• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONFLIK BATIN TOKOH LING LING DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE ARTIKEL ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONFLIK BATIN TOKOH LING LING DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE ARTIKEL ILMIAH"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KONFLIK BATIN TOKOH LING LING DALAM NOVEL RINDU

KARYA TERE LIYE

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

EKA FARIDA HUTAPEA

NIM 12080246

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

(2)
(3)
(4)

KONFLIK BATIN TOKOH LING LING DALAM NOVEL RINDU

KARYA TERE LIYE

Oleh

Eka Farida Hutapea¹, Iswadi Bahardur², Aruna Laila³

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye. Konflik batin tokoh Ling Ling ditinjau dari aspek id, ego, dan superego. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mesdeskripsikan konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye , (2) mendeskripsikan penyebab konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye, dan (3) mendeskripsikan aspek yang mempengaruhi konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah novel Rindu karya Tere Liye. Data penelitian adalah konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: (1) membaca dan memahami novel Rindu karya Tere Liye dengan tujuan agar mempeoleh pemahaman yang lebih jelas tentang isi novel secara keseluruhan, (2) menandai data yang berhubungan dengan konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye, (3) mencatat peristiwa yang berhubungan dengan konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye, dan (4) mengelompokkan data yang berhubungan dengan konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye. Berdasarkan data yang telah ditemukan dapat disimpulkan bahwa tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye mengalami konflik batin, yakni (1) konflik batin karena cemas dengan dirinya dan kehidupan masa depannya, dan (2) konflik batin karena membenci dirinya sendiri. Penyebab konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye, yakni (1) pertentangan antara dua keinginan, (2) pertentangan antara dua pilihan, (3) pertentangan anatara keyakinan, (4) pertentangan antara harapan-harapan, dan (5) pertentangan antar masalah. Aspek yang mempengaruhi konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye antara lain, (1) aspek id, aspek ego, dan (3) aspek superego.

(5)

LING LING’S INNER CONFLICT IN THE NOVEL RINDU

BY TERE LIYE

Eka Farida Hutapea¹, Iswadi Bahardur², Aruna Laila³

1) Students STKIP PGRI West Sumatra

2) 3) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

The background of the problem of this research is Ling Ling’s inner conflict in the novel Rindu by Tere Liye. Ling Ling’s inner conflict seen from aspects id, ego, and superego. The purposes of this research are: (1) To describe Ling Ling’s inner conflict in the novel Rindu by Tere Liye, (2) To describe the cause of Ling Ling’s inner conflict in the novel Rindu by Tere Liye, (3) To describe the aspects that influence Ling Ling’s inner conflict in the novel Rindu by Tere Liye. The type of this research is qualitative research method that is used in this research is descriptive method. Data source of this research is novel Rindu by Tere Liye. The data research is Ling Ling’s inner conflict in the novel Rindu by Tere Liye. Technique of the data collectionif this research are: (1) reading and understanding novel Rindu by Tere Liye to knowing all about the novel clearly, (2) make a mark of the data about Ling Ling’s inner conflict in the novel Rindu by Tere Liye, (3) writing the events about Ling Ling’s inner conflict in the novel Rindu by Tere Liye, (4) make the data in groups about Ling Ling’s inner conflict in the novel Rindu by Tere Liye. Based on the data that has found it can be concluded that Ling Ling’s in the novel Rindu by Tere Liye have inner conflict, they are: (1) inner conflict for warrying herself and her future, and (2) inner conflict for hating herself. The cause of Ling Ling’s inner conflict in the novel Rindu by Tere Liye, are: (1) conflict between the two desires, (2) conflict between the two options, (3) conflict between belief, (4) conflict between expectations. The aspects that influence Ling Ling’s inner conflict in the novel Rindu by Tere Liye, are: (1) the aspects of id, (2) aspects ego, and (3) aspects superego.

(6)

PENDAHULUAN

Karya sastra mengungkapkan bermacam-macam permasalahan kehidupan manusia, di antaranya masalah psikologi, sosiologis, sejarah, agama, dan lain-lain.Karya sastra memberikan kebebasan kepada pengarang untuk mengungapkan kreatifitas imajinasinya, berkaitan dengan permasalahan-permasalahan tersebut. Selain itu, ada pula yang memandang sastra sebagai kreasi seni yang menggunakan bahasa yang indah dan memikat.Dalam hal ini, karya sastra dapat memberikan gambaran tentang kehidupan dan konflik tentang perjalanan hidup manusia itu sendiri.Salah satu bentuk karya sastra adalah novel.

Novel adalah cerita rekaan yang menampilkan tokoh dalam rangkaian peristiwa dan latar secara sistematis dengan berbagai suka serta dukanya. Novel juga merupakan karya fiksi yang mengungkapkan aspek-aspek kemanusian. Kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan sesamanya, dalam sebuah novel diceritakan melalui unsur intrinsik dan ekstrinsik. Novel sebagai salah satu bentuk karya sastra diharapkan dapat memberkan harapan tentang kehidupan dan konflik yang dihadapi manusia. Adanya peristiwa yang terjadi dalam sebuah novel akan memunculkan banyak konflik bagi para tokohnya. Masalah kejiwaan juga sering menjadi konflik dalam cerita tersebut. Meneliti masalah kejiwaan berarti berbicara tentang psikologi sastra.

Psikologi sastra cabang ilmu sastra yang mendekati atau meneliti karya sastra dari sudut pandang psikologi. Melalui pendekatan psikologi sastra maka akan dapat diteliti masalah kejiwaan yang dialami oleh para tokoh dan apa dampaknya bagi kepribadian tersebut. Kepribadian manusia disusun oleh tiga sistem yaitu: id,ego dansuperego. Apabila ketiga sistem itu bertentangan maka akan menyebabkan terjadinya konflik. Konflik tersebut biasa terjadi antarmanusia ataupun dalam diri satu manusia saja. Konflik yang terjadi dalam diri satu manusia dengan dirinya sendiri disebut konflik batin.

Konflik batin banyak terjadi dalam kehidupan pribadi seseorang, baik berkaitan dengan kehidupan masa lalu maupun masa sekarang. Konflik batin sering terjadi di dalam lingkungan masyarakat. Dalam konflik ini seseorang selalu terikat dengan kehidupan masa lalu yang begitu buruk, sehingga seseorang yang mengalami konflik batin sering merasakan tekanan batin. Dengan demikian, seseorang yang mengalami konflik batin memiliki kehidupan yang kurang baik karena, kisah masa lalu selalu membayanginya.

`Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye , (2) mendeskripsikan penyebab konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye, dan (3) mendeskripsikan aspek yang mempengaruhi konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) apa sajakah konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye?, (2) apakah penyebab konflik batintokoh Ling Ling dalam novel Rindukarya Tere Liye berdasarkan?, (3) apakah aspek yang mempengaruhi konflik batin tokoh Ling Ling dalam novelRindu karya Tere Liye berdasarkan id, ego, dan superego?

Meredith dan Fitzgerald (dalam Nurgiyantoro, 1995:122)mengemukakan bahwa konflik internal atau konflik kejiwaan (batin) adalah konflik yang terjadi di dalam hatiseorang tokoh dalam cerita.Konflik ini merupakan konflik yang dialami manusia dengan dirinya sendiri.Ia lebih merupakan permasalahan interen seorang manusia. Misalnya, hal itu terjadi akibat adanya dua keinginan, keyakinan, pilihan yang berbeda, harapan-harapan, atau masalah lainnya. Konflik kepribadian juga merupakan pertentangan dua keinginan di dalam diri sang tokoh. Konflik terjadi karena manusia harus memilih.

Batin atau hati nurani dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya berfungsi sebagai hakim yang adil. Apabila dalam kehidupan manusia mengalami konflik, pertentangan, atau keragu-raguan, batin akan bertindak tentang sesuatu. Batin bertindak sebagai suatu pengontrol yang kritis sekaligus menjadi pembimbing untuk membawa pribadi yang mudah dikenal oleh masyarakat. Terlalu sering melakukan perbuatan yang bertentangan dengan suara batin, hanya akan menyebabkan pecahnya pribadi seseorang sehingga dalam dirinya akan selalu dirasakan konflik jiwa yang tak berkesudahan (Sujanto, 2009:12).

(7)

Semi (2008:101), menyatakan konflik batin atau konflik internal merupakan pertarungan seseorang dengan dirinya sendiri, dengan kata hatinya. Sang tokoh bertempur mengalahkan atau memenangkan salah satu dari dua pandangan yang muncul serempak dalam batinnya, keberanian melawan ketakutan, kejujuran melawan kecurangan, kekikiran melawan dermawan dan lain-lain. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang tidak menggunakan perhitungan atau angka-angka melainkan menggunakan kata-kata sebagai medianya.Semi (2008: 23) menyatakan penelitian kualitatif yang diutamakan bukan berdasarkan angka-angka, tetapi kedalaman penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara empiris.Empiris berarti berdasarkan pengalaman terutama yang diperoleh dari penemuan, percobaan, dan pengamatan yang telah dilakukan. Penelitian kualitatif lebih sesuai digunakan untuk meneliti karya sastra.Karya sastra merupakan suatu bentuk karya kreatif yang bentuknya senantiasa berubah dan tidak tetap.

Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan teks untuk menunjukkan data serta dibantu alat-alat tulis yang digunakan untuk mencatat dan menganalisis data berupa konflik batin tokoh Ling ling dalam novel Rindu karya Tere Liye.

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara (1) mendeskripsikan data yang berkaitan dengan konflikbatin tokoh Ling ling dalam novel Rindu karya Tere Liye,(2) menganalisis data yang berhubungan dengan konflik batin tokoh Ling ling dalam novel Rindu karya Tere Liye, (3) melakukan pembahasan sekaligus menginterpretasikan, (4) menyimpulkan secara keseluruhan hasil yang diperoleh, dan (5) menulis laporan penelitian.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini adalah: (1) membaca dan memahami novel Rindu karya Tere Liye dengan tujuan agar memperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang isi novel secara keseluruhan, (2) menandai data yang berhubungan dengan konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye,(3) mencatat peristiwa yang berhubungan dengan konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye, (4) menginventarisasikan semua data yang behubungan dengan konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye, dan (5) mengklasifikasikan data yang berhubungan dengan konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini, akan dibahas data yang dipeoleh dari novel Rindu karya Tere Liye. Pembahasan data ini berkaitan dengan penyebab konflik batin tokoh Ling Ling, Penyebab konflik dan aspek yang mempengaruhi konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye.

1. Konflik Batin Tokoh Ling Ling dalam Novel Rindu Karya Tere Liye

Konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Cemas dengan Dirinya Sendiri dan Kehidupan Masa Depannya

Rasa cemas dengan dirinya sendiri dan kehidupan masa depan tokoh Ling Ling terlihat dari kutipan yang mengatakan bahwa ia berpikir saat itu merupakan kejadian atau peristiwa terburuk dalam hidupnya. Teori menjelaskan Kecemasan adalah suatu keadaan perasaan afektif yang tidak menyenangkan dan disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan orang terhadap bahaya yang akan datang. Keadaan yang tidak menyenangkan itu sering kabur dan sulit menunjuk dengan tepat, tetapi kecemasan itu sendiri selalu dirasakan (Freud viaSemiun,2006:87). Hal tersebut terdapat pada pernyataan yang telah dilontarkan oleh tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye (2014:303) dan (2014:308-309). Tokoh Ling Ling dalam kutipan tersebut menjelaskan bahwa kecemasan yang ia rasakan menyebabkan ia merasa tidak tenang. Kecemasan yang dirasakan oleh tokoh utama dalam hal ini termasuk ke dalam tipe kecemasan yang telah diidentifikasi oleh Freud,

(8)

yaitu tipe kecemasan realistik. Kecemasan realistik didefinisikan sebagai perasaan yang tidak menyenangkan dan tidak spesifik terhadap suatu bahaya yang mungkin terjadi.

Kecemasan yang dialami oleh tokoh Ling Ling akan dirinya sendiri dan kehidupan masa lalunya mengakibatkan ia mengalami konflik batin dengan dirinya sendiri yang disebabkan oleh rasa takut kalau suatu ketika akan ada orang yang mengetahui siapa dirinya di masa lalu. Ia berpikir bahwa kehidupan yang telah ia jalani selama ini telah membaik dan ia tidak ingin kehidupan yang telah ia jalani dengan suaminya selama beberapa tahun hancur karena kisah masa lalunya. Oleh sebab itu konflik batin yang dialami oleh tokoh Ling Ling disebabkan karena pertentangan antara harapan-harapan.

b. Membenci Diri Sendiri

Membenci diri sendiri adalah faktor yang menyebabkan terjadinya konflik batin pada tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye. Tokoh Ling Ling mengalami konflik batin karena ia membenci dirinya sendiri. Pekerjaan di masa lalu menyebabkan tokoh Ling Ling membenci dirinya. Faktor internal yang menjadi penyebab terjadinya konflik batin pada tokoh Ling Ling yaitu adanya rasa benci tokoh Ling Ling terhadap dirinya sendiri.Rasa benci terhadap diri sendiri tersebut muncul atas kekecewaan dan rasa penyesalan yang dipengaruhi oleh aspek Id.

Tokoh Ling Ling membenci dirinya sendiri terlihat pada penyataan pada novel Rindu karya Tere Liye (2014:309). Penyataan tersebut menjelaskan bahwa tokoh Ling Ling membenci dirinya sendiri karena timbulnya rasa kekecewaan dan penyesalan kenapa ia mau melakukan dan pernah menjalani pekerjaan sebagai seorang cabo. Membenci diri sendiri menyebabkan tokoh Ling Ling mengalami konflik batin dengan dirinya sendiri.

2. Penyebab Konflik Batin Tokoh Ling Ling dalam Novel Rindu Karya Tere Liye.

Penyebab yang menyebabkan tokoh Ling Ling mengalami konflik batin dalam novel Rindu karya Tere Liye adalah sebagai berikut.

a. Pertentangan Antara Dua Keinginan

Konflik disebabkan oleh adanya pertentangan antara dua keinginan yang saling bertentangan yang terjadi oleh tokoh dalam sebuah cerita. Penyebab konflik batin yang terjadi pada tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye karena adanya pertentangan antara dua keinginan. Pertentangan antara dua keinginan yang dialami oleh tokoh Ling Ling adalah keinginan pertama tokoh Ling Ling ingin sekali melontarkan pertanyaan terbesar dalam hidupnya kepada seorang ahli agama yang bernama Gurutta namun, keinginan itu tidak terjadi karena adanya keinginan yang timbul dalam hati tokoh Ling Ling bahwa ia belum berani dan belum siap untuk melontarkan pertanyaan tersebut kepada Gurutta.

Selanjutnya, pertentangan antara dua keinginan yang terjadi pada tokoh Ling adalah pertama, keinginan tokoh Ling Ling pada saat ia dan suaminya sedang berada dalam sebuah kantin kapal yang mereka bersama-sama dengan penumpang lainnya. Pada saat itu tokoh Ling ling merasa sangat tidak nyaman dan ia berpikir bahwa setiap orang sedang memperhatikannya. Jika menurutkan keinginan hatinya Ling ling ingin sekali meninggalkan kantin dan kembali ke kabin mereka namun, ia harus tetap bersama-sama dengan suaminya untuk tetap berada di kantin untuk makan. Adanya pertentangan antara dua pilihan tersebut menyebabkan tokoh Ling Ling mengalami konflik batin dalam dirinya sendiri.

b. Pertentangan antara dua pilihan

Konflik terjadi karena adanya pertentangan antara dua pilihan yang terjadi pada tokoh Ling Ling yang pertama adalah Ling Ling harus tetap berpura-pura tersenyum di depan murid-murid mengajinya dan kemudian terlihat melamun ketika murid-murid mengajinya lalai memperhatikan Ling Ling. Adanya dua pilihan yang harus dilakukan tokoh Ling Ling pada saat mengajar mengaji menyebabkan

(9)

tokoh Ling Ling mengalami konflik batin karena apa yang dilakukan oleh Ling Ling tidak sesuai dengan apa yang ada dalam hatinya.

Pertentangan antara dua pilihan selanjutnya, ketika Ling Ling harus memilih antara tetap berada di dalam kamar pengap dan mati kelaparan atau ia harus memilih untuk mengikuti kemauan ibu-ibu yang berdandan tebal untuk melakukan pekerjaan menjadi cabo atau pelacur di Batavia. Ibu-ibu berdandan tebal itu tidak memaksa tokoh Ling Ling melakukan pekerjaan tersebut namun, mereka memberikan Ling Ling pilihan untuk tetap di kamar pengap itu sampai mati kelaparan atau ikut dengan permainan mereka yaitu bersedia menjadi cabo atau pelacur. Adanya pertentangan antara pilihan menyebabkan tokoh Ling Ling mengalami konflik batin.

c. Pertentangan antara harapan-harapan

Konflik terjadi karena adanya pertentangan antara harapan-harapan yang terjadi pada tokoh Ling Ling yang pertama adalah bahwa tokoh Ling Ling berharap bahwa ia tidak akan pernah menginjakkan kaki di Batavia dan harapan tokoh Ling Ling agar murid-murid mengajinya tidak pernah tahu siapa dirinya dimasa lalu. Namun, apa yang harus ia lakukan suaminya sangat tidak enak untuk menolak ajakan dari salah seorang penumpang yang sama-sama akan melakukan perjalanan bersama mereka.

Selanjutnya, ketika harapan tokoh Ling Ling ingin melarikan diri dari Batavia tempat ia bekerja sebagai pelacur tidak terwujud karena mereka ketahuan oleh para penjaga yang juga bekerja sebagai pengawal di tempat tersebut. Harapan untuk lari malah semakin memperparah keadaan Ling Ling dan Enlai. Ling Ling dikembalikan kekamar pengap sedangkan Enlai dipukuli oleh tukang pukul. Pertentangan antara harapan-harapan menyebabkan tokoh Ling Ling mengalami konflik batin.

d. Pertentangan Antar Masalah

Pertentangan antar masalah yang dialami oleh tokoh Ling Ling adalah penyesalan yang begitu mendalam karena telah melakukan pekerjaan sebagai seorang pelacur menyebabkan tokoh Ling Ling terus dibayangi oleh kisah-kisah masa lalunya yang menyebabkan tokoh Ling Ling banyak mengalami masalah-masalah dalam menjalani kehidupannya. Ia terus saja dibebani oleh bayangan-bayangan pada saat ia sedang melakukan pekerjaan tersebut. Dengan adanya masalah tentang kehidupan masa lalunya menyebabkan tokoh Ling Ling mengalami berbagai konflik batin yang membuat ia hidup merasa tidak nyaman.

3. Aspek yang Mempengaruhi Konflik Batin Tokoh Ling Ling dalam Novel Rindu Karya Tere Liye Aspek yang mempengaruhi terjadinya konflik batin dalam novel Rindu karya Tere Liye adalah sebagai berikut.

a. Aspek Id

Id merupakan energi psikis dan naluri yang menekan manusia agar memenuhi kebutuhan dasar seperti: kebutuhan makanan, seks, menolak rasa sakit dan tidak nyaman, Minderop (2011:21). Ditinjau dari aspek id bahwa tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye adalah seorang wanita yang mau melakukan sesuatu untuk menolak rasa tidak nyamannya terhadap suatu masalah yang dialaminya.

Selanjutnya, aspek id yang terjadi pada tokoh Ling Ling terlihat padakeinginan-keinginan yang ingin ia capai namun tak bisa ia wujudkan. Keinginan-keinginan yang hendak tokoh Ling Ling ungkapkan tidak bisa ia penuhi karena adanya tuntutan aspek id yang menyebabkan ia mengalami rasa takut, sedih, dan kecewa akan semua masalah yang sedang ia alami. Ketakutan tentang kehidupan masa lalunya menyebabkan Ling Ling hidup dengan terus dibayangi oleh ingatan kejadian di masa lalunya. Kejadian-kejadian di masa lalu menyebabkan tokoh Ling Ling hidup dengan mengalami berbagai konflik batin.

Suatu ketika akhirnya Tokoh Ling Ling mulai memberanikan dirinya untuk melontarkan sebuah pertanyaaan yang sudah lama ingin ia pertanyakan kepada salah seorang ahli agama dalam

(10)

perjalanan haji yang bernama Gurrutta. Saat ia mulai menceritakan semua kejadian-kejadian di masa lalunya yang telah menjadi beban hidupnya selama berpuluh-puluh tahun lamanya ia mengalami konflik batin yang dipengaruhi oleh aspek id. Kesedihan dan rasa haru menyelimuti sebuah ruangan pada saat itu, seakan-akan cerita di masa lalu tokoh Ling Ling berada dekat dengan dirinya. Setetes air mata mulai berjatuhan mengingat kenangan yang begitu buruk yang menghancurkan kehidupannya.

Aspek id mempengaruhi tokoh Ling Ling mengalami rasa malu dan takut. Rasa malu dan takut bercampur saat tokoh Ling Ling menceritakan kehidupan masa lalunya kepada ahli agama. Namun, ia bisa melupakan segala kisah masa lalunya. Bayangan-bayangan akan kehidupan masa lalunya pada saat ia bekerja sebagai seorang cabo selalu melintas diingatan tokoh Ling Ling. Kejadian yang demikian menyebabkan tokoh Ling Ling mengalami konflik batin dengan dirinya sendiri.

b. Aspek Ego

Aspek ego terletak diantara alam sadar dan alam tak sadar yang bertugas sebagai penengah yang mendamaikan tuntutan pulsi dan larangan superego. Tugas ego memberikan tempat pada fungsi mental utama, misalnya penalaran, penyelesaian masalah, dan pengambilan keputusan. Dengan alasan ini,ego merupakan pimpinan utama dalam kepribadian. Oleh Freud diibaratkan sebagai perdana menteri memiliki tugas harus menyelesaikan segala pekerjaan yang terhubung dengan realitas dan tanggapan terhadap keinginan masyarakat. Tugas ego, termaksud mencari cara memenuhi kebutuhan dan kepuasan. (Minderop, 2010:21-24).

Ditinjau dari aspek ego tokoh Ling Ling merupakan seorang wanita yang tidak bisa mengontrol dirinya sendiri dan ia terkadang tida memikirkan apa yang akan orang pikirkan tentang dirinya. Tokoh Ling Ling hanya ingin melakukan suatu tindakan yang membuat dirinya nyaman tanpa memikirkan apa yang akan terjadi pada orang lain. Seperti yang telah dikemukakan oleh Freud bahwa ego seringkali melakukan tindakan yang membuat seseorang merasa lebih nyaman tanpa memikirkan apa yang akan terjadi pada orang sekitar. Ego terperangkap diantara dua kekuatan yang bertentangan dan dijaga serta patuh pada prinsip realitas dengan mencoba memenuhi kesenangan individu yang dibatasi realitas.

Aspek ego tokoh Ling Ling juga terjadi ketika ia mau nelakukan apapun yang membuat dirinya nyaman tanpa memikirkan apa yang akan dirasakan orang lain. Ketika ia dan beberapa penumpang turun untuk makan di kota Batavia yang dulunya kota tersebut adalah kota di mana tokoh Ling Ling pernah bekerja menjadi seorang pelacur. Pada saat mereka sedang makan di salah satu rumah makan di kota Batavia ada seorang wanita yang menghampiri mereka dan wanita tersebut adalah teman sewaktu ia pernah menjadi cabo. Betapa terkejutnya tokoh Ling Ling pada saat itu, ia seakan melihat hantu masa lalunya. Tanpa berpikir panjang tokoh Ling Ling langsung meninggalkan meja makan dan menyenggol mangkok soto dan tumpah. Semua orang heran dan tak tau apa yang ada dalam pikiran tokoh Ling Ling. Namun, tanpa memikirkan semuanya tokoh Ling Ling sudah bergegas meninggalkan rumah makan tersebut dan kemudian disusul oleh suaminya yang bernama Enlai.

c. Aspek Superego

Superego merupakan sistem kepribadian yang berisi nilai-nilai atau aturan yang bersifat evaluatif (menyangkut baik buruk), (Endaswara 2013:101).Aspek superego yang mempengaruhi tokoh Ling Ling terlihat ketika rasa penyesalan yang timbul karena ia sudah melakukan perbuatan yang sangat hina yaitu bekerja sebagai seorang cabo.Pekerjaan seorang cabo adalah pekerjaan yang sangat tidak berguna sampai kapanpun. Berdasarkan rasa penyesalan yang dialami tokoh Ling Ling menyebabkan ia mengalami konflik batin yang dipengaruhi oleh aspek superego. Di mana tokoh Ling Ling mulai menyadari hal-hal yang baik dan yang buruk yang telah ia lakukan.

Aspek superego juga terlihat ketika ia memutuskan hal yang baik yang dapat mengubah kehidupannya. Ia memutuskan untuk belajar mengenal secara mendalam tentang agama pada saat pindah ke kota Palu. Di sana ia belajar mengaji selama beberapa tahun. Keputusan yang diambil oleh tokoh Ling Ling dipengaruhi oleh aspek superego. Tingginya dorongan aspek superego menyebabkan tokoh Ling Ling mulai menyadari bahwa masa lalunya memang bekas seorang cabo namun, sekarang ia sudah hidup dengan kehidupannya yang baru dengan menjadi istri bagi suaminya Enlai dan menjadi

(11)

guru mengaji. Setiap orang pasti memiliki kisah masa lalu yang buruk tapi masa lalu yang demikian tidak seharusnya membuat dirinya terpuruk.

Setelah menyadari semaunya tokoh Ling Ling mulai menjalani kehidupannya dengan sebagai mana mestinya. Sekarang tokoh Ling Ling tak perlu takut dan ia pun mulai bergaul dengan orang-orang yang ada disekitarnya. Dorongan aspek superego mempengaruhi tokoh Ling Ling, sehingga tokoh Ling Ling memutuskan untuk pergi berjalan-jalan dengan suaminya. Tokoh Ling Ling ingin melakukan refresing karena ia telah merasa lega. Nasehat-nasehat daeri Gurutta membuat tokoh Ling Ling merasa tenang dan nyaman.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian terhadap konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye dapat disimpulkan:

1. Konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye adalah kecemasan dengan dirinya sendiri dan kehidupan masa depannya dan membenci diri sendiri. 2. Penyebab konflik batin dalam novel Rindu karya Tere Liye adalah petentangan antara

dua keinginan, pertentangan antara dua pilihan, pertentangan antara harapan-harapan, dan pertentangan antar masalah-masalah.

3. Aspek yang mempengaruhi konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye adalah aspek id, ego dan superego. Jika dilihat dari aspek id tokoh Ling Ling hanya mampu memunculkan keinginan tetapi tidak mampu memuaskan keinginan tersebut sehingga menyebabkan tokoh Ling Ling mengalami konflik batin. Aspek egomendasari tokoh Ling Ling memiliki watak yang keras dan ia hanya ingin membuat dirinya tenang tanpa memperdulikan perasaan orang lain. Tokoh Ling Ling memuaskan keinginannya tersebut dari alam bawa sadar ke alam sadar dan bertemu dengan kenyataan. Aspek superegomendasari tokoh Ling Ling dalam mengambil suatu tindakan atau keputusan dengan cara mempertimbangkan baik dan buruk suatu tindakan dan aspek superego mendorong tokoh Ling Ling dalam nengambil suatu tindakan yang berdampak baik bagi kelanjutan kehidupannya.Secara garis besar aspek yang paling dominan dan menonjol yang mempengaruhi terjadinya konflik batin tokoh Ling Ling dalam novel Rindu karya Tere Liye adalah aspek id dan aspek ego.

KEPUSTAKAAN

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Semi, M. Atar. 2008. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa Raya.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Tidak semua pasien PPOK akan mengalami pulmonary heart disease, karena banyak usaha pengobatan yang dilakukan untuk mempertahankan kadar oksigen darah arteri mendekati normal

The Microteaching should master the material well so that they could ask good questions related to the material, the Microteaching students have to ask feedback

Salah satu solusi yang diberikan adalah dengan membuat suatu sistem yang efektif dan efisien untuk monitoring atau mendeteksi kecepatan angin yang mampu

rancangan peraturan yang disusun Dinas Perikanan Kota Semarang 2019 Sub Bag Umpeg Sub Bag Umpeg 2019 Hard & Soft (file_pdf) selama masih berlaku website. 9.3

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penghambatan ekstrak kulit buah durian terhadap bakteri Escherhicia coli dan bakteri Staphylococcus aureus, untuk mengetahui

SWOT analysis of PCU involves the evaluation of Petra Christian University's (PCU's) strengths, weaknesses, opportunities and threats and for example will evaluate Department of

Jika salah satu himpunan bukan merupakan sub himpunan yang lain dimana tidak ada anggota himpunan B yang menjadi anggota himpunan A atau sebaliknya, sehingga irisannya

Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Organoleptik Panelis terhadap Rasa Biskuit yang Dimodifikasi dengan Tepung Umbi