• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SIARAN PERS

PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

Dalam Rangka Memperingati 36 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia Kamis, 15 Agustus 2013

Memasuki usia diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia yang ke-36, pasar modal Indonesia semakin berkembang dan terus mencatatkan pencapaian dan pertumbuhan yang baik. Pelaksanaan kegiatan tahun 2013 senantiasa dipenuhi dengan semangat, optimisme dan harapan bahwa pertumbuhan pasar modal akan terus berkelanjutan dan stabil, meskipun masih terdapat berbagai tantangan sebagai dampak dari gejolak ekonomi global dan tantangan perekonomian nasional sepanjang tahun 2013.

Pada bulan Juni 2013, suku bunga acuan BI Rate naik 25 basis poin (bps) dari level 5,75% ke 6% dan pada bulan Juli 2013, Bank Indonesia (BI) menetapkan BI Rate naik kembali 50 basis poin (bps) atau 0,5% ke 6,5%. Kebijakan tersebut ditempuh untuk mengendalikan tekanan inflasi, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan stabilitas sistem keuangan agar momentum pertumbuhan ekonomi dapat tetap terjaga.

Pada bulan Juli 2013, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi tahun kalendar (year to date, Januari−Juli 2013) sebesar 6,75% dan inflasi tahunan (year on year) sebesar 8,61%. Melambungnya inflasi yang siginifikan ini dipengaruhi kenaikan harga bahan makanan dan tarif angkutan yang naik karena mengikuti kenaikan harga BBM.

Selain itu, data ekonomi dalam negeri juga menyebabkan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bank Dunia memperkirakan inflasi Indonesia akhir tahun 2013 akan melonjak mencapai 9% pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sentimen negatif juga diperoleh dari revisi angka pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Dunia (World Bank) tahun ini menjadi 5,9%

dari proyeksi sebelumnya 6,2%.

(2)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode Januari – Juli 2013

Sumber: Bloomberg, 31 Juli 2013

Kombinasi faktor global dan domestik tersebut memicu peningkatan persepsi risiko pasar. Kondisi ini membuat pelaku pasar melakukan aksi jual dan memicu terjadi koreksi indeks harga saham, dimana IHSG tercatat pada posisi 4.610,38 pada akhir Juli 2013, atau menguat 6,8% dari posisi penutupan perdagangan tahun 2012 di posisi 4.316,69.

Tanggal 5 Agustus 2013, PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), memasuki usianya yang ke-17 (KPEI didirikan pada tanggal 5 Agustus 1996). Komitmen KPEI untuk terus memperkuat peran dan fungsinya selaku Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) dan selaku Self Regulatory Organization (SRO) di pasar modal Indonesia, diwujudkan melalui langkah dan upaya nyata. Kerja keras seluruh jajaran manajemen dan karyawan KPEI, dengan fokus kegiatan untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi proses kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, mampu mempersembahkan kontribusi KPEI bagi pengembangan dan mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia. Disertai dukungan penuh dan kerjasama yang baik dari seluruh pemangku kepentingan, hal ini menghasilkan pencapaian kinerja terbaik dan keberhasilan bagi KPEI selama 17 tahun kegiatannya.

(3)

KPEI senantiasa berusaha untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan dalam pelaksanaan fungsi kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang merupakan fungsi utama KPEI. Guna mencapai tujuan, visi dan misi perusahaan, KPEI telah melaksanakan program rencana kerja tahunan sesuai dengan 4 tema strategis perusahaan, yaitu Strengthening CCP and Regulatory Roles, Innovative Market Development, Capacity and Institutional Building, dan Harmonization and Smart Globalization.

1. Strengthening CCP and Regulatory Roles a. Kajian Peran KPEI Sebagai CCP

KPEI telah menyelesaikan kajian Dana Jaminan dan sedang menyusun konsep Restrukturisasi Keanggotaan Kliring serta Pengembangan Modul e-CLEARS, Kajian Collateral Management dan Kajian Securities Financing.

b. Penyusunan Peraturan Terkait Pengembangan Bisnis

Penyesuaian perjanjian Pinjam Meminjam Efek (PME) terkait dengan persiapan implementasi sistem Front-End SBL (Securities Borrowing and Lending) telah dilaksanakan dan peraturan terkait pengembangan pasar derivatif (Kontrak Opsi Saham dan Kontrak Berjangka) telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperoleh persetujuan.

2. Innovative Market Development

a. Focus Group Discussion Pinjam Meminjam Efek (PME)

KPEI mengadakan acara sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) terkait Pinjam Meminjam Efek (PME). Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Anggota PME dan Bank Kustodian. Tujuan dari FGD ini adalah untuk mensosialisasikan dan mendapatkan masukan dari pelaku pasar atas rencana pengembangan mekanisme PME.

b. Optimalisasi Fasilitas dan Program Pinjam Meminjam Efek (PME)

KPEI telah melaksanakan diskusi terbatas bersama Anggota Kliring guna membahas fasilitas PME agar dapat mengoptimalkan fungsinya dalam mendukung transaksi short selling sesuai peraturan pasar modal.

(4)

c. Implementasi Sistem Derivatif

Menyelesaikan pengembangan dan pengujian sistem kliring derivatif. Saat ini sedang dilakukan pengujian integrasi antar sistem KPEI dan persiapan pengujian integrasi end-to-end bersama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Capacity and Institutional Building a. Penyempurnaan Collateral Management

Kajian penyempurnaan collateral management yang dilakukan oleh KPEI telah dimulai dan telah memasuki tahap akhir penyusunan.

b. Penyempurnaan Pengelolaan Investasi

Telah dilaksanakan internal workshop, sharing, benchmarking dan training periode semester I 2013. Bersamaan dengan proses tersebut, sedang dilakukan pengembangan sistem pengelolaan investasi serta penyempurnaan kebijakan dan Prosedur Operasional Standar (POS).

c. Kajian Kapasitas dan Modul e-CLEARS

Telah dilakukan pembahasan ruang lingkup kajian roadmap pengembangan dan studi literatur. Proses kajian per Juli 2013 telah mulai dilaksanakan.

d. Enhancement Kapasitas & Pengembangan e-CLEARS

Per Juli 2013, telah dimulai penyusunan spesifikasi kebutuhan awal dan penyusunan spesifikasi kebutuhan atas pengembangan sistem kliring e-CLEARS tersebut. Pengadaan perangkat keras dan peningkatan kapasitas infrastruktur system e-CLEARS juga telah dilaksanakan, dalam rangka mengantisipasi peningkatan aktifitas kliring dan penjaminan.

e. Enhancement Datawarehouse

KPEI telah menyelesaikan pengembangan lanjutan dari sistem Datawarehouse KPEI atas penyesuaian sistem sebagai tindak lanjut implementasi Straight Through Processing (STP).

Pengembangan Datawarehouse KPEI bersifat berkelanjutan dan per Juli 2013, KPEI tengah mempersiapkan pengembangan lebih lanjut atas sistem tersebut.

(5)

f. Dashboard Monitoring

Pengembangan sistem mulai dilaksanakan untuk sistem Dashboard Monitoring. Dashboard Monitoring adalah sistem yang akan mengintegrasikan kegiatan perusahaan dalam suatu dashboard terintegrasi.

g. Implementasi Project Management dengan Project Server

Pengembangan Enterprise Project Management telah selesai dilakukan dan dilengkapi dengan pelaksanaan training project server administrator bagi PMO serta penyesuaian Prosedur Operasional (POS). Adapun untuk saat ini sedang dipersiapkan pengadaan pelatihan tambahan bagi internal KPEI.

h. Implementasi Sistem Baru Balanced Scorecard (BSC)

Penggunaan Sistem Balanced Scorecard (BSC) yang baru (Actuate) telah digunakan secara rutin dalam setiap kegiatan rapat evaluasi pencapaian Key Performance Indicators (KPI) dan pelaksanaan inisiatif KPEI.

i. Infrastruktur dan Jaringan

Pada semester I 2013, KPEI telah melaksanakan renovasi Data Center sebagai bagian dari perawatan dan penyempurnaan infrastruktur dan jaringan sistem KPEI.

j. Change Management

Sebagai rangkaian dari Program Change Management yang mempersiapkan karyawan KPEI dalam menghadapi perubahan industri dan bisnis KPEI, development program untuk leaders (manajemen hingga manajer lini) dan employee (staf) telah dilaksanakan.

4. Harmonisation and Smart Globalisation a. Sosialisasi untuk AK

Kegiatan sosialisasi kepada Anggota Kliring (AK) dilaksanakan dalam rangka sosialisasi atas pengembangan sistem Derivatif serta PME. Program ini telah disiapkan dan direncanakan untuk dilaksanakan pada semester II 2013.

b. Training untuk AK

Pelaksanaan kegiatan training untuk AK sepanjang semester I 2013 berjalan dengan baik melalui pemenuhan pelaksanaan training sesuai yang telah dijadwalkan (training reguler) serta training sesuai dengan permintaan AK (Training On-request).

(6)

c. Penyempurnaan Manual Book

Dalam rangka memberikan informasi yang akurat atas penggunaan sistem dan layanan jasa KPEI, saat ini KPEI tengah merumuskan buku pedoman (manual book) atas sistem yang dimiliki oleh KPEI. Penyempurnaan manual book telah memasuki tahap akhir review dari isi (content) buku masing-masing sistem.

d. Penandatanganan MoU Antara KPEI dengan CDC of Pakistan

KPEI telah menandatangani Nota Kesepahaman (memorandum of understanding / MOU) dengan Central Depository Company of Pakistan (CDC) Pakistan. Penandatanganan MOU tersebut bertujuan untuk membangun hubungan yang berkesinambungan di antara kedua lembaga.

Tujuan dari pelaksanaan MOU ini adalah agar kedua pihak dapat:

1. Mempererat hubungan kerjasama dalam kegiatan operasional;

2. Menjalin pertukaran sumber daya manusia dan pengetahuan;

3. Mempererat pertukaran informasi statistik dan perkembangan pasar; serta 4. Mempererat pertukaran informasi tentang pengembangan dan perbaikan.

Selain itu, dengan MOU ini baik KPEI maupun CDC of Pakistan berupaya untuk membina hubungan yang saling menguntungkan dan kerjasama yang erat serta kooperatif dalam bidang Kesadaran Investor, Komunikasi, Pertukaran Informasi, Globalisasi dan bidang lainnya.

e. Penandatanganan MoU Antara KPEI dengan Central Securities Depository of Iran (CSDI)

KPEI menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU) dengan Central Securities Depository of Iran (CSDI) Tehran, Iran. Penandatanganan MoU diadakan bersamaan dengan penyelenggaraan 7th International Exchange, Bank and Insurance Exhibition pada tanggal 7 sampai dengan 10 Mei 2013.

Melalui penandatanganan MoU ini, kedua pihak bersepakat untuk:

1. Membangun mekanisme komunikasi untuk kerjasama jangka panjang;

(7)

2. Memelihara hubungan yang berkelanjutan untuk kepentingan industri jasa keuangan baik di Indonesia dan Iran, serta

3. Memelihara dan mengembangkan instrumen keuangan baru serta instrumen kliring dan Penyelesaian baru untuk efek yang tercatat di bursa dari kedua negara.

KPEI berharap dengan MoU ini dapat membuka peluang bagi kedua institusi untuk bekerjasama dan bertukar informasi serta keahlian di antara kedua negara, sehingga dapat memberikan nilai tambah dalam pengembangan industri pasar modal di Indonesia dan Iran.

Kegiatan Operasional KPEI Tahun 2013

Volume dan Nilai Penyelesaian Transaksi

Sepanjang tahun berjalan 2013, perdagangan bursa mengalami peningkatan volume dan nilai transaksi. Hingga Juli 2013, total nilai transaksi bursa mencapai Rp981,91 triliun dengan rata rata nilai transaksi bursa harian sebesar Rp6,72 triliun. Total frekuensi transaksi bursa mencapai 24,03 juta kali transaksi, dengan rata-rata frekuensi transaksi bursa harian sebesar 164.404 kali transaksi. Total volume transaksi hingga Juli 2013 adalah 897,05 miliar lembar saham, dengan rata-rata volume transaksi bursa harian sebesar 6,14 miliar lembar saham.

a. Efisiensi Volume Penyelesaian Transaksi Bursa

Proses kliring transaksi bursa yang dilakukan secara netting oleh KPEI hingga Juli 2013 telah mencapai rata-rata efisiensi sebesar 58,49% jika dilihat dari sisi volume efeknya. Dengan tingkat efisiensi tersebut, rata-rata volume efek harian yang diselesaikan melalui KPEI adalah 2,48 miliar lembar saham hingga Juli 2013.

b. Efesiensi Nilai Penyelesaian Transaksi Bursa

Dari sisi uang, rata-rata efisiensi penyelesaian transaksi bursa hingga Juli 2013 mencapai 50,78%. Rata-rata harian nilai efek yang diselesaikan melalui KPEI adalah sebesar Rp3,21 triliun.

(8)

Volume dan Nilai Penyelesaian Transaksi Tahunan

Tahun Rata-Rata Harian Transaksi Rata-Rata Harian Penyelesaian Efisiensi Volume (lembar) Nilai

(Rp)

Volume (lembar)

Nilai (Rp)

Volume (%)

Nilai (%) 2010 5,932,770,429 4,823,959,159,001 2,305,698,420 792,747,892,396 59.59 82.74 2011 5,297,481,760 4,977,135,223,686 2,094,194,488 844,893,452,696 57.57 82.30 2012 4,610,010,410 4,546,724,150,174 1,833,503,915 1,577,062,834,823 57.80 64.69 2013

(*)

6,144,207,977 6,725,467,353,496 2,485,638,795 3,210,963,199,856 58.49 50.78

*Sampai dengan 31 Juli 2013

Nilai dan Efisiensi Penyelesaian Transaksi Tahunan

*Per tanggal 31 Juli 2013 0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500

2010 2011 2012 2013 (*)

dalam miliar rupiah

Nila i % Nil

(9)

Volume dan Nilai Penyelesaian Transaksi Hingga Juli 2013

Frekuensi

Penyelesaian Transaksi Bursa Efisiensi Volume

(lembar)

Nilai

(Rp) Volume (%) Nilai (%) Total 2013 24,003,003 362,903,264,000 468,800,627,179,000 59.55 52.26 Tertinggi harian 238,248 4,230,349,500 6,968,381,258,500 82.96 84.09 Rata-rata harian 164,404 2,485,638,795 3,210,963,199,856 58.49 50.78 Terendah harian 93,777 1,241,427,000 1,485,691,864,500 45.12 40.72

*Sampai dengan 31 Juli 2013

Alternate Cash Settlement (ACS)

Selama periode tahun berjalan 2013, hingga Juli 2013, penyelesaian transaksi bursa yang dilakukan melalui mekanisme Alternative Cash Settlement (ACS) oleh KPEI terjadi atas 100 Anggota Kliring (AK) dalam hari yang berbeda. Total volume penyelesaian efek adalah sebesar 9,79 juta lembar saham, atau setara dengan Rp32,62 miliar.

Nilai Alternate Cash Settlement (ACS) Tahunan

Tahun Total Volume Total Nilai % Volume thd Total Serah

Efek

% Nilai thd Total Serah Dana

AK Serah AK Terima

2010 23,170,500 94,563,685,000 0.004 0.05 29 49

2011 8,737,500 23,103,491,875 0.002 0.01 22 39

2012 15,811,500 23,374,331,875 0.004 0.006 27 59

2013 (*) 9,794,881 32,621,475,875 0.003 0.007 24 76

*Sampai dengan 31 Juli 2013

(10)

Nilai Alternate Cash Settlement (ACS) Tahunan

*Sampai dengan 31 Juli 2013

Nilai Alternate Cash Settlement (ACS) Tahun 2013

Bulan Total Volume Total Nilai Volume % thd Total Serah Efek

Nilai % thd Total Serah Dana

AK Serah AK Terima

Jan 859,500 1,167,500,000 0.0019 0.0021 3 4

Feb 143,000 51,929,375 0.0002 0.0001 3 4

Mar 2,207,500 18,772,468,750 0.0037 0.0271 2 5

Apr 1,401,000 1,162,800,000 0.0025 0.0017 4 5

Mei 3,048,946 9,079,534,875 0.0051 0.0109 2 30

Jun 1,821,935 1,369,305,375 0.0041 0.0019 6 23

Juli 313,000 1,017,937,500 0.0001 0.0002 4 5

Total 9,794,881 32,621,475,875 0.003 0.007 24 76

*Sampai dengan 31 Juli 2013 94.56

23.10 23.37

32.62

0 20 40 60 80 100

2010 2011 2012 2013 (*)

dalam miliar rupiah

(11)

Fasilitas Intraday (FI)

Penggunaan fasilitas intraday oleh KPEI untuk penyelesaian transaksi bursa hingga Juli 2013 telah mencapai total nilai Rp120,47 triliun. Total nilai rata-rata harian penggunaan fasilitas intraday adalah sebesar Rp779,4 miliar, dan rata-rata bulanan penggunaan fasilitas intraday sebesar Rp17,21 triliun. Adapun total biaya yang harus dikeluarkan oleh KPEI untuk penggunaan fasilitas intraday tersebut adalah sebesar Rp3,96 miliar, dengan rata-rata biaya harian fasilitas intraday sebesar Rp27,16 juta.

Penggunaan Fasilitas Intraday Tahunan

Tahun Rata-rata Harian Penggunaan FI Rata-rata Harian Biaya FI

2010 44,703,143,089 1,862,631

2011 176,432,482,383 7,351,353

2012 378,131,967,240 14,779,395

2013* 779,442,452,434 27,157,176

*Sampai dengan31 Juli 2013

Grafik Penggunaan Fasilitas Intraday Tahunan

*Sampai dengan 31 Juli 2013

45 176

378

779

0 5 10 15 20 25 30

0 200 400 600 800 1000

2010 2011 2012 2013*

dalam juta rupiah

dalam miliar rupiah

Ra ta -Ra ta Haria n Pengguna a n FI Rata -Rata Harian Biaya

(12)

Penggunaan Fasilitas Intraday Tahun 2013

No Bulan Jumlah Hari Penggunaan Biaya

1 Januari (21 hari) 13,643,441,296,000 400,238,397.08

2 Februari (20 hari) 15,661,049,589,500 510,331,878.33

3 Maret (19 hari) 17,688,003,964,500 592,630,824.96

4 April (22 hari) 17,468,114,390,000 581,212,633.09

5 Mei (22 hari) 18,812,086,800,000 624,947,478.15

6 Juni (19 hari) 19,277,201,895,000 647,462,973.65

7 Juli (23 hari) 17,927,176,406,000 608,123,479.95

Total Penggunaan 120,477,074,341,000 3,964,947,665.20

Rata-rata bulanan 17,211,010,620,142 566,421,095.03

Rata-rata harian 779,442,452,434 27,157,175.79

*Sampai dengan 31 Juli 2013

Fasilitas intraday KPEI didukung oleh lima Bank Pembayaran dengan komposisi pagu kredit harian sebagai berikut:

Pagu Kredit Dari Bank Pinjaman Fasilitas Intraday

No Bank Pagu Kredit Fasilitas Intraday

1 Bank Permata 500,000,000,000

2 Bank CIMB Niaga 500,000,000,000

3 Bank Mandiri 500,000,000,000

4 Bank BCA 500,000,000,000

5 Bank BNI 600,000,000,000

TOTAL 2,600,000,000,000

(13)

Pinjam Meminjam Efek (PME)

Hingga Juli 2013, layanan PME mencapai realisasi senilai Rp256,23 miliar dengan rata-rata pinjaman harian sebesar Rp8,60 miliar. Total volume mencapai 88,90 juta lembar saham dengan rata-rata volume pinjaman harian sebesar 2,97 juta lembar saham.

Nilai dan Volume Pinjam Meminjam Efek (PME) Tahun 2013

Tahun

Total

Nilai Volume Frekuensi

2010 1,749,010,314,000.00 839,573,500.00 1,736

2011 1,612,247,774,000.00 719,313,500.00 1,724

2012 799,120,250,500.00 202,003,000.00 1,199

2013* 256,234,557,500.00 88,902,500.00 461

*Sampai dengan 31 Juli 2013

Nilai dan Volume Pinjam Meminjam Efek (PME) Tahun 2013

Bulan

Total Rata-Rata Harian

Nilai Volume Frekuensi Nilai Volume

Jan 33,312,695,000.00 6,260,000.00 42 1,074,603,064.52 201,935.48

Feb 30,869,085,000.00 4,859,500.00 57 1,102,467,321.43 173,553.57

Mar 68,211,407,500.00 32,098,500.00 85 2,200,367,983.87 1,035,435.48

Apr 23,627,280,000.00 7,355,000.00 70 787,576,000.00 245,166.67

Mei 24,519,198,000.00 9,307,000.00 94 790,941,870.97 300,225.81

Jun 59,222,304,500.00 23,482,500.00 74 2,115,082,303.57 838,660.71

Jul 16,472,587,500.00 5,540,000.00 39 531,373,790.32 178,709.67

Total 256,234,557,500.00 88,902,500.00 461 8,602,412,335.68 2,973,687.40

(14)

Komposisi Pengelolaan Agunan

Agunan AK yang disetorkan ke KPEI digunakan sebagai backup eksposur risiko dan dasar perhitungan trading limit bagi 116 AK untuk bertransaksi di bursa. Hingga Juli 2013, nilai agunan yang dikelola oleh KPEI mencapai Rp15,8 triliun. Nilai total tersebut terdiri dari agunan offline sebesar Rp7,27 triliun dan agunan online sebesar Rp8,53 triliun.

Dana Agunan offline dikelola dalam beberapa bentuk, seperti bank garansi, deposito, minimum kas dari AK yang disimpan dalam bentuk deposito berjangka, serta nilai yang berasal dari saham BEI milik AK yang juga dinilai sebagai agunan di KPEI. Agunan offline senilai Rp7,27 triliun memiliki komposisi sebagai berikut:

Komposisi Kontribusi Agunan Offline

Jenis Instrumen Nilai Agunan Offline Persentase dari Total Agunan Offline

Bank Garansi 5,800,757,000,000.00 79.72

Deposito 1,256,317,270,805.75 17.27

Minimum kas 207,303,895,029.62 2.85

Seat BEI 11,600,000,000.00 0.16

Total 7,275,978,165,835.37 100

*Per tanggal 31 Juli 2013

(15)

Trendline Nilai Agunan Offline Bulanan

*Per tanggal 31 Juli 2013

Sementara itu, agunan online senilai Rp8,53 triliun yang terdiri dari agunan dalam bentuk saham, obligasi, maupun uang. Adapun komposisi kontribusi agunan online sebagai berikut:

Komposisi Kontribusi Agunan Online

Jenis Instrumen Nilai Agunan Persentase

Uang 599,341,898.81 0.01

Saham 8,386,809,447,491.51 98.28

Obligasi 146,274,017,730.00 1.71

Grand Total 8,533,682,807,120.32 100

*Per tanggal 31 Juli 2013

(16)

Trendline Nilai Agunan Online Bulanan

*Per tanggal 31 Juli 2013

Dana Jaminan

Dana Jaminan yang dikelola KPEI hingga Juni 2013 telah mencapai Rp2,15 triliun atau meningkat sebesar 8,82% dari akhir tahun 2012.

Pertumbuhan Dana Jaminan Tahunan

117.24 155.86 200.09 240.69 291.85 356.36 481.75

686.95 903.11

1,163.52 1,428.54

1,721.66 1,977.84

2,152.20

- 500 1,000 1,500 2,000 2,500

dalam miliar rupiah

(17)

Sumber Kutipan Dana Jaminan Berdasarkan Jenis Pasar

Sumber Nilai (Rp) Presentase

Ekuiti 2,151,096,644,014.91 99.95%

KBIE 1,097,854,053.54 0.05%

Obligasi 1,087,103 0.00%

Total 2,152,195,585,171.45 100.00%

*Per tanggal 31 Juli 2013

KPEI telah menginvestasikan aset dana jaminan tersebut ke dalam dua jenis intrumen, yakni instrumen deposito berjangka dengan porsi yang mencapai 80,92% dan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 19,08%.

Sementara itu, nilai dana cadangan jaminan hingga Juli 2013 sebesar Rp121,89 miliar. Dana cadangan jaminan ini dialokasikan ke dalam dua jenis intrumen, yaitu deposito dengan proporsi sebesar 99,96% dan rekening giro sebesar 0,04%.

Posisi dan Alokasi Dana Jaminan

*Per tanggal 31 Juli 2013

(18)

Penggunaan Dana Jaminan (Talangan Gagal Bayar)

Sepanjang tahun 2013 hingga Juli tidak ada dana jaminan yang digunakan sebagai dana talangan gagal bayar.

Nilai Talangan Gagal Bayar Tahunan

Tahun Frekuensi Jumlah (Rp)

2000 14 631,919,807.50

2001 11 12,719,123,753.43

2002 23 76,509,590,399.70

2003 6 586,323,191.93

2004 1 35,695,000.00

2005 1 1,800,000,000.00

2007 3 80,132,102,550.68

2008 4 202,078,187,318.28

2009 - -

2010 - -

2011 - -

2012 - -

2013 - -

Total 129 374,492,942,021 *Per tanggal 31 Juli 2013

Dana Jaminan yang dahulu digunakan sebagai talangan gagal bayar dimaksud telah sepenuhnya kembali

Corporate Social Responsibility (CSR)

KPEI secara rutin dan berkala tetap menjalankan program Sponsorship dan Corporate Social Responsibility (CSR). Tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun komunikasi dan menunjukkan rasa kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Program CSR KPEI lebih diprioritaskan pada bidang pendidikan dengan memberikan bantuan operasional pendidikan untuk penyelenggaraan sekolah bagi kalangan tidak mampu, antara lain di daerah Bantar Gebang, Bekasi dan beasiswa bagi

(19)

dukungan terhadap kegiatan-kegiatan yang terkait dengan edukasi dan pengembangan pasar modal Indonesia.

Pada tanggal 26 Juni 2013 KPEI melakukan kunjungan dan pemberian santunan ke yayasan Akhiruz Zaman yang berlokasi di Bekasi. CSR yang dilakukan bersama perwakilan karyawan KPEI ini memberikan bantuan beasiswa bagi siswa yang kurang mampu.

(20)

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) didirikan berdasarkan akta notaris No.8 tertanggal 5 Agustus 1996 dan statusnya resmi sebagai badan hukum sejak 24 September 1996 melalui pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Pada 1 Juni 1998, Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menerbitkan Izin Operasional KPEI berdasarkan Surat Keputusan No:Kep-26/PM/1998 sehingga KPEI secara resmi menyelenggarakan operasional kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa di Pasar Modal Indonesia. Saat ini 100% saham KPEI dimiliki oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan porsi total saham yang telah ditempatkan adalah sebesar Rp. 15 miliar.

Peran utama KPEI sebagai Self Regulatory Organization (SRO) selama lebih dari satu dasawarsa semakin memperkuat peran KPEI dalam menentukan arah perkembangan pasar modal Indonesia. Fungsi utama KPEI adalah sebagai Central Counterparty (CCP) yang menyediakan layanan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang diharapkan bisa terus meningkatkan efisiensi dan k epastian dalam penyelesaian transaksi di Bursa Efek Indonesia.

Kehadiran KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) bertujuan untuk melakukan mitigasi terhadap setiap risiko yang mungkin timbul dalam penyelesaian transaksi bursa. Proses kliring ya ng dilakukan KPEI bertujuan untuk memastikan bahwa setiap Anggota Kliring (AK) mengetahui hak dan kewajiban masing - masing baik berupa efek maupun dana yang harus diselesaikan pada tanggal penyelesaian. Sebagai CCP, KPEI menjadi satu-satunya penjual untuk setiap pembeli dan satu-satunya pembeli untuk setiap penjual dalam setiap penyelesaian transaksi atas instrumen investasi yang diperdagangkan di bursa.

(21)

Informasi lebih lanjut:

Razif Yunus

Kepala Unit Sekretaris Perusahaan PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia

Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1, 5th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190 - Indonesia Telp: +62.21.515 5115 Fax: +62.21.515 5120 www.kpei.co.id

Gambar

Grafik Penggunaan Fasilitas Intraday Tahunan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini alat untuk mengukur hasil belajar peserta didik ranah kognitif dengan menggunakan soal evaluasi yang diberikan pada setiap akhir siklusnya.. Alat untuk

Agunan adalah dana, Efek, dan/atau instrumen keuangan lainnya milik Anggota Kliring sebagai jaminan yang dapat digunakan oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan untuk

Proses kliring transaksi bursa yang dilakukan secara netting oleh KPEI sepanjang tahun 2011, telah mencapai efisiensi volume penyelesaian transaksi bursa dengan rata-rata

listyarini Hikmaningrum, sosok yang dipercaya manajemen KPEI se- bagai Kepala Unit ErM yang dibantu oleh tiga awak-nya, bertugas untuk memastikan fungsi risk management KPEI

Dalam menentukan strategi bisnis perusahaan, acuan yang digunakan KPEI dalam penyusunan strategi adalah mewujudkan Pasar Modal Indonesia sebagai Pasar Modal unggulan dan

Daftar Peserta Seminar Nasional Pengelolaan Lahan Berkelanjutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional, Kerjasama HITI Komda Aceh, Fakultas Pertanian Universitas

bersangkutan, standar prestasi individu yang terlalu tinggi dengan kemampuan yang dimilikinya, seperti misalnya kecenderungan perfeksionis, perasaan rendah diri

Namun apabila terhadap Sertipikat tersebut terdapat cacat hukum administrasi dalam penerbitannya dan terdapat putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum