PENGARUB
MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN
KECERDASAN
GANDATERHADAP BASIL BELAJAR
EKONOMI SISWA SMA
NEGERI 1 MEDANG DERAS
KABUPATENBATUBARA
TESIS
Oleh:
RIMA ZAKJRAH SIRAIT
NIM: 08U.88ll0008
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS
NEGERI
MEDAN
MEDAN
PENGARUB
MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN
KECERDASAN
GANDATERHADAP BASIL BELAJAR
EKONOMI SISWA SMA
NEGERI 1 MEDANG DERAS
KABUPATENBATUBARA
TESIS
Oleh:
RIMA ZAKJRAH SIRAIT
NIM: 08U.88ll0008
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS
NEGERI
MEDAN
MEDAN
TESIS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERA TIF DAN
KECERDASAN GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR
EKONOMI SISWA SMA NEGERI 1 MEDANG DERAS
KABUPATENBATUBARA
Disusun dan diajukan oleh:
RIMA ZAKIRAH SIRAIT NIM. 081188210008
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal 19 Desember 2011 dan Dinyatakan Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan
Medan, 19 Desember 2011
Menyetujui
Tim Pembimbing
f. Dr. Julaga Situmorang, M. Pd NIP. 19510820 197803 1002
Mengetahui
;vii
PERSETUJUAN DEW AN PENGUn
UnAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
NO
NAMA
1.
, Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd
NIP.l9510820 197803 1 002
Pembimbing I
2.
Prof. Dr. Berlin Sibarani, M.Pd
NIP.l95706151982031 001
Pembimbing II
. ~
.
3.
Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd
NIP. 19600705 1986011 001
Penguji
4.
5.
Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd
NIP.196011251986011
0~2Penguji
Dr. Dede Ruslan, M.Si
NIP.196507041990031 002
Penguji
t· A
Mahasiswa
Nama
:
Rima
Zakirah
Sirait
~
: 081188210008
Prodi
: TP
Tanggal Ujian : 19 Desember 2011
TANDATANGAN
...
...
~
.
... .
PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT DAN MEMALSUKAN DATA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :Rima Zakirah Sirait
NIM : 081188210008
Angkatan : lJ (tiga belas)
Prodi : Teknologi Pendidikan
Judul Tesis : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Kecerdasan Ganda Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa SMA Negeri 1 Medang Deras Kabupaten Batu Bara
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain.
2. Saya tidak melakukan plagiat dalam penulisn tesis saya
3. Saya tidak ada merobah atau memalsukan data penelitian saya.
Jika ternyata di kemudian hari diketahui saya telah melakuk.an salah satu hal di atas,
maka saya bersedia dikenai saksi yang berlaku berupa pencopotan gelar saya.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.
Diketahui oleh Asisten Direktur I
~
Syarifuddin, M.Sc, Ph.D NIP. 19591122 198601 1001
Medan, 10 Desember 2011
Saya yang membuat pemyataan
~RPW~
Nt-4 ... ..._,..~e1m63o247e ·. ~
·~
~]J..@.i.tl
ABSTRAK
Rima Zakirah Sirait, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Kecerdasam Ganda Terbadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa SMA Negeri 1 Medang Deras Kabupaten Datu Bara (Studi Empiris di SMA Negeri 1 Medaag Deraa). Teals, Medau.: Program Studi Teknologi Pendidikan~
Program Paseasarjana, Universitas Negeri Medan, 2011.
Penelitian ini bertujuan : (I) Untuk mengetahui keunggulan dari model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dalarn mempengaruhi basil belajar ekonomi. (2) Untuk mengetahui keunggulan siswa yWig memiliki kecerdasan interpersonal dan siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal dalam mempengaruhi basil belajar ekonomi. (3) Untuk mengetahui interkasi antara model pembelajaran kooperatif dan kecerdasan ganda dalarn mempengaruhi basil belajar ekonomi siswa.
Penelitian
ini
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Medang Deras pada semester genap tahun pelajaran 201012011. Populasi beijumlah 160 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling beijumlah 79 orang yang terdiri dari 38 orang kelas XI diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan 41 orang kelas X2 diajarkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Tes kecerdasan dilakukan untuk mengelompokkan siswa yang memliki kecerdasan interpersonal dan siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimcn dcngan desain faktorial 2 x 2. Uji statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik inferensial dengan menggunakan ANA VA dua jalur dengan taraf signifikan a=
0,05 yang dilaqjutkan dengan uji Scheffe. Sebelumnya dilakukan uji analisis nerupa uji normalitas dan uji homogenitas.Hasil penelitian menunjukkan: (1) basil belajar Ekonomi siswa yang diajarkan dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan basil pengujian Fhituna
=
4.19 > Ftabe1=
3.99 pada taraf signifikan aABSTRACT
Sirait Rima Zakirab S, Effect of Instructional Model and Multiple Intelligences on the Student's Achievement in Ecomonic at SMA Negeri 1 Medang Deras Kabupaten Datu Bara (Empirical Study). Tesis, Medan:
Instruc:tiolllll Technology Program, Post-Graduated Program, State
University of Medan, 2011 .
. This study is aimed at finding out: {1) The superiority of jigsaw cooperative leamig model and TPS cooperative learning model in influencing the student's achievement in economic.(2) the superiority of students who have interpersonal inteligency and intrapersoilal inteligecy iil influencing the student's achievement in economic. (3) The interaction between cooperative learning model and multiple inteligency in influencing the student's achievement in economic.
'This study
was
conducted at SMA Negeri I Medang Deras in semesters period 2010/2011. The numbers of population was 160 student's. The sample taken by cluster random sampling, was 79 student's. There are 38 student's from class XI had been taught by jigsaw cooJ)erative learning and 41 student's from Class X2 by TPS. Inteligency test was done to classified student's who have interpersonal intelligency ad intrapersonal inteiJigency. The method used for this research was quasi eksperiment with factorial design 2 x 2. Statistics test used to present the data was descriptive statistic and continned with the inferential statistics by using two ways ANA VA with the significance rate a= 0.05, the last, the study conducted by doing scheffe test. Before, an analysis test prior with a normality test and homogeneity test had been conducted.The result of student's shown : (I) the student's achievement in economic science for the student's who had been taught by jigsaw cooperative learning model is highter than the student'd achievement in economic science for the student's cwho had been taught TPS cooperative learning, with Fhitung
=
4.19 > Ftabcl = 3.99, the significance rate a = 0.05; (2) the student's achievement in economic science for the student's who have interpersonal inteligency is higher than the student's achievement in economic for the student's who have intrapersonal intelligency, with Fbitung = 10.91 > Ftabc1.= 3.99, the significance rate a=
0.05 (3) There is an interaction between instructional model and multiple intelligences in giving effect to the student's achievement, with Fhitung=
5.10 > Ftabel=
3.99, the significance rate a=
0.05. 'This hypotheses showed that jigsaw cooperative learning model is better than TPS cooperative learning model inincreasing the student's achievement in economic science, and the student's who have interpersonal inteligency will get a higher result than the student's who have intrapersonal intelligency.
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik sebagaisalah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi
Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan
Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis dapat memperoleh kendala akibat
daripada keterbatasan penulis, namun demikian berkat bantuan dari berbagai piha
akhimya penulisan tesis
ini
dapat diselesaikan. Oleh karena itu dengan segalakerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Prof.Dr.Julaga Situmorang, M.Pd selaku Pembimbing I dan Bapak
Prof.Dr.Berlin Sibarani, M.Pd selaku pembimbing II yang dengan sabar telah
memberikan masukan, araban dan motivasi sejak penyusunan proposal hingga
penyelesaian tesis kepada ketiga narasumber yaitu Bapak Prof. Dr.Harun Sitompul,
M.Pd, Bapak Prof.Dr.Abdul Hasan Saragih, M.Pd, dan Bapak Dr. Dede Ruslan,
M.Si yang telah memberikan masukan dan koreksi untuk perbaikan tesis ini.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada
I. Prof.Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Pd selaku rektor UNIMED, Prof. Dr.
Belfrik Manullang, Selaku direktur program pascasarjana, Dr. Syarifuddin,
M.Sc,Ph.D selaku asisten direktur I dan Prof.Dr.Sahat Siagian selaku ketua
Prodi Teknologi Pendidikan serta staf/pegawai program Pasca Srujana
UNIMED yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas belajar kepada
penulis selama penulis mengikuti pendidikan program Pasca Srujana
UNIMED.
2. Bapak dan lbu Dosen Program Teknologi Pendidikan yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang bennanfaat bagi penulis selama
mengikuti perkuliahan.
3. Bapak Yandi SISwandi, S.Pd, M.M selaku kepala sekolah SMA Negeri 1
Medang
Deras
yahg telah memberlkan izin penelitian untuk melakukanpenelitian pada sekolah yang dipimpinnya. Ibu guru mata pelajaran
ekonorni di SMA Negeri 1 Medang Deras yang membantu penulis daJam
pelaksanaan penelitian di lapangan serta seluruh kelas X tahun ajaran
2010-2011 yang meqjadi populasi dan sampel penelitian ini.
4. keluarga tercinta lbunda Hj. Rahimah Simangunsong dan My motivation
ayahanda
Drs.
ZuJfadli Sirait. Keberhasilan ananda adalah basil jerib payahayah bunda, kebahagian
ananda
adalah basil perjuangan kalian, terima .ayah,
terima
kasib bunda. Terima kasih buat kekasihhati, pemberi semangatsuamiku
tercinta Abdul Kadir Simorangkir, S.Pd, M.Si, tanpa dirimu akutidak bisa memandang masa depan. Buat my boy, bintang kecilku, Sutan
Achilies Simorangkir, senyummu, celotehmu, sentuhanmu jadi semangat
buat mama selesaikan tugas ini. Mama sayang Aqil, langkah mama buat
masa depan Aqil.
5. rekan-rekan mahasiswa khusus program teknologi pendidikan angk:atan
XIII yang membantu penulis dengan memberikan masukan dan semangat
kepada penulis daJam menyelesaikan tesis ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penulisan tesis ini dan untuk itu penuls mengharapkan sumbangan
pemikiran, kritik dan saran atas kesempurnaannya.
Akhir kata penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat daJam
mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan.
IV
Medan, Januari 2012
Penulis
Rima Zakirah Sirait
DAFTARISI
Halaman
ABS'IRAK.. ... i
.ABS1"RACK. ••
t!•--···-···-···--···"··-···-···
iiKAT A PENGANT AR
·--···-·-···iii
D .A.Ff AR lSI···-··-···-··· v
D.A.FfAR TABEL ... ._ ••••••••••••••.•••••...•••..•.•...•.•••••..••••...••..•••...•...••••••••.•••
viii
DAF'IAR GA'MBAR--.. ... x
DA.FfAR. LAMPIR.AN' ... - ... ~ ... · ... xi
BAD L PENDAHULUAN ···-··· .. ••••·•·• ... ! a. Latar Belakang Masalah ... : ... I b. Identifikasi Masalah ... 12
c. Pembatasan Masalah ... I2 d. Penunusan Masalah ... 13
e. Tujuan Penelitian ... 13
f. Manfaat Penelitian ... 14
BAD II. KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ••.••.•••••••...••.•.••..•....•..••.•••••••••.••.•••.•••••••••••• 15
A. Kerangka Teoretis ... 15
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Ekonomi ... 15
2. liakikat Model Pernbclajaran ... 26
I) liakikat Model Pembelajaran Kooperatif ... 28
1.\) Pernbelajaran Kooperat.ifTipeTPS ... : ... 37
1.2) Pernbelajaran KooperatifTipe Jigsaw ... .4I 3. llakikat Kecerdasan Ganda ... 48
3.1) Kecerdasan Interpersonal. ... 53
3.2) K~ lntrapeTSOnal ... 57
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 60
C. Kerangka Berpikir
1. Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang diajar dengan
Model Pembelajaran Koopemtif Jigsaw dengan
Model Pembelajaran KooperatifTPS ... 61
2. Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Antara Siswa Yang memiliki Kecerdasan Interpersonal dan Kecerdasan Intrapersonal.. ... 65
3. Interaksi Antara Model Pembelajaran dan Kecerdasan Ganda Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa ... 69
D. Hipotesis ... 73
BAD
m.
METODOWGI PENELITIAN ... 74A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 7 4 B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 7 4 C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 75
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 76
E. Prosedur dam Pelaksanaan Perlakuan ... 78
F. Pengontrolan Perlakuan ... 82
G. Teknik dan Instrumen Penelitian ... 84
H. Teknik Analisis Data ... 90
BAB IV BASIL PENELITIAN ... . A. Deskripsi Data Peaelitiaa ... 92
I. Hasil Belajar Ekonomi Untuk Perlakuan Model Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw ... 92
2. Hasi\ Belajar Ekonomi Siswa Untuk Per\akuan Model PembeJajaran KooperatifTipe TPS ... 93
3. Hasil Bel~ar Ekonomi Siswa yang memiliki Kecerdasan Interpersonal ... 94
4. Hasi\ Be\ajar Ekonomi Siswa yang Memmki Kecerdasan Intrapersonal ... 96
5. Hasil Bolajar Ekonomi Siswa yang memiJiki kecerdasan Interpersonal dan dibel~arkan dengan Menggunakan Model Pembelajaran K.ooperatif Tipe Jigu.w ... 97
6. Hasil Bolajar Ekonomi Siswa yang memiliki Kecerdasan Intrapersonal dan menggunakan Model Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw ... 99 7. Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Memiliki Kecerdasan
Interpersonal dan dibelajarkan dengan menggunakan
Model Pembelajaran KooperatifTipe TPS ... I 0 I 8. Hasil BebUar Ekonomi Siswa yang Memiliki Kecerdasan
Intrapersonal dan dibelajarkan dengan Model Pembelajaran
Kooperatiflipe TPS ... I 02
B. Pengujian penyaratan analisis ... .
1. Uji Normalitas ... I04
2. Uji Homogenitas Varians ... l07
C. Pengu)lan mpotesis ... 110
1. Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Menggunakan
Model Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw dan Model
Pembelajaran KooperatifTipe TPS ... 111
2. Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Memiliki
Kecerdasan Interpersonal dan Kecerdasan Intrapersonal... ... I 12
3. Interaksi Model Pcmbelajaran dan kecerdasan diriy Siswa
dalam Mempenganlhi Hasil Belajar Ekonomi ... 112
D. Pembahuau Basil Penetitiau ... .
1. Hasil Penelitian dengan Menggunakan Uji Anava ... 116 2. Hasil penelitian dengan Menggunakan Uji Scheffe ... J27
E. Keterbatasan Penelitian ... 133
BAD V. SIMPUI..AN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... .
