• Tidak ada hasil yang ditemukan

(LAKIP) TAHUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INTANSI PEMERINTAHAN KECAMATAN CISITU PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(LAKIP) TAHUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INTANSI PEMERINTAHAN KECAMATAN CISITU PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

INTANSI PEMERINTAHAN

(LAKIP)

TAHUN

2019

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG

KECAMATAN CISITU

Jln. Rd. Umar Wirahadikusumah Km. 19 Ds.Situmekar Pos 45371 Email : kecamatancisitu@gmail.com, Website :keccisitu.sumedangkab.go.id

(2)

i |

Segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya semata, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LKIP) Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang Tahun Anggaran 2019 ini dapat diselesaikan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan salah satu cara perbaikan kinerja organisasi yang harus dan terus dilakukan untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan transparan.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang Tahun Anggaran 2019 ini disusun sebagai bentuk/media pertanggungjawaban Kecamatan Cisitu Kabupat Sumedang dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan tata kerjanya serta sebagai parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan Cisitu Kabupat Sumedang selama tahun anggaran 2019. Selanjutnya laporan ini akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan program dan kegiatan di masa yang akan datang agar semakin baik dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan pembangunan di Wilayah Kecamatan Cisitu Kabupat Sumedang serta bermanfaat bagi seluruh Masyarakat di lingkungan Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam upaya mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Government) di Kabupaten Sumedang.

Kami menyadari bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Cisitu Kabupat Sumedang Tahun Anggaran 2019 ini belum sempurna. Untuk itu, dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada diharapkan masukan dan saran guna perbaikan dalam kinerja maupun dalam penyusunan laporan ini di masa mendatang. Demikian semoga laporan ini ada guna dan manfaatnya. Sumedang, 31 Desember 2019 CAMAT CISITU, A.KUSNADI, S.AP Pembina Tk. I NIP. 19621118 198608 1 001

(3)

ii |

Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang menetapkan program dan kegiatan pada tahun 2019 untuk mewujudkan visi dan misi yang sudah dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) tahun 2018-2023. Pencapaian kinerja atas program dan kegiatan yang telah dilaksanakan disusun dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang dibuat untuk melengkapi LKIP Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang yang merupakan media pertanggungjawaban kinerja pemerintah daerah dalam melaksanakan kewajiban tanggungjawabnya secara periodik dan berjenjang, serta merupakan implementasi pelaksanaan amanat dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam Penyusunan LKIP Kecamatan Cisitu ini berpedoman kepada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah .

(4)

iii |

KATA PENGANTAR ……….……… i

IKHTISAR EKSEKUTIF ……….……… ii

DAFTAR ISI ………..……….

iii

BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang ………. 1

1.2 Dasar Hukum ………..……… 2

1.3 Tupoksi ……….………. 3

1.4 Permasalahan Dan Isu Strategis ………..………… 4

1.4.1 Permasalahan atau Tantangan ………. 6

1.4.2 Isue Strategis ………. 7

1.4.3 Peluang ……… 7

1.5 Uraian Singkat Organisasi ……….. 9

BAB II PERENCANAAN KINERJA OPD 19 2.1 Renstra 2019 – 2023 ………. 19

1.2.1 Visi Misi OPD ………. 22

1.2.2 Tujuan dan Sasaran ……….. 26

1.2.3 Strategi ………. 28

1.2.4 Arah Kebijakan ………. 30

1.2.5 Program OPD ………. 31

2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ………. 39

2.2.1 Penetapan Kinerja Tahun 2019 ……….. 42

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 49 3.1 Capaian Kinerja OPD ……….……… 49

3.1.1 Perbandingan Antara Target Dan Realisasi Kinerja Tahun 2019 ……… 52 3.1.2 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 Dan Realisasi Kinerja Tahun Sebelumnya ……… 53 3.1.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun Ini Dengan Target Jangka Menengah Yang Terdapat Dalam Dokumen Perencanaan Strategis ………. 65 3.2 Realisasi Anggaran Tahun 2019 ……… 66

(5)

1 |

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Kecamatan Cisitu tahun 2019 sebagai bentuk pertanggung jawaban atas urusan penyelenggaraan Administrasi umum Pemerintahan, Pelaksanaan pembangunan dan pelayanan Masyarakat yang merupakan penetapan program dan kegiatan tahunan, sehingga penilaian atas Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Kedamean dicapai atas Target Kinerja yang telah diselenggarakan karena adanya Komitmen berdasar penjabaran atas sasaran Program dan Kegiatan Kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) tahun 2018-2023 serta berpegang pada Permenpan Nomor 53 tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Review atas Laporan Kinerja

Sumber daya manusia di lingkup Kantor Kecamatan Cisitu punya pengaruh penting sebagai faktor kunci keberhasilan sebuah proses pembangunan. Dalam konteks ke-Indonesiaan, pembangunan manusia Indonesia seutuhnya merupakan salah satu aspek penting dari cita-cita pembangunan nasional keseluruhan, yang dalam pelaksanaannya harus didukung oleh sumber daya manusia yang kuat dan mantap, termasuk didalamnya sumber daya manusia Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kebijakan nasional mutakhir dalam pengelolaan aparatur diarahkan pada terbangunnya aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Melalui Sosialisasi dan pengiriman Aparatur Pemerintah dikegiatan penyelenggaraan Bimbingan Tehnis (Bimtek) oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang bekerja sama dengan Badan Diklat milik pemerintah maupun swasta untuk mendapatkan pembinaan SDM tentang manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan diarahkan pada manajemen modern dan andal untuk menghasilkan Aparatur Sipil Negara yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, sehingga penyelenggaraan Administrasi umum Pemerintahan, Pelaksanaan pembangunan dan pelayanan Masyarakat oleh Aparatur Sipil Negara di Kantor Kecamatan Cisitu mampu menjadi pusat keunggulan (center of

excellence) dalam membangun dan mengembangkan kompetensi, dedikasi dan

(6)

2 |

berbagai upaya harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan melalui perencanaan yang berbasis pada kebutuhan aktual dan mampu mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan masa depan.

1.2 DASAR HUKUM

Landasan hukum yang menjadi pedoman dalam penyusunan LKIP Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 14 tahun 1950 tentang Pembentukan daerah-daerah kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 4 tahun 1968 tentang Pembentukan kabupaten Purwakarta dan kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Re publik Indonesia Nomor 2851);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

5. Peraturan Pemerintahan Nomor Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

(7)

3 |

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

8. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);

9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 tentang Tatacara Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1842);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025( Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2008 Nomor 2 );

14. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang No. 1 Tahun 2014, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2014 Nomor 1 );

15. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang No. 1 Tahun 2014, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2014 Nomor 1 );

16. Peraturan Bupati Sumedang Nomor 38 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Daerah; 17. Peraturan Bupati Bupati Sumedang Nomor 28 Tahun 2017 Tentang Uraian

Tugas Jabatan Struktural Pada Kecamatan;

1.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI A. Tugas Pokok

Kecamatan mempunyai tugas yang dilimpahkan oleh Bupati untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah

.

(8)

4 |

B. Fungsi Dalam menyelenggarakan tugas pokok diatas, Kecamatan

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Umum;

b. Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;

c. Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

d. Pengkoordinasian penerapan dan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;

e. Pengkoordinasian pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan umum; f. Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan

perangkat daerah di tingkat kecamatan;

g. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan desa ;

h. Pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja pemerintahan daerah yang ada di kecamatan;dan

i. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan.

1.4 PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS

Perumusan isu-isu strategis Kecamatan Cisitu sebagai SKPD, dilakukan berdasarkan tugas dan fungsi sesuai dengan pelayanan yang diberikan menurut peraturan perundang-undangan. Dalam perumusan isu-isu tersebut akan dimulai dari tahapan identifikasi permasalahan pelayanan tupoksi Kecamatan Cisitu , selanjutnya dilakukan telaahan terhadap visi, misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih dalam RPJMD Kabupaten Sumedang periode 2018 - 2023 sebagai dasar pelaksanaan tugas kedepan, serta Telaahan terhadap instansi vertikal yang memiliki tugas dan kewenangan sesuai sasaran strategis Renstranya. Tahapan tersebut selanjutnya akan menjadi dasar penetapan isu-isu strategis Kecamatan Cisitu periode 2018-2023. Adapun penjelasan tahapan perumusan isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi bahwa kinerja Kecamatan Cisitu masih perlu ditingkatkan. Hasil capaian kinerja tersebut masih terdapat gap atau masalah inti yang menyisakan beberapa permasalahan terhadap pelayanan. Adapun penyebab dari permasalahan utama tersebut yang menjadi dasar perbaikan permasalahan pelayanan Kecamatan Cisitu adalah sebagai berikut :

(9)

5 |

Tabel 1.1

Identifikasi Permasalahan Pelayanan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi

NO ASPEK PERMASALAHAN

1 Permasalahan Tata Pemerintahan

1. Masih kurangnya pemahaman masyarakat di bidang pertanahan;

2. Masih perlu adanya pembenahan administrasi RT/RW hal ini disebabkan SDM yang masih kurang menguasai; 3. Masih kurangnya pembinaan terhadap kepala desa dan aparat desa tentang tugas pokok dan fungsinya sesuai Permendagri No. 83 Tahun 2015;

4. Masih kurangnya pemahaman Aparat Desa tentang Rotasi Perangkat Desa.

2 Permasalahan dalam Pelayanan Umum

1. Sumber Daya Manusia (SDM) untuk petugas pelayanan di kecamatan masih perlu perbaikan sehingga bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik lagi;

2. Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengurusan administrasi kependudukan. (KK, KTP, Akta Kelahiran, Akta Kematian, Surat pindah)

3 Permasalahan dalam Sosial

1. Masih kurangnya SDM dalam masalah penanganan masyarakat bidang sosial;

2. Data penanganan masalah sosial yang tidak akurat (Data Rastra, data jamkesmas);

3. Tumpang tindihnya program penanganan masalah sosial atar berbagai stakeholder terkait;

4. Masih kurangnya Sarana dan prasarana terutama IT yang mendukung penanganan masalah sosial.

4 Permasalahan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

1. SDM pengelola Keuangan di tingkat Desa masih belum maksimal;

2. Terlambatnya kegiatan/pengelolaan keuangan desa diakibatkan terlambatnya aturan yang mengatur pelaksanaan kegiatan tersebut;

3. Masih kurangnya pembinaan dalam bantuan modal, perijinan dan pemasaran bagi usaha kecil menengah (UKM)

(10)

6 |

5 Permasalahan

Ketenteraman dan Ketertiban Umum

1. SDM penanganan masalah ketentraman dan ketertiban umum masih kurang

2. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga ketertiban umum (Pedagang Kaki Lima);

3. Sudah berkurangnya gotong royong dan kesadaran masyarakat dalam menjaga ketentraman lingkungan. 4. Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam

penanggulangan bencana.

1.4.1 PERMASALAHAN ATAU TANTANGAN

Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis, baik nasional maupun global, tantang dan peluangan yang dihadapi Kecamatan Cisitu akan semakin kompleks. Berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh Kecamatan Cisitu menuntut adanya peningkatan peran dan kapasitas Kecamatan Cisitu dalam menciptakan berbagai Kebijakan dan pelayanan.Beberapa hal yang menjadi tantangan dan peluang bagi Kecamatan Cisitu antara lain adalah :

A. Kondisi Geografis yang menyulitkan aksebilitas ke sebagian wilayah Kecamatan Cisitu .

Kecamatan Cisitu mencakup areal seluas 4.007.59 ha, terdiri dari pesawahan irigasi semi teknis seluas 242 ha, irigasi pedesaan dan sawah tadah hujan seluas 815 ha, areal perkebunan campuran 1.416,7 ha, areal kehutanan seluas 1.243 ha, areal pekarangan 246,89 ha dan areal lainnya seluas 45 ha. Cisitu berada pada ketinggian antara 300 – 800 Km dari pegrmukaan laut dengan temperature rata-rata 23-26 derajat Celsius. Wilayah yang ada di Kecamatan Cisitu didominasi oleh daerah pegunungan dan dataran rendah sehingga rentan terhadap ancaman bencana alam tanah longsor. Kondisi geografis yang sebagian wilayahnya perbukitan menyulitkan aksebilitas dalam penanganan bencana.

B. Kondisi Jumlah Penduduk yang Tinggi Berpotensi sebagai penyebab bertambahnya tingkat kemiskinan.

Secara Administratif Kecamatan Cisitu terdiri dari 10 (sepuluh) Desa, 32 Dusun, 71 RW, 231 RT dengan jumlah penduduk sebanyak 30.428 jiwa yang terdiri dari 15.041 jiwa laki-laki, 15.387 jiwa perempuan dengan jumlah KK sebanyak 10.269 KK. Kondisi banyaknya jumlah penduduk berdampak pula pada tingginya angka pengangguran, dan hal tersebut dapat berpotensi penyebab bertambahnya tingkat kemiskinan.

(11)

7 |

1.4.2 ISUE STRATEGIS

Dari tahapan identifikasi permasalahan pelayanan tupoksi Kecamatan Cisitu, telaahan visi, misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih dalam RPJMD serta Telaahan dengan instansi vertikal yang memiliki tugas dan kewenangan yang sama sesuai sasaran strategis Renstranya terdapat beberapa permasalahan utama yang menjadi dasar penetapan isu-isu strategis.

Selama periode 2014-2018, pelaksanaan peran dan fungsi Kecamatan Cisitu tersebut di atas telah diupayakan secara optimal sesuai dengan hasil pencapaian kinerjanya. Namun demikian, upaya tersebut masih perlu ditingkatkan sesuai dengan harapan masyarakat. Selanjutnya untuk mengetahui Isu-Isu strategis dilakukan identifikasi berdasarkan aspek fungsi dan permasalahan sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini.

Tabel 1.2 Isu-Isu Strategis Kecamatan Cisitu

No Aspek Isu-Isu Strategis

1. Tata Pemerintahan “ BELUM OPTIMALNYA KUALITAS PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT “ 2. Pelayanan Umum 3. Sosial

4. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

5. Ketenteraman dan Ketertiban Umum

1.4.3 PELUANG

A. Adanya Peraturan perundang-undangan yang mendukung tugas dan fungsi Kecamatan (UU-Perda-Perbup yang mendukung tugas dan fungsi urusan lingkungan kecamatan).

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah merupakan acuan dasar dalam pelaksanaan tugas Aparatur Kecamatan. Hal ini ditunjang dengan terbitnya :

1. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2019tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang;

2. Peraturan Bupati Sumedang Nomor 38 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan tata Kerja Perangkat Daerah;

3. Peraturan Bupati Nomor 28 Tahun 2017 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Kecamatan;

4. Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2017 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Kelurahan.

(12)

8 |

Undang-Undang tentang Desa pada Tahun 2014 yaitu Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 khususnya Pasal 72 Ayat 3 menyebutkan Alokasi Dana Desa minimal akan digelontorkan secara langsung ke Desa sejumlah 10 % dari Dana Perimbangan yang akan diterima oleh Kabupaten/Kota. Dengan adanya amanat Undang-Undang tersebut menjadikan Desa dapat mengembangkan dan memajukan Desanya karena adanya kucuran Dana dari Pemerintah Pusat.

B. Adanya dukungan dari masyarakat dalam menjalankan tuas fungsi Kecamatan.

Dalam pelaksanaan kegiatan maupun pelayanan, Kecamatan Cisitu tidak terlepas dari peran serta aparat Desa serta dukungan dari masyarakat, sehingga program-program dan kegiatan yang dilaksanakan di Kecamatan Cisitu selalu mendapat dukungan dari masyarakat. Kesuksesan suatu daerah tidak hanya tergantung dari peran pemerintah saja namun juga keterlibatan masyarakat khususnya para tokoh baik agama, suku maupun ras sehingga akan memperlancar pembangunan di suatu daerah. Kecamatan Cisitu memiliki potensi penduduk yang relative besar dengan corak warna agama, budaya dan ras menjadi modal dasar bagi usaha dalam mendorong situasi aman dan menciptakan pembangunan daerah yang lebih baik lagi.

C. Terdapat Potensi Ekonomi di Wilayah Kecamatan Cisitu .

Posisi Strategis di Bidang Pertanian/Agrobisnis dan Agroindustri sangat Potensial dalam pengembangan pariwisata mengingat objek wisata yang telah ada serta sarana dan prasarana pariwisata yang cukup mendukung.

Daerah-daerah pedesaan merupakan wilayah yang memungkinkan untuk mengoptimalkan dan mengembangkan sumber daya alam yang dimiliki sehingga menjadi sector unggulan yang bisa diandalkan untuk menuju masyarakat yang mandiri dan sejahtera dibidang perekonomian secara makro maupun peningkatan pendapatan per kapita masyarakat.

D. Lokasi Ibukota Kabupaten Sumedang yang terletak di Kecamatan Cisitu menjadi potensi kemajuan di Kecamatan Cisitu .

Kecamatan Cisitu berada di timur Kabupaten Sumedang, dan memiliki beberapa tempat potensi yang bisa dikembangkan sebagai objek wisata unggulan dan menjadikan produk – produk yang terdapat di Kecamatan Cisitu sebagai produk unggulan buat oleh – oleh ciri khas setelah berkunjung dari Kecataman Cisitu, sehingga bisa mempekerjakan orang sekitar wilayah tersebut dan bisa mengurangi jumlah pengangguran yang ada.

(13)

9 |

1.5 URAIAN SINGKAT ORGANISASI

1.5.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan Cisitu

Sebagaimana Peraturan Bupati SumedangNomor 38 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, Kecamatan Cisitu mempunyai Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi sebagai berikut :

1. Camat

2. Sekretaris Kecamatan

2.1 Sub Bagian Program & Keuangan

2.2 Sub Bagian Umum,Aset dan Kepegawaian 3. Seksi Tata Pemerintahan

4. Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat 5. Seksi Sosial

6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum 7. Seksi Pelayanan Umum

8. Desa;

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Struktur Organisasi sebagaimana Peraturan Bupati Nomor 28 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang terdapat pada bagan di bawah ini :

Struktur Organisasi Kecamatan Cisitu KabupatenSumedang Berdasarkan Peraturan Daerah No. 28 Tahun 2017

(14)

10 |

Tabel 1.3

Data Kepegawaian Kecamatan Cisitu

NO NAMA JABATAN KET

1 A. KUSNADI, S.AP CAMAT CISITU PNS

2 IMAS ERLIS YUHERLIS, S.Sos Plt. SEKCAM PNS

3 ATENG ROMLI, S.Sos KASI TRANTRIBUM PNS

4 TARYUMAN, S.IP KASI PEMERINTAHAN PNS

5 Dra. KURAESIN KASI SOSIAL PNS

6 Dra. TJAHJATI NURMALA KASI PMD PNS

7 RUKMAN TRISNADI KASI PELAYANAN UMUM PNS

8 ANGGI ANGRIYANI, SH KASUBAG UMUM, ASET, &

KEPEGAWAIAN PNS

9 ADAM DARYANA KASUBAG PROGRAM &

KEUANGAN PNS

10 MELI INDRIYANI PELAKSANA PNS

11 IWAN SETIAWAN PELAKSANA PNS

12 KARDIMAN, SE PELAKSANA PNS

13 IDAD DAMANSYAH PELAKSANA PNS

14 UU SUTISNA, S.Sos PELAKSANA PNS

15 EMAN, SE PELAKSANA PNS

16 SAIP WIHADIRJA, SE PELAKSANA PNS

17 MUKLIS MULYANA, SE PELAKSANA PNS

Adapun tugas pokok dan fungsi serta Uraian tugas jabatan struktural di SKPD Kecamatan Cisitu adalah sebagai berikut :

1) Camat

Kecamatan Cisitu dipimpin oleh seorang kepala dengan titelatur Camat. Camat mempunyai tugas pokok membantu Bupati melalui Sekretaris Daerah melaksanakan tugas umum pemerintahan dalam lingkup kecamatan dan tugas pembantuan serta pelimpahan sebagian urusan pemerintahan dari Bupati. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, uraian tugas camat sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Sumedang No.28 Tahun 2017 tentang Uraian tugas jabatan strutural pada Kecamatan tipe B di Wilayah Kabupaten Sumedang adalah :

a)

Menetapkan administrasi dan mengawasi kegiatan berkaitan dengan ketatausahaan, rumah tangga, keuangan dan kepegawaian;

b)

Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum;

(15)

11 |

d)

Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban;

e)

Mengoordinasikan penerapan dan penegakan Peraturan Daerah dan

Peraturan Bupati;

f)

Mengoordinasikan pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan umum;

g)

Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang

dilakukan oleh unit kerja perangkat daerah di tingkat kecamatan;

h)

Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan desa dan atau kelurahan;

i)

Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja perangkat daerah yang ada di kecamatan;

j)

Menetapkan dokumen rencana umum pengadaan barang dan jasa pemerintah pada kecamatan; dan

k)

Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya;

Dalam melasanakan Tugas Pokok dan uraian tugas sebagaimana dimaksud di atas Camat dibantu oleh :

a. Sekretaris Kecamatan;

 Sub Bagian Program dan Keuangan;

 Sub Bagian Umum, Aset dan Kepegawaian; dan b. Seksi Tata Pemerintahan;

c. Seksi Pelayanan Umum;

d. Seksi Pemberdayaan Masyarakat; e. Seksi Sosial;

f. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum; dan g. Jabatan Fungsional

2) Sekretariat Kecamatan

Sekretariat Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala dengan Literatur Sekretaris Kecamatan. Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam melaksanakan kegiatan ketatausahaan, kepegawaian, sarana kerja, keuangan dan rencana kerja kecamatan. Untuk melasanakan tugas Pokok sebagaimana dimaksud di atas uraian tugas Sekretaris Kecamatan adalah sebagai berikut :

a. Mengoordinasikan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis seksi tata pemerintahan, seksi pelayanan umum, seksi sosial, seksi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, serta seksi ketentraman dan ketertiban umum;

(16)

12 |

b. Merumuskan rancangan usulan kebutuhan, penempatan, pengangkatan,

pembinaan, pemindahan, pemberhentian dan administrasi pegawai kecamatan;

c. Merumuskan kegiatan humas dan protokol kecamatan; d. Merumuskan rencana kerja dan anggaran kecamatan;

e. Merumuskan dan menyelenggarakan administrasi keuangan dan perbendaharaan kecamatan;

f. Merumuskan dan menyelenggarakan kebutuhan sarana kerja kecamatan; g. Merumuskan dan menyelenggarakan pengelolaan aset kecamatan;

h. Merumuskan dokumen rencana umum pengadaan barang dan jasa pemerintah pada kecamatan;

i. Merumuskan laporan kegiatan/kinerja kecamatan; dan

j. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan uraian tugas sebagaimana dimaksud di atas, Sekretaris Kecamatan dibantu oleh :

a. Sub Bagian Program dan Keuangan;

b. Sub Bagian Umum, Aset dan Kepegawaian; dan

3) Sub Bagian Program dan Keuangan

Sub Bagian Program dan Keuangan dipimpin oleh seorang kepala dengan titelatur Kepala Sub Bagian Program dan Keuangan. Kepala Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris Kecamatan dalam melaksanakan kegiatan program kerja, pelaporan administrasi keuangan dan perbendaharaan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, uraian tugas Kepala Sub Bagian Program adalah sebagai berikut :

a. Menyusun rencana dan program kerja kecamatan;

b. Menyusun dokumen rencana umum pengadaan barang dan jasa pemerintah pada kecamatan;

c. Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kerja dan program kecamatan dengan sub unit kerja lainnya di lingkungan kecamatan;

d. Menyusun rencana strategis dan rencana kerja kecamatan; e. Menyusun laporan kegiatan dan kinerja kecamatan;

f. Menyusun rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan perbendaharaan kecamatan;

g. Melaksanakan penatausahaan keuangan kecamatan; h. Melaksanakan pelaporan keuangan kecamatan;

i. Melaksanakan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan dan perbendaharaan dengan sub unit kerja lain di lingkungan kecamatan; dan

(17)

13 |

j. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang

tugasnya.

4) Sub Bagian Umum, Aset dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum, Aset dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala dengan titeratur Kepala Sub Bagian Umum, Aset dan Kepegawaian. Kepala Sub Bagian Umum Aset dan Kepegawaian mempunyai Tugas Pokok membantu Sekretaris kecamatan dalam melaksanakan kegiatan ketatausahan, kepegawaian dan sarana kerja Kecamatan Untuk melaksanakan tugas pada pokok sebagaimana dimaksud di atas, uraian tugas Sub Bagian Umum Aset dan Kepegawaian adalah sebagai berikut : a. Menyusun rancangan usulan kebutuhan, penempatan, pengangkatan,

pembinaan, pemindahan dan pemberhentian pegawai serta melaksanakan administrasi kepegawaian Kecamatan;

b. Menyusun dan melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan kearsipan Kecamatan;

c. Menyusun dan mengendalikan kebutuhan sarana dan prasarana rumah tangga kecamatan;

d. Menyusun dan melaksanakan pengelolaan aset dan penatausahaan aset kecamatan;

e. Menyusun bahan koordinasi kebutuhan sarana dan prasarana rumah tangga dengan sub unit kerja lain di lingkungan Kecamatan;

f. Menyusun dan melaksanakan kegiatan Humas dan protokol kecamatan; g. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang

tugasnya.

5) Seksi Pelayanan Umum

Seksi Pelayanan Umum dipimpin oleh seorang kepala dengan titelatur Kepala seksi Pelayanan Umum. Kepala Seksi Pelayanan Umum mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam melaksanakan kegiatan bidang pelayanan umum. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, uraian tugas Kepala Seksi Pelayanan Umum adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan pelayanan administrasi umum;

b. Melaksanakan pelayanan administrasi kependudukan;

c. Menyelenggarakan pelayanan perizinan terpadu satu pintu di kecamatan; dan

d. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya.

(18)

14 |

Seksi Tata Pemerintahan dipimpin oleh seorang kepala dengan titelatur Kepala Seksi Tata Pemerintahan. Kepala Seksi Tata Pemerintahan mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam melaksanakan kegiatan tata pemerintahan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, uraian tugas Kepala Seksi Tata Pemerintahan adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan; b. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan di bidang

penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;

c. Melaksanakan evaluasi penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan;

d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan tertib administrasi pemerintahan desa dan atau kelurahan;

e. Memberikan bimbingan, supervisi, fasilitasi dan konsultasi pelaksanaan administrasi desa dan atau kelurahan;

f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Kepala Desa dan atau Lurah;

g. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat desa dan atau kelurahan;

h. Melaksanakan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan atau kelurahan di tingkat kecamatan;

i. Melaksanakan penyusunan akta tanah;

j. Melaksanakan administrasi pertanahan dan ke-PPAT-an; dan

k. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya.

7) Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Seksi Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh seorang kepala dengan titelatur Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas pokok membantu camat dalan melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, uraian tugas Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan pelayanan masyarakat berdasarkan pelimpahan tugas Bupati di bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat;

b. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dan pihak swasta dalam pemeliharaan prasarana, sarana dan fasilitas umum;

c. Melaksanakan penanggulangan dini kerusakan prasarana dan fasilitas umum;

(19)

15 |

e. Melaksanakan usaha peningkatan partisipasi masyarakat untuk ikut

serta dalam perencanaan pembangunan lingkup kecamatan dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan di desa dan atau kelurahan serta kecamatan;

f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap keseluruhan unit kerja baik pemerintah maupun swasta yang mempunyai program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja kecamatan; g. Melaksanakan evaluasi terhadap berbagai kegiatan pemberdayaan

masyarakat di wilayah kecamatan baik yang dilakukan oleh unit kerja pemerintah maupun swasta;

h. Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan;

i. Merumuskan usulan strategis pengembangan dan pembangunan ekonomi lokal;

j. Melaksanakan tugas pembantuan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan; dan

k. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya.

8) Seksi Sosial

Seksi Sosial dipimpin oleh seorang kepala dengan titelatur Kepala Seksi Sosial. Kepala Seksi Sosial mempunyai tugas pokok membantu camat dalam melaksanakan kegiatan sosial. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, uraian tugas Kepala Seksi Sosial adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan koordinasi kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang sosial;

b. Melaksanakan pelayanan masyarakat berdasarkan pelimpahan sebagian tugas Bupati di bidang sosial;

c. Melaksanakan inventarisasi dan fasilitasi penanggulangan masalah kesejahteraan sosial;

d. Melaksanakan fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga, dan pemberdayaan perempuan serta generasi muda;

e. Menyusun usulan strategi pemberdayaan sosial lokal;

f. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penanggulangan dini penyakit masyarakat dan bencana alam; dan

g. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya.

(20)

16 |

9) Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum dipimpin oleh seorang kepala dengan titelatur Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam melaksanakan kegiatan ketentraman dan ketertiban umum. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, uraian tugas Kepala Seksi ketentraman dan Ketertiban Umum adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan koordinasi upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban;

b. Melaksanakan koordinasi penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

c. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan operasional penyidikan pelanggaran Peraturan Daerah dengan instansi terkait;

d. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian ketentraman dan ketertiban umum, kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat dengan instansi terkait;

e. Melaksanakan penanggulangan dini terhadap gangguan ketentraman dan ketertiban;

f. Melaksanakan fasilitasi dan pembinaan satuan perlindungan masyarakat melalui kesiagaan dan penanggulangan bencana serta peningkatan sumber daya manusia satuan linmas; dan

g. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya.

1.5.2 Kondisi Sumber Daya Aparatur

Dalam melaksanakan aktifitas kegiatan Pemerintahan di Kecamatan Cisitu didukung oleh kekuatan personil sebanyak 17 orang Aparatur Sipil Negara (ASN).

a) Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat Cisitu berjumlah 17 orang Kualifikasi Pendidikan terdiri dari :

 S2 terdiri dari 0 Orang;  S1 terdiri dari 12 Orang;  DIII terdiri dari 1 Orang;  SLTA terdiri dari 4 Orang;

b) Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat Ganeas berjumlah 15 orang Kualifikasi Pangkat dan Golongan terdiri dari :

 Pembina Tingkat I ( IV/b ) terdiri dari 1 Orang.  Penata Tingkat I ( III/d ) terdiri dari 4 Orang.

(21)

17 |

 Penata ( III/c ) terdiri dari 2 Orang.

 Penata Muda Tingkat I ( III/b ) terdiri dari 4 Orang.  Penata Muda ( III/a ) terdiri dari 4 Orang.

 Pengatur Tingkat I ( II/c ) terdiri dari 3 Orang.

c) Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kantor Camat Ganeas yang memangku Jabatan Struktural sebanyak 9 orang terdiri dari :

 Camat 1 Orang;

 Sekretaris Camat 1 Orang;

 Kepala Seksi Pemerintahan 1 Orang;

 Kepala Seksi Pembangunan, Pemberdayaan Masyarakat Desa 1 Orang;  Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum 1 Orang;

 Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial 1 Orang;  Kepala Seksi Pelayanan umum 1 Orang.;

 Kepala Sub Bagian Umum, Aset dan Kepegawaian 1 Orang;  Kepala Sub Bagian Program danKeuangan 1 Orang.

Kecamatan Cisitu sebagai salah satu Kecamatan dari 26 Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Sumedang, Secara gografis Kecamatan Cisitu terletak di

sebelah timur Ibu Kota Kabupaten Sumedang dengan Jarak Tempuh kurang lebih ± 19 Km. Sedangkan Secara administrasi wilayah Kecamatan Cisitu terletak pada

perbatasan sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kecamatan Tomo

 Sebelah Barat : Kecamatan Situraja

 Sebelah Timur : Kecamatan Darmaraja

 Sebelah Selatan : Kecamatan Cibugel

Kecamatan Cisitu memiliki Luas wilayah 65,259 km2 yang terdiri dari 10 (sepuluh) desa, dengan wilayah sebagai berikut :

Tabel 1.4

Daftar Luas Wilayah Desa Se- Kecamatan Cisitu

No Desa Luas Wilayah (KM2)

1 CISITU 4,315.6 2 SITUMEKAR 3,389.3 3 PAJAGAN 9,640.0 4 CIGINTUNG 4,556.0 5 SUNDAMEKAR 7,450.0 6 LINGGAJAYA 7,394.0

(22)

18 |

7 RANJENG 3,022.1 8 CILOPANG 8,413.0 9 CIMARGA 13,105.0 10 CINANGSI 3,974.0 J U M L A H 65,259.0

Jarak Orbitasi dan Waktu Desa- Se- Kecamatan Cisitu sebagai berikut :

Tabel 1.5

Daftar Jarak Orbitasi Desa Se- Kecamatan Cisitu

No Desa

Orbitasi dan Waktu Tempuh Jarak Ibu

Kota Kecamatan

Orbitasi dan Waktu Tempuh Jarak IbuKota

Kabupaten Keteran gan Jarak (Km) Waktu (Menit) Jarak (Km) Waktu (Menit) 1 CISITU 1.5 10 20 30 2 SITUMEKAR 1 5 19 30 3 PAJAGAN 6 20 25 50 4 CIGINTUNG 4 10 22 35 5 SUNDAMEKAR 2 10 23 35 6 LINGGAJAYA 1.5 5 20 35 7 RANJENG 3 15 18 40 8 CILOPANG 5 15 25 50 9 CIMARGA 7 30 32 60 10 CINANGSI 1.5 10 21 35

(23)

19 |

BAB II

PERENCANAAN KINERJA OPD

2.1 RENSTRA 2018-2023

Berdasarkan Kondisi umum wilayah Kecamatan Cisitu saat ini dan tantangan kedepan yang akan dihadapi dalam lima tahun mendatang serta dengan mempertimbangkan poetensi yang dimiliki dan berbagai masukan dari berbagai pihak pada saat proses penyusunan rencana strategi, maka visi, misi, tujuan, kebijakan dan strategi Kecamatan Cisitu tahun 2018-2023.

Perencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana suatu organisasi akan diarahkan, dan bagaimana sumber daya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Sedangkan Rencana strategis adalah pernyataan rencana spesifik yang berisi informasi tentang program-program beberapa tahun yang akan datang mengenai bagaimana untuk mencapai ke arah masa depan yang akan dinikmati manfaatnya oleh masyarakat Kecamatan Cisitu . Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun, ditetapkan dengan mengacu pada visi dan misi Bupati Bandung serta didasarkan kepada isu-isu strategis. Tujuan yang ditetapkan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dankegiatan dalam merealisasikan misi. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dan dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan, sedangkan Indikator merupakan variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan-perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung

Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2019 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Rencana Strategis Kecamatan Cisitu merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Kecamatan Cisitu yang ditetapkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2018 sampai dengan Tahun 2023.

(24)

20 |

A. Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat kinerja dalam penerapan tata pemerintahan yang baik diterbitkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan indikator kinerja yang diprioritaskan untuk segera dicapai, Indikator Kinerja Utama (IKU) ditetapkan dengan maksud agar proses eksekusi rencana strategi dapat difokuskan dengan baik. Camat Cisitu telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) melalui Surat Keputusan Camat Nomor : 800/1.1/Kec/2019 Tanggal 31 Agustus 2019 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang. Secara lengkap disajikan sebagai berikut :

Tabel 2.1

Sasaran Startegis dan Indikator Kinerja Utama (IKU)

SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DASAR PERHITUNGAN Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelayanan publik Index Kepuasan Masyarakat (IKM)

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintah Daerah Pasal 221 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 Tentang Kecamatan (Pasal 11 point 7)

Permenpan RB Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) Unit Penyelenggara Pelayanan Publik

(25)

21 |

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama

Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang

Indikator Sasaran Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Kondisi Awal

Target Kinerja Sasaran Pada Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 Menata birokrasi pemerintahan yang responsif dan bertanggungjawab serta profesional dalam pelayanan masyarakat. Mewujudkan pelayanan kecamatan yang responsif dan profesional Jumlah Pelayanan yang selesai dilayani Meningkatkan Kualitas Pelayanan Masyarakat di Wilayah Kecamatan Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 78,15 80,52 82,89 85,26 87,63 90,00

Indikator IKM Kecamatan Cisitu telah diselaraskan dengan capaian tujuan dan sasaran RPJMD yaitu Aspek Pelayanan Umum Bidang Administrasi Kependudukan halaman 534 RPJMD Kabupaten Sumedang No.1.2.7.1 Indeks Masyarakat Bidang Kependudukan.

(26)

22 |

2.1.1 VISI dan MISI

1. VISI

Visi pembangunan daerah dalam RPJMD menurut Lampiran Permendagri No. 86 Tahun 2017 adalah visi kepala daerah dan wakil kepala daerah terplih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (Pilkada). Visi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih tersebut menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam masa jabatan selama lima tahun sesuai dengan misi yang diemban.Sesuai dengan dokumen vis dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, dirumuskan pernyataan Visi (Vision Statement) Pembangunan Kabupaten Sumedang 2018 – 2023 sebagai berikut :

“Terwujudnya Masyarakat Sumedang yang Sejahtera, Agamis, Maju, Profesional dan Kreatif (SIMPATI) pada Tahun 2023”

Adapun makna dari pernyataan Visi dari Bupati dan Wakil Bupati Sumedang terpilih untuk Pembangunan Kabupaten Sumedang 2018 – 2023 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sejahtera Masyarakatnya 2. Agamis Akhlaknya

3. Maju Daerahnya

4. Profesional Aparaturnya 5. Kreatif Ekonominya

Secara filosofi visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung didalamnya yaitu :

a. Sejahtera, Kondisi masyarakat Kabupaten Sumedang yang secara lahir batin mendapatkan rasa aman, nyaman dan tentram dalam menjalani kehidupan, yang ditandai dengan meningkatnya pelayanan dasar mencakup sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, sarana ekonomi yang inklusif bagi masyarakat, dan meningkatnya perlindungan, produktivitas dan pemenuhan hak dasar bagi masyarakat; b. Agamis, Sikap dan perilaku hidup masyarakat Kabupaten Sumedang yang

mencerminkan dan merefleksikan nilai-nilai agama yang diyakininya. Ditandai dengan banyaknya kegiatan keagamaan, meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, dan tidak adanya konflik antar penganut agama (internal dan eksternal). Berfungsinya lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan sebagai agen perubahan sosial dalam masyarakat dan mengurangi dampak negatif ekstrimisme, berkembang dan meningkatkan kepasitas serta kualitas lembaga sosial keagamaan; serta aktualisasu nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermsyarakat, berbangsa dan bernegara;

(27)

23 |

c. Maju, Kemampuan masyarakat Kabupaten Sumedang dalam

mendayagunakan pikiran dan sumber daya yang ada di sekelilingnya, ditandai dengan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (kapasitas fiskal), meningkatnya kerja sama antara pemerintah, swasta dan akademisi, meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan meningkatnya indeks adaptasi teknologi, tertatanya kawasan serta terbukanya kebijakan shareholding pemerintah dan investor dalam pengelolaan sumber daya alam sehingga dapat mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan keistimewaan suatu daerah;

d. Profesional, Good governance dapat didefinisikan sebagai penyelenggaraan pemerintahan secara partisipatif, efektif, jujur, adil, transparan dna bertanggung jawab kepada semua level pemerintahan. Upaya untuk mewujudkan good governance memerlukan unsur profesionalisme dari aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan publik. Profesionalisme di sini lebih menekan kepada kemampuan, keterampilan dan keahlian aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang responsif, transparansi, efektivitas dan efisien. Ditandai dengan meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah dalam perencanaan, pelaksanaan dan monitoring pembangunan, pengelolaan keuangan serta pelayanan publik melalui fasilitasi, pelatihan dan pendampingan;

e. Kreatif, Masyarakat yang memiliki dorongan bekerja untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik secara berkesinambungan, mampu bersaing serta mampu bertahan dalam segala kondisi. Dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, maka proses pembangunan akan menyebar ke wilayah sekitarnya. Kutub-kutub pertumbuhan itu akan berimbas (trickle

down effect) pada wilayah atau daerah sekitarnya secara otomatis. Namun

demikian trickle down effect itu hanya akan terjadi dan berlangsung optimal manakala sektor-sektor yang dikembangkan dirancang sedemikian rupa sesuai dengan potensi ekonomi dan sosial di wilayah bersangkutan. Oleh karena itu, perlu disertai dengan kesiapan tenaga-tenaga terampil dalam meningkatkan daya saing daerah. Pada aspek lainnya tumbuh dan berkembangnya sektor kewirausahaan sebagai mainstream dinamika perekonomian masyarakat Kabupaten Sumedang;

2. Misi

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak,

(28)

24 |

langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara program dan kegiatan tanpa mengabaikan mandat yang diberikan. Adapun misi pemerintah Kabupaten Sumedang adalah sebagai berikut :

a. Misi 1 :

Memenuhi kebutuhan dasar masyarakat secara mudah dan terjangkau, dengan penjelasan sebagai berikut :

Perluasan pemenuhan hak dan kebutuhan dasar perlu menjadi perhatian untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan akses pendidikan, kesehatan dan fasilitas publik. Percepatan pembangunan untuk sejumlah kebutuhan dasar masyarakat mendesak pelaksanaan pembangunannya. Peran serta masyarakat dan swasta dalam kegiatan pembangunan dan penyelenggaraan kebutuhan dasar mutlak diperlukan dalam mengantisipasi keterbatasan anggaran pemerintah. Kebijakan pemerintah, pusat dan daerah, diarahkan untuk meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat, yang pada jangka panjang dapat menunjang pendanaan Pemerintah Pusat. Dalam fungsi ini pemerintah harus memberikan ruang yang cukup bagi masyarakat, sehingga dengan demikian partisipasi masyarakat di daerah dapat ditingkatkan, baik dalam peraturan maupun dalam tindakan nyata pemerintah.

b. Misi 2 :

Menguatkan Norma Agama dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat dan pemerintahan, dengan penjelasan sebagai berikut :

Setiap manusia mendambakan kehidupa harmonis, tentram, dan damai dalam hidupnya. Di sinilah norma-norma memegang peranan penting untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah norma agama. Norma agama merupakan aturan atau kaidah yang berfungsi sebagai petunjuk, pedoman dan lampu penerang manusia dalam menjalani kehidupannya. Aturan atau petunjuk hidup ini sifatnya pasti dan tak ada keraguan karena merupakan 'anugearh' langsung dari Tuhan YME. Norma agama dapat kita katakan sebagai bentuk kasih sayang Tuhan terhadap manusia, agar manusia dapat selamat dalam menjalani kehidupannya di dunia hingga menuju akhirat nanti.

Ajaran agama membentuk penganutnya makin peka terhadap masalah-masalah sosial seperti kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan. Kepekaan ini juga mendorong untuk tidak bisa berdiam diri menyaksikan kebatilan yang merasuki sistem kehidupan yang ada. Seharusnya agama menjadi agen perubahan basis-basis nilai dan moral bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Norma agama

(29)

25 |

menopang dan mendorong fungsi pembaharuan untuk mengajak umat beragama bekerja produktif dan inovatif.

c. Misi 3 :

Mengembangkan wilayah ekonomi didukung dengan peningkatan infrastruktur dan daya dukung lingkungan, serta pengutan budaya dan kearifan lokal, dengan penjelasan sebagai berikut :

Sumedang akan maju jika seluruh daerahnya mampu memaksimalkan potensi yang ada. Keberagaman baik dari segi sumber daya alam maupun sosial dan budaya merupakan sebuah modal competitive advantages bagi Kabupaten Sumedang untuk bangkit. Setiap daerah/wilayah pada umumnya memiliki potensi produk yang bisa diangkat dan dikembangkan. Perekonomian masyarakat akan bangkit menjadi perekonomian yang kuat, tangguh dan terhormat jika indeks daya saing berada pada tingkat yang tinggi. Membangun perekonomian yang berdaya saing tidak semudah membalik tangan, melain harus ditunjang dengan basis industri yang mantap dan tangguh, mengandalkan teknologi tinggi sehingga mampu menciptakan nilai tambah yang memadai.

Pembangunan ekonomi ini pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya transformasi struktural, yaitu proses pergeseran pertumbuhan sektor-sektor produksi dari yang semula mengandalkan sektor-sektor primer (industri) kemudian sektor jasa. Industrialisasi dianggap mampu meningkatkan kemakmuran suatu daerah secara lebih cepat dibandingkan dengan strategi lain.

d. Misi 4 :

Menata birokrasi pemerintahan yang responsif dan bertanggungjawab serta profesional dalam pelayanan masyarakat, dengan penjelasan sebagai berikut :

Era baru sistem pemerintahan menginginkan transparansi, keterbukaan informasi publik Dengan pemerintah terbuka dan profesional akan mampu mendorong partisipasi masyarakat untuk terlibat dari proses pengambilan kebijakan publik sampai dengan membuka ruang yang lebih lebar bagi pengawasan-pengawasan publik.

Sistem pemerintahan berbasis Information dan Communication Technology (ICT) memungkinkan rakyat untuk berinteraksi dengan birokrasi pemerintahan dengan cara cepat dan tepat. Komunikasi dan konsultasi publik bisa dilakukan secara sistematik melalui kanal-kanal media komunikasi virtual.

(30)

26 |

Demikian pula interaksi dengan rakyat bisa dilakukan tanpa harus terhalang oleh jarak dan dengan rentang waktu yang lebih cepat. Masyarakat bisa menyampaikan masukan, kritik maupun keluhannya terhadap pelayanan publik secara langsung dengan menggunakan teknologi informasi. Karena birokrasi publik dibentuk dan diadakan untuk melayani masyarakat, sudah seharusnya birokrasi publik lebih banyak berpikir dan bertindak untuk kepentingan masyarakat

e. Misi 5 :

Mengembangkan sarana prasarana dan system yang mendukung kreatifitas dan inovasi masyarakat Kabupaten Sumedang, dengan penjelasan sebagai berikut :

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu daerah untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di daerah tersebut. Kewirausahaan merujuk pada sifat, watak dan ciri-ciri yang melekat pada individu yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan dan mengembangkan gagasan kreatif dan inovatif yang dimiliki ke dalam kegiatan yang bernilai. Jiwa dan sikap kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh wirausahawan, melainkan pula setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari dan memanfaatkan peluang menuju sukses. Menjadi wirausahawan berarti memiliki kemauan dan kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang, mengumpulkan sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang itu. 2.1.2 TUJUAN DAN SASARAN

Untuk merealisasikan pelaksanaan Misi ke-4 RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2018 -2023 yaitu menata birokrasi pemerintahan yang

responsif dan bertanggungjawab serta professional dalam pelayanan masyarakat, Kecamatan Cisitu perlu menetapkan tujuan yang akan dicapai

dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Adapun Tujuan tersebut adalah

Mewujudkan pelayanan kecamatan yang responsif dan profesional.

Sedangkan sasarannya antara lain Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat di wilayah kecamatan dan Meningkatkan kualitas pembinaan terhadap aparatur di wilayah kecamatan. Selanjutnya untuk dapat menjabarkan tujuan dan mengukur realisasi sasaran, maka ditentukan indikator sasaran yang menjadi landasan program dan kegiatan Kecamatan Cisitu . Penjelasan lebih lanjut disampaikan pada tabel di bawah ini :

(31)

27 |

Tabel 2.3

Tujuan dan

Sasaran Jangka Menengah Kecamatan Cisitu

No

Tujuan

Sasaran

Indikator Sasaran

Kondisi

Awal /

2018

Target Kinerja Sasaran Pada Tahun

2019 2020 2021 2022 2023 Akhir

1.

Mewujudkan

pelayanan

kecamatan

yang

responsif dan

profesional

Meningkatnya

kualitas

pelayanan

kepada

masyarakat

Indeks Kepuasan Masyarakat (poin)

78.15 80.52 82.89 85.26 87.63 90.00 90.00

Cakupan Desa yang Melaksanakan

Siskudes Kategori Optimal (persen)

100

100

100

100

100

100

100

Cakupan Penanggulangan Bencana (persen)

100

100

100

100

100

100

100

Jumlah Rumah Tangga Miskin - Desil 1-2

(KK)

1,070

963

856

749

642

535

535

Persentase Ketercapaian Target PBB

(persen)

77.78

100

100

100

100

100

100

2.

Meningkatka

n kapasitas

dan

kapabilitas

internal

perangkat

daerah

Meningkatnya

kapasitas dan

kapabilitas

internal

perangkat

daerah

Sakip (Kategori)

C

B

BB

A

A

A

A

Tingkat Penyerapan Anggaran (persen)

97.74 98.00 98.00 98.00 98.00 98.00 98.00

Indeks Pembangunan Zona Integritas (poin)

N/A

65

70

75

80

85

85

(32)

28 |

2.1.3 STRATEGI

Strategi diperlukan untuk memperjelas arah dan tujuan pengembangan dan peningkatan kinerja Kecamatan Cisitu . Dalam mengemban tugas dan kewenangannya, Kecamatan Cisitu harus memiliki acuan langkah agar pelaksanaan tugas tetap berada pada koridor yang ditetapkan dan hasilnya dapat dirasakan secara nyata baik oleh aparatur maupun masyarakat. Oleh karena itu penentuan strategi yang tepat menjadi sangat penting.

Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran peran Kecamatan

Cisitu periode 2019-2023 dirumuskan berdasakan tantangan, peluang,

kekuatan dan kelemahan dari lingkungan internal maupun eksternal

dengan mengunakan analisis SWOT. Adapun hasil analisis SWOT dalam

menentukan strategi dan kebijakan Kecamatan Cisitu dalam mencapai

tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut :

Analisa SWOT Lingkungan Strategis Internal Dan Eksternal

Peluang (O) :

a. Adanya Peraturan

Perundang-Undangan yang

mendukung tugas dan

fungsi Kecamatan;

b. Adanya dukungan dari

masyara kat dalam

melaksanakan tugas fungsi

kecamatan;

c. Terdapat potensi ekonomi di

wilayah Kecamatan Cisitu;

d. Lokasi Ibukota Kabupaten

yang terletak di Kecamatan

Cisitu menjadi potensi

kemajuan di Kecamatan

Cisitu

Tantangan (T):

a. Kondisi Geografis

yang menyulitkan

aksebilitas ke

sebagian wilayah di

Kecamatan Cisitu;

b. Kondisi jumlah

penduduk yang

tinggi berpotensi

sebagai penyebab

bertambahnya

tingkat kemiskinan

(33)

29 |

Kekuatan (S):

a. Adanya komitmen

Pimpinanuntuk

mewujudkan tujuan

organisasi

b. Memiliki SOTK yang jelas c. Pelaksanaan

pembangunan Tahun 2019 menerapkan

anggaran berbasis kinerja melalui penilaian absensi d. Telah memiliki standar

operasional prosedur di unit kerja kecamatan.

Alternatif Strategi (S-O):

a. Meningkatkan kinerja

pelayanan Pemerintahan

melaui Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Pemerintahan

Alternatif Strategi (S-T):

a. Mengoptimalkan

pelaksanaan

pelayanan sesuai

standar prosedur dan

tugas dan fungsi

Kecamatan untuk

mewujudkan tujuan

organisasi

Kelemahan (W):

a. Kualitas dan kuantitas

Sumber daya Manusia

(ASN) masih kurang

b. Kurangnya Koordinasi

antara Kecamatan

dengan beberapa OPD

terkait

c. Kuantitas dan Kualitas

sarana dan prasarana

pendukung kinerja

organisasi belum

memadai

Alternatif Strategi (W-O): a. Meningkatkan Akses

Masyarakat terhadap pelayanan Dasar melalui peningkatan kualitas

pelayanan kepada masyarakat.

Alternatif Strategi (W-T): a. Meningkatkan kualitas

hidup masyarakat melalui pengembangan sarana dan parasarana yang memadai

Dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang menetapkan strategi diantaranya :

a. Mengukur secara berkala penyelenggaraan pelayanan yang telah dilaksanakan;

b. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan langkah perbaikan pelayanan;

c. Sebagai umpan balik dalam memperbaiki layanan;

Sebagai pedoman dalam penyusunan rencana dan strategi perbaikan kinerja secara menyeluruh pada periode berikutnya.

(34)

30 |

2.1.4 ARAH KEBIJAKAN

Kebijakan yang diterapkan oleh Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang adalah :

a. Meningkatkan pelayanan yang cepat dan tepat sesuai standar pelayanan; b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses musyawarah

perencanaan pembangunan kecamatan;

c. Meningkatkan pengendalian dan evaluasi kinerja pemerintahan dengan melakukan monitoring dan chek balance program dan kegiatan yang sedang dan telah berjalan;

d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia;

e. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pemerintahan; f. Meningkatkan kualitas pelaporan

Tabel 2.4 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan

No Renstra Tujuan Sasaran Renstra Strategi Renstra Arah Kebijakan Renstra Visi : Terwujudnya masyarakat Sumedang yang Sejahtera, Agamis, Maju, Profesional,

dan Kreatif (SIMPATI) pada tahun 2023

MISI 4 : Menata birokrasi pemerintah yang responsive dan bertanggung jawab secara profesional dalampelayanan masyarakat.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijjakan

1 Mewujudkan pelayanan kecamatan yang responsif dan profesional 1.1 Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat Meningkatkan indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kecamatan Meningkatkan

pelayanan yang cepat dan tepat sesuai standar pelayanan Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses musyawarah perencanaan pembangunan kecamatan 2 Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) 2.1 Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas internal perangkat daerah Meningkatkan efektivitas dan kualitas kinerja perangkat daerah Meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan

(35)

31 |

Mengacu pada prioritas pembangunan tahun 2019, tujuan dan sasaran RPJMD, serta rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Kecamatan Cisitu yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra Kecamatan Cisitu, maka tujuan dari Rencana Kinerja Kecamatan Cisitu tahun 2019 adalah Mewujudkan

pelayanan kecamatan yann responsif dan profesional dan Meninnkatkan kualitas kinerja dennan prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance). Sedangkan sasarannya antara lain :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat di wilayah kecamatan dan 2. Meningkatkan kualitas pembinaan terhadap aparatur di wilayah kecamatan.

Selanjutnya untuk dapat menjabarkan tujuan dan mengukur realisasi sasaran, maka ditentukan indikator sasaran yang menjadi landasan program dan kegiatan Kecamatan Cisitu.

2.1.5 PROGRAM OPD

Berdasarkan Visi, Misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan Kecamatan Cisitu sebagaimana dokumen Rencana Kinerja Tahun 2019, Prioritas Program dan Kegiatan Kecamatan Cisitu pada Tahun 2019 adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

a) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, dan Listrik; b) Penyediaan Pelayanan Administrasi Perkantoran;

c) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan; d) Penyediaan Publikasi, Dekorasi dan Dokumentasi;

e) Penyediaan Jasa Tenaga Operasional Pengamanan; f) Penyediaan Jasa Kebersihan;

g) Pengelolaan Sistem Informasi Perangkat Daerah; 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

a) Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Kantor;

b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional;

c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan dan Peralatan Kantor/Gedung Kantor;

d) Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor;

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; a) Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah;

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan;

a) Penyusunan Laporan Kinerja SKPD; b) Penyusunan Laporan Keuangan SKPD;

(36)

32 |

a) Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran SKPD;

6. Program Peningkatan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian SKPD; a) Pengelolaan Data Kepegawaian;

7. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan;

a) Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan; b) Penyelenggaraan Tilawatil Qur'an;

c) Pembinaan Administrasi Pertanahan; d) Penyelengaraan Pelayanan Publik;

e) Penyelenggaraan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan; f) Peringatan Hari-Hari Besar;

8. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa; a) Penyelenggaraan Lomba Desa;

9. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan; a) Pembinaan Pengelolaan Administrasi Keuangan Desa;

b) Peningkatan Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);

10. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketentraman dan Ketertiban Umum;

a) Pembinaan Linmas;

b) Pembinaan Satlak Penanggulangan Bencana; 11. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat;

a) Pemberdayaan Keluarga;

b) Penyelenggaraan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat ( BBGRM ); c) Pembinaan BUMDes;

12. Program Pemeliharaan Kantibmas Dan Pencegahan Tindak Kriminal; a) Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

Rencana Kinerja yang akan dilaksanakan oleh Kecamatan Cisitu pada Tahun 2019 terdiri dari 12 program dan 31 kegiatan, dengan rincian diuraikan dalam tabel :

Gambar

Tabel 1.2 Isu-Isu Strategis Kecamatan Cisitu
Tabel 2.4 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, variabel independennya merupakan riwayat pemberian Magnesium Sulfat (MgSO 4 ) pada ibu hamil dengan anak cerebral palsy , sedangkan variabel

Berdasarkan data, sebesar 75% kabupaten di Indonesia pada tahun 2005 memiliki nilai jumlah penduduk miskin dibawah 114200.. Namun di tahun 2011, 75% kabupaten di Indonesia

 Serbuk yang terbagi!bagi dapat dibagi!bagi secara visual tetapi sebanyak!  banyaknya hanya 1# serbuk bersama!sama. *adi serbuk itu dibagi dengan jalan menimbang dalam beberapa

Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti yaitu terdapat hubungan positif antara harga diri dengan kecenderungan

Madrasah Al – Jihad Buangin adalah merupakan satu – satunya sekolah yang bercirikan Agama di kecamatan Sabbang, pada saat berdirinya yakni padaTahun Ajaran

Berdasarkan analisis secara keseluruhan diketahui bahwa penerapan metode Computer Assisted Test (CAT) dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil berbasis Kompetensi di

Persamaan dari penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama – sama mengukur gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan.. Menggunakan

1. Penelitian, perekayasaan dan pengembangan teknologi mekanisasi budidaya dan pasca panen pertanian untuk peningkatan produktivitas dan efisiensi dalam budidaya