kepentingan perhitungan kepentingan perhitungan pajak penghasilan
pajak penghasilan keperluan komersial keperluan komersial
basis pengenaan penghasilan basis pengenaan penghasilan
TIDAK SAMA TIDAK SAMA
akibat dari perbedaan perbedaan akibat dari perbedaan perbedaan
rekognisi penghasilan dan biaya, rekognisi penghasilan dan biaya,
maka akan terdapat perbedaan yang maka akan terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara kedua basis cukup signifikan antara kedua basis tersebut.
tersebut.
Pajak penghasilan yang dihitung berbasis Pajak penghasilan yang dihitung berbasis
penghasilan kena pajak yang penghasilan kena pajak yang sesungguhnya dibayar kepada sesungguhnya dibayar kepada pemerintah,
pemerintah, PPh terutang
PPh terutang
,,Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan yang dihitung berbasis Pajak penghasilan yang dihitung berbasis penghasilan sebelum pajak
penghasilan sebelum pajak
Sebagaian perbedaan yang terjadi akibat Sebagaian perbedaan yang terjadi akibat
perbedaan antara PPh terutang dengan beban perbedaan antara PPh terutang dengan beban
pajak menyangkut perbedaan temporer, pajak menyangkut perbedaan temporer,
dilakukan pencatatan dan tercermin dalam dilakukan pencatatan dan tercermin dalam dilakukan pencatatan dan tercermin dalam dilakukan pencatatan dan tercermin dalam
laporan keuangan komersial laporan keuangan komersial
dalam akun pajak tangguhan baik dalam akun pajak tangguhan baik
asset pajak tangguhan asset pajak tangguhan
maupun kewajiban pajak tangguhannya
maupun kewajiban pajak tangguhannya
Beberapa terminology Beberapa terminology
Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan (Income Tax Expense) (Income Tax Expense) ––
BP BP
Pajak Penghasilan yang dialokasikan untuk periode Pajak Penghasilan yang dialokasikan untuk periode
yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tariff yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tariff Orisinal x penghasilan sebelum pajak
Orisinal x penghasilan sebelum pajak
Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan
Terutang Terutang
(Income Tax Liability) (Income Tax Liability) ––
pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan tariff pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan tariff
orisinal x penghasilan kena pajak, sesuai ketentuan orisinal x penghasilan kena pajak, sesuai ketentuan peraturan perundang
peraturan perundang--undangan perpajakan undangan perpajakan
(Income Tax Liability) (Income Tax Liability) ––
PT
PT
peraturan perundang peraturan perundang--undangan perpajakan undangan perpajakan
Penghasilan Sebelum Penghasilan Sebelum
Pajak Pajak
(Pretax Accounting (Pretax Accounting
Income
Income--Pretax BookPretax Book Income)
Income)--PSPPSP
Penghasilan akuntansi sebelum dikurangi dengan Penghasilan akuntansi sebelum dikurangi dengan
beban pajak penghasilan beban pajak penghasilan
Penghasilan Kena Pajak Penghasilan Kena Pajak (Taxable Income)
(Taxable Income)--PKPPKP
Penghasilan yang menjadi objek pajak penghasilan Penghasilan yang menjadi objek pajak penghasilan
dikurangi dengan biaya fiscal yang boleh dikurangi dengan biaya fiscal yang boleh dikurangkan
dikurangkan
Efek Pajak (Tax Effects) Efek Pajak (Tax Effects)-- EP
EP
Selisih antara PPh terutang dengan Beban PPh Selisih antara PPh terutang dengan Beban PPh akibat dari:
akibat dari:
a.
a.
perbedaan waktu yang disebabkan oleh perbedaan waktu yang disebabkan oleh perhitungan PPh terutang dan beban PPh perhitungan PPh terutang dan beban PPh
b.
b.
Kompensasi kerugian Kompensasi kerugian
c.
c.
Penyesuaian yang dilakukan sebelumnya Penyesuaian yang dilakukan sebelumnya
PPh Tangguhan:
PPh Tangguhan:
(Deffered Income Taxes) (Deffered Income Taxes) Kewajiban Pajak
Kewajiban Pajak Tangguhan
Tangguhan--KPTKPT
Aktiva Pajak Tangguhan Aktiva Pajak Tangguhan-- APT
APT
Efek pajak yang diakui pada saat diadakan Efek pajak yang diakui pada saat diadakan penyesuaian dengan beban pajak penghasilan penyesuaian dengan beban pajak penghasilan periode yang akan datang
periode yang akan datang
Alokasi PPh Interperiode Alokasi PPh Interperiode (Interperiod Income Tax (Interperiod Income Tax Allocation)
Allocation)
Alokasi beban pajak penghasilan ke berbagai Alokasi beban pajak penghasilan ke berbagai periode akuntansi
periode akuntansi
Alokasi PPh Intraperiode Alokasi PPh Intraperiode (Intraperiod Income Tax (Intraperiod Income Tax Allocation)
Allocation)
Proses membagi beban pajak penghasilan Proses membagi beban pajak penghasilan pada periode yang bersangkutan, berkenaan pada periode yang bersangkutan, berkenaan dengan beberapa komponen yang terdapat dengan beberapa komponen yang terdapat dengan beberapa komponen yang terdapat dengan beberapa komponen yang terdapat pada penghasilan sebelum pajak yang terkait pada penghasilan sebelum pajak yang terkait dengan efek pajak penghasilan akibat
dengan efek pajak penghasilan akibat penyesuaian yang dilakukan sebelumnya penyesuaian yang dilakukan sebelumnya dengan komponen tersebut
dengan komponen tersebut
Alokasi Pajak Interperiode Alokasi Pajak Interperiode
Prinsip umum bagi akuntansi bahwa beban Prinsip umum bagi akuntansi bahwa beban pajak penghasilan merupakan biaya yang pajak penghasilan merupakan biaya yang
seharusnya disandingkan dengan seharusnya disandingkan dengan penghasilan yang bersangkutan.
penghasilan yang bersangkutan.
penghasilan yang bersangkutan.
penghasilan yang bersangkutan.
Proses yang mengkaitkan antara Proses yang mengkaitkan antara
beban pajak penghasilan dengan penghasilan beban pajak penghasilan dengan penghasilan yang bersangkutan dikenal sebagai
yang bersangkutan dikenal sebagai alokasi pajak alokasi pajak ..
ilustrasi mekanisme terjadinya ilustrasi mekanisme terjadinya
alokasi interperiode alokasi interperiode
Misalkan perbedaan yang terjadi antara penghasilan sebelum pajak dan Misalkan perbedaan yang terjadi antara penghasilan sebelum pajak dan
penghasilan kena pajak, hanya disebabkan oleh metode penyusutan yang penghasilan kena pajak, hanya disebabkan oleh metode penyusutan yang berbeda antara penyusutan komersial dengan penyusutan fiscal.
berbeda antara penyusutan komersial dengan penyusutan fiscal.
Penyusutan komersial menggunakan metode garis lurus Penyusutan komersial menggunakan metode garis lurus
sedang penyusutan fiscal menggunakan metode saldo ganda menurun.
sedang penyusutan fiscal menggunakan metode saldo ganda menurun.
diketahui:
diketahui:
Harga perolehan mesin adalah Rp 10.000.000.000,00Harga perolehan mesin adalah Rp 10.000.000.000,00
Masa manfaatnya empat tahunMasa manfaatnya empat tahun
Tidak terdapat nilai residuTidak terdapat nilai residu
Penghasilan sebelum pajak dan penghasilan kena pajak, sebelum pajakPenghasilan sebelum pajak dan penghasilan kena pajak, sebelum pajak penghasilan dan penyusutan adalah sebesar Rp 10.000.000.000,00 setiap penghasilan dan penyusutan adalah sebesar Rp 10.000.000.000,00 setiap tahun
tahun
Beban pajak setiap tahun dihitung berdasarkan penghasilan sebelum pajakBeban pajak setiap tahun dihitung berdasarkan penghasilan sebelum pajak sebesar Rp 7.500.000.000,00 setelah dikurangi penyusutan sebesar Rp
sebesar Rp 7.500.000.000,00 setelah dikurangi penyusutan sebesar Rp 2.500.000.000,00
2.500.000.000,00
Tarif pajak 30%Tarif pajak 30%
Uraian
Uraian
AkuntansiAkuntansiTahunTahunII--IVIV
Pajak Pajak Tahun I Tahun I
Pajak Pajak Tahun II Tahun II
Pajak Pajak Tahun III Tahun III
Pajak Pajak Tahun Tahun IV IV
Penghasilan sebelum Penghasilan sebelum
penyusutan dan penyusutan dan PPh
PPh
Beban penyusutan Beban penyusutan
10.000 10.000
2.500 2.500
10.000 10.000
5.000 5.000
10.000 10.000
2.500 2.500
10.000 10.000
1.250 1.250
10.000 10.000
1.250 1.250 Penghasilan sebelum
Penghasilan sebelum pajak
pajak
Penghasilan kena Penghasilan kena
pajak pajak
Beban pajak Beban pajak
Pajak terutang (kini) Pajak terutang (kini)
7.500 7.500
2.250 2.250
5.000 5.000
1.500 1.500
7.500 7.500
2.250 2.250
8.750 8.750
2.625 2.625
8.750 8.750
2.625
2.625
Jurnal Gabungan antara pajak Kini dan Pajak Tangguhan Jurnal Gabungan antara pajak Kini dan Pajak Tangguhan Dr.Beban Pajak
Dr.Beban Pajak
Dr.Pajak Tangguhan Dr.Pajak Tangguhan
Cr.Pajak Tangguhan Cr.Pajak Tangguhan Cr.Pajak Terutang Cr.Pajak Terutang (kini)
(kini)
2.250 2.250 --,,-- 750 750 1.500 1.500
2.250 2.250 --,,-- --,,-- 2.250 2.250
2.250 2.250 375 375 --,,-- 2.625 2.625
2.250 2.250 375 375 --,,-- 2.625 2.625
Dapat disimpulkan bahwa proses alokasi pajak interperiode, tidak lain Dapat disimpulkan bahwa proses alokasi pajak interperiode, tidak lain merupakan pergeseran beban pajak akibat dari perbedaan temporer yang
muncul di tahun ke 1 dan terpulihkan pada tahun ke 3 dan ke 4.
Sebagai konsekuensi dari perhitungan pajak tangguhan tersebut akan muncul akun “alokasi pajak interperiod” yang mencatat perbedaan temporer yang mempengaruhi hasil tahun berjalan. Efek pajak terhadap
kejadian masa yang akan datang hendaknya tercermin dalam tahun terjadinya kejadian tersebut.
Metode alokasi Pajak Interperiode Metode alokasi Pajak Interperiode
Metode alokasi pajak interperiode dapat Metode alokasi pajak interperiode dapat
dilakukan dengan tiga cara yaitu:
dilakukan dengan tiga cara yaitu:
dilakukan dengan tiga cara yaitu:
dilakukan dengan tiga cara yaitu:
Metode Pajak Tangguhan Metode Pajak Tangguhan (Defferal (Defferal Method)
Method)
Metode Kewajiban Metode Kewajiban (Liability Method) (Liability Method)
Metode Pajak Netto Metode Pajak Netto (Netof Tax Method) (Netof Tax Method)
a. Metode Pajak Tangguhan a. Metode Pajak Tangguhan
Menurut SAK (PSAK 46) hanya metode pajak tangguhan yang Menurut SAK (PSAK 46) hanya metode pajak tangguhan yang
diperkenankan digunakan.
diperkenankan digunakan.
Keunggulan dari metode ini adalah Keunggulan dari metode ini adalah
lebih menekankan pada pengukuran besar penghematanlebih menekankan pada pengukuran besar penghematan pajak kini akibat perbedaan temporer yang dialokasikan pajak kini akibat perbedaan temporer yang dialokasikan pada periode mendatang,
pada periode mendatang,
metode kewajiban tekanannya pada berapa besarmetode kewajiban tekanannya pada berapa besar
pengelauaran kas yang akan dilakukan dimasa mendatang pengelauaran kas yang akan dilakukan dimasa mendatang untuk keperluan pajak penghasilan terutang.
untuk keperluan pajak penghasilan terutang.
Mengungkapkan secara terpisah berkenaan dengan pajakMengungkapkan secara terpisah berkenaan dengan pajak tangguhan di neraca dan laba rugi perusahaan dan tidak tangguhan di neraca dan laba rugi perusahaan dan tidak tergabung dalam nilai individu asset atau kewajiban,
tergabung dalam nilai individu asset atau kewajiban,
penghasilan atau biaya, seperti halnya pada metode pajak penghasilan atau biaya, seperti halnya pada metode pajak netto
netto
b. Metode Kewajiban (Liability Method b. Metode Kewajiban (Liability Method
Metode ini memperhitungkan bahwa jumlah pajak penghasilan Metode ini memperhitungkan bahwa jumlah pajak penghasilan
yang akan dibayar pada saat perbedaan temporer yang akan dibayar pada saat perbedaan temporer terpulihkan, dicatat sebagai kewajiban dalam neraca terpulihkan, dicatat sebagai kewajiban dalam neraca perusahaan.
perusahaan.
Kewajiban tersebut akan berkurang pada periode mendatang, Kewajiban tersebut akan berkurang pada periode mendatang,
pada saat pajak penghasilan terutang lebih besar dari pada saat pajak penghasilan terutang lebih besar dari beban pajaknya.
beban pajaknya.
pada saat pajak penghasilan terutang lebih besar dari pada saat pajak penghasilan terutang lebih besar dari beban pajaknya.
beban pajaknya.
Perhitungan pajak tangguhan dengan menggunakan metode Perhitungan pajak tangguhan dengan menggunakan metode
ini lebih ditekankan kepada berapa besar pajak penghasilan ini lebih ditekankan kepada berapa besar pajak penghasilan yang akan dibayar pada periode mendatang. Tarif pajak
yang akan dibayar pada periode mendatang. Tarif pajak yang digunakan untuk perhitungan pajak tangguhan
yang digunakan untuk perhitungan pajak tangguhan
terpulihkan didasrkan kepada tariff pajak yang efektif pada terpulihkan didasrkan kepada tariff pajak yang efektif pada saat terpulihkan tersebut yerjadi.
saat terpulihkan tersebut yerjadi.
c. Metode Pajak Neto (Net of Tax Method) c. Metode Pajak Neto (Net of Tax Method)
Metode ini memperhitungkan efek pajak Metode ini memperhitungkan efek pajak
yang muncul pada saat terjadinya yang muncul pada saat terjadinya
perbedaan temporer, baik perhitungannya perbedaan temporer, baik perhitungannya dengan menggunakan metode pajak
dengan menggunakan metode pajak tangguhan maupun perhitungannya tangguhan maupun perhitungannya tangguhan maupun perhitungannya tangguhan maupun perhitungannya didasarkan pada metode kewajiban.
didasarkan pada metode kewajiban.
Efek pajak tersebut diperlakukan sebagai Efek pajak tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap nilai individu ast penyesuaian terhadap nilai individu ast atau kewajiban yang bersangkutan yang atau kewajiban yang bersangkutan yang dikaitkan dengan penghasilan atau beban.
dikaitkan dengan penghasilan atau beban.
Pengukuran Pajak Tangguhan Pengukuran Pajak Tangguhan
1. Kewajiban pajak kini (
1. Kewajiban pajak kini (tax tax payable payable) untuk periode ) untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diakui sebesar berjalan dan periode sebelumnya diakui sebesar jumlah pajak terutang yang dihitung berdasarkan jumlah pajak terutang yang dihitung berdasarkan tarif pajak (peraturan pajak) yang berlaku atau tarif pajak (peraturan pajak) yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada
yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca
tanggal neraca tanggal neraca tanggal neraca
2. Aktiva pajak kini (
2. Aktiva pajak kini (tax tax receivable receivable) untuk periode ) untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diakui sebesar berjalan dan periode sebelumnya diakui sebesar jumlah restitusi pajak yang dihitung berdasarkan jumlah restitusi pajak yang dihitung berdasarkan tarif pajak (peraturan pajak) yang berlaku atau tarif pajak (peraturan pajak) yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca
neraca
3. Sesuai dengan Undang
3. Sesuai dengan Undang--undang Pajak undang Pajak
Penghasilan tahun 2000, tarif PPh Badan Penghasilan tahun 2000, tarif PPh Badan diatur sebagai berikut:
diatur sebagai berikut:
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif sampai dengan Rp 50.000.000 10%
sampai dengan Rp 50.000.000 10%
Rp 50.000.000 s.d. Rp 100.000.000
Rp 50.000.000 s.d. Rp 100.000.000 15%15%
di atas Rp 100.000.000 30%
di atas Rp 100.000.000 30%
4. Di dalam praktiknya, kadangkala karena 4. Di dalam praktiknya, kadangkala karena merujuk pada prinsip materialisme dan merujuk pada prinsip materialisme dan simplifikasi, perusahaan menghitung
simplifikasi, perusahaan menghitung pajak tangguhan dengan hanya
pajak tangguhan dengan hanya menerapkan tarif 30%.
menerapkan tarif 30%.
5. Prinsip materialisme ini dapat terlihat dari 5. Prinsip materialisme ini dapat terlihat dari
perbandingan berikut ini.
perbandingan berikut ini.
Uraian
Uraian Rp Rp
a.
a.
Selisih Selisih (beda (beda temporer) temporer) 1 1,,000 000,,000 000,,000 000
a.
a.
PPh PPh tarif tarif 30 30% % 300 300,,000 000,,000 000
a.
a.
PPh PPh tarif tarif progresif progresif psl psl 17 17 UU UU PPh PPh 10
10% % (s (s..d d.. Rp Rp 50 50 juta) juta) 5 5,,000 000,,000 000 15
15% % (di (di atas atas Rp Rp 50 50 juta juta ss..d d.. Rp Rp 100 100 juta) juta) 7 7,,500 500,,000 000 30
30% % (di (di atas atas Rp Rp 100 100 juta) juta) 270 270,,000 000,,000 000 Total
Total PPh PPh 282 282,,500 500,,000 000
a.
a.
Selisih Selisih (b (b -- c) c) 17 17,,500 500,,000 000
6
6.. AktivaAktiva dandan kewajibankewajiban pajakpajak tangguhantangguhan harusharus mencerminkan
mencerminkan konsekuensikonsekuensi pajakpajak untukuntuk pemulihanpemulihan nilainilai tercatat
tercatat aktivaaktiva atauatau penyelesaianpenyelesaian kewajibankewajiban yangyang diharapkan
diharapkan perusahaanperusahaan padapada tanggaltanggal neracaneraca..
7
7.. AktivaAktiva dandan kewajibankewajiban pajakpajak tangguhantangguhan harusharus mencerminkan
mencerminkan konsekuensikonsekuensi pajakpajak untukuntuk pemulihanpemulihan nilainilai tercatat
tercatat aktivaaktiva atauatau penyelesaianpenyelesaian kewajibankewajiban yangyang diharapkan
diharapkan perusahaanperusahaan padapada tanggaltanggal neracaneraca..
8
8.. NilaiNilai tercatattercatat aktivaaktiva pajakpajak tangguhantangguhan harusharus ditinjauditinjau kembali
kembali (pada(pada tanggaltanggal neraca)neraca).. PerusahaanPerusahaan harusharus menurunkan
menurunkan nilainilai tercatattercatat tersebuttersebut apabilaapabila penghasilanpenghasilan kena
kena pajakpajak tidaktidak mungkinmungkin memadaimemadai untukuntuk mengompensasi
mengompensasi sebagiansebagian atauatau semuasemua aktivaaktiva pajakpajak tangguhan
tangguhan.. PenurunanPenurunan tersebuttersebut harusharus disesuaikandisesuaikan kembali
kembali bilabila besarbesar kemungkinankemungkinan penghasilanpenghasilan kenakena pajakpajak memadai
memadai..
Pengakuan Pajak Tangguhan Pengakuan Pajak Tangguhan
Untuk mengakui pajak tangguhan di dalam laporan Untuk mengakui pajak tangguhan di dalam laporan
keuangan, setiap perusahaan harus keuangan, setiap perusahaan harus
menambahkan akun baru seperti terlihat berikut menambahkan akun baru seperti terlihat berikut ini.
ini.
Neraca Neraca
Neraca Neraca
Aktiva pajak tangguhan (APT) / Deferred Tax Aktiva pajak tangguhan (APT) / Deferred Tax Asset (DTA)
Asset (DTA)
Kewajiban pajak tangguhan (KPT) / Deferred Tax Kewajiban pajak tangguhan (KPT) / Deferred Tax Liability (DTL)
Liability (DTL)
Laba Rugi Laba Rugi
Penghasilan pajak tangguhan (PPT) / Deferred Penghasilan pajak tangguhan (PPT) / Deferred Tax Income (DTI)
Tax Income (DTI)
Beban pajak tangguhan (BPT) / Deferred Tax Beban pajak tangguhan (BPT) / Deferred Tax Expense (DTE)
Expense (DTE)
1
1 . Pengakuan . Pengakuan Current Current Tax Tax Asset / Liability Asset / Liability
a.
a. Jumlah pajak kini ( Jumlah pajak kini (current tax expense current tax expense)) yang belum dibayar harus diakui
yang belum dibayar harus diakui sebagai kewajiban (
sebagai kewajiban (tax payable tax payable). ).
b.
b. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar Apabila jumlah pajak yang telah dibayar b.
b. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode
untuk periode berjalan dan periode-- periode sebelumnya melebihi jumlah periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode pajak yang terutang untuk periode-- periode tersebut, selisihnya diakui periode tersebut, selisihnya diakui sebagai aktiva (
sebagai aktiva (tax tax
receivablereceivable2. Pengakuan
2. Pengakuan Deferred Tax Asset/Liability Deferred Tax Asset/Liability
a.
a. SemuaSemua taxable temporary differencetaxable temporary difference atau Beda waktu kenaatau Beda waktu kena pajak (nilai basis akuntansi > nilai basis pajak) yang akan pajak (nilai basis akuntansi > nilai basis pajak) yang akan
mengakibatkan penambahan penghasilan kena pajak di masa mengakibatkan penambahan penghasilan kena pajak di masa mendatang diakui sebagai kewajiban pajak tangguhan (
mendatang diakui sebagai kewajiban pajak tangguhan (deferreddeferred tax liability
tax liability), kecuali jika timbul dari), kecuali jika timbul dari goodwill
goodwill yang amortisasinya tidak dapat dikurangkan (yang amortisasinya tidak dapat dikurangkan (nonnon
goodwillgoodwill yang amortisasinya tidak dapat dikurangkan (yang amortisasinya tidak dapat dikurangkan (nonnon deductible
deductible) untuk tujuan fiskal) untuk tujuan fiskal
pengakuan awal aktiva atau kewajiban dari suatu transaksi yangpengakuan awal aktiva atau kewajiban dari suatu transaksi yang
bukan merupakan transaksi penggabungan usaha; danbukan merupakan transaksi penggabungan usaha; dan
pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi danpada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan penghasilan kena pajak.
penghasilan kena pajak.
b.
b. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagaiSaldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aktiva pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa aktiva pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak di masa yang akan datang memadai penghasilan kena pajak di masa yang akan datang memadai untuk dikompensasi dengan rugi fiskal.
untuk dikompensasi dengan rugi fiskal.
3. Pengakuan
3. Pengakuan Current Current//Deferred Deferred Tax Tax Income Income ((Expense) Expense)
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai penghasilan atau beban pada sebagai penghasilan atau beban pada laporan laba rugi periode berjalan,
laporan laba rugi periode berjalan,
kecuali untuk PPh yang berasal dari dua kecuali untuk PPh yang berasal dari dua hal berikut ini:
hal berikut ini:
hal berikut ini:
hal berikut ini:
1.
1.
Transaksi atau kejadian yang langsung Transaksi atau kejadian yang langsung dikreditkan atau dibebankan ke ekuitas dikreditkan atau dibebankan ke ekuitas pada periode yang sama atau periode pada periode yang sama atau periode yang berbeda di antaranya adalah:
yang berbeda di antaranya adalah:
perubahan nilai tercatat aktiva atau perubahan nilai tercatat aktiva atau kewajiban pajak tangguhan yang
kewajiban pajak tangguhan yang tidak disebabkan oleh perubahan tidak disebabkan oleh perubahan jumlah Beda waktu yang terkait jumlah Beda waktu yang terkait
dengan aktiva dan kewajiban pajak dengan aktiva dan kewajiban pajak tersebut, tapi berasal dari:
tersebut, tapi berasal dari:
1.
1.
perubahan tarif pajak atau peraturan perubahan tarif pajak atau peraturan pajak
pajak
2.
2.
pengkajian kembali nilai aktiva pajak pengkajian kembali nilai aktiva pajak tangguhan yang dapat dipulihkan
tangguhan yang dapat dipulihkan
3.
3.
perubahan cara pemulihan suatu aktiva perubahan cara pemulihan suatu aktiva
Transaksi yang menurut PSAK tertentu Transaksi yang menurut PSAK tertentu diharuskan langsung dibebankan atau diharuskan langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas, seperti
dikreditkan ke ekuitas, seperti
1.
1.
Perubahan nilai tercatat akun aktiva tetap yang Perubahan nilai tercatat akun aktiva tetap yang berasal dari revaluasi sesuai dengan PSAK 16 berasal dari revaluasi sesuai dengan PSAK 16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain
tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain--lain lain Suatu penyesuaian saldo laba awal periode Suatu penyesuaian saldo laba awal periode
2.
2.
Suatu penyesuaian saldo laba awal periode Suatu penyesuaian saldo laba awal periode yang berasal dari perubahan kebijakan
yang berasal dari perubahan kebijakan
akuntansi yang diterapkan secara restrospektif akuntansi yang diterapkan secara restrospektif atau dari koreksi kesalahan mendasar sesuai atau dari koreksi kesalahan mendasar sesuai dengan PSAK 25 tentang Laba atau Rugi untuk dengan PSAK 25 tentang Laba atau Rugi untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan
Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Selisih kurs karena penjabaran Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan suatu entitas laporan keuangan suatu entitas asing, sesuai dengan PSAK 11 asing, sesuai dengan PSAK 11 tentang Penjabaran Laporan tentang Penjabaran Laporan tentang Penjabaran Laporan tentang Penjabaran Laporan
Keuangan dalam Mata Uang Asing.
Keuangan dalam Mata Uang Asing.
Penggabungan usaha yang secara substansi Penggabungan usaha yang secara substansi merupakan akuisisi
merupakan akuisisi
1.
1.
Beda waktu mungkin timbul dari suatu Beda waktu mungkin timbul dari suatu
penggabungan usaha yang secara substansi penggabungan usaha yang secara substansi merupakan akuisisi.
merupakan akuisisi.
Sesuai dengan PSAK 22 tentang Akuntansi Sesuai dengan PSAK 22 tentang Akuntansi Sesuai dengan PSAK 22 tentang Akuntansi Sesuai dengan PSAK 22 tentang Akuntansi Penggabungan Usaha, perusahaan mengakui Penggabungan Usaha, perusahaan mengakui setiap aktiva pajak tangguhan
setiap aktiva pajak tangguhan (sepanjang besar (sepanjang besar kemungkinan Beda waktu tersebut dapat
kemungkinan Beda waktu tersebut dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi penghasilan dimanfaatkan untuk mengurangi penghasilan kena pajak pada masa mendatang)
kena pajak pada masa mendatang) atau atau kewajiban pajak tangguhan pada tanggal kewajiban pajak tangguhan pada tanggal akuisisi.
akuisisi.
2. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan tersebut 2. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan tersebut
selanjutnya mempengaruhi saldo
selanjutnya mempengaruhi saldo goodwill goodwill atau atau goodwill
goodwill negatif. negatif.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, perusahaan Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, perusahaan tidak dapat mengakui kewajiban pajak tangguhan tidak dapat mengakui kewajiban pajak tangguhan tidak dapat mengakui kewajiban pajak tangguhan tidak dapat mengakui kewajiban pajak tangguhan yang berasal dari
yang berasal dari goodwill goodwill yang amortisasinya yang amortisasinya tidak dapat dikurangkan (
tidak dapat dikurangkan (non deductible non deductible) untuk ) untuk tujuan fiskal.
tujuan fiskal.
Selain itu, perusahaan juga tidak dapat mengakui Selain itu, perusahaan juga tidak dapat mengakui aktiva pajak tangguhan yang berasal
aktiva pajak tangguhan yang berasal goodwill goodwill negatif yang diakui sebagai pendapatan
negatif yang diakui sebagai pendapatan tangguhan (
tangguhan (deferred income deferred income). ).
Pajak kini dan pajak tangguhan Pajak kini dan pajak tangguhan harus langsung dibebankan atau harus langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas bila pajak dikreditkan ke ekuitas bila pajak tersebut berhubungan dengan
tersebut berhubungan dengan tersebut berhubungan dengan tersebut berhubungan dengan
transaksi yang langsung dikreditkan transaksi yang langsung dikreditkan atau dibebankan ke ekuitas seperti atau dibebankan ke ekuitas seperti penjelasan butir a di atas
penjelasan butir a di atas
4. Cara Mengindentifikasi Aktiva /Kewajiban Pajak 4. Cara Mengindentifikasi Aktiva /Kewajiban Pajak
Tangguhan dan Penghasilan /Beban Pajak Tangguhan dan Penghasilan /Beban Pajak
Tangguhan Tangguhan
a.
a.
Pendekatan Neraca Pendekatan Neraca
Setelah pajak tangguhan dihitung sesuaiSetelah pajak tangguhan dihitung sesuai pembahasan di atas, tandingkan nilai buku pembahasan di atas, tandingkan nilai buku menurut akuntansi (NBA) dan fiskal (NBF) menurut akuntansi (NBA) dan fiskal (NBF) untuk akun
untuk akun--akun yang dapat dikategorikanakun yang dapat dikategorikan sebagai unsur beda waktu
sebagai unsur beda waktu
(penyisihan/provisi, penyusutan, atau (penyisihan/provisi, penyusutan, atau amortisasi), dengan menggunakan T
amortisasi), dengan menggunakan T--accountaccount seperti terlihat berikut ini.
seperti terlihat berikut ini.
Akuntansi
Akuntansi Pajak Pajak
100
100 75 75
NBA > NBF = Kewajiban Pajak Tangguhan NBA > NBF = Kewajiban Pajak Tangguhan
Akuntansi
Akuntansi Pajak Pajak
75
75 100 100
NBA < NBF = Aktiva Pajak Tangguhan NBA < NBF = Aktiva Pajak Tangguhan Akuntansi
Akuntansi Pajak Pajak
100
100 75 75
NBA > NBF = Aktiva Pajak Tangguhan NBA > NBF = Aktiva Pajak Tangguhan Akuntansi
Akuntansi Pajak Pajak
75
75 100 100
NBA < NBF = Kewajiban Pajak Tangguhan
NBA < NBF = Kewajiban Pajak Tangguhan
Bubuhkan selisih antara NBA dan NBF pada sisi aktiva atauBubuhkan selisih antara NBA dan NBF pada sisi aktiva atau pasiva neraca versi akuntansi agar neraca versi akuntansi pasiva neraca versi akuntansi agar neraca versi akuntansi seimbang (sama dengan) neraca versi pajak.
seimbang (sama dengan) neraca versi pajak.
Bila selisih tersebut berada di sisi aktiva, beda waktuBila selisih tersebut berada di sisi aktiva, beda waktu tersebut menghasilkan Aktiva Pajak Tangguhan
tersebut menghasilkan Aktiva Pajak Tangguhan
Bila selisih tersebut berada di sisi pasiva, beda waktuBila selisih tersebut berada di sisi pasiva, beda waktu tersebut menghasilkan Kewajiban Pajak Tangguhan.
tersebut menghasilkan Kewajiban Pajak Tangguhan.
Hitung pajak tangguhan dengan cara menerapkan tarifHitung pajak tangguhan dengan cara menerapkan tarif
Pasal 17 UU PPh dikali selisih yang dihasilkan oleh langkah Pasal 17 UU PPh dikali selisih yang dihasilkan oleh langkah di atas
di atas
Tandingkan saldo APT atau KPT sesuai dengan langkahTandingkan saldo APT atau KPT sesuai dengan langkah nomor 2 di atas dengan saldo APT atau KPT tahun
nomor 2 di atas dengan saldo APT atau KPT tahun sebelumnya, selanjutnya lihat tabel berikut
sebelumnya, selanjutnya lihat tabel berikut
Kondisi
Kondisi Jurnal APT/KPT Jurnal APT/KPT Jurnal PPT / BPT Jurnal PPT / BPT
Saldo
Saldo APT APT menurun menurun APT APT dikredit dikredit Beban Pajak Tangguhan Beban Pajak Tangguhan didebit
didebit
Penghasilan Pajak Penghasilan Pajak Saldo
Saldo APT APT meningkat meningkat APT APT didebit didebit Penghasilan Pajak Penghasilan Pajak
Tangguhan dikredit Tangguhan dikredit Saldo
Saldo KPT KPT menurun menurun KPT KPT didebit didebit Penghasilan Pajak Penghasilan Pajak Tangguhan dikredit Tangguhan dikredit
Saldo
Saldo KPT KPT meningkat meningkat KPT KPT dikredit dikredit Beban Pajak Tangguhan Beban Pajak Tangguhan didebit
didebit
b. Pendekatan Laba Rugi b. Pendekatan Laba Rugi
1.
1.
Lihat rekonsiliasi fiskal yang sudah dibuat dan Lihat rekonsiliasi fiskal yang sudah dibuat dan identifikasi akun
identifikasi akun--akun di laba rugi yang akun di laba rugi yang termasuk dalam beda waktu, seperti : termasuk dalam beda waktu, seperti :
beban penyisihan persediaan,beban penyisihan persediaan,
beban penyisihan persediaan,beban penyisihan persediaan,
beban penyisihan piutang tak tertagih,beban penyisihan piutang tak tertagih,
beban penyisihan bonus,beban penyisihan bonus,
beban penyisihan pensiun (sesuai PSAK 24)beban penyisihan pensiun (sesuai PSAK 24)
beban penyusutan, ataubeban penyusutan, atau
beban amortisasibeban amortisasi
Identifikasi koreksi fiskal yang dihasilkan dari akun-akun di atas dan tentukan apakah koreksi fiskal tersebut termasuk
koreksi positif atau negatif.
Koreksi fiskal
Koreksi fiskal Jenis akunJenis akun PerbandinganPerbandingan PPT / BPT yang dihasilkanPPT / BPT yang dihasilkan
Koreksi
Koreksi positifpositif
Penghasilan
Penghasilan Akuntansi <Akuntansi <
Pajak Pajak
Penghasilan pajak Penghasilan pajak
tangguhan tangguhan Biaya
Biaya Akuntansi >Akuntansi > Penghasilan pajakPenghasilan pajak Biaya
Biaya
Pajak
Pajak tangguhantangguhan Koreksi
Koreksi negatif negatif
Penghasilan
Penghasilan Akuntansi >Akuntansi >
Pajak
Pajak Beban pajak tangguhanBeban pajak tangguhan Biaya
Biaya Akuntansi <Akuntansi <
Pajak
Pajak Beban pajak tangguhanBeban pajak tangguhan
Hitung Hitung pajak pajak tangguhan tangguhan dengan dengan cara cara menerapkan
menerapkan tarif tarif Pasal Pasal 17 17 UU UU PPh PPh dikali
dikali koreksi koreksi fiskal fiskal yang yang dihasilkan dihasilkan oleh
oleh langkah langkah di di atas atas..
oleh
oleh langkah langkah di di atas atas..
Penyajian Pajak Tangguhan Penyajian Pajak Tangguhan
Aktiva pajak dan kewajiban pajak harus disajikan terpisahAktiva pajak dan kewajiban pajak harus disajikan terpisah dari aktiva dan kewajiban lainnya dalam neraca
dari aktiva dan kewajiban lainnya dalam neraca
Deferred tax assetDeferred tax asset dandan deferred tax liabilitydeferred tax liability harus dibedakanharus dibedakan dari
dari taxtax receivablereceivable//prepaidprepaid taxtax dandan taxtax payablepayable
Deferred tax assetDeferred tax asset ((liabilityliability) tidak boleh disajikan sebagai) tidak boleh disajikan sebagai aktiva (kewajiban) lancar.
aktiva (kewajiban) lancar.
aktiva (kewajiban) lancar.
aktiva (kewajiban) lancar.
Aktiva pajak kini harus diAktiva pajak kini harus di--offsetoffset dengan kewajiban pajak kinidengan kewajiban pajak kini dan jumlah netonya harus disajikan pada neraca
dan jumlah netonya harus disajikan pada neraca
Beban (penghasilan) pajak yang berhubungan dengan labaBeban (penghasilan) pajak yang berhubungan dengan laba atau rugi dari aktivitas normal harus disajikan tersendiri atau rugi dari aktivitas normal harus disajikan tersendiri pada laporan laba rugi
pada laporan laba rugi
PPh Final PPh Final
•• Beban atau penghasilan yang terkait dengan PPh finalBeban atau penghasilan yang terkait dengan PPh final tidak akan menimbulkan Beda waktu sehingga adanya tidak akan menimbulkan Beda waktu sehingga adanya aktiva atau kewajiban pajak tangguhan tidak diakui.
aktiva atau kewajiban pajak tangguhan tidak diakui.
•• Atas penghasilan yang telah dikenakan PPh final,Atas penghasilan yang telah dikenakan PPh final, beban pajak diakui proporsional dengan jumlah beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.
periode berjalan.
periode berjalan.
periode berjalan.
•• Selisih antara jumlah PPh final yang terutang denganSelisih antara jumlah PPh final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada
jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada
perhitungan laba rugi diakui sebagai Pajak Dibayar Di perhitungan laba rugi diakui sebagai Pajak Dibayar Di Muka dan Pajak yang Masih Harus Dibayar
Muka dan Pajak yang Masih Harus Dibayar
Akun PPh final dibayar di muka harus disajikanAkun PPh final dibayar di muka harus disajikan terpisah dari PPh final yang masih harus dibayar.
terpisah dari PPh final yang masih harus dibayar.
Perlakuan akuntansi untuk hal khusus Perlakuan akuntansi untuk hal khusus
•• Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yangJumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dalam
ditetapkan dalam Surat Ketetapan Pajak harusSurat Ketetapan Pajak harus dibebankan sebagai pendapatan atau beban lain
dibebankan sebagai pendapatan atau beban lain--lainlain pada Laporan Laba Rugi periode berjalan.
pada Laporan Laba Rugi periode berjalan.
•• Apabila diajukan keberatan dan atau banding,Apabila diajukan keberatan dan atau banding,
•• Apabila diajukan keberatan dan atau banding,Apabila diajukan keberatan dan atau banding, pembebanannya ditangguhkan.
pembebanannya ditangguhkan.
•• Apabila terdapat kesalahan mendasar, perlakuanApabila terdapat kesalahan mendasar, perlakuan
akuntansinya mengacu pada PSAK 25 tentang Laba atau akuntansinya mengacu pada PSAK 25 tentang Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan dan
Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan dan Perubahan Kebijakan Akuntansi.
Perubahan Kebijakan Akuntansi.