PERANAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERBENTUK KOMIK TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA
PRAKTIKUM UJI URIN
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Dieni Hanifa Robihatul Aisy 1005325
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
“PERANAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERBENTUK KOMIK TERHADAP
KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA PRAKTIKUM UJI URIN”
Oleh
DIENI HANIFA ROBIHATUL AISY 1005325
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© DIENI HANIFA ROBIHATUL AISY UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
Hak cipta dilindungi undang-undang
DIENI HANIFA ROBIHATUL AISY
PERANAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERBENTUK KOMIK TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA
PRAKTIKUM UJI URIN
disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing 1
Dr. Mimin Nurjhani K, M.Pd NIP. 196509291991012001
Pembimbing 2
Drs. Andrian Rustaman, M.Ed. Sc NIP. 195002011984011001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PERANAN
PENUNTUN PRAKTIKUM BERBENTUK KOMIK TERHADAP
KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA PRAKTIKUM UJI
URIN” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Oktober 2014 Yang membuat pernyataan
v
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR GRAFIK ... ix
DAFTAR LAMPIRAN... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Pertanyaan Penelitian ... 4
D. Batasan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Praktikum dalam Pembelajaran Biologi ... 7
B. Keterampilan Proses Sains ... 9
1. Pengertian Keterampilan Proses Sains ... 9
2. Indikator Keterampilan Proses Sains ... 10
3. Pengukuran Keterampilan Proses Sains ... 11
C. Penuntun Kegiatan Praktikum ... 13
D. Komik Sebagai Penuntun Praktikum ... 15
E. Sub Konsep Sistem Ekskresi dan Uji Urin ... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23
vi
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 23
C. Definisi Operasional ... 24
D. Instrumen Penelitian ... 24
E. Uji Coba Instrumen ... 27
F. Teknik Pengumpulan Data ... 30
G. Teknik Pengolahan Data ... 30
H. Prosedur Penelitian ... 32
I. Diagram Alur Penelitian ... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35
A. Hasil Keterampilan Proses Sains Siswa ... 35
1. Keterampilan Proses Sains Menggunakan Alat dan Bahan ... 37
2. Keterampilan Proses Sains Mengamati ... 43
3. Keterampilan Proses Sains Melaksanakan Percobaan ... 45
4. Keterampilan Proses Sains Berkomunikasi ... 45
5. Keterampilan Proses Sains Menafsirkan/Interpretasi ... 50
B. Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik ... .52
C. Tanggapan Guru Terhadap Penggunaan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik ... 59
D. Kendala Ketika Menggunakan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik ... 60
E. Pembahasan ... 62
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 78
A. Kesimpulan... 78
B. Rekomendasi ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 80
vii
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel
2.1. Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya ... 10
2.2. Karakteristik Pokok Uji Keterampilan Proses... 12
2.3. Kompetensi Materi Sistem Ekskresi ... 19
3.1. Indikator Keterampilan Proses Sains yang diamati ... 25
3.2. Kisi-kisi Angket Tanggapan Siswa ... 26
3.3. Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara Guru ... 27
3.4. Interpretasi Kemunculan Keterampilan Proses Sains Siswa ... 31
3.5. Skor Pernyataan Angket... 31
4.1. Skor Keterampilan Proses Sains Siswa... 36
4.2. Ketercapaian Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Aspek Melaksanakan Percobaan ... 45
4.3. Tujuan dan Kesimpulan Pada Laporan Praktikum Siswa ... 51
4.4. Persentase Hasil Angket Pada Aspek Isi Penuntun Praktikum Berbentuk Komik ... 52
4.5. Persentase Hasil Angket Pada Aspek Ketertarikan Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Berbentuk Komik ... 55
4.6. Persentase Hasil Angket Pada Aspek Pandangan Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Berbentuk Komik ... 57
4.7. Hasil Wawancara Mengenai Penuntun Praktikum Berbentuk Komik ... 59
4.8. Alasan Tidak Terdapat Kendala Pada Penggunaan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik ... 60
viii
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
ix
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1. Contoh Penuntun Praktikum Berbentuk Komik ... 18
3.1. Alur Penelitian ... 34
4.1. Contoh Data Hasil Pengamatan (Lengkap) ... 47
4.2. Contoh Data Hasil Pengamatan (Kurang Lengkap) ... 47
4.3. Contoh Pembahasan ... 48
4.4. Contoh Pembahasan ... 49
4.5. Diagram Persentase Keterampilan Proses Sains Siswa ... 64
4.6. Instruksi menggunakan alat yang berbeda untuk bahan yang berbeda ... 64
4.7. Langkah kerja memberikan label pada tiap uji ... 66
4.8. Cara memegang dan menggunakan pipet ... 67
4.9. Langkah kerja meneteskan reagen dan bahan pada tiap uji ... 67
4.10. Cara meneteskan/menuangkan bahan ... 68
4.11. Cara melihat skala pada gelas ukur ... 69
4.12. Cara memanaskan larutan dalam tabung reaksi ... 69
4.13. Petunjuk untuk mengamati indikator menggunakan kertas putih sebagai latar belakang ... 70
4.14. Cara membaui amonia ... 71
4.15. Panduan pengamatan pada uji glukosa dan uji albumin ... 72
4.16. Diagram Persentase Hasil Angket Siswa Mengenai Penggunaan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik ... 74
x
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK
Grafik
4.1. Ketercapaian Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Aspek Menggunakan Alat dan Bahan ... 37 4.2. Ketercapaian Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Aspek Mengamati ... 43 4.3. Ketercapaian Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Aspek Berkomunikasi . 46 4.4. Ketercapaian Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Aspek Menafsirkan/
xi
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
A. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ... 85
B. INSTRUMEN PENELITIAN 1. Penuntun Praktikum Berbentuk Komik ... 89
2. Angket ... 101
3. Rubrik Observasi KPS Siswa ... 103
4. Hasil Uji Coba Instrumen ... 105
C. HASIL OBSERVASI DAN ANGKET 1. Rekapitulasi Kemunculan Indikator KPS Per Butir ... 107
2. Hasil Angket Penilaian Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Berbentuk Komik ... 109
3. Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa ... 112
4. Contoh Rangkuman Langkah Kerja... 114
D. DOKUMENTASI DAN ADMINISTRASI PENELITIAN ... 116
iii
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“PERANAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERBENTUK KOMIK
TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA
PRAKTIKUM UJI URIN”
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan penuntun praktikum berbentuk komik bagi penguasaan keterampilan proses sains siswa serta mengetahui ketercapaian indikator keterampilan proses sains siswa ketika melaksanakan praktikum uji urin. Metode yang digunakan yaitu metode pre-eksperimen. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 7 Bandung yang berjumlah 32 orang. Data dijaring menggunakan lembar observasi yang dilengkapi rubrik keterampilan proses sains siswa, angket, dan wawancara pada guru Biologi. Angket diberikan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai isi penuntun praktikum berbentuk komik, ketertarikan dan pandangan siswa terhadap penuntun praktikum berbentuk komik, serta kendala yang dialami ketika menggunakan penuntun praktikum berbentuk komik. Keterampilan proses sains yang diamati diantaranya keterampilan mengamati, menggunakan alat dan bahan, melaksanakan prosedur praktikum dengan benar, menginterpretasi, dan berkomunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penuntun praktikum berbentuk komik dapat membantu dan memandu siswa untuk melaksanakan praktikum secara mandiri di sekolah. Rata-rata nilai keterampilan proses sains yang diperoleh siswa yaitu 83 dengan interpretasi baik. Siswa dan guru memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan penuntun praktikum berbentuk komik pada praktikum uji urin di sekolah. Dari 32 siswa, terdapat 6 orang siswa yang mengalami kendala ketika menggunakan penuntun praktikum berbentuk komik sementara 26 orang siswa tidak mengalami kendala karena penuntun praktikum berbentuk komik mudah dipahami, menyenangkan, dan gambar langkah kerjanya jelas sehingga membantu dalam pelaksanaan praktikum. Penuntun praktikum berbentuk komik dapat dijadikan sebagai alternatif modul pembelajaran praktikum biologi.
iv
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
1
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biologi merupakan salah satu mata pelajaran di dalam sains yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan praktikum. Ditinjau dari objek belajar, aktivitas praktikum dapat dipisahkan menjadi tiga kelompok besar: 1) untuk membantu siswa mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mengenai fenomena alam, 2) belajar mengenai cara menggunakan alat-alat laboratorium atau mengikuti prosedur standar praktikum, dan 3) mengembangkan pemahaman pendekatan inkuiri sains (Millar, 2009).
Kegiatan praktikum merupakan suatu sarana yang dapat digunakan untuk melatih siswa dalam melakukan keterampilan kerja laboratorium. Siswa harus memiliki beberapa keterampilan dasar seperti melakukan pengamatan, mengelompokkan data, membuat hipotesis, mampu menggunakan alat dan bahan, menganalisis data, menarik kesimpulan, serta mengomunikasikan hasil pengamatannya. Keterampilan-keterampilan tersebut perlu dilatihkan dalam kegiatan praktikum agar siswa mahir dan mampu mempelajari sains dengan baik. Romlah dan Adisendjaja (2009) menyatakan bahwa melalui kegiatan praktikum, siswa dilatih mengembangkan keterampilan proses yang menjadi dasar kemampuan melaksanakan penelitian sebenarnya.
2
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Saat ini, kegiatan praktikum siswa di sekolah biasanya menggunakan bantuan petunjuk kegiatan praktikum atau dikenal dengan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang dapat membantu siswa dalam melakukan langkah-langkah praktikum. Petunjuk kegiatan praktikum umumnya berisi judul praktikum, tujuan, alat dan bahan yang digunakan, langkah-langkah praktikum, serta pertanyaan pengarah bagi siswa. Adanya petunjuk kegiatan praktikum ini dapat membantu siswa maupun guru ketika melaksanakan praktikum. Maknun et al (2012) menyatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan pendidikan terhadap kegiatan laboratorium yang semakin meningkat baik jumlah maupun mutunya, maka peranan laboratorium sains (biologi) baik dalam bentuk rujukan kegiatan lab sains maupun bentuk lainnya perlu dikembangkan dan ditingkatkan.
Dalam pelaksanaan praktikum di sekolah, meskipun sudah tersedia petunjuk praktikum, umumnya siswa tidak akan langsung memahami petunjuk praktikum yang diberikan. Guru biasanya masih memberikan penjelasan mengenai langkah kerja yang harus dilakukan siswa. Walaupun penjelasan guru tentang langkah kerja biasanya memakan waktu cukup lama, hal ini dinilai penting untuk dilakukan namun perlu dicari cara yang lebih efisien (Widodo, 2006).
Penuntun kegiatan laboratorium atau biasa disebut dengan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang saat ini digunakan di sekolah biasanya hanya berisi teks saja tanpa adanya gambar. Padahal, paduan antara gambar dan teks lebih efektif digunakan daripada teks atau gambar saja (Munir, 2012 dalam Alhajjah, 2013). Gambar dapat membantu siswa untuk mengetahui bagaimana prosedur penggunaan suatu alat atau bagaimana cara melakukan suatu langkah yang diinstruksikan (Carney dan Levin, 2002). Oleh karena itu, perlu adanya penggabungan antara teks dan gambar dalam petunjuk kerja agar siswa dapat lebih mengerti dan mudah memvisualisasikan langkah praktikum yang harus dilakukan.
3
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
komik menyajikan peristiwa dan latar belakang secara jelas, dinamis, dan hidup, serta menekankan kepada unsur gambar yang bercerita (LPMP, 2011). Selain itu, komik mempunyai sifat yang sederhana, jelas, mudah, dan bersifat personal (Rohani, 1997). Komik edukasi dapat berguna untuk mengajarkan sains dan merupakan sarana yang baik untuk menyampaikan konsep tentang sains dalam cara yang menarik (Tatalovic, 2009). Oleh karena itu, komik dipilih sebagai format dalam petunjuk pelaksanaan praktikum.
Dalam penelitian ini, peneliti berupaya untuk mengembangkan penuntun kegiatan praktikum berbentuk komik yang berisi petunjuk langkah-langkah melaksanakan praktikum yang berupa gambar dan balon kata percakapan yang di kombinasi dalam satu kesatuan yang utuh. Penuntun praktikum berbentuk komik ini dapat memberikan gambaran nyata bagi siswa tentang praktikum yang akan dilaksanakan, khususnya bagi siswa yang masih berlatih dalam melaksanakan praktikum. Adanya penuntun praktikum berbentuk komik ini diharapkan dapat membantu siswa memahami prosedur praktikum dan berperan terhadap keterampilan proses sains siswa. Materi yang dipilih dalam pengembangan penuntun praktikum berbentuk komik ini yaitu kegiatan praktikum uji urin.
4
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
pada penelitian ini adalah “Bagaimana peran penuntun praktikum berbentuk
komik terhadap keterampilan proses sains siswa SMA pada praktikum uji urin?”
C. Pertanyaan Penelitian
Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah, penulis menjabarkan rumusan masalah ke dalam pertanyaan penelitian sebagai pertanyaan khusus dalam pelaksanaan penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana ketercapaian indikator keterampilan proses sains siswa saat menggunakan penuntun praktikum berbentuk komik?
2. Bagaimana tanggapan siswa dan guru terhadap penggunaan penuntun praktikum berbentuk komik dalam kegiatan praktikum di sekolah? 3. Apa saja kendala yang dialami oleh siswa dan guru dalam melakukan
praktikum menggunakan penuntun praktikum berbentuk komik di sekolah?
D. Batasan Masalah
Pembatasan masalah ini dimaksudkan agar penulis lebih terfokus dan spesifik dalam melaksanakan penelitian ini. Beberapa pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Keterampilan proses sains menurut Rustaman (2007) berdasarkan Wyne Harlen (1992) dengan modifikasi hasil penelitian, meliputi: (1) keterampilan observasi, (2) mengelompokkan, (3) menafsirkan/ interpretasi, (4) meramalkan, (5) mengajukan pertanyaan, (6) berhipotesis, (7) merencanakan percobaan, (8) menggunakan alat/bahan, (9) menerapkan konsep, (10) berkomunikasi, dan (11) melaksanakan percobaan/eksperimentasi.
5
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan alat dan bahan, berkomunikasi, dan melaksanakan percobaan. Keterampilan tersebut ditinjau dari hasil observasi kinerja siswa saat melakukan praktikum uji urin.
2. Terdapat beberapa uji yang dilakukan untuk menguji zat yang terkandung dalam urin. Diantaranya yaitu uji untuk mengetahui kandungan glukosa, albumin, xanthoprotein, klorida, urea, dan bau amonia dalam urin.
Adapun dalam penelitian ini, uji urin yang dilakukan yaitu uji glukosa, uji protein, uji klorida, dan uji amonia.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis peranan penuntun praktikum berbentuk komik terhadap keterampilan proses sains siswa pada praktikum uji urin.
2. Mengetahui ketercapaian indikator keterampilan proses sains siswa dari kinerja siswa saat kegiatan praktikum.
3. Mengetahui respon siswa dan guru terhadap penggunaan penuntun praktikum berbentuk komik di sekolah.
4. Mengembangkan penuntun praktikum berbentuk komik yang dapat dijadikan alternatif modul pembelajaran praktikum biologi.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak diantaranya:
1. Bagi guru
6
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat memberikan panduan bagi siswa untuk melakukan praktikum secara mandiri.
2. Bagi siswa
Secara tidak langsung, penelitian ini juga dapat memberikan manfaat bagi siswa yaitu dengan adanya penuntun praktikum berbentuk komik dapat meningkatkan motivasi siswa dan melatihkan keterampilan proses siswa dalam pembelajaran biologi.
3. Bagi peneliti lain
23
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode pre-eksperimental, yaitu paradigma penelitian dimana terdapat suatu kelompok yang diberi perlakuan yang diasumsikan dapat menyebabkan perubahan, selanjutnya diobservasi hasilnya (Sugiyono, 2002). Siswa diberikan perlakuan berupa penggunaan penuntun praktikum berbentuk komik dan tidak ada kelas kontrol sebagai pembanding. Kondisi yang ingin diteliti dalam penelitian ini yaitu penguasaan keterampilan proses sains siswa dalam keterampilan mengamati, menggunakan alat/bahan, melaksanakan prosedur praktikum dengan benar, menginterpretasi, dan berkomunikasi ketika menggunakan penuntun praktikum berbentuk komik dalam kegiatan praktikum.
Desain penelitian menggunakan tipe one shot case study (Sugiyono, 2002).
X O
Keterangan:
X = perlakuan yang diberikan
O = observasi keterampilan proses sains siswa
B. Lokasi dan Sampel Penelitian
24
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini digunakan beberapa istilah, untuk menghindari adanya kesalahan dalam penafsiran istilah maka perlu adanya penjabaran mengenai istilah tersebut.
1. Penuntun kegiatan praktikum berbentuk komik berisi judul, tujuan, alat dan bahan, langkah kerja praktikum, tabel untuk menuliskan hasil pengamatan, serta pertanyaan pengarah yang dibuat dalam bentuk komik. Terdapat gambar serta alur cerita yang memberikan panduan bagi siswa untuk melakukan praktikum. Selain itu, terdapat pula prosedur penggunaan beberapa alat laboratorium. Penuntun praktikum ini disesuaikan dengan tingkat perkembangan berfikir siswa SMA, baik dari segi cerita ataupun tampilannya. Penuntun praktikum yang digunakan merupakan penuntun praktikum untuk melaksanakan praktikum uji urin yang meliputi uji kandungan glukosa, uji albumin, uji klorida, dan uji amonia.
2. Keterampilan proses sains merupakan skor dari observasi kinerja berdasarkan indikator keterampilan mengamati, menggunakan alat/bahan, melaksanakan prosedur praktikum dengan benar, menginterpretasi, dan berkomunikasi. Penguasaan keterampilan proses sains siswa dijaring menggunakan rubrik observasi kinerja secara individu. Penilaian dilakukan oleh beberapa orang observer (mahasiswa jurusan pendidikan biologi) yang sudah diberikan penjelasan terlebih dahulu dan penyamaan persepsi mengenai kriteria rubrik observasi.
D. Instrumen Penelitian 1. Lembar Observasi
25
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa menunjukkan apa yang dapat mereka lakukan (Wulan, 2010). Lembar observasi berupa rubrik rating scale. Skor yang digunakan untuk penilaian rubrik yaitu skala 1-3. Adapun indikator keterampilan proses yang diamati disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.1. Indikator Keterampilan Proses Sains yang diamati
Keterampilan Indikator terpilih
Menggunakan alat dan bahan
Memakai alat dan bahan
a. Memberi label pada tabung reaksi b. Cara menggunakan pipet
Meneteskan reagen dan bahan
c. Menggunakan alat (pipet/gelas ukur) yang berbeda untuk bahan berbeda
d. Cara meneteskan/menuangkan bahan e. Cara melihat skala pada gelas ukur f. Cara memanaskan tabung reaksi
Mengamati
Menggunakan sebanyak mungkin indera a. Mengamati indikator pada setiap uji b. Membaui amonia pada uji amonia
Mengumpulkan fakta yang relevan dan memadai a. Informasi yang dikumpulkan sesuai fakta Melaksanakan
percobaan
Melaksanakan percobaan sesuai prosedur
a. Kesesuaian urutan langkah kerja dengan petunjuk praktikum
Berkomunikasi
Memberikan data empiris hasil pengamatan dengan tabel a. Menuliskan hasil pengamatan dalam tabel
Menjelaskan hasil percobaan/penelitian
a. Membuat pembahasan/uraian dari tabel hasil pengamatan b. Melakukan diskusi dengan teman kelompok dan terlibat
aktif dalam pembuatan laporan
Menafsirkan
Menghubung-hubungkan hasil pengamatan
a. Mencocokkan hasil pengamatan dengan pedoman penafsiran
Menyimpulkan
a. Membuat kesimpulan hasil praktikum
26
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Angket
Angket digunakan untuk menjaring tanggapan siswa terhadap penuntun praktikum berbentuk komik dan penggunaannya dalam kegiatan praktikum uji urin. Angket terdiri dari 19 pertanyaan berbentuk skala likert yang telah dimodifikasi dengan empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kelompok yang netral atau tidak menunjukkan pendirian tertentu sehingga diberikan alternatif pilihan dalam jumlah yang genap (Nasution, 2003).
Di dalam angket terdapat satu pertanyaan pilihan beralasan mengenai kendala menggunakan penuntun praktikum berbentuk komik. Angket diolah dengan memberi skor pada masing-masing pernyataan. Pemberian skor untuk pernyataan positif yaitu skor 4 untuk jawaban sangat setuju, skor 3 untuk jawaban setuju, skor 2 untuk tidak setuju, dan skor 1 untuk sangat tidak setuju. Seluruh pernyataan dalam angket ini bernilai positif. Kisi-kisi pernyataan dalam angket yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.2. Kisi-kisi Angket Tanggapan Siswa
No. Indikator Nomor Jumlah
1. Isi penuntun praktikum berbentuk komik 9
- Kejelasan dan kesesuaian gambar dengan situasi nyata pada kegiatan praktikum
1, 2, 3 - Keterbacaan tulisan pada balon kata 4 - Kejelasan kalimat dan alur cerita 5, 7 - Kesesuaian warna dalam komik dengan warna
asli alat dan bahan praktikum
6
- Tampilan dan ukuran komik 8, 9
2. Ketertarikan siswa terhadap penuntun praktikum berbentuk komik
4 - Minat siswa terhadap komik (secara umum) 10
- Minat siswa terhadap penuntun praktikum berbentuk komik
12 - Penggunaan penuntun praktikum berbentuk
komik dalam pembelajaran di kelas
27
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Indikator Nomor Jumlah
3. Pandangan siswa terhadap penuntun praktikum berbentuk komik
6 - Penggunaan penuntun praktikum dapat
memudahkan praktikum
14, 15, 16 - Penuntun praktikum dapat membantu siswa
menghubungkan hasil praktikum dengan materi
17, 18 - Ketertarikan siswa untuk menggunakan
penuntun praktikum berbentuk komik
19 4 Kendala menggunakan penuntun praktikum
berbentuk komik
20 1
Jumlah Pernyataan 20
3. Pedoman Wawancara
Dalam penelitian ini, digunakan pedoman wawancara yang berisi sejumlah pertanyaan untuk mengetahui pendapat guru biologi mengenai penerapan penuntun praktikum berbentuk komik dalam kegiatan praktikum di sekolah. Untuk kisi-kisi pertanyaan yang terdapat dalam pedoman wawancara disajikan dalam tabel 3.3:
Tabel 3.3. Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara Guru
No. Aspek Jumlah
pertanyaan 1. Respon siswa terhadap kegiatan praktikum (sebelum dan
ketika menggunakan penuntun praktikum berbentuk komik) 2 2. Pendapat guru mengenai tampilan dan isi penuntun
praktikum berbentuk komik 1
3. Kelayakan penggunaan penuntun praktikum berbentuk
komik dalam kegiatan praktikum di sekolah 1 4. Masukan dan saran untuk pengembangan penuntun
praktikum berbentuk komik 1
Jumlah 5
E. Uji Coba Instrumen
28
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji coba instrumen berupa lembar observasi dan angket dilakukan pada sekelompok kecil siswa yang dianggap mewakili keseluruhan siswa. Uji coba dilakukan pada tujuh orang siswa SMA kelas XI yang kemampuan kognitifnya beragam, yaitu tinggi, sedang, dan kurang, dilihat dari nilai harian selama pembelajaran biologi. Siswa-siswa ini diberikan penuntun praktikum berbentuk komik satu hari sebelum melakukan kegiatan uji coba praktikum. Ketika mereka melakukan praktikum, observer mengisi lembar observasi dan setelah selesai praktikum, siswa diminta mengisi angket.
Pengujian validitas instrumen yaitu dengan melakukan judgment oleh dosen ahli. Hasil judgment menyatakan bahwa instrumen yang digunakan sudah cukup valid karena terdapat kesesuaian antara bahan yang diujikan dengan kemampuan dan pengetahuan orang yang diuji. Untuk poin pada lembar observasi disesuaikan dengan kemampuan yang tercantum di dalam penuntun praktikum berbentuk komik. Berdasarkan masukan dari dosen yang melakukan judgment, terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki dalam penyusunan instrumen, yaitu:
1. Untuk pernyataan pada angket, lebih baik seluruhnya dibuat dalam bentuk pernyataan positif sehingga memudahkan dalam pengolahan data. 2. Kalimat pada rubrik dibuat lebih spesifik agar tidak membingungkan
observer.
3. Ada beberapa butir pernyataan pada angket yang overlap dengan pernyataan yang lain sehingga harus ada butir pernyataan yang dibuang. Ketika uji coba, pedoman observasi kinerja yang digunakan yaitu berbentuk daftar cek. Setelah direvisi, maka lembar observasi yang digunakan yaitu rubrik dengan skor rating scale. Hal ini dimaksudkan agar penilaian pada siswa menjadi lebih rinci.
29
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Korelasi dihitung menggunakan rumus dari Purwanto (2009):
= � −
� 2 − 2 � 2− 2
Keterangan:
X= skor butir belahan ganjil Y= skor butir belahan genap N= jumlah responden
Koefisien reliabilitas yang diperoleh merupakan koefisien reliabilitas setengah tes dan harus diubah menjadi koefisien reliabilitas penuh menggunakan rumus dari Purwanto (2009):
11 =
2. 1 2 1 2
1 + 1 2 1 2
Keterangan :
r11 = koefisien reliabilitas penuh tes r ½ ½ = koefisien reliabilitas setengah tes
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas yang dilakukan (terlampir), diperoleh bahwa koefisien reliabilitas pedoman observasi keterampilan proses sains yaitu 0,79 dan untuk angket memiliki koefisien reliabilitas 0,92. Koefisien reliabilitas yang mendekati angka 1,0 merupakan indeks reliabilitas tinggi. Dengan kata lain, alat penilaian tersebut memiliki tingkat keajegan atau ketetapan (Sudjana, 2009).
30
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan diambil menggunakan tiga buah instrumen yaitu lembar observasi kinerja praktikum siswa, angket, dan pertanyaan wawancara untuk guru. Lembar observasi diisi oleh observer ketika siswa sedang melaksanakan praktikum uji urin. Satu orang observer mengamati kinerja satu kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa. Angket diisi oleh siswa setelah selesai melaksanakan praktikum. Wawancara dilakukan kepada guru biologi untuk mengetahui pendapatnya mengenai penggunaan penuntun praktikum berbentuk komik dalam pembelajaran.
G. Teknik Pengolahan Data
Terdapat tiga jenis data yang didapatkan, yaitu hasil observasi kinerja siswa saat kegiatan praktikum, angket siswa, dan hasil wawancara guru.
1. Analisis lembar observasi
Data yang diperoleh dari hasil observasi penilaian kinerja siswa dihitung kemudian dibuat dalam bentuk tabulasi per poin indikator yang di observasi. Setelah itu, dari data ini dibuat pula persentasenya sehingga akan terlihat berapa persen kemunculan indikator pada tiap-tiap keterampilan proses sains berdasarkan penuntun praktikum yang telah diberikan. Hasil dari observasi ini dideskripsikan berdasarkan hasil perhitungan persentase pada setiap aspek dari masing-masing indikator. Skor yang diperoleh tiap siswa dipresentasekan dan di interpretasi berdasarkan rumus:
X = � � ℎ
� 100%
Keterangan:
X = persentase munculnya aspek keterampilan kemampuan siswa selama pembelajaran.
31
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4. Interpretasi Kemunculan Keterampilan Proses Sains Siswa Persentase kemunculan Kriteria
86%-100% Sangat baik
76%-85% Baik
60%-75% Cukup
55%-59% Kurang
<54% Kurang sekali
(Purwanto, 2012)
2. Analisis Angket
Angket yang diberikan pada siswa berupa skala likert yang telah dimodifikasi dengan empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Pemberian skor untuk pernyataan pada angket disajikan dalam tabel 3.5.
Tabel 3.5. Skor Pernyataan Angket
Pilihan jawaban Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Di adaptasi dari skor untuk pernyataan positif pada angket oleh Sudjana (2009)
Hasil angket dibuat dalam bentuk tabulasi dan dihitung persentasenya tiap butir pernyataan menggunakan rumus yang di adaptasi dari cara perhitungan persentase menurut Purwanto (2009):
X = �ℎ � � � ℎ � ��
�ℎ ℎ � 100%
Keterangan:
32
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Analisis Hasil Wawancara
Hasil wawancara yang diperoleh dari narasumber, dalam penelitian ini yaitu guru mata pelajaran biologi, akan dituliskan secara lengkap dan diuraikan tiap nomor pertanyaan.
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tiga tahap pelaksanaan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan. Berikut merupakan penjelasan dari ketiga tahapan tersebut:
a) Tahap persiapan
1. Studi pustaka mengenai penuntun praktikum, komik, keterampilan proses sains, dan praktikum uji urin.
2. Mengembangkan penuntun praktikum berbentuk komik. Komik yang digunakan dalam penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti, mulai dari cerita, gambar, dan pewarnaan sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.
3. Menyusun instrumen penelitian berupa rubrik observasi keterampilan proses sains, angket, dan pedoman wawancara.
4. Judgment instrumen oleh dosen ahli. Ada beberapa masukan yang diberikan dosen terkait penuntun praktikum berbentuk komik dan instrumen penelitian yang akan digunakan, yaitu (a) warna pada komik sebisa mungkin disesuaikan dengan kondisi asli, misalnya pada pewarnaan rambut tokoh sebaiknya warna hitam, (b) ukuran tulisan pada komik sebaiknya diperbesar, (c) seluruh pernyataan pada angket sebaiknya dibuat dalam bentuk pernyataan positif, (d) butir pernyataan pada angket yang overlap dengan butir lainnya sebaiknya dibuang.
5. Uji coba instrumen pada subjek uji coba sebanyak 7 orang siswa kelas XI IPA yang kemampuan kognitifnya berbeda. Uji coba ini dilaksanakan pada minggu keempat bulan April 2014.
33
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Melakukan observasi ke sekolah untuk menyepakati jadwal pelaksanaan penelitian dan menentukan kelas yang akan menjadi subjek penelitian.
b) Tahap pelaksanaan
1. Pada pertemuan pertama, siswa mendapatkan materi mengenai sistem ekskresi dan peneliti memperkenalkan penuntun praktikum berbentuk komik pada siswa. Penuntun praktikum berbentuk komik diberikan pada siswa satu minggu sebelum kegiatan praktikum.
2. Siswa diminta membaca komik tersebut dan membuat rangkuman mengenai alat bahan serta langkah kerja yang harus dilakukan berdasarkan apa yang ada di dalam penuntun praktikum berbentuk komik. 3. Satu minggu setelah pemberian penuntun praktikum, siswa
melaksanakan praktikum uji urin secara berkelompok berdasarkan penuntun praktikum yang telah diberikan. Masing-masing siswa dalam kelompok mengerjakan satu uji yang berbeda untuk menghindari adanya siswa yang pasif dalam praktikum.
4. Observer menilai kinerja siswa secara individu saat melakukan praktikum berdasarkan lembar observasi kinerja yang telah dibuat. Aspek yang dinilai pada tiap uji dibuat sama.
5. Siswa diminta mengisi angket setelah kegiatan praktikum.
6. Peneliti melakukan wawancara dengan guru untuk mengetahui pendapatnya terhadap penggunaan penuntun praktikum berbentuk komik di sekolah.
c) Tahap pasca pelaksanaan
34
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu I. Diagram Alur Penelitian
1. Tahap persiapan Studi Pustaka
Observasi ke sekolah dan menyepakati jadwal penelitian
Penyusunan instrumen
Judgment instrumen
2. Tahap pelaksanaan
Penentuan subjek penelitian
Observasi kinerja siswa
3. Tahap pasca-
pelaksanaan Analisis data
Penyusunan laporan hasil penelitian Pengembangan penuntun praktikum berbentuk komik
Memberikan penuntun praktikum berbentuk komik pada siswa
Pelaksanaan praktikum
Pemberian angket dan wawancara
[image:31.595.149.494.151.676.2]Pembahasan dan kesimpulan
78
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penuntun praktikum berbentuk komik dapat membantu dan memandu siswa untuk melakukan praktikum secara mandiri di sekolah. Skor rata-rata Keterampilan Proses Sains siswa yang menggunakan penuntun praktikum berbentuk komik yaitu 83 dengan interpretasi baik. Keterampilan proses yang diukur mencakup keterampilan menggunakan alat/bahan, mengamati, melakukan percobaan, berkomunikasi, dan menafsirkan/interpretasi.
Penuntun praktikum berbentuk komik mendapatkan tanggapan positif dari siswa dan guru. Sebagian besar siswa berpendapat bahwa gambar, tulisan, kalimat, alur, warna, dan desain komik sudah jelas dan mudah dipahami. Untuk penggunaan penuntun praktikum dalam kegiatan pembelajaran, siswa berpendapat bahwa penuntun praktikum dapat membantu mereka menghubungkan antara praktikum uji urin dengan materi sistem ekskresi. Sebanyak 81% siswa tidak mengalami kendala ketika menggunakan penuntun praktikum berbentuk komik. Ini karena komik mudah dipahami, gambarnya jelas membantu siswa melakukan langkah-langkah praktikum, dan menyenangkan. Oleh karena itu, penuntun praktikum berbentuk komik yang dikembangkan dapat dijadikan alternatif modul pembelajaran praktikum biologi.
B. Rekomendasi
Dalam penelitian ini, tiap kelompok siswa hanya diberikan satu buah komik print out dan soft file komiknya. Hal ini menjadi kendala bagi siswa, yaitu adanya
79
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berbentuk komik sebelum melakukan praktikum, maka siswa harus diberikan waktu khusus untuk membaca komik di kelas dan langsung membuat rangkuman mengenai langkah kerjanya secara individu.
80
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Afields. (2012). Observation of Chemical Changes. [Online]. Diakses dari http://www.studymode.com/essays/Observation-Of-Chemical-Changes-1054986.html.
Aisya, N. S. (2013). Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur dan Fungsi Sel. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Alhajjah, P. S. (2013). Perbandingan Penggunaan LKS Teks, Gambar, dan Video Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Pengetahuan Prosedural. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Ango, M. (2002). Mastery of Science Process Skills and Their Effective Use in the Teaching of Science: An Educology of Science Education in the Nigerian Context. International Journal of Educology. (16) 1. 11-30.
Anitah, S. (2010). Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
Bakharuddin. (2012). Pengembangan Bahan Ajar dan Media Pembelajaran. [Online]. Diakses dari: http://www.bakharuddin.net/2012/06/ pengembangan-bahan-ajar-dan-media.html?m=1.
Campbell, N., Reece, J., Urry, L., Cain, M., Wasserman, S., Minorsky, P., dan Jackson, R. (2010). Biologi Jilid 3 (edisi kedelapan). Penerbit Erlangga: Jakarta.
Carney, R. dan Levin, J. R. (2002). Pictorial Illustrations Still Improve Students’ Learning From Text. Educational Psychology Review, 14(1). 5-26.
Clark, J. (2002). Testing for Halide Ions . [Online]. Diakses dari: http://www.chem guide.co.uk/inorganic/group7/testing.html.
81
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hayanon. (2006). What are Cosmic Rays?! . [Online]. Diakses dari: http://www.stelab.nagoyau.ac.jp/stewww1/doce/outreach.html#anc_bookl ets
Hosler, J dan Boomer, K.B. (2011). Are Comic Books an Effective Way to Engage Nonmajors in Learning and Appreciating Science?. CBE-Life Science Education, 10, 309-317.
King, E. (2012). Comics, Rhetorical Style, and Arrangement. UW-L Journal of Undergraduate Research, 1-9.
Kress, H. (2014). Albuminuria. [Online]. Diakses dari: http://www.henriettes-herb.com/eclectic/ellingwood1/albuminuria.html
Kurnadi, K.A. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
LPMP. (2011). LKS Komik Upaya Meningkatkan Komunikasi Matematika Siswa. [Online]. Diakses dari: http://www.lpmpbanten.net/berita-item/lks-komik-upaya-meningkatkan-komunikasi-matematika-siswa.html
Lueking, M. (2007). Comics in the Classroom. [Online]. Diakses dari: http://www.sps186.org/teachers/mlueking/comics_in_the_classroom/
Maknun, D., Surtikanti, R.., Munandar, A.., dan Subahar, T. (2012). Keterampilan Esensial dan Kompetensi Motorik Laboratorium Mahasiswa Calon Guru Biologi dalam Kegiatan Praktikum Ekologi. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 1(2). 141-148.
Marie, R., dan Williams, C. (2008). Image, text, and story: comics graphic novels in the classroom. [Online]. Diakses dari: http://ir.uiowa.edu/cgi/ viewcontent.cgi?article=1001&context=tl_pubs.
Millar, R. (2009). Analysing practical activities to assess and improve effectiveness: The Practical Activity Analysis Inventory (PAAI). York: Centre for Innovation and Research in Science Education, University of York.
82
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Purwanto, N. (2012). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Putri, A.M., Fauzi,A. dan Murtiani. (2013). Pengaruh LKS Bertampilan Komik Terhadap Hasil Belajar IPA Fisika Siswa dalam Pembelajaran Problem Based Instruction Materi Gelombang Bunyi dan Optika di Kelas VIII SMPN 3 Bukittinggi. Pillar of Physics Education. 2, 137-144.
Rachmah, Y. (2012). Perbedaan Kadar Amonium Pada Ubin Keramik. [Online]. Diakses dari: http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl yunirachma-6261-2-babi.pdf
Retalis, S. (2008). Using Web Comics in Education. Project Deliverable Report- Deliverable nr D1-State of the Art Comics in Education.
Rohani, A. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Romlah, O. dan Adisendjaja, Y.H. (2009). Peranan Praktikum Dalam Mengembangkan Keterampilan Proses dan Kerja Laboratorium. Makalah MGMP Biologi Kabupaten Garut.
Rustaman, A. (2010). Merancang dan Menilai Praktikum. Handout: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Rustaman, A. (2010). Pengembangan Praktikum Biologi Sekolah. [Online]. Diakses dari: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/ JUR._PEND._BIOLOGI/131353755ANDRIAN_RUSTAMAN/
Rustaman, N. (1995). Peranan Praktikum dalam Pembelajaran Biologi. Bahan Pelatihan bagi Teknisi dan Laboran Perguruan Tinggi. Kerjasama FPMIPA IKIP Bandung dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Bandung: FPMIPA IKIP.
83
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Strom, R. (2012). Using Guided Inquiry to Improve Process Skills and Content Knowledge in Primary Science. Professional Paper for the degree of Master Science: Montana State University.
Sudjana, N dan Rivai, A. (2001). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Penerbit Alfabeta: Bandung.
Supriatno, B. (2013). Pengembangan Program Perkuliahan Pengembangan Praktikum Biologi Sekolah Berbasis Ancorb untuk Mengembangkan Kemampuan Merancang dan Mengembangkan Desain Kegiatan Laboratorium. (Disertasi) Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Supriatno, B., Rustaman, N., dan Sudargo, F. (2011). Mengapa Kegiatan Laboratorium Tidak Efektif? [Online]. Diakses dari: http://www.scribd.com/doc/55635736/Mengapa-Kegiatan-Laboratorium-Tidak-Efektif
Tatalovic, M. (2009). Science Comics as Tools for Science Education and Communication: a brief, exploratory study. Journal of Science Communication. 08(04), 1-16.
Tejwani, S. (2012). Comparison of Educational Comics Instructional Material and Traditional Method in Terms of Conceptual Understanding in Economics of Ninth Graders. International Educational e-Journal. 1(5). 10-15.
Wahyuningsih, A. N. (2011). Pengembangan Media Komik Bergambar Materi Sistem Saraf untuk Pembelajaran yang Menggunakan Strategi PQ4R. Jurnal PP. 1(2), 102-110.
84
Dieni Hanifa Robihatul Aisy, 2014
Peranan Penuntun Praktikum Berbentuk Komik Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Praktikum Uji Urin
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Widodo, A. dan Ramdhaningsih, V. (2006). Analisis Kegiatan Praktikum Biologi dengan Menggunakan Video. Metalogika. 9(2), 146-158.
Wulan, A. (2010). Penilaian Kinerja dan Portofolio pada Pembelajaran Biologi. Handout: FPMIPA UPI.
Yang, G. (2003). Comics in Education. Final project proposal for Masters of Education degree of the author at California State University at Hayward. [Online]. Diakses dari: www.humblecomics.com/comicsedu/index.html.