A. Simpulan ... l35
B. Implilcasi ... 137
C. Saran ... 141
DA.FTAR PUSTAKA ... -.. ... 143
LAMP IRAN
DAFT AR T ABEL
Tabel Halaman
I. Perkembangan Nilai Rata-rata Ujian Semester Kelas X Semester !.. ... 7
2. Sintaks Pembelajaran Kooperatif ... 32
3. Konversi Skor Pertembangan ... 35
4. Tingkat Penghargaan Kelompok ... 35
5. Sintaks Pembelajaran KooperatifTPS ... 40
6. Sintaks Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ... 46
7. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dan TPS ... ~ ...•... 47
8. Perbedaan ciri-ciri orang dengan Kecerdasan Intrapei"Sonal dan Kecerdasan Interpersonal ... 59
9. Desain penelitian faktorial 2x2 ... 7 5 10. Perbedaan Perlakuan Pembelajaran KooperatifTipe ligsaw Dan Kooperatiftipe TPS ... 80
11. Kisi-kisi Hasil Bela jar Ekonomi ... 86
12. Kisi-kisi lnstrumen Kecerdasan Ganda ... 87
13. Distribosi Frekuensi Hasil belajar Ekonomi Siswa Yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 14. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Menggunakan 92 Model Pembelajaran KooperatifTipe TPS ... 93
15. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Memiliki Kecerdasan Interpersonal ... ~ 5
16. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Memiliki Kecerdasan lntrapersonal ... 96
17. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Memiliki Kecerdasan Interpersonal dan dibebUarakan dengan menggunakan Model Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw ... 98
18. Distribusi Frelruensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Memi1iki
Kecerdasan Intrapcrsonal dan dibelajarkan dengan menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatiftipe Jigsaw ... I 00
19. Distribusi Frekuensi Hasil Bel~ar Ekonomi Siswa yang Memililci Kecerdasan Interpersonal dan Dibelajarkan dengan
Model KooperatifTipe TPS ... 1 01
[image:13.523.37.480.44.615.2]20. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang
Memiliki Kecerdasan Intrapersonal dan Dibelajarkan dengan
Model KooperatifTipe TPS ... I 03
21. Hasil Pengujian Nonnalitas Data Untuk Perlakuan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Tipe TPS ... 1 04
22. Hasil Pengujian Nonnalitas Data Untuk Kecerdasan ... I 05
23. Hasil Pengujian Nonnalitas Data Interaksi Model Pembelajaran
Dan Kecerdasan ... I 06
24. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas V arians Antara
Kelompok Sampel Model Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw
Dan Model Pembelajaran Kooperatiftipe TPS ... 108
25. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Antar Kelompok
Sampel Berdasarkan Kecerdasan ... lOS 26. Rangkuman Hasil Pengujiann Homogenitas Varians Sampel
lnteraksi An tara Model Pembelajaran dan Kecerdasan ... I 09 27. Hasil Statistik Deskriptif ... II 0
28. Rangkuman Hasi\ Anava Secara Kese\uruhan Terhadap Hasi\
Bela jar Ekonomi ... I I I
29. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Schetfe ... 113
DAFrARGAMBAR
Gambar Halaman
1 Ilustrasi Pembelajaran Kooperatif TPS ... 40 2 Ilustrasi Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ... 44
3 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Yang
Menggunakan Model Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw ... 93
4 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang
Menggunakan Model KooperatifTipe TPS ... 94
5 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang
Memiliki Kecerdasan Interpersonal ... 95
6 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang
Memiliki Kecerdasan lntrapersonal ... 97
7 Diagram Batang Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Memi\iki
Kecerdasan Interpersonal dan Menggunakan Model Pembelajaran
KooperatifTipe Jigsaw ... 99
8 Diagram Batang Hasil Bel~ar Ekonomi Siswa yang Memiliki
Kecerdasan lntrapersonal dan Menggunakan Mode\ Pembelajaran
KooperatifTipe Jigsaw ... I 0 I
9 Diagram Batang Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Memiliki
Kecerdasan Interpersonal dan Dibelajarkann dengan Model
Pembelajaran KooperatifTipe TPS ... l 02
10 Diagram Batang Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Memiliki
Kecerdasan Intrapersonal dan Dibelajarkan dengan Model
Pembelajaran KooperatifTipe TPS ... I 03
11 Model Interaksi Model Pembelajaran dan Kecerdasan Terhadap
Hasil Behijar Ekonomi ... 116
DAFfAR LAMPIRAN
Lampira.O I : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Jigsaw ... 146
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) TPS ... I 82 Lampiran 3: Tes Hasil Belajar ... 217
Lampiran 4: Tes Kecerdasan Ganda ... 223
Lampiran 5: Tabel Perhitungan Validitas Item Tes Hasil Belajar ... 225
Lampiran 6: Perhitungan Uji Validitas Tingkat Kesukaran, Daya Beda ... 227
Lampiran 7 : Data lnduk Penelitian ... ~ ... ;., ... : .... : ... 236
Lampiran 8: Uji Nonnalitas Data ... 237
Lampiran 9: Uji Homogenitas Data ... 246
Lampiran 10: Statistik Deskriptif ... 253
Lampiran 9: Uji Hipotesis Statistik ... 259
A. Latar Belakang Masalab
BABI
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah salah satu usaha yang bersifat sadar tujuan yang dengan
sistematis terarah pada perubahan tingkah laku menuju ke kedewasaan anak didik.
Pendidikan juga merupakan sebuah proses yang melekat pada setiap kehidupan
bersama dan berjalan sepanjang perjalanan umat manusia dalam rangka
menjadikan kehidupan bersarna tersebut mempunyai kemampuan untuk
beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan kehidupannya. Mengingat peran
strateginya, maka pendidikan perlu ditata kembangkan oleh negara.
Pendidikan yang maju adalah suatu pendidikan yang mampu menjawab
segala permasalahan yang muncul di masyarakat dalam hal perkembangan ilmu
dan pengetahuan. Pendidikan tersebut dapat berkembang bila sistem yang
mengaturnya dirancang sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas. Pendidikan di
Indonesia berkembang karena keinginan masyarakat Indonesia untuk menambah
ilmu dan pengetahuannya untuk qtempersiapkan dirinya dalam perkembangan
zaman yang terjadi. Masyarakat Indonesia sudah mulai mengerti akan pentingnya
pendidikan, oleh karena itu sistem pendidikan yang terjadi berubah sesuai dengan
perkembangan yang terjadi saat ini.
Di dalam pendidikan terdapat proses bela jar dan pembelajaran yang terjadi
di lembaga pendidikan seperti sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan
formal memegang peranan penting dalam meningkatkan sumber daya bagi suatu
bangsa, sebab melalui sekolah dapat dihasilkan lulusan·lulusan yang memiliki
berbagai kompetensi yang sesuai dengan tujuan masing·masing jenjang
pendidikan. Oleh sebab itu sekolah harus senantiasa diupayakan menghasilkan
lulusan sesuai dengan perkembangan jaman.
Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai salah satu satuan pendidikan yang
merupakan Janjutan dari sekolah lanjutan tingkat pertama yang memegang
peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan
menengah umum yang tertulis dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
(PPRI) Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 26 ayat 2
disebutkan bahwa pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan :
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, keterampilan untuk hidup
mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan mencapai
kompetensi yang diharapkan maka banyak hal yang harus dipersiapkan, mulai dari
mendesain sistem pembelajaran, mengembangkan sistem pembelajaran tersebut
serta melakukan evaluasi dari basil pembelajaran tersebut. Sebelum melaksanakan
pcmbelajaran guru harus menentukan strategi pembelajaran apa yang akan
digunakannya, teknik dan metode apa yang akan digunakannya, serta pendekatan
apa yang akan dilakukannya. Selain itu seorang guru juga harus mempersiapkan
media dan sumber apa yang akan dipakainya untuk membahas mengenai topik
pelajaran apa yang akan diajarkannya.
