• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KECERDASAN GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA SMA NEGERI 1 MEDANG DERAS KABUPATEN BATUBARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KECERDASAN GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA SMA NEGERI 1 MEDANG DERAS KABUPATEN BATUBARA."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUB

MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN

KECERDASAN

GANDATERHADAP BASIL BELAJAR

EKONOMI SISWA SMA

NEGERI 1 MEDANG DERAS

KABUPATENBATUBARA

TESIS

Oleh:

RIMA ZAKJRAH SIRAIT

NIM: 08U.88ll0008

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS

NEGERI

MEDAN

MEDAN

(2)

PENGARUB

MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN

KECERDASAN

GANDATERHADAP BASIL BELAJAR

EKONOMI SISWA SMA

NEGERI 1 MEDANG DERAS

KABUPATENBATUBARA

TESIS

Oleh:

RIMA ZAKJRAH SIRAIT

NIM: 08U.88ll0008

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS

NEGERI

MEDAN

MEDAN

(3)

TESIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERA TIF DAN

KECERDASAN GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR

EKONOMI SISWA SMA NEGERI 1 MEDANG DERAS

KABUPATENBATUBARA

Disusun dan diajukan oleh:

RIMA ZAKIRAH SIRAIT NIM. 081188210008

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal 19 Desember 2011 dan Dinyatakan Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

Medan, 19 Desember 2011

Menyetujui

Tim Pembimbing

f. Dr. Julaga Situmorang, M. Pd NIP. 19510820 197803 1002

Mengetahui

;vii

(4)

PERSETUJUAN DEW AN PENGUn

UnAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

NO

NAMA

1.

, Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd

NIP.l9510820 197803 1 002

Pembimbing I

2.

Prof. Dr. Berlin Sibarani, M.Pd

NIP.l95706151982031 001

Pembimbing II

. ~

.

3.

Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd

NIP. 19600705 1986011 001

Penguji

4.

5.

Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd

NIP.196011251986011

0~2

Penguji

Dr. Dede Ruslan, M.Si

NIP.196507041990031 002

Penguji

t· A

Mahasiswa

Nama

:

Rima

Zakirah

Sirait

~

: 081188210008

Prodi

: TP

Tanggal Ujian : 19 Desember 2011

TANDATANGAN

...

...

~

.

... .

(5)

PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT DAN MEMALSUKAN DATA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :Rima Zakirah Sirait

NIM : 081188210008

Angkatan : lJ (tiga belas)

Prodi : Teknologi Pendidikan

Judul Tesis : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Kecerdasan Ganda Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa SMA Negeri 1 Medang Deras Kabupaten Batu Bara

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain.

2. Saya tidak melakukan plagiat dalam penulisn tesis saya

3. Saya tidak ada merobah atau memalsukan data penelitian saya.

Jika ternyata di kemudian hari diketahui saya telah melakuk.an salah satu hal di atas,

maka saya bersedia dikenai saksi yang berlaku berupa pencopotan gelar saya.

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.

Diketahui oleh Asisten Direktur I

~

Syarifuddin, M.Sc, Ph.D NIP. 19591122 198601 1001

Medan, 10 Desember 2011

Saya yang membuat pemyataan

~RPW~

Nt-4 ... ..._,..

~e1m63o247e ·. ~

·~

~]J..@.i.tl

(6)

ABSTRAK

Rima Zakirah Sirait, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Kecerdasam Ganda Terbadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa SMA Negeri 1 Medang Deras Kabupaten Datu Bara (Studi Empiris di SMA Negeri 1 Medaag Deraa). Teals, Medau.: Program Studi Teknologi Pendidikan~

Program Paseasarjana, Universitas Negeri Medan, 2011.

Penelitian ini bertujuan : (I) Untuk mengetahui keunggulan dari model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dalarn mempengaruhi basil belajar ekonomi. (2) Untuk mengetahui keunggulan siswa yWig memiliki kecerdasan interpersonal dan siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal dalam mempengaruhi basil belajar ekonomi. (3) Untuk mengetahui interkasi antara model pembelajaran kooperatif dan kecerdasan ganda dalarn mempengaruhi basil belajar ekonomi siswa.

Penelitian

ini

dilaksanakan di SMA Negeri 1 Medang Deras pada semester genap tahun pelajaran 201012011. Populasi beijumlah 160 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling beijumlah 79 orang yang terdiri dari 38 orang kelas XI diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan 41 orang kelas X2 diajarkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Tes kecerdasan dilakukan untuk mengelompokkan siswa yang memliki kecerdasan interpersonal dan siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimcn dcngan desain faktorial 2 x 2. Uji statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik inferensial dengan menggunakan ANA VA dua jalur dengan taraf signifikan a

=

0,05 yang dilaqjutkan dengan uji Scheffe. Sebelumnya dilakukan uji analisis nerupa uji normalitas dan uji homogenitas.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) basil belajar Ekonomi siswa yang diajarkan dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan basil pengujian Fhituna

=

4.19 > Ftabe1

=

3.99 pada taraf signifikan a
(7)

ABSTRACT

Sirait Rima Zakirab S, Effect of Instructional Model and Multiple Intelligences on the Student's Achievement in Ecomonic at SMA Negeri 1 Medang Deras Kabupaten Datu Bara (Empirical Study). Tesis, Medan:

Instruc:tiolllll Technology Program, Post-Graduated Program, State

University of Medan, 2011 .

. This study is aimed at finding out: {1) The superiority of jigsaw cooperative leamig model and TPS cooperative learning model in influencing the student's achievement in economic.(2) the superiority of students who have interpersonal inteligency and intrapersoilal inteligecy iil influencing the student's achievement in economic. (3) The interaction between cooperative learning model and multiple inteligency in influencing the student's achievement in economic.

'This study

was

conducted at SMA Negeri I Medang Deras in semesters period 2010/2011. The numbers of population was 160 student's. The sample taken by cluster random sampling, was 79 student's. There are 38 student's from class XI had been taught by jigsaw cooJ)erative learning and 41 student's from Class X2 by TPS. Inteligency test was done to classified student's who have interpersonal intelligency ad intrapersonal inteiJigency. The method used for this research was quasi eksperiment with factorial design 2 x 2. Statistics test used to present the data was descriptive statistic and continned with the inferential statistics by using two ways ANA VA with the significance rate a= 0.05, the last, the study conducted by doing scheffe test. Before, an analysis test prior with a normality test and homogeneity test had been conducted.

The result of student's shown : (I) the student's achievement in economic science for the student's who had been taught by jigsaw cooperative learning model is highter than the student'd achievement in economic science for the student's cwho had been taught TPS cooperative learning, with Fhitung

=

4.19 > Ftabcl = 3.99, the significance rate a = 0.05; (2) the student's achievement in economic science for the student's who have interpersonal inteligency is higher than the student's achievement in economic for the student's who have intrapersonal intelligency, with Fbitung = 10.91 > Ftabc1.= 3.99, the significance rate a

=

0.05 (3) There is an interaction between instructional model and multiple intelligences in giving effect to the student's achievement, with Fhitung

=

5.10 > Ftabel

=

3.99, the significance rate a

=

0.05. 'This hypotheses showed that jigsaw cooperative learning model is better than TPS cooperative learning model in

increasing the student's achievement in economic science, and the student's who have interpersonal inteligency will get a higher result than the student's who have intrapersonal intelligency.

(8)

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik sebagaisalah

satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi

Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan

Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis dapat memperoleh kendala akibat

daripada keterbatasan penulis, namun demikian berkat bantuan dari berbagai piha

akhimya penulisan tesis

ini

dapat diselesaikan. Oleh karena itu dengan segala

kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

Bapak Prof.Dr.Julaga Situmorang, M.Pd selaku Pembimbing I dan Bapak

Prof.Dr.Berlin Sibarani, M.Pd selaku pembimbing II yang dengan sabar telah

memberikan masukan, araban dan motivasi sejak penyusunan proposal hingga

penyelesaian tesis kepada ketiga narasumber yaitu Bapak Prof. Dr.Harun Sitompul,

M.Pd, Bapak Prof.Dr.Abdul Hasan Saragih, M.Pd, dan Bapak Dr. Dede Ruslan,

M.Si yang telah memberikan masukan dan koreksi untuk perbaikan tesis ini.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada

I. Prof.Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Pd selaku rektor UNIMED, Prof. Dr.

Belfrik Manullang, Selaku direktur program pascasarjana, Dr. Syarifuddin,

M.Sc,Ph.D selaku asisten direktur I dan Prof.Dr.Sahat Siagian selaku ketua

Prodi Teknologi Pendidikan serta staf/pegawai program Pasca Srujana

UNIMED yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas belajar kepada

penulis selama penulis mengikuti pendidikan program Pasca Srujana

UNIMED.

2. Bapak dan lbu Dosen Program Teknologi Pendidikan yang telah

memberikan ilmu pengetahuan yang bennanfaat bagi penulis selama

mengikuti perkuliahan.

(9)

3. Bapak Yandi SISwandi, S.Pd, M.M selaku kepala sekolah SMA Negeri 1

Medang

Deras

yahg telah memberlkan izin penelitian untuk melakukan

penelitian pada sekolah yang dipimpinnya. Ibu guru mata pelajaran

ekonorni di SMA Negeri 1 Medang Deras yang membantu penulis daJam

pelaksanaan penelitian di lapangan serta seluruh kelas X tahun ajaran

2010-2011 yang meqjadi populasi dan sampel penelitian ini.

4. keluarga tercinta lbunda Hj. Rahimah Simangunsong dan My motivation

ayahanda

Drs.

ZuJfadli Sirait. Keberhasilan ananda adalah basil jerib payah

ayah bunda, kebahagian

ananda

adalah basil perjuangan kalian, terima .

ayah,

terima

kasib bunda. Terima kasih buat kekasihhati, pemberi semangat

suamiku

tercinta Abdul Kadir Simorangkir, S.Pd, M.Si, tanpa dirimu aku

tidak bisa memandang masa depan. Buat my boy, bintang kecilku, Sutan

Achilies Simorangkir, senyummu, celotehmu, sentuhanmu jadi semangat

buat mama selesaikan tugas ini. Mama sayang Aqil, langkah mama buat

masa depan Aqil.

5. rekan-rekan mahasiswa khusus program teknologi pendidikan angk:atan

XIII yang membantu penulis dengan memberikan masukan dan semangat

kepada penulis daJam menyelesaikan tesis ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam

penulisan tesis ini dan untuk itu penuls mengharapkan sumbangan

pemikiran, kritik dan saran atas kesempurnaannya.

Akhir kata penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat daJam

mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan.

IV

Medan, Januari 2012

Penulis

Rima Zakirah Sirait

(10)

DAFTARISI

Halaman

ABS'IRAK.. ... i

.ABS1"RACK. ••

t!•--···-···-···--···"··-···-···

ii

KAT A PENGANT AR

·--···-·-···iii

D .A.Ff AR lSI···-··-···-··· v

D.A.FfAR TABEL ... ._ ••••••••••••••.•••••...•••..•.•...•.•••••..••••...••..•••...•...••••••••.•••

viii

DAF'IAR GA'MBAR--.. ... x

DA.FfAR. LAMPIR.AN' ... - ... ~ ... · ... xi

BAD L PENDAHULUAN ···-··· .. ••••·•·• ... ! a. Latar Belakang Masalah ... : ... I b. Identifikasi Masalah ... 12

c. Pembatasan Masalah ... I2 d. Penunusan Masalah ... 13

e. Tujuan Penelitian ... 13

f. Manfaat Penelitian ... 14

BAD II. KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ••.••.•••••••...••.•.••..•....•..••.•••••••••.••.•••.•••••••••••• 15

A. Kerangka Teoretis ... 15

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Ekonomi ... 15

2. liakikat Model Pernbclajaran ... 26

I) liakikat Model Pembelajaran Kooperatif ... 28

1.\) Pernbelajaran Kooperat.ifTipeTPS ... : ... 37

1.2) Pernbelajaran KooperatifTipe Jigsaw ... .4I 3. llakikat Kecerdasan Ganda ... 48

3.1) Kecerdasan Interpersonal. ... 53

3.2) K~ lntrapeTSOnal ... 57

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 60

C. Kerangka Berpikir

1. Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang diajar dengan

Model Pembelajaran Koopemtif Jigsaw dengan

(11)

Model Pembelajaran KooperatifTPS ... 61

2. Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Antara Siswa Yang memiliki Kecerdasan Interpersonal dan Kecerdasan Intrapersonal.. ... 65

3. Interaksi Antara Model Pembelajaran dan Kecerdasan Ganda Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa ... 69

D. Hipotesis ... 73

BAD

m.

METODOWGI PENELITIAN ... 74

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 7 4 B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 7 4 C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 75

D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 76

E. Prosedur dam Pelaksanaan Perlakuan ... 78

F. Pengontrolan Perlakuan ... 82

G. Teknik dan Instrumen Penelitian ... 84

H. Teknik Analisis Data ... 90

BAB IV BASIL PENELITIAN ... . A. Deskripsi Data Peaelitiaa ... 92

I. Hasil Belajar Ekonomi Untuk Perlakuan Model Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw ... 92

2. Hasi\ Belajar Ekonomi Siswa Untuk Per\akuan Model PembeJajaran KooperatifTipe TPS ... 93

3. Hasil Bel~ar Ekonomi Siswa yang memiliki Kecerdasan Interpersonal ... 94

4. Hasi\ Be\ajar Ekonomi Siswa yang Memmki Kecerdasan Intrapersonal ... 96

5. Hasil Bolajar Ekonomi Siswa yang memiJiki kecerdasan Interpersonal dan dibel~arkan dengan Menggunakan Model Pembelajaran K.ooperatif Tipe Jigu.w ... 97

6. Hasil Bolajar Ekonomi Siswa yang memiliki Kecerdasan Intrapersonal dan menggunakan Model Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw ... 99 7. Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Memiliki Kecerdasan

(12)

Interpersonal dan dibelajarkan dengan menggunakan

Model Pembelajaran KooperatifTipe TPS ... I 0 I 8. Hasil BebUar Ekonomi Siswa yang Memiliki Kecerdasan

Intrapersonal dan dibelajarkan dengan Model Pembelajaran

Kooperatiflipe TPS ... I 02

B. Pengujian penyaratan analisis ... .

1. Uji Normalitas ... I04

2. Uji Homogenitas Varians ... l07

C. Pengu)lan mpotesis ... 110

1. Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Menggunakan

Model Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw dan Model

Pembelajaran KooperatifTipe TPS ... 111

2. Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Memiliki

Kecerdasan Interpersonal dan Kecerdasan Intrapersonal... ... I 12

3. Interaksi Model Pcmbelajaran dan kecerdasan diriy Siswa

dalam Mempenganlhi Hasil Belajar Ekonomi ... 112

D. Pembahuau Basil Penetitiau ... .

1. Hasil Penelitian dengan Menggunakan Uji Anava ... 116 2. Hasil penelitian dengan Menggunakan Uji Scheffe ... J27

E. Keterbatasan Penelitian ... 133

BAD V. SIMPUI..AN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... .

