SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Oleh :
TYAS WAHYU KURNIATI A 210 060 063
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
1 A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai salah satu proses untuk menyiapkan generasi
masa depan harus disesuaikan dengan kemajuan zaman, karena latar belakang
sosial budaya masyarakat selalu mengalami perubahan. Pendidikan Indonesia
diupayakan untuk tanggap terhadap perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan
UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dalam Hari (2003: 30) Menyebutkan
bahwa:
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Menurut Undang – Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bab 1 pasal 1 (1), menyatakan bahwa :
Keberhasilan proses pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan
dari proses belajar di sekolah, sebab sekolah merupakan salah satu pelaksana
pendidikan yang dominan dalam keseluruhan organisasi pendidikan
disamping keluarga dan masyarakat. Dalam pembelajaran sekolah pada
dasarnya merupakan proses kegiatan belajar mengajar, yaitu adanya interaksi
atau hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik dalam situasi
pendidikan.
Semua orang dituntut untuk mengenyam bangku pendidikan yang
nantinya diharapkan untuk dapat memenuhi tuntutan dunia kerja yang sangat
berat sekarang ini. Apabila tidak mempunyai bekal pendidikan dan
keterampilan yang memadai, maka seseorang akan mendapatkan kesulitan
dalam mencari pekerjaan. Solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini
adalah pendidikan. Pemerintah telah menghimbau warganya untuk mengikuti
wajib belajar sembilan tahun. Itu saja tidak cukup, karena di masa sekarang
ini, pendidikan strata satu saja sudah dianggap masih kurang maksimal. Tetapi
karena terhalang oleh masalah biaya, masyarakat tidak terlalu memperhatikan
masalah tersebut.
Pemerintah mempunyai solusi untuk masyarakat yang terkendala oleh
biaya yang tidak memadai. Pemerintah menyediakan sekolah setingkat SLTA
yang biasanya disebut dengan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), yang di
digunakan dalam dunia pekerjaan. Walaupun demikian, lulusan SMK harus
mampu bersaing dengan orang-orang yang mempunyai pendidikan lebih
tinggi.
Pengajaran di SMK yang penilaiaian prestasi siswanya adalah berasal
dari nilai per kompetensi, bukan per mata pelajaran harus mempunyai tekad
untuk memajukan prestasi anak didiknya yang nantinya akan menghadapi
tantangan dalam dunia pekerjaan yang bersaing dengan orang-orang yang
mempunyai pendidikan yang lebih tinggi, misalnya strata satu. Oleh karena
itu, SMK harus mempunyai program pembelajaran yang kompeten agar siswa
didiknya dapat meraih prestasi yang maksimal.
Siswa selalu dituntut untuk memiliki kemampuan dalam belajar,
dalam hal ini adalah kemampuan praktek pembelajaran dalam sekolah. SMK
(Sekolah Menengah Kejuruan) mempunyai salah satu kompetensi, yaitu
kompetensi administrasi kas bank. Melalui pendekatan pembelajaran yaitu
praktek perbankan, materi yang dipelajari akan mudah dipahami siswa, karena
dalam hal ini siswa dituntut untuk menggali kemampuan mengaplikasikan
kompetensi yang didapat di kelas dengan praktek yang sesungguhnya. Dengan
metode praktek pembelajaran, materi dipelajari akan lebih mendapat perhatian
dari siswa dan timbul keinginan untuk belajar.
Kompetensi mengelola administrasi kas bank yang didapat oleh
siswa, menuntut siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami,
berbagai materi yang membutuhkan kemampuan yang lebih dari siswa agar
mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan. Dengan praktek pembelajaran
yang dalam hal ini adalah praktek perbankan diharapkan siswa belajar tidak
hanya dengan teori saja, tetapi juga penerapan praktek yang sesungguhnya
sehingga siswa dapat dengan mudah menyerap dan memahami apa yang
dimaksud dalam kompetensi tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan faktor
penunjang belajar, dalam hal ini adalah kemampuan siswa dalam praktek
pembelajaran yang berkaitan dengan administrasi kas bank.
Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai
subyek yang menerima pelajaran dan mengajar menunjuk pada apa yang
harus dilakukan guru sebagai pengajar. Kegiatan belajar mengajar dapat
berjalan dengan lancar dan efektif apabila seluruh komponen yang
berpengaruh di dalamnya saling mendukung. Menurut Ade (2009: 11)
“Komponen-komponen dalam belajar mengajar meliputi: tujuan, materi,
siswa, guru, metode, waktu yang tersedia, perlengkapan pengajaran, dan
evaluasi”.
Siswa dalam belajar sering menemui hal-hal yang mendukung dan
menghambat mereka dalam memperoleh prestasi yang baik. Terdapat banyak
faktor yang mempengaruhi siswa dalam mendapatkan prestasi yang di
inginkan, di antaranya faktor internal (yang berasal dari dalam diri) dan
eksternal (yang berasal dari luar). Siswa dalam belajar tentunya berbeda
siswa yang satu dengan siswa yang lain merupakan individu yang berbeda.
Perbedaan individu dapat dilihat dari segi vertikal dan horisontal. Wayan
(1993: 23) menyatakan bahwa:
Perbedaan individu dapat dilihat dari segi vertikal maupun horisontal. Dari segi vertikal perbedaan individu dalam aspek jasmani atau fisik seperti bentuk badan, tinggi badan, besarnya tenaga dan sebagainya. Dalam aspek horisontal yaitu perbedaan individu dari aspek mental, seperti tigkat kecerdasan, bakat, minat, ingatan, emosi, dan sebagainya.
Masing-masing aspek tersebut besar pengaruhnya terhadap kegiatan
dan keberhasilan belajar. Jika dilihat dari segi vertikal siwa yang memiliki
perbedaan fisik tidak banyak berpengaruh terhadap hasil belajar. Dalam segi
horizontal yang memiliki perbedaan mental maka akan berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa maka disini harus diupayakan pembenahan perbedaan
secara horisontal.
Dalam mencapai prestasi yang baik, prestasi belajar juga dapat
ditingkatkan melalui frekuensi belajar. Ketika siswa melakukan kegiatan
belajar yang sering maka siswa dapat mencapai prestasi belajar yang baik.
Siswa dalam belajar tidak banyak yang melakukannya secara rutin. Menurut
Greenmak (2009: 2) “Frekuensi belajar penguasaan suatu pelajaran sangat
bergantung pada frekuensi pengulangan”.
Dalam belajar tentunya yang dibutuhkan adalah rutin dalam
melakukanya. Dalam belajar tidak diperlukan waktu yang lama tapi dilakukan
tetapi dilakukan hanya satu kali hal ini tentunya membuat siswa kesulitan
dalam belajar.
Kompetensi mengelola administrasi kas bank merupakan mata
pelajaran yang tidak sepenuhnya berupa hafalan. Namun seperti mata
pelajaran yang lainya bahwa mata pelajaran ini membutuhkan cara belajar
yang baik agar dapat memperoleh prestasi yang baik. Cara belajar yang baik
menurut Dwi (2008: 6) menyatakan bahwa: ”Adapun cara belajar yang baik
yaitu memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, mengerjakan tugas,
mempunyai waktu belajar yang teratur, dan minat yang tinggi untuk belajar”.
Selain hal yang disebutkan di atas siswa juga memerlukan latihan soal guna
menambah pengusaan terhadap materi pelajaran. Winarno (1986: 106)
menyatakan bahwa:
Untuk memperoleh ketangkasaan atau keterampilan biasanya diperlukan latihan berkali-kali atau terus menerus terhadap apa yang telah dipelajari, karena hanya dengan melakukan secara teratur, pengetahuan tersebut disempurnakan dan disiap-siagakan.
Frekuensi belajar dapat dilakukan di mana saja baik di sekolah, di
lingkungan masayarakat maupun di rumah. Dalam belajar yang dibutuhkan
adalah belajar sesering mungkin tetapi efektif dari pada belajar dalam waktu
yang lama tetapi tidak efektif. Semakin sering belajar maka penguasaan
terhadap materi akan semakin baik.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengadakan penelitian
DAN FREKUENSI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI MENGELOLA ADMINISTRASI KAS BANK PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2
SURAKARTA”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Pendidikan Indonesia mengamanatkan untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
2. Tolak ukur keberhasilan proses belajar menagajar adalah dengan melihat
prestasi belajar.
3. Indikator prestasi belajar adalah kemampuan praktek perbankan dan
C. Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah memahami permasalahan, perlu adanya
pembatasan masalah. Agar tidak terjadi penyimpangan dari persoalan pokok,
maka pembatasan masalah terbatas pada :
1. Kemampuan Praktek Perbankan untuk kelas XI Jurusan Akuntansi SMK
Muhammadiyah 2 Surakarta, yang artinya hasil belajar yang
menunjukkan seberapa jauh siswa mampu mengikuti dan menjalankan
praktek perbankan sesuai dengan prosedur yang ada. Kemampuan
Praktek Perbankan dibatasi oleh nilai praktek perbankan siswa kelas XI
Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta.
2. Frekuensi belajar adalah seringnya siswa belajar dan mengerjakan
soal-soal suatu mata pelajaran atau kompetensi tertentu agar bisa memperoleh
suatu ketangkasan dan keterampilan. Frekuensi belajar dibatasi oleh
frekuensi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2
Surakarta dalam suatu kompetensi.
3. Prestasi belajar kompetensi megelola administrasi kas bank kelas XI
Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta adalah hasil yang dicapai
seorang siswa yang telah belajar kompetensi administrasi kas bank baik
berupa angka, huruf dan tindakan dalam periode tertentu. Prestasi Belajar
yang diambil adalah nilai siswa kelas XI Akuntansi SMK
Muhammadiyah 2 Surakarta pada kompetensi mengelola administrasi kas
4. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Akuntansi SMK
Muhammadiyah 2 Surakarta.
D. PerumusanMasalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah, serta pembatasan masalah
seperti yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh antara kemampuan praktek perbankan terhadap
prestasi belajar kompetensi mengelola administrasi kas bank pada siswa
kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun pelajaran
2008/2009?
2. Bagaimana pengaruh antara frekuensi belajar terhadap prestasi belajar
kompetensi mengelola administrasi kas bank pada siswa kelas XI
Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009?
3. Bagaimana pengaruh antara kemampuan praktek perbankan dan frekuensi
belajar terhadap prestasi belajar kompetensi mengelola administrasi kas
bank pada kelas XI akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pijakan untuk merealisasikan aktivitas
yang akan dilaksanakan, sehingga perlu dirumuskan secara jelas. Dalam
penelitian ini perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok
terhadap masalah yang akan diteliti, sehingga peneliti akan dapat bekerja
secara terarah dalam mencari data sampai pada langkah pemecahan masalah.
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh antara kemampuan praktek perbankan
terhadap prestasi belajar kompetensi mengelola administrasi kas bank
pada siswa kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun
pelajaran 2008/2009.
2. Untuk mengetahui pengaruh antara frekuensi belajar terhadap prestasi
belajar kompetensi mengelola administrasi kas bank pada siswa kelas XI
Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009.
3. Untuk mengetahui pengaruh antara kemampuan praktek perbankan dan
frekuensi belajar terhadap prestasi belajar kompetensi mengelola
administrasi kas bank pada siswa kelas XI Akuntansi SMK
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat member manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru
untuk mengoptimalkan materi yang terdapat pada kompetensi mengelola
adminstrasi kas bank yang diberikan kepada siswa agar siswa mudah
memahami dan mengaplikasikan materi dalam lapangan.
2. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi siswa
untuk meningkatkan belajar dan menerapkan dalam praktek yang
sesungguhnya serta menambah frekuensi belajar.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban bagaimana
pengaruh kemampuan praktek perbankan dan frekuensi belajar terhadap
prestasi belajar kompetensi mengelola administrasi kas bank pada siswa
kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun pelajaran
2008/2009.
G. SISTEMATIKA PENELITIAN
Dalam hal ini penulis akan menggambarkan sedikit tentang materi
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Identifikasi
Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan tentang definisi prestasi
belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, definisi
prestasi belajar kompetensi mengelola administrasi kas bank,
pedoman penilaian hasil belajar, definisis kemampuan praktek
perbankan, kegiatan dan fungsi pokok bank, definisi frekuensi
belajar, bentuk belajar siswa yang berkaitan dengan frekuensi
belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi belajar, hasil
penelitian terdahulu, hubungan kemampuan praktek perbankan dan
frekuensi belajar dengan prestasi belajar kompetensi administrasi
kas bank, kerangka pemikiran dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini menguraikan tentang pengertian Jenis dan
Metode Penelitian, Objek Penelitian, Tempat Penelitian, Populasi,
Pengumpulan Data, Uji Instrument, Uji Prasyarat Analisis, Teknik
Penyajian Data dan Teknik Analisis Data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum objek
penelitian, analisis data dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA