• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Bagas Satriawan A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Bagas Satriawan A"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

EL-ZHEMARY: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI

SMP

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Disusun oleh: Bagas Satriawan

A 310 090 024

PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

Jf. A. Yani, Tromol Pos I, Pabelan, Kartasura, Telp. (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102

Nama

NIM

Surat Persetuiuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama : Dr. Nafron Hasjim

NIP/

NIK

:

-Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa:

: Bagas Satriawan

: A 310 090 024

Program Studi : Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Judul Skripsi : KONFLIK BATIN TOKOH AHMAD LEONARDO DALAM NOVEL

AIR

MATA

NAYLA

KARYA

MUHAMAD ARDIANSHA

EL.

ZHEMARY:

TINJAUAN

PSIKOLOGI

SASTRA

DAN

IMPLEMENTASINYA

DALAI;

PEMBELAJARAN SASTRA DI SMP Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persefujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 20 September 2013 Pembimbing,

(3)

Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 1

ABSTRAK

KONFLIK BATIN TOKOH AHMAD LEONARDO DALAM NOVEL AIR

MATA NAYLA KARYA MUHAMAD ARDIANSHA EL-ZHEMARY:

TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMP

Bagas Satriawan, A 310 090 024, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan struktur yang membangun novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary; (2) mendeskripsikan konflik batin yang terjadi pada tokoh Ahmad Leonardo dalam novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary ditinjau dari psikologi sastra; (3) mengimplementasikan konflik hasil penelitian sebagai bahan ajar studi di SMP. Jenis penelitian ini adalah peelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan strategi penelitian studi kasus terpancang (Embedded Research) dan Studi Kasus (Case Study). Data dalam penelitian ini adalah kata ungkapan, dan kalimat yang terdapat dalam novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks novel Air

Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary dan buku-buku dan artikel di

internet yang menguatkan hasil argumentasi penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik pustaka dan teknik simak dan catat. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan pembacaan model semiotik yang terdiri atas pembacaan heuristik dan hermeneutik. Hasil penelitian dari segi struktur yang membangun yaitu (1) Tema yaitu pencarian jati diri Ahmad Leonardo; (2) Alur yang digunakan adalah alur maju (progresif); (3) Latar mengambil latar tempat, waktu, dan sosial yaitu di daerah Kalimantan Barat pada sekitar tahun 2000 dan berlangsung selama dua tahun, dan latar sosialnya adalah masyarakat nelayan dan pelajar; (4) Penokohan terdiri dari tokoh utama dan tokoh antagonis, berdasarkan perwatakannya mengandung tiga aspek, yaitu fisiologis, psikologis, dan sosiologis. Hasil analisis konflik batin menunjukkan bahwa tokoh Ahmad Leonardo memiliki tiga jenis konflik, batin yaitu konflik mendekat-mendekat (approach-approach conflict), konflik mendekat-menjauh (approach-avoidance

conflict), dan konflik menjauh-menjauh (avoidance-avoidance conflict). Hasil

dapat diimplementasikan pada siswa di kelas IX semester 1 (gasal) dengan standar kompetensi: 13. Memahami wacana sastra melalui kegiatan mendengarkan pembacaan kutipan/sinopsis novel dan kompetensi dasar: 13.1 menerangkan sifat-sifat tokoh dari kutipan novel yang dibacakan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El- Zhemary ditemukan nilai dalam konflik batin Ahmad Leonardo yang dapat diteladani oleh peserta didik, yaitu kesabaran, cinta dan tanggung jawab.

Kata kunci: Konflik batin Ahmad Leonado, novel Air Mata Nayla, Psikologi Sastra.

(4)

Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 2

PENDAHULUAN

Sastra bukanlah sebuah nama yang kita jumpai, sastra adalah sebuah nama yang dengan alasan tertentu diberikan kepada sejumlah hasil tertentu dalam suatu lingkungan kebudayaan. Sastra ialah teks-teks yang tidak selalu disusun atau dipakai untuk suatu tujuan komunikatif yang praktis dan hanya berlangsung untuk sementara waktu saja (Luxemburg dkk, 1984:9). Sastra merupakan hasil penyampaian ide-ide yang dirasakan oleh sastrawan terhadap fenomena lingkungan kehidupan. Fenomena tersebut dapat berupa aspek sosial, moral, maupun religi. Dengan kemampuanya dalam berimajinasi, kemudian sastrawan mengungkapkannya ke dalam sebuah karya sastra.

Psikologi sastra adalah analisis teks dengan mempertimbangkan relevansi dan peranan studi psikologis. Dengan memusatkan perhatian pada tokoh-tokoh, akan dapat dianalisis konflik batin yang mungkin saja bertentangan dengan teori psikologis. Dalam hubungan inilah peneliti harus menemukan gejala yang tersembunyi atau sengaja disembunyikan oleh pengarang, yaitu dengan memanfaatkan teori-teori psikologi yang relevan (Ratna, 2009:350). Psikologi sastra adalah suatu cara pandang dalam dalam menganalisis individu yang terdapat dalam sebuah cerita dengan menganalisis konflik batin individu tersebut yang mungkin saja bertentangan dengan teori psikologi.

Berbagai masalah sosial dan pengalaman kehidupan dapat diangkat dalam bentuk karya fiksi, misalnya novel. Al-Ma’ruf (2010:17) menyatakan bahwa novel adalah hasil imajinasi yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab kreatif sebagai karya seni yang berunsur estetika dengan menawarkan model-model yang dikehendaki pengarang. Sebuah novel tidak akan tercipta tanpa adanya struktur pembangun karya sastra. Struktur pembangun sebuah novel terdiri dari tema, fakta cerita dan sarana cerita (Stanton, 2007:13). Novel merupakan karya fiksi yang memiliki panjang tertentu. Novel memiliki imajinasi yang mewakili lingkungan kehidupan dan memiliki suatu estetika. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Konflik Batin Tokoh

(5)

Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 3

Ahmad Leonardo dalam Novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary: Teori Psikologi Sastra”

Alasan peneliti memilih novel Air Mata Nayla karena dalam novel terdapat konflik batin yang dapat dianalisis. Kemampuan Muhamad Ardiansha El-Zhemary dalam menciptakan karya-karya yang inspiratif tidak diragukan lagi. Ia merupakan salah satu penulis baru yang telah melulis novel islami. Novel yang diterbitkan pada bulan November 2012 ini menggambarkan tentang konflik batin yang dialami tokoh utama yaitu Ahmad Leonardo seperti harus melupakan Nayla atau harus melaksanakan wasiat yang diberikannya. Saat itu Ahmad mengalami amnesia karena kecelakaan dan dirawat oleh keluarga Pak Aziz dan diberi nama Ahmad Leonardo. Sampai suatu saat Ahmad Leonardo ingatannya kembali, Ahmad yang mempunyai nama Hanif itu harus melaksanakan kewajibannya untuk menemui Putri Kiai Jazuli yang telah dijodohkan dengannya. Akan tetapi, Hanif masih mencintai teman sekolahnya saat ia lupa ingatan yaitu Nayla. Hanif harus merelakan Nayla demi tanggung jawabnya. Akhirnya Hanif bahagia, ternyata putri Kiai Jazuli adalah Nayla.

Penelitian dengan tinjauan psikologi sastra sastra pernah dilakukan oleh Juariyatun (2011) melakukan penelitian untuk skripsinya dengan judul ”Penderitaan Batin Tokoh Ibrahim dalam Novel Air Mata Kasih Karya Taufiqurrahman Al-Azizy: Tinjauan Psikologi Sastra”. Purnamasari (2011) melakukan penelitian untuk skripsinya yang berjudul ”Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Sang Maharani Karya Agnes Jessica: Tinjauan Psikologi Sastra”. Widiyastuti (2012) melakukan penelitian untuk skripsinya yang berjudul ”Konflik Batin Tokoh Dewi dalam Novel Menari di Atas Awan Karya Marya A. Sarjono: Tinjauan Psikologi Sastra”.

Penelititian ini mempunyai perbedaan dan persamaan dengan penelitian-penelitian di atas. Persamaannya yaitu sama-sama menggunakan tinjauan psikologi sastra, sedangkan perbedaanya terletak pada objek yang digunakan.

Penelitian ini mempunyai dua tujuan, yaitu (1) mendiskripsikan struktur pembangun novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary, (2) mendiskripsikan konflik batin tokoh Ahmad Leonardo dalam novel Air Mata

(6)

Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 4

Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary dengan tinjauan psikologi sastra.

(3) mengimplementasikan konflik hasil penelitian sebagai bahan ajar studi di SMP METODE PENELITIAN

Dalam mengkaji novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary adalah metode kualitatif deskriptif. Metode kualitatif yaitu sejumlah prosedur kegiatan ilmiah yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah sesuai dengan sudut pandang dan pendekatan yang digunakan peneliti (Aminudin, 1990: 1). Strategi penelitian ini yaitu dengan menggunakan strategi penelitian terpancang (Embedded Research) dan strudi kasus (Case Study) pada strategi penelitian terpancang peneliti telah memilih dan menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki lapangan studinya. Walaupun demikian, meskipun peneliti sudah memilih variabel tertentu sebagai fokusnya, tetap harus terbuka dan dalam melakukan analisis ia harus tetap berfikir holistik dimana beragam variabel lain yang ada, meski tidak dalam posisi terfokus tetap ada hubungan yang bersifat interaktif dengan variabel utamanya, sehingga cukup penting juga memerlukan deskripsi penjelasan di dalam laporan penelitiannya Sedangkan studi kasus digunakan karena strategi ini difokuskan pada kasus tertentu (Sutopo, 2002:112).

Objek penelitian adalah topik utama atau gagasan yang akan diteliti. Dalam hal ini adalah penyimpangan konflik batin tokoh Ahmad Leonardo dalam novel Air

Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary. Data dalam penelitian ini

berupa data yang berwujud kata, frase, klusa, ungkapan, kalimat yang terdapat dalam novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary. Sumber data dalam penelitian terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah data utama penelitian tanpa perantara (Siswantoro, 2005:63) yaitu novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary. Sumber data sekunder adalah sumber data yang diproses secara tidak langsung lewat perantara seperti internet, jurnal, skripsi, buku acuan dan lain-lain.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pustaka dan teknik simak dan catat. Teknik pustaka adalah teknik yang

(7)

Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 5

menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data. Sumber-sumber tertulis yang digunakan dipilih yang mencerminkan pemakaian bahasa sinkronis. Sumber-sumber tertulis itu dapat berwujud majalah, surat kabar, karya sastra, buku bacaan umum, karya ilmiah, buku perundang-undangan (Subroto, 1992:42). Sedangkan teknik simak dan catat adalah teknik yang mengadakan penyimakan terhadap pemakaian bahasa lisan yang bersifat spontan dan mengandalkan pencatatan terhadap data relevan yang sesuai dengan sasaran dan tujuan penelitian. Dalam hal ini, sudah barang tentu peneliti selalu siap dengan buku catatan kecil di sakunya dan pensil (Subroto, 1992:41-42).

Validasi data dalam penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningktan validasi data dalam penelitian kualitatif. Trianggulasi ini merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenolgi yang bersifat multiperspektif artinya untuk menarik kesimpulan yang mantab diperlukan tidak hanya satu cara pandang. Misalnya dalam memandang suatu benda bilamana hanya menggunakan satu perspektif, maka hanya akan melihat satu bentuk. Jika benda tersebut dilihat dari berbagai perspektif yang berbeda, maka dari setiap hasil pandangan akan menemukan bentuk yang berbeda dengan bentuk yang dihasilkan dari pandangan lain (Sutopo, 2002:78). Trianggulasi terdiri dari empat jenis, yaitu trianggulasi data (Triangulasi Sumber), trianggulasi metode, dan triangulasi peneliti, trianggulasi teori. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi data karena peneliti menggunakan berbagai data yang mempunyai kesamaan dalam penelitiannya. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode pembacaan model semiotik yakni heuristik dan hermeuneutik. Dalam rangka memahami dan mengungkap ”sesuatu” yang terdapat di dalam karya sastra, dikenal adanya istilah heuristik (heuristic) dan hemeneutik (hermeneutik) (Nurgiyantoro, 2009:32). Pembacaan heuristik adalah pembacaan berdasarkan struktur kebahasaannya atau secara semiotik adalah berdasarkan konvensi sistem semiotik tingkat pertama. Pembacaan hermeneutik adalah pembacaan karya sastra berdasarkan konvensi sastranya. Pembacaan hermeneutik adalah pembacaan ulang sesudah pembacaan

(8)

Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 6

heuristik dengan memberikan tafsiran berdasarkan konvensi sastranya (Jabrohim (ed), 2003:96).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Struktur Novel Air Mata Nayla

Analisis struktural karya sastra, yang dalam hal ini fiksi, dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antarunsur intrinsik fiksi yang bersangkutan. Mula-mula diidentifikasi dan dideskripsikan, misalnya bagaimana keadaan dan peristiwa-peristiwa, plot, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan lain-lain. Setelah dijelaskan bagaimana fungsi-fungsi masing-masing unsur itu sehingga secara bersama membentuk sebuah totalitas kemaknaan yang padu. Dengan demikian, pada dasarnya analisis struktural bertujuan memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antarberbagai unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan sebuah kemenyeluruhan. Analisis struktural tak cukup dilakukan hanya sekadar mendata unsur tertentu sebuah karya fiksi, misalnya peristiwa, plot, tokoh, latar, atau yang lain (Nurgiyantoro, 2009:37). Di bawah ini akan dibahas unsur-unsur pembangun yang terdapat dalam novel Air Mata

Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary sebagai berikut.

1. Tema

Tema merupakan aspek cerita yang sejajar dengan makna dalam pengalaman manusia, sesuatu yang menjadikan suatu pengalaman begitu diingat. Ada banyak cerita yang menggambarkan dan menelaah kejadian atau emosi yang dialami manusia seperti cinta, derita, rasa takut, kedewasaan, keyakinan, penghianatan manusia terhadap diri sendiri, disilusi, atau bahkan usia tua (Stanton, 2007:36-37).

Tema dalam novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary adalah pencarian jati diri tokoh Ahmad Leonardo yang mengalami kecelakaan dan amnesia. Saat ingatannya kembali Ahmad Leonardo atau Hanif menceritakan bahwa tujuannya adalah melaksanakan wasiat.

(9)

Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 7

2. Alur

Secara umum, alur merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita. Istilah alur biasanya terbatas pada peristiwa yang terhubung secara kausal saja. Peristiwa kausal merupakan peristiwa yang menyebabkan atau menjadi dampak dari berbagai peristiwa lain dan tidak dapat diabaikan karena akan berpengaruh pada keseluruhan karya (Stanton, 2007:26).

Analisis alur dalam novel Air Mata Nayla dapat dijelaskan sebagai berikut. a) Tahap penyituasian (situation)

Pada tahap ini terdapat pada halaman 11--46 yang menggambarkan pengenalan keadaan situasi latar dan tokoh. Pada tahap ini dijelaskan gambaran mengenai pengenalan tokoh dan saat munculnya Hanif yang mengalami kecelakaan dan amnesia. Hanif yang dirawat keluarga Pak Aziz diberi nama Ahmad Leonardo dan disekolahkan.

b) Tahap pemunculan konflik (generating circumtances)

Tahap ini terdapat pada halaman 47--60. Konflik ini muncul ketika Ahmad diganggu oleh Tomy teman sekolahnya karena tidak suka dengannya. Ahmad berani melawan Tomy dan membuat konflik semakin meningkat.

c) Tahap peningkatan konflik (rising action)

Tahap ini terdapat pada halaman 61--133. Konflik memuncak karena keberanian Ahmad terhadap Tomy membuat Tomy balas dendam dan meminta tolong kakaknya yang bernama Arie untuk menghajar Ahmad. Arie dapat memukul Ahmad dan membuat ingatannya kembali. d) Tahap klimaks (climax)

Tahap ini terdapat pada halaman 134--201. Kembalinya ingatan Hanif membuatnya sangat terpukul, karena Nayla gadis yang ia cintai saat ia masih amnesia sangat kecewa dengannya karena ia tidak mengenal Nayla. Nayla yang juga mencintainya pergi meninggalkannya. Hanif yang masih mencintai Nayla sangat bingung karena ia harus menemui putri Kiai Jazuli yang telah dijodohkan.

(10)

Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 8

e) Tahap penyelesaian (denoument)

Tahap penyelesaian terdapat pada halaman 202--320. Hanif yang telah mencoba melupakan Nayla sangat terkejut sekaligus bersyukur saat bertemu dengan putri Kiai Jazuli, karena putri Kiai Jazuli adalah Nayla, gadis yang ia cintai.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa novel Air

Mata Nayla menggunakan alur maju (progresif). Hal ini terlihat karena

pengarang menceritakan alur cerita secara beruntut. 3. Penokohan

Tokoh cerita (character) adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2009:165). Dalam penelitian ini tokoh yang dibahas adalah Ahmad Leonardo, Pak Aziz, Bu Maisa, Minan, Nayla, Sayla, Tomy, Arie, Mbak Nadia, Pak Rudi.

4. Latar

Latar atau setting disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat

terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan Abrams (dalam

Nurgiyantoro, 2009:216). Adapun latar yang terdapat dalam novel Air

Mata Nayla dapat digambarkan sebagai berikut.

a) Latar Tempat

Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu,

mungkin lokasi tertentu tanpa nama yang jelas (Nurgiyantoro, 2009: 227).

Latar tempat pada novel Air Mata Nayla Nayla terjadi di sebuah

pesisir pantai, tempat ditemukannya Hanif setelah kecelakaan dan tempat tinggal keluarga Pak Aziz. Latar tempat selanjutnya yaitu masjid Baitul Jannah tempat Ahmad Leonardo dan Pak Aziz melaksanakan shalat

(11)

Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 9

berjamaah. Kemudian Ahmad disekolahkan di SMA Negeri 2 Pontianak merupakan tempat Ahmad bertemu dengan Minan, Nayla, dan Tomy. Latar tempat selanjutnya adalah di sebuah rumah sakit tempat Ahmad Leonardo dirawat setelah berkelahi dengan Arie kakak dari Tomy. Setelah ingatan Hanif kembali Hanif pergi ke sebuah pesantren bernama Pesantren Darusalam untuk bertemu dengan Kiai Jazuli dan melaksanakan wasiat yang telah diberikan kepadanya.

b) Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah ”kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah ”kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang ada kaitannya atau dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah. (Nurgiyantoro, 2009: 230).

Latar waktu yang digunakan pada novel ini terjadi pada sekitar tahun 2000 dan berlangsung selama dua tahun. Hal ini dapat dilihat pada saat mengalami kecelakaan sampai kembali lagi ingatannya dan berkunjung ke pesantren Kiai Jazuli untuk menemui putri Kiai Jazuli untuk menjalankan wasiat.

c) Latar Sosial

Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks. (Nurgiyantoro, 2009: 233-234).

Latar sosial dalam novel Air Mata Nayla adalah masyakat yang bermatapencaharian sebagai nelayan di lingkungan pesisir pantai. Seperti pekerjaan Pak Aziz yang berprofesi sebagai nelayan. Selain itu latar sosial dalam novel ini adalah pelajar, yaitu Ahmad Leonardo, Minan, Nayla dan Tomy yang merupakan pelajar di SMA Negeri 2 Pontianak.

Tema dalam novel ini berhubungan dengan latar, yaitu pencarian jati diri Hanif yang amnesia karena kecelakaan, ia ditemukan di pesisir

(12)

Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 10

pantai dan dirawat keluarga Pak Aziz. Tema juga berhubungan dengan tokoh, Ahmad Leonardo sebagai tokoh utama mengalami amnesia karena kecelakaan yang dialaminya. Tema berhubungan dengan alur, yaitu Ahmad Leonardo yang telah mendapatkan kembali ingatannya harus menjalan wasiat yang telah diberikan kepadannya. Dari unsur tema yang mendasari sebuah karya sastra ini memiliki hubungan fungsional antarunsur satu dengan yang lain sehingga antara tema, alur, penokohan dan latar akan menjadi sebuah keutuhan, semuanya terjalin dengan baik. B. Konflik Batin Tokoh Ahmad Leonardo dalam Novel Air Mata Nayla karya

Muhamad Ardiansha El-Zhemary

Konflik adalah percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Dalam sastra diartikan bahwa konflik merupakan ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama yakni pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan antara dua tokoh, dan

sebagainya(Alwi dkk, 2005:587).

Tokoh utama dalam novel Air Mata Nayla dianalisis secara psikologi sastra yaitu mengacu pada jenis konflik yang disebutkan Dirgagunarsa (dalam Sobur, 2003:292-293). Ada tiga konflik, pertama mendekat-mendekat

(approach-approach conflict), mendekat-menjauh (approach-avoidance

conflict), menjauh-menjauh (avoidance-avoidance conflict). Adapun analisis

konflik batin tokoh Ahmad Leonardo yang terdapat dalam novel Air Mata

Nayla sebagai berikut.

1. Konflik Mendekat-Menjauh (Approach-Avoidance Conflict)

Konflik ini timbul jika suatu ketika terdapat dua motif yang kesemuannya positif (menyenangkan atau menguntungkan) sehingga muncul kebimbangan untuk memilih satu di antaranya. Pendapat lain mengenai jenis konflik disebutkan Dirgagunarsa (dalam Sobur 2009:292-293). Bahwa konflik mendekat- menjauh ini dialami oleh individu dalam menghadapi dua motif peristiwa baik positif maupun negatif. Berdasarkan konflik jenis mendekat-menjauh yang dialami Ahmad Leonardo dapat dikemukakan bahwa Ahmad Leonardo mengalami dua konflik batin tipe

(13)

Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 11

ini, yaitu (1) konflik batin Ahmad Leonardo yang masih mencintai atau melihat kekecewan Nayla yang tidak bisa menerima kembalinya ingatannya, (2) konflik batin yang Ahmad Leonardo yang harus melupakan Nayla atau menjalankan wasiat yang diberikan padanya untuk menikahi putri Kiai Jazuli dan belajar mencintainnya.

2. Konflik Menjauh-Menjauh (avoidance-avoidance conflict)

Konflik ini timbul apabila pada saat yang bersamaan, timbul dua motif yang negatif, dan muncul kebimbangan karena menjauhi motif yang satu berarti harus memenuhi motif yang juga negatif Dirgagunarsa (dalam Sobur 2009:292-293). Berdasarkan konflik batin jenis ini yang dialami Ahmad Leonardo terdapat tiga konflik batin, yaitu (1) konflik batin Ahmad Leonardo yang amnesia ingin mengingat siapa jati dirinya tetapi tidak bisa, (2) konflik batin Ahmad Leonardo yang ingin menemui Nayla yang akan pergi tetapi keadaannya masih sakit, (3) konflik batin Ahmad Leonardo sangat terpukul dan ingin melihat keluarga Pak yang Aziz mengalami kecelakaan tetapi keadaannya masih sakit.

3. Konflik Mendekat-Mendekat (approach-approach conflict)

Konflik ini timbul jika suatu ketika terdapat dua motif yang kesemuannya positif (menyenangkan atau menguntungkan) sehingga muncul kebimbangan untuk memilih satu di antaranya Dirgagunarsa (dalam Sobur, 2009:292-293). Berdasarkan jenis konflik batin ini yang dialami tokoh Ahmad Leonardo terdapat dua jenis konflik batin, yaitu (1) konflik batin Ahmad Leonardo selamat dari kecelakan dan mendapatkan keluarga baru yang merawat Ahmad Leonardo saat amnesia, (2) Konflik batin Ahmad Leonardo belajar mencintai putri Kiai Jazuli dan mengetahui bahwa putri Kiai Jazuli adalah Nayla, seseorang yang Ahmad Leonardo cintai.

(14)

Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 12

4. Implikasi Konflik Batin dalam Novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary dalam pembelajaran Sastra di SMP

Hasil analisis terhadap novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary dapat diimplikasikan dalam pembelajaran sastra di sekolah khususnya untuk pembelajaran sastra di tingkat SMP kelas IX. a. Pembelajaran Satra

Novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary dapat digunakan sebagai bahan ajar pembelajaran sastra di SMP kelas IX. Karya sastra novel ini banyak mengandung aspek moral dan unsur religius, tanggung jawab dan keikhlasan yang dapat membentuk kepribadian peserta didik untuk menyelesaikan suatu masalah, sehingga diharapkan dapat membentuk peserta didik memiliki akhak dan moral yang baik.

b. Perencanaan Pembelajaran

Guru membuat perencanaan mengenai pembelajaran sesuai yang dibutuhkan. Merencanakan masalah yang harus dipecahkan oleh peserta didik yang terkait dengan nilai-nilai yang terkandung dalam novel Air

Mata Nayla. Guru sudah memberikan tugas kepada peserta didik untuk

membeca novel tersebut selama satu minggu untuk bisa memahami isi dari novel tersebut.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap novel Air Mata Nayla karya Muhamad Ardiansha El-Zhemary, bahwa novel Air Mata Nayla mempunyai hubungan fungsional antarunsur sebagai berikut. Tema yang diangkat dalam novel ini adah pencarian jati diri tokoh Ahmad Leonardo yang mengalami kecelakaan dan amnesia. Alur dalam novel Air Mata Nayla adalah alur maju (progresif). Penokohan terdiri dari tokoh utama yaitu Ahmad Leonardo, dan tokoh lainnya yaitu Pak Aziz, Bu Maisa, Minan, Nayla, Sayla, Tomy, Arie, Mbak Nadia, dan Pak Rudi. Latar meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar temapat merupakan terjadinya kisah meliputi pesisir pantai, masjid Baitul Jannah, SMA

(15)

Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 13

Negeri 2 Pontianak, dan pesantren Darussalam, Latar waktu terjadi pada sekitar tahun 2000 dan berlangsung selama dua tahun yaitu dari Ahmad kecelakaan sampai Ahmad mengunjungi pesantren Darussalam untuk menemui putri Kiai Jazuli. Latar sosial mengambil latar kehidupan sosial masyarakat yang bekerja sebagai nelayan dan pelajar.

Berdasarkan konflik batin jenis mendekat-menjauh yang dialami Ahmad Leonardo dapat ditemukan bahwa Ahmad mengalami dua konflik batin, yaitu (1) konflik batin Ahmad Leonardo yang masih mencintai atau melihat kekecewan Nayla yang tidak bisa menerima kembalinya ingatannya, (2) konflik batin yang Ahmad Leonardo yang harus melupakan Nayla atau menjalankan wasiat yang diberikan padanya untuk menikahi putri Kiai Jazuli dan belajar mencintainnya. Berdasarkan hasil analisis konflik batin jenis menjauh-menjauh, yaitu: (1) konflik batin Ahmad Leonardo saat ia amnesia ingin mengingat siapa jati dirinya tetapi tidak bisa, (2) konflik batin Ahmad Leonardo yang masih sakit tidak ingin melihat Nayla memutuskan pergi meninggalkannya, (3) konflik batin Ahmad Leonardo saat masih sakit yang sangat terpukul melihat keluarga Pak Aziz mengalami kecelakaan. Berdasarkan hasil analisis konflik batin jenis mendekat-mendekat, yaitu: (1) konflik batin Ahmad Leonardo selamat dari kecelakan dan mendapatkan keluarga baru yang merawat Ahmad Leonardo saat amnesia, (2) Konflik batin Ahmad Leonardo belajar mencintai putri Kiai Jazuli dan mengetahui bahwa putri Kiai Jazuli adalah Nayla, seseorang yang Ahmad Leonardo cintai.

Hasil penelitian ini juga dapat diimplikasikan ke dalam pembelajaran sastra di SMP khususnya pada kelas IX dengan SK 13. Memahami wacana sastra melalui kegiatan mendengarkan pembacaan kutipan/sinopsis novel, dan KD 13.1 menerangkan sifat-sifat tokoh dari kutipan novel yang dibacakan. Hasil penelitian terhadap novel Air Mata Nayla bila diajarkan oleh guru kepada siswa diharapkan dapat membentuk peserta didik yang memiliki akhak dan moral yang baik.

(16)

Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 14

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ma’ruf, Ali Imron. 2010. Dimensi Soaial Keagamaan dalamFiksi Indonesi

Modern. Surakarta: Smart Media.

Alwi dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Aminudin. 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan

Sastra. Malang: Yayasan Asah Asih Asuh Malang.

Jabrohim (ed). 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.

Juariyatun, Nepi. 2011. Penderitaan Batin Tokoh Ibrahim dalam Novel Air Mata

Kasih Karya Taufiqurrahman Al-Azizy: Tinjauan Psikologi Sastra. Skripsi. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Luxemburg, Jan V, dkk. 1984. Pengantar Ilmu Satra. Jakarta: PT Gramedia Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Purnamasari, Ika Rukmana. 2011. Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Sang

Maharani Karya Agnes Jessica: Tinjauan Psikologi Sastra. Skripsi.

Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Teori Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Siswantoro. 2005. Metode Penelitian Sastra: Analisis Psikologis. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi Robert Stanton. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Subroto. 1992. Pengantar Metoda Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta:

(17)

Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 15

Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University.

Widiyastuti, Asni. 2012. Konflik Batin Tokoh Dewi dalam Novel Menari di Atas

Awan Karya Marya A. Sarjono: Tinjauan Psikologi Sastra. Skripsi.

Referensi

Dokumen terkait

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah, yang pertama bagaimana pelaksanaan pembiayaan berbasis financial technology (fintech) berdasarkan peraturan otoritas jasa

Melalui kegiatan membaca buku cerita bergambar berbasis kearifan lokal, kegiatan diskusi dan menjawab pertanyaan siswa dapat menjelaskan pekerjaan yang

junctional merupakan jenis nevus pigmentosus yang paling banyak terjadi yaitu sebanyak 343 lesi, sedangkan nevus intradermal sebanyak 283 lesi, lentigo sebanyak 210

Bertitik tolak dari latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimana sistem anggaran pendidikan

Adapun beberapa perbedaan dengan kedua penelitian di atas, yaitu terletak pada variabel bebas, dimana pada penelitian ini peneliti ingin meneliti pengaruh

Dosen yang membina mahasiswa yang berhasil meraih prestasi paling rendah tingkat nasional dalam 5 (lima) tahun terakhir : (1) Identifikasi dosen pembimbing kegiatan

Dalam Perkara Permohonan Penetapan Ahli Waris yang ahli warisnya lebih dari 1 (satu) orang, tetapi salah seorang ahli waris tidak mau bersama – sama ahli waris lain untuk

Dari pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan 3 aplikasi pengukuran berupa aplikasi Fing , WiFi Analyzer , dan SpeedTest , dapat diketahui nilai dari masing-masing