A. Simpulan ... l35

B. Implilcasi ... 137

C. Saran ... 141

DA.FTAR PUSTAKA ... -.. ... 143

LAMP IRAN

(13)

DAFT AR T ABEL

Tabel Halaman

I. Perkembangan Nilai Rata-rata Ujian Semester Kelas X Semester !.. ... 7

2. Sintaks Pembelajaran Kooperatif ... 32

3. Konversi Skor Pertembangan ... 35

4. Tingkat Penghargaan Kelompok ... 35

5. Sintaks Pembelajaran KooperatifTPS ... 40

6. Sintaks Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ... 46

7. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dan TPS ... ~ ...•... 47

8. Perbedaan ciri-ciri orang dengan Kecerdasan Intrapei"Sonal dan Kecerdasan Interpersonal ... 59

9. Desain penelitian faktorial 2x2 ... 7 5 10. Perbedaan Perlakuan Pembelajaran KooperatifTipe ligsaw Dan Kooperatiftipe TPS ... 80

11. Kisi-kisi Hasil Bela jar Ekonomi ... 86

12. Kisi-kisi lnstrumen Kecerdasan Ganda ... 87

13. Distribosi Frekuensi Hasil belajar Ekonomi Siswa Yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 14. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa yang Menggunakan 92 Model Pembelajaran KooperatifTipe TPS ... 93

15. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Memiliki Kecerdasan Interpersonal ... ~ 5

16. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Memiliki Kecerdasan lntrapersonal ... 96

17. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Memiliki Kecerdasan Interpersonal dan dibebUarakan dengan menggunakan Model Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw ... 98

18. Distribusi Frelruensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Memi1iki

Kecerdasan Intrapcrsonal dan dibelajarkan dengan menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatiftipe Jigsaw ... I 00

19. Distribusi Frekuensi Hasil Bel~ar Ekonomi Siswa yang Memililci Kecerdasan Interpersonal dan Dibelajarkan dengan

Model KooperatifTipe TPS ... 1 01

[image:13.523.37.480.44.615.2]
(14)

20. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang

Memiliki Kecerdasan Intrapersonal dan Dibelajarkan dengan

Model KooperatifTipe TPS ... I 03

21. Hasil Pengujian Nonnalitas Data Untuk Perlakuan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Tipe TPS ... 1 04

22. Hasil Pengujian Nonnalitas Data Untuk Kecerdasan ... I 05

23. Hasil Pengujian Nonnalitas Data Interaksi Model Pembelajaran

Dan Kecerdasan ... I 06

24. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas V arians Antara

Kelompok Sampel Model Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw

Dan Model Pembelajaran Kooperatiftipe TPS ... 108

25. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Antar Kelompok

Sampel Berdasarkan Kecerdasan ... lOS 26. Rangkuman Hasil Pengujiann Homogenitas Varians Sampel

lnteraksi An tara Model Pembelajaran dan Kecerdasan ... I 09 27. Hasil Statistik Deskriptif ... II 0

28. Rangkuman Hasi\ Anava Secara Kese\uruhan Terhadap Hasi\

Bela jar Ekonomi ... I I I

29. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Schetfe ... 113

(15)
[image:15.519.41.474.47.485.2]

DAFrARGAMBAR

Gambar Halaman

1 Ilustrasi Pembelajaran Kooperatif TPS ... 40 2 Ilustrasi Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ... 44

3 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Yang

Menggunakan Model Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw ... 93

4 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang

Menggunakan Model KooperatifTipe TPS ... 94

5 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang

Memiliki Kecerdasan Interpersonal ... 95

6 Histogram Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang

Memiliki Kecerdasan lntrapersonal ... 97

7 Diagram Batang Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Memi\iki

Kecerdasan Interpersonal dan Menggunakan Model Pembelajaran

KooperatifTipe Jigsaw ... 99

8 Diagram Batang Hasil Bel~ar Ekonomi Siswa yang Memiliki

Kecerdasan lntrapersonal dan Menggunakan Mode\ Pembelajaran

KooperatifTipe Jigsaw ... I 0 I

9 Diagram Batang Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Memiliki

Kecerdasan Interpersonal dan Dibelajarkann dengan Model

Pembelajaran KooperatifTipe TPS ... l 02

10 Diagram Batang Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Memiliki

Kecerdasan Intrapersonal dan Dibelajarkan dengan Model

Pembelajaran KooperatifTipe TPS ... I 03

11 Model Interaksi Model Pembelajaran dan Kecerdasan Terhadap

Hasil Behijar Ekonomi ... 116

(16)

DAFfAR LAMPIRAN

Lampira.O I : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Jigsaw ... 146

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) TPS ... I 82 Lampiran 3: Tes Hasil Belajar ... 217

Lampiran 4: Tes Kecerdasan Ganda ... 223

Lampiran 5: Tabel Perhitungan Validitas Item Tes Hasil Belajar ... 225

Lampiran 6: Perhitungan Uji Validitas Tingkat Kesukaran, Daya Beda ... 227

Lampiran 7 : Data lnduk Penelitian ... ~ ... ;., ... : .... : ... 236

Lampiran 8: Uji Nonnalitas Data ... 237

Lampiran 9: Uji Homogenitas Data ... 246

Lampiran 10: Statistik Deskriptif ... 253

Lampiran 9: Uji Hipotesis Statistik ... 259

(17)

A. Latar Belakang Masalab

BABI

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah salah satu usaha yang bersifat sadar tujuan yang dengan

sistematis terarah pada perubahan tingkah laku menuju ke kedewasaan anak didik.

Pendidikan juga merupakan sebuah proses yang melekat pada setiap kehidupan

bersama dan berjalan sepanjang perjalanan umat manusia dalam rangka

menjadikan kehidupan bersarna tersebut mempunyai kemampuan untuk

beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan kehidupannya. Mengingat peran

strateginya, maka pendidikan perlu ditata kembangkan oleh negara.

Pendidikan yang maju adalah suatu pendidikan yang mampu menjawab

segala permasalahan yang muncul di masyarakat dalam hal perkembangan ilmu

dan pengetahuan. Pendidikan tersebut dapat berkembang bila sistem yang

mengaturnya dirancang sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas. Pendidikan di

Indonesia berkembang karena keinginan masyarakat Indonesia untuk menambah

ilmu dan pengetahuannya untuk qtempersiapkan dirinya dalam perkembangan

zaman yang terjadi. Masyarakat Indonesia sudah mulai mengerti akan pentingnya

pendidikan, oleh karena itu sistem pendidikan yang terjadi berubah sesuai dengan

perkembangan yang terjadi saat ini.

Di dalam pendidikan terdapat proses bela jar dan pembelajaran yang terjadi

di lembaga pendidikan seperti sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan

formal memegang peranan penting dalam meningkatkan sumber daya bagi suatu

(18)

bangsa, sebab melalui sekolah dapat dihasilkan lulusan·lulusan yang memiliki

berbagai kompetensi yang sesuai dengan tujuan masing·masing jenjang

pendidikan. Oleh sebab itu sekolah harus senantiasa diupayakan menghasilkan

lulusan sesuai dengan perkembangan jaman.

Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai salah satu satuan pendidikan yang

merupakan Janjutan dari sekolah lanjutan tingkat pertama yang memegang

peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan

menengah umum yang tertulis dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

(PPRI) Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 26 ayat 2

disebutkan bahwa pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan :

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, keterampilan untuk hidup

mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan mencapai

kompetensi yang diharapkan maka banyak hal yang harus dipersiapkan, mulai dari

mendesain sistem pembelajaran, mengembangkan sistem pembelajaran tersebut

serta melakukan evaluasi dari basil pembelajaran tersebut. Sebelum melaksanakan

pcmbelajaran guru harus menentukan strategi pembelajaran apa yang akan

digunakannya, teknik dan metode apa yang akan digunakannya, serta pendekatan

apa yang akan dilakukannya. Selain itu seorang guru juga harus mempersiapkan

media dan sumber apa yang akan dipakainya untuk membahas mengenai topik

pelajaran apa yang akan diajarkannya.

Daerah lautan di Indonesia cukup luas terbentang, di daerah tepian pantai

juga ditempati banyak penduduk, namun kebanyakan penduduk yang berada di

(19)

daerah pesisir pantai atau yang dekat dengan !aut sangat sulit untuk mendapatkan

informasi yang berada di luar daerah tersebut. Dan besar kemungkinan mereka

sulit untuk maju dan berkembang dibanding dengan daerah lainnya. Kemunduran

tersebut membuat mereka belum mengerti akan pentingnya pendidikan, namun

pemerintah berupaya untuk merubah cara berpikir mereka lebih maju dari

sebelumnya, sehingga mereka bisa bersaing dengan penduduk di daerah lain

dalam kemajuan dan perkembangan. Salah satu upaya pemerintah adalah

memberikan fasilitas yang dapat digunakan oleh mereka untuk mendapat

informasi dan komunikasi. Selain itu juga pemerintah berupaya merubah cara

berpikir mereka agar lebih maju dengan memberikan pendidikan kepada

anak-anak mereka bahkan kepada mereka sendiri. Karena dengan adanya pendidikan,

maka mereka dapat lebih berpikiran lebih maju dan memecahkan

permasalahan-permasalahan yang terjadi di kehidupan bermasyarakat mereka, selain itu mereka

tidak ketinggalan dengan daerah lain. Karena diharapkan anak-anak mereka

sebagai penerus bangsa akan ikut serta membangun negara ini ke arab lebih maju.

Pendidikan yang diberikan kepada peserta didik harus sama di setiap

daerah karena mereka mendapat hak yang sama di dalam pendidikan seperti yang

terkandung dalam UUD 1945. Sistem pendidikan yang ada saat ini KTSP yang

merupakan sistem pendidikan yang dirancang oleh sekolah itu sendiri sehingga

menjawab permasalahan-permasalahan apa yang ada di sekolah itu dan kebutuhan

apa yang diinginkan sekolah atau daerah terse but. Ini. sangat tepat buat daerah

yang akan merintis daerahnya ke arab yang lebih maju, dan tepat buat sekolah

yang baru dibentuk di daerah tersebut.

(20)

Dalam proses pembelajaran, seorang pendidik harus memberikan yang

terbaik bagi siswanya. Pesan yang disampaikan seorang guru harus sampai ke

siswa sehingga siswa atau peserta didik mendapatkan ilmu dan pengetabuan yang

diberikan oleh pendidik atau guru tersebut, selain itu siswa seharusnya menjadi

tabu pesan apa yang disampaikan guru terhadap mereka. Karena tujuan

pembelajaran adalah membuat peserta didik dari tidak tabu ritenjadi tabu.

Seorang pendidik yang kreatif akan memberikan inovasi-inovasi yang

terbaru dalam proses pembelajaran dan menggunakan metode yang cocok bagi

keadaan siswanya. Model yang biasa digunakan oleh seorang pendidik dalam

proses pembelajaran adalah model konvensional dengan menggunakan metode

ceramah, namun hal ini belum memberikan basil yang memuaskan bagi

pendidikan, untuk itu guru sebagai motivator dan fasilitator harus memberikan

inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran. ··

Sebagai sekolah nienengah atas pertama yang terdapat di kecamatan

Medang Deras, SMA Negeri 1 Medang Deras juga turut melaksanakan berbagai

aktivitas dan kegiatan pendidikan formal dengan tujuan mewujudkan ketercapaian

lulusannya. SMA Negeri 1 Medang Deras menerapkan . berbagai rumpun

pembelajaran yang disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dicapai,

karakteristik siswa, karakteristik rumpun pembelajaran, dan kondisi lingkungan

masyarakat kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.

Salah satu rumpun pembelajaran yang dilaksanakan di SMA Negeri

Medang Deras adalah ilmu ekonomi yang mengkaji mengenai kehidupan

masyarakat dalam kegiatan perekonomian, permasalahan-permasalahan ekonomi

(21)

yang muncul di kehidupan sehari-hari dan pemecahan pennasalahan ekonomi

tersebut llmu ekonomi merupakan salah satu konsep pembelajaran yang termasuk

dalam rumpun ilmu sosial.

Ekonomi merupakan salah satu cabang IPS yang memberikan pengetahuan

tentang bagaimana pola kehidupan dengan konsep ilmu ekonomi dan merupakan

usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka

mengembangkan kemampuan siswa untuk memahami fakta, konsep dan

generalisasi tentang perilaku ekonomis dan kesejahteraan serta menerapkan untuk

berperilaku yang rasional dan manusiawi dalam memanfaatkan sumberdaya

ekonomi, menumbuhkan jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan, menganalisis

sistem informasi keuangan lembaga ekonomi, terampil dalam praktek usaha

ekonomi sendiri, berpikir logis, kritis dan lateral dengan memperhitungkan

potensi dan peluang menghadapi kemungkinan, menunjukkan motivasi dalam

belajar, dan meningkatkan kepercayaan diri, mampu bekerja mandiri, dan

bekerjasama dengan orang lain.

Berangkat dari prinsip kompetensi dasar ilmu ekonomi di atas dapat

dipahami bahwa setelah mempelajari ilmu ekonomi dapat meningkatkan rasa

percaya diri dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

sertA

kompetensi sumber daya manusia yang senantiasa berubah secara terus

menerus. Rasa percaya diri tersebut merupakan gambaran kemampuan dan

kebenaran dalam mengambil kesimpulan tentang apa yang terbaik untuk

dilakukan dalam kehidupan. Seseorang akan berpeluang lebih besar untuk berhasil

sesuai dengan apa yang diharapkannya. Setelah mempelajari pembelajaran

(22)

ekonomi siswa diharapkan mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitamya,

mampu bertindak sebagai individu yang mandiri dan bertanggung jawab di

masyarakat, dan mampu menganalisis pennasalahan ekonomi yang muncul dalam

kehidupan sehari-hari dan mampu memecahkan pennasalahan ekonomi tersebut.

Mengacu pada standar kompetensi lulusan SMA, maka idealnya siswa

SMA Negeri l Medang Deras yang telah mengikuti mata pelajaran ekonomi

sebarusnya memiliki kemampuan dalam mengkomunikasikan gagasan dengan

kemampuan yang optimal dan juga memiliki cara berpikir logis dan bemalar

tinggi dalam memecahkan persoalan-persoalan melalui pengaplikasian kecakapan

yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi di lingkungannya dalam kebidupan

sebari-bari. Namun pada kenyataannya standar kompetensi yang diharapkan dapat

diperoleb siswa setelah mempelajari mata pelajaran ekonomi bel urn dapat tercapai

secara optimal. lndikator lain yang menunjukkan ketidakmampuan siswa dalam

menguasai kompetensi pembelajaran ekonomi adalah masih rendahnya basil

belajar siswa untuk mata pelajaran tersebut. Siswa kurang tennotivasi dan kurang

berminat dalam mengikuti pembelajaran sehingga membawa pengarub pada basil

belajar yang masih rendah.

Berdasarkan data peroleban nilai ujian akhir semester untuk mata pelajaran

ekonomi di SMA Negeri 1 Medang Deras pada tiga tahun terakhir, temyata basil

belajar siswa masib relatif rendah dan jauh dari nilai yang diharapkan seperti yang

tertera pada Tabel 1

(23)

No

1

2

[image:23.516.37.476.55.546.2]

3

Tabell

Perkembangan Nilai Rata-rata Ujian Semester Kelas X Semester I Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Medang Deras

Tahun Pelajaran Nilai Terendah Nilai TertinggL Nilai Rata-rata TP. 2007/2008 60 72 67 TP. 200812009 62 15 68

TP. 2009/2010 64 80 69

(sumber Dokumentasi Nilai Semester Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Medang Deras TP. 200112008 sld TP. 2009//2010)

Berdasarkan data yang diperoleh di SMA Negeri 1 Medang Deras terlihat

bahwa terdapat kesenjangan antara harapan yang harus dicapai dengan kenyataan

yang terjadi di lapangan. Untuk mengatasi · kesenjangan tersebut perlu

diidentiftkasi faktor penyebab kesenjangan yang terjadi. Salah satu penyebab

terjadinya kesenjangan ini adalah kurang variatifnya model pembelajaran yang

digunakan oleh kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang digunakan

siswa maupun guru pada saat pembelajaran berlangsung. Suasana belajar di dalam

kelas monoton dan tidak mengaktifkan siswa akibat model pembelajaran yang

diberikan guru kurang bervariasi tanpa meilggunakan media yang dapat

membantu siswa dalam mengingat dan memahami materi pelajaran yang

disampaikan. Dan kurangnya menggunakan metode-metode pembelajaran yang

lain, melainkan hanya menggunakan metode ceramah yang sumber belajarnya

hanya guru.

Hasil wawancara dengan guru ekonomi menunjukkan bahwa selama ini

guru ekonomi mengalami kesulitan dalam menarik perhatian siswa dalam belajar,

guru juga jarang melakukan remedial terhadap siswa yang memiliki daya serap

kurang dan hasil belajar rendah. Kegiatan remedial yang biasa dilakukan hanya

(24)

memantapkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan atau

membahas soal-soal ekonomi menjelang ujian semester.

Keluhan lain yang disampaikan guru ekonomi di antaranya kebiasaan

siswa belajar ekonomi lebih banyak mencatat dan mendengarkan penjelasan guru.

Terlebih lagi tidak ada buku paket yang dibagikan oleh siswa, akan tetapi siswa

disuruh mencari buku panduannya sendiri, yang akhirnya untuk menyamakan satu

pemahaman maka guru harus memberikan catatan kepada siswa. Dalam hamper

setiap pertemuan belajar ekonomi sebagian siswa tampak kurang bergairah dan

cenderung tidak akti( sikap kurang antusias ketika pelajaran berlangsung, dan

rendahnya respon umpan batik dari siswa terhadap pertanyaan guru. Sebenarnya

guru telah membuat beberapa metode pembelajaran yang berbeda dengan cara

memberi beberapa tugas yang harus dikerjakan siswa secara berkelompok seperti

mengerjakan soal-soallatihan, dan tugas membaca. Tetapi bila dicermati, kegiatan

kelompok hanya menyelesaikan tugas. Kegiatan belajar mengajar tersebut

biasanya lebih dikuasai oleh siswa yang pandai, sedangkan siswa yang

kemampuannya rendah kurang berperan dalam mengerjakan tugas kelompok.

Sementara itu siswa tidak dilatihkan untuk belajar bekerja sama, berkomunikasi,

dan menghargai pendapat orang lain. Akibat cara kerja kelompok ~ ini menyebabkann siswa yang kemampuannya kurang memperoleh basil belajar yang

tetap rendah dan adanya kesenjangan yang terlalu jauh antara basil belajar siswa

yang pintar dengan basil belajar siswa yang kurang pintar. Penyebab lain

pelajaran ekonomi tidak disenangi adalah kurangnya minat dan motivasi

(25)

mempelajari ekonomi dengan senang hati, mereka belajar dengan terpaksa dan

menganggap bahwa pelajaran ekonomi merupakan suatu kewajiban.

Untuk mencari pemecahan dari pennasalahan ini dapat dilakukan dengan

menerapkan model, metode dan media pembelajaran yang tepat. Salah satu model

pembelajaran yang dapat digunakan adalah dengan membawa siswa pada suasana

belajar yang lebih variatif pada saat pembelajaran berlangsung, yang menarik atau

menyenangkan, melibatkan siswa sehingga akan meningkatkan aktivitas dan

tanggung jawabnya, karena proses belajar mengajar yang berorientasi pada

keberhasilan tujuan maka aktivitas siswa sangat diperlukan sebab siswa sebagai

subjek didik adalah yang merencanakan dan melaksanakan belajar dengan

bimbingan guru.

Saat ini sudah banyak sekolah yang menerapkan dan mengembangkan

model pembelajaran kooperatif. Beberapa ahli menyatakan bahwa model

pembelajaran kooperatif tidak hanya unggul dalam membantu siswa

menumbuhkan kemampuan kelja sama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap

social siswa. Tetapi juga unggul dalam menumbubkan keterampilan kooperatif

yang diperlukan untuk keberhasilan dalam menghadapi tuntutan lapangan kelja

yang sekarang ini berorientasi pada kelja sama dalam tim. Karena pentingnya

interaksi dalam tim, maka penerapan pembelajaran kooperatif menjadi lebih

penting lagi.

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu benuk pembelajaran yang

berdasarkan paham konstruktivisme. Atas dasar teori bahwa siswa akan lebih

mudah menemukan, dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka

(26)

dapat sating mendiskusikan konsep itu dengan temannya. Pembelajaran kooperatif

adalah suatu jenis khusus dari aktivitas kelompok yang berusaha untuk

memajukan pembelajaran dan keterampilan sosial.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi basil belajar siswa yaitu ~or

internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi intelegensi, motivasi,

kebiasaan, kecemasan, minat, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal

meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat,

keadaan, sosial, ekonomi, dan sebagainya. Faktor-faktor internal

tersebut diantaranya adalah faktor intelektif yaitu kecerdasan siswa dan faktor non

intelektif yaitu motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar siswa.

Faktor intelektif (kecerdasan) mempunyai pengaruh yang cukup jelas dalam

hal pencapaian basil belajar. Seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan yang

relatif tinggi cenderung lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan

seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan yang relatif rendah.

Kecerdasan adalah kapasitas seseorang untuk menyelesaikan

masalah-masalah dan membuat caranya dalam konteks yang beragam,·dan wajar. Gardner

(1999) menyebutkan ada Sembilan jenis kecerdasan yang dimiliki oleh setiap

individu yaitu (1) kecerdasan ruang dan visual, (2) kecerdasan lisan atau bahasa,

(3) kecerdasan matematis dan logis, (4) kecerdasan fisik dann gerak, (5)

kecerdasan musik dan ritme, (6) kecerdasan interpersonal, (7) kecerdasan

intrapersona~ (8) kecerdasan naturalis, dan (9) kecerdasan ekstensialis. Hal yang

perlu diperhatikan adalah bahwa setiap individu memiliki kesembilan kecerdasan

tersebut, setiap individu dapat mengembangkan kecerdasan tadi sampai mencapai

(27)

suatu tingkat yang memadai, kecerdasan bekerja satu sama lain secara kompleks,

dan dalam tiap kecerdasan ada berbagai cara untuk menumbuh.kan salah satu

aspeknya.

www.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/berita/200103/kecerdasan-jamak.pc.diakses tanggal 20 juli 2010).

Kecerdasan interpersonal atau bisa dikatak.an sebagai kecerdasan social

dalam penelitian ini yang diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan

seseorang untuk mempersepsi dan menangkap perbedaan-perbedaan suasana hat~

tujuan. motivasi, dan perasaan~perasaan orang lain yang meliputi tiga dimensi

yakni social sensitivity, social insight, dan social communication yang dikembangkan berdasarkan skala kecerdasan interpersonal Anderson. Sedangkan

kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran

dan pengetahuan tentang diri sendiri, dapat memahami kekuatan dan kelemahan

diri sendiri, mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang

yang memiliki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan-aturan}, etik.a

(sopan santun), dan moral.

Dari uraian Jatar belakang masalah, peneliti mencoba melakukan

penelitian guna mengetahui pengaruh model pembelajaran dan kecerdasan ganda

dalam meningkatkan basil belajar ekonomi siswa pada semester II tahun ajaran

2010-2011. Dengan penerapan tersebut peneliti ingin membandingkan model

pembelajaran kooperatif Jigsaw dan TPS, serta membandingkan model tersebut

dengan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal.

(28)

B. ldentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti

mengidentiftkasi masalah sebagai berikut: (I) apak.ah metode pembelajaran yang

dilakukan guru sudah dilakukan dengan baik? (2) apak.ah materi pelajaran

ekonomi sangat menarik perhatian siswa? (3) apakah pengelolaan kelas oleb guru

sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa? (4) apak.ah model pembelajaran

yang dilakukan oleb guru mempengarubi basil belajar siswa? (5) apakah guru

telah menyesuaikan bahan (materi) pelajaran dengan kemampan siswa? (6)

apakah guru memanfaatlaui variasi sumber belajar bagi siswa? (7) apakah guru

menerapkan model pembelajaran sesuai dengan keadaan siswa? (8) apakah model

pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan basil belajar siswa? (9) Apakah

siswa merespon setiap pertanyaan guru (10) Bagaimana guru membenntuk rusng

kelas? (10) kelompok belajar siswa mana yang memiliki basil belajar yang lebib

tinggi? (II) apakab ada perbedaan an tara pemberian tugas dengan e-Ieaming

dengan pemberian tugas secara konvensional? (12) apakab terdapat perbedaan

basil belajar yang disebabkan kecerdasan intrapersonal? ( 13) apak.ah terdapat

perbedaan basil belajar yang disebabkan kecerdasan interperonal, (14) apakah

dengan pembelajaran kooperatif akan meningkatkan basil belajar siswa ?

C. Pembatasan Masalab

Karena luasnya permasalahan yang diidentiftkasikan di atas, maka peneliti

membatasi permasalahan dalam memperoleh basil yang maksimal. 1 },

pemahaman (C2}, penerapan (C3}, dan analisis (C4}, aspek psikomotrik dan

(29)

afektif menurut klasiftkasi Bloom dari materi pokok yang tertuang dalam skripsi.

Sementara kecerdasan ganda dibedakan menjadi dua taraf yaitu kecerdasan

interpersonal dan kecerdasan intrapersonal.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang diuraikan di atas,

maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

I. Apakah terdapat perbedaan basil belajar ekonomi . melalui pembelajaran

kooperatifjigsaw dari siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatifTPS?

2. Apakah terdapat perbedaan basil belajar ekonomi antara siswa yang memiliki

kecerdasan interpersonal dengan siswa yang memiliki kecerdasan

intrapersonal ?

3. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran . kooperatif dengan

kecerdasan ganda yaitu kecerdasan interpersonal dan intrapersonal dalam

mempengaruhi basil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Medang

Deras?

E. Tujuan Penelltian

Dari pen,unusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perbedaan basil belajar ekonomi melalui pembelajaran

kooperatif jigsaw berbeda . dari siswa yang · diajar dengan pembelajaran

kooperatif'Ibink Pair Share

(30)

2. Untuk mengetabui perbedaan basil belajar ekonomi antara siswa yang

memiliki kecerdasan interpersonal dengan siswa yang memiliki kecerdasan

intrapersonal

3. Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan

kecerdasan ganda yaitu kecerdasan interpersonal dan intrapersonal dalam

mempengarubi basil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Medang

Deras

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang akan dilaksanakan, diharapkan dapat bermanfaat

secara teoritis dan praktis. Secara teoritis basil penelitian ini dibarapkan dapat

bermanfaat untuk menambah khasanah ilmu dan pengetahuan merigenai metode

dan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa masing-masing. Serta

bermanfaat sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan

metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran ekonomi.

Sedangkan manfaat secara praktis sebagai salah satu sumber penelitian

dalam mengangkat basil belajar siswa pada mata pelaijaran ekonomi kelas X

semester II. Selain itu bermanfaat sebagai masukan bagi guru-guru yang mengajar

d.i daerah pesisir pantai khususnya dan guru-guru yang berada di daerah lainnya

secara umum.

(31)

BABV

SIMPULAN, IMPLII(ASI, DAN SARAN

Pada bab terakhir ini alcan dikemukakan simpulan basil penelltian, implikasi dan

saran-saran yang berhubungan dengan penelitian lanjut maupun upaya memanfaatkan

basil penelitian ini.

A. Slmpulan

Dari uraian basil penelitian dapat diambil beberapa simpulan, yaitu:

l. Hasil belajar Elconomi siswa yang diajarkan dengan pembelajaran

kooperatif jigsaw lebih tinggi dari basil belajar Ekonomi siswa yang

diajarkan deRgan pembelajaran kooperatif TPS, sehingga tidak terdapat

perbedaan yang signifikan.

2. Hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki kecerdasan Interpersonal

lebih tinggi dari basil belajar Ekonomi siswa yang memiliki kecerdasan

Intrapersonal.

3. Terdapat Interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan

kecerdasan ganda (interpersonal dan intrapersonal) dalam mempengaruhi

basil belajar Ekonomi yang dibuktikan dari basil tabel ANA VA , di mana

Fbi~u~~a = 5.10 sementara nilai kritik Ftabel dengan dk

=

(1.75) dan a== 0.05 adalah sebesar 3.99. Hasil ini menunjukkan bahwa Fbituna == 5.10 > Ftabel =

3.99.

(32)

--Berdasarkan uji lanjutan diternukan bahwa:

a. Hasil belajar Ekonomi siswa yang merniliki kecerdasan interpersonal jika

dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw lebih

tinggi dibandingkan basil belajar Ekonomi siswa yang memiliki

kecerdasan intrapersonal dan dibelajarkan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw merniliki perbedaan yang sangat signifikan.

b. Hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal jika

dibel~arkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS lebih

rendah dibandingkan basil belajar Ekonomi siswa yang memilild

kecerdasan intrapersonal dan dibelajarkan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS tetapi tidak memiliki perbedaan yang sangat

signifikan.

c. Hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal

yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw lebih

tinggi dibandingkan basil belajar Ekonomi siswa yang memiliki

kecerdasan interpersonal dan dibell\iarkan dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS, memiliki perbedaan yang sangat

signifikan

d Hasil belajar Ekonomi siswa yang mcmiliki kecerdasan · intraperson&l

yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

lebih rendah dibandingkan basil belajar Ekonomi siswa yang merniliki

kecerdasan intrapersonal yang menggunakan Model Pembelajaran

KooperatifTipe TPS

e. Hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal

jika dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

(33)

--lebib tinggi dibandingkan basil belajar Ekonomi siswa yang merniliki

kecerdasan intrapersonal dan dibelajarkan dengan model pembelajaran

kooperatiftipe TPS, merniliki perbedaan yang sangat signifikan.

f. Hasil belajar Ekonomi siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal jika

dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw lebih

rendah dibandingkan basil belajar Ekonomi siswa yang merniliki

kecerdasan interpersonal dan dibelajarkan dengan model pembelajaran

kooperatiftipe TPS.

Dari beberapa penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan yang mendasar bahwa

pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

lebih cendenmg kepada penggunaan kecerdasan Interpersonal yang dibuktikan pada

perijelasan diatas dengan perbedaan yang sangat signifikan pada basil belajar Ekonomi

siswa. Sedangkan pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Kooperatif tipe TPS Iebih cenderung kepada penggunaan kecerdasan Intrapersonal

walaupun tidak memiliki perbedaan yang sangat signifikan pada basil belajar Ekonomi

siswa.

B. Implibsi

Berdasarlcan simpulan pertama dari basil penelitian yang menyatakan bahwa

tidak terdapat perbedaan yang signifikan ketika dilihat dari rata-rata basil belajar

Ekonomi siswa, maka hal ini juga dapat dijadilcan sebagai bahan pertimbangan bagi guru

Ekonomi untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam mengajarkan materi

pelajaran Ekonomi yang disesuaikan dengan materi pokok.

Kegiatan pembelajaran yang menerapkan pembelajaran kooperatif adalah dengan

menitikberatkan pada pengaruh pembelajaran kooperatif dengan proses belajar yang

berlangsung secara bertahap dari yang sederbana menuju pada keterampilan kompleks

(34)

sehingga mudah mengidentifikasi bakat, minat, dan kemampuan siswa. Kegiatan

pembelajaran tersebut lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat

langsung dalam menambah pengalaman belajar. Guru berperan dalam merancang siswa

untuk berftlcir kritis, analitis, reflektif, dan terbuka.

Keterlibatan siswa secara Iangsung dalam proses pembelajaran menjadikan

pembetajaran lebih menarik dan menyenangkan sehingga efektivitas pembelajaran dapat

tercapai. Ekonomi merupakan salah satu wahana untuk meningkatlcan pengetahuan,

keterampilan, silcap dan nilai serta tanggung jawab sebagai salah seorang warga negara

yang bertanggung jawab kepada lingkungan masyarakat dan negara yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dari pernyataan tersebut diharapkan peserta

didik mampu menerapkan konsep, prinsip-prinsip Ekonomi untuk memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-hari melalui metode ilrniah, meningkatkan sikap ingin tabu

terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan uittuk mendalami ilmu ekonomi, dan

dapat terbentuknya sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki

pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan ak:untansi yang

bennanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, Negara.

Dengan diteraplcannya model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, siswa yang

termasuk kelompok ahli berusaha mampu memaharni serta menguasai materi pelajaran

yang diberikan kepadanya, sebab apabila materi pelajaran tersebut tidak dikuasai oleh tim

ahli, maka siswa lain yang terdapat pada kelompok asal akan kesulitan dalam memahami

dan mencerna materi pelajaran yang diberikan. Temuan penelitian ini membuktikan basil

belajar ekonomi lebih tinggi bila diajarkan dengan model pembelajaran kooperatifjigsaw.

Oleh karena itu basil temuan penelitian ini disosialisasikan kepada kepala sekolah dan

guru yang mengajar mata pelajaran ekonomi. Sosialisasi temuan ini dapat dilaksanakan

dengan melakukan seminar, Iokakarya atau pendidikan dan pelatihan. Upaya sosialisasi

(35)

;

basil temuan penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan pada seminar lokakarya yang

berternakan tentang model pembelajaran kooperatif. Selain itu temuan basil penelitian ini

juga dapat dijadikan jumal sebagai bahan bacaan guru dalam memperkenalkan model

pernbelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan basil bellijar siswa. Altematif

yang lain untuk mernperkenalkan model pembellijaran yang dapat digunakan oleh guru

khususnya mata pelajaran ekonomi adalah melalui pendidikan dan pelatiban.

Berdasarkan simpulan kedua diketahui bahwa · tingkat kecerdasan ganda

(interpersonal dan intrapersonal) siswa sebagai karakteristik siswa terbukti memberi

pengaruh yang berarti dalam perolehan basil belajar. Siswa yang mernilild kecerdasan

interpersonal memilild basil belajar yang berbeda dari siswa yang memiliki tingkat

kecerdasan intrapersonal. Hal ini menj!l£li bahan pertimbangan bagi guru Ekonomi untuk

memahami karakteristik siswa dan mengupayakan proses pembelajaran yang bagaimana

barus diciptakan guru bagi siswa yang memiliki tingkat kecerdasan interpersonal dan

siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal. Mengembangkan kecerdasan ganda sangat

baik sebab akan menambah sikap sosial dan kepercayaan diri tinggi yang tidak keliru

karena akan menumbubkan kepercayaan diri dan sikap kepemimpinan siswa.

Dalam situasi kerjasama setiap siswa berusaba untuk mernberikan sesuatu yang

menguntungkan bagi siswa lain karena bahan pelajaran yang disajikan gwu dapat

diselesaikan sccara bersarna. Upaya yang dilakukan guru denganjalan menanamkan sikap

untuk dapat bekelja sama dengan sesama siswa dan mau menerima kekurangan

4att

kelebihan walaupun dengan melakukan kompetisi dalam belajar.

Guru perJu diberi pengetahuan tentang lcarakteristik siswa yang merupakan faktor

mempengarubi basil belajar siswa. Pembekalan terhadap guru tentang pengetahuan dan

(36)

karakteristik siswa ini sangat penting, tujuannya agar guru dapat menyadari dan

memahami karakter dan kecerdasan yang dimiliki masing-masing siswa

HasH kesimpulan ketiga menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara model

pembelajaran kooperatif dengan kecerdasan ganda terhadap basil belajar Ekonomi siswa.

Temuan penelitian ini membuktikan bahwa penerapan pembelajaran dengan

pembelajaran kooperatif Jigsaw dan TPS pada kelompok siswa yang berbeda kecerdasan

yang merupakan karakteristik memberikan hasil belajar yang berbeda pula. Kedua tipe

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan TPS ini sama-sama dapat meningkatkan basil

belajar siswa.

Dengan basil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi guru khususnya guru mata pelajaran Ekonomi dalam menerapkan model pembelajaran

kooperatif. Jika dalam suatu kelas, jumlah siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal

lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal,

disarankan menggunakan pembelajaran kooperatif Jigsaw. Namun bilajumlah siswa yang

memiliki kecerdasan intrapersonal lebih banyak dibandingkan siswa yang memiliki

kecerdasan interpersonal, disarankan menggunakan pembelajaran kooperatif TPS,

sehingga peningkatan basil belajar siswa akan lebih baik.

Temuan penelitian ini membuktikan bahwa penerapan pembelajaran dengan

model pembelajaran kooperatif pada dasarnya dapat meningkatkan basil belajar siswa.

Keseluruhan aspek pembelajaran koopeiatif yang dilakukan siswa selama pembelajaran

merupakan bagian dari pendidikan akhlak atau moral kepada peserta didik dan apabila lceterampilan ini terus dilatihkan selama pembelajaran. maka cennin siswa yang

berakhlak mulia yang ditunjukkan dengan sikap-sikap positif dapat tercapai.

(37)

Namun demikian agar perolehan basil belajar siswa lebih efektif maka

penggunaan model pembelajaran kooperatif dan kecerdasan ganda siswa perlu

memperhatikan hal-hal berikut, yaitu (I) untuk mencari bentuk koreksi dari nilai

fungsiooal perilaku siswa setelah mengilruti pembelajaran dengan menggunakan

pembell\iaran kooperatif, maka guru harus dapat bekerja sama dengan orang tua siswa

agar bersamiH&IIIa mengawasi perilaku siswa baik di rumah maupun di sekolah; (2)

dengan mengetahui karakteristik siswa yang berkaitan dengan kecerdasan ganda, maka

guru dapat membantu siswa ke arah perlcembanngan tingkah laku yang lebih bailc, karena

selama pembell\iaran siswa telah belajar untuk menerima kekurangan serta kelebihan

siswa lain, serta menerima masukan atau saran dari temannya sendiri atau siswa lain ; (3)

perancangan pembelajaran dapat dijadikan titik awal bagi upaya perbaikan kualitas basil

belajar. lni berarti bahwa perbaikan kualitas basil belajar siswa harus diawali dari

perbaikan lcualitas rancangan pembelajaran; (4) dalam menerapkan pembelajaran

kooperatif, diperlukan penataan lingkungan belajar yang efektif sehingga proses

pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

Sangat disadari bahwa tidak ada model pcmbelajaran yang paling baik bagi

segala macam karakteristik siswa, tctapi setidaknya basil penelitian ini bisa menjadi satu

bahan masukan bagi guru khususnya guru mata pelajaran Ekonomi untuk dapat

digunakan dalam mengkomunikasikan materi Ekonomi kepada siswa.

C. Saran

Berdasarkan temuan-temuan basil penelitian, keterbatasan penelitian dan

simpulan maka diajukan beberapa saran sebagai berikut:

I. Perlu diadakan pendidikan dan pelatiban bagi guru.guru tentang pembelajam

kooperatif, khususnya bagi guru-guru Ekonomi karena melibat basil penelitian ini

(38)

bahwa model pembelajaran kooperatif secara umum terbukti memberikan basil

bellijar yang lebih baik unutk meningkatkan basil belajar Ekonomi siswa.

2. Terdapatnya interaksi yang ditunjukkan dengan diterimanya hipotesis penelitian

sehingga berimplikasi kepada guru Ekonomi agar mempertimbangkan dan

menentukan kecerdasan ganda apa yang mendominasi siswa sebagai karakteristik

siswa sebelum memilih model pembelajaran yang akan digunak:an.

3. Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif, sebaiknya guru harus

mengetahui dan memahami prinsip-prinsip dalam model pembelajaran kooperatif

sehingga pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif akan efelctif daJam

meningkatkan basil belajar.

4. Bagi guru Ekonomi yang ingin menerapkan model pembell\iaran kooperatif

disarankan untuk memperhatikan tingkat keccerdasan ganda yang ada pada

siswa.

5. Perlu dilaksanakan penelitian yang lebih lanjut dalam penggunaan model

pembelajaran untuk mengetahui basil yang lebib akurat pada mata pelajaran yang

lainnya lchustisnya mata pelajaran ekonomi.

6. Dengan adanya temuan penelitian ini diharapkan sekolah menyediakan fasilitas

sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kepada guru

untuk: manpedcenalkan model pembelajaran kooperatif.

7. SejaJan dengan dulrungan moril dan spirit dari sekolah seharusnya pemerintah

khususnya dinas pendidikan untuk memberikan bantuan berupa dana atau

fasilitas sarana dan prasarana dalam pelaksanaan seminar, pendidikan dan

pelatihan dalam memperkenalkan model pembe~aran kooperatif.

(39)

DAFI'AR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.

_ _ _ _ (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka cipta

_ _ _ _ (2008). Dasar-Dasar Evaluosi Pendidilcan. Jakarta : Bumi Aksara.

Budiningsih, C Asri. 2004. Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.Rineka Cipta

Campbell, D.T. Stanley, J.C. (1966) Experimental and Quasy-Experimental Design For Research. USA: Rand Me Nally & Company Chicago

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Be/ajar dan Pembe/ajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Halimah, Siti. 2008. Strategi Pembe/ajaran. Medan. Citapustaka Media Perintis

Hutabarat, Helmenaria. Pengaruh Strategi Pembe/ajaran dan Minot Be/ajar terhadap hasil be/ajar kebutuhan dasar manus/a II mahasiswa jurusan keperawatan po/ite/cnik kesehatan Medan. 2008. Medan: Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan UNIMED.

Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfilbeta.

Joice dan Weil. 1996. Models of teaching :fifth edition. A.Simon and Schuster

Khairudin. Kecerdasan interpersonal. http://khairudicyber.blog.friendster.com/

kecerdasanlkecerdasan-lntrapersonal/, dlakses tanggal 20 Maret 2010).

KTSP SMA Negeri 1 Medang Deras. 2010.

Kunandar. (2007). Guru profesional Implementasl Kurihdum Ttngkat Satuan

Pendidikon dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta : Raja Grafmdo Persada

Lie, A. (2004). Cooperative learning : MemprakJikJcan cooperative learning di ruong-ruang kelas. Jakarta: Grasindo

Lwin. May, Khoo Adam, dkk. 2008. Cara Mengemhangkan Berbagai Komponen Kecerdosan. Yogyakarta: PI'. Macanan Jaya Cemerlang.

(40)

Nathael dan Adikara. (2008). Kecerdosan jamak : mengenali, memahami dan

mengembang/t:Qnnya.(http:l/wwwl.bpkocnabur.or.idlk.ps-jktlberita/200103/ke<:erd&san-jamaJc.pc diakses 20 Februari 2008.

Prayudi, Yusuf.kecerdasan.http://prayudi. wordpress.com/2007/05/05/kecerdasan/, diakses tanggallO april2010).

Purwanto, N.(2007). Psilrologi pendidilran.

Bandung :

Posdakarya

Rahmah, Y enice. Pengaruh Model Pembelajaran dan ~mampuan Berpi/cir Kritis

terhadop ha.ril belojar IP A siswo Ire/as

m

selrolah da.tor (SD) lrota longsa.

2008. Medan: Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan UNIMED.

Rejeld, S. (2001). Meningkotlwn mutu mlnat be/ajar bioloi/ melolu model pembelajaran teams games tournament. Bulctin pelanli pendidikan. Yol 4

en:

t-3.

Romizwosld, A.J. (1981). Instructional Design System, Decision Making in Course Planning and Curriculum Design.._London ; Kogan.

Samuelson, Paul A. & Nordhaus, WilJam D. {1985). Economics, New York: McGraw-Hill Book Company.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.

Safaria, T. (2005). Interpersonal Intelligence : metode pengembangan lcecerdasan

interpersonal anok. Y ogyakarta: Amara books.

Siswandi. (2005). Pengaruh pembelajaran lwoperatif tipe Jigsaw terhodop hasil

be/ajar siswa pada materl polwlc pengelolaan /inglr:ungan di SMP. Tesis. Perpustakaan UPI.

Slavin. Robert E. !995). Cooperative Learning: Teory, Research and Practice

(2ed). Boston: ALlyn and Bacon Piblicher

Solihatin, Etin, Raharjo. 2008. Cooperative Learning, Ana/isis Model Pembelajarn IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Syafaruddin dan Nasution, I. (2005) Manajemen Pembe/ajaran. Jakarta. Quantum teaching.

Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

(41)

_ _ _ _ ___.... 2008. Teori Motivasi dan Pengulcurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

_ _ _ _ __... 2009. Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran. Jakarta : BumiAksara

Winkel, W.S. (1991). Psikologi Pengajaran. Jakarta. Gramedia

htqJ://akhmadsusiraiat

wordpress.com/2008/07/3 J lcooperative~learning-teknik­

jigsaw/diakses tanggall3 Februari 2009.

(http://prayudi. wordpress.com/2007/05/05/kecerdasan/ Yusuf Yudi Prayudi, 050507, diakses tanggal 10 april2010).

(http://smacepiring.wordprcss.com/ Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran

www.google.com. Samiaji, Meidian Sujana. 2009. Pengaruh Pemanfaatan

Internet Terhodop Prestos/ Be/ajar (Studi Kasus Mahasiswa SJ

Pendldllum Tata Niaga Semester Genap Tahun Akmlemilc 200812009

(http://budiasih.skripsi.unrl.ac.id diakses tanggal 20 Juli 2010).

http://www.powerpoint-search.com/pengertian-model-pembelajaran-ppt.html diakses tanggal10 april2010).

http:l/maclesmansa,blogdetik.com/2009/10127/peran-media-massa-sebani-media-pembelaiaran-mata·pelaiaran-ekonomi-di-tingkat-sma/diakses tangaal 20

Mei2010.

http://ghofalls.mu1tiply.com/journaVitem1 diakses tanggall September 2010

Gambar

Tabel Halaman
Gambar Halaman
Tabell Perkembangan Nilai Rata-rata Ujian Semester Kelas X Semester I

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau

Model pengelolaan parkir di Salatiga terpetakan sebagai model Perparkiran Berizin, Perparkiran Warga dengan izin UPT Perparkiran, dan perparkiran warga tanpa izin

jika Anda berniat mengatasi kerusakan beton, Kis Epoxy telah membantu Anda untuk menyediakan berbagai alat yang nanti nya akan membantu Anda selama proses injeksi beton.. meng

Bidang yang terkait dengan tujuan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015 adalah ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang ditandai oleh

68. PEMOHON: FATHUL HADIE UTSMAN. Untuk pendidikan dasarnya, di situ dikatakan bahwa pendidikan dasar itu adalah terdiri dari SD dan SMP atau dari, atau yang sederajat. PEMOHON:

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 101, Tambahan Lembaran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu: 1) terdapat pengaruh kemampuan berpikir kritis yang signifikan antara siswa yang

Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan asesmen bagi tenaga teknik mencakup Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang