 16.02%.

Hasil observasi pembelajaran Siklus I menunjukkan bahwa jumlah peserta didik yang mengajukan pertanyaan mengalami peningkatan. 30 orang peserta didik atau 100% dari jumlah keseluruhan peserta didik di kelas mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran. Data tentang sebaran kuantitas dan kualitas pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik pada kegiatan Siklus I secara individu seperti pada Gambar 4.2.

Ku an ti ta s d an K u al it as Per ta n y aa n P esert a D id ik p ad a D ime n si P en g et ah u an d an P ro se s B er p ik ir M et ak o g n is i C6 C5 C4 C3 C2 C1 P ro se d u ra l C6 C5 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 C4 1 1 1 1 1 1 C3 1 1 2 3 1 1 1 C2 2 1 1 1 3 3 1 1 3 2 1 1 3 1 1 C1 1 2 2 1 K o n se p tu al C6 2 1 1 1 1 2 1 5 3 1 1 1 1 2 1 1 2 3 4 1 C5 1 C4 2 1 1 1 C3 1 C2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 C1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 F ak tu al C6 3 C5 C4 1 C3 C2 1 1 1 1 1 3 1 1 C1 1 1 1 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Nomor Absen

Gambar 4.2. Sebaran Kuantitas dan Kualitas Pertanyaan Peserta Didik Pada Dimensi Pengetahuan dan Proses Berpikir Kegiatan Siklus I Gambar 4.3 menunjukkan bahwa jumlah pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik secara individu beragam dari 1 pertanyaan sampai dengan 13 pertanyaan. Kuantitas pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik secara umum mengalami peningkatan. Peserta didik nomor 12 mengalami

(12)

commit to user

penurunan kuantitas pertanyaan dari 2 pertanyaan pada kegiatan Pra-Siklus menjadi 1 pertanyaan pada kegiatan Siklus I, namun kualitas pertanyaan yang disampaikan mengalami peningkatan dari dimensi konseptual C2 menjadi konseptual C6.

Dimensi pengetahuan dan proses berpikir yang teridentifikasi pada kegiatan Siklus I lebih beragam dari dimensi faktual sampai dengan prosedural. Pertanyaan dimensi faktual disampaikan oleh 13 orang peserta didik. Pertanyaan dimensi konseptual disampaikan oleh 28 orang peserta didik. Pertanyaan dimensi prosedural disampaikan oleh 24 orang peserta didik, dan belum terdapat pertanyaan dimensi metakognisi yang disampaikan oleh peserta didik.

Seluruh pertanyaan yang diajukan peserta didik teridentifikasi pada fase meeting the problem, problem analysis and learning issues, discovery and reporting, serta solution presentation and reflection. Data kuantitas dan kualitas pertanyaan peserta didikm pada setiap fase PBL Siklus I dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6. Kuantitas dan Kualitas Pertanyaan Peserta Didik Pada Setiap Fase PBL Siklus I

Fase PBL Dimensi Pengetahuan Tingkatan Proses Berpikir C1 C2 C3 C4 C5 C6

Meeting the Problem

Faktual 2 4 0 1 0 3

Konseptual 1 2 0 3 1 17

Prosedural 0 1 0 0 0 4

Metakognisi 0 0 0 0 0 0

Jumlah 39

Problem Analysis and Learning Issues Faktual 0 0 0 0 0 0 Konseptual 0 0 0 0 0 7 Prosedural 0 2 0 0 0 0 Metakognisi 0 0 0 0 0 0 Jumlah 9

Discovery and Reporting

Faktual 2 6 0 0 0 0

Konseptual 11 20 0 2 0 11 Prosedural 6 19 10 6 0 9

Metakognisi 0 0 0 0 0 0

Jumlah 102

Solution Presentation and Reflection Faktual 1 0 0 0 0 0 Konseptual 0 1 0 0 0 0 Prosedural 1 3 0 0 0 0 Metakognisi 0 0 0 0 0 0 Jumlah 6

Overview, Integration and Evaluation Faktual 0 0 0 0 0 0 Konseptual 0 0 0 0 0 0 Prosedural 0 0 0 0 0 0 Metakognisi 0 0 0 0 0 0 Jumlah 0

(13)

commit to user

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pertanyaan yang teridentifikasi pada setiap fase PBL selama kegiatan pembelajaran Siklus I adalah 25% pada fase meeting the problem, 5.77% pertanyaan pada fase problem analysis and learning Issues, 65.38% pertanyaan pada fase discovery and reporting, 3.85% pertanyaan pada fase solution presentation andreflection, dan tidak terdapat pertanyaan pada fase overview, integration and evaluation. Jumlah pertanyaan terbanyak dijumpai pada fase discovery and reporting, sedangkan jumlah pertanyaan paling sedikit dijumpai pada fase overview, integration and evaluation.

d. Refleksi Siklus I

Refleksi merupakan tahapan untuk menganalisis kesesuaian rencana dengan hasil observasi tentang pertanyaan peserta didik. Hasil observasi kegiatan Siklus I menunjukkan terdapat peningkatan kuantitas dan kualitas pertanyaan peserta didik dibandingkan dengan kegiatan Pra-Siklus. Perbandingan kuantitas dan kualitas pertanyaan kegiatan Pra-Siklus dan Siklus I dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Diagram Perbandingan Kuantitas dan Kualitas Pertanyaan Peserta Didik Pada Dimensi Pengetahuan dan Proses Berpikir Kegiatan Pra-Siklus dan Siklus I

21.43 78.57 3.2 6.41 0.64 1.92 7.69 14.74 3.2 0.64 22.43 4.49 16.02 6.41 3.85 8.33 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C1 C2 C3 C4 C5 C6

Faktual Konseptual Prosedural Metakognisi

Ku an tit as d an Ku ali tas P er tan yaan P es er ta Did ik ( %)

Dimensi Pengetahuan dan Proses Berpikir

(14)

commit to user

Berdasarkan Gambar 4.3, kuantitas pertanyaan pada dimensi pengetahuan faktual dan proses berpikir C1, C4 dan C6 mengalami peningkatan, sedangkan pada proses berpikir C2 mengalami penurunan. Peningkatan kuantitas pertanyaan tertinggi pada proses berpikir C1 sebesar 3.2%. Penurunan kuantitas pertanyaan faktual C2 sebesar 15.02%. Pertanyaan faktual C3 dan C5 tidak teridentifikasi pada kegiatan Siklus I.

Kuantitas pertanyaan berdasarkan dimensi pengetahuan konseptual pada proses berpikir C1, C4, C5 dan C6 mengalami peningkatan, sedangkan pada proses berpikir C2 mengalami penurunan. Peningkatan kuantitas pertanyaan tertinggi pada proses berpikir C6 sebesar 22.43%. Penurunan kuantitas pertanyaan konseptual C2 sebesar 63.83%. Pertanyaan konseptual C3 tidak teridentifikasi pada kegiatan Siklus I.

Kuantitas pertanyaan berdasarkan dimensi pengetahuan prosedural pada proses berpikir C1 sampai dengan C6 mengalami peningkatan, kecuali pada proses berpikir C5. Pertanyaan prosedural C5 tidak teridentifikasi pada kegiatan Siklus I. Peningkatan kuantitas pertanyaan tertinggi pada proses berpikir C2 sebesar 16.02%.

Kualitas pertanyaan yang teridentifikasi pada kegiatan Siklus I lebih beragam dibandingkan dengan kegiatan Pra-Siklus. Kualitas pertanyaan pada kegiatan Pra-Siklus berada pada dimensi faktual C2 dan konseptual C2, sedangkan pertanyaan pada kegiatan Siklus I teridentifikasi pada dimensi pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural. Pertanyaan faktual meliputi tingkat berpikir C1, C2, C4, C6. Pertanyaan konseptual meliputi tingkat berpikir C1, C2, C4, C5, C6. Pertanyaan prosedural meliputi tingkat berpikir C1, C2, C3, C4, C6.

Kegiatan Siklus I secara umum berjalan dengan baik, namun terdapat temuan selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang digunakan sebagai refleksi. Hasil refleksi kegiatan Siklus I digunakan sebagai acuan perbaikan untuk Siklus II. Hasil refleksi dilihat pada Tabel 4.7.

(15)

commit to user

Tabel 4.7. Hasil Refleksi Siklus I dan Rencana Perbaikan Siklus II

No. Refleksi Siklus I Rencana Perbaikan

1. Kegiatan pembelajaran kurang sesuai dengan

RPP. Guru menampilkan fenomena berupa

gambar tanpa meninjau ulang hasil

pengamatan yang telah dilakukan peserta didik.

Guru membuat outline kegiatan

pembelajaran, sehingga kegiatan

pembelajaran sesuai dengan RPP.

2. Tujuan pembelajaran disebutkan oleh guru. Menuliskan tujuan pembelajaran di

papan tulis pada kegiatan Siklus II.

3. Rumusan masalah yang dipilih tidak sesuai

dengan yang tertulis dalam RPP.

Memfokuskan pembelajaran sesuai topik, sehingga peserta didik mampu memilih permasalahan sesuai dengan RPP yang direncanakan.

4. Tidak semua kelompok melaksanakan

kegiatan penyelidikan yang ditugaskan karena dilakukan dalam bentuk penugasan.

Melakukan kegiatan penyelidikan di sekolah, sehingga kinerja peserta didik terkontrol dengan baik.

5. Tidak semua kelompok melaksanakan

presentasi hasil penyelidikan karena terdapat

7 kelompok yang tidak melakukan

penyelidikan.

Melakukan kegiatan penyelidikan di sekolah, sehingga kinerja peserta didik terkontrol dengan baik.

2. Siklus II

Siklus II diselesaikan dalam satu kali pertemuan pada Tanggal 21 April 2015. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan Siklus II adalah 2 jam pelajaran (2x45 menit). Materi Siklus II adalah macam-macam pencemaran.

Kegiatan pembelajaran pada Siklus II dimulai dengan mengidentifikasi fenomena air yang berada di dalam gelas ukur dan ember dengan volume air 30 ml dan 3 liter. Guru meminta perwakilan peserta didik meneteskan larutan teres berwarna merah dengan volume yang sama ke dalam gelas ukur dan ember. Peserta didik membandingkan warna air yang berada di dalam gelas ukur dan ember setelah ditetesi teres untuk menemukan topik pembelajaran, yaitu pencemaran. Teres dianalogikan sebagai polutan, sedangkan air di dalam gelas ukur dan ember merupakan lingkungan. Air di dalam gelas ukur yang semula jernih berubah warna menjadi merah setelah ditetesi teres. Perubahan warna air di dalam gelas ukur menunjukkan pencemaran akibat polutan yang masuk ke dalam lingkungan melebihi ambang batas, sehingga kondisi lingkungan berubah. Air di dalam ember tidak mengalami perubahan warna karena volume polutan yang masuk ke dalam lingkungan belum

(16)

commit to user

melebihi ambang batas, sehingga belum terlihat perubahan lingkungan yang signifikan.

Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan share hasil tugas pengamatan tentang warna air, bau tanah, bau udara dan keberadaan makhluk hidup di lokasi pengamatan pasar, selokan, terminal, sungai dan halaman rumah. Guru meminta peserta didik beropini tentang fenomena pencemaran yang diamati di lokasi masing-masing. Peserta didik menyebutkan permasalahan berdasarkan hasil pengamatan lingkungan dan fakta terhadap fenomena air yang berada di dalam gelas ukur dan ember dengan volume air 30 ml dan 3 liter yang ditetesi teres merah.

Peserta didik diminta untuk menyeleksi dan menentukan rumusan masalah yang digunakan sebagai dasar kegiatan penyelidikan. Rumusan masalah yang direncanakan pada kegiatan Siklus II sebanyak 6 rumusan masalah yang berbeda untuk setiap kelompokseperti pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8. Rumusan Masalah yang Dipilih Pada Fase Problem Analysis and Learning Issues Sesuai Rencana Pembelajaran RPP Siklus II

No. Rumusan Masalah

1. Apakah macam-macam pencemaran berdasarkan tempat pencemaran?

2. Apakah macam-macam pencemaran berdasarkan bahan pencemar? 3. Apakah macam-macam pencemaran berdasarkan tingkat

pencemaran?

4. Apakah contoh dari macam-macam pencemaran berdasarkan tempat terjadinya?

5. Apakah contoh dari macam-macam pencemaran berdasarkan bahan pencemar?

6. Apakah contoh dari macam-macam pencemaran berdasarkan tingkat pencemaran?

Berdasarkan rumusan masalah pada Tabel 4.8, peserta didik diminta untuk membagi diri dalam kelompok dengan jumlah kelompok disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah yang dipilih. Kegiatan penyelidikan dilaksanakan setelah peserta didik menyusun dan mempresentasikan rencana

penyelidikan secara kelompok. Pelaksanaan kegiatan penyelidikan

(17)

commit to user

peserta didik. Kegiatan penyelidikan diakhiri dengan menyimpulkan solusi permasalahan, mempresentasikan hasil kegiatan penyelidikan yang telah dilakukan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.

a. Perencanaan

Perencanaan pembelajaran Siklus II dimulai dengan menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian. Perangkat pembelajaran berupa RPP materi macam-macam pencemaran (Lampiran 1d) dan LKS

(Lampiran 1e) yang disusun dengan berkolaborasi bersama guru. Instrumen

penelitian berupa lembar observasi (Lampiran 2b) dan pedoman observasi

(Lampiran 2a) untuk mencatat seluruh percakapan peserta didik dan guru

selama proses pembelajaran, lembar keterlaksanaan fase PBL (Lampiran 2c), serta lembar wawancara dan pedoman wawancara peserta didik (Lampiran

2d). Perangkat pendukung implementasi kegiatan Siklus II yang perlu

disiapkan dalam perencanaan adalah alat dokumentasi dan observer. Jumlah observer minimal sesuai dengan jumlah kelompok yang dibentuk berdasarkan pembelajaran dalam RPP, yaitu 6 kelompok.

Hasil refleksi kegiatan Siklus I menunjukkan bahwa terdapat kekurangan pada pelaksanaan pembelajaran, sehingga dilakukan perbaikan pada teknis kegiatan pembelajaran Siklus II. Hasil diskusi dengan guru mata pelajaran Biologi diperoleh kesepakatan bahwa kegiatan pembelajaran yang kurang sesuai dengan rencana RPP Siklus I direvisi mengenai teknis pelaksanaan pembelajarannya. Tujuan pembelajaran yang tidak sempat disebutkan oleh peserta didik pada pembelajaran Siklus I, diusahakan dengan menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis pada kegiatan Siklus II. Rumusan masalah yang tidak sesuai dengan RPP yang direncanakan, diusahakan dengan memfokuskan pembelajaran sesuai topik, sehingga peserta didik mampu memilih permasalahan sesuai dengan RPP yang direncanakan. Kegiatan penyelidikan yang dilakukan dalam bentuk penugasan, direvisi dengan melakukan kegiatan penyelidikan di sekolah, sehingga kinerja peserta didik terkontrol dengan baik. Guru memperjelas instruksi untuk setiap tahap pembelajaran yang dilakukan, sehingga waktu

(18)

commit to user

yang digunakan lebih efisien dan mencukupi untuk melaksanakan presentasi hasil penyelidikan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran Siklus II dimulai dari kegiatan apersepsi. Kegiatan apersepsi berlangsung selama 15 menit dengan mengidentifikasi fenomena warna air yang berada di dalam 2 toples yang berbeda volume. Toples pertama berisi air sebanyak 200 ml dan toples kedua berisi air sebanyak 1 liter. Guru meminta peserta didik mencampurkan 3 ml larutan pewarna merah untuk makanan ke dalam masing-masing toples. Peserta didik diminta untuk beropini tentang warna air yang berada di dalam kedua toples setelah ditetesi pewarna merah untuk makanan. Peserta didik beropini bahwa kondisi air pada toples kecil mengalami perubahan warna menjadi merah muda, sedangkan kondisi air pada toples besar tidak mengalami perubahan warna. Guru meminta peserta didik menganalogikan teres sebagai polutan, sedangkan air di dalam kedua toples sebagai lingkungan. Warna merah muda pada air di dalam toples kecil menunjukkan terjadinya pencemaran. Peserta didik beropini bahwa pencemaran terjadi akibat air bercampur dengan teres melebihi ambang batas, sehingga kualitas air berkurang. Peserta didik menyebutkan topik pembelajaran tentang pencemaran dan melanjutkan kegiatan apersepsi dengan melakukan share hasil tugas pengamatan.

Guru meminta 5 orang peserta didik untuk membacakan hasil pengamatan yang telah dilakukan di sungai, selokan, sawah, kolam ikan, dan daerah sekitar rel kereta api. Hasil pengamatan yang dibacakan oleh peserta didik pada kegiatan share Siklus II, merupakan hasil pengamatan dari tugas Siklus I dengan materi komponen penyusun ekosistem dan interaksi. Tugas pengamatan Siklus II seharusnya adalah pengamatan warna air, bau tanah, bau udara dan keberadaan makhluk hidup di lokasi pasar, selokan, terminal, sungai dan halaman rumah. Guru tidak sempat memberikan tugas kepada peserta didik di akhir pembelajaran Siklus I, sehingga tugas pengamatan tidak terlaksana. Guru meminta peserta didik untuk merumuskan masalah sebagai

(19)

commit to user

meeting the problem berdasarkan identifikasi tentang fenomena pencemaran, namun rumusan masalah yang ill-structured tidak tersusun.

Lima orang peserta didik menyusun rumusan masalah berdasarkan hasil pengamatan dari tugas Siklus I dengan materi komponen penyusun ekosistem dan interaksi. Rumusan masalah yang disusun oleh peserta didik digunakan sebagai permasalahan kelompok masing-masing dari lima lokasi pengamatan. Guru tidak memberikan kesempatan peserta didik yang lain untuk menyusun dan menyampaikan rumusan masalah, sehingga penyusunan rumusan masalah peserta didik kurang terakomodasi pada kegiatan Siklus II. Permasalahan setiap kelompok diseleksi dan dipilih melalui fase problem analysis and learning issues.

Peserta didik memilih permasalahan yang mampu diselesaikan melalui fase problem analysis and learning issues yang berlangsung selama 7 menit. Permasalahan yang dipilih pada Siklus II belum sesuai dengan RPP yang direncanakan. Permasalahan yang dipilih dalam fase problem analysis and learning issues dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Permasalahan yang Dipilih Peserta Didik Pada Fase Problem Analysis and Learning Issues Siklus II

No. Pertanyaan

1. Mengapakah tidak terdapat ikan yang hidup di selokan?

2. Bagaimanakah cara membersihkan lumut di kolam?

3. Bagaimanakah cara mengatasi pipa mampet di kolam?

4. Bagaimanakah cara lumut muncul di permukaan kolam?

5. Bagaimanakah keadaan ikan yang terdapat di sungai tercemar?

6. Bagaimanakah keadaan ekosistem sungai yang tercemar?

7. Bagaimanakah cara mengatasi kebisingan di sekitar rel kereta api?

8. Bagaimanakah solusi mengatasi pencemaran sungai?

Berdasarkan rumusan masalah yang dipilih pada Tabel 4.9, peserta didik diminta untuk menyusun tujuan pembelajaran setelah menentukan permasalahan yang dipilih, namun belum terlaksana karena guru menyebutkan tujuan pembelajaran secara langsung. Tahap selanjutnya adalah peserta didik membagi diri ke dalam 5 kelompok berdasarkan lokasi pengamatan sungai, selokan, sawah, kolam ikan, dan daerah sekitar rel kereta

(20)

commit to user

api. Pembentukan kelompok seharusnya dilakukan berdasarkan jumlah rumusan masalah yang dipilih peserta didik. Peserta didik membagi diri ke dalam kelompok dengan cara berhitung dan memulai kegiatan diskusi yang menjadi awal fase discovery and reporting.

Discovery and reporting berlangsung selama 20 menit. Peserta didik menyusun rencana kegiatan penyelidikan menggunakan LKS yang diberikan oleh guru. LKS kegiatan perencanaan berisi tujuan, hipothesis, alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan penyelidikan, serta prosedur kerja yang harus disusun secara mandiri melalui kegiatan diskusi kelompok. Rencana kegiatan penyelidikan seluruh kelompok, seharusnya dipresentasikan dalam forum kelas sebelum dilanjutkan ke tahap penyelidikan, namun tidak terlaksana pada Siklus II. Seluruh kegiatan penyelidikan dilakukan melalui kajian literatur yang dilakukan pada fase solution presentation and reflection.

Solution presentation and reflection berlangsung selama 30 menit.Solution presentation and reflection merupakan kegiatan penyelidikan yang dilakukan peserta didik untuk mengumpulkan data, menyusun pembahasan dan menyusun kesimpulan melalui kajian literatur. Hasil kajian tentang materi pencemaran yang telah diperoleh dalam fase solution presentation and reflection dipresentasikan dalam forum kelas melalui fase overview, integration and evaluation yang berlangsung selama 18 menit.

Guru mengonfirmasi hasil kajian tentang macam-macam pencemaran yang disampaikan oleh peserta didik. Peserta didik menuliskan kesimpulan presentasi setiap kelompok di papan tulis. Setiap kelompok diberikan waktu selama 5 menit untuk melakukan presentasi. Presentasi pada Siklus II dilakukan oleh 3 dari 5 kelompok, sedangkan 2 kelompok yang lain tidak melakukan presentasi karena keterbatasan waktu. Peserta didik belum memperoleh kesempatan melakukan evaluasi kinerja anggota kelompok masing-masing, mengevaluasi kegiatan penyelidikan yang telah dilakukan dan mengkritisi sumber belajar yang digunakan, sehingga kegiatan evaluasi pada Siklus 2 belum terlaksana. Guru meminta peserta didik mengumpulkan LKS yang telah diselesaikan dan menutup pembelajaran dengan memberikan

(21)

commit to user

tugas pengamatan air, tanah dan udara yang terletak di dekat kota dan jauh dari kota kepada peserta didik secara individu.

c. Observasi

Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran dengan menggunakan 7 orang observer. Mekanisme observasi adalah 5 orang observer mengamati 5 kelompok dan 2 observer mendokumentasikan proses pembelajaran dalam bentuk foto dan video. Setiap observer dibekali dengan pedoman observasi dan lembar observasi untuk mencatat seluruh percakapan yang terjadi antara guru dan peserta didik serta antar peserta didik selama proses pembelajaran. Proses pembelajaran didokumentasikan menggunakan video dan foto sebagai data pendukung. Hasil observasi Siklus II meliputi:

1) Proses

Hasil observasi kegiatan pembelajaran Siklus II mendapatkan temuan berupa kegiatan pembelajaran yang belum sesuai dengan RPP. Temuan Siklus II digunakan sebagai acuan perbaikan kegiatan pembelajaran pada siklus selanjutnya. Data hasil temuan Siklus II secara detail dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10. Hasil Temuan Siklus II

No. Fase PBL Temuan Siklus II

1. Meeting the problem Tugas pengamatan warna air, bau tanah, bau udara dan keberadaan makhluk hidup di lokasi pasar, selokan, terminal, sungai dan halaman tidak terlaksana.

2. Problem analysis and learning issues

Tujuan pembelajaran yang seharusnya

disampaikan oleh peserta didik disebutkan oleh guru.

3. Problem analysis and learning issues

Rumusan masalah yang dipilih peserta didik tidak sesuai dengan yang tertulis dalam RPP. 4. Problem analysis and learning

issues

Pembentukan kelompok dalam kegiatan

problem analysis and learning issues tidak

dilakukan berdasarkan jumlah rumusan masalah yang dipilih oleh peserta didik. 5. Discovery and reporting Presentasi rencana penyelidikan tidak

terlaksana pada fase discovery and reporting, namun dilaksanakan pada fase overview,

integration and evaluation.

6. Overview, integration and evaluation

Kegiatan evaluasi pembelajaran oleh peserta didik tidak terlaksana pada fase overview,

(22)

commit to user

Berdasarkan Tabel 4.10, proses pembelajaran Siklus II berjalan cukup lancar. Peserta didik mampu mengidentifikasi fenomena, merumuskan

masalah, menyusun dan mempresentasikan rencana penyelidikan,

melaksanakan penyelidikan dan mempresentasikan hasil penyelidikan. Rumusan masalah yang dipilih pada pembelajaran Siklus II tidak sesuai dengan RPP dan peserta didik mengalami kesulitan dalam menentukan tujuan pembelajaran. Presentasi rencana penyelidikan dan evaluasi pada fase overview, integration and evaluation tidak terlaksana dikarenakan keterbatasan waktu pembelajaran.

2) Produk

Hasil observasi kegiatan pembelajaran Siklus II diperoleh 130 pertanyaan peserta didik. Jumlah pertanyaan peserta didik pada Siklus II lebih sedikit dibandingkan dengan pertanyaan pada kegiatan Siklus I. Kuantitas dan kualitas pertanyaan peserta didik pada kegiatan Siklus II dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11. Kuantitas dan Kualitas Pertanyaan Peserta Didik Pada Kegiatan Siklus II

Dimensi Pengetahuan Tingkatan Proses Berpikir Pertanyaan Peserta Didik

Jumlah % Faktual C1 2 1.54 C2 5 3.85 C3 1 0.77 C4 0 0 C5 0 0 C6 1 0.77 Konseptual C1 0 0 C2 13 10.00 C3 4 3.08 C4 12 9.23 C5 0 0 C6 23 17.69 Prosedural C1 4 3.08 C2 28 21.54 C3 21 16.15 C4 3 2.31 C5 3 2.31 C6 10 7.69 Metakognisi C1 0 0 C2 0 0 C3 0 0 C4 0 0 C5 0 0 C6 0 0 Jumlah 130 100

(23)

commit to user

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa pertanyaan peserta didik

teridentifikasi pada dimensi faktual, konseptual dan prosedural. Pertanyaan faktual berada pada proses berpikir C1, C2, C3 dan C6. Pertanyaan konseptual berada pada proses berpikir C2, C3, C4 dan C6, sedangkan pertanyaan prosedural berada pada proses berpikir C1 sampai dengan C6. Pertanyaan terbanyak teridentifikasi pada dimensi procedural C2, sebesar 21.54%.

Hasil observasi kegiatan Siklus II menunjukkan bahwa seluruh peserta didik di kelas mengajukan pertanyaan. Jumlah peserta didik yang mengajukan pertanyaan menunjukkan bahwa peserta didik telah berkontribusi aktif selama kegiatan pembelajaran. Data tentang sebaran kuantitas dan kualitas pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik pada kegiatan Siklus II secara individu seperti pada Gambar 4.4.

K u an ti ta s d an K u al it as Per ta n y aa n P esert a D id ik p ad a D ime n si P en g et ah u an d an P ro se s B er p ik ir M et ak o g n is i C6 C5 C4 C3 C2 C1 P ro se d u ra l C6 C5 2 1 2 2 11 1 1 1 1 C4 1 1 1 C3 1 2 1 1 2 1 1 3 5 1 1 1 1 C2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 3 2 2 6 1 1 2 C1 1 1 1 1 K o n se p tu al C6 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 5 2 1 1 C5 C4 2 2 2 1 1 1 1 1 1 C3 1 3 C2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 C1 F ak tu al C6 1 C5 C4 C3 1 C2 1 1 1 2 C1 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Nomor Absen

Gambar 4.4. Sebaran Kuantitas dan Kualitas Pertanyaan Peserta Didik Pada Dimensi Pengetahuan dan Proses Berpikir Kegiatan Siklus II Gambar 4.4 menunjukkan bahwa jumlah pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik secara individu beragam dari 1 pertanyaan sampai dengan 15 pertanyaan. Kuantitas pertanyaan peserta didik secara umum mengalami

(24)

commit to user

penurunan, tetapi kualitas pertanyaan yang disampaikan mengalami peningkatan. 14 orang dari keselurah jumlah peserta didik di kelas memiliki kuantitas pertanyaan yang meningkat pada kegiatan Siklus II, yaitu nomor absen 3, 4, 6, 10, 12, 13, 16, 17, 20, 22, 23, 24, 27, dan 28.

Pertanyaan peserta didik berdasarkan dimensi pengetahuan yang teridentifikasi pada kegiatan Siklus II adalah dimensi pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural. Pertanyaan dimensi faktual disampaikan oleh 5 orang peserta didik. Pertanyaan dimensi konseptual disampaikan oleh 23 orang peserta didik. Pertanyaan dimensi prosedural disampaikan oleh 23 orang peserta didik, dan belum terdapat pertanyaan dimensi metakognisi yang disampaikan oleh peserta didik.

Seluruh pertanyaan yang diajukan peserta didik teridentifikasi pada seluruh fase model PBL, yaitu: meeting the problem, problem analysis and learning issues, discovery and reporting, solution presentation and reflection, serta overview, integration and evaluation. Data kuantitas dan kualitas pertanyaan peserta didikm pada setiap fase PBL Siklus II dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12. Kuantitas dan Kualitas Pertanyaan Peserta Didik Pada Setiap Fase PBL Siklus II

Fase PBL Dimensi Pengetahuan Tingkatan Proses Berpikir

C1 C2 C3 C4 C5 C6

Meeting the Problem

Faktual 0 0 0 0 0 0

Konseptual 0 0 0 2 0 3

Prosedural 0 0 0 0 0 0

Metakognisi 0 0 0 0 0 0

Jumlah 5

Problem Analysis and Learning Issues Faktual 0 0 0 0 0 0 Konseptual 0 0 1 0 0 6 Prosedural 0 1 0 0 0 2 Metakognisi 0 0 0 0 0 0 Jumlah 10

Discovery and Reporting

Faktual 0 3 0 0 0 0

Konseptual 0 6 1 2 0 8

Prosedural 1 20 19 2 3 8

Metakognisi 0 0 0 0 0 0

Jumlah 73

Solution Presentation and Reflection

Faktual 1 2 1 0 0 1

Konseptual 0 7 2 8 0 6

Prosedural 3 6 1 1 0 0

Metakognisi 0 0 0 0 0 0

Jumlah 39

Overview, Integration and Evaluation Faktual 1 0 0 0 0 0 Konseptual 0 0 0 0 0 0 Prosedural 0 1 1 0 0 0 Metakognisi 0 0 0 0 0 0 Jumlah 3

(25)

commit to user

Berdasarkan Tabel 4.12, pertanyaan yang teridentifikasi pada setiap fase PBL selama kegiatan pembelajaran Siklus II adalah 3.85% pertanyaan pada fase meeting the problem, 7.69% pertanyaan pada fase problem analysis and learning issues, 56.15% pertanyaan pada fase discovery and reporting, 30% pertanyaan pada fase solution presentation and reflection, dan 2.31% pertanyaan pada fase overview, integration and evaluation. Jumlah pertanyaan terbanyak dijumpai pada fase discovery and reporting, sedangkan jumlah pertanyaan paling sedikit dijumpai pada fase overview, integration and evaluation.

d. Refleksi Siklus II

Refleksi merupakan tahapan untuk menganalisis kesesuaian RPP dengan hasil observasi tentang pertanyaan peserta didik. Hasil observasi kegiatan Siklus II menunjukkan terdapat penurunan kuantitas pertanyaan peserta didik, namun terdapat peningkatan kualitas pertanyaan peserta didik dibandingkan dengan kegiatan Siklus I. Perbandingan kuantitas dan kualitas pertanyaan kegiatan Siklus I dan Siklus II dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5. Diagram Perbandingan Kuantitas dan Kualitas Pertanyaan Peserta Didik Pada Dimensi Pengetahuan dan Proses Berpikir Kegiatan Siklus I dan Siklus II

Gambar 4.5 menunjukkan bahwa pertanyaan faktual C3 yang belum teridentifikasi pada kegiatan Siklus I dijumpai pada Siklus II, sehingga

3.2 6.41 0.64 1.92 7.69 14.74 3.2 0.64 22.43 4.49 16.02 6.41 3.85 8.33 1.54 3.85 0.77 0.77 10 3.08 9.23 17.69 3.08 21.54 16.15 2.31 2.31 7.69 0 5 10 15 20 25 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C1 C2 C3 C4 C5 C6

Faktual Konseptual Prosedural Metakognisi

Ku a n ti ta s d a n Ku a li ta s Pe rt a n y a a n Pe ser ta D id ik ( % )

Dimensi Pengetahuan dan Proses Berpikir

(26)

commit to user

kuantitas pertanyaan pada dimensi faktual C3 mengalami peningkatan sebesar 0.77%. Pertanyaan faktual C1, C2, dan C6 mengalami penurunan kuantitas pertanyaan secara berturut-turut sebesar 1.66%, 2.56% dan 1.15%. Pertanyaan faktual C4 dan C5 tidak teridentifikasi pada kegiatan Siklus II

Kuantitas pertanyaan berdasarkan dimensi pengetahuan konseptual pada proses berpikir C3 dan C4 mengalami peningkatan, sedangkan pada proses berpikir C2 dan C6 mengalami penurunan. Peningkatan kuantitas pertanyaan konseptual tertinggi pada proses berpikir C4 sebesar 6.03%. Penurunan kuantitas pertanyaan konseptual C2 dan C6 secara berturut-turut sebesar 4.74% dan 4.74%. Pertanyaan konseptual C1 dan C5 tidak teridentifikasi pada kegiatan Siklus II.

Kuantitas pertanyaan berdasarkan dimensi pengetahuan prosedural pada proses berpikir C2 dan C3 mengalami peningkatan, sedangkan pada proses berpikir C1, C4 dan C6 mengalami penurunan. Peningkatan kuantitas pertanyaan prosedural C2 dan C3 sebesar 5.52% dan 9.74%. Penurunan kuantitas pertanyaan prosedural C1, C4 dan C6 secara berturut-turut adalah 1.41%, 1.54% dan 0.64%.

Kualitas pertanyaan yang teridentifikasi pada kegiatan Siklus II lebih beragam dibandingkan dengan kegiatan Siklus I. Kualitas pertanyaan berdasarkan dimensi pengetahuan pada kegiatan Siklus II sama dengan kegiatan Siklus I yang berada pada dimensi faktual, konseptual dan procedural. Pertanyaan faktual Siklus II meliputi tingkat berpikir C1, C2, C3, C6. Pertanyaan konseptual Siklus II meliputi tingkat berpikir C2, C3, C4, C6. Pertanyaan prosedural Siklus II meliputi tingkat berpikir C1, C2, C3, C4, C5, C6. Kuantitas pertanyaan pada Siklus II mengalami penurunan, namun kualitas pertanyaan memiliki sebaran yang lebih luas. Dimensi pengetahuan dan proses berpikir faktual dan konseptual C1 dan C2 yang tergolong dalam kemampuan berpikir tingkat rendah mengalami penurunan, sedangkan pertanyaan pada dimensi prosedural mengalami peningkatan.

Kegiatan pembelajaran Siklus II secara umum berjalan dengan baik, namun terdapat temuan selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang

(27)

commit to user

digunakan sebagai refleksi. Hasil refleksi kegiatan Siklus II digunakan sebagai acuan perbaikan untuk Siklus III. Hasil refleksi dilihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13. Hasil Refleksi Siklus II dan Rencana Perbaikan Siklus III

No. Refleksi Siklus II Rencana Perbaikan

1. Tugas pengamatan warna air, bau tanah, bau

udara dan keberadaan makhluk hidup di lokasi pasar, selokan, terminal, sungai dan halaman tidak terlaksana.

Memberikan tugas pengamatan untuk apersepsi Siklus III secara langsung setelah pembelajaran Siklus II berakhir.

2. Tujuan pembelajaran yang seharusnya

disampaikan oleh peserta didik disebutkan oleh guru.

Memfokuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan rumusan masalah yang dipilih peserta didik melalui pertanyaan yang lebih detail.

3. Rumusan masalah yang dipilih peserta didik

tidak sesuai dengan yang tertulis dalam RPP.

Memandu peserta didik melalui

pertanyaan yang lebih detail,

sehingga peserta didik mampu

memilih permasalahan sesuai

dengan RPP yang direncanakan.

4. Pembentukan kelompok dalam kegiatan

problem analysis and learning issues tidak

dilakukan berdasarkan jumlah rumusan masalah yang dipilih oleh peserta didik.

Memperjelas instruksi pembentukan

kelompok berdasarkan jumlah

rumusan masalah.

5. Presentasi rencana penyelidikan tidak

terlaksana pada fase discovery and reporting, namun dilaksanakan pada fase overview,

integration and evaluation.

Memperjelas alokasi waktu yang digunakan untuk setiap kegiatan

pembelajaran, sehingga semua

kegiatan terlaksana.

6. Kegiatan evaluasi pembelajaran oleh peserta

didik tidak terlaksana pada fase overview,

integration and evaluation.

Memperjelas alokasi waktu yang digunakan untuk setiap kegiatan

pembelajaran, sehingga semua

kegiatan terlaksana.

3. Siklus III

Siklus III diselesaikan dalam satu kali pertemuan pada Tanggal 28 April 2015. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan Siklus III adalah 3 jam pelajaran (3x45 menit). Materi Siklus III adalah ciri-ciri dan faktor pencemaran.

Kegiatan pembelajaran Siklus III yang direncanakan dimulai dengan share hasil tugas pengamatan perbandingan warna air, bau tanah, bau udara dan keberadaan makhluk hidup di lokasi sungai, halaman, tempat pembuangan sampah yang terletak jauh dari kota dan dekat dengan kota. Lokasi pengamatan yang terletak jauh dari kota identik dengan wilayah yang

(28)

commit to user

tidak tercemar, sedangkan lokasi yang terletak dekat dengan kota identik dengan wilayah yang tercemar.

Langkah selanjutnya setelah share hasil pengamatan adalah meminta perwakilan peserta didik untuk menunjukkan dua buah botol yang berisi air kran bersih dan air sungai kotor yang dibawa dari lokasi pengamatan. Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi dan membandingkan bau, kejernihan dan keberadaan endapan tanah pada kedua air. Air kran yang bersih, jernih dan tidak berbau menunjukkan ciri-ciri air tidak tercemar, sedangkan kondisi air sungai yang kotor, berwarna kecoklatan dan berbau tidak sedap menunjukkan ciri-ciri air tercemar. Peserta didik menyebutkan topik pembelajaran sesuai dengan identifikasi fenomena perbandingan bau, kejernihan dan keberadaan endapan tanah pada air kran dan air sungai, yaitu ciri-ciri dan faktor pencemaran.

Peserta didik menyebutkan permasalahan berdasarkan hasil

pengamatan lingkungan dan fakta terhadap fenomena yang telah dilakukan. Peserta didik menyeleksi dan menentukan rumusan masalah yang digunakan sebagai dasar kegiatan penyelidikan. Rumusan masalah yang direncanakan pada kegiatan Siklus III sebanyak 6 rumusan masalah yang berbeda untuk setiap kelompok seperti pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14. Rumusan Masalah yang Dipilih Pada Fase Problem Analysis and Learning Issues Sesuai Rencana Pembelajaran RPP Siklus III

No. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah ciri-ciri pencemaran air? 2. Bagaimanakah ciri-ciri pencemaran tanah? 3. Bagaimanakah ciri-ciri pencemaran udara? 4. Apakah faktor-faktor penyebab pencemaran air? 5. Apakah faktor-faktor penyebab pencemaran tanah? 6. Apakah faktor-faktor penyebab pencemaran udara?

Berdasarkan rumusan masalah pada Tabel 4.14, peserta didik diminta membagi diri ke dalam kelompok. Pembentukan kelompok disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah yang dipilih peserta didik. Kegiatan penyelidikan selanjutnya dilaksanakan setelah peserta didik menyusun dan

(29)

commit to user

mempresentasikan rencana penyelidikan secara kelompok. Pelaksanaan kegiatan penyelidikan disesuaikan dengan hasil rencana penyelidikan yang telah disusun oleh peserta didik. Kegiatan penyelidikan diakhiri dengan menyimpulkan solusi permasalahan, mempresentasikan hasil kegiatan penyelidikan yang telah dilakukan kelompok masing-masing dan evaluasi kegiatan pembelajaran.

a. Perencanaan

Perencanaan pembelajaran Siklus III dimulai dengan menyusun perangkat pembelajaran dan instrument penelitian. Perangkat pembelajaran berupa RPP materi ciri-ciri dan faktor pencemaran (Lampiran 1f), serta LKS

(Lampiran 1g) yang disusun dengan berkolaborasi bersama guru. Instrumen

penelitian berupa lembar observasi (Lampiran 2b) dan pedoman observasi

(Lampiran 2a) untuk mencatat seluruh percakapan peserta didik dan guru

selama proses pembelajaran, lembar keterlaksanaan fase PBL (Lampiran 2c), serta lembar wawancara dan pedoman wawancara peserta didik (Lampiran

2d). Perangkat pendukung implementasi kegiatan Siklus III yang perlu

disiapkan dalam perencanaan adalah alat dokumentasi dan observer. Jumlah observer minimal sesuai dengan jumlah kelompok yang dibentuk berdasarkan kegiatan pembelajaran dalam RPP, yaitu 6 kelompok.

Hasil refleksi Siklus II menunjukkan bahwa terdapat kekurangan pada pelaksanaan pembelajaran, sehingga dilakukan perbaikan pada teknis pelaksanaan pembelajaran Siklus III. Hasil diskusi dengan guru mata pelajaran biologi diperoleh kesepakatan bahwa tugas pengamatan Siklus II yang tidak terlaksana, direvisi dengan memberikan tugas pengamatan untuk apersepsi Siklus III secara langsung setelah pembelajaran Siklus II berakhir.

Tujuan pembelajaran yang tidak sempat disebutkan oleh peserta didik pada pembelajaran Siklus II, diusahakan dengan memfokuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan rumusan masalah yang dipilih peserta didik melalui pertanyaan yang lebih detail. Rumusan masalah yang tidak sesuai dengan RPP yang direncanakan pada kegiatan Siklus II, diusahakan dengan memandu peserta didik melalui pertanyaan yang lebih detail, sehingga peserta

(30)

commit to user

didik mampu memilih permasalahan sesuai dengan RPP yang direncanakan. Pembentukan kelompok dalam kegiatan problem analysis and learning issues Siklus II yang tidak dilakukan berdasarkan jumlah rumusan masalah yang dipilih peserta didik, direvisi dengan memperjelas instruksi pembentukan kelompok berdasarkan jumlah rumusan masalah. Kegiatan presentasi rencana penyelidikan dan evaluasi yang belum terlaksana karena keterbatasan waktu direvisi dengan memperjelas alokasi waktu yang digunakan untuk setiap kegiatan pembelajaran, sehingga semua kegiatan terlaksana.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran Siklus III dimulai dari kegiatan apersepsi. Kegiatan apersepsi berlangsung selama 19 menit, dimulai dengan share hasil tugas pengamatan. Tugas pengamatan diberikan guru pada akhir pertemuan Siklus II. Enam orang peserta didik yang mengamati lokasi sungai, pasar dan pabrik yang terletak jauh dari kota dan dekat dengan kota. Lingkungan yang berada jauh dari kota identik dengan lingkungan yang bersih dengan tingkat pencemaran rendah, sedangkan lingkungan yang berada dekat dengan kota identik dengan lingkungan tercemar. Peserta didik menuliskan hasil pengamatan di papan tulis secara berdampingan, sehingga terlihat jelas perbandingan hasil pengamatan di lokasi yang tercemar dan tidak tercemar.

Apersepsi dilanjutkan dengan menghadirkan dua buah botol berisi air sungai kotor dan air kran sebagai hasil tugas yang diamati. Peserta didik mengidentifikasi dan membandingkan bau, kejernihan dan keberadaan endapan tanah pada air kran dan air sungai. Peserta didik beropini bahwa air sungai yang berwarna coklat, berbau tidak sedap dan banyak terdapat endapan di dasar botol merupakan air tercemar. Air kran yang memiliki warna jernih, tidak berbau dan tidak terdapat endapan di dasar botol merupakan air tidak tercemar. Kondisi air sungai dan air kran yang dihadirkan menunjukkan bahwa ciri-ciri air tercemar berbeda dengan air yang tidak tercemar. Kegiatan apersepsi ditutup dengan penemuan topik pembelajaran oleh peserta didik tentang ciri-ciri dan faktor pencemaran dan dilanjutkan dengan fase pertama model PBL, yaitu meeting the problem.

(31)

commit to user

Meeting the problem berlangsung selama 10 menit. Peserta didik menyusun permasalahan berdasarkan hasil pengamatan dan fakta fenomena perbedaan warna, bau dan keberadaan endapan tanah pada air sungai dan air kran. Guru menuliskan permasalahan yang disebutkan peserta didik di papan tulis. Peserta didik memilih permasalahan yang mampu diselesaikan melalui fase problem analysis and learning issues.

Problem analysis and learning issues berlangsung selama 7 menit. Guru membimbing peserta didik untuk membuat batasan permasalahan tentang topik pembelajaran, yaitu ciri-ciri dan faktor pencemaran. Rumusan masalah yang dipilih peserta didik ditandai oleh guru menggunakan tanda ceklist di papan tulis. Rumusan masalah yang dipilih pada fase problem analysis and learning issues dilihat di Tabel 4.15.

Tabel 4.15. Permasalahan yang Dipilih Peserta Didik Pada Fase Problem Analysis and Learning Issues Siklus III

No. Pertanyaan

1. Bagaimanakah ciri-ciri lingkungan yang tercemar?

2. Apakah penyebab lingkungan tercemar?

Berdasarkan rumusan masalah pada Tabel 4.15, peserta didik diminta untuk menyusun tujuan pembelajaran. Tahap selanjutnya adalah peserta didik membagi diri ke dalam 3 kelompok berdasarkan macam-macam pencemaran, yaitu pencemaran air, tanah dan udara. Setiap kelompok menggunakan rumusan masalah utama yang sama. Pembentukan kelompok seharusnya dilakukan berdasarkan jumlah rumusan masalah yang dipilih peserta didik, namun tidak terlaksana pada Siklus III. Peserta didik berdiskusi tentang rencana penyelidikan yang disusun untuk menyelesaikan permasalahan yang sekaligus menjadi awal fase discovery and reporting.

Discovery and reporting berlangsung selama 27 menit. Peserta didik menyusun rencana kegiatan penyelidikan menggunakan LKS yang diberikan oleh guru. Rencana kegiatan penyelidikan yang disusun adalah tujuan, hipothesis, alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan penyelidikan, serta prosedur kerja. Rencana kegiatan penyelidikan seluruh kelompok seharusnya

(32)

commit to user

dipresentasikan dalam forum kelas sebelum dilanjutkan ke tahap penyelidikan, namun tidak terlaksana pada Siklus III. Seluruh kegiatan penyelidikan dilakukan dengan pengkajian literatur mengenai ciri-ciri dan faktor pencemaran air, tanah dan udara yang dilakukan pada fase solution presentation and reflection.

Solution presentation and reflection berlangsung selama 37 menit. Peserta didik melanjutkan diskusi kelompok untuk mengumpulkan data, menyusun pembahasan dan menyusun kesimpulan melalui kajian literatur. Hasil pengkajian tentang ciri-ciri dan faktor pencemaran yang diperoleh selanjutnya dipresentasikan dalam forum kelas melalui fase overview, integration and evaluation yang berlangsung selama 35 menit.

Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengkajian tentang ciri-ciri dan faktor pencemaran yang diperoleh. Peserta didik belum memiliki kesempatan untuk melakukan evaluasi kinerja antar anggota kelompok masing-masing, mengevaluasi kegiatan penyelidikan yang dilakukan dan mengkritisi sumber belajar yang digunakan, sehingga kegiatan evaluasi pada Siklus II belum terlaksana. Guru meminta peserta didik mengumpulkan LKS yang telah diselesaikan dan menutup pembelajaran dengan memberikan tugas pengamatan identifikasi hewan dan tumbuhan yang terdapat di lingkungan tercemar dan tidak tercemar kepada peserta didik secara individu.

c. Observasi

Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran dengan menggunakan 3 orang observer. Mekanisme observasi adalah setiap observer mengamati 1 kelompok. Setiap observer dibekali dengan pedoman observasi dan lembar observasi untuk mencatat seluruh percakapan yang terjadi antara guru dan peserta didik serta antar peserta didik selama proses pembelajaran. Proses pembelajaran didokumentasikan menggunakan video dan foto sebagai data pendukung. Hasil Observasi Siklus III meliputi:

(33)

commit to user 1) Proses Pembelajaran

Hasil observasi kegiatan pembelajaran Siklus III mendapatkan temuan kegiatan pembelajaran yang belum sesuai dengan RPP. Temuan Siklus III digunakan sebagai acuan perbaikan kegiatan pembelajaran pada siklus selanjutnya. Data hasil temuan Siklus III secara detail dilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16. Hasil Temuan Siklus III

No. Fase PBL Temuan Siklus III

1. Problem analysis and learning issues

Jumlah rumusan masalah yang dipilih tidak sesuai dengan yang tertulis di RPP. Rumusan masalah digunakan untuk semua kelompok dengan membedakan untuk setiap macam pencemaran.

2. Problem analysis and learning issues

Pembentukan kelompok dalam kegiatan

problem analysis and learning issues tidak

dilakukan berdasarkan jumlah rumusan masalah yang dipilih oleh peserta didik. 3. Discovery and reporting Presentasi rencana penyelidikan tidak

terlaksana pada fase discovery and reporting. 4. Overview, integration and

evaluation

Kegiatan evaluasi pembelajaran oleh peserta didik tidak terlaksana pada fase overview,

integration and evaluation.

Berdasarkan Tabel 4.16, proses pembelajaran Siklus III berjalan cukup lancar. Peserta didik mampu mengidentifikasi fenomena, merumuskan

masalah, menyusun dan mempresentasikan rencana penyelidikan,

melaksanakan penyelidikan dan mempresentasikan hasil penyelidikan. Jumlah rumusan masalah yang dipilih pada pembelajaran Siklus III tidak sesuai dengan RPP dan pembentukan jumlah kelompok tidak dilakukan berdasarkan jumlah rumusan masalah yang dipilih peserta didik. Presentasi rencana penyelidikan dan evaluasi pada fase overview, integration and evaluation tidak terlaksana dikarenakan keterbatasan waktu pembelajaran.

2) Produk

Hasil observasi kegiatan pembelajaran Siklus III diperoleh 136 pertanyaan peserta didik. Jumlah pertanyaan peserta didik pada Siklus III lebih banyak dibandingkan dengan pertanyaan pada kegiatan Siklus II. Kuantitas dan kualitas pertanyaan peserta didik pada kegiatan Siklus III secara detail dilihat pada Tabel 4.17.

(34)

commit to user

Tabel 4.17. Kuantitas dan Kualitas Pertanyaan Peserta Didik Pada Kegiatan Siklus III

Dimensi Pengetahuan Tingkatan Proses Berpikir Pertanyaan Peserta Didik

Jumlah % Faktual C1 0 0.00 C2 15 11.03 C3 8 5.88 C4 4 2.94 C5 0 0.00 C6 7 5.15 Konseptual C1 1 0.74 C2 21 15.44 C3 2 1.47 C4 7 5.15 C5 1 0.74 C6 38 27.94 Prosedural C1 1 0.74 C2 7 5.15 C3 14 10.29 C4 4 2.94 C5 1 0.74 C6 5 3.68 Metakognisi C1 0 0.00 C2 0 0.00 C3 0 0.00 C4 0 0.00 C5 0 0.00 C6 0 0.00 Jumlah 136 100

Tabel 4.17 menunjukkan bahwa pertanyaan peserta didik teridentifikasi pada dimensi pengetahuan faktual sampai dengan prosedural. Pertanyaan faktual berada pada proses berpikir C2, C3, C4 dan C6. Pertanyaan konseptual berada pada proses berpikir C1 sampai dengan C6, sedangkan pertanyaan procedural berada pada proses berpikir C1 sampai dengan C5. Pertanyaan terbanyak teridentifikasi pada dimensi konseptual C6 sebesar 27.94%.

Hasil observasi kegiatan Siklus III menunjukkan bahwa seluruh peserta didik di kelas mengajukan pertanyaan. Jumlah peserta didik yang mengajukan pertanyaan menunjukkan bahwa peserta didik telah berkontribusi

Gambar

Tabel 4.3. Permasalahan yang Dipilih Peserta Didik Pada Fase Problem  Analysis and Learning Issues Siklus I
Tabel  4.5.  Kuantitas  dan  Kualitas  Pertanyaan  Peserta  Didik  Pada  Kegiatan  Siklus I
Tabel 4.6. Kuantitas dan Kualitas Pertanyaan Peserta Didik Pada Setiap   Fase PBL Siklus I
Tabel  4.6  menunjukkan  bahwa  pertanyaan  yang  teridentifikasi  pada  setiap fase PBL selama kegiatan pembelajaran Siklus I adalah 25% pada fase  meeting  the  problem,  5.77%  pertanyaan    pada  fase  problem  analysis  and  learning Issues, 65.38% pe
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

ブランド牛通販サイトであるお肉良い肉ドットコム(http://www.oniku1129.com) における消費者がサイトを訪問してくる検索キーワードについて考察してみる。 表 9 は

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh langsung Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja Pegawai sebesar 0,28. Sementara, pengaruh langsung Lingkungan

Pada menu koleksi, admin dapat melakukan kegiatan Create, Read, Update, Delete (CRUD) koleksi pada halaman ini. Admin dapat mengunduh template import dari list koleksi

Berdasarkan hasil dari wawancara yang telah dilakukan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, perasaan bersalah muncul didalam diri pemerkosaan serta ada

Oleh karena itu, keberhasilan dan keteladanan Nabi dan para khalifah/pemimpin terdahulu dapat menginspirasi para pemimpin kita dalam mewujudkan kepemimpinan dan

Ukur meja merupakan satu cara pengukuran di mana pelotan dilakukan serentak di lapangan dengan skala yang sesuai. Kaedah ini tidak memerlukan pengambilan nota, pembukuan, pelarasan

Ada dua istilah utama yang digunakan dalam mengklasi'ikasikan endapan, yaitu sumberdaya 3esources, dan cadangan 3eser4es,"   "umberdaya mineral 3esources,  adalah