• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN SIDANG MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2013 SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor: 01/PA/VI/2013. Tentang:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN SIDANG MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2013 SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor: 01/PA/VI/2013. Tentang:"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SANGHA THERAVADA INDONESIA Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya Jl. Agung Permai XV/I2, Jakarta 14350. Telp (021) 64716739, Faks (021) 6450206

Vihara Mendut

Kotakpos 111, Kota Mungkid 56501, Magelang. Telp (0293) 788236, Faks (0293) 788404

KEPUTUSAN

SIDANG MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2013

SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor: 01/PA/VI/2013

Tentang:

EVALUASI PERTANGGUNGJAWABAN THERANAYAKA (KETUA DEWAN SESEPUH)

SANGHA THERAVADA INDONESIA TAHUN 2012-2013

NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA Menimbang :

1. Perlunya penanganan hal-hal yang merupakan dasar, prinsip, program kerja utama, dan kepemimpinan umum dalam lembaga Sangha Theravada Indonesia oleh Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Sangha Theravada Indonesia yang diputuskan dalam Sidang Persamuhan Agung, demi terwujudnya persamuhan bhikkhu Sangha Theravada Indonesia yang berlandaskan dasar negara Pancasila, berpedoman Buddha Dhamma (Kitab Suci Tipitaka Pali), serta berkepribadian nasional.

2. Perlunya memberikan evaluasi laporan pertanggungjawaban Thera nayaka (Ketua Dewan Sesepuh) Sangha Theravada Indonesia untuk tahun 2012-2013.

Mengingat :

1. Dhammavinaya

2. Piagam Sangha Theravada Indonesia

3. Keputusan Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Sangha Theravada Indonesia tahun 2006 di Brahmavihara Arama, Singaraja, Bali, nomor: 02/PA/VI/2006.

Memperhatikan :

Musyawarah dan mufakat dalam Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Tahun 2013 Sangha Theravada Indonesia di Vihara Bodhigiri, tanggal 21 Juni 2013, yang dihadiri oleh 42 bhikkhu dari 52 bhikkhu anggota Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung), dan 14 bhikkhu peninjau.

MEMUTUSKAN Menetapkan :

(2)

EVALUASI PERTANGGUNGJAWABAN THERANAYAKA (KETUA DEWAN SESEPUH)

SANGHA THERAVADA INDONESIA TAHUN 2012-2013

Pasal 1:

Menerima dengan baik pertanggungjawaban Theranayaka (Ketua Dewan Sesepuh) Sangha Theravada Indonesia untuk tahun 2012-2013 dengan disertai penghargaan dan terima kasih kepada Theranayaka beserta segenap jajaran anggota Therasamagama (Dewan Sesepuh) Sangha Theravada Indonesia. Pasal

Pasal 2 :

Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Vihara Bodhigiri, Wlingi, Blitar Tanggal, 21 Juni 2013

MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) SANGHA THERAVADA INDONESIA

Kepala Sangha ttd.

Sri Pannyavaro Mahathera

KEPUTUSAN

SIDANG MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2013

SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor: 02/PA/VI/2013

Tentang:

EVALUASI PERTANGGUNGJAWABAN SANGHANAYAKA (KETUA UMUM) SANGHA THERAVADA INDONESIA

TAHUN 2012-2013

NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA Menimbang :

1. Perlunya penanganan hal-hal yang merupakan dasar, prinsip, program kerja utama, dan kepemimpinan umum dalam lembaga Sangha Theravada Indonesia oleh Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Sangha Theravada Indonesia yang diputuskan dalam Sidang Persamuhan Agung, demi terwujudnya persamuhan bhikkhu Sangha Theravada Indonesia yang berlandaskan dasar negara Pancasila,

(3)

berpedoman Buddha Dhamma (Kitab Suci Tipitaka Pali), serta berkepribadian nasional.

2. Perlunya memberikan evaluasi laporan pertanggungjawaban Sanghanayaka (Ketua Umum) Sangha Theravada Indonesia untuk tahun 2012-2013.

Mengingat :

1. Dhammavinaya

2. Piagam Sangha Theravada Indonesia

3. Keputusan Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Sangha Theravada Indonesia tahun 2006 di Brahmavihara Arama, Singaraja, Bali, nomor: 02/PA/VI/2006.

Memperhatikan :

Musyawarah dan mufakat dalam Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Tahun 2013 Sangha Theravada Indonesia di Vihara Bodhigiri, 21 Juni 2013, yang dihadiri oleh 42 bhikkhu dari 52 bhikkhu anggota Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung), dan 14 bhikkhu peninjau.

MEMUTUSKAN Menetapkan :

EVALUASI PERTANGGUNGJAWABAN

SANGHANAYAKA (KETUA UMUM) SANGHA THERAVADA INDONESIA TAHUN 2012-2013

Pasal 1 :

Menerima dengan baik pertanggungawaban Sanghanayaka (Ketua Umum) Sangha Theravada Indonesia untuk tahun 2012-2013 dengan disertai penghargaan dan terima kasih kepada Sanghanayaka (Ketua Umum) beserta segenap jajaran Karakasanghasabha (Dewan Pimpinan) Sangha Theravada Indonesia.

Pasal 2 :

Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Vihara Bodhigiri, Wlingi, Blitar Tanggal, 21 Juni 2013

MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) SANGHA THERAVADA INDONESIA

Kepala Sangha ttd.

(4)

KEPUTUSAN

SIDANG MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2013

SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor: 03/PA/VI72013

Tentang:

EVALUASI PERTANGGUNGJAWABAN

ADHIKARANANAYAKA (KETUA DEWAN KEHORMATAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA

TAHUN 2012-2013

NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA Menimbang :

1. Perlunya penanganan hal-hal yang merupakan dasar, prinsip, program kerja utama, dan kepemimpinan umum dalam lembaga Sangha Theravada Indonesia oleh Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Sangha Theravada Indonesia yang diputuskan dalam Sidang Persamuhan Agung, demi terwujudnya persamuhan bhikkhu Sarigha Theravada Indonesia yang berlandaskan dasar negara Pancasila, berpedoman Buddha Dhamma (Kitab Suci Tipitaka Pali), serta berkepribadian nasional.

2. Perlunya memberikan evaluasi laporan pertanggungjawaban Adhikarananayaka (Ketua Dewan Kehormatan) Sangha Theravada Indonesia untuk tahun 2012-2013. Mengingat :

1. Dhammavinaya

2. Piagam Sangha Theravada Indonesia

3. Keputusan Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Sangha Theravada Indonesia tahun 2006 di Brahmavihara Arama, Singaraja, Bali, nomor: 02/PA/VI/2006.

Memperhatikan :

Musyawarah dan mufakat dalam Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Tahun 2013 Sangha Theravada Indonesia di Vihara Bodhigiri, tanggal 21 Juni 2013, yang dihadiri oleh 42 bhikkhu dari 52 bhikkhu anggota Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung), dan 14 bhikkhu peninjau.

MEMUTUSKAN Menetapkan :

EVALUASI PERTANGGUNGJAWABAN

ADHIKARANANAYAKA (KETUA DEWAN KEHORMATAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA

TAHUN 2012-2013 Pasal 1 :

Menerima dengan baik pertanggungjawaban Adhikarananayaka (Ketua Dewan Kehormatan) Sangha Theravada Indonesia untuk tahun 2012-2013 yang disampaikan

(5)

oleh Upa-Adhikarananayaka (Wakil Ketua Dewan Kehormatan) dengan disertai penghargaan dan terima kasih kepada Adhikarananayaka beserta segenap jajaran anggota Adhikaranasabha (Dewan Kehormatan) Sangha Theravada Indonesia.

Pasal 2 :

Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Vihara Bodhigiri, Wlingi, Blitar Tanggal, 21 Juni 2013

MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) SANGHA THERAVADA INDONESIA

Kepala Sangha ttd.

Sri Pannyavaro Mahathera

KEPUTUSAN

SIDANG MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2013

SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor: 04/PA/VI/2013

Tentang:

PENGANGKATAN UPAJJHAYA UNTUK PABBAJJA SAMANERA SANGHA THERAVADA INDONESIA

NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA Menimbang :

1. Perlunya penanganan hal-hal yang merupakan dasar, prinsip, program keija utama, dan kepemimpinan umum dalam lembaga Sangha Theravada Indonesia oleh Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Sangha Theravada Indonesia yang diputuskan dalam Sidang Persamuhan Agung, demi terwujudnya persamuhan bhikkhu Sangha Theravada Indonesia yang berlandaskan dasar negara Pancasila, berpedoman Buddha Dhamma (Kitab Suci Tipitaka Pali), serta berkepribadian nasional.

2. Perlunya mengangkat upajjhaya untuk pabbajja samanera sehubungan dengan meningkatnya jumlah pentahbisan samanera.

Mengingat :

1. Dhammavinaya

(6)

3. Keputusan Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Sangha Theravada Indonesia tahun 2006 di Brahmavihara Arama, Singaraja, Bali, nomor: 02/PA/VI/2006.

Memperhatikan :

Musyawarah dan mufakat dalam Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Tahun 2013 Sangha Theravada Indonesia di Vihara Bodhigiri, tanggal 21 Juni 2013, yang dihadiri oleh 42 bhikkhu dari 52 bhikkhu anggota Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung), dan 14 bhikkhu peninjau.

MEMUTUSKAN Menetapkan :

PERSETUJUAN

PENGANGKATAN UPAJJHAYA UNTUK PABBAJJA SAMANERA SANGHA THERAVADA INDONESIA Pasal 1 :

Mengangkat Bhikkhu Maha Dhammadhiro Mahathera sebagai Upajjhaya Pabbajja Samanera Sangha Theravada Indonesia.

Pasal 2 :

Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Vihara Bodhigiri, Wlingi, Blitar Tanggal, 21 Juni 2013

MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) SANGHA THERAVADA INDONESIA

Kepala Sangha ttd.

Sri Pannyavaro Mahathera

KEPUTUSAN

SIDANG MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2013

SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor: 05/PAAT/2013

Tentang:

PENGANGKATAN UPAJJHAYA UNTUK PABBAJJA SAMANERA SANGHA THERAVADA INDONESIA

(7)

NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA Menimbang :

1. Perlunya penanganan hal-hal yang merupakan dasar, prinsip, program kerja utama, dan kepemimpinan umum dalam lembaga Sangha Theravada Indonesia oleh Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Sangha Theravada Indonesia yang diputuskan dalam Sidang Persamuhan Agung, demi terwujudnya persamuhan bhikkhu Sangha Theravada Indonesia yang berlandaskan dasar negara Pancasila, berpedoman Buddha Dhamma (Kitab Suci Tipitaka Pali), serta berkepribadian nasional.

2. Perlunya mengangkat upajjhaya untuk pabbajja samanera sehubungan dengan meningkatnya jumlah pentahbisan samanera.

Mengingat :

1. Dhammavinaya

2. Piagam Sangha Theravada Indonesia

3. Keputusan Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Sangha Theravada Indonesia tahun 2006 di Brahmavihara Arama, Singaraja, Bali, nomor: 02/PA/VI/2006.

Memperhatikan :

Musyawarah dan mufakat dalam Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Tahun 2013 Sangha Theravada Indonesia di Vihara Bodhigiri, tanggal 21 Juni 2013, yang dihadiri oleh 42 bhikkhu dari 52 bhikkhu anggota Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung), dan 14 bhikkhu peninjau.

MEMUTUSKAN Menetapkan :

PERSETUJUAN

PENGANGKATAN UPAJJHAYA UNTUK PABBAJJA SAMANERA SANGHA THERAVADA INDONESIA Pasal 1 :

Mengangkat Bhikkhu Subhapanno Mahathera sebagai Upajjhaya Pabbajja Samanera Sangha Theravada Indonesia.

Pasal 2 :

Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Vihara Bodhigiri, Wlingi, Blitar Tanggal, 21 Juni 2013

MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) SANGHA THERAVADA INDONESIA

(8)

ttd.

Sri Pannyavaro Mahathera

KEPUTUSAN

SIDANG MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2013

SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor: 06/PA/VI/2013

Tentang:

TEMPAT SIDANG MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) SANGHA THERAVADA INDONESIA TAHUN 2014

NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA Menimbang :

1. Perlunya penanganan hal-hal yang merupakan dasar, prinsip, program kerja utama, dan kepemimpinan umum dalam lembaga Sangha Theravada Indonesia oleh Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Sangha Theravada Indonesia yang diputuskan dalam Sidang Persamuhan Agung, demi terwujudnya persamuhan bhikkhu Sangha Theravada Indonesia yang berlandaskan dasar negara Pancasila, berpedoman Buddha Dhamma (Kitab Suci Tipitaka Pali), serta berkepribadian nasional.

2. Perlunya menetapkan tempat Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Sangha Theravada Indonesia tahun 2014.

Mengingat :

1. Dhammavinaya

2. Piagam Sangha Theravada Indonesia

3. Keputusan Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Sangha Theravada Indonesia tahun 2006 di Brahmavihara Arama, Singaraja, Bali, nomor: 02/PA/VI/2006.

Memperhatikan :

Musyawarah dan mufakat dalam Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Tahun 2013 Sangha Theravada Indonesia di Vihara Bodhigiri, tanggal 21 Juni 2013, yang dihadiri oleh 42 bhikkhu dari 52 bhikkhu anggota Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung), dan 14 bhikkhu peninjau.

MEMUTUSKAN Menetapkan :

TEMPAT SIDANG MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) SANGHA THERAVADA INDONESIA

(9)

Pasal 1 :

Tempat Sidang Mahasanghasabha (Persamuhan Agung) Sangha Theravada Indonesia tahun 2014 adalah di Vihara Sikhadama Santibhumi, BSD City.

Pasal 2 :

Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Vihara Bodhigiri, Wlingi, Blitar Tanggal, 21 Juni 2013

MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) SANGHA THERAVADA INDONESIA

Kepala Sangha ttd.

Referensi

Dokumen terkait

Pengambilan sampel sedimen dilakukan berdasarkan metode Purposive Sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan alasan-alasan tertentu untuk mencapai tujuan penelitian

Pantai Sembukan terletak di Kecamatan Paranggupito dengan jarak tempuh dari kota Wonogiri sekitar 60 km atau 2 jam perjalanan. Akses jalan menuju tempat wisata ini sangat

”Kajian Geoarkeologi Kawasan Gunung Sewu Sebagai Dasar Pengembangan Model Pelestarian Lingkungan Karst”, Laporan Hasil Penelitian Hibah Pascasarjana III/I.. Yogyakarta:

Sejalan dengan masalah umum itu, pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: bagaimana hubungan antara pemilihan gua sebagai tempat bermukim (dalam hal

(1) Apabila DPRD sampai batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1) tidak mengambil keputusan bersama dengan Bupati terhadap rancangan peraturan daerah tentang APBD,

Pada kotak ekskavasi ini juga ditemukan bagian dari kerangka manusia yang berasosiasi dengan temuan batu alam yang diletakkan di atas kerangka tersebut.. Lapisan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan kali ini pemulis dapat menyelesaikan

bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 186 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan