• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENENTUKAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG KUBUS MELALUI METODE INKUIRI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 3 Maruyungsari Dusun Mekarsari Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENENTUKAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG KUBUS MELALUI METODE INKUIRI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 3 Maruyungsari Dusun Mekarsari Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran)."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENENTUKAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG KUBUS

MELALUI METODE INKUIRI

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 3 Maruyungsari Dusun Mekarsari Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagaian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh JUMIARTI NIM 1007894

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENENTUKAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG KUBUS

MELALUI METODE INKUIRI

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 3 Maruyungsari Dusun Mekarsari Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran)

Oleh Jumiarti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Jumiarti 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

JUMIARTI

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENENTUKAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG KUBUS

MELALUI METODE INKUIRI

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 3 Maruyungsari Dusun Mekarsari Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran)

Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Hj. Epon Nur’aeni L, M.Pd NIP. 195710131983032001

Pembimbing II,

Dra.Hj. Momoh Halimah, M.Pd NIP. 195307061974032001

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD UPI KampusTasikmalaya

(4)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENENTUKAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG KUBUS

MELALUI METODE INKUIRI

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 3 Maruyungsari Dusun Mekarsari Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran)

JUMIARTI

ABSTRAK

JUMIARTI, 2014. Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menentukan Luas Permukaan Bangun Ruang Kubus Melalui Metode Inkuiri. (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 3 Maruyungsari Dusun Mekarsari Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran). Program S-1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya. Model tindakan dalam penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas. Latar belakang penelitian dilaksanakan karena pelajaran matematika masih dianggap sulit oleh siswa, khususnya siswa SD. Hal ini dilihat dari perolehan hasil belajar siswa sebelum tindakan pada materi menentukan luas permukaan bangun ruang kubus ternyata masih dibawah KKM yang ditetapkan.Tujuan skripsi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan luas permukaan bangun ruang kubus dalam pembelajaran matematika yang dibuktikan dengan temuan data selam tindakan dilaksanakan. Lokasi penelitian adalah SDN 3 Maruyungsari Dusun Mekarsari Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran, dan yang menjadi subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V yang berjumlah 20 orang yaitu laki-laki berjumlah 7 orang dan perempuan 13 orang. Hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah :“Jika pembelajaran matematika tentang menentukan luas permukaan bangun ruang kubus melalui metode inkuiri maka kemampuan siswa di Kelas V SDN 3 Maruyungsari akan meningkat”. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menentukan luas permukaan bangun ruang kubus diindikasikan akan adanya peningkatan nilai rata-rata dalam berbagai kategori penilaian pada tes pra tindakan hanya mencapai 57,00 dan setelah dilakukan tindakan dengan metode inkuiri pada siklus pertama nilai rata-rata menjadi 67,00 Untuk siklus kedua nilai rata-rata-rata-rata menjadi 81,50. Adapun hasil penilaian pada perencanaan siklus pertama mencapai 3,57 dengan kriteria nilai cukup dan pada siklus kedua 4,00 dengan kriteria baik sekali. Pada siklus pertama kegiatan guru mencapai 2,87 dan siklus kedua 3,63. Aktivitas siswapada siklus pertama 2,00 dan pada siklus kedua mencapai 3,33 Jadi secara kuantitatif, hasil belajar siswa setelah dua kali pembelajaran terbukti meningkat sebesar 14,50. Melihat peningkatan perolehan hasil tindakan yang telah dilaksanakan, menunjukan pembelajaran matematika pada materi menentukan luas permukaan bangun ruang kubus melalui metode inkuiri, sudah tepat.

(5)
(6)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

1. Hakikat Matematika ... 7

2. Fungsi Pembelajaran Matematika ... 8

3. Tujuan Pembelajaran Matematika... 8

4. Metode Pembelajaran Inkuiri ... 9

5. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Inkuiri ... 10

6. Bangun Ruang Kubus ... 12

7. Menentukan Luas Permukaan Kubus ... 13

B. Kerangka Berfikir... 15

C. Hipotesa Penelitian ... 15

BAB III METODE PENELITIAN ... 17

(7)

B. Setting Penelitian ... 19

C. Prosedur Tindakan Penelitian ... 21

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

E. Teknik Analisis Data ... 28

F. Kriteria Keberhasilan ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Hasil Penelitian ... 30

1. Hasil Orientasi Dan Identifikasi Masalah ... 30

2. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ... 34

a. Suklus 1 ... 34

1) Perencanaan Pembelajaran ... 34

2) Hasil Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 36

3) Pelaksanaan Pembelajaran ... 38

4) Hasil Belajar siswa ... 43

5) Refleksi siklus 1 ... 44

b. Suklus 2 ... 46

1) Perencanaan Pembelajaran ... 46

2) Hasil Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 48

3) Pelaksanaan Pembelajaran ... 51

4) Hasil Belajar siswa ... 55

5) Refleksi siklus 2 ... 56

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

1. Rencana Pembelajaran ... 57

2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 59

3. Kemampuan ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

A. Simpulan ... 65

B. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 70

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Hasil Tes Awal Siswa ... 32

4.2 Hasil Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1... 36

4.3 Hasil Penilaian Kemampuan Guru Dalam proses Pembelajaran Siklus 1 ... 39

4.4 Hasil Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus 1... 42

4.5 Hasil Tes (Evaluasi) siswa pada siklus 1 ... 43

4.6 Hasil Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2... 49

4.7 Hasil Penilaian Kemampuan Guru Dalam proses Pembelajaran Siklus 2 ... 51

4.8 Hasil Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus 2... 54

4.9 Hasil Tes (evaluasi) siswa pada siklus 2 ... 55

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1Bangun Ruang Kubus ... 13

2.2Menghitung Luas Permukaan Kubus ... 14

2.3Bagan Kerangka Berpikir ... 15

3.1Alur PTK Modifikasi Model Kemmis dan Mc. Taggart (Jamal Ma’mur) ... 18

4.1Grafik Hasil Analisis Rencana Pembelajaran ... 59

4.2Grafik Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran ... 60

4.3Grafik Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran ... 61

4.4Grafik Kemampuan Siswa ... 63

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ... 70

2. Lembar Kerja Siswa Siklus 1 ... 73

3. Lembar Evaluasi Siklus 1... 74

4. Kunci Jawaban Lembar Evaluasi Siklus 1 ... 75

5. Hasil Tes (Evaluasi) Siswa Pada Siklus 1 ... 76

6. Lembar Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ... 77

7. Lembar Penilaian Aktivitas Guru Pada Pembelajaran Siklus 1 ... 80

8. Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Siklus 1 ... 84

9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ... 86

10.Lembar Kerja Siswa Siklus 2 ... 89

11.Lembar Evaluasi Siklus 2... 90

12.Kunci Jawaban Lembar Evaluasi Siklus 2 ... 91

13.Hasil Tes (Evaluasi) Siswa Pada Siklus 2 ... 92

14.Lembar Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ... 93

15.Lembar Penilaian Aktivitas Guru Pada Pembelajaran Siklus 2 ... 93

16.Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Siklus 2 ... 100

17.Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran ... 102

18.Surat Keputusan ... 106

19.Surat Izin Penelitian dari KESBANG ... 107

20.Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ... 108

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu komponen yang harus diperhatikan dan dikembangkan guna melahirkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas, guna kemajuan bangsa dan negara. Berdasarkan alasan tersebut diyakini bahwa pendidikan yang berkualitas dapat menunjang pembangunan disegala bidang, dan hendaknya dilakukan sejak dini, baik dilingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah.

Pengembangan kualitas pendidikan tentunya menyangkut bagaimana menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen, yaitu peserta didik, guru, materi, metode, media dan evaluasi pembelajaran guna tercapainya tujuan pembelajaran yang menyangkut perubahan prilaku dan pola pikir yang positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Pendidikan di Sekolah Dasar pada saat ini boleh dikatakan cukup baik, akan tetapi dalam pelaksanaanya masih diperlukan adanya pengembangan yang menyakut pemanfaatan metode, pendekatan dan alat atau media yang digunakan. Alasan penulis mengemukakan hal tersebut karena berdasarkan pengamatan penulis terhadap kegiatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang masih terpusat pada guru dan jarang melibatkan siswa secara aktif.

Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan peneliti yang dilakukan di SDN 3 Maruyungsari kelas V mengacu pada kurikulum yang berlaku. Dengan Setandar Kompetensi (SK) Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun, Kompetensi Dasar (KD) Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. Indikator yang digunakan yaitu: 1) Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang kubus, 2) Menentukan luas permukaan bangun ruang kubus, dengan tujuan, 1) Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang kubus, 2) Siswa dapat menentukan luas permukaan bangun ruang kubus. Berdasarkan pengamatan

(12)

2

bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan di kelas V SDN 3 Maruyungsari sudah mengacu pada kurikulum yang berlaku. Akan tetapi bentuk racangan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya masih bersifat klasikal dan belum menggunakan bentuk rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang tepat.

Pada proses pembelajaran kenyataannya guru hanya menerangkan dan berbicara di depan kelas dan siswa hanya mendengarkan, dan siswa belum terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa tampak kurang begitu termotivasi bahkan cenderung pasif dan satu arah, sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang masih dianggap kurang, hal ini dilihat dari perolehan nilai nilai siswa hanya 57 dari keseluruhan siswa, dan menunjukkan perolehan nilai masih di bawah KKM yang ditetapakan sebesar 70. Guna mengatasi permasalahan tersebut, maka penulis beranggapan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa.

Penggunaan metode dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada saat ini perlu mendapatkan perhatian yang cukup serius, serta perlu dilakukannya pengembangan dalam penerapannya, yang pelaksanaanya tergantung dari bentuk metode pembelajaran yang yang digunakan. Bentuk pelaksanaan mengacu pada komponen-komponen dalam kegiatan pembelajaran, yang meliputi guru, siswa dan materi atau bahan ajar.

Menurut pendapat Gulo, W. (2002, hlm.11) “Metode dalam belajar mengajar menyangkut metode belajar mengajar yang berpusat pada guru, metode belajar mengajar yang berpusat pada siswa, dan metode belajar mengajar yang berpusat pada materi pengajaran”. Dalam penelitian ini penulis memilih metode inkuiri yang akan digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

(13)

3

Gulo, W. (2002, hlm.84 – 85) mengemukakan :

Metode pembelajaran inkuiri yaitu suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analitis sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Berdasarkan pendapat dari Gula, W. Menunjukkan bahwa dengan penggunaan metode inkuiri dapat mengembangkan kemampuan untuk merealisasikan rasa keingintahuannya yang didukung dengan sikap kritis, logis dan mampu menganalisis menganai permasalahan yang diketemukan siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran, sehingga siswa lebih percaya diri dalam menyelesaiakan permsalahan yang ditemukan dalam proses pembelajaran.

Mengacu pada permasalahan yang telah dipaparkan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menentukan Luas Permukaan Bangun Ruang Kubus Melalui Metode Inkuiri. (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 3 Maruyungsari Dusun Mekarsari Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran)”.

B. Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan, menunjukan rendahnya kemampuan siswa dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan luas bangun ruang pada pembelajaran matematika adalah :

a. Keaktifan dan kreativitas siswa dalam pembelajaran masih perlu ditingkatkan, hal ini dilihat dari sikap yang siswa kurang terlibat secara aktif guna meningkatkan pemahaman siswa pada materi pelajaran.

b. Metode pembelajaran yang digunakan belum begitu tepat, sehingga menyebabkan siswa merasa bosan dan kesulitan dalam memahami materi pelajaran.

(14)

4

2. Rumusan Masalah

Mengacu pada pemaparan mengenai latar belakang dan permasalahan yang ditemukan, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana peningkatan kemampuan siswa dalam menentukan luas permukaan bangun ruang kubus melalui metode inkuiri. (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 3 Maruyungsari Dusun Mekarsari Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran)?” Adapun secara terperinci adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana rencana pembelajaran matematika melalui metode inkuiri dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan luas permukaan bangun ruang ubus pada siswa di kelas V SDN 3 Maruyungsari?

b. Bagaimana proses pembelajaran matematika melalui metode inkuiri dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan luas permukaan bangun ruang ubus pada siswa di kelas V SDN 3 Maruyungsari?

c. Bagaimana hasil belajar siswa dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran matematika melalui metode inkuiri dalam menentukan luas permukaan bangun ruang kubus pada siswa di kelas V SDN 3 Maruyungsari?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan yang telah dipaparkan, maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan luas permukaan bangun ruang kubus melalui metode inkuiri. Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Memperoleh gambaran peningkatan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan luas permukaan bangun ruang kubus melalui metode inkuiri pada mata pelajaran matematika di kelas V SDN 3 Maruyungsari.

(15)

5

menentukan luas permukaan bangun ruang kubus melalui metode inkuiri pada mata pelajaran matematika di kelas V SDN 3 Maruyungsari.

3. Memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran matematika melalui metode inkuiri dalam menentukan luas permukaan bangun ruang kubus pada siswa di kelas V SDN 3 Maruyungsari?

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Diharapkan dapat menambah kajian teoretis tentang penerapan pembelajaran berbasis inkuiri upaya meningkatkan kemampuan belajar siswa Kelas V SDN 3 Maruyungsari Dusun Mekarsari Desa Maruyungsari Kec. Padaherang Kab. Pangandaran, pada materi menentukan luas permukaan ruang kubus .

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode inkuiri diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa karena siswa ikut terlibat aktif dalam pelaksanaanya.

b. Bagi Guru

Guru dalam merancang rencana pelaksanaan pembelajaran diharapkan mampu memanfaatkan metode pembelajaran yang dianggap paling tepat. c. Bagi Lembaga

Meningkatkan kemampuan dan sikap profesional guru dalam pelaksanaan pembelajaran guna meningktakan kualitas dan prestasi belajar. Selain itu juga Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan dan pembelajaran dan lembaga penelitian ini.

E. Struktur Organisasi Skripsi

(16)

6

1. Bab I Pendahuluan.

Pada bab ini meliputi: latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, dan strukutur organisasi skripsi.

2. Bab II Tinjauan Pustaka, Kerangka Berfikir dan Hipotesis Penelitian

Pada bab ini meliputi : Hakikat Matematika , Fungsi Pembelajaran Matematika, Tujuan Pembelajaran Matematika, Metode Pembelajaran Inkuiri, Langkah-langkah Pembelajaran Metode Inkuiri, Menentukan Luas Permukaan Bangun Ruang Kubus Melalui Metode Inkuiri, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.

3. Bab III Metode Penelitian.

Pada bab III mencakup sub pokok bab yaitu : Metode penelitian, Subjek, waktu dan tempat penelitian, Definisi operasional, Variabel penelitian, Prosedur penelitian, Teknik pengumpulan data, Alur pelaksanaan tindakan, Teknik pengolahan data, Kriteria keberhasilan.

4. Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Pada bab ini meliputi : 1) Hasil Penelitian yang mencakup a) Hasil orientasi dan identifikasi masalah, b) Hasil perencanaan tindakan penelitian, dan c) Hasil pelaksanaan tindakan penelitian. 2) Hasil pembahasan.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran.

Pada bab ini meliputi : kesimpulan dan saran. 6. Daftar Pustaka.

(17)
(18)

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian

Pemilihan metode penelitian yang digunakan disesuaikan dengan temuan permasalahan yang akan di selesaikan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode Penelitian Tindakan Kelas dianggap metode yang paling tepat dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, diharapkan dapat mengurangi permasalahan dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika.

Metode Penelitian Tindakan Kelas dianggap mampu memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran di dalam kelas yang tentunya melibatkan beberapa indikator keberhasilan proses dan hasil pengajaran pada siswa.

Muslich, M. (2011: 12-14) menyebutkan karakteristik penelitian kelas, yaitu:

(1) Masalah pada Penelitian Tindakan Kelas berawal dari guru, (2) Tujuan dari penelitian adalah untuk memperbaiki pembelajaran, (3) penelitiannya bersifat kolaboratif, (4) Penelitian Tindakan Kelas adalah jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki prosedur atau proses belajar mengajar di kelas, (5) Penelitian Tindakan Kelas dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan.

Metode Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian ini menggunakan alur PTK model Kemmis & MC Taggart (Kasbolah & Kasihani, 1998 : 13) menyatakan bahwa :

Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan serta situasi dimana pekerajaan tersebut dilakukan.

Arikunto, (2008. hlm,3) mengemukakan “Penelitian Tindakan Kelas yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas yang sama”.

(19)

18

Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc. Taggart, yang terdiri dari empat tahap (Ruswandi, dkk, 2010. hlm,143) yaitu:

a. Rencana (plan) tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi;

b. Tindakan apa yang akan dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan (revised), peningkatan, atau perubahan yang diinginkan;

c. Observasi (Observation), yaitu mengamati atas nama atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap peserta didik; dan d. Refleksi (Reflection), yaitu langkah peneliti mengkaji, melihat dan

mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.

Adapun langkah langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas berupa siklus tindakan dapat diggambarkan dalam bagan berikut ini.

Gambar 3.1

(20)

19

Perencanaan yang meliputi pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tujuan untuk memperbaiki kesulitan atau masalah yang ada. Dalam langkah ini dilakukan analisis masalah dan penyusunan rencana. Tindakan dan Observasi yaitu melakukan tindakan untuk mengimplementasikan rencana yang telah dibuat, sambil melakukan observasi terhadap akibat tindakan yang dilakukan dalam konteksnya. Dalam tahap ini rencana metode yang telah disusun diimplementasikan pada kelas sesungguhnya sedangkan observasi dilakukan bertujuan mengevaluasi tindakan yang dilakukan dengan metode dan teknik yang sesuai.

Refleksi yaitu melakukan tindak lanjut dari hasil evaluasi terhadap akibat tindakan yang telah dilakukan sebagai dasar pembuatan perencanaan lebih lanjut. Dalam refleksi dibahas evaluasi terhadap keseluruhan proses dan dampak tindakan, yang dapat mengarahkan pada identifikasi masalah-masalah baru untuk merancang siklus baru. Selanjutnya, dibuat perencanaan untuk siklus kedua, yang diikuti tindakan dan observasi serta refleksi lagi, dan seterusnya.

Alasan penulis memilih model Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis & Taggart karena model penelitiannya sederhana, dalam pelaksanaanya mudah dan dianggap sesuai dengan kemampuan penulis, selain itu juga penggunaan model setiap siklusnya mecakup satu tindakan. Selain itu juga alasan penggunaan Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) satu fokus tindakan (action) merupakan satu siklus tindakan yang terdiri dari beberapa langkah pembelajaran.Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa PTK dilakukan untuk meningkatkan lebih dari satu aspek kerja ilmiah pada satu pokok bahasan atau satu materi pokok yang diselesaikan dalam beberapa kali tindakan

B. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Kelas V SDN 3 Maruyungsari Dusun Mekarsari Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran.

2. Subjek Penelitian

(21)

20

Kelas V SDN 3 Maruyungsari Dusun Mekarsari Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran.

a. Guru

Guru kelas V Maruyungsari Dusun Mekarsari Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran.

b. Siswa

Siswa kelas V Sekolah Dasar yang berjumlah 20 orang yaitu laki-laki berjumlah 7 orang dan perempuan 13 orang.