Daerah lautan di Indonesia cukup luas terbentang, di daerah tepian pantai
juga ditempati banyak penduduk, namun kebanyakan penduduk yang berada di
daerah pesisir pantai atau yang dekat dengan !aut sangat sulit untuk mendapatkan
informasi yang berada di luar daerah tersebut. Dan besar kemungkinan mereka
sulit untuk maju dan berkembang dibanding dengan daerah lainnya. Kemunduran
tersebut membuat mereka belum mengerti akan pentingnya pendidikan, namun
pemerintah berupaya untuk merubah cara berpikir mereka lebih maju dari
sebelumnya, sehingga mereka bisa bersaing dengan penduduk di daerah lain
dalam kemajuan dan perkembangan. Salah satu upaya pemerintah adalah
memberikan fasilitas yang dapat digunakan oleh mereka untuk mendapat
informasi dan komunikasi. Selain itu juga pemerintah berupaya merubah cara
berpikir mereka agar lebih maju dengan memberikan pendidikan kepada
anak-anak mereka bahkan kepada mereka sendiri. Karena dengan adanya pendidikan,
maka mereka dapat lebih berpikiran lebih maju dan memecahkan
permasalahan-permasalahan yang terjadi di kehidupan bermasyarakat mereka, selain itu mereka
tidak ketinggalan dengan daerah lain. Karena diharapkan anak-anak mereka
sebagai penerus bangsa akan ikut serta membangun negara ini ke arab lebih maju.
Pendidikan yang diberikan kepada peserta didik harus sama di setiap
daerah karena mereka mendapat hak yang sama di dalam pendidikan seperti yang
terkandung dalam UUD 1945. Sistem pendidikan yang ada saat ini KTSP yang
merupakan sistem pendidikan yang dirancang oleh sekolah itu sendiri sehingga
menjawab permasalahan-permasalahan apa yang ada di sekolah itu dan kebutuhan
apa yang diinginkan sekolah atau daerah terse but. Ini. sangat tepat buat daerah
yang akan merintis daerahnya ke arab yang lebih maju, dan tepat buat sekolah
yang baru dibentuk di daerah tersebut.
Dalam proses pembelajaran, seorang pendidik harus memberikan yang
terbaik bagi siswanya. Pesan yang disampaikan seorang guru harus sampai ke
siswa sehingga siswa atau peserta didik mendapatkan ilmu dan pengetabuan yang
diberikan oleh pendidik atau guru tersebut, selain itu siswa seharusnya menjadi
tabu pesan apa yang disampaikan guru terhadap mereka. Karena tujuan
pembelajaran adalah membuat peserta didik dari tidak tabu ritenjadi tabu.
Seorang pendidik yang kreatif akan memberikan inovasi-inovasi yang
terbaru dalam proses pembelajaran dan menggunakan metode yang cocok bagi
keadaan siswanya. Model yang biasa digunakan oleh seorang pendidik dalam
proses pembelajaran adalah model konvensional dengan menggunakan metode
ceramah, namun hal ini belum memberikan basil yang memuaskan bagi
pendidikan, untuk itu guru sebagai motivator dan fasilitator harus memberikan
inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran. ··
Sebagai sekolah nienengah atas pertama yang terdapat di kecamatan
Medang Deras, SMA Negeri 1 Medang Deras juga turut melaksanakan berbagai
aktivitas dan kegiatan pendidikan formal dengan tujuan mewujudkan ketercapaian
lulusannya. SMA Negeri 1 Medang Deras menerapkan . berbagai rumpun
pembelajaran yang disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dicapai,
karakteristik siswa, karakteristik rumpun pembelajaran, dan kondisi lingkungan
masyarakat kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
Salah satu rumpun pembelajaran yang dilaksanakan di SMA Negeri
Medang Deras adalah ilmu ekonomi yang mengkaji mengenai kehidupan
masyarakat dalam kegiatan perekonomian, permasalahan-permasalahan ekonomi
yang muncul di kehidupan sehari-hari dan pemecahan pennasalahan ekonomi
tersebut llmu ekonomi merupakan salah satu konsep pembelajaran yang termasuk
dalam rumpun ilmu sosial.
Ekonomi merupakan salah satu cabang IPS yang memberikan pengetahuan
tentang bagaimana pola kehidupan dengan konsep ilmu ekonomi dan merupakan
usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka
mengembangkan kemampuan siswa untuk memahami fakta, konsep dan
generalisasi tentang perilaku ekonomis dan kesejahteraan serta menerapkan untuk
berperilaku yang rasional dan manusiawi dalam memanfaatkan sumberdaya
ekonomi, menumbuhkan jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan, menganalisis
sistem informasi keuangan lembaga ekonomi, terampil dalam praktek usaha
ekonomi sendiri, berpikir logis, kritis dan lateral dengan memperhitungkan
potensi dan peluang menghadapi kemungkinan, menunjukkan motivasi dalam
belajar, dan meningkatkan kepercayaan diri, mampu bekerja mandiri, dan
bekerjasama dengan orang lain.
Berangkat dari prinsip kompetensi dasar ilmu ekonomi di atas dapat
dipahami bahwa setelah mempelajari ilmu ekonomi dapat meningkatkan rasa
percaya diri dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sertA
kompetensi sumber daya manusia yang senantiasa berubah secara terusmenerus. Rasa percaya diri tersebut merupakan gambaran kemampuan dan
kebenaran dalam mengambil kesimpulan tentang apa yang terbaik untuk
dilakukan dalam kehidupan. Seseorang akan berpeluang lebih besar untuk berhasil
sesuai dengan apa yang diharapkannya. Setelah mempelajari pembelajaran
ekonomi siswa diharapkan mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitamya,
mampu bertindak sebagai individu yang mandiri dan bertanggung jawab di
masyarakat, dan mampu menganalisis pennasalahan ekonomi yang muncul dalam
kehidupan sehari-hari dan mampu memecahkan pennasalahan ekonomi tersebut.
Mengacu pada standar kompetensi lulusan SMA, maka idealnya siswa
SMA Negeri l Medang Deras yang telah mengikuti mata pelajaran ekonomi
sebarusnya memiliki kemampuan dalam mengkomunikasikan gagasan dengan
kemampuan yang optimal dan juga memiliki cara berpikir logis dan bemalar
tinggi dalam memecahkan persoalan-persoalan melalui pengaplikasian kecakapan
yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi di lingkungannya dalam kebidupan
sebari-bari. Namun pada kenyataannya standar kompetensi yang diharapkan dapat
diperoleb siswa setelah mempelajari mata pelajaran ekonomi bel urn dapat tercapai
secara optimal. lndikator lain yang menunjukkan ketidakmampuan siswa dalam
menguasai kompetensi pembelajaran ekonomi adalah masih rendahnya basil
belajar siswa untuk mata pelajaran tersebut. Siswa kurang tennotivasi dan kurang
berminat dalam mengikuti pembelajaran sehingga membawa pengarub pada basil
belajar yang masih rendah.
Berdasarkan data peroleban nilai ujian akhir semester untuk mata pelajaran
ekonomi di SMA Negeri 1 Medang Deras pada tiga tahun terakhir, temyata basil
belajar siswa masib relatif rendah dan jauh dari nilai yang diharapkan seperti yang
tertera pada Tabel 1
No
1
2
[image:23.516.37.476.55.546.2]3
Tabell
Perkembangan Nilai Rata-rata Ujian Semester Kelas X Semester I Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Medang Deras
Tahun Pelajaran Nilai Terendah Nilai TertinggL Nilai Rata-rata TP. 2007/2008 60 72 67 TP. 200812009 62 15 68
TP. 2009/2010 64 80 69
(sumber Dokumentasi Nilai Semester Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Medang Deras TP. 200112008 sld TP. 2009//2010)
Berdasarkan data yang diperoleh di SMA Negeri 1 Medang Deras terlihat
bahwa terdapat kesenjangan antara harapan yang harus dicapai dengan kenyataan
yang terjadi di lapangan. Untuk mengatasi · kesenjangan tersebut perlu
diidentiftkasi faktor penyebab kesenjangan yang terjadi. Salah satu penyebab
terjadinya kesenjangan ini adalah kurang variatifnya model pembelajaran yang
digunakan oleh kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang digunakan
siswa maupun guru pada saat pembelajaran berlangsung. Suasana belajar di dalam
kelas monoton dan tidak mengaktifkan siswa akibat model pembelajaran yang
diberikan guru kurang bervariasi tanpa meilggunakan media yang dapat
membantu siswa dalam mengingat dan memahami materi pelajaran yang
disampaikan. Dan kurangnya menggunakan metode-metode pembelajaran yang
lain, melainkan hanya menggunakan metode ceramah yang sumber belajarnya
hanya guru.
Hasil wawancara dengan guru ekonomi menunjukkan bahwa selama ini
guru ekonomi mengalami kesulitan dalam menarik perhatian siswa dalam belajar,
guru juga jarang melakukan remedial terhadap siswa yang memiliki daya serap
kurang dan hasil belajar rendah. Kegiatan remedial yang biasa dilakukan hanya
memantapkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan atau
membahas soal-soal ekonomi menjelang ujian semester.
Keluhan lain yang disampaikan guru ekonomi di antaranya kebiasaan
siswa belajar ekonomi lebih banyak mencatat dan mendengarkan penjelasan guru.
Terlebih lagi tidak ada buku paket yang dibagikan oleh siswa, akan tetapi siswa
disuruh mencari buku panduannya sendiri, yang akhirnya untuk menyamakan satu
pemahaman maka guru harus memberikan catatan kepada siswa. Dalam hamper
setiap pertemuan belajar ekonomi sebagian siswa tampak kurang bergairah dan
cenderung tidak akti( sikap kurang antusias ketika pelajaran berlangsung, dan
rendahnya respon umpan batik dari siswa terhadap pertanyaan guru. Sebenarnya
guru telah membuat beberapa metode pembelajaran yang berbeda dengan cara
memberi beberapa tugas yang harus dikerjakan siswa secara berkelompok seperti
mengerjakan soal-soallatihan, dan tugas membaca. Tetapi bila dicermati, kegiatan
kelompok hanya menyelesaikan tugas. Kegiatan belajar mengajar tersebut
biasanya lebih dikuasai oleh siswa yang pandai, sedangkan siswa yang
kemampuannya rendah kurang berperan dalam mengerjakan tugas kelompok.
Sementara itu siswa tidak dilatihkan untuk belajar bekerja sama, berkomunikasi,
dan menghargai pendapat orang lain. Akibat cara kerja kelompok ~ ini menyebabkann siswa yang kemampuannya kurang memperoleh basil belajar yang
tetap rendah dan adanya kesenjangan yang terlalu jauh antara basil belajar siswa
yang pintar dengan basil belajar siswa yang kurang pintar. Penyebab lain
pelajaran ekonomi tidak disenangi adalah kurangnya minat dan motivasi
mempelajari ekonomi dengan senang hati, mereka belajar dengan terpaksa dan
menganggap bahwa pelajaran ekonomi merupakan suatu kewajiban.
Untuk mencari pemecahan dari pennasalahan ini dapat dilakukan dengan
menerapkan model, metode dan media pembelajaran yang tepat. Salah satu model
pembelajaran yang dapat digunakan adalah dengan membawa siswa pada suasana
belajar yang lebih variatif pada saat pembelajaran berlangsung, yang menarik atau
menyenangkan, melibatkan siswa sehingga akan meningkatkan aktivitas dan
tanggung jawabnya, karena proses belajar mengajar yang berorientasi pada
keberhasilan tujuan maka aktivitas siswa sangat diperlukan sebab siswa sebagai
subjek didik adalah yang merencanakan dan melaksanakan belajar dengan
bimbingan guru.
Saat ini sudah banyak sekolah yang menerapkan dan mengembangkan
model pembelajaran kooperatif. Beberapa ahli menyatakan bahwa model
pembelajaran kooperatif tidak hanya unggul dalam membantu siswa
menumbuhkan kemampuan kelja sama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap
social siswa. Tetapi juga unggul dalam menumbubkan keterampilan kooperatif
yang diperlukan untuk keberhasilan dalam menghadapi tuntutan lapangan kelja
yang sekarang ini berorientasi pada kelja sama dalam tim. Karena pentingnya
interaksi dalam tim, maka penerapan pembelajaran kooperatif menjadi lebih
penting lagi.
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu benuk pembelajaran yang
berdasarkan paham konstruktivisme. Atas dasar teori bahwa siswa akan lebih
mudah menemukan, dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka
dapat sating mendiskusikan konsep itu dengan temannya. Pembelajaran kooperatif
adalah suatu jenis khusus dari aktivitas kelompok yang berusaha untuk
memajukan pembelajaran dan keterampilan sosial.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi basil belajar siswa yaitu ~or
internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi intelegensi, motivasi,
kebiasaan, kecemasan, minat, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal
meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat,
keadaan, sosial, ekonomi, dan sebagainya. Faktor-faktor internal
tersebut diantaranya adalah faktor intelektif yaitu kecerdasan siswa dan faktor non
intelektif yaitu motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar siswa.
Faktor intelektif (kecerdasan) mempunyai pengaruh yang cukup jelas dalam
hal pencapaian basil belajar. Seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan yang
relatif tinggi cenderung lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan
seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan yang relatif rendah.
Kecerdasan adalah kapasitas seseorang untuk menyelesaikan
masalah-masalah dan membuat caranya dalam konteks yang beragam,·dan wajar. Gardner
(1999) menyebutkan ada Sembilan jenis kecerdasan yang dimiliki oleh setiap
individu yaitu (1) kecerdasan ruang dan visual, (2) kecerdasan lisan atau bahasa,
(3) kecerdasan matematis dan logis, (4) kecerdasan fisik dann gerak, (5)
kecerdasan musik dan ritme, (6) kecerdasan interpersonal, (7) kecerdasan
intrapersona~ (8) kecerdasan naturalis, dan (9) kecerdasan ekstensialis. Hal yang
perlu diperhatikan adalah bahwa setiap individu memiliki kesembilan kecerdasan
tersebut, setiap individu dapat mengembangkan kecerdasan tadi sampai mencapai
suatu tingkat yang memadai, kecerdasan bekerja satu sama lain secara kompleks,
dan dalam tiap kecerdasan ada berbagai cara untuk menumbuh.kan salah satu
aspeknya.
www.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/berita/200103/kecerdasan-jamak.pc.diakses tanggal 20 juli 2010).
Kecerdasan interpersonal atau bisa dikatak.an sebagai kecerdasan social
dalam penelitian ini yang diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan
seseorang untuk mempersepsi dan menangkap perbedaan-perbedaan suasana hat~
tujuan. motivasi, dan perasaan~perasaan orang lain yang meliputi tiga dimensi
yakni social sensitivity, social insight, dan social communication yang dikembangkan berdasarkan skala kecerdasan interpersonal Anderson. Sedangkan
kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran
dan pengetahuan tentang diri sendiri, dapat memahami kekuatan dan kelemahan
diri sendiri, mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang
yang memiliki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan-aturan}, etik.a
(sopan santun), dan moral.
Dari uraian Jatar belakang masalah, peneliti mencoba melakukan
penelitian guna mengetahui pengaruh model pembelajaran dan kecerdasan ganda
dalam meningkatkan basil belajar ekonomi siswa pada semester II tahun ajaran
2010-2011. Dengan penerapan tersebut peneliti ingin membandingkan model
pembelajaran kooperatif Jigsaw dan TPS, serta membandingkan model tersebut
dengan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal.
B. ldentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti
mengidentiftkasi masalah sebagai berikut: (I) apak.ah metode pembelajaran yang
dilakukan guru sudah dilakukan dengan baik? (2) apak.ah materi pelajaran
ekonomi sangat menarik perhatian siswa? (3) apakah pengelolaan kelas oleb guru
sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa? (4) apak.ah model pembelajaran
yang dilakukan oleb guru mempengarubi basil belajar siswa? (5) apakah guru
telah menyesuaikan bahan (materi) pelajaran dengan kemampan siswa? (6)
apakah guru memanfaatlaui variasi sumber belajar bagi siswa? (7) apakah guru
menerapkan model pembelajaran sesuai dengan keadaan siswa? (8) apakah model
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan basil belajar siswa? (9) Apakah
siswa merespon setiap pertanyaan guru (10) Bagaimana guru membenntuk rusng
kelas? (10) kelompok belajar siswa mana yang memiliki basil belajar yang lebib
tinggi? (II) apakab ada perbedaan an tara pemberian tugas dengan e-Ieaming
dengan pemberian tugas secara konvensional? (12) apakab terdapat perbedaan
basil belajar yang disebabkan kecerdasan intrapersonal? ( 13) apak.ah terdapat
perbedaan basil belajar yang disebabkan kecerdasan interperonal, (14) apakah
dengan pembelajaran kooperatif akan meningkatkan basil belajar siswa ?
C. Pembatasan Masalab
Karena luasnya permasalahan yang diidentiftkasikan di atas, maka peneliti
membatasi permasalahan dalam memperoleh basil yang maksimal. 1 },
pemahaman (C2}, penerapan (C3}, dan analisis (C4}, aspek psikomotrik dan
afektif menurut klasiftkasi Bloom dari materi pokok yang tertuang dalam skripsi.
Sementara kecerdasan ganda dibedakan menjadi dua taraf yaitu kecerdasan
interpersonal dan kecerdasan intrapersonal.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang diuraikan di atas,
maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
I. Apakah terdapat perbedaan basil belajar ekonomi . melalui pembelajaran
kooperatifjigsaw dari siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatifTPS?
2. Apakah terdapat perbedaan basil belajar ekonomi antara siswa yang memiliki
kecerdasan interpersonal dengan siswa yang memiliki kecerdasan
intrapersonal ?
3. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran . kooperatif dengan
kecerdasan ganda yaitu kecerdasan interpersonal dan intrapersonal dalam
mempengaruhi basil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Medang
Deras?
E. Tujuan Penelltian
Dari pen,unusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan basil belajar ekonomi melalui pembelajaran
kooperatif jigsaw berbeda . dari siswa yang · diajar dengan pembelajaran
kooperatif'Ibink Pair Share
2. Untuk mengetabui perbedaan basil belajar ekonomi antara siswa yang
memiliki kecerdasan interpersonal dengan siswa yang memiliki kecerdasan
intrapersonal
3. Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan
kecerdasan ganda yaitu kecerdasan interpersonal dan intrapersonal dalam
mempengarubi basil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Medang
Deras
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang akan dilaksanakan, diharapkan dapat bermanfaat
secara teoritis dan praktis. Secara teoritis basil penelitian ini dibarapkan dapat
bermanfaat untuk menambah khasanah ilmu dan pengetahuan merigenai metode
dan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa masing-masing. Serta
bermanfaat sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan
metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran ekonomi.
Sedangkan manfaat secara praktis sebagai salah satu sumber penelitian
dalam mengangkat basil belajar siswa pada mata pelaijaran ekonomi kelas X
semester II. Selain itu bermanfaat sebagai masukan bagi guru-guru yang mengajar
d.i daerah pesisir pantai khususnya dan guru-guru yang berada di daerah lainnya
secara umum.
BABV
SIMPULAN, IMPLII(ASI, DAN SARAN
Pada bab terakhir ini alcan dikemukakan simpulan basil penelltian, implikasi dan
saran-saran yang berhubungan dengan penelitian lanjut maupun upaya memanfaatkan
basil penelitian ini.
A. Slmpulan
Dari uraian basil penelitian dapat diambil beberapa simpulan, yaitu:
l. Hasil belajar Elconomi siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
kooperatif jigsaw lebih tinggi dari basil belajar Ekonomi siswa yang
diajarkan deRgan pembelajaran kooperatif TPS, sehingga tidak terdapat
perbedaan yang signifikan.
2. Hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki kecerdasan Interpersonal
lebih tinggi dari basil belajar Ekonomi siswa yang memiliki kecerdasan
Intrapersonal.
3. Terdapat Interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan
kecerdasan ganda (interpersonal dan intrapersonal) dalam mempengaruhi
basil belajar Ekonomi yang dibuktikan dari basil tabel ANA VA , di mana
Fbi~u~~a = 5.10 sementara nilai kritik Ftabel dengan dk
=
(1.75) dan a== 0.05 adalah sebesar 3.99. Hasil ini menunjukkan bahwa Fbituna == 5.10 > Ftabel =3.99.
--Berdasarkan uji lanjutan diternukan bahwa:
a. Hasil belajar Ekonomi siswa yang merniliki kecerdasan interpersonal jika
dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw lebih
tinggi dibandingkan basil belajar Ekonomi siswa yang memiliki
kecerdasan intrapersonal dan dibelajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw merniliki perbedaan yang sangat signifikan.
b. Hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal jika
dibel~arkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS lebih
rendah dibandingkan basil belajar Ekonomi siswa yang memilild
kecerdasan intrapersonal dan dibelajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TPS tetapi tidak memiliki perbedaan yang sangat
signifikan.
c. Hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal
yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw lebih
tinggi dibandingkan basil belajar Ekonomi siswa yang memiliki
kecerdasan interpersonal dan dibell\iarkan dengan menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS, memiliki perbedaan yang sangat
signifikan
d Hasil belajar Ekonomi siswa yang mcmiliki kecerdasan · intraperson&l
yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
lebih rendah dibandingkan basil belajar Ekonomi siswa yang merniliki
kecerdasan intrapersonal yang menggunakan Model Pembelajaran
KooperatifTipe TPS
e. Hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal
jika dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
--lebib tinggi dibandingkan basil belajar Ekonomi siswa yang merniliki
kecerdasan intrapersonal dan dibelajarkan dengan model pembelajaran
kooperatiftipe TPS, merniliki perbedaan yang sangat signifikan.
f. Hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal jika
dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw lebih
rendah dibandingkan basil belajar Ekonomi siswa yang merniliki
kecerdasan interpersonal dan dibelajarkan dengan model pembelajaran
kooperatiftipe TPS.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan yang mendasar bahwa
pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw
lebih cendenmg kepada penggunaan kecerdasan Interpersonal yang dibuktikan pada
perijelasan diatas dengan perbedaan yang sangat signifikan pada basil belajar Ekonomi
siswa. Sedangkan pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif tipe TPS Iebih cenderung kepada penggunaan kecerdasan Intrapersonal
walaupun tidak memiliki perbedaan yang sangat signifikan pada basil belajar Ekonomi
siswa.
B. Implibsi
Berdasarlcan simpulan pertama dari basil penelitian yang menyatakan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan ketika dilihat dari rata-rata basil belajar
Ekonomi siswa, maka hal ini juga dapat dijadilcan sebagai bahan pertimbangan bagi guru
Ekonomi untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam mengajarkan materi
pelajaran Ekonomi yang disesuaikan dengan materi pokok.
Kegiatan pembelajaran yang menerapkan pembelajaran kooperatif adalah dengan
menitikberatkan pada pengaruh pembelajaran kooperatif dengan proses belajar yang
berlangsung secara bertahap dari yang sederbana menuju pada keterampilan kompleks
sehingga mudah mengidentifikasi bakat, minat, dan kemampuan siswa. Kegiatan
pembelajaran tersebut lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat
langsung dalam menambah pengalaman belajar. Guru berperan dalam merancang siswa
untuk berftlcir kritis, analitis, reflektif, dan terbuka.
Keterlibatan siswa secara Iangsung dalam proses pembelajaran menjadikan
pembetajaran lebih menarik dan menyenangkan sehingga efektivitas pembelajaran dapat
tercapai. Ekonomi merupakan salah satu wahana untuk meningkatlcan pengetahuan,
keterampilan, silcap dan nilai serta tanggung jawab sebagai salah seorang warga negara
yang bertanggung jawab kepada lingkungan masyarakat dan negara yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dari pernyataan tersebut diharapkan peserta
didik mampu menerapkan konsep, prinsip-prinsip Ekonomi untuk memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari melalui metode ilrniah, meningkatkan sikap ingin tabu
terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan uittuk mendalami ilmu ekonomi, dan
dapat terbentuknya sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki
pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan ak:untansi yang
bennanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, Negara.
Dengan diteraplcannya model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, siswa yang
termasuk kelompok ahli berusaha mampu memaharni serta menguasai materi pelajaran
yang diberikan kepadanya, sebab apabila materi pelajaran tersebut tidak dikuasai oleh tim
ahli, maka siswa lain yang terdapat pada kelompok asal akan kesulitan dalam memahami
dan mencerna materi pelajaran yang diberikan. Temuan penelitian ini membuktikan basil
belajar ekonomi lebih tinggi bila diajarkan dengan model pembelajaran kooperatifjigsaw.
Oleh karena itu basil temuan penelitian ini disosialisasikan kepada kepala sekolah dan
guru yang mengajar mata pelajaran ekonomi. Sosialisasi temuan ini dapat dilaksanakan
dengan melakukan seminar, Iokakarya atau pendidikan dan pelatihan. Upaya sosialisasi
;
basil temuan penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan pada seminar lokakarya yang
berternakan tentang model pembelajaran kooperatif. Selain itu temuan basil penelitian ini
juga dapat dijadikan jumal sebagai bahan bacaan guru dalam memperkenalkan model
pernbelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan basil bellijar siswa. Altematif
yang lain untuk mernperkenalkan model pembellijaran yang dapat digunakan oleh guru
khususnya mata pelajaran ekonomi adalah melalui pendidikan dan pelatiban.
Berdasarkan simpulan kedua diketahui bahwa · tingkat kecerdasan ganda
(interpersonal dan intrapersonal) siswa sebagai karakteristik siswa terbukti memberi
pengaruh yang berarti dalam perolehan basil belajar. Siswa yang mernilild kecerdasan
interpersonal memilild basil belajar yang berbeda dari siswa yang memiliki tingkat
kecerdasan intrapersonal. Hal ini menj!l£li bahan pertimbangan bagi guru Ekonomi untuk
memahami karakteristik siswa dan mengupayakan proses pembelajaran yang bagaimana
barus diciptakan guru bagi siswa yang memiliki tingkat kecerdasan interpersonal dan
siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal. Mengembangkan kecerdasan ganda sangat
baik sebab akan menambah sikap sosial dan kepercayaan diri tinggi yang tidak keliru
karena akan menumbubkan kepercayaan diri dan sikap kepemimpinan siswa.
Dalam situasi kerjasama setiap siswa berusaba untuk mernberikan sesuatu yang
menguntungkan bagi siswa lain karena bahan pelajaran yang disajikan gwu dapat
diselesaikan sccara bersarna. Upaya yang dilakukan guru denganjalan menanamkan sikap
untuk dapat bekelja sama dengan sesama siswa dan mau menerima kekurangan
4att
kelebihan walaupun dengan melakukan kompetisi dalam belajar.
Guru perJu diberi pengetahuan tentang lcarakteristik siswa yang merupakan faktor
mempengarubi basil belajar siswa. Pembekalan terhadap guru tentang pengetahuan dan
karakteristik siswa ini sangat penting, tujuannya agar guru dapat menyadari dan
memahami karakter dan kecerdasan yang dimiliki masing-masing siswa
HasH kesimpulan ketiga menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara model
pembelajaran kooperatif dengan kecerdasan ganda terhadap basil belajar Ekonomi siswa.
Temuan penelitian ini membuktikan bahwa penerapan pembelajaran dengan
pembelajaran kooperatif Jigsaw dan TPS pada kelompok siswa yang berbeda kecerdasan
yang merupakan karakteristik memberikan hasil belajar yang berbeda pula. Kedua tipe
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan TPS ini sama-sama dapat meningkatkan basil
belajar siswa.
Dengan basil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi guru khususnya guru mata pelajaran Ekonomi dalam menerapkan model pembelajaran
kooperatif. Jika dalam suatu kelas, jumlah siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal
lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal,
disarankan menggunakan pembelajaran kooperatif Jigsaw. Namun bilajumlah siswa yang
memiliki kecerdasan intrapersonal lebih banyak dibandingkan siswa yang memiliki
kecerdasan interpersonal, disarankan menggunakan pembelajaran kooperatif TPS,
sehingga peningkatan basil belajar siswa akan lebih baik.
Temuan penelitian ini membuktikan bahwa penerapan pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif pada dasarnya dapat meningkatkan basil belajar siswa.
Keseluruhan aspek pembelajaran koopeiatif yang dilakukan siswa selama pembelajaran
merupakan bagian dari pendidikan akhlak atau moral kepada peserta didik dan apabila lceterampilan ini terus dilatihkan selama pembelajaran. maka cennin siswa yang
berakhlak mulia yang ditunjukkan dengan sikap-sikap positif dapat tercapai.
Namun demikian agar perolehan basil belajar siswa lebih efektif maka
penggunaan model pembelajaran kooperatif dan kecerdasan ganda siswa perlu
memperhatikan hal-hal berikut, yaitu (I) untuk mencari bentuk koreksi dari nilai
fungsiooal perilaku siswa setelah mengilruti pembelajaran dengan menggunakan
pembell\iaran kooperatif, maka guru harus dapat bekerja sama dengan orang tua siswa
agar bersamiH&IIIa mengawasi perilaku siswa baik di rumah maupun di sekolah; (2)
dengan mengetahui karakteristik siswa yang berkaitan dengan kecerdasan ganda, maka
guru dapat membantu siswa ke arah perlcembanngan tingkah laku yang lebih bailc, karena
selama pembell\iaran siswa telah belajar untuk menerima kekurangan serta kelebihan
siswa lain, serta menerima masukan atau saran dari temannya sendiri atau siswa lain ; (3)
perancangan pembelajaran dapat dijadikan titik awal bagi upaya perbaikan kualitas basil
belajar. lni berarti bahwa perbaikan kualitas basil belajar siswa harus diawali dari
perbaikan lcualitas rancangan pembelajaran; (4) dalam menerapkan pembelajaran
kooperatif, diperlukan penataan lingkungan belajar yang efektif sehingga proses
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
Sangat disadari bahwa tidak ada model pcmbelajaran yang paling baik bagi
segala macam karakteristik siswa, tctapi setidaknya basil penelitian ini bisa menjadi satu
bahan masukan bagi guru khususnya guru mata pelajaran Ekonomi untuk dapat
digunakan dalam mengkomunikasikan materi Ekonomi kepada siswa.
C. Saran
Berdasarkan temuan-temuan basil penelitian, keterbatasan penelitian dan
simpulan maka diajukan beberapa saran sebagai berikut:
I. Perlu diadakan pendidikan dan pelatiban bagi guru.guru tentang pembelajam
kooperatif, khususnya bagi guru-guru Ekonomi karena melibat basil penelitian ini
bahwa model pembelajaran kooperatif secara umum terbukti memberikan basil
bellijar yang lebih baik unutk meningkatkan basil belajar Ekonomi siswa.
2. Terdapatnya interaksi yang ditunjukkan dengan diterimanya hipotesis penelitian
sehingga berimplikasi kepada guru Ekonomi agar mempertimbangkan dan
menentukan kecerdasan ganda apa yang mendominasi siswa sebagai karakteristik
siswa sebelum memilih model pembelajaran yang akan digunak:an.
3. Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif, sebaiknya guru harus
mengetahui dan memahami prinsip-prinsip dalam model pembelajaran kooperatif
sehingga pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif akan efelctif daJam
meningkatkan basil belajar.
4. Bagi guru Ekonomi yang ingin menerapkan model pembell\iaran kooperatif
disarankan untuk memperhatikan tingkat keccerdasan ganda yang ada pada
siswa.
5. Perlu dilaksanakan penelitian yang lebih lanjut dalam penggunaan model
pembelajaran untuk mengetahui basil yang lebib akurat pada mata pelajaran yang
lainnya lchustisnya mata pelajaran ekonomi.
6. Dengan adanya temuan penelitian ini diharapkan sekolah menyediakan fasilitas
sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kepada guru
untuk: manpedcenalkan model pembelajaran kooperatif.
7. SejaJan dengan dulrungan moril dan spirit dari sekolah seharusnya pemerintah
khususnya dinas pendidikan untuk memberikan bantuan berupa dana atau
fasilitas sarana dan prasarana dalam pelaksanaan seminar, pendidikan dan
pelatihan dalam memperkenalkan model pembe~aran kooperatif.
DAFI'AR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.
_ _ _ _ (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka cipta
_ _ _ _ (2008). Dasar-Dasar Evaluosi Pendidilcan. Jakarta : Bumi Aksara.
Budiningsih, C Asri. 2004. Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.Rineka Cipta
Campbell, D.T. Stanley, J.C. (1966) Experimental and Quasy-Experimental Design For Research. USA: Rand Me Nally & Company Chicago
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Be/ajar dan Pembe/ajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Halimah, Siti. 2008. Strategi Pembe/ajaran. Medan. Citapustaka Media Perintis
Hutabarat, Helmenaria. Pengaruh Strategi Pembe/ajaran dan Minot Be/ajar terhadap hasil be/ajar kebutuhan dasar manus/a II mahasiswa jurusan keperawatan po/ite/cnik kesehatan Medan. 2008. Medan: Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan UNIMED.
Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfilbeta.
Joice dan Weil. 1996. Models of teaching :fifth edition. A.Simon and Schuster
Khairudin. Kecerdasan interpersonal. http://khairudicyber.blog.friendster.com/
kecerdasanlkecerdasan-lntrapersonal/, dlakses tanggal 20 Maret 2010).
KTSP SMA Negeri 1 Medang Deras. 2010.
Kunandar. (2007). Guru profesional Implementasl Kurihdum Ttngkat Satuan
Pendidikon dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta : Raja Grafmdo Persada
Lie, A. (2004). Cooperative learning : MemprakJikJcan cooperative learning di ruong-ruang kelas. Jakarta: Grasindo
Lwin. May, Khoo Adam, dkk. 2008. Cara Mengemhangkan Berbagai Komponen Kecerdosan. Yogyakarta: PI'. Macanan Jaya Cemerlang.
Nathael dan Adikara. (2008). Kecerdosan jamak : mengenali, memahami dan
mengembang/t:Qnnya.(http:l/wwwl.bpkocnabur.or.idlk.ps-jktlberita/200103/ke<:erd&san-jamaJc.pc diakses 20 Februari 2008.
Prayudi, Yusuf.kecerdasan.http://prayudi. wordpress.com/2007/05/05/kecerdasan/, diakses tanggallO april2010).
Purwanto, N.(2007). Psilrologi pendidilran.
Bandung :
PosdakaryaRahmah, Y enice. Pengaruh Model Pembelajaran dan ~mampuan Berpi/cir Kritis
terhadop ha.ril belojar IP A siswo Ire/as
m
selrolah da.tor (SD) lrota longsa.2008. Medan: Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan UNIMED.
Rejeld, S. (2001). Meningkotlwn mutu mlnat be/ajar bioloi/ melolu model pembelajaran teams games tournament. Bulctin pelanli pendidikan. Yol 4
en:
t-3.
Romizwosld, A.J. (1981). Instructional Design System, Decision Making in Course Planning and Curriculum Design.._London ; Kogan.
Samuelson, Paul A. & Nordhaus, WilJam D. {1985). Economics, New York: McGraw-Hill Book Company.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.
Safaria, T. (2005). Interpersonal Intelligence : metode pengembangan lcecerdasan
interpersonal anok. Y ogyakarta: Amara books.
Siswandi. (2005). Pengaruh pembelajaran lwoperatif tipe Jigsaw terhodop hasil
be/ajar siswa pada materl polwlc pengelolaan /inglr:ungan di SMP. Tesis. Perpustakaan UPI.
Slavin. Robert E. !995). Cooperative Learning: Teory, Research and Practice
(2ed). Boston: ALlyn and Bacon Piblicher
Solihatin, Etin, Raharjo. 2008. Cooperative Learning, Ana/isis Model Pembelajarn IPS. Jakarta: Bumi Aksara.
Syafaruddin dan Nasution, I. (2005) Manajemen Pembe/ajaran. Jakarta. Quantum teaching.
Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
_ _ _ _ ___.... 2008. Teori Motivasi dan Pengulcurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
_ _ _ _ __... 2009. Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran. Jakarta : BumiAksara
Winkel, W.S. (1991). Psikologi Pengajaran. Jakarta. Gramedia
htqJ://akhmadsusiraiat
wordpress.com/2008/07/3 J lcooperative~learning-teknikjigsaw/diakses tanggall3 Februari 2009.
(http://prayudi. wordpress.com/2007/05/05/kecerdasan/ Yusuf Yudi Prayudi, 050507, diakses tanggal 10 april2010).
(http://smacepiring.wordprcss.com/ Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran
www.google.com. Samiaji, Meidian Sujana. 2009. Pengaruh Pemanfaatan
Internet Terhodop Prestos/ Be/ajar (Studi Kasus Mahasiswa SJ
Pendldllum Tata Niaga Semester Genap Tahun Akmlemilc 200812009
(http://budiasih.skripsi.unrl.ac.id diakses tanggal 20 Juli 2010).
http://www.powerpoint-search.com/pengertian-model-pembelajaran-ppt.html diakses tanggal10 april2010).
http:l/maclesmansa,blogdetik.com/2009/10127/peran-media-massa-sebani-media-pembelaiaran-mata·pelaiaran-ekonomi-di-tingkat-sma/diakses tangaal 20
Mei2010.
http://ghofalls.mu1tiply.com/journaVitem1 diakses tanggall September 2010