• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN INTERAKSI GURU DENGAN MURID TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Interaksi Guru Dengan Murid Terhadap Prestasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII MTS Muhammadiyah 6 Karanganyar Tahun Ajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN INTERAKSI GURU DENGAN MURID TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Interaksi Guru Dengan Murid Terhadap Prestasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII MTS Muhammadiyah 6 Karanganyar Tahun Ajaran"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh: DANU SUPRIYANTO

A. 210 090 161

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

▸ Baca selengkapnya: aksi nyata menyelenggarakan pelaporan belajar oleh murid - [guru]

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia mempunyai kewajiban dalam menuntut ilmu yang telah

dimulai sejak dilahirkan sampai ke liang lahat. Ilmu merupakan alat untuk

meraih cita-cita dan tujuan hidup. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib untuk

belajar baik melalui jalur pendidikan formal, informal maupun non formal,

karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

Pendidikan yang baik akan menghasilkan manusia yang berwawasan luas,

berkarakter baik dan mampu menghasilkan teknologi yang inovatif. dengan

meningkatnya teknologi suatu negara akan memungkinkan perubahan taraf

hidup suatu bangsa menjadi lebih baik.

Pendidikan bukan sekedar sarana untuk menyampaikan ilmu tetapi

diharapkan adanya perubahan pola kehidupan yang lebih baik. Keberhasilan

pendidikan dapat dilihat dari peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

(SDM). SDM yang berkualitas akan mampu mengembangkan potensi yang

dimiliki untuk kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan meliputi 2 bentuk

yaitu pendidikan formal dan non formal, pendidikan formal adalah pendidikan

yang terstruktur, teratur dan berkelanjutan. Sedangkan pendidikan non formal

adalah pendidikan yang belangsung dalam waktu yang tidak ditentukan dan

tidak ada peraturan yang mengikat. Sekolah merupakan lembaga pendidikan

formal yang di peruntukkan bagi siswa, sebagai lembaga pendidikan formal

sekolah mengadakan kegiatan belajar mengajar yang terstruktur, bertingkat

(3)

dan berkelanjutan.Pendidikan merupakan lembaga yang berusaha untuk

semaksimal mungkin meningkatkan potensi setiap siswa dan mampu merubah

tingkah laku yang lebih baik.

Pendidikan yang baik dapat dilihat dari output yang dihasilkan dari proses

pendidikan. Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input,

proses dan output. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan

kegiatan belajar, proses merupakan kegiatan dari pembelajaran, sedangkan

output merupakan hasil dari proses yang telah dilaksanakan. Dari pelaksanan

kegiatan pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan sumber daya

manusia yang bernilai tinggi dan mampu bersaing.

Dalam mencapai keberhasilan belajar siswa terdapat dua faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar tersebut, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu dalam

proses belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar dalam

proses belajar setiap individu. Keberhasilan belajar siswa dapat tercapai

apabila siswa aktif dalam kegiatan belajar karena pelaku utama adalah siswa

itu sendiri.

Salah satu faktor internal yang dominan dalam prestasi belajar adalah

kemandirian belajar. Kemandirian merupakan sifat yang mutlak dibutuhkan

oleh setiap individu, mandiri dalam belajar akan membangkitkan semangat

belajar siswa dalam segala kondisi. Oleh karena itu, mandiri dalam belajar

(4)

Kemandirian belajar merupakan kekuatan psikis yang mendorong siswa

untuk disiplin, aktif, semngat dalam proses belajar, rendah atau tidak adanya

kemandirian belajar yang dimiliki oleh siswa akan melemahkan dalam

semangat belajar dengan demikian hasil belajar akan menjadi rendah atau

kurang. Oleh karena itu, kemndirian belajar tersebut harus dibina dan

ditingkatkan tereus menerus. Menurut Sutarno (2005:160) “Mandiri

mengandung pengertian sanggup atau mampu berdiri sendiri dan

melaksanakan semua kegiatan dengan baik”. Kemandirian dapat diartikan

sebagai sikap bertanggung jawab dan percaya diri terhadap segala sesuatu

yang dilakukanya, dengan kemandirian tersebut mampu melakukan segala

sesuatu hal dengan sendiri tanpa hanya mengandalkan bantuan orang lain.

Kemandirian merupakan faktor utama dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa. Kemandirian meliputi kemauan untuk belajar dan tidak hanya

tergantung kepada orang lain, seorang anak yang memiliki sifat mandiri akan

terbiasa dalam melakukan proses belajar karena memiliki tujuan yang sudah

matang dan mengetahui untuk mendapatkan tujuan tersebut sifat malas serta

hanya mengarapkan bantuan orang lain tidak akan pernah tercapai.

Dari hasil survey yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa sebagian

besar siswa MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar memiliki masalah yang

sama yaitu dalam proses belajar kurang memiliki sifat kemandirian belajar.

Banyak siswa ketika di sekolah masih suka bercanda dan tidak fokus di kelas

(5)

Salah satu faktor dari luar adalah interaksi guru dengan murid, dari

pengamatan yang dilakukan peniliti di MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar

interaksi guru dengan murid masih kurang terjalin dengan baik, hal tersebut

dapat dilihat minimnya kontak dan komunikasi di kelas maupun diluar kelas

yang bersifat edukatif. Untuk itu dalam kegiatan belajar mengajar perlu

adanya sifat kemandirian belajar siswa yang tinggi dan interaksi guru dengan

murid berjalan dengan baik guna meningkatkan prestasi belajar siswa.

Interaksi guru dan murid merupakan faktor yang dominan dalam

pencapaian prestasi seorang siswa dalam kegiatan belajar, adanya interaksi

tersebut, baik interaksi searah maupun dua arah akan mendorong siswa untuk

meningkatkan semangat belajar. Dengan Tingginya semangat belajar siswa

maka akan meningkatkan prestasi belajar

Peneliti memilih siswa kelas VIII karena dianggap sudah mampu

berkontribusi dalam kegiatan belajar dan mampu berinteraksi dengan baik.

IPS merupakan ilmu yang berhubungan dengan sosial yang mengikuti

perkembangan zaman, sehingga dalam ilmu pengetahuan sosial banyak

pengetahuan yang baru dan akan muncul banyak pertanyaan pertanyaan

mengenai pengetahuan baru itu. Dalam kasus ini siswa haruslah memiliki

kemandirian belajar untuk belajar menganilis setiap kejadian yang

berhubungan dengan ekonomi selain itu, siswa juga harus memiliki

kemandirian belajar dalam memecahkan masalah yang berupa ulangan

(6)

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis terdorong untuk

mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN INTERAKSI GURU

DENGAN MURID TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA

KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH 6 KARANGANYAR 2012/2013.

B. Identifikasi Masalah.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat

diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :

1. Kemandirian belajar siswa kurang, hal tersebut dapat dilihat ketika

banyak siswa tidak belajar dirumah, kurang disiplin belajar dan malas

membaca.

2. Interaksi Guru dan murid memiliki hubungan yang searah dengan prestasi

belajar, apabila interaksi tersebut baik maka prestasi belajar siswa akan

baik / naik begitupun sebaliknya.

3. Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal yang didalamnya didalamnya termasuk

kemandirian belajar dan nteraksi gurudengan murid.

C. Pembatasan Masalah.

Pembatasan masalah diperlukan agar permasalahan yang dianalisa

lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam, adapun

(7)

1. Kemandirian belajar dibatasi pada kemampuan siswa untuk melakukan

kegiatan belajar baik di sekolah ataupun diluar sekolah secara betanggung

jawab dan mandiri.

2. Interaksi guru dan murid dibatasi pada kontak dan komunikasi antara guru

dan murid di sekolah.

3. Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah nilai raport semester ganjil

siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar tahun 2012/2013.

D. Perumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah maka dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh yang signifikan kemandirian belajar terhadap prestasi

belajar IPS pada siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar?

2. Adakah pengaruh yang signifikan interaksi guru dengan murid terhadap

prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 6

Karanganyar?

3. Adakah pengaruh yang signifikan kemandirian belajar dan Interaksi guru

dengan murid terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII MTs

Muhammadiyah 6 Karanganyar?

E. Tujuan Penelitan.

Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai

(8)

1. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar

IPS pada siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar.

2. Untuk mengetahui pengaruh interaksi guru dan murid terhadap prestasi

belajar IPS pada siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar.

3. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar dan interaksi guru

dengan murid terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII MTs

Muhammadiyah 6 Karanganyar.

F. Manfaat Penelitian.

Hasil dari penelitian ini penulis berharap dapat memberi manfaat antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih

luas didunia pendidikan khususnya dalam perubahan prestai belajar siswa

kelas VIII MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar tahun ajaran 2012/2013

pengaruh kemandirian belajar dan interaksi guru dengan murid terhadap

prestasi belajar ips siswa.

2. Manfaat secara Praktis

a) Bagi siswa agar lebih meningkatkan kemandirian belajar agar dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

b) Bagi orang tua memberikan masukan untuk lebih mendorong kepada

anak untuk mandiri.

c) Bagi guru sebagai masukan untuk lebih meningkatkan interaksi dengan

(9)

d) Bagi peniliti untuk memberikan informasi dan pertimbangan yang

penelitian obyek permasalahanya sejenis.

G. Sistematika Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini, terdiri dari 3 bagian antara lain :

Bagian awal meliputi : Halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto,

prakata, daftar isi, daftar tabel, dan abstraksi.

Bagian utama yaitu, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan

skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan teori tentang prestasi belajar, ips,

kemandirian belajar, interaksi guru dengan murid, hubungan antar

variabel, penelitian yang relevan, kerangka pemikiran dan

hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian, penentuan

obyek penelitian yang terdiri atas populasi, sampel, sampling,

sumber data yaitu data primer dan skunder, metode pengumpulan

(10)

Instrumen penelitian yang terdiri dari pembuatan kisis-kisi angket,

penyususnan angket, menentukan skor angket dan uji coba angket.

Tenik pengumpulan data terdiri dari metode angket dan metode

dokumentasi. uji Instrumen terdiri dari uji validitas dan realibilitas.

Uji prasarat analisis terdiri dari uji normalitas dan linieritas.Teknik

analisis data terdiri dari analisis regresi berganda, uji serempak (uji

F), uji parsial (uji t) dan sumbangan efektif dan relatif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan tentang objek penelitian, penyajian data,

analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berupa kesimpulan dan saran-saran.

Bagian akhir terdiri dari :

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan kajian untuk mengusulkan suatu program produksi bersih yang akan : (1) mengurangi jumlah bahan beracun, bahan baku, dan energi yang dipakai dalam proses pengolahan,

Suatu lingkungan yang buangan asap kendaraan bermotornya banyak maka kandungan logam Pb dalam udara juga tinggi misalnya di SPBU, maka pekerja SPBU akan menghirup udara kotor

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif dan untuk mengetahui model pembelajaran mana yang lebih efektif antara model

Sedangkan pada patah satu gigi, amplitudo pada frekuensi gearmesh naik 10 kalinya sebesar 123,5 volt dengan diikuti dengan munculnya sideband yang jaraknya sebesar satu

Teknik pengumpulan data menggunakan metode pokok (observasi dan tes) dan metode bantu ( catatan lapangan dan dokumentasi). Teknik analisis data dengan metode

Persepsi guru dan siswa tentang pendidikan karakter yang muncul di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan lebih menekankan pada konsep budi pekerti yang diajarkan Ki Hadjar

SARPATIM, tanaman umur 1 dan 2 tahun memiliki sebaran pertumbuhan diameter tidak normal, sedangakan tanaman berumur 3 dan 4 tahun memiliki sebaran pertumbuhan

Penelitian ini terbagi dalam 4 tahap, yaitu (1) pengarangan kayu meranti merah dengan tungku pengarang; (2) aktivasi dengan metode kombinasi: secara kimia dengan NaOH 0.75% dan