3. Variabel Penelitian

Variabel adalah karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi, dikontrol dan diawasi. Adapun jenis variabel-variabel yang menjadi fokus tindakan pada penelitian ini adalah :

a. Variabel Input, yaitu kemampuan awal guru dan siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode pembelajaran metode inkuiri

b. Variabel Prose, yaitu kinerja guru dalam mengelola pembelajaran matematika dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri pada materi menghitung luas permukaan bangun ruang kubus.

c. Variabel Output, yaitu peningkatan kemampuan guru dalam merencanakan dan mengelola proses pembelajaran matematika materi menentukan luas permukaan bangun ruang sederhana di kelas V Sekolah Dasar.

4. Definisi Operasional a. Kemampuan

Kemampuan siswa merupakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direflikasikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus-menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan keterampilan dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu.

(22)

21

Kubus yaitu sebuah benda ruang yang dibatasi oleh 6 bidang datar yang masing-masing berbentuk persegi yang sama dan sebangun atau kongruen yang mempunyai 6 sisi, 12 rusuk, dan 8 titik sudut serta diagonalnya sama panjang.

c. Metode Inkuiri

Metode inkuiri merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analitis sehingga siswa dapat merumuskan penemuannya dengan penuh percaya diri.

C. Prosedur Tindakan Penelitian 1. Orientasi dan Identifikasi Masalah

a. Orientasi Masalah

Orientasi masalah dilakukan khususnya untuk memperoleh gambaran permasalahan yang paling utama yaitu meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan luas permukaan bangun ruang kubus di kelas V SD yang menyangkut aspek-aspek yang diorientasi meliputi program pembelajaran matematika, kemampuan guru dalam proses pembelajaran matematika dan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran matematika.

b. Identifikasi Masalah

Peneliti mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan, diantaranya:

1) Konsepsi guru tentang pembelajaran matematika hanya terbatas pada penanaman penguasaan konsep semata.

2) Kompetensi guru pada pembelajaran matematika hanya terpaku pada ceramah tanpa memperhatikan proses kerja ilmiah siswa.

3) Penilaian hasil belajar hanya difokuskan pada penguasaan aspek kognitif siswa tanpa memperhatikan aspek psikomotorik dan afektif siswa.

(23)

22

Ada beberapa hal yang dilakukan peneliti ketika membuat perencanaan tindakan penelitian, antara lain:

a. Menetapkan peneliti mitra yaitu guru SDN 3 Maruyungsari Dusun Mekarsari Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran, yang bertujuan membangun kesepahaman antara peneliti dengan observer tentang konsep dan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, topik yang di angkat dalam proses pembelajaran, serta penentuan waktu pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.

b. Merumuskan jenis metode, media dan bahan ajar yang akan diajarkan yang sesuai dengan lingkungan belajar siswa, serta yang sesuai dengan karakteristik metode pembelajaran metode inkuiri dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan-tahapan metode pembelajaran metode inkuiri serta sesuai pula dengan media dan bahan ajar yang telah dirumuskan.

3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian

Pelaksanaan tindakan penelitian berpedoman pada rencana tindakan penelitian yang telah ditetapkan, yaitu penelitian dilakukan dalam dua siklus yaitu :

a. Siklus 1

1) Perencanaan Tindakan Pembelajaran

a) Perencanaan tindakan pada siklus 1 yaitu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran matematika dalam menentukan luas permukaan bangun ruang kubus melalui metode inkuiri di Kelas V SDN 3 Maruyungsari.

b) Melakukan koordinasi dengan observer selaki pihak yang membantu dalam mengumpulkan data selama tindakan penelitian dilaksanakan. c) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) tentang materi menentukan

luas permukaan bangun ruang kubus.

(24)

23

terdiri dari 10 soal yang berisi soal sifat-sifat bangun ruang kubus dan cara menghitung luas permukaan bangun ruang kubus.

e) Mempersiapkan perlengkapan yang mencakup bahan ajar, sarana, media dan alat perga yang akan digunakan berupa buku pegangan, gunting, penggaris dan kertas karton

f) Observer melakukan penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengisi format isisn yang telah dibuat.

2) Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran

Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 yaitu guru melaksanakan proses kegiatan pembelajaran matematika dalam menentukan luas permukaan bangun ruang kubus melalui metode inkuiri di Kelas V SDN 3 Maruyungsari sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Adapun langkah pelaksanaanya diawali dengan Guru mengkondisikan kelas dan siswa pada situasi belajar yang kondusif setelah guru mengkondisikan siswa dan sudah kondusif kemudian dilanjutkan dengan tindakan guru mengadakan apersepsi dan dilanjutkan dengan penyampaian bahan ajar serta tujuan dan hasil yang ingin dicapai, kemudian dilanjutkan dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi yang kemudian dilanjutkan dengan membagikan LKS pada setiap kelompok.

(25)

24

membimbing siswa mencermati hasil kerjanya, sekaligus menemukan sendiri kekurangan hasil kerja siswa kemudian guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui dan dimengerti oleh siswa. Setelah kegiatan tersebut berkahir kemudian guru bersama siswa melakaukan tanya jawab untuk meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulkan

Setelah pelaksanaan kegiatan inti dilakukan kemudian dilakukan pada langkah kegiatan akhir. Pada kegiatan akhir siswa di beri tugas oleh guru untuk mengerjakan soal evaluasi, menyimpulkan. Observasi dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.

3) Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Obervasi pelaksanaan tindakan penelitian yang dilakukan pada siklus 1 meliputi :

a) Observer mengobservasi yang menyangkut aktivitas guru selama pelaksanaan proses pembelajaran dengan mengamati dan mencatat semua aktivitas guru dengan mengisi format yang telah dibuat sebelum tindakan dilakukan.

b) Observer mengobservasi yang menyangkut aktivitas siswa selama pelaksanaan proses pembelajaran dengan mengamati dan mencatat semua aktivitas guru dengan mengisi format yang telah dibuat sebelum tindakan dilakukan.

c) Melakukan pengkajian mengenai data temuan dari hasil pengamatan tentang perencanaan tindakan.

4) Refleksi

Setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran dilakukan kemudian dilakukan refleksi, yang meliputi

(26)

25

b) Menentukan tindakan atau hipotesis tindakan sebagai referensi tindakan yang akan dilakukan pada siklus 2 dalam pembelajaran matematika menentukan luas permukaan bangun ruang kubus melalui metode inkuiri.

b. Siklus 2

1) Perencanaan Tindakan Pembelajaran

a) Perencanaan tindakan pada siklus 2 yaitu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran matematika dalam menentukan luas permukaan bangun ruang kubus melalui metode inkuiri di Kelas V SDN 3 Maruyungsari.

b) Melakukan koordinasi dengan observer selaki pihak yang membantu dalam mengumpulkan data selama tindakan penelitian dilaksanakan. c) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) tentang materi menentukan

luas permukaan bangun ruang kubus.

d) Mempersiapkan soal evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Soal evaluasi di siklus 2 terdiri dari 10 soal yang berisi soal sifat-sifat bangun ruang kubus dan cara menghitung luas permukaan bangun ruang kubus.

e) Mempersiapkan perlengkapan yang mencakup bahan ajar, sarana, media dan alat perga yang akan digunakan berupa buku pegangan, gunting, penggaris dan kertas karton

f) Observer melakukan pengamatan dan mencatat bentuk rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengisi format isisn yang telah dibuat

2) Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran

(27)

26

setelah guru mengkondisikan siswa dan sudah kondusif kemudian dilanjutkan dengan tindakan guru mengadakan apersepsi dan dilanjutkan dengan penyampaian bahan ajar serta tujuan dan hasil yang ingin dicapai, kemudian dilanjutkan dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi yang kemudian dilanjutkan dengan membagikan LKS pada setiap kelompok.

Setelah kegiatan awal dilakukan kemudian dilanjutkan pada kegiatan inti, yang diawali dengan guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat bangun ruang kubus dan mencari luas permukaan bangun ruang kubus disertai dengan sikap siswa menyimak penjelasan guru yang di bicarakan didepan kelas. Setelah selesai kemudian dilanjutkan dengan menyuruh siswa berdiskusi mengenai materi yang diterangkan guru kemudian dilanjtkan dengan menugaskan siswa untuk berdiskusi mengerjakan tugas LKS dengan menggunakan pengamatan langsung untuk mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang kubus Setelah kegiatan diskusi berakhir kemudian dilanjutkan dengan siswa secara bergiliran mengkomunikasikan hasil kerjanya dibarengi dengan tindakan guru guru membimbing siswa mencermati hasil kerjanya, sekaligus menemukan sendiri kekurangan hasil kerja siswa kemudian guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui dan dimengerti oleh siswa. Setelah kegiatan tersebut berkahir kemudian guru bersama siswa melakaukan tanya jawab untuk meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulkan

Setelah pelaksanaan kegiatan inti dilakukan kemudian dilakukan pada langkah kegiatan akhir. Pada kegiatan akhir siswa di beri tugas oleh guru untuk mengerjakan soal evaluasi, menyimpulkan. Observasi dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.

(28)

27

Obervasi pelaksanaan tindakan penelitian yang dilakukan pada siklus 2 meliputi :

a) Observer mengobservasi yang menyangkut aktivitas guru selama pelaksanaan proses pembelajaran dengan mengamati dan mencatat semua aktivitas guru dengan mengisi format yang telah dibuat sebelum tindakan dilakukan.

b) Observer mengobservasi yang menyangkut aktivitas siswa selama pelaksanaan proses pembelajaran dengan mengamati dan mencatat semua aktivitas guru dengan mengisi format yang telah dibuat sebelum tindakan dilakukan.

c) Melakukan pengkajian mengenai data temuan dari hasil pengamatan tentang perencanaan tindakan

4) Refleksi

Setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran dilakukan kemudian dilakukan refleksi, yang meliputi:

a) Menentukan perbaikan yang menyangkut rencana pembelajaran, proses mengajar, proses belajar siswa dan hasil belajar siswa berdasarkan pada kekurangan-kekurang yang ditemukan selama tindakan berlangsung

b) Menentukan tindakan atau hipotesis tindakan sebagai referensi tindakan yang akan dilakukan pada siklus 3 dalam pembelajaran matematika menentukan luas permukaan bangun ruang kubus melalui metode inkuiri. Akan tetapi apabila pada siklus 2 sudah mencapi tingkat ketuntasan yang telah ditentukan, maka tindakan dapat dihentikan.

D. Teknik Pengumpulan Data

(29)

28

untuk ditindaklanjuti dalam penelitian. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang dilakukan pada akhir setiap siklus untuk mengetahui penguasaan siswa mengenai materi pelajaran.

2. Lembar Observasi

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran pada materi menghitung luas permukaan bangun ruang kubus di kelas V dengan menggunakan metode inkuiri.

E. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisis pada setiap kegiatan. Adapun teknik analisis data dapat dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahapnya yaitu sebagai berikut:

1. Menyeleksi data yang diperoleh kemudian mengelompokkan. Dalam tahap ini data-data yang telah terkumpul diseleksi sesuai dengan fokus masalah yang ditemukan, kemudian data diorganisasikan sesuai dengan hipotesis yang ingin dicari jawabannya dan diselesaikan. Peneliti mengumpulkan semua instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data kemudian dikelompokkan berdasarkan fokus masalah atau hipotesis.

2. Mendeskripsikan dan memaparkan data, dalam tahap ini data yang telah terorganisasikan, kemudian dideskripsikan sehingga data tersebut menjadi bermakna. Mendeskripsikan data tersebut dapat dilakukan dalam bentuk narasi, membuat grafik ataupun dalam bentuk tabel.

3. Menarik kesimpulan berdasarkan paparan atau deskripsi yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Kesimpulan dibuat dalam bentuk pernyataan atau yang dapat menjawab semua pertanyaan rumusan masalah penelitian.

F. Kriteria Keberhasilan

(30)

29

dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Skor kemampuan merancang pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Inkuiri maksimalnya mencapai nilai 4 untuk setiap aspek dari RPP dengan nilai rata-rata tidak kurang dari 3.

2. Skor kemampuan mengelola pembelajaran dengan mengunakan pendekatan kontekstual maksimal mencapai nilai 4 untuk setiap aspek dari RPP dengan nilai rata-rata tidak kurang dari 3.

(31)

65

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan perolehan hasil tindakan penelitian dan dan perolehan data mengenai pembelajaran melalui metode inkuiri dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan luas permukaan bangun ruang kubus di Kelas V SDN 3 Maruyungsari Dusun Mekarsari Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran dapat kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan Pembelajaran

Rancanngan Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan luas permukaan bangun ruang kubus melalui metode inkuiri sudah mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang berlaku. Berdasarkan hasil tindakan pembelajaran bentuk rancangan Rencana Pelakasnaan Pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan luas permukaan bangun ruang kubus melalui metode inkuiri pada setiap siklusnya mengalami perbaikan. Dengan bentuk rancangan Rencanan Pelaksanaan Pembelajran bentuk metode inkuiri sudah tepat dan sesuai dengan prinsip-prinsip dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

2. Proses pelaksanan Pembelajaran.

Pada langkah-langkah pembelajaran pada metode inkuiri adalah: 1) Fase Orientasi, yang pelaksanaannya mencakup : a) Menyampaikan bahan ajar; b) Memaparkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran ; c) Menjelaskan manfaat dan pentingnya materi pembelajaran dalam kegiatan belajar. dengan tujuan untuk menciptakan semangat belajar siswa. 2) Fase merumuskan masalah; 3) Fase mengamati atau melakukan observasi; 4) Fase menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan dan 5) Fase mengkomunikasikan atau menyajikan hasil hasil dan menarik kesimpulan.

Proses pelaskanaan pembelajaran melalui pendekatan inkuiri merupakan pendekatan pembelajaran yang berupaya menanamkan potensi dan

(32)

66

meningkatkan sikap berfikir secara ilmiah pada siswa, karena dalam pelaksanaanya siswa lebih aktif dan termotivasi dalam mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah.

Proses pelaksanaan pembelajaran melalui metode inkuiri pada penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran matematika pada materi menentukan luas permukaan bangun ruang kubus melalui metode inkuiri, menunjukan siswa belajar secara aktif dan memberikan dampak yang baik terhadap keberhasilan mengajar guru dan meningkatkan hasil belajar siswa khusunya pada materi menentukan luas permukaan bangun ruang kubus.

3. Kemampuan Siswa

Peningkatan kemampuan siswa siswa dalam menentukan luas permukaan bangun ruang kubus melalui metoder inkuiri pada setiap siklusnuya mengalami perbaikan hal ini dilihat dari perolehan hasil evaluasi belajar siswa pada setiap siklusnya. Berdasarkan hasil tindakan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa menggunaan metode inkuiri pada pembelajaran matematika menganei materi menentukan luas permukaan bangun ruang kubus dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya perolehan nilai evaluasi siswa pada setiap siklusnya. Adapun peningkatan hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan hanya sebesar 25,00% dari keseluruhan siswa yang berhasil, kemudaian setelah dilakukan tindakan ternyata ada perbaikan pada setiap siklusnya. Perolehan hasil belajar siswa pada siklus 1 mencapai 50,00% siswa yang berhasil kemudian dilakukan tindakan pada siklus 2 ternyata pada siklus 2 mengalami perbaikan menjadi 85,00% siswa yang berhasil. Dengan perolehan nilai hasil pada setiap siklusnya maka pembelajaran matematika pada materi menentukan luas permukaan bangun ruang kubus melalui metode inkuiri dianggap tepat.

B. Saran

(33)

67

1. Bagi guru pembelajaran matematika dapat tercapai hendaknya guru harus mampu menentukan metode pembelajaran yang paling tepat selain itu juga guru dalam memulai pembelajaran hendaknya mempersiapkan bentuk rancangan rencana pembelajaran yang memanfaatkan metode pembelajaram yang dianggap tepat dan sesuai yang tentunya diharapkan melibatkan siswa secara aktif. Dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas guru harus berusaha memberikan motivasi kepada para siswa agar belajar dengan aktif, dan guru harus bertindak dengan fasilitator dan motivator, karena pengetahuan itu diperoleh secara aktif bukan hanya diperoleh secara pasif dari guru.

2. Bagi Sekolah, perolahan hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rekomdasi pemilihan metode dalam prsoes pembelajran serta kepala sekolah memberikan keleluasaan pada guru dalam memanfaatkan metode pembelajaran khususnya melalui metode inkuiri dalam pembelajaran matematika.

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Amin, M. (1997). Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan

Metode Discovery dan Inquiry. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti

P2LPTK.

Azis Anwar (2009) Ayo Belajaran Matematika. [online]

Tesedia : http://anwaraziz.files.wordpress.com/2009/01/09-bab-8.pdf diakses tanggal 23-01-2014 jam 11.23 wib.

Arikunto, Suharsimi, dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. (2002). Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Dirjen Dikdasmen

Depdiknas.(2006). Standar Kompetensi Dasar KTSP. Jakarta: Depdiknas.

Gulo, W. (2002). Metode Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Iqsan, I. (2008). Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Meningkatkan

Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita. FIP PGSD UPI Bandung: Tidak

Diterbitkan.

Istiqomah, N. (2007). Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Sekaran 2 Pada Materi Pokok Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) Dan Pecahan Dengan Menggunakan PembelajaranKurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Bercirikan Pendayagunaan Alat Peraga Dan Pendampingan Tahun

Pelajaran 2006/2007. [Online]. Tersedia:

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH01a1/01c b6433.dir/doc.pdf. [16

Kasbolah & Kasihani. (1998). Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jakarta : Depdikbud.

Muslich, M. (2011). Melaksanakan PTK Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah. Cetakan kelima. Jakarta : Bumi Aksara.

(35)

Ruseffendi, E.T.dkk. (1992). Pendidikan Matematika 2. Jakarta : Depdikbud. Ruswandi, H. dkk. (2010). Metode Penelitian di SD. Bandung: UPI Press. Sagala. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung; Alfabeta.

Sanjaya.(2008). Metode Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Media Group.

Suherman, E. et al. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sartono Wirodikromo (2003) Belajar Matematika. Jakarta : Erlangga

Sunarto .R.J. (2008). Matematika 5: untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Gambar

Tabel  Halaman
Gambar 3.1  Alur PTK Modifikasi Model Kemmis dan Mc. Taggart

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan bantuan bentuan komputer dalam hal ini media video animasi untuk mempercepat pemahaman siswa pada materi. Berdasarkan uraian di atas, tujuan dari

Keluarga yang memiliki pendapatan lebih tinggi, memiliki tanaman dan ternak bervariasi cenderung tidak mengalami kekurangan makanan dan memiliki ketahanan pangan yang lebih

Ada 3 tahap proses pembelajaran, yaitu: tahap perencanaan yang meliputi penentuan alokasi waktu, persiapan materi dan buku pembelajaran, juga persiapan media yang akan digunakan

Pejabat Pengadaan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014, telah melaksanakan Proses Evaluasi Kualifikasi

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP KELUHAN SUBYEKTIF PADA PEKERJA BAGIAN PENGOLAHAN PABRIK KELAPA SAWIT PTPN IV KEBUN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik, sifat kimia dan sifat organoleptik roti keju dengan variasi penambahan keju dan MOCAF dan mengetahui

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan panjang berat teripang kelas Holothuroidea yang diperoleh di Perairan Tanjung Tiram

(BMRI) merupakan dua perusahaan perbankan raksasa yang unggul dan secara konsisten menguasai industri perbankan di Indonesia, namun untuk menilai sebuah perbankan