• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KEGIATAN LABORATORIUM VIRTUALDENGAN STRATEGI POE DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMPPADA KONSEP ELEKTRODINAMIKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KEGIATAN LABORATORIUM VIRTUALDENGAN STRATEGI POE DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMPPADA KONSEP ELEKTRODINAMIKA."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KEGIATAN LABORATORIUM VIRTUAL

DENGAN STRATEGI POE

DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

PADA KONSEP ELEKTRODINAMIKA

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar

Magister Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan IPA

Oleh:

DADAN JUANDA

NIM. 1204754

PROGRAM STUDI PEDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH PASCA SARJANA

(2)

Penerapan Kegiatan Laboratorium

Virtual Dengan Strategi POE Dalam

Meningkatkan Penguasaan Konsep

Siswa SMP Pada Konsep

Elektrodinamika

Oleh Dadan Juanda

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Sekolah Pasca sarjana

© Dadan Juanda 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)
(5)

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

ABSTRAK

Dadan Juanda, (2014). Penerapan Kegiatan Laboratorium Virtual dengan Strategi POE dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa SMP pada Konsep Elektrodinamika. Merupakan penelitian eksperimen di salah satu SMP di kabupaten Pandeglang tahun pelajaran 2013-2014. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran kemampuan penguasaan konsep siswa, sebelum kegiatan pembelajaan dan mengetahui peningkatan penguasaan konsep siswa setelah diterapkan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi POE (Prediksi, Observasi, dan Eksplanasi) dibandingkan dengan peningkatan penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran di laboratorium fisik dengan strategi eksperimen biasa pada konsep elektrodinamika. Bentuk design tru experimental yang digunakan yaitu pretest-posttest kontrol group design. Penelitian ini menggunakan

simple random sampling, yakni mengambil dua kelas dari tujuh kelas 9 yang dilakukan secara acak. Kelas eksperimen adalah kelas yang diberi perlakuan sedangkan kelas yang tidak diberi perlakuan merupakan kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tes penguasaan konsep dan kreatifitas, lembar observasi berupa lembar unjuk kerja siswa, RPP, dan LKS. Teknik pengumpulan data menggunakan metoda tes yang digunakan untuk memperoleh data penguasaan konsep siswa dan metoda observasi yang digunakan untuk memperoleh data kinerja ilmiah. Teknik analisis data menggunakan AHap (Analisis Hasil Penilaian), Anabutis (Analisis butir soal), dan uji hipotesis menggunakan SPSS uji ANOVA yang merupakan metoda statistik digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan dari dua rata-rata populasi atau lebih setelah populasi berdistribusi normal, serta variansi yang homogen. Hasil temuan yang diperoleh adalah peningkatan penguasan konsep siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Hal ini dapat ditunjukkan dengan melihat rerata N-gain kelas eksperimen adalah 42 % lebih besar dari pada rerata N-gain kelas kontrol yaitu 33,5 %. Penelitian direkomendasikan bagi guru IPA pada khususnya dan guru mata pelajaran lainnya pada umumnya, untuk mengoptimalisasikan penggunan laboratorium virtual yang dikombinasikan dengan laboratorium fisik. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan eksperimen yang lebih mendalam pada faktor-faktor rendahnya penguasaan konsep siswa pada konsep elektrodinamika. Penelitian ini dapat dikembangkan pada konsep-konsep lainnya untuk jenjang sekolah yang sama, lebih rendah atau lebih tinggi.

(6)

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamiin puji syukur yang tak terhingga selalu peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kasih dan sayang-Nya sehingga peliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Penerapan Kegiatan Laboratorium Virtual dengan Strategi POE dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa SMP pada Konsep Elektrodinamika” tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan umat manusia, Habibina wa Nabiyana Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari jalan gelap gulita ke jalan yang terang benderang sampai sekarang ini.

Tesis ini merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian Magister Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia Bumi Siliwangi, Bandung. Terwujudnya tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M. Pd. selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Direktur P2TK Kemdiknas R.I.

3. Direktur Sekolah Pasca sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

4. Anna Permanasari, Prof., DR., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pasca sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

5. Ida Kaniawati, DR., M.Si. selaku pembimbing I yang selalu memberikan saran-saran dan motivasi selama bimbingan berlangsung.

6. Lilik Hasanah, DR., M.Si. selaku pembimbing II yang juga selalu memberikan motivasi dan saran-saran selama bimbingan.

7. Setya Utari, DR., M.Si. sebagai dosen yang memvalidasi instrumen. 8. Yayan Sanjaya, DR., M.Si. selaku pembimbing akademik.

9. Seluruh dosen dan staf tata usaha Prodi IPA Sekolah Pasca sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

10. Bapak Zulkifli Nasution, S.Pd. selaku Kepada SMP Negeri 3 Pandeglang beserta staf yang telah memberikan ijin tugas belajar dan memfasilitasi tempat penelitian. 11. Cicih Fajarningsih, S.Pd. selaku guru IPA kelas 9G yang berperan sebagai rekan

sejawat dalam pelaksanaan penelitian.

12. Sri Ika Astikaningsih, S.Pd. selaku guru IPA kelas 9E yang berperan sebagai rekan sejawat dalam pelaksanaan penelitian.

13. Keluarga besar peneliti yang telah memberi dukungan materi dan moril dalam menyelesaikan pendidikan magister ini.

(7)

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat serta karunianya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini. Peneliti menyadari bahwa penulisan tesis ini masih terdapat kekurangan, Karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya konstruktif ke arah penyempurnaan. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Amin.

Bandung, Juli 2014

(8)

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR DIAGRAM ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Definisi Operasional ... 6

G. Metode Penelitian ... 7

H. Hipotesis ... 8

BAB II PENERAPAN KEGIATAN LABORATORIUM VIRTUAL DENGAN STRATEGI POE DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA KONSEP ELEKTRODINAMIKA 9 A. Definisi Belajar ... 9

B. Teori Belajar ... 9

C. Laboratorium Fisik (Real Laboratory) ... 12

D. Laboratorium Virtual (Virtual Laboratory) ... 13

E. Stategi POE (Prediksi, Observasi, Eksplanasi) ... 15

F. Penguasaan Konsep ... 16

G. Elektrodinamika ... 18

(9)

I. Penelitian yang Relevan ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 36

B. Populasi dan Sampel ... 36

C. Metode Penelitian ... 36

D. Variabel Penelitian ... 37

E. Instrumen Penelitian ... 37

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 38

G. Teknik Pengumpulan Data ... 49

H. Teknik Analisis Data ... 50

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .... 55

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 55

1. Gambaran Umum ... 55

2. Kemampuan Awal Siswa (Pretest) ... 55

3. Kemampuan Akhir Siswa (Postest) ... 56

4. Pengolahan Data ... 57

5. Uji Hipotesis ... 57

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

C. Keterbatasan Penelitian ... 76

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78

(10)

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Level, Definisi serta Daftar Kata-kata Kerja dari Taksonomi Bloom ... 17

2.2 Hambatan Jenis Beberapa Zat ... 28

2.3 Hubungan Laboratorium Virtual dengan Strategi POE Terhadap Penguasaan Konsep ... 31

2.4 Aspek-Aspek Penguasaan Penguasaan Konsep ... 32

3.1 Klasifikasi Koefisien Korelasi Validitas Butir Soal ... 39

3.2 Interpretasi Uji Validitas Tes Penguasaan Konsep Pilihan Jamak ... 40

3.3 Interpretasi Uji ValiditasTes Penguasaan Konsep soal Esai ... 40

3.4 Klasifikasi Tingkat Reliabilitas ... 42

3.5 Klasifikasi Daya Pembeda ... 43

3.6 Daya Pembeda Tes Penguasaan Konsep Elektrodinamika soal PJ ... 43

3.7 Daya Pembeda Tes Penguasaan Konsep soal-soal Esai ... 44

3.8 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Siswa ... 45

3.9 Tingkat Kesukaran Penguasaan Konsep Elektrodinamika soal PJ ... 45

3.10 Tingkat Kesukaran Penguasaan Konsep Elektrodinamika soal Esai... 45

3.11 Rekapitulasi Hasil Tes Penguasaan Konsep Elktrodinamika soal PJ ... 46

3.12 Penguasaan Konsep pada Soal-soal Pilihan Jamak ... 47

3.13 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba Penguasaan Konsep Soal Esai ... 48

3.14 Penguasaan Konsep pada Soal Esai Penilaian Unjuk Kerja ... 48

3.15 Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.16 Format Penilaian Unjuk Kerja ... 53

4.1 Data Awal Nilai Pretest pada Kelas Eksperimen ... 56

4.2 Data Awal Nilai Pretest pada Kelas Kontrol ... 56

4.3 Data Akhir Nilai Postest pada Kelas Eksperimen ... 56

4.4 Data Akhir Nilai Postest pada Kelas Kontrol ... 56

(11)

Kelas Kontrol ... 59 4.7 Uji Homogenitas Data Gain Pretest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ... 60 4.8 Uji Anova (Analisis of Variance) Pretest ... 60 4.9 Rekapitulasi jumlah siswa yang mengikuti posttest ... 61 4.10 Uji Normalitas Distribusi Data Gain Postest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ... 62 4.11 Uji Homogenitas Data Gain Postest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ... 63 4.12 Uji Anova (Analisis of Variance) Postest ... 63 4. 13 Perbandingan Rerata Nilai Pretest-Postest dan N-Gain Tingkat

Penguasaan Konsep ... 64 4.14 Tingkat Penguasaan Konsep untuk Setiap Aspek Cognitive pada

Soal-soal Pilihan Jamak ... 65 4.15 Tingkat Penguasaan Konsep untuk Setiap Aspek Cognitive pada

(12)

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Arus Listrik Terjadi karena Adanya Perbedaan Potensial Listrik ... 20

2.2 Kuat Arus Listrik ... 20

2.3 Arus Listrik Dalam Sebuah Rangkaian ... 22

2.4 Cara Pemasangan Amperemeter Pada Rangkaian ... 24

2.5 Rangkaian Hambatan Shunt ... 25

2.6 Prinsip Kerja Amperemeter ... 25

2.7 Skema Diagram Hukum I Kirchoff ... 30

(13)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram

4.1 Persentase Tingkat Penguasaan Konsep untuk setiap Aspek Kognitif pada Soal-soal Pilihan Jamak pada kelas Eksperimen ... 66 4.2 Persentase Tingkat Penguasaan Konsep untuk setiap Aspek

Kognitif ada Soal-soal Pilihan Jamak pada kelas Kontrol ... 67 4.3 Persentase Tingkat Penguasaan Konsep untuk setiap Aspek

Kognitif pada Soal-soal Esai pada kelas Eksperimen ... 69 4.4 Persentase Tingkat Penguasaan Konsep untuk setiap Aspek

(14)

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran:

1. Silabus IPA Kelas 9 Semester Ganjil ... 82

2. RPP Elektrodinamika Kelas Eksperimen ... 84

3. RPP Elektrodinamika Kelas Kontrol ... 90

4. Penilaian Unjuk Kerja Kelas Eksperimen ... 93

5. LKS Hukum I Kirchoff ... 96

6. Validasi Instrumen Penelitian (kisi-kisi dan butir soal) ... 98

7. Analisis Hasil Penilaian Pretest Kelas Eksperimen ... 117

8. Analisis butir soal Pretest Eksperimen ... 123

9. Analisis Hasil Penilaian Pretest Kelas Kontrol ... 129

10.Analisis butir soal Pretest Kontrol ... 135

11.Analisis Hasil Penilaian Postest Kelas Eksperimen ... 141

12.Analisis butir soal Postest Kelas Eksperimen ... 147

13.Analisis Hasil Penilaian Postest Kelas Kontrol ... 153

14.Analisis butir soal Postest Kelas Kontrol ... 159

15.Foto Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ... 176

(15)

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan metode penelitian.

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari tahun ke tahun semakin pesat. Untuk memasuki dunia persaingan yang berbasis teknologi, maka dalam pembelajaran di sekolah peserta didik perlu dibekali kompetensi yang cukup agar mampu berperan aktif dalam masyarakat sebagai sumber daya manusia paripurna. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola dengan baik secara kuantitas maupun kualitas. Menurut pendapat Ahmad Sjaichu (2006) bahwa pembelajaran IPA yang disampaikan melalui kegiatan laboratorium akan lebih menarik bagi peserta didik, karena kegiatan belajar melalui laboratorium menjadikan peserta didik sebagai pusat pembelajaran atau yang biasa disebut

student centered, seperti peserta didik aktif dalam perumusan masalah, mencoba membuat dugaan, melakukan pengamatan, menganalisa, belajar menarik kesimpulan, serta dapat mempresentasikan hasil belajarnya.

(16)

2

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahan (logistik) “alat dan bahan kebutuhan praktikum” dan bahaya (keamanan) dapat diminimalisir

Seperti halnya kondisi yang ada di salah satu SMP di Kab. Pandeglang, sebenarnya sudah memiliki fasilitas laboratorium IPA beserta alat-alat dan bahan yang bisa digunakan untuk pembelajaran atau kegiatan praktikum. Namun alat dan bahan yang mestinya ada dan bisa digunakan, ternyata masih kurang memadai khususnya untuk pokok atau sub pokok bahasan esensial baik kelas tujuh, delapan, maupun sembilan. Hal ini disebabkan karena sebagian alat ada yang rusak, tidak lengkap, atau sudah tidak dapat digunakan karena usia alat yang sudah terlalu lama, serta perawatan yang kurang sempurna. Begitupun tenaga teknis laboratorium atau yang dikenal dengan nama laboran, berperan aktif dalam perawatan, penataan alat dan bahan, serta dapat membantu pelaksanaan kegiatan praktikum di laboratorium. Akan tetapi di SMP tersebut hanya ada satu orang laboran dan bekerja rangkap sebagai petugas TU, sehingga kurang maksimal dalam memelihara dan membantu kegiatan praktikum di laboratorium.

Masalah di atas bisa saja ditangani oleh guru-guru IPA, tetapi pelaksanaannya sulit, karena harus membagi waktu antara mempersiapkan kegiatan praktikum dengan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di kelas. Oleh karena itu, perlu ada suatu penanganan secara nyata untuk tetap berlangsungnya pembelajaran yang optimal dan tanpa harus menggantungkan pada kondisi yang ada, sehingga mutu pembelajaran dan prestasi belajar di SMP tersebut tetap dapat dipertahankan.

(17)

3

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penggunaan lab fisik atau virtual lab saja.” Georgios Olympiou, Zacharia, (2011) dan Sushil Chaturvedi And Ramamurthy Prabhakaran, (2011).

Fakta yang ada di salah satu SMP di Kab Pandeglang, bahwa sebagian guru sudah memiliki komputer (note book atau laptop), namun kebanyakan digunakan hanya untuk pengetikan perangkat pembelajaran dan penilaian. Sebagai pendidik profesional diharapkan agar mencoba memanfaatkan komputer tersebut secara kreatif untuk digunakan sebagai alternatif media pembelajaran yang dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan guru dan peserta didik dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah. Dengan penggunaan komputer media yang disampaikan akan memiliki penampilan yang menarik, dalam bentuk gambar, warna dan suara. Begitu juga materi yang disajikan dengan komputer akan memotivasi peserta didik untuk menambah kemampuan dalam memahami dan menemukan konsep yang harus dikuasai.

Hasil penelitian Michele D. Dickey (2010), menyimpulkan bahwa virtual laboratorium yang dikembangkan sebagai suplementasi (pelengkap) laboratorium fisik dapat meningkatkan kemampuan siswa tentang prosedur praktikum dan memperkuat siswa belajar konsep dasar dan prinsip-prinsip dalam sains dan teknologi; Dickey, (2010). Dengan kata lain, penggunaan komputer merupakan suatu inovasi pembelajaran yang dapat disajikan sebagai media pembelajaran di kelas.

(18)

4

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Virtual laboratorium dapat mempengaruhi integrasi alat-alat baru (alat sebenarnya) dalam proses belajar mengajar, namun sebenarnya jangan menitikberatkan pembelajaran pada virtual laboratorium saja. kombinasi ke duanya jauh lebih baik, kombinasi penggunaan fisik laboratorium dan virtual laboratorium, dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pemahaman konsep maupun kinerja ilmiah atau praktikum sains dan teknologi.” Dickey dan Olympiou, Zacharias C. Zacharia, (2011).

Berdasarkan hal tersebut di atas maka untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa di salah satu SMP di Kab. Pandeglang tersebut pada khususnya, di SMA atau SMK serta di perguruan tinggi pada umumnya, perlu penggunaan laboratorium virtual dalam melengkapi kegiatan praktikum di laboratorium fisik. Alat-alat dan bahan pada laboratorium virtual yang dikaji pada penelitian ini adalah yang berkaitan dengan konsep elektrodinamika, disajikan melalui simulasi komputer dan kegiatan fisik laboratorium. Maka judul penelitian ini adalah:

“Penerapan Kegiatan Laboratorium Virtual dengan Strategi POE (Prediksi, Observasi, Eksplanasi) dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa SMP pada Konsep Elektrodinamika ”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagian Guru sudah memiliki komputer (laptop atau note book), namun belum maksimal menggunakan fasilitas yang ada dalam pembelajaran yang bebasis ICT, terlihat masih banyak guru yang melakukan pembelajaran secara konvesional, yaitu menggunakan papan tulis dan spidol saja atau belum melakukan inovasi, seperti menggunakan komputer dalam kegiatan belajar mengajar.

(19)

5

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena peralatan yang kurang lengkap, kelonggaran kabel-kabel penghantar, dan lain-lain, padahal software alat-alat kelistrikan dan interaktifnya pada laboratorium virtual bisa dikombinasikan dengan alat-alat kelistrikan pada laboratorium fisik.

3. Prestasi siswa dalam pembelajaran IPA fisika belum maksimal, masih ada beberapa siswa-siswi yang nilai IPA nya dari beberapa kali Ulangan Harian, belum mencapai KKM, yaitu 60.

4. Pengadaan dan penggunaan alat-alat laboratorium fisik kurang maksimal, yang mengakibatkan kesulitan dalam melakukan praktikum karena alat-alat yang kurang lengkap, dan lain-lain.

Masalah pokok dalam penelitian ini adalah: “penguasaan konsep siswa khususnya pada konsep elektrodinamika masih kurang”.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan masaalah pokok di atas, maka dirumuskan pertanyaan-pertanyaan operasional sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penguasaan konsep siswa sebelum kegiatan pembelajaran? 2. Bagaimanakah peningkatan penguasaan konsep siswa yang memperoleh

pembelajaran laboratorium virtual dengan strategi POE (Prediksi, Observasi, dan Eksplanasi) pada konsep elektrodinamika dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran di laboratorium fisik secara konvensional?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui gambaran kemampuan penguasaan konsep siswa, sebelum

kegiatan Pembelajaan

(20)

6

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setelah pembelajaran di laboratorium fisik secara konvensional pada konsep elektrodinamika.

E. Manfaat Penelitian

Setelah diterapkan laboratorium virtual dengan strategi POE (Prediksi, Observasi, dan Eksplanasi), yang melengkapi kegiatan praktikum IPA Fisika di laboratorium fisik, diharapkan siswa dapat :

1. Meningkatkan kemampuan penguasaan konsep elektrodinamika setelah diterapkan pembelajaran model laboratorium virtual dengan strategi POE (Prediksi, Observasi, Eksplanasi).

2. Mengoperasikan software laboratorium virtual sebelum melakukan kegiatan di laboratorium fisik sehingga memperoleh hasil yang maksimal.

Adapun manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah :

1. Sebagai informasi bagi para guru IPA SMP pada khususnya dan tenaga pengajar lain pada umumnya tentang bagaimana efektifitas laboratorium virtual elektrodinamika terhadap penguasaan konsep.

2. Diharapkan dijadikan dasar pemikiran dalam pengambilan keputusan Guru atau Pendidik untuk mengoptimalisasikan laboratorium virtual yang disesuaikan dengan materi atau konsep-konsep IPA yang sulit dilakukan dengan laboratorium fisik karena keterbatasan alat atau resiko kecelakaan.

F. Definisi Oprasional

a. Laboratorium Virtual dengan Strategi Pembelajaran POE

Laboratorium virtual, atau bisa disebut virtual labs adalah serangkaian alat-alat laboratorium yang berbentuk perangkat lunak (software) komputer berbasis multimedia interaktif, yang dioperasikan dengan komputer dan dapat mensimulasikan kegiatan di laboratorium seakan-akan pengguna berada pada laboratorium sebenarnya, yang disajikan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran POE singkatan dari prediction, observation, dan explanation

(21)

7

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Prediksi (meramalkan apa yang terjadi) merupakan suatu proses membuat dugaan terhadap suatu peristiwa fisika, dijadikan sebagai kegiatan awal pembelajaran. Misalnya pada waktu mengamati perbedan rangkaian listrik seri dengan rangkaian listrik paralel melalui penyajian laboratorium virtual elektrodinamika.

2. Observasi (mengamati apa yang terjadi) yaitu melakukan penelitian, pengamatan apa yang terjadi, dilakukan pada kegiatan inti pembelajaran. Misalnya setelah siswa memprediksi perbedaan-perbedaan rangkaian listrik seri dengan rangkaian listrik paralel, kemudian siswa membuktikannya dengan melakukan kegiatan eksperimen rangkaian listrik menggunakan alat-alat real di laboratorium fisik, yang dipandu oleh guru dengan alat-alat kelistrikan dari laboratorium virtual.

3. Eksplanasi (menjelaskan hasil pengamatan dengan prediksi sebelumnya) yaitu pemberian penjelasan terutama tentang kesesuaian antara dugaan dengan hasil eksperimen dari tahap observasi, dilakukan pada akhir pembelajaran. Misalnya setelah siswa melakukan kegiatan eksperimen, kemudian memberikan penjelasan antara hasil pengamatan dari kegiatan eksperimen dengan prediksi sebelumnya tentang perbedaan rangkaian listrik seri dengan paralel dari kombinasi eksperimen kelistrikan di laboratorium virtual yang melengkapi kegiatan eksperimen di laboratorium fisik.

b. Penguasaan Konsep

(22)

8

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tingkat penguasaan konsep diukur dengan tes bentuk pilihan ganda dan essay, berdasarkan ranah kognitif bloom taksonomi (revisi oleh Anderson dkk, 2011). Adapun aspek-aspek dari ranah kognitif tersebut yaitu C1: ingatan, C2: pemahaman, C3:aplikasi atau penerapan, C4: analisis, C5: sintesis, dan C6: evaluasi. (lebih rinci diuraikan pada bab II: Kajian Pustaka).

G. Metoda Penelitian

Penelitian ini merupakan experimental research dengan true experimental design. dalam penyajian laboratorium virtual dengan model pembelajaran POE, pada konsep elektrodinamika (listrik dinamis). Sedangkan instrumen penelitian yang digunakan meliputi lembar Observasi, lembar kerja siswa, lembar tes prestasi belajar berupa soal-soal pilihan jamak dan soal-soal Esai. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas 9 di salah satu SMP di Kab. Pandeglang. Dalam hal ini penulis mengambil sampel dengan teknik random sampling atau sampel yang diambil secara acak (2 kelas dari 7 kelas).Teknik analisis data untuk penelitian ini terdiri dari Analisis Hasil Penilaian (AHaP), Analisis butir soal (Anabutis), dan uji statistik dengan menggunakan SPSS Uji ANOVA (Analisis of Variance).

H. Hipotesis Penelitian

(23)

9

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

(24)

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian:

Sekolah yang dijadikan tempat penelitian adalah salah satu SMP di kabupaten Pandeglang.

2. Waktu Penelitian:

Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2014, pada kelas IX, tahun ajaran 2013/2014.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Subjek populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IX 2. Sampel

Penelitian ini menggunakan simple random sampling yakni mengambil dua kelas dilakukan secara acak. Setelah mendapatkan dua kelas tersebut, kemudian ditentukan mana kelas eksperimen dan mana kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas 9E dan kelas kontrol adalah kelas 9G.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan experimental research dengan true experimental design. dalam menerapkan kegiatan laboratorium virtual dengan model pembelajaran POE, pada konsep elektrodinamika (listrik dinamis).

Bentuk design true experimental yang digunakan yaitu pretest-posttest control group design:

R O X O’

R O O’

(25)

37

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disebut kelompok (kelas) eksperimen, dan kelompok (kelas) yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok (kelas) kontrol. Selanjutnya diberikan posttest (O’)

untuk mengetahui penguasaan konsep akhir.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang dilakukan ini, terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012, hlm. 61). Adapun variabel yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas yaitu laboratorium virtual dengan strategi POE. 2. Variabel terikat yaitu penguasaan konsep.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk menguji variabel penelitian dengan tujuan data yang dihasilkan dari penelitian ini akurat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Tes Penguasaan Konsep sebelum dan setelah pembelajaran

Mengingat bentuk desain penelitiannya pretest-posttest control group design, maka soal-soal itu diujicobakan sebelum dan setelah pembelajaran, terdiri dari: 20 butir soal tes pilihan jamak dan 5 butir soal tes esay.

2. Lembar Observasi

Data yang dikumpulkan adalah data mengenai pelaksanaan pembelajaran dan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran. (Instrumen terlampir pada lampiran tentang Penilaian Unjuk Kerja)

3. Lembar Kerja Siswa

(26)

38

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bercabang dan Rangkaian Listrik Bercabang atau Rangkaian Listrik Seri dan Paralel dari Hukum I Kirchof)

F. Uji Coba Instrumen Penelitian

1. Uji Instrumen Tes

Bentuk uji instrumen penelitian yang digunakan adalah tes berupa soal-soal pilihan jamak dan soal-soal-soal-soal Esai. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum diberikan pembelajaran berupa pretest dan setelah pembelajaran berupa posttest. Dalam penyusunan instrumen tes ini, terlebih dahulu dibuat kisi-kisinya yang dilanjutkan dengan menyusun butir soal beserta alternatif kunci jawaban untuk setiap butir soalnya. Pretest atau uji coba instrumen tersebut telah dilaksanakan pada awal Januari 2014 di kelas 9E dan 9G kemudian dikoreksi dan dianalisis dengan program AHaP dan Anabutis (terlampir).

Analisis Hasil penilaian (AHaP) dan Analisis butir soal (Anabutis) merupakan software yang digunakan untuk mempermudah pengolahan data dari instrumen tes bentuk Pilihan Jamak dan Esai. Dengan memasukkan data umum, kunci jawaban Pilihan Jamak, bobot soal Esai, daftar nama siswa, input jawaban siswa dari soal-soal Pilihan Jamak, perolehan skor siswa dari soal-soal Esai, maka secara otomatis diperoleh

(27)

39

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikembangkan dari rumus-rumus matematis dan teori-teori sebagai berikut:

a. Validitas Muka dan Validitas Isi

Validitas muka disebut pula sebagai validitas bentuk soal atau validitas tampilan baik itu berupa pertanyaan, pernyataan ataupun suruhan. Validitas muka ini dilakukan untuk mengetahui keabsahan susunan kalimat pada soal sehingga tidak menimbulkan pengertian yang atau tafsiran lain, termasuk juga kejelasan gambar dalam soal (jika ada). Sedangkan validitas isi membuktikan tentang ketepatan atau kesesuaian tes tersebut ditinjau dari materi yang diajukan, kesesuaian butir soal dengan indikator, kesesuaian butir soal dengan tingkatan kognitif siswa, dan kesesuaian materi dengan tujuan yang ingin dicapai.

Untuk mendapatkan soal yang sesuai dengan validitas muka dan isi, pembuatan soal dilakukan dengan bimbingan dari pembimbing, serta pertimbangan dan saran dari ahli IPA, dengan menjudgement soal yang telah dibuat. (terlampir pada lampiran tentang Kisi-kisi dan Validasi Instrumen).

b. Validitas Butir Soal

(28)

40

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

=koefisien korelasi antara variabel X dan Y banyak subjek

nilai hasil uji coba nilai rerata harian

Interpretasi koefisien korelasi diklasifikasikan dalam tabel dibawah ini menurut Guilford (dalam Karim, 2010, hlm. 36):

Tabel 3.1 Klasifikasi Koefisien Korelasi Validitas Butir Soal

Nilai rxy Interpretasi

0,90 < rxy ≤ 1,00 Sangat tinggi

Berdasarkan klasifikasi interpretasi di atas, maka dilakukan uji validitas isi soal menggunakan Analisis Hasil Penilaian (AHap) dan Analisis Butir Soal (Anabutis), maka diperoleh hasil uji coba validitas isinya. Dapat diinterpretasikan dalam rangkuman tabel di bawah ini:

(29)

41

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10 0,11 Sangat rendah Diganti

Dari 20 butir soal yang digunakan untuk mengukur penguasaan konsep elektrodinamika, setelah diuji validitas isinya. Maka diperoleh tujuh soal yang validitasnya sangat rendah, empatsoal yang validitasnya rendah, lima soal yang validitasnya cukup, tiga soal yang validitasnya tinggi, dan satu soal yang validitasnya sangat tinggi. Artinya, jika dilihat dari kenyataan yang ada bahwa tidak semua soal yang memiliki validitas yang baik. Namun banyak pula soal yang validitasnya baik.

(30)

42

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk soal mengukur penguasaan konsep siswa lebih banyak yang tingkat signifikasinnya baik, sehingga setiap butir soalnya dapat dikatakan valid. c. Reliabilitas Soal

Menurut Russefendi (dalam Karim, 2010, hlm. 39) reliabilitas suatu instrumen adalah ketetapan alat evaluasi dalam mengukur atau ketetapan siswa dalam menjawab alat evaluasi tersebut. Instrumen yang reabel adalah instrumen yang pada saat digunakan beberapa kali untuk mengukur subjek yang sama pada waktu yang berbeda, maka akan menghasilkan data yang sama pula (Sugiyono, 2012, hlm. 173). Jika hasilnya berubah-rubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan softfile analisis butir soal.Untuk mencari reabilitas dalam penelitian ini maka digunakan rumus K-R 21 (Sugiyono, 2012, hlm. 186), sebagai berikut:

r

1 =

Tingkat reliabilitas dari suatu instrumen didasarkan pada klasifikasi Guilford, sebagai berikut:

Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Reliabilitas

Besarnya rII Interpretasi

0,80 < rII ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 < rII ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < rII ≤ 0,60 Cukup

0,20 < rII ≤ 0,40 Rendah

(31)

43

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil uji coba reliabilitas butir soal secara keseluruhan untuk tes penguasaan konsep elektrodinamika pada soal – soal pilihan jamak diperoleh tingkat nilai reliabilitas sebesar 0,66. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa soal - soal tes penguasaan konsep elektrodinamika bentuk pilihan jamak memiliki reliabilitas yang tinggi. Sedangkan untuk tes penguasaan konsep elektrodinamika pada soal – soal esai diperoleh tingkat nilai reliabilitas sebesar 0,79. Sehingga dapat dikatakan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi pula.

d. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan mana siswa yang berkemampuan tinggi dan mana siswa yang berkemampuan rendah melaui tes butir-butir soal yang diberikan. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda suatu soal berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Untuk menentukan daya pembeda soal, maka kelas dibagi kedalam dua kelas yang berbeda, yaitu kelas atas dan kelas bawah. Proses hitung daya pembeda pada penelitian ini menggunakan AHap dan Anabutis. Dengan rumus sebagai berikut:

DP =

Keterangan :

KA = jumlah peserta tes kelas atas yang menjawab benar KB = jumlah peserta tes kelas bawah yang menjawab benar N = jumlah peserta tes bahan analisis

Adapun klasifikasi untuk daya pembeda menurut Arikunto (2012, hlm. 232) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda

Daya pembeda Klasifikasi

Negatif Sangat jelek

(32)

44

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Sangat baik

Di bawah ini akan disajikan masing-masing hasil daya pembeda tes penguasaan konsep elektrodinamika dari soa – soal pilihan jamak dan dari soal – soal esai dalam tabel 3.6 dan tabel 3.7.

Tabel 3.6 Daya Pembeda Tes Penguasaan Konsep Elektrodinamika untuk soal – soal Pilihan Jamak

Nomor soal Daya pembeda Interpretasi

1 0,00 Jelek

(33)

45

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik. Adapun tabel daya pembeda tes penguasaan konsep elektrodinamika untuk soal – soal esai adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7 Daya Pembeda Tes Penguasaan Konsep untuk Soal – soal Esai

Nomor soal Daya pembeda Interpretasi

1 0,04 Jelek

2 0,03 Jelek

3 0,07 Jelek

4 0,09 Jelek

5 0,07 Jelek

Dari tabel yang ada, bahwa terlihat untuk tes Penguasaan Konsep soal – soal Esai seluruhnya memiliki daya pembeda yang jelek.

e. Tingkat kesukaran soal

Suatu tes dikatakan baik apabila memiliki tingkat kesukaran yang seimbang. Bermutu atau tidaknya suatu butir soal pada instrumen dapat diketahui dari tingkat kesukaran masing-masing butir soal. Soal tes pada instrumen dapat dikatakan baik apabila butir soal tersebut tidak terlalu suka dan tidak terlalu mudah. Soal yang terlalu mudah tidak akan mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, dan soal yang terlalu sukar akan menimbulkan keputus-asaan dan tidak ada semangat siswa untuk mengerjakan soal yang diberikan. Tingkat kesukaran dapat dihitung menggunakan rumus:

TK = Keterangan:

KA = jumlah peserta tes kelas atas yang menjawab benar KB = jumlah peserta tes kelas bawah yang menjawab benar N = jumlah peserta tes bahan analisis

Kriteria tingkat kesukaran soal diklasifikasikan menurut Arikunto (2012, hlm. 225) sebagai berikut:

(34)

46

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tingkat kesukaran Kategori soal

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan anabutis, maka tingkat kesukaran penguasaan konsep elektrodinamika untuk soal-soal pilihan jamak dan soal – soal esai adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9 Tingkat Kesukaran Penguasaan Konsep Elektrodinamika pada Soal-soal Pilihan Jamak

Nomor soal Tingkat kesukaran Interpretasi

1 1,00 Mudah

Tabel 3.10 Tingkat Kesukaran Penguasaan Konsep Elektrodinamika pada soal-soal Esai

Nomor soal Tingkat kesukaran Interpretasi

1 0,83 Mudah

2 0,84 Mudah

3 0,71 Mudah

(35)

47

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nomor soal Tingkat kesukaran Interpretasi

5 0,74 Mudah

Dari tabel tingkat kesukaran penguasaan konsep elektrodinamika pada soal

– soal Pilihan Jamak dapat dilihat bahwa terdapat 6 soal memiliki kriteria mudah, 13 soal memiliki kriteria sedang dan 1 soal memiliki kriteria sukar. Sedangkan jika dilihat dari tebel tingkat kesukaran penguasaan konsep elektrodinamika pada soal – soal Esai didapat bahwa semua soal memiliki kriteria mudah.

f. Rekapituasi hasil tes uji coba penguasaan konsep elektrodinamika dan kreatifitas siswa

Rekapitulasi dari hasil tes uji coba penguasaan konsep elektrodinamika dan kreatifitas siswa akan disajikan secara lengkap dalam tabel 3.11 dan 3.12.

Tabel 3.11 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba Penguasaan Konsep Elektrodinamika pada soal – soal Pilihan Jamak

10 Sangat rendah Jelek sekali Sedang

(36)

48

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nomor 20 Sangat rendah Jelek sekali Sedang

Tabel 3.12 Penguasaan Konsep pada Soal Pilihan Jamak No elektrodinamika, setelah diuji validitas isinya. Maka diperoleh tujuh soal yang validitasnya sangat rendah, empat soal yang validitasnya rendah, lima soal yang validitasnya cukup, tiga soal yang validitasnya tinggi, dan satu soal yang validitasnya sangat tinggi. Artinya, jika dilihat dari kenyataan yang ada bahwa tidak semua soal yang memiliki validitas yang baik. Namun banyak pula soal yang validitasnya baik.

(37)

49

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang daya pembedanya jelek sekali, tujuh soal yang daya pembedanya jelek, enam soal yang daya pembedanya cukup, tiga soal yang daya pembedanya baik, dan dua soal yang daya pembedanya sangat baik.

Sedangkan untuk tingkat kesukaran penguasaan konsep elektrodinamika pada soal – soal Pilihan Jamak dapat dilihat bahwa terdapat 6 soal memiliki kriteria mudah, 13 soal memiliki kriteria sedang dan 1 soal memiliki kriteria sukar.

Berdasarkan hasil uji coba reliabilitas butir soal secara keseluruhan untuk tes penguasaan konsep elektrodinamika pada soal – soal pilihan jamak diperoleh tingkat nilai reliabilitas sebesar 0,66. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa soal - soal tes penguasaan konsep elektrodinamika bentuk pilihan jamak memiliki reliabilitas yang tinggi.

Tabel 3.13 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba Penguasaan Konsep Elektrodinamika pada soal – soal Esai

Tinggi Jelek Mudah Diterima

Tabel 3.14 Penguasaan Konsep pada Soal Esai No

Soal

Daya Pembeda

Tingkat

Kesukaran Validitas Keterangan

(38)

50

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari lima butir soal esai yang digunakan untuk menguji tingkat penguasaan konsep siswa, diperoleh hasil uji validitas tiap butir soalnya. terdapat dua soal yang mempunyai interpretasi validitas yang rendah, yaitu soal nomor 1 dan 2, terdapat dua butir soal yang nilai interpretasi validitasnya tinggi yaitu soal nomor 3, 4, dan terdapat satu soal mempunyai interpretasi validitas sangat tinggi yaitu soal nomor 5. Artinya, untuk soal mengukur penguasaan konsep siswa lebih banyak yang tingkat signifisinnya baik, sehingga setiap butir soalnya dapat dikatakan valid.

Jika dilihat dari tebel tingkat kesukaran penguasaan konsep elektrodinamika pada soal – soal Esai didapat bahwa semua soal memiliki kriteria mudah.

Sedangkan untuk tes penguasaan konsep elektrodinamika pada soal – soal esai diperoleh tingkat nilai reliabilitas sebesar 0,79. Sehingga dapat dikatakan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi pula.

2. Lembar observasi

Observasi atau pengamatan suatu teknik yang dilakukan dengan cara melalukan suatu pengamatan terhadap objek yang ingin diamati secara teliti serta dicatat secara sistematis. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengamati proses pembelajaran pada materi elektrodinamika dalam meningkatkan penguasaan konsep dan kreatifitas siswa. Lembar observasi ini dilakukan dengan cara mengamati setiap siswa mulai dari persiapan alat, penggunaan alat, kegiatan serta aktifitas dan hasil pembelajarannya menggunakan kriteria nilai dari nilai 1 sampai nilai 4.

G. Teknik Pengumpulan Data

 Metode Observasi

(39)

51

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Metode Tes

Digunakan untuk memperoleh data penguasaan konsep untuk soal – soal Pilihan Jamak dan soal – soal Esai.

Tabel 3.15 Teknik Pengumpulan Data

No. Sumber dan pada butir soal Esai (kelas eksperimen dan

Dalam teknik analisis data, digunakan dua tahap sebagai berikut

1. Tahap pertama Analisis Hasil Penilaian (AhaP) dan Analisis butir soal (Anabutis) pretest dari uji coba instrumen, (terlampir).

2. Tahap kedua Analisis Hasil Penilaian (AhaP) dan Analisis butir soal (Anabutis) posttest, (terlampir) dilakukan setelah pelaksanaan penelitian, serta uji coba hipotesis dengan menggunakan SPSS uji ANOVA. Analisis of Variance (ANOVA) yang merupakan metode statistik yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan dari 2 (dua) rata- rata populasi atau lebih:

 Populasi yang diuji memiliki distribusi normal

(40)

52

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Digunakan uji ANOVA satu jalur karena data yang akan diperoleh berupa hasil belajar siswa dari dua kelas yang diteliti. Rincian uji ANOVA adlah sebagai berikut:

1. Analisis data tes a. Uji normalitas

Hipotesis yang telah dirumuskan nantinya akan di uji menggunakan perhitungan statistika, antara lain dengan menggunakan analisis varian. Ini dilakukan agar data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh karena itu, sebelum menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data. Teknik yang digunakan yaitu dengan chi kuadrat.

Adapun langkah-langkah pengujian normalitas data dengan chi kuadrat adalah (Sugiyono, 2012, hlm. 241):

1) Merangkum data seluruh variabel yang akan diuji normalitasnya. 2) Menentukan jumlah kelas interval.

3) Menentukan panjang kelas interval.

4) Menyusun kedalam tabel distribusi frekuansi.

5) Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh), dengan cara mengalikan presentase luas tiap bidang kurve normal dengan jumlah anggota sampel. 6) Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus

menghitung harga-harga (fo - fh) dan (fo - fh)2 dibagi fh dan menjumlahkannya. Adapun rumusnya adalah:

Keterangan:

(41)

53

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus di atas sudah tercover dengan mengoperasikan SPSS 16, otomatis dapat diperoleh outputnya.

b. Uji homogenitas variansi

Uji homogenitas variansi dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang homogen. Uji homogenitas dilakukan setelah data yang diketahui berdistribusi normal. Uji homogenitas digunakan uji Fisher (F), dengan tujuan untuk melihat kesamaan dari dua sampel yang berbeda. Untuk menghitung homogenitas variansinya digunakan rumus (Sugiyono , 2012, hlm. 275):

F =

Dengan ketentuan Ftabel < Fhitung, maka bisa dikatakan varian kelas eksperimen dan varian kelas kontrol homogen. Tetapi jika Ftabel > Fhitung, maka kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak homogen. Selain menggunakan rumus yang telah dijelaskan, penghitungan uji homogenitas juga dapat ditentukan dengan menggunakan software pengolahan data statistik yaitu progran SPSS. Dalam penelitian ini, untuk penghitungan data dilakukan menggunakan SPSS versi 16,0 for windows.

2. Analisis data lembar observasi

Data hasil observasi disajikan dalam bentuk tabel guna memudahkan dalam membaca data. Selanjutnya hasil observasi akan dianalisis untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran IPA tentang elektrodinamika berlangsung.

Tabel 3.16 Penilaian Unjuk Kerja Penilaian Unjuk Kerja

Nama kelompok : ………

Kelas : ………

(42)

54

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Anggota Persiapan

Alat

Penggunaan Alat

Hasil

kegiatan Presentasi Jumlah Rata-rata Siswa 1

a. Alat yang dipersiapkan lengkap (>80%) b. Dalam penggunaan alatnya trampil

c. Ada hasil kegiatan berupa pengolahan data, kesimpulan dan benar d. Presentasinya jelas dan benar

Nilai 3 = baik, jika :

a. Alat yang dipersiapkan cukup lengkap (60% -80%) b. Dalam penggunaan alatnya cukup trampil

c. Hanya ada hasil kegiatan berupa pengolahan data atau kesimpulan (salah satunya)

d. Hanya ada hasil kegiatan berupa pengolahan data atau kesimpulan (salah satunya) dan mendekati benar

e. Presentasinya cukup jelas dan mendekati benar Nilai 2 = sedang, jika :

a. Alat yang dipersiapkan tidak lengkap (<60%) b. Dalam penggunaan alatnya kurang trampil

c. Hanya ada hasil kegiatan berupa pengolahan data atau kesimpulan (salah satunya) dan tidak tepat (salah)

d. Jika presentasinya kurang jelas dan kurang tepat Nilai 1 = kurang, jika:

(43)

55

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Tidak ada hasil kegiatan berupa pengolahan data, kesimpulan d. Presentasinyatidak jelas dan salah

Jika lembar observasi sudah diisi, maka akan dihitung nilai akhirnya dengan cara sebagai berikut:

Nilai akhir / nilai rata-rata =

Perbandingan Rerata Nilai Pretest, Post Test, dan N-Gain

Untuk mengetahui Perbandingan Rerata Nilai Pretest, Post Test, dan N-Gaindapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Dengan katagori N – Gain : Nilai Gain dari perbandingan Rerata Pre test dengan Post test

(44)

56

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

(45)

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan dan rekomendasi yang merupakan hasil telaahan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada

bagian sebelumnya.

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi dan pembahasan hasil-hasil penelitian yang disesuaikan dengan permasalahan penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dari hasil Pre Test soal-soal elektrodinamika, diperoleh gambaran bahwa sebelum pembelajaran, tingkat penguasaan konsep siswa masih kurang, baik kelas eksperimen, maupun kelas kontrol. Sebagian besar nilai pre test siswa masih di bawah KKM/di bawah 60.

2. Peningkatan penguasaan konsep kelas eksperimen setelah diterapkan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi POE (Prediksi, Observasi, dan Eksplanasi) lebih baik dibandingkan dengan peningkatan penguasaan konsep kelas kontrol setelah diterapkan kegiatan pembelajaran di laboratorium fisik secara konvensional. Hal ini dapat ditunjukkan dengan melihat rerata N-Gain kelas eksperimen adalah 42 % lebih besar dari pada rerata N-Gain kelas kontrol yaitu 35,5 %. Dengan demikian penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi POE (prediksi, Observasi dan Eksplanasi) pada konsep elektrodinamika terbukti dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa. 3. Peningkatan penguasaan konsep untuk setiap aspek Cognitive pada kelas

(46)

78

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Menyimak dari hasil temuan dan analisis terhadap peningkatan penguasaan konsep siswa setelah diterapkan kegiatan laboratorium virtual yang menggunakan strategi POE (Prediksi, Observasi, dan Eksplanasi), maka dapat direkomendasikan sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa, sebaiknya perlu membiasakan siswa untuk mengoperasikan software laboratorium virtual elektrodinamika serta sering mengerjakan latihan soal-soal elektrodinamika baik dalam bentuk Pilihan Jamak maupun dalam bentuk Esai.

2. Pembelajaran laboratorium virtual dengan strategi POE (Prediksi, Observasi, dan Eksplanasi), dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif metoda pmbelajaran untuk diimplementasikan dalam pengembangan pembelajaran IPA di kelas.

3. Bagi para guru IPA diharapkan dijadikan dasar pemikiran dalam pengambilan keputusan Guru atau Pendidik untuk mengoptimalisasikan laboratorium virtual yang disesuaikan dengan materi atau konsep-konsep IPA yang sulit dilakukan dengan laboratorium fisik karena keterbatasan alat atau resiko kecelakaan.

(47)

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anisa, Desi Nur., Mohammad Masykuri dan Sri Yamtinah. 2013 “Pengaruh Model Pembelajaran Poe (Predict, Observe, And Explanation) Dan Sikap

Ilmiah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Asam, Basa Dan Garam

Kelas Vii Semester 1 Smp N 1 Jaten Tahun Pelajaran 2012/2013” Surakarta:

Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret

Dahar, R.W. 1988. Teori-teori Belajar. Bandung: Erlangga

Diana Jonas-Dwyer, Fay Sudweeks, McGill, andPhilip Nicholls. 2011 Learning to Learn with Virtual Microscopes. InSITE:

FelintinaYuniarti, 2011 Pengembangan Virtual Laboratory Sebagai Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Materi Pembiakan Virus. Tesis: Universitas Negeri Semarang

Ganawati, Dewi., dkk. 2008. “Pembelajaran ilmu pengetahuan alam: terpadu dan kontekstual IX : untuk SMP/MTs” Jakarta: bse_Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Georgios Olympiou, Zacharias C. Zacharia. 2011. Blending Physical and Virtual

Manipulatives: An Effort to Improve Students’ Conceptual

UnderstandingThrough Science Laboratory Experimentation. Learning in Science Group,Department of Educational Sciences, University of Cyprus, http://mazguru.wordpress.com/2012/04/19/ayo-manfaatkan-laboratorium-virtual

diunduh 11 Desember 2012

http;//virtuallaboratirity; www.Edmark.com, diunduh 29 Juli 2013

(48)

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu http;//www.zenius.net , diunduh 23 Desember 2013

Jacquelyn J. at all, 2012 Exploration of factors that affect the

comparativeeffectiveness of physical and virtual manipulatives in an

undergraduatelaboratory. PHYSICS EDUCATION RESEARCH

Keeratichamroen,BhinyoPanijpan and ChanyahDahsah. 2007 “Using The Predict

– Observe – Explain (Poe) To Promote Students’ Learning Of Tapioca BombAnd Chemical Reactions” Bangkok, Thailand: Institute for Innovation and Development of Learning Process, Mahidol University.

Keith M. Gardiner1. 2012. Virtual and Collaborative Project-Based Learning. Kuswanti, Nur dkk. 2008. “Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan

Alam: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4.”

Jakarta: bse_Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Laboratories to CapstonePhysical Laboratories. Journal of Engineering Education. Lehigh University, Center for Manufacturing Sistems Engineering.

Michele D. Dickey. 2010 The pragmatics of virtual worlds for K-12 educators: investigating the affordances and constraints of Active Worlds and Second

Life with K-12 in-service teachers. Association for Educational Communications and Technology

Milo Koretsky, Christine Kelly, and Edith Gummera. 2011 Student Perceptions of Learning in the Laboratory: Comparison of Industrially Situated Virtual

Modul Konsep Dasar Fisika. Bahan Belajar Mandiri (BBM) 11 Listrik Dinamis. Mujiyono, 2005. Pengaruh Penerapan Laboratorium Riil dan Virtual pada

Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Fisika Ditinjau dari

(49)

Dadan Juanda, 2014

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelas III Tahun Ajaran 2004-2005) Tesis : Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

Salam, Haipan., Agus Setiawan, dan Ida Hamidah. 2010. “pembelajaran berbasis

‘virtual laboratory’ untuk meningkatkan penguasaan konsep pada materi

listrik dinamis” Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudibjo, Elok., dkk. 2008. Mari Belajar IPA 3 : “Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs kelas IX” Jakarta: bse_Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, Kualitatif dan R&D), Bandung: Alfabeta,

Sushil Chaturvedi and Ramamurthy Prabhakaran 2011 Engineering Laboratory

Tim UPI. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Gambar

Tabel 3.1 Klasifikasi Koefisien Korelasi Validitas Butir Soal
Tabel 3.3 Interpretasi Uji Validitas Tes Penguasaan Konsep untuk Soal – soal
Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Reliabilitas
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda
+7

Referensi

Dokumen terkait

Teori yang digunakan dalam menjelaskan penelitian ini adalah teori politik multikultural dari Will Kymlica, untuk melihat secara lebih luas tentang hak-hak minoritas dalam

Perilaku sosial remaja tunadaksa yang menggunakan jejaring sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

[r]

menduga umur simpan kerupuk bawang kentang yang dikemas dalam kemasan.. polypropylene, polyethylene, dan metalized plastic dengan

[r]

Sebagai penunjangnya dikeluarkan peraturan pemerintah nomor 2 tahun 1945 pada tanggal 10 Oktober 1945 yang menyatakan bahwa segala badan Negara dan peraturan yang ada sampai

Pengobatan TB yang tidak standar, ketidakpatuhan pasien dalam menelan obat, ketersediaan OAT ditandai sebagai faktor risiko munculnya resistensi obat (13). Sebelum

Pada tahun 1960-an, Kligman telah meneliti pengobatan akne dengan asam retinoat (asam vitamin A, atau tretinoin), dan selama periode terapi tersebut pasiennya