EL-ZHEMARY: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN
IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI
SMP
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Disusun oleh:
Bagas Satriawan
A 310 090 024
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ABSTRAK
KONFLIK BATIN TOKOH AHMAD LEONARDO DALAM NOVEL AIR
MATA NAYLA KARYA MUHAMAD ARDIANSHA EL-ZHEMARY: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM
PEMBELAJARAN SASTRA DI SMP
Bagas Satriawan, A 310 090 024, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan struktur yang membangun novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary; (2) mendeskripsikan konflik batin yang terjadi pada tokoh Ahmad Leonardo dalam novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary ditinjau dari psikologi sastra; (3) mengimplementasikan konflik hasil penelitian sebagai bahan ajar studi di SMP. Jenis penelitian ini adalah peelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan strategi penelitian studi kasus terpancang (Embedded Research) dan Studi Kasus (Case Study). Data dalam penelitian ini adalah kata ungkapan,
dan kalimat yang terdapat dalam novel Air Mata Nayla karya Muhamad
Ardiansha El-Zhemary. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks novel Air
Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary dan buku-buku dan artikel di
internet yang menguatkan hasil argumentasi penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik pustaka dan teknik simak dan catat. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan pembacaan model semiotik yang terdiri atas pembacaan heuristik dan hermeneutik. Hasil penelitian dari segi struktur yang membangun yaitu (1) Tema yaitu pencarian jati diri Ahmad Leonardo; (2) Alur yang digunakan adalah alur maju (progresif); (3) Latar mengambil latar tempat, waktu, dan sosial yaitu di daerah Kalimantan Barat pada sekitar tahun 2000 dan berlangsung selama dua tahun, dan latar sosialnya adalah masyarakat nelayan dan pelajar; (4) Penokohan terdiri dari tokoh utama dan tokoh antagonis, berdasarkan perwatakannya mengandung tiga aspek, yaitu fisiologis, psikologis, dan sosiologis. Hasil analisis konflik batin menunjukkan bahwa tokoh Ahmad Leonardo memiliki tiga jenis konflik, batin yaitu konflik mendekat-mendekat (approach-approach conflict), konflik mendekat-menjauh (approach-avoidance conflict), dan konflik menjauh-menjauh (avoidance-avoidance conflict). Hasil dapat diimplementasikan pada siswa di kelas IX semester 1 (gasal) dengan standar kompetensi: 13. Memahami wacana sastra melalui kegiatan mendengarkan pembacaan kutipan/sinopsis novel dan kompetensi dasar: 13.1 menerangkan sifat-sifat tokoh dari kutipan novel yang dibacakan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El- Zhemary ditemukan nilai dalam konflik batin Ahmad Leonardo yang dapat diteladani oleh peserta didik, yaitu kesabaran, cinta dan tanggung jawab.
PENDAHULUAN
Sastra bukanlah sebuah nama yang kita jumpai, sastra adalah sebuah nama
yang dengan alasan tertentu diberikan kepada sejumlah hasil tertentu dalam suatu
lingkungan kebudayaan. Sastra ialah teks-teks yang tidak selalu disusun atau
dipakai untuk suatu tujuan komunikatif yang praktis dan hanya berlangsung untuk
sementara waktu saja (Luxemburg dkk, 1984:9). Sastra merupakan hasil
penyampaian ide-ide yang dirasakan oleh sastrawan terhadap fenomena
lingkungan kehidupan. Fenomena tersebut dapat berupa aspek sosial, moral,
maupun religi. Dengan kemampuanya dalam berimajinasi, kemudian sastrawan
mengungkapkannya ke dalam sebuah karya sastra.
Psikologi sastra adalah analisis teks dengan mempertimbangkan relevansi dan
peranan studi psikologis. Dengan memusatkan perhatian pada tokoh-tokoh, akan
dapat dianalisis konflik batin yang mungkin saja bertentangan dengan teori
psikologis. Dalam hubungan inilah peneliti harus menemukan gejala yang
tersembunyi atau sengaja disembunyikan oleh pengarang, yaitu dengan
memanfaatkan teori-teori psikologi yang relevan (Ratna, 2009:350). Psikologi
sastra adalah suatu cara pandang dalam dalam menganalisis individu yang
terdapat dalam sebuah cerita dengan menganalisis konflik batin individu tersebut
yang mungkin saja bertentangan dengan teori psikologi.
Berbagai masalah sosial dan pengalaman kehidupan dapat diangkat dalam
bentuk karya fiksi, misalnya novel. Al-Ma’ruf (2010:17) menyatakan bahwa novel
adalah hasil imajinasi yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab kreatif
sebagai karya seni yang berunsur estetika dengan menawarkan model-model yang
dikehendaki pengarang. Sebuah novel tidak akan tercipta tanpa adanya struktur
pembangun karya sastra. Struktur pembangun sebuah novel terdiri dari tema, fakta
cerita dan sarana cerita (Stanton, 2007:13). Novel merupakan karya fiksi yang
memiliki panjang tertentu. Novel memiliki imajinasi yang mewakili lingkungan
kehidupan dan memiliki suatu estetika. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
Ahmad Leonardo dalam Novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha
El-Zhemary: Teori Psikologi Sastra”
Alasan peneliti memilih novel Air Mata Nayla karena dalam novel terdapat
konflik batin yang dapat dianalisis. Kemampuan Muhamad Ardiansha
El-Zhemary dalam menciptakan karya-karya yang inspiratif tidak diragukan lagi. Ia
merupakan salah satu penulis baru yang telah melulis novel islami. Novel yang
diterbitkan pada bulan November 2012 ini menggambarkan tentang konflik batin
yang dialami tokoh utama yaitu Ahmad Leonardo seperti harus melupakan Nayla
atau harus melaksanakan wasiat yang diberikannya. Saat itu Ahmad mengalami
amnesia karena kecelakaan dan dirawat oleh keluarga Pak Aziz dan diberi nama
Ahmad Leonardo. Sampai suatu saat Ahmad Leonardo ingatannya kembali,
Ahmad yang mempunyai nama Hanif itu harus melaksanakan kewajibannya untuk
menemui Putri Kiai Jazuli yang telah dijodohkan dengannya. Akan tetapi, Hanif
masih mencintai teman sekolahnya saat ia lupa ingatan yaitu Nayla. Hanif harus
merelakan Nayla demi tanggung jawabnya. Akhirnya Hanif bahagia, ternyata
putri Kiai Jazuli adalah Nayla.
Penelitian dengan tinjauan psikologi sastra sastra pernah dilakukan oleh
Juariyatun (2011) melakukan penelitian untuk skripsinya dengan judul
”Penderitaan Batin Tokoh Ibrahim dalam Novel Air Mata Kasih Karya
Taufiqurrahman Al-Azizy: Tinjauan Psikologi Sastra”. Purnamasari (2011)
melakukan penelitian untuk skripsinya yang berjudul ”Konflik Batin Tokoh
Utama dalam Novel Sang Maharani Karya Agnes Jessica: Tinjauan Psikologi
Sastra”. Widiyastuti (2012) melakukan penelitian untuk skripsinya yang berjudul
”Konflik Batin Tokoh Dewi dalam Novel Menari di Atas Awan Karya Marya A.
Sarjono: Tinjauan Psikologi Sastra”.
Penelititian ini mempunyai perbedaan dan persamaan dengan
penelitian-penelitian di atas. Persamaannya yaitu sama-sama menggunakan tinjauan
psikologi sastra, sedangkan perbedaanya terletak pada objek yang digunakan.
Penelitian ini mempunyai dua tujuan, yaitu (1) mendiskripsikan struktur
pembangun novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary, (2)
Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary dengan tinjauan psikologi sastra.
(3) mengimplementasikan konflik hasil penelitian sebagai bahan ajar studi di SMP
METODE PENELITIAN
Dalam mengkaji novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha
El-Zhemary adalah metode kualitatif deskriptif. Metode kualitatif yaitu sejumlah
prosedur kegiatan ilmiah yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
sesuai dengan sudut pandang dan pendekatan yang digunakan peneliti (Aminudin,
1990: 1). Strategi penelitian ini yaitu dengan menggunakan strategi penelitian
terpancang (Embedded Research) dan strudi kasus (Case Study) pada strategi
penelitian terpancang peneliti telah memilih dan menentukan variabel yang
menjadi fokus utamanya sebelum memasuki lapangan studinya. Walaupun
demikian, meskipun peneliti sudah memilih variabel tertentu sebagai fokusnya,
tetap harus terbuka dan dalam melakukan analisis ia harus tetap berfikir holistik
dimana beragam variabel lain yang ada, meski tidak dalam posisi terfokus tetap
ada hubungan yang bersifat interaktif dengan variabel utamanya, sehingga cukup
penting juga memerlukan deskripsi penjelasan di dalam laporan penelitiannya
Sedangkan studi kasus digunakan karena strategi ini difokuskan pada kasus
tertentu (Sutopo, 2002:112).
Objek penelitian adalah topik utama atau gagasan yang akan diteliti. Dalam hal
ini adalah penyimpangan konflik batin tokoh Ahmad Leonardo dalam novel Air
Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary. Data dalam penelitian ini
berupa data yang berwujud kata, frase, klusa, ungkapan, kalimat yang terdapat
dalam novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary. Sumber
data dalam penelitian terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder.
Sumber data primer adalah data utama penelitian tanpa perantara (Siswantoro,
2005:63) yaitu novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary.
Sumber data sekunder adalah sumber data yang diproses secara tidak langsung
lewat perantara seperti internet, jurnal, skripsi, buku acuan dan lain-lain.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data. Sumber-sumber
tertulis yang digunakan dipilih yang mencerminkan pemakaian bahasa sinkronis.
Sumber-sumber tertulis itu dapat berwujud majalah, surat kabar, karya sastra,
buku bacaan umum, karya ilmiah, buku perundang-undangan (Subroto, 1992:42).
Sedangkan teknik simak dan catat adalah teknik yang mengadakan penyimakan
terhadap pemakaian bahasa lisan yang bersifat spontan dan mengandalkan
pencatatan terhadap data relevan yang sesuai dengan sasaran dan tujuan
penelitian. Dalam hal ini, sudah barang tentu peneliti selalu siap dengan buku
catatan kecil di sakunya dan pensil (Subroto, 1992:41-42).
Validasi data dalam penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi.
Trianggulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningktan
validasi data dalam penelitian kualitatif. Trianggulasi ini merupakan teknik yang
didasari pola pikir fenomenolgi yang bersifat multiperspektif artinya untuk
menarik kesimpulan yang mantab diperlukan tidak hanya satu cara pandang.
Misalnya dalam memandang suatu benda bilamana hanya menggunakan satu
perspektif, maka hanya akan melihat satu bentuk. Jika benda tersebut dilihat dari
berbagai perspektif yang berbeda, maka dari setiap hasil pandangan akan
menemukan bentuk yang berbeda dengan bentuk yang dihasilkan dari pandangan
lain (Sutopo, 2002:78). Trianggulasi terdiri dari empat jenis, yaitu trianggulasi
data (Triangulasi Sumber), trianggulasi metode, dan triangulasi peneliti,
trianggulasi teori. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi data
karena peneliti menggunakan berbagai data yang mempunyai kesamaan dalam
penelitiannya. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode pembacaan
model semiotik yakni heuristik dan hermeuneutik. Dalam rangka memahami dan
mengungkap ”sesuatu” yang terdapat di dalam karya sastra, dikenal adanya istilah
heuristik (heuristic) dan hemeneutik (hermeneutik) (Nurgiyantoro, 2009:32).
Pembacaan heuristik adalah pembacaan berdasarkan struktur kebahasaannya atau
secara semiotik adalah berdasarkan konvensi sistem semiotik tingkat pertama.
Pembacaan hermeneutik adalah pembacaan karya sastra berdasarkan konvensi
heuristik dengan memberikan tafsiran berdasarkan konvensi sastranya (Jabrohim
(ed), 2003:96).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Struktur Novel Air Mata Nayla
Analisis struktural karya sastra, yang dalam hal ini fiksi, dapat
dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji dan mendeskripsikan fungsi dan
hubungan antarunsur intrinsik fiksi yang bersangkutan. Mula-mula
diidentifikasi dan dideskripsikan, misalnya bagaimana keadaan dan
peristiwa-peristiwa, plot, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan lain-lain.
Setelah dijelaskan bagaimana fungsi-fungsi masing-masing unsur itu sehingga
secara bersama membentuk sebuah totalitas kemaknaan yang padu. Dengan
demikian, pada dasarnya analisis struktural bertujuan memaparkan secermat
mungkin fungsi dan keterkaitan antarberbagai unsur karya sastra yang secara
bersama menghasilkan sebuah kemenyeluruhan. Analisis struktural tak cukup
dilakukan hanya sekadar mendata unsur tertentu sebuah karya fiksi, misalnya
peristiwa, plot, tokoh, latar, atau yang lain (Nurgiyantoro, 2009:37). Di bawah
ini akan dibahas unsur-unsur pembangun yang terdapat dalam novel Air Mata
Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary sebagai berikut.
1. Tema
Tema merupakan aspek cerita yang sejajar dengan makna dalam
pengalaman manusia, sesuatu yang menjadikan suatu pengalaman begitu
diingat. Ada banyak cerita yang menggambarkan dan menelaah kejadian atau
emosi yang dialami manusia seperti cinta, derita, rasa takut, kedewasaan,
keyakinan, penghianatan manusia terhadap diri sendiri, disilusi, atau bahkan
usia tua (Stanton, 2007:36-37).
Tema dalam novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha
El-Zhemary adalah pencarian jati diri tokoh Ahmad Leonardo yang mengalami
kecelakaan dan amnesia. Saat ingatannya kembali Ahmad Leonardo atau Hanif
2. Alur
Secara umum, alur merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa dalam
sebuah cerita. Istilah alur biasanya terbatas pada peristiwa yang terhubung
secara kausal saja. Peristiwa kausal merupakan peristiwa yang menyebabkan
atau menjadi dampak dari berbagai peristiwa lain dan tidak dapat diabaikan
karena akan berpengaruh pada keseluruhan karya (Stanton, 2007:26).
Analisis alur dalam novel Air Mata Nayla dapat dijelaskan sebagai berikut.
a) Tahap penyituasian (situation)
Pada tahap ini terdapat pada halaman 11--46 yang menggambarkan
pengenalan keadaan situasi latar dan tokoh. Pada tahap ini dijelaskan
gambaran mengenai pengenalan tokoh dan saat munculnya Hanif yang
mengalami kecelakaan dan amnesia. Hanif yang dirawat keluarga Pak
Aziz diberi nama Ahmad Leonardo dan disekolahkan.
b) Tahap pemunculan konflik (generating circumtances)
Tahap ini terdapat pada halaman 47--60. Konflik ini muncul ketika
Ahmad diganggu oleh Tomy teman sekolahnya karena tidak suka
dengannya. Ahmad berani melawan Tomy dan membuat konflik semakin
meningkat.
c) Tahap peningkatan konflik (rising action)
Tahap ini terdapat pada halaman 61--133. Konflik memuncak
karena keberanian Ahmad terhadap Tomy membuat Tomy balas dendam
dan meminta tolong kakaknya yang bernama Arie untuk menghajar
Ahmad. Arie dapat memukul Ahmad dan membuat ingatannya kembali.
d) Tahap klimaks (climax)
Tahap ini terdapat pada halaman 134--201. Kembalinya ingatan
Hanif membuatnya sangat terpukul, karena Nayla gadis yang ia cintai saat
ia masih amnesia sangat kecewa dengannya karena ia tidak mengenal
Nayla. Nayla yang juga mencintainya pergi meninggalkannya. Hanif yang
masih mencintai Nayla sangat bingung karena ia harus menemui putri Kiai
e) Tahap penyelesaian (denoument)
Tahap penyelesaian terdapat pada halaman 202--320. Hanif yang
telah mencoba melupakan Nayla sangat terkejut sekaligus bersyukur saat
bertemu dengan putri Kiai Jazuli, karena putri Kiai Jazuli adalah Nayla,
gadis yang ia cintai.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa novel Air
Mata Nayla menggunakan alur maju (progresif). Hal ini terlihat karena
pengarang menceritakan alur cerita secara beruntut.
3. Penokohan
Tokoh cerita (character) adalah orang yang ditampilkan dalam
suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki
kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan
dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan Abrams (dalam
Nurgiyantoro, 2009:165). Dalam penelitian ini tokoh yang dibahas adalah
Ahmad Leonardo, Pak Aziz, Bu Maisa, Minan, Nayla, Sayla, Tomy, Arie,
Mbak Nadia, Pak Rudi.
4. Latar
Latar atau setting disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran
pada pengertian tempat, hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat
terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan Abrams (dalam
Nurgiyantoro, 2009:216). Adapun latar yang terdapat dalam novel Air
Mata Nayla dapat digambarkan sebagai berikut.
a) Latar Tempat
Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan
mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu,
mungkin lokasi tertentu tanpa nama yang jelas (Nurgiyantoro, 2009: 227).
Latar tempat pada novel Air Mata Nayla Nayla terjadi di sebuah
pesisir pantai, tempat ditemukannya Hanif setelah kecelakaan dan tempat
tinggal keluarga Pak Aziz. Latar tempat selanjutnya yaitu masjid Baitul
berjamaah. Kemudian Ahmad disekolahkan di SMA Negeri 2 Pontianak
merupakan tempat Ahmad bertemu dengan Minan, Nayla, dan Tomy.
Latar tempat selanjutnya adalah di sebuah rumah sakit tempat Ahmad
Leonardo dirawat setelah berkelahi dengan Arie kakak dari Tomy. Setelah
ingatan Hanif kembali Hanif pergi ke sebuah pesantren bernama Pesantren
Darusalam untuk bertemu dengan Kiai Jazuli dan melaksanakan wasiat
yang telah diberikan kepadanya.
b) Latar Waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah ”kapan” terjadinya
peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah
”kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang
ada kaitannya atau dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah.
(Nurgiyantoro, 2009: 230).
Latar waktu yang digunakan pada novel ini terjadi pada sekitar
tahun 2000 dan berlangsung selama dua tahun. Hal ini dapat dilihat pada
saat mengalami kecelakaan sampai kembali lagi ingatannya dan
berkunjung ke pesantren Kiai Jazuli untuk menemui putri Kiai Jazuli
untuk menjalankan wasiat.
c) Latar Sosial
Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan
perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan
dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup
berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks. (Nurgiyantoro,
2009: 233-234).
Latar sosial dalam novel Air Mata Nayla adalah masyakat yang
bermatapencaharian sebagai nelayan di lingkungan pesisir pantai. Seperti
pekerjaan Pak Aziz yang berprofesi sebagai nelayan. Selain itu latar sosial
dalam novel ini adalah pelajar, yaitu Ahmad Leonardo, Minan, Nayla dan
Tomy yang merupakan pelajar di SMA Negeri 2 Pontianak.
Tema dalam novel ini berhubungan dengan latar, yaitu pencarian
pantai dan dirawat keluarga Pak Aziz. Tema juga berhubungan dengan
tokoh, Ahmad Leonardo sebagai tokoh utama mengalami amnesia karena
kecelakaan yang dialaminya. Tema berhubungan dengan alur, yaitu
Ahmad Leonardo yang telah mendapatkan kembali ingatannya harus
menjalan wasiat yang telah diberikan kepadannya. Dari unsur tema yang
mendasari sebuah karya sastra ini memiliki hubungan fungsional
antarunsur satu dengan yang lain sehingga antara tema, alur, penokohan
dan latar akan menjadi sebuah keutuhan, semuanya terjalin dengan baik.
B.Konflik Batin Tokoh Ahmad Leonardo dalam Novel Air Mata Nayla karya
Muhamad Ardiansha El-Zhemary
Konflik adalah percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Dalam
sastra diartikan bahwa konflik merupakan ketegangan atau pertentangan di
dalam cerita rekaan atau drama yakni pertentangan antara dua kekuatan,
pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan antara dua tokoh, dan
sebagainya(Alwi dkk, 2005:587).
Tokoh utama dalam novel Air Mata Nayla dianalisis secara psikologi
sastra yaitu mengacu pada jenis konflik yang disebutkan Dirgagunarsa (dalam
Sobur, 2003:292-293). Ada tiga konflik, pertama mendekat-mendekat
(approach-approach conflict), mendekat-menjauh (approach-avoidance
conflict), menjauh-menjauh (avoidance-avoidance conflict). Adapun analisis
konflik batin tokoh Ahmad Leonardo yang terdapat dalam novel Air Mata
Nayla sebagai berikut.
1. Konflik Mendekat-Menjauh (Approach-Avoidance Conflict)
Konflik ini timbul jika suatu ketika terdapat dua motif yang
kesemuannya positif (menyenangkan atau menguntungkan) sehingga
muncul kebimbangan untuk memilih satu di antaranya. Pendapat lain
mengenai jenis konflik disebutkan Dirgagunarsa (dalam Sobur
2009:292-293). Bahwa konflik mendekat- menjauh ini dialami oleh individu dalam
menghadapi dua motif peristiwa baik positif maupun negatif. Berdasarkan
konflik jenis mendekat-menjauh yang dialami Ahmad Leonardo dapat
ini, yaitu (1) konflik batin Ahmad Leonardo yang masih mencintai atau
melihat kekecewan Nayla yang tidak bisa menerima kembalinya
ingatannya, (2) konflik batin yang Ahmad Leonardo yang harus
melupakan Nayla atau menjalankan wasiat yang diberikan padanya untuk
menikahi putri Kiai Jazuli dan belajar mencintainnya.
2. Konflik Menjauh-Menjauh (avoidance-avoidance conflict)
Konflik ini timbul apabila pada saat yang bersamaan, timbul dua
motif yang negatif, dan muncul kebimbangan karena menjauhi motif yang
satu berarti harus memenuhi motif yang juga negatif Dirgagunarsa (dalam
Sobur 2009:292-293). Berdasarkan konflik batin jenis ini yang dialami
Ahmad Leonardo terdapat tiga konflik batin, yaitu (1) konflik batin
Ahmad Leonardo yang amnesia ingin mengingat siapa jati dirinya tetapi
tidak bisa, (2) konflik batin Ahmad Leonardo yang ingin menemui Nayla
yang akan pergi tetapi keadaannya masih sakit, (3) konflik batin Ahmad
Leonardo sangat terpukul dan ingin melihat keluarga Pak yang Aziz
mengalami kecelakaan tetapi keadaannya masih sakit.
3. Konflik Mendekat-Mendekat (approach-approach conflict)
Konflik ini timbul jika suatu ketika terdapat dua motif yang
kesemuannya positif (menyenangkan atau menguntungkan) sehingga
muncul kebimbangan untuk memilih satu di antaranya Dirgagunarsa
(dalam Sobur, 2009:292-293). Berdasarkan jenis konflik batin ini yang
dialami tokoh Ahmad Leonardo terdapat dua jenis konflik batin, yaitu (1)
konflik batin Ahmad Leonardo selamat dari kecelakan dan mendapatkan
keluarga baru yang merawat Ahmad Leonardo saat amnesia, (2) Konflik
batin Ahmad Leonardo belajar mencintai putri Kiai Jazuli dan mengetahui
bahwa putri Kiai Jazuli adalah Nayla, seseorang yang Ahmad Leonardo
4. Implikasi Konflik Batin dalam Novel Air Mata Nayla karya Muhamad
Ardiansha El-Zhemary dalam pembelajaran Sastra di SMP
Hasil analisis terhadap novel Air Mata Nayla karya Muhamad
Ardiansha El-Zhemary dapat diimplikasikan dalam pembelajaran sastra di
sekolah khususnya untuk pembelajaran sastra di tingkat SMP kelas IX.
a. Pembelajaran Satra
Novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary
dapat digunakan sebagai bahan ajar pembelajaran sastra di SMP kelas
IX. Karya sastra novel ini banyak mengandung aspek moral dan unsur
religius, tanggung jawab dan keikhlasan yang dapat membentuk
kepribadian peserta didik untuk menyelesaikan suatu masalah, sehingga
diharapkan dapat membentuk peserta didik memiliki akhak dan moral
yang baik.
b. Perencanaan Pembelajaran
Guru membuat perencanaan mengenai pembelajaran sesuai yang
dibutuhkan. Merencanakan masalah yang harus dipecahkan oleh peserta
didik yang terkait dengan nilai-nilai yang terkandung dalam novel Air
Mata Nayla. Guru sudah memberikan tugas kepada peserta didik untuk
membeca novel tersebut selama satu minggu untuk bisa memahami isi
dari novel tersebut.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap novel Air Mata Nayla
karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary, bahwa novel Air Mata Nayla mempunyai
hubungan fungsional antarunsur sebagai berikut. Tema yang diangkat dalam novel
ini adah pencarian jati diri tokoh Ahmad Leonardo yang mengalami kecelakaan
dan amnesia. Alur dalam novel Air Mata Nayla adalah alur maju (progresif).
Penokohan terdiri dari tokoh utama yaitu Ahmad Leonardo, dan tokoh lainnya
yaitu Pak Aziz, Bu Maisa, Minan, Nayla, Sayla, Tomy, Arie, Mbak Nadia, dan
Pak Rudi. Latar meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar temapat
Negeri 2 Pontianak, dan pesantren Darussalam, Latar waktu terjadi pada sekitar
tahun 2000 dan berlangsung selama dua tahun yaitu dari Ahmad kecelakaan
sampai Ahmad mengunjungi pesantren Darussalam untuk menemui putri Kiai
Jazuli. Latar sosial mengambil latar kehidupan sosial masyarakat yang bekerja
sebagai nelayan dan pelajar.
Berdasarkan konflik batin jenis mendekat-menjauh yang dialami Ahmad
Leonardo dapat ditemukan bahwa Ahmad mengalami dua konflik batin, yaitu (1)
konflik batin Ahmad Leonardo yang masih mencintai atau melihat kekecewan
Nayla yang tidak bisa menerima kembalinya ingatannya, (2) konflik batin yang
Ahmad Leonardo yang harus melupakan Nayla atau menjalankan wasiat yang
diberikan padanya untuk menikahi putri Kiai Jazuli dan belajar mencintainnya.
Berdasarkan hasil analisis konflik batin jenis menjauh-menjauh, yaitu: (1) konflik
batin Ahmad Leonardo saat ia amnesia ingin mengingat siapa jati dirinya tetapi
tidak bisa, (2) konflik batin Ahmad Leonardo yang masih sakit tidak ingin melihat
Nayla memutuskan pergi meninggalkannya, (3) konflik batin Ahmad Leonardo
saat masih sakit yang sangat terpukul melihat keluarga Pak Aziz mengalami
kecelakaan. Berdasarkan hasil analisis konflik batin jenis mendekat-mendekat,
yaitu: (1) konflik batin Ahmad Leonardo selamat dari kecelakan dan mendapatkan
keluarga baru yang merawat Ahmad Leonardo saat amnesia, (2) Konflik batin
Ahmad Leonardo belajar mencintai putri Kiai Jazuli dan mengetahui bahwa putri
Kiai Jazuli adalah Nayla, seseorang yang Ahmad Leonardo cintai.
Hasil penelitian ini juga dapat diimplikasikan ke dalam pembelajaran
sastra di SMP khususnya pada kelas IX dengan SK 13. Memahami wacana sastra
melalui kegiatan mendengarkan pembacaan kutipan/sinopsis novel, dan KD 13.1
menerangkan sifat-sifat tokoh dari kutipan novel yang dibacakan. Hasil penelitian
terhadap novel Air Mata Nayla bila diajarkan oleh guru kepada siswa diharapkan
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ma’ruf, Ali Imron. 2010. Dimensi Soaial Keagamaan dalamFiksi Indonesi
Modern. Surakarta: Smart Media.
Alwi dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Aminudin. 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan
Sastra. Malang: Yayasan Asah Asih Asuh Malang.
Jabrohim (ed). 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha
Widya.
Juariyatun, Nepi. 2011. Penderitaan Batin Tokoh Ibrahim dalam Novel Air Mata
Kasih Karya Taufiqurrahman Al-Azizy: Tinjauan Psikologi Sastra.
Skripsi. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Luxemburg, Jan V, dkk. 1984. Pengantar Ilmu Satra. Jakarta: PT Gramedia
Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Purnamasari, Ika Rukmana. 2011. Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Sang
Maharani Karya Agnes Jessica: Tinjauan Psikologi Sastra. Skripsi.
Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Teori Metode dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Siswantoro. 2005. Metode Penelitian Sastra: Analisis Psikologis. Surakarta:
Muhammadiyah University Press.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi Robert Stanton. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Subroto. 1992. Pengantar Metoda Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta:
Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret
University.
Widiyastuti, Asni. 2012. Konflik Batin Tokoh Dewi dalam Novel Menari di Atas
Awan Karya Marya A. Sarjono: Tinjauan Psikologi Sastra. Skripsi.