• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA : Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV SD Negeri Babakan 2.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA : Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV SD Negeri Babakan 2."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA

TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA

( Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV SD Negeri Babakan 2)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

KARTINI 1007680

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

▸ Baca selengkapnya: lks perubahan wujud benda sd kelas 3

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA

TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA

( Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV SD Negeri Babakan 2)

Oleh

KARTINI NIM 1007680

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Dr. H.Y Suyitno, M.Pd NIP. 195009081981011001

Pembimbing II

Dr. Agus Fany Chandra, M.Pd NIP 198108122005011003

Diketahui oleh :

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Penerapan metode

eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA tentang perubahan wujud benda (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Babakan 2) ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2014

Yang membuat pernyataan

KARTINI

(4)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG

PERUBAHAN WUJUD BENDA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Babakan 2)

KARTINI 1007680

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dari hasil analisis metode yang digunakan dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Babakan tampak masih monoton yaitu ceramah dan tanya jawab serta tidak melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang bermanfaat bagi siswa serta berdampak pada kurang meningkatnya hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa, serta faktor pendukung dan faktor penghambat pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa tentang perubahan wujud benda pada pembelajaran IPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model penelitian adaptasi dari Kemmis dan Mc. Tagart. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV sebanyak 41 orang siswa yang terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian dilakukan dalam tigaa siklus. Siklus pertama, kedua dan ketiga terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan observasi, refleksi dan tindak lanjut. Data penelitian diperoleh melalui observasi, tes, dan dokumentasi kegiatan pembelajaran. Data hasil penelitian dianalisis, diolah, dideskripsikan, didiskusikan dan dikaji ulang bersama-sama guru mitra, kemudian direfleksi sebagai bahan pertimbangan pada tindakan selanjutnya. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran IPA dengan menerapkan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini ditunjukkan oleh perolehan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 64,32, siklus II sebesar 74,39 dan pada siklus III sebesar 80,85. Serta pencapaian KKM pada siklus I sebesar 51,22%, siklus II 73,17% dan siklus III 92,68%.

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….. i

KATA PENGANTAR ……….. ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……….…... iii

DAFTAR ISI ………. v

DAFTAR TABEL ...……….. viii

DAFTAR GAMBAR ………. ix

DAFTAR GRAFIK ………... x

DAFTAR LAMPIRAN ………. xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Hipotesis Tindakan ... 3

D. Tujuan dan manfaat Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ……… 4

F. Definisi Operasional ... 5

BAB II. METODE EKSPERIMEN DAN HASIL BELAJAR A. Metode Eksperimen ... 6

B. Hasil belajar ……… 8

C. Pengertian IPA ... 9

D. Perubahan Wujud benda ... 14

a. Mencair ... 15

b. Membeku ………..... 16

c.Menguap ……….. 16

d.Mengembun ……… 17

(6)

BAB. III. METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A.Metode Penelitian ... 19

B.Prosedur Penelitian ... 21

C.Setting tempat Penelitian ... 23

D.Subyek Penelitian ... 23

E. Instrumen Penelitian ... 23

F. Pengolahan dan Analisa Data ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Data Awal Peneliti…... 26

B.Hasil Penelitian ... 29

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan ... 62

B.Saran ... 63

C.DAFTAR PUSTAKA ... 65

D.LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 67

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel

4.1 Profil Sekolah ………. 26

4.2 Daftar Tenaga pendidik dan Kependidikan ……… 27

4.3 Daftar jumlah siswa ……… 27

4.4 Hasil Observasi Kinerja Guru Menyusun RPP Siklus I……….. 33

4.5 Hasil Observasi kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus I …. 34

4.6 Hasil Observasi Aktivitas siswa dalam kelompok siklus I ……… 35

4.7 Fokus tindakan Guru dan Siswa siklus II ……….. 39

4.8 Hasil Observasi Kinerja Guru Menyusun RPP Siklus II………. 42

4.9 Hasil Observasi kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus II .... 43

4.10 Hasil Observasi Aktivitas siswa dalam kelompok siklus II……… 44

4.11 Peningkatan Hasil Belajar Siswa siklus I dan siklus II ……….. 46

4.12 Fokus tindakan Guru dan Siswa siklus III ………. 49

4.13 Hasil Observasi Kinerja Guru Menyusun RPP Siklus III……….. 52

4.14 Hasil Observasi kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus III .. 53

4.15 Hasil Observasi Aktivitas siswa dalam kelompok siklus I ……… 54

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Perubahan wujud benda………..………... 15

2.2 Perubahan wujud benda padat menjadi cair ... 15

2.3 Perubahan wujud cair menjadi padat ……... 16

2.4 Perubahan wujud cair menjadi gas ………... 17

2.5 Perubahan wujud gas menjadi cair ... 17

2.6 Perubahan wujud padat menjadi gas …. ... 18

(9)

DAFTAR GRAFIK

Grafik

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ………. 67

2. Hasil Instrumen Penelitian (Tes dan Non Tes) ……… 87

3. Dokumentasi ……… 111

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran merupakan suatu fase yang sangat menentukan terhadap keberhasilan belajar siswa. Sebagai pengembang sumber daya manusia, pendidik haruslah peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Untuk melangsungkan kegiatan pembelajaran yang baik telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal peningkatan kinerja pendidik maupun model dan teknik pembelajaran yang digunakan, sehingga diharapkan mampu menciptakan sumber daya manusia yang memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Pengembangan sumber daya manusia harus dilakukan karena kemampuan dan keunggulan suatu bangsa, salah satunya tercermin dari faktor kualitas sumber daya manusia. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK) masa kini dan mendatang yang begitu pesat menuntut pengembangan kemampuan siswa dalam bidang ilmu kealaman (sains) merupakan salah satu kunci keberhasilan.

Sudjana (2001) menyatakan bahwa upaya pengembangan pendidikan dalam laju pengembangan merupakan suatu keharusan karena pendidikan perlu mengembangkan dirinya untuk lebih berperan sebagai pendidikan yang mengembangkan sumber daya manusia dan tatanan kehidupan .

(12)

Fenomena tersebut seperti yang terjadi dari hasil observasi lapangan, dimana dalam pembelajaran IPA sehari-hari di SD Negeri Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung guru sering dihadapkan pada rendahnya hasil belajar siswa dengan memperoleh nilai rata-rata ulangan harian 56,61 berada dibawah KKM sekolah yaitu 70. Rendahnya hasil belajar ini tidak terlepas dari proses pembelajaran yang dilaksanakan guru, oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

Permasalahan yang timbul adalah bagaimana upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan suatu materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Dewasa ini sedang dikembangkan bermacam-macam metode pembelajaran untuk menolong para pendidik agar dapat meningkatkan kemampuannya dalam menyampaikan pelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang berguna bagi pendidik untuk menemukan apa yang harus dilakukan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran adalah penerapan metode eksperimen.

Penerapan metode eksperimen dapat digunakan dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, karena metode eksperimen dapat mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode eksperimen merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, eksperimen tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru, walaupun dalam proses eksperimen peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi eksperimen dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, eksperimen dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.

(13)

atau data yang benar.melalui kegiatan eksperimen yang dilakukan oleh guru di akhir kegiatan

Pemilihan materi perubahan wujud benda merupakan materi yang diajarkan di kelas IV semester 1 yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku di tempat penelitian dilakukan yaitu di SD Negeri Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah penerapan Metode eksperimen pada mata pelajaran IPA tentang perubahan wujud benda di Kelas IV SD Negeri Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung dapat meningkat ?

Rumusan masalah tersebut selanjutya dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

a. Bagaimana perencanaan penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman perubahan wujud benda pada siswa kelas IV SD Negeri Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung ?

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA melalui metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman perubahan wujud benda pada siswa kelas IV ? c. Bagaimana hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran IPA

melalui metode eksperimen?

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah :

ˮPenerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA tentang perubahan wujud benda dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung ˮ

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

(14)

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk menggambarkan tentang perencanaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode eksperimen di kelas IV SD Negeri Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung.

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :

1.Menggambarkan perencanaan pembelajaran IPA topik perubahan wujud benda melalui metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa

2.Menggambarkan pelaksanaan pembelajaran IPA topik perubahan wujud benda melalui metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa

3.Menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran IPA topik perubahan wujud benda melalui

b. Memotivasi kemauan belajar siswa pada mata pelajaran IPA 2. Bagi guru

a. Memberikan pengalaman dalam meracang pembelajaran IPA dengan metode eksperimen di Sekolah Dasar

b. Mendorong guru agar lebih kreatif dalam mengelola proses pembelajaran IPA

3. Bagi Sekolah

a. Memberikan kontribusi yang positif bagi peningkatan kualitas pembelajaran IPA di sekolah

(15)

4. Bagi peneliti

a. Menambah pengalaman dalam merancang pembelajaran IPA di kelas terutama dengan penerapan metode eksperimen

b. Kegiatan pembelajaran dengan metode eksperimen dapat dijadikan alternatif metodologis dalam pembelajaran IPA

F. Definisi Operasional

Metode Eksperimen

Eksperimen adalah percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu. Eksperimen bisa dilakukan pada suatu laboratorium atau di luar laboratorium, pekerjaan eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan ke dalam metode pembelajaran. Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari.

(16)

BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Research ) yaitu suatu model penelitian yang dilakukan oleeh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajardengan penekanan padapenyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran

Arikunto ( 2002 : 2-3 ) menjelaskan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

melalui paparan difinisi dari konsep penelitian, tindakan dan kelas, yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek menggunakan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

(17)

berlangsung di kelas. Guru setelah mengadakan PTK dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran sehingga lebih efektif.

Pelaksanaan PTK yang dilakukan guru tidak akan mengganggu dalam pencapaian target kurikulum, karena dalam penelitian tdak mempengaruhi materi pembelajaran tetapi umtuk memperbaiki proses pembelajaran demi tujuan yang telah ditagetkan. Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas melibatkan siswa melalui tindakan yang telah direncanakan oleh peneliti.

Menurut Arikunto (2009:20) ” Penelitian Tindakan Kelas tidak pernah merupakan kegiatan tunggal, tetapi harus berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal sehingga membentuk suatu siklus”. Oleh karena itu model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis da Mc Taggart yaitu model penelitian yang menggunakan model spiral refleksi yang terdiri dari beberapa siklus. Tiap siklus dimulai dari perencanaan (planning), kemudian tindakan (acting) dan pengamatan (observing), dan yang terakhir adalah refleksi (reflecting).. Setiap tahapan tersebut berfungsi saling menguraikan karena pada masing-masing tahapan meliputi proses penyempurnaan yang harus dilaksanakan secara terus menerus sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan.

Adapun dalam penelitian ini, peneliti akan melaksanakan tiga siklus, dimana ketiga siklus tersebut mencakup satu pokon bahasan utuh dalam mata pelajaran IPA kelas IV SD semester I. Untuk memperjelas pola pengembangan tiap siklus, berikut ini dikutip model visualisasi bagan yang disusun oleh Kemmis dan Mc Taggart.

(18)

Gambar 3.1

Desain Penelitian Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto S.2006:93)

B. Prosedur Penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti mengadakan orientasi lapangan (penelitian awal) dengan kegiatan sebagai berikut :

S

Penyusunan Rencana Tindakan II Analisis dan refleksi tindakan I Observasi Pelaksanaan

Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I

Pembelajaran IPA melalui metode eksperimen

Identifikasi masalah

 Proses pembelajaran IPA di SD

 Upaya peningkatan hasil belajar

 Menyusun LKS dan Alat evaluasi

(19)

a. Evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pembelajaran IPA sebelum menggunakan metode eksperimen

b. Mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran yang terdapat di sekolah tempat penelitian.

Setelah mengadakan orientasi lapangan maka penelitian dimulai, prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap perencanaan ( Planning )

a. Peneliti melakukan analisis KTSP untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan pada siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA

b. Merancang dan menyusun rencana pembelajaran (RPP)

c. Menyusun instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini berfungsi untuk merekam semua data-data yang dibutuhkan

d. Konsultasi instrumen dengan dosen pembimbing agar instrumen yang dibuat berkualitas baik

e. Merevisi instrumen jika diperlukan 2. Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan

a. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen

b. Untuk mendapatkan data tentang peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang konsep perubahan wujud benda dalam setiap siklus maka dilakukan postes

c. Diskusi dengan observer untuk mengetahui keterangan tentang aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung, dan untuk mengetahui jika ada kelemahan atau kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung.

(20)

2013, siklus II pada tanggal 4 Desember 2013, dan siklus III pada tanggal 11 Desember 2013

 Analisis dan Refleksi

Pada setiap siklus, data yang diperoleh dianalisis sesgera mungkin berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditatapkan. Setelah dinalisis kemudian direfleksikan sebagai bahan evaluasi dan koreksi untuk memperbaiki siklus berikutnya.

 Membuat kesimpulan hasil penelitian

Kesimpulan hasil penelitian diperoleh dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan pada siklus 1, 2, dan 3

C. Setting Tempat

Penelitian tindakan kelas ini, akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung.

D. Subyek penelitian

Subjek Penelitian adalah siswa SD Babakan sebanyak 41 siswa, yang terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Adapun fokus dalam penelitian tindakan kelas ini adalah pembelajaran IPA tentang konsep perubahan wujud benda di kelas IV SD semester I. Pada setiap tindakan, perlakuan kelas dilaksanakan dengan membagi ke dalam 6 kelompok kecil.

E. Instrumen Penelitian

Mengenai hal-halyang ingin dikaji melalui penelitian ini, maka dibuat seperangkat instrumen penelitian yang dimaksud adalah sebagai beriktu:

Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(21)

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja siswa (LKS) memuat kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Penyajian materi dalam LKS diawali dengan petunjuk langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan siswa dan dilanjutkan dengan memberikan pertranyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk memahami konsep IPA sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

Instrumen Pengumpulan Data

a. Lembar Observasi Pembelajaran

Lembar observasi pembelajaran ini digunakan untuk melihat kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan pembelajaran. Juga digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau terjadinya suatu proses kegiatan yang dapat diamati. Orang yang bertugas mengisi observasi adalah observer.

b. Lembar Tes

Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah, tes diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban, atau sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini soal tes akhir siklus. Soal tes akhir siklus dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dan sebagai bahan refleksi pembelajaran yang dilaksanakan untuk memperbaiki proses pembelajaran berikutnya.

F. Pengolahan dan Analisis Data

(22)

Prosedur analisis data yang diperoleh dalam penelitian adalah sebagai berikut:

a. Pengolahan data kualitatif

Data kualitatif terdiri atas hasil observasi dan catatan lapangan. Teknik yang dilakukan adalaah dengan cara menafsirkan hasil kemudian dideskripsikan dan selanjutnya disimpulkan.

b. Pengolahan data kuantitatif

Data kuantitatif berasal dari data tes yang berupa jawaban siswa terhadap soal- soal yang diberikan guru, dengan patokan jawaban benar sesuai dengan petunjuk yang ada pada soal tersebut. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajara IPA tentang konsep perubahan wujud benda, digunakan rumus:

Persentase penguasaan = jumlah skor yang diperoleh x 100% Skor total

Untuk menghitung rata – rata kelas dilakukan dengan rumus:

x =

Keterangan :

x = rata-rata (mean) ∑x = jumlah seluruh skor

N = banyaknya subjek (Nana S, 2011:109)

Untuk menghitung presentase jumlah siswa yang sudah mencapai nilai KKM dilakukan dengan rumus

(23)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas mengenai penggunaan

metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN

Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung dalam konsep perubahan

wujud benda dapat disimpulkan bahwa;

1. Perencanaan pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen di

mulai dari merumuskan indikator yang harus dicapai setelah metode

eksperimen berakhir, menetapkan langkah- langkah eksperimen yang

akan dilaksanakan, memperhitungkan waktu yang dibutuhkan , serta

mempersiapkan media yang akan digunakan.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam

penelitian ini mengacu lampiran Permendiknas RI Nomor 41 Tahun

2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah. RPP dalam penelitian ini mempunyai kekhasan yaitu

dalam langkah pembelajaran yang disesuaikan dengan tahapan metode

eksperimen. Dalam penyusunan RPP ini peneliti melengkapi dengan

lembar kerja siswa (LKS), soal evaluasi, dan lembar observasi

aktivitas guru dan siswa yang disesuaikan dengan materi yang dibahas

yaitu tentang perubahan wujud benda.

3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang perubahan

(24)

eksperimen. Hal ini ditunjukkan oleh perolehan nilai rata rata pada

siklus I sebesar 64.32, Sikluis II sebesar 74.39 dan siklus III sebesar

80.85

4. Perencanaan Pembelajaran IPA tentang perubahan wujud benda

melalui Penerapan metode eksperimen dalam upaya untuk

meningkatkan hasil belajar Pembelajaran IPA.

5. Proses Pembelajaran IPA dalam meningkatkan hasil belajar

siswa tentang perubahan wujud benda melalui penerapan metode

eksperimen ada peningkattan sebesar 22 % dari 51.22 % pada

siklus pertama menjadi 73.17 % pada siklus kedua dan peningkatan

19.51 % dari siklus II 73.17 menjadi 92.68 % pada siklus III

B. Saran

Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti meskipun masih

memperlihatkan kelemahan dan keterbatasan, tetapi telah memberikan manfaat

bagi perbaikan kualitas pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Babakan

Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Berdasarkan pengalaman ini

peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut.:

1. Saran untuk Guru

Guru harus peduli terhadap setiap proses pembelajaran sehingga dapat

mengidentifikasi setiap kelemahan dan kelebihan dari penyelenggaraan

pembelajaran yang ia laksanakan. Apabila terdapat kekurangan sebaiknya segera

melakukan perbaikan melalui penelitian tindakan kelas. Kerjasama antar guru

(25)

kualitas proses pembelajaran. Dengan tumbuhnya kerjasama yang baik antara

guru diharapkan akan terjadi peningkatan profesionalisme guru yang juga akan

berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

2. Saran untuk kegiatan peneliti lebih lanjut

Kegiatan pembelajaran menggunakan metode eksperimen dapat dijadikan

alternatif metodologis dalam pembelajaran IPA karena strategi pembelajaran

menggunakan metode eksperimen mampu meningkatkan hasil belajar siswa

pada pembelajaran IPA di Kelas IV IV SD Negeri Babakan Kecamatan

Babakan Ciparay Kota Bandung Tetapi karena hasilnya belum maksimal, maka

perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memaksimalkan hasil yang

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.

Abdul Majid, 2009 Perencanaan pembelajaran : Bandung PT Remaja Rosdakarya

Adeng Slamet, dkk. 2008. Praktikum IPA, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.

Adzkiya.MN, dkk 2010 Percobaan terhadap zat. Bandung CV Megah Jaya

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Awalludin, dkk. 2008. Statistika Pendidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.

Dahar. 1996 Model-model Mengajar, Bandung : CV Diponegoro

Depdikbud, (1994) Metodik Khusus Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD Jakarta

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Dirjen Dikdasmen.

Didi S.,Encep S. 2007 Pembeharuan dalam PBM di SD, Bandung : UPI PRESS

Endang Purwanti, dkk, 2008, Assesmen Pembelajaran SD, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.

Hamalik, O 2001. Proses Balajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara

Hatimah,I.,Susilana.,R Nuraedi. 2006 Penelitian Pendidikan, Bandung : UPI PRESS

Hermawan R. (2000). Penelitian Tindakan Kelas Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Leksono, Suroso Mukti. 2004. Sain Modern. Jakarta: Pustaka Widia Utama.

(27)

Nana Syaodih Sukmadinata, 2010 Metode Penelitian Pendidikan. Bandung PT Remaja Rosdakarya

Nasution S. (1992) Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara

N, Sudirman dkk. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Rochiati, Wiriaatmadja. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Roestiyah N.K 2012 Strategi Belajar Mengajar : Jakarta PT Rineka Cipta

Rustam, Mudilarto. 2004. Penelitian Tindakan Kelas, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta : Depdiknas.

Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sudjana, Nana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sudjana Nana, 2012 Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar : Bandung PT Remaja Rosdakarya

Samatowa.U 2006 . Bagaimana membelajarkan IPA di Sekolah Dasar Jakarta 2006 Depdiknas

Setia Aji, A Hidayat 2009, Mengenal Zat. Bandung, PT Graha Bandung Kencana

Sumiati, Asra 2009 Metode Pembelajaran . Bandung : CV Wacana Prima

Tirtaraharja,U. (1994). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud

Tuswanto. W 2010 Percobaan terhadap air Bandung : CV Megah Jaya

Gambar

Grafik
Gambar 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Makalah pada Workshop Penyempurnaan Hasil Karya Lomba Pembuatan Media Pembelajaran SMA Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Dikmenum, Jakarta.. Meningkatkan Kemampuan

Dimana dalam analisis ini dibahas lima dimensi penentu kualitas jasa yang mempengaruhi konsumen yang terdiri dari analisa keandalan, keresponsifan, keyakinan, empati, dan

Tahap aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pembelajaran

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam, terutama perikanan. Dengan luas perairan melebihi 70% dari luas Indonesia sendiri, potensi perikanan ini

Model pembelajaran problem posing tipe pre solution posing merupakan model pembelajaran yang mengharuskan siswa menyusun pertanyaan sendiri atau memecah suatu soal

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia serta hidayah-Nya yang selalu tercurahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Manfaat dari penelitian ini secara teoritis adalah meningkatkan kinerja guru khususnya dalam hal melakukan variasi gaya mengajar yang dilakukan pada saat proses

Kasus diatass berkaitan dengan ciri dari komunikasi massa, karena komunikator dalam komunikasi melembaga, kasus tersebut lembaganya adalah komunitas ‗Srikandi Merapi‘ ,