Perancangan Perbaikan Aspek Green
Building Gedung Bapekko Surabaya Dengan
House of Quality
Herdian Rachmat Praditya
2510100049
Dosen Pembimbing :
Dr. Imam Baihaqi, ST, M.Sc Dosen Co-Pembimbing :
Dr. Maria Anityasari, ST, ME, Ph.D
Outline Presentasi
Latar Belakang Tujuan & Manfaat Ruang Lingkup Penelitian
Tinjauan Pustaka
Metodologi Penelitian
Hasil dan Pembahasan Simpulan dan saran
Latar Belakang
( IFC Study 2011 )
Dibutuhkan konsep
Latar Belakang (2)
Penggunaan Energi
30%
Emisi Karbon
35%
Penggunaan Air
30%-50%
Limbah Padat
50%-90%
Clevenger (2008)Latar Belakang (3)
Green City
Green Energy Green Water
Green Transportation Green Community Green Building Green Open Space Green Waste Green Planning & Design
Visi Surabaya Green Eco-City
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH)
GREEN BUILDING AWARENESS AWARD
(GBAA)
Latar Belakang (4)
Latar Belakang (5)
Penelitian Prasetio (2013)
• Sertifikasi GBCI mahal & bersifat auditing
• Perlu adanya pengenalan mengenai Green
Building kepada masyarakat
• Penyusunan instrumen pengukuran sesuai
dengan kondisi Kota Surabaya
Belum memberikan usulan perbaikan Belum dilakukan analisis penerapannya
Rumusan Masalah
Bagaimana menyusun usulan langkah perbaikan aspek green building gedung
Bappeko Surabaya berdasarkan Green Building Self Assessment Instrument.
Tujuan Penelitian
1. Melakukan peniliaian dengan menggunakan Green Building Self Assessment
Instrument (GBSAI)
2. Menyusun langkah perbaikan aspek green building untuk melakukan perubahan menuju green building
Manfaat Penelitian
1. Memberikan rancangan framework strategi perbaikan kepada pengelola/gedung agar dapat mendukung tercapainya visi kota Surabaya menjadi Green Eco-City
2. Menjadi contoh bagi masyarakat Kota Surabaya mengenai penerapan Green Building
Ruang Lingkup Penelitian
• Objek amatan yang digunakan adalah gedung Bappekko Surabaya
• Instrumen yang digunakan adalah Green Building Self Assessment Instrument
(GBSAI) yang diperoleh dari hasil penelitian Prasetio (2013)
• Aspek Green Building yang diamati hanya dari penggunaanya saja
• Aspek biaya tidak dibahas dalam perbaikan aspek green building
Tidak terdapat perubahan kebijakan pada pengelolaan gedung selama
penelitian dilakukan
Batasan
Tinjauan Pustaka
Green
Building
Green
Building
Awareness
Award
Green
Building
Self
Assessment
Instrument
QFD
Tinjauan Pustaka (2)
Sesuatu (bangunan) yang diakui secara hukum sebagai produk yang bisa didaur ulang atau minimum dampak negatifnya kepada/terhadap lingkungan (McLennan, 2004)
Green Building Awareness Award
Kegiatan penghargaan yang diselenggarakan oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota (DCKTR) Surabaya dan Bappeko Kota Surabaya.
Kegiatan ini akan dilaksanakan awal tahun 2014 dengan kerjasama antara DCKTR, Bappeko, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya (ITS), Asosiasi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) regional Surabaya, dan para ahli lainnya
Tinjauan Pustaka (3)
Green Building Self Assessment Instrument
Instrumen yang digunakan untuk menilai secara mandiri (self assessment) tingkat green building dari suatu
bangunan Terdapat 6 aspek :
• Appropriate Site Development (ASD) • Energy Efficiency and Conservation (EEC) • Water Conservation (WAC)
• Material Resources and Cycle (MRC) • Indoor Health and Comfort (IHC)
• Building Environmental Management (BEM)
Skala Poin Implementasi Sosialisasi / Kepemilikan Pemangku Kepentingan Tahapan PDCA
1 Tidak Ada
Implementasi Seluruh Pemangku Kepentingan Tidak Mengetahui Belum Ada Perencanaan 2 Tidak Ada
Implementasi Belum Semua Pemangku Kepentingan Mengetahui Telah Ada Perencanaan 3 Sudah Ada
Implementasi Belum Semua Pemangku Kepentingan Mengetahui Belum Ada Monitoring 4 Sudah Ada
Implementasi Diketahui Semua Pemangku Kepentingan Bangunan Belum Ada Monitoring
5 Sudah Ada
Implementasi Diketahui Semua Pemangku Kepentingan Bangunan
Sudah Ada Monitoring & Perencanaan Pengembangan
Tinjauan Pustaka (4)
House of Quality
House of Quality (HOQ) merupakan suatu matrix yang
digunakan untuk menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam karakteristik perencanaan (Zeithaml, 2000)
6 2
1 3 4
5
Gambar Matriks HOQ (Park, 2012)
• Bagian 1 : berisikan voice of customer yang menjelaskan atribut yang harus diperbaiki. • Bagian 2 : berisikan voice of the design team yang menjelaskan list langkah strategi yang
dapat digunakan untuk menjawab atribut.
• Bagian 3 : berisikan matriks penghubung antara atribut dan desain strategi yang harus dibuat.
• Bagian 4 : berisikan planning matrix untuk mengetahui bobot kepentingan dari masing-masing atribut.
• Bagian 5 : berisikan technical matrix
Metodologi Penelitian
Studi Literatur & Studi Lapangan Pengumpulan Data Penyusunan QFD Penyusunan usulan langkah perbaikan • Green Building • Green Building SelfAssessment • Green Building Awareness Award • QFD • Pengisian Instrumen GBSAI
• Identifikasi atribut untuk dilakukan perbaikan
• Menyusun usulan strategi perbaikan (respon teknis) untuk menjawab atribut • Mendapatkan ranking
bobot kontribusi respon teknis
• Menyusun usulan langkah perbaikan berdasarkan hasil HOQ
Hasil & Pembahasan
Kriteria Nilai Yang Didapatkan
ASD 41 EEC 71 WAC 47 MRC 15 IHC 73 BEM 74 Total 321
Hasil & Pembahasan
Kriteria
ASD
EEC
WAC
MRC
IHC
BEM
Sk or G B SA I G oa l Im pr ov em en t R at io ( IR ) R aw W ei gh t N or m al iz ed R aw W ei gh t Score Own Performance Contribution Normalized Contribution Ranking Technical Matrix Planning Matrix Respon TeknisAtribut Kriteria ASD
Belum adanya peraturan mengenai pembatasan pemakaian kendaraan bermotor
Belum adanya alternatif solusi dalam pembatasan pemakaian kendaraan bermotor
Belum adanya ketetapan mengenai penggunaan sepeda bagi pengguna bangunan
Belum adanya fasilitas parkir sepeda
ASD 6 Manajemen Air Hujan Belum adanya fasilitas untuk menampung dan mengolah air
hujan
Pengurangan Kendaraan Bermotor
ASD 2
Hasil & Pembahasan
Kriteria
ASD
EEC
WAC
MRC
IHC
BEM
Sk or G B SA I G oa l Im pr ov em en t R at io ( IR ) R aw W ei gh t N or m al iz ed R aw W ei gh t Score Own Performance Contribution Normalized Contribution Ranking Technical Matrix Planning Matrix Respon TeknisAtribut Kriteria EEC
Manajemen bangunan tidak melaporkan data konsumsi energi kepada dinas terkait
Belum ada pekerja khusus dalam mengukur efisiensi penggunaan energi
Belum ada perencanaan jangka panjang dalam pengukuran dan pengawasan kinerja dari sistem energi bangunan
Belum dilakukan efisiensi peralatan pendingin secara bertahap Manajemen bangunan tidak menggunakan EMS
Belum ada tim khusus dalam mengontrol dan memonitoring penggunaan energi
Belum adanya panduan dalam pengoperasian dan pemeliharaan sistem pendingin ruangan
Belum adanya panduan dalam pengoperasian dan pemeliharaan untuk sistem peralatan lainnya
Belum ada tim khusus dalam melakukan pemeliharaan seluruh sistem bangunan
Belum adanya tindak lanjut terhadap perilaku penggunaan sistem bangunan oleh pengguna bangunan
EEC 6 Penggunaan Sumber
Energi Terbarukan Belum memiliki fasilitas untuk menghasilkan energi terbarukan
Belum pernah dilakukan pengukuran emisi CO2
Belum adanya panduan sosialisasi kepada pengguna bangunan
Pengukuran Efisiensi Energi EEC 1
EEC 7 Pengurangan Emisi Energi Kontrol dan Monitoring Penggunaan energi EEC 4 Penggunaan dan Pemeliharaan EEC 5 EEC 3 Pengukuran Kinerja Sistem Energi Bangunan
Hasil & Pembahasan
Kriteria
ASD
EEC
WAC
MRC
IHC
BEM
Sk or G B SA I G oa l Im pr ov em en t R at io ( IR ) R aw W ei gh t N or m al iz ed R aw W ei gh t Score Own Performance Contribution Normalized Contribution Ranking Technical Matrix Planning Matrix Respon TeknisAtribut Kriteria WAC
Belum ada prosedur terstruktur mengenai pemeliharaan dan pemeriksaan sistem perairan
Belum adanya pekerja khusus dalam melakukan pemeliharaan sistem perairan
Belum adanya tindak lanjut terhadap data monitoring dan pengontrolan air
Belum adanya pedoman dan standar dalam menurunkan konsumsi penggunaan air bersih
Penyiraman tanaman di areal bangunan masih menggunakan sumber air PDAM
Belum adanya bukti uji laboratorium mengenai kualitas air
Belum adanya kebijakan dalam mengikutsertakan dinas pemerintah dalam membahas kualitas air
Belum adanya fasilitas instalasi daur ulang air
Masih menggunakan sumber air primer dalam kebutuhan irigasi dan sistem penyiraman
Belum menggunakan air kondensasi sebagai sumber air sekunder
Belum menggunakan air hujan sebagai sumber air sekunder
Belum menggunakan sistem filtrasi yang dapat menghasilkan air minum
Belum memiliki peraturan dalam penggunaan sumber air minum
Belum pernah dilakukan monitoring terhadap penggunaan sumber air minum
WAC 7 Pengurangan Penggunaan Air Sumur
Manajemen bangunan tidak menggunakan sumur bawah tanah sebagai sumber air primer
Masih menggunakan fasilitas keran air manual
Belum adanya sosialiasi mengenai efisiensi penggunaan keran air
Efisiensi Air Keran WAC 8
WAC 2
WAC 4 Kualitas Air
WAC 5 Air Daur Ulang
WAC 6 Sumber Air Minum WAC 3 Efisiensi Air Bersih
Monitoring dan Pengontrolan Air
Hasil & Pembahasan
Belum adanya ketetapan mengenai penggunaan sistem pendingin non CFC dan non HCFC
Belum memiliki data penggunaan sistem pendingn non CFC dan non HCFC
MRC 2 Pembelian Material Ramah Lingkungan
Belum adanya ketetapan mengenai penggunaan material yang ramah lingkungan sesuai standar SNI
Belum adanya SOP, pelatihan dan laporan dalam pengumpulan dan pemilahan sampah organik dan anorganik
Belum adanya kerjasama dengan badan resmi pengolah limbah
Belum adanya SOP, pelatihan dan laporan dalam pengelolaan limbah B3 (lampu,baterai, tinta printer,dsb)
Belum adanya kerjasama dengan badan resmi pengolah limbah B3
Belum adanya SOP dalam penyaluran barang bekas yang masih dapat terpakai
Belum adanya kerjasama terhadap LSM atau lembaga terkait dalam penyaluran barang bekas layak pakai
Belum adanya tindak lanjut terhadap program penyaluran barang bekas layak pakai
MRC 1 MRC 3 Manajemen Limbah MRC 4 Manajemen Limbah B3 MRC 5 Manajemen Penggunaan Barang Bekas Pakai Penggunaan Bahan yang tidak berpotensi
merusak ozon (Non CFC)
Kriteria
ASD
EEC
WAC
MRC
IHC
BEM
Sk or G B SA I G oa l Im pr ov em en t R at io ( IR ) R aw W ei gh t N or m al iz ed R aw W ei gh t Score Own Performance Contribution Normalized Contribution Ranking Technical Matrix Planning Matrix Respon TeknisAtribut Kriteria MRC
Hasil & Pembahasan
Manajemen bangunan belum mempertimbangkan introduksi udara luar
Belum adanya peraturan untuk tidak memberikan pendingin ruangan dan ventilasi pada ruang publik
Belum ada tanda "Dilarang Merokok" di seluruh area gedung Belum ada sanksi tegas untuk pelanggar merokok di area gedung Belum ada kerjasama dengan badan atau lembaga terkait mengenai sosialisasi program anti merokok
Manajemen bangunan belum melakukan pengukuran terhadap kualitas udara
Belum ada kerjasama dengan pihak atau badan resmi dalam melakukan pengukuran polutan fisik dan kimia
Belum ada standar dalam penjadwalan perawatan fasilitas dan antisipasi polutan alami
Belum adanya jadwal rutin dalam pembersihan filter dan sistem pendingin
Belum adanya pengukuran jumlah bakteri
Belum adanya kerjasama dengan pihak atau badan resmi dalam melakukan pengukuran jumlah bakteri
Belum pernah dilakukannya pengukuran tingkat pencahayaan Belum adanya penjadwalan pengukuran tingkat pencahayaan Belum adanya sosialisasi kepada pengguna bangunan terkait dengan tingkat pencahayaan minimal di bangunan
Belum pernah dilakukannya pengukuran tingkat kebisingan Belum adanya penjadwalan pengukuran tingkat kebisingan
IHC 8 Survei kenyamanan Pengguna Gedung
Belum pernah dilakukan survei terkait dengan kenyamanan pengguna bangunan Tingkat Kenyamanan Visual IHC 6 Tingkat Kebisingan Ruangan IHC 7 Pengukuran Polutan Alami IHC 5
Aliran Udara Luar IHC 1
Pengendalian Area Merokok IHC 2
Pengukuran polutan fisik dan kimia IHC 4
Kriteria
ASD
EEC
WAC
MRC
IHC
BEM
Sk or G B SA I G oa l Im pr ov em en t R at io ( IR ) R aw W ei gh t N or m al iz ed R aw W ei gh t Score Own Performance Contribution Normalized Contribution Ranking Technical Matrix Planning Matrix Respon TeknisHasil & Pembahasan
Tidak tersedianya dokumen design intent dan owner's project
requirement dalam masa baik revitalisasi dan operasional
Tidak tersedianya dokumen spesifikasi teknis dan manual untuk operasional dan pemeliharaan peralatan dalam masa baik revitalisasi dan operasional
Belum adanya monitoring terhadap tim operasional dan pemeliharaan yang bertugas menjaga sustainability bangunan Belum adanya keterlibatan seorang greenship professional di dalam stuktur operasional dan pemeliharaan yang bekerja di dalam bangunan
Belum adanya keikutsertaan dinas terkait dalam monitoring dan evaluasi dari sustainability bangunan
Belum adanya SOP untuk memenuhi masing-masing kriteria di dalam Green Building
Belum adanya sosialisasi kepada pengguna bangunan terkait dengan
green building
Belum adanya tim khusus untuk melakukan pelatihan operasional dan perawatan
Belum ada jadwal berkala untuk program pelatihan dan pemeliharaan aspek ASD
Belum ada jadwal berkala untuk program pelatihan dan pemeliharaan aspek EEC
Belum ada jadwal berkala untuk program pelatihan dan pemeliharaan aspek WAC
Belum ada jadwal berkala untuk program pelatihan dan pemeliharaan aspek MRC
Belum ada jadwal berkala untuk program pelatihan dan pemeliharaan aspek IHC
Pelatihan Operasional dan Perawatan BEM 5 Dokumen Mengenai Desain dan Penggunaan Bangunan Tim Operasional dan Pemeliharaan BEM 3 Peraturan Pemakaian Bangunan Hijau BEM 4 BEM 2
Kriteria
ASD
EEC
WAC
MRC
IHC
BEM
Sk or G B SA I G oa l Im pr ov em en t R at io ( IR ) R aw W ei gh t N or m al iz ed R aw W ei gh t Score Own Performance Contribution Normalized Contribution Ranking Technical Matrix Planning Matrix Respon TeknisHasil & Pembahasan
Kriteria
ASD
EEC
WAC
MRC
IHC
BEM
Sk or G B SA I G oa l Im pr ov em en t R at io ( IR ) R aw W ei gh t N or m al iz ed R aw W ei gh t Score Own Performance Contribution Normalized Contribution Ranking Technical Matrix Planning Matrix Respon TeknisRespon Teknis Kriteria ASD
Kode Respon Teknis
A1 Melarang penggunaan kendaraan bermotor pribadi bagi pengguna tetap bangunan yang memiliki kendaraan dinas selama waktu kerja
A2 Menerapkan tarif parkir bagi pengguna kendaraan bermotor
A3 Memberikan himbauan kepada pengguna tetap bangunan mengenai manfaat penggunaan sepeda
A4 Menambahkan fasilitas parkir sepeda
Hasil & Pembahasan
Sk or G B SA I G oa l Im pr ov em en t R at io ( IR ) R aw W ei gh t N or m al iz ed R aw W ei gh t Score Own Performance Contribution Normalized Contribution Ranking Technical Matrix Planning Matrix Respon TeknisKriteria
ASD
EEC
WAC
MRC
IHC
BEM
Respon Teknis Kriteria EEC
Kode Respon Teknis
B1 Membentuk tim khusus atau meminta bantuan dinas terkait untuk mengukur dan memonitoring penggunaan energi, serta melaporkan data penggunaan energi kepada dinas terkait
B10 Membentuk tim khusus atau meminta bantuan pihak luar untuk melakukan pengukuran emisi CO2
B11 Memberikan sosialisasi dan panduan kepada pengguna tetap bangunan tentang bagaimana cara untuk mengurangi emisi energi bangunan
B2 Membuat peraturan mengenai pengurangan penggunaan lampu khusunya pada siang hari B3 Mengganti lampu di bangunan dengan Ballast frekuensi tinggi
B4 Melakukan evaluasi pengukuran kinerja sistem energi bangunan
B5 Membuat panduan dalam pengoperasian dan pemeliharaan seluruh sistem peralatan pada bangunan
B6 Meminta bantuan kepada pihak ketiga untuk membantu memberikan pelatihan dalam pengoperasian dan pemeliharaan seluruh sistem peralatan pada bangunan
B7 Membentuk tim khusus atau meminta bantuan pihak luar untuk melakukan pemeliharaan seluruh sistem bangunan
B8 Memberikan peraturan dan panduan kepada pengguna tetap bangunan dalam perilaku penggunaan sistem bangunan
Hasil & Pembahasan
Kriteria
ASD
EEC
WAC
MRC
IHC
BEM
Sk or G B SA I G oa l Im pr ov em en t R at io ( IR ) R aw W ei gh t N or m al iz ed R aw W ei gh t Score Own Performance Contribution Normalized Contribution Ranking Technical Matrix Planning Matrix Respon TeknisRespon Teknis Kriteria WAC
Kode Re s pon Te knis
C1 Membuat SOP untuk pemeliharaan dan pemeriksaan sistem perairan
C2 Membentuk tim khusus atau meminta bantuan dinas terkait untuk melakukan pemeliharaan sistem perairan C3 Menghimbau pengguna bangunan untuk menghemat penggunaan air bersih
C4 Membuat fasilitas penampungan air bekas dari penggunaan wastafel
C5 Meminta bantuan kepada dinas pertamanan kota untuk menyiram tanaman pada area bangunan C6 Meminta bantuan kepada dinas terkait untuk menguji kualitas air
C7 Melakukan pembahasan dengan PDAM dan dinas pemerintah lainnya mengenai pentingnya kualitas air C8 Membuat fasilitas daur ulang air
C9 Membuat fasilitas penampungan air bekas dari sistem pendingin
C10 Membuat fasilitas penampungan air hujan
C11 Memasang fasilitas filtrasi untuk menghasilkan air minum
C12 Membuat standar dalam penggunaan sumber air minum serta melakukan monitoring secara berkala terhadap sumber air minum yang digunakan
C13 Memasang mesin pompa air untuk mengambil air bawah tanah
C14 Mengganti keran air manual dengan keran air auto stop, sehingga dapat membatasi volume keluarnya air
C15 Melakukan sosialisasi kepada pengguna bangunan mengenai tata cara penggunaan keran air yang baik dan benar
C16 Membuat SOP penggunaan keran air yang benar di setiap toilet dan fasilitas lainnya
Hasil & Pembahasan
Kriteria
ASD
EEC
WAC
MRC
IHC
BEM
Sk or G B SA I G oa l Im pr ov em en t R at io ( IR ) R aw W ei gh t N or m al iz ed R aw W ei gh t Score Own Performance Contribution Normalized Contribution Ranking Technical Matrix Planning Matrix Respon TeknisRespon Teknis Kriteria MRC
Kode Respon Teknis
D1 Melakukan pengecekan dan pendataan mengenai penggunaan sistem pendingin sudah non CFC dan non HCFC D2 Membuat ketetapan bahwa sisten pendingin harus non CFC dan non HCFC
D3 Memastikan kepada dinas terkait bahwa material yang digunakan sudah ramah lingkungan dan sesuai standar SNI D4 Membuat SOP dalam pemilahan sampah organik dan anorganik
D5 Membedakan antara tempat sampak organik dan anorganik, serta melakukan himbauan kepada pengguna bangunan untuk membuat sampah sesuai dengan jenisnya
D6 Membentuk kerjasama dengan badan resmi pengolah limbah
D7 Membuat SOP dalam pengumpulan dan penyaluran barang bekas layak pakai serta melakukan himbauan kepada pengguna bangunan untuk mengumpulkan barang bekas layak pakai
Hasil & Pembahasan
Kriteria
ASD
EEC
WAC
MRC
IHC
BEM
Sk or G B SA I G oa l Im pr ov em en t R at io ( IR ) R aw W ei gh t N or m al iz ed R aw W ei gh t Score Own Performance Contribution Normalized Contribution Ranking Technical Matrix Planning Matrix Respon TeknisRespon Teknis Kriteria IHC
Kode Respon Teknis
E1 Membuka jendela ruangan pada saat kondisi tidak membutuhkan pendingin ruangan
E2 Mematikan pendingin ruangan yang berada di WC, tangga, koridor dan lobi
E3 Memasang tanda "Dilarang Merokok" pada area gedung dan menghimbau pengguna bangunan untuk tidak merokok di sekitar
area bangunan
E4 Memberikan sanksi kepada pelanggar sesuai dengan peraturan yang ada
E5 Membuat kampanye "Anti Merokok" dengan kerjasama badan atau lembaga terkait
E6 Meminta bantuan kepada badan atau lembaga terkait untuk mengukur kualitas udara dan polutan fisik/kimia di area bangunan
E7 Membuat penjadwalan rutin perawatan fasilitas bangunan
E8 Membuat penjadwalan rutin pembersihan filter dan sistem pendingin bangunan
E9 Meminta bantuan kepada badan atau lembaga terkait untuk mengukur jumlah bakteri, tingkat pencahayaan , dan tingkat
kebisingan di area bangunan
E10 Membuat penjadwalan rutin pengukuran tingkat pencahayaan dan tingkat kebisingan
E11 Melakukan sosialiasi kepada pengguna bangunan untuk mengurangi penggunaan lampu khusunya di siang hari
Hasil & Pembahasan
Kriteria
ASD
EEC
WAC
MRC
IHC
BEM
Sk or G B SA I G oa l Im pr ov em en t R at io ( IR ) R aw W ei gh t N or m al iz ed R aw W ei gh t Score Own Performance Contribution Normalized Contribution Ranking Technical Matrix Planning Matrix Respon TeknisRespon Teknis Kriteria BEM
Kode Respon Teknis
F1 Membuat dokumen design intent dan owner's project requirement selama masa revitalisasi dan operasional
F2 Mengumpulkan dokumen spesifikasi teknis dan manual untuk operasional dan pemeliharaan peralatan F3 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tim operasional dan pemeliharaan
F4 Melibatkan seorang greenship professional di dalam menjaga sustainability bangunan
F5 Meminta bantuan pihak diluar manajemen bangunan untuk membantu melakukan pemeliharaan fasilitas dan peralatan
F6 Meminta bantuan badan atau lembaga terkait untuk memberikan pelatihan kepada manajemen bangunan dalam menjaga sustainability bangunan
F7 Memberikan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga sustainability bangunan kepada pengguna bangunan
F8 Meminta bantuan kepada dinas terkait untuk ikut dalam memonitoring dan mengevaluasi sustainability bangunan
F9 Membuat SOP sesuai dengan kriteria green building
F10 Memberikan sosialisasi kepada pengguna bangunan terkait dengan green building
F11 Membentuk tim khusus untuk memberikan pelatihan operasional dan perawatan kepada pengguna bangunan
A1 A2 A3 A4 A5 M el ara n g p en g g u n aa n k en d ara an b erm o to r p ri b ad i b ag i p en g g u n a te ta p b an g u n an y an g m em il ik i k en d ara an d in as s el am a w ak tu k erj a M en era p k an t ari f p ark ir b ag i p en g g u n a k en d ara an b erm o to r M em b eri k an h im b au an k ep ad a p en g g u n a te ta p b an g u n an m en g en ai m an fa at p en g g u n aa n s ep ed a M en am b ah k an fa si li ta s p ark ir se p ed a M em b an g u n fa si li ta s ta n d o n b aw ah t an ah u n tu k m en am p u n g d an m en g o la h a ir h u ja n Sk or GB SAI Goa l Im pr ov em ent R at io (I R) Ra w W ei ght N or m al iz ed Ra w W ei ght
Belum adanya peraturan mengenai pembatasan pemakaian kendaraan bermotor
3 9 3
1 4 4 16 0.427
Belum adanya alternatif solusi dalam pembatasan pemakaian kendaraan bermotor
3 9 3
2 3 1.5 4.5 0.120
Belum adanya ketetapan mengenai penggunaan sepeda bagi pengguna bangunan
3 3 3
2 4 2 8 0.213
Belum adanya fasilitas parkir sepeda
3
2 3 1.5 4.5 0.120
ASD 6 Manajemen Air Hujan Belum adanya fasilitas untuk menampung dan mengolah air
hujan 1 2 3 1.5 4.5 0.120 Score 9 18 9 6 1 Own Performance 1.66667 1.5 1.66667 2 2 Contribution 2.28 4.92 2.28 1 0.12 Normalized Contribution 21.51% 46.42% 21.51% 9.43% 1.13% Ranking 2 1 3 4 5 Pengurangan Kendaraan Bermotor Technical Matrix Planning Matrix ASD 2 ASD 3 Sepeda Respon Teknis
Hasil & Pembahasan
Didapatkan dari hasil pengisian kuisioner GBSAI
Didapatkan dari hasil perbandingan nilai
Goal dan Skor GBSAI
Didapatkan dari hasil perkalian antara nilai Goal dan nilai Improvement Ratio
(IR)
Didapatkan dari hasil perbandingan nilai
Raw weight dengan total nilai Raw weight
Didapatkan dari total nilai hubungan antara Respon teknis dan Atribut
Didapatkan dari hasil ( 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑥 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐺𝐵𝑆𝐴𝐼)
𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒
Didapatkan dari hasil
∑ (Score x normalized raw weight)
Hasil dari diskusi dan wawancara dengan
Hasil & Pembahasan
Strategi Perbaikan Kriteria ASD
Score Own Performance Contribution NormalizedContribution Ranking 18 1.5 4.92 46.42% 1 9 1.666666667 2.28 21.51% 2 9 1.666666667 2.28 21.51% 3 6 2 1 9.43% 4 1 2 0.12 1.13% 5
Kode Respon Teknis Ranking
A2 Menerapkan tarif parkir bagi pengguna kendaraan bermotor 1
A1 Melarang penggunaan kendaraan bermotor pribadi bagi pengguna tetap bangunan yang memiliki
kendaraan dinas selama waktu kerja 2
A3 Memberikan himbauan kepada pengguna tetap bangunan mengenai manfaat penggunaan sepeda 3
A4 Menambahkan fasilitas parkir sepeda 4
Score Own Performance Contribution Normalized Contribution Ranking 15 1 1.653 27.60% 1 18 2 1.310 21.86% 2 9 1 1.059 17.67% 3 4 1 0.508 8.48% 4 9 1 0.502 8.37% 5 9 1 0.502 8.37% 6 4 2 0.204 3.41% 7 3 2 0.149 2.48% 8 1 1 0.056 0.93% 9 1 1 0.025 0.41% 10 1 1 0.025 0.41% 11
Kode Respon Teknis Ranking
B5 Membuat panduan dalam pengoperasian dan pemeliharaan seluruh sistem peralatan pada bangunan 1 B1 Membentuk tim khusus atau meminta bantuan dinas terkait untuk mengukur dan memonitoring penggunaan energi,
serta melaporkan data penggunaan energi kepada dinas terkait 2 B7 Membentuk tim khusus atau meminta bantuan pihak luar untuk melakukan pemeliharaan seluruh sistem bangunan 3
B6 Meminta bantuan kepada pihak ketiga untuk membantu memberikan pelatihan dalam pengoperasian dan
pemeliharaan seluruh sistem peralatan pada bangunan 4 B8 Memberikan peraturan dan panduan kepada pengguna tetap bangunan dalam perilaku penggunaan sistem bangunan 5
B2 Membuat peraturan mengenai pengurangan penggunaan lampu khusunya pada siang hari 6
B4 Melakukan evaluasi pengukuran kinerja sistem energi bangunan 7
B11 Memberikan sosialisasi dan panduan kepada pengguna tetap bangunan tentang bagaimana cara untuk mengurangi
emisi energi bangunan 8
B3 Mengganti lampu di bangunan dengan Ballast frekuensi tinggi 9
B10 Membentuk tim khusus atau meminta bantuan pihak luar untuk melakukan pengukuran emisi CO2 10
B9 Memasang fasilitas Solar Panel 11
Hasil & Pembahasan
Hasil & Pembahasan
St
ra
te
gi
P
e
rb
ai
kan
K
ri
te
ri
a
W
A
C
Score Own Performance ContributionNormalized Contribution Ranking 18 2 1.613 21.37% 1 9 1 1.613 21.37% 2 18 2 0.871 11.54% 3 9 2 0.806 10.68% 4 9 2 0.516 6.84% 5 9 2 0.366 4.84% 6 3 2 0.269 3.56% 7 3 2 0.269 3.56% 8 6 2 0.269 3.56% 9 6 2 0.219 2.90% 10 3 1 0.194 2.56% 11 3 2 0.172 2.28% 12 3 2 0.097 1.28% 13 3 1 0.086 1.14% 14 2 2 0.065 0.85% 15 1 1 0.065 0.85% 16 1 2 0.032 0.43% 17
Kode Respon Teknis Ranking
C16 Membuat SOP penggunaan keran air yang benar di setiap toilet dan fasilitas lainnya 1 C1 Membuat SOP untuk pemeliharaan dan pemeriksaan sistem perairan 2 C2 Membentuk tim khusus atau meminta bantuan dinas terkait untuk melakukan pemeliharaan sistem perairan 3 C17 Melakukan sosialisasi kepada pengguna bangunan mengenai pentingnya menghemat penggunaan air 4 C14 Mengganti keran air manual dengan keran air auto stop, sehingga dapat membatasi volume keluarnya air 5 C9 Membuat fasilitas penampungan air bekas dari sistem pendingin 6 C15 Melakukan sosialisasi kepada pengguna bangunan mengenai tata cara penggunaan keran air yang baik dan benar 7 C3 Menghimbau pengguna bangunan untuk menghemat penggunaan air bersih 8 C12 Membuat standar dalam penggunaan sumber air minum serta melakukan monitoring secara berkala terhadap
sumber air minum yang digunakan 9 C10 Membuat fasilitas penampungan air hujan 10
C5 Meminta bantuan kepada dinas pertamanan kota untuk menyiram tanaman pada area bangunan 11 C7 Melakukan pembahasan dengan PDAM dan dinas pemerintah lainnya mengenai pentingnya kualitas air 12 C6 Meminta bantuan kepada dinas terkait untuk menguji kualitas air 13 C13 Memasang mesin pompa air untuk mengambil air bawah tanah 14 C8 Membuat fasilitas daur ulang air 15 C4 Membuat fasilitas penampungan air bekas dari penggunaan wastafel 16 C11 Memasang fasilitas filtrasi untuk menghasilkan air minum 17
Score Own Performance Contribution Normalized Contribution Ranking 18 2 2.183 28.5% 1 12 1 2.024 26.4% 2 9 2 1.331 17.4% 3 9 2 0.852 11.1% 4 6 2 0.604 7.9% 5 6 2 0.320 4.2% 6 2 1 0.213 2.8% 7 3 1 0.142 1.9% 8
Hasil & Pembahasan
Strategi Perbaikan Kriteria MRC
Kode Respon Teknis Ranking
D5 Membedakan antara tempat sampak organik dan anorganik, serta melakukan himbauan kepada pengguna bangunan
untuk membuat sampah sesuai dengan jenisnya 1 D7 Membuat SOP dalam pengumpulan dan penyaluran barang bekas layak pakai serta melakukan himbauan kepada
pengguna bangunan untuk mengumpulkan barang bekas layak pakai 2 D4 Membuat SOP dalam pemilahan sampah organik dan anorganik 3 D2 Membuat ketetapan bahwa sisten pendingin harus non CFC dan non HCFC 4 D1 Melakukan pengecekan dan pendataan mengenai penggunaan sistem pendingin sudah non CFC dan non HCFC 5 D6 Membentuk kerjasama dengan badan resmi pengolah limbah 6 D8 Membentuk kerjasama dengan LSM atau lembaga terkait dalam penyaluran barang bekas layak pakai 7 D3 Memastikan kepada dinas terkait bahwa material yang digunakan sudah ramah lingkungan dan sesuai standar SNI 8
Score Own Performance Contribution Normalized Contribution Ranking 12 1 1.820 24.30% 1 12 1 1.460 19.49% 2 9 1 0.960 12.82% 3 18 2 0.680 9.08% 4 6 2 0.570 7.61% 5 10 2 0.563 7.52% 6 9 2 0.480 6.41% 7 9 2 0.270 3.60% 8 3 2 0.250 3.34% 9 6 2 0.180 2.40% 10 4 2 0.167 2.23% 11 3 2 0.090 1.20% 12
Hasil & Pembahasan
Strategi Perbaikan Kriteria IHC
Kode Respon Teknis Ranking
E8 Membuat penjadwalan rutin pembersihan filter dan sistem pendingin bangunan 1 E7 Membuat penjadwalan rutin perawatan fasilitas bangunan 2 E1 Membuka jendela ruangan pada saat kondisi tidak membutuhkan pendingin ruangan 3
E9 Meminta bantuan kepada badan atau lembaga terkait untuk mengukur jumlah bakteri, tingkat pencahayaan , dan tingkat
kebisingan di area bangunan 4
E2 Mematikan pendingin ruangan yang berada di WC, tangga, koridor dan lobi 5 E4 Memberikan sanksi kepada pelanggar sesuai dengan peraturan yang ada 6 E12 Melakukan survei kepada pengguna bangunan, untuk mengetahui tingkat kenyamanan pengguna bangunan 7 E11 Melakukan sosialiasi kepada pengguna bangunan untuk mengurangi penggunaan lampu khusunya di siang hari 8
E3 Memasang tanda "Dilarang Merokok" pada area gedung dan menghimbau pengguna bangunan untuk tidak merokok di sekitar
area bangunan 9
E6 Meminta bantuan kepada badan atau lembaga terkait untuk mengukur kualitas udara dan polutan fisik/kimia di area bangunan 10 E10 Membuat penjadwalan rutin pengukuran tingkat pencahayaan dan tingkat kebisingan 11 E5 Membuat kampanye "Anti Merokok" dengan kerjasama badan atau lembaga terkait 12
Score Own Performance Contribution Normalized Contribution Ranking 13 2.231 1.1325 15.00% 1 12 2 1.1325 15.00% 2 9 2 0.9536 12.63% 3 15 2 0.8940 11.84% 4 9 2.333 0.7550 10.00% 5 12 2 0.7152 9.47% 6 12 2.75 0.5364 7.11% 7 9 2 0.5364 7.11% 8 3 2 0.4967 6.58% 9 3 2 0.1788 2.37% 10 3 3 0.1192 1.58% 11 2 2.5 0.0993 1.32% 12
Hasil & Pembahasan
Strategi Perbaikan Kriteria BEM
Kode Respon Teknis Ranking
F10 Memberikan sosialisasi kepada pengguna bangunan terkait dengan green building 1
F7 Memberikan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga sustainability bangunan kepada pengguna
bangunan 2
F2 Mengumpulkan dokumen spesifikasi teknis dan manual untuk operasional dan pemeliharaan peralatan 3
F12 Membuat jadwal pelatihan dan pemeliharaan untuk aspek ASD, EEC, WAC, MRC, dan IHC 4
F11 Membentuk tim khusus untuk memberikan pelatihan operasional dan perawatan kepada pengguna
bangunan 5
F8 Meminta bantuan kepada dinas terkait untuk ikut dalam memonitoring dan mengevaluasi sustainability
bangunan 6
F6 Meminta bantuan badan atau lembaga terkait untuk memberikan pelatihan kepada manajemen bangunan
dalam menjaga sustainability bangunan 7
F4 Melibatkan seorang greenship professional di dalam menjaga sustainability bangunan 8
F9 Membuat SOP sesuai dengan kriteria green building 9
F1 Membuat dokumen design intent dan owner's project requirement selama masa revitalisasi dan
operasional 10
F3 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tim operasional dan pemeliharaan 11
F5 Meminta bantuan pihak diluar manajemen bangunan untuk membantu melakukan pemeliharaan fasilitas
Kesimpulan
1. Berdasarkan penilaian menggunakan kuisioner Green Building Self Assessment Instrument (GBSAI), Gedung Bappeko Surabaya mendapatkan peringkat Two-star ( ).
1. Usulan langkah perbaikan aspek green building untuk Gedung Bappeko Surabaya diperoleh setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan House of Quality. Aspek green building yang dilakukan perbaikan adalah Appropriate Site
Development (ASD), Energy Efficiency and Conservation (EEC), Water Conservation (WAC), Material Resources and Cycle
Saran
1. Setiap pelaksanaan strategi perbaikan perlu dilakukan monitoring dan pengembangan secara berkala oleh manajemen gedung agar kondisi green building pada gedung dapat selalu terjaga dan berkembang.
2. Perlu adanya pakar atau ahli di bidang green building yang dapat membantu dan memonitoring pelaksanaan strategi perbaikan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
3. Diperlukan penelitian lebih lanjut berkenaan dengan langkah strategis secara lebih detail dan mendalam untuk memenuhi setiap kriteria dalam green building.
4. Adanya penelitian lebih lanjut kepada bangunan lain dan jenis bangunan lain untuk pengembangan lebih lanjut.
Daftar Pustaka
Afiani, W., 2012. Perancangan Pengukuran dan Program Peningkatan Kepuasan Retailer dengan Menggunakan Metode
Quality Function Development (QFD) dan Fast and Pugh (Studi Kasus di PT.X). Tugas Akhir. Surabaya: Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Akao, Y., 1990. Quality Function Development: Integrating Customer Requirements into Product Design. Cambridge: Productivity Press MA.
Anityasari, M., 2002. Reuse or Recycle of Industrial Products-A Technical and Economical Model for Decision Support. Sydney:
Mechanical and Manufacturing UNSW.
Anityasari, M., 2013. Materi Kuliah Sustainable Manufacturing. Surabaya. BBC, 2013. Geography-World Population Change. [Online] Available at:
http://www.bbc.co.uk/bitesize/intermediate2/geography/human_environmen ts/world_population_change/revision/1/ [Accessed 28 December 2013].
BPS, 2012. Jumlah Penduduk Kota Surabaya Tahun 2012. Surabaya: BPS.
Clevenger, C., 2008. Leadership in Energy and Environmental Design (LEED). Washington D.C: USGBC.
Haris, J., 2001. Survey of Sustainable Development. Washington D.C: Island Press.
Daftar Pustaka (2)
Hayek, A., 2007. Why Green Buildings ? [Online] Available at:
http://www.hayekgroup.com/newsletter/august2007/editorial.htm [Accessed 20 April 2014]. HRC, 2008. Housing Resource Center. [Online] Available at:
http://www.hrcjogja.org/images/pkk/Kota%20Surabaya.pdf%E2%80%8E [Accessed 18 April 2014].
Park, S.H., 2012. How To Improve the Promotion of Korean Beef Barbecue, Bulgogi for International Customers. An Aplication of Quality Function Deployment. Appetite, pp.324-32.
Prasetio, A.A., 2013. Perancangan Manajemen Perubahan Masyarakat Kota Surabaya Terhadap Green Building dengan Model
Change Acceleration Process. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Pyzdek, 2002. The Six Sigma Handbook. Jakarta: PT.Salemba.