• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini bersifat quasi eksperimental dengan rancangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini bersifat quasi eksperimental dengan rancangan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

59 BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 RancanganPenelitian

Rancangan penelitian ini bersifat quasi eksperimental dengan rancangan pretest and postest control design, dimana pembagian sampel menjadi dua kelompok dilakukan secara purposive sampling.

Bagan rancangan pretest and postest group design penelitian adalah sebagai berikut:

Keterangan : P = Populasi S = Sampel C = Cluster

O1 = Pengukuran ODI sebelum Kelompok Perlakuan I O2 = Pengukuran ODI sesudah Kelompok Perlakuan I O3 = Pengukuran ODI sebelum 2 Kelompok Perlakuan II O4 = Pengukuran ODI sesudah 2 Kelompok Perlakuan II

P

1

P

2

P

S

C

O

1

O

4

O

3

O

2

(2)

P1 = Kelompok Perlakuan I: pemberian Traksi Manipulasi dan Core Stabilization Exercie

P2 = Kelompok Perlakuan II: pemberian Traksi Manipulasi dan McKenzie Exercise

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 2 tempat yaitu di Posyandu Mangkuyudan dan Posyandu Sosrowijayan.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan 7 Maret 2015 sampai dengan 8 Mei 2015.

4.3 Penentuan Sumber Data

Penentuan sumber data dimulai dari menentukan populasi target yang akan diteliti, kemudian didapat populasi terjangkau, menentukan sampelnya, kriter eligibilitas, besaran sampel dan tehnik pengambilan sampel.

4.3.1 Populasi Target

Populasi target penelitian ini adalah pasien penderita nyeri pinggang bawah mekanik yang berada disekitar kota Yogyakarta.

(3)

4.3.2 Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah pasien-pasien nyeri pinggang bawah mekanik di Mangkuyudan dan Sosrowijayan Yogyakarta yang telah mendapatkan kuisoner penelitian.

4.3.3 Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel hanya pada individu yang didasarkan pada pertimbangan dan karakteristik tertentu tujuan untuk mendapatkan sampel dengan sengaja dan dengan maksud tertentu.

Sampel penelitian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi sebagai berikut:

Kriteria pengambilan sampel:

4.3.2.1 Kriteria Inklusi a. Umur 30-60 tahun

b. Mengalami nyeri pinggang bawah kurang dari 12 minggu c. Pasien tidak mengkonsumsi obat anti nyeri

d. Pasien yang bersedia ikut dalam penelitian dengan perlakuan frekuensi 3 kali seminggu

(4)

4.3.2.1 Kriteria eksklusi

Adanya tanda-tanda red flag

4.3.2.2 Kriteria drop out

a. Mengundurkan diri pada saat penelitian masih berlangsung.

b. Tidak datang secara teratur atau tidak sesuai jadwal yang diberikan.

4.3.4 Besaran Sampel

Besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus pockok :

Keterangan: n = jumlah sampel σ = Simpang baku µ1 = rerata disabilitas

α = tingkat kesalahan I ( ditetapkan 0,05) β = tingkat kesalahan II ( ditetapkan 10,5) µ2 = rerata harapan peningkatan disabilitas

Berdasarkan hasil penelitian Dong-Yun Kim, (2005) dengan judul “Validasi of The Korean Version of The Oswestry Disability Index” terdahulu

(5)

didapatkan hasil µ1 = 41.7 standar deviasi σ =17.5, µ2 =18.4 Dengan demikian

dapat dihitung sebagai berikut :

11.8

Maka jumlah sampel dalam penelitian ini dibulatkan jadi 12 orang pada setiap kelompok, jadi total semua sampel berjumlah 24 orang.

4.3.5 Tehnik Pengambilan Sampel

Tehnik pengambilan sampel dilakukan cara sebagai berikut:

1. Menentukan wilayah disekitar DIY yang mau dijadikan untuk sampel. 2. Membagikan kuisoner penelitian kepada warga yang tinggal di wilayah

Mangkuyudan dan Sosrowijayan Yogyakarta.

3. Melakukan pemilihan sejumlah sampel dari kuisoner yang dibagikan berdasarkan kriteria inklusi

4. Sampel yang termasuk dalam kriteria penelitian ini didapatkan 24 pasien sesuai dengan kriteria inklusi

5. Mengadakan pemelihan besar sampel sebanyak 12 pasien dengan purposive sampling.

6. Melakukan pembagian kelompok menjadi dua kelompok masing-masing kelompok sejumlah 12 pasien, pembagian kelompok dilakukan dengan cara

(6)

cluster. Selanjutnya Kelompok perlakuan I akan menerima perlakuan Traksi Manipulasi dan Core Stabilization Exercise dan Kelompok perlakuan II akan menerima perlakuan Traksi Manipulasi dan latihan metode McKenzie

4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Identifikasi variabel

Variabel diukur dengan menggunakan ODI (Oswestry Disabiliyty Index) yang akan digunakan sebagai variabel hitung.

4.4.2 Klasifikasi variabel

Yang termasuk klasifikasi variabel dalam variabel penelitian ini adalah: 4.4.2.1 Variabel bebas

1) Penambahan Core Stabilization Exercise pada Traksi Manipulasi 2) Penambahan latihan metode McKenzie pada Traksi Manipulasi 4.4.2.2. Variabel terikat

1) Disabilitas 4.4.3 Definisi Operasional

Yang termasuk di dalam defenisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah :

4.4.3.1 Nyeri Pinggang Bawah Mekanik

Nyeri pinggung bawah mekanik (mechanical low back pain) adalah nyeri pinggang bawah pada struktur anatomik normal yang digunakan secara berlebihan

(7)

(muscle strain), atau nyeri yang sekunder terhadap trauma atau deformitas (misalnya hernia nucleus puposus).

Tabel 4.1 Assesment Fisioterapi (Kisner, 201) No Jenis Assesmen Fokus Assesment Hasil Temuan

1 Anamnesis Umur, keluhan,lokasi Nyeri pada back, buttock, nyeri pada waktu bergerak dan berkurang bila istirahat

2 Inspeksi Round back

Flatback

3 Quick Test Aktif flexi-ektensi, Fleksi nyeri , ekstesi nyeri diakhir gerakan

4 PFGD Gerakan lumbal-Pelvis-Hip secara aktif pada fleksi-ektensi

Nyeri awal gerakan fleksi dan ekstensi, nyeri diakhir gerakan ekstensi

5 Pemeriksaan khusus 3 phase manuver - Hip ekstensi dg

fixasi tuber isciadhicum

- Hip ekstensi dengan fiksasi pada sacrum - Hip ekstensi dengan

posisi fiksasi pada Thoracal Springing/PACVP Sporling - Flexion dan compression - Ekstensi dan compression - 3 D ekstension dan compresion Traction- distraction Negative Negative Positif Positif positif Positif Positif Positif 4.4.3.2 Disabilitas

Disabilitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan aksi, tugas atau aktivitas yang dibutuhkan untuk berperan dalam konteks sosial budaya individu dengan mengikuti kategori kerja dan kemasyarakatan/aktivitas yang berhubungan dengan kesenangan (hobi) .Disabilitas pada nyeri pinggang bawah mekanik dapat diketahui dengan pemeriksaan dengan pengukuran dengan prosedur tetap

(8)

pemeriksaan fisioterapi pada lumbal, dan untuk mengukur intensitas disabilitas nyeri punggung bawah dengan Oswestry Disabilitas Index (ODI).

a. Tehnik Penilaian ODI (Oswesty Disability Index)

Penilaian low back pain Disability Index dengan menggunakan Oswestry disability Index (ODI) yang dilakukan meliputi 10 bagian yaitu: intensitas nyeri yang dirasakan, perawatan diri (mandi,berpakain), aktivitas mengangkat, berjalan, duduk, berdiri, tidur, aktivitas seksual, kehidupan sosial, dan bepergian/melakukan perjalanan.

Score oswestry memiliki 10 bagian dari setiap bagian memiliki nilai masing nilainya 0 - 5, yang kemudian dijumlahkan maka maksimal adalah 50 (Fairbanks, 2008).

Contoh:

1. Intensitas Nyeri

a. Saat ini saya tidak merasa nyeri (nilai 0) b. Saat ini nyeri terasa sangat ringan (Nilai 1) c. Saat ini nyeri terasa ringan (Nilai 2) d. Saai ini nyeri terasa agak terasa agak berat (Nilai3)

e. Saat ini terasa sanat berat (Nilai 4) f. Saat ini nyeri terasa amat sangt berat (Nilai 5)

2. Jika semua penilaian terisi, maka penilaian dikalikan 2 menjadi 100.

3. Jika tidak semua penilaian terisi maka total pembagi adalah jumlah yang terisi dikalikan 5.

(9)

Penilaian terisi X 5

Contoh:

Jika 9 dari 10 penilaian terisi, maka nilai pembagi nya adalah 9 x 5 = 45, dan jumlah nilai pasien adalah 22, maka;

Rumus= 22 x 100= 48 % disability. 45

Hasil Score :

Score Disabilitas dalam % Level Disabilitas

0-10 0-20 Minimal disability 11-20 22-28 Moderate disability 21-30 42-60 Severe disability 31-40 62-80 Cripple 41-50 82-100 Complete 4.4.3.3 McKenzie Exercise

McKenzie Exercise adalah suatu tehnik latihan dengan menggunakan gerakan badan terutama ke belakang/ekstensi. Pelatihan ini digunakan untuk penguatan dan peregangan otot-otot ektensor dan flexor sendi lumbosacralis. Bentuk latihan McKenzi Exercise sebagai berikut :

1) Lying facedown

a. Posisi tengkurap, kedua tangan lurus disamping badan

b. Kepala menoleh ke satu sisi, pertahankan posisi ini,tarik nafas dalam, rileks.

c. Frekuensi: 3x seminggu selama 6 minggu d. Intensitas: 5x

(10)

2) Lying facedown in extension/ Prone Lying on Elbow a. Letakkan kedua siku sejajar bahu

b. Angkat badan dengan tumpuan pada siku dan lengan bawah c. Frekuensi: 3 x seminggu selama 6 minggu

d. Intensitas: 15 set e. Time: 3 menit 3) Prone press-up

a) Letakkan kedua siku sejajar bahu

b) Angkat badan dengan tumpuan pada tangan dan lengan bawah c) Frekuensi; 3 x seminggu selama 6 minggu

d) Intensitas: 15 set e) Time: 3 menit 4) Extension in standing

a) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka sejajar bahu, letakkan kedua tangan di pinggang, lengkungkan badan ke belakang sejauh mungkin dan pertahankan kedua lutut lurus.

b) Frekuensi; 3 x seminggu selama 6 minggu c) Intensitas: 10 set

d) Time: 3 menit

4.4.3.4. Core Stabilization Exercise

Core stability exercise merupakan suatu pelatihan yang menggunakan kemampuan dari lumbal spine dan pelvis dengan bantuan sendiri sesuai dengan garis alignment tubuh yang simetri (Rubenstein, 2005). Core stability exercise

(11)

merupakan suatu pelatihan yang menggunakan kemampuan dari lumbal spine dan pelvis dengan bantuan sendiri sesuai dengan garis alignment tubuh yang simetri (Rubenstein, 2005).

Bentuk latihan yang diberikan antara lain : 1) Prone Plank Position

a) Posisi tengkurap dan kedua siku menekuk jaga badan lurus, tubuh dalam posisi segaris lurus dari kepala sampai tumit dengan jari-jari kaki sebagai penahan tubuh bagian bawah.

b) Frekwensi: 3x seminggu selama 6 minggu c) Intensitas: 3 set latihan

d) Time: 30 detik 2) Crunches

a) Berbaring dengan lutut ditekuk dan kaki datar dilantai, dan fleksi trunk untuk mengangkat bahu.

b) Frekuensi : 3 x seminggu selama 6 minggu c) Intensitas : 3 set

d) Time : 30 detik 3) Bridging

a) Pasien posisi terlentang dengan kedua lengan disamping dan kedua kaki ditekuk dengan telapak menapak pada lantai dan panggul diangkat b) Frekuensi: 3 x seminggu selama 6 minggu

c) Intensitas : 3 set latihan d) Time : 30 detik

(12)

4) Side Plank Position

a) Pasien posisi miring kesatu sisi dan siku bawah menekuk tubuh dalam posisi segaris lurus dari kepala sampai tumit dengan kaki bagian lateral sebagai penahan tubuh bagian bawah.

b) Frekwensi: 3x seminggu selama 6 minggu c) Intensitas: 3 set latihan

d) Time: 30 detik 4.4.3.5 Traksi Manipulasi

Traksi manipulasi adalah suatu tehnik manipulais dengan manual yang bertujuan untuk peregangan pada lumbosacral dimana sacrum dan sacral diregangkan.

1. Mobilisasi PACVP (Posterior-Anterior Central Vertebra Pressure)

a. Posisi tengkurap fisioterapis disamping pasien dengan fiksasi tangan palmar fisoterapis pada upper lumbal dan lower lumbal kemudian berikan dorongan anterior-posterior dengan diberi hentankan/ oscilasi.

b. Frekuensi: 3x seminggu selama 6 minggu c. Intensitas: 6 tekanan

d. Time: 6 detik 2. Traksi manual lumbal

a. Posisi tengkurap dengan fisioterapis berdiri pada sisi kaki pasien dengan fiksasi kedua tangan pada pergelangan kaki pasien dengan ditarik ke distal dengan posisi ekstensi 30˚, adduksi dan internal rotasi.

(13)

c. Intensitas: 6 kali tarikan d. Time: 6 detik

4.5 Bahan dan Instrumen Penelitian

4.5.1 Alat atau instrument pengambilan data

Alat penelitian terdiri dari peralatan yang dipakai dalam perlakuan untuk mengumpulkan data, yaitu: Tempat tidur untuk terapi; perlengkapan pendukung terapi; matras; formulir pengkajian fisioterapi; lembaran ODI; alat tulis; kamera untuk dokumentasi; dan komputer untuk penyimpanan dan pengolahan data.

4.6 Prosedur penelitian

4.6.1 Tahap persiapan

1. Studi kepustakaan dari buku, jurnal, browsing, internet dan lain-lain yang relevan dengan topic penelitian.

2. Melakukan proses perijinan pada posyandu diwilayah Mangkuyudan dan Sosrowijayan yogyakarta

3. Membuat jadwal pelaksanaan penelitian.

4. Mempersiapkan bahan, alat ukur dan instrument yang diperlukan selama penelitian.

5. Memberikan penjelasan kepada yang Ketua Posyandu yang dijadikan tempat penelitian tentang maksud dan tujuan penelitian ini sehingga memberikan kemudahan kepada peneliti.

(14)

4.6.2. Tahap Penentuan Populasi dan Pemilihan sampel Prosedur pemilihan dan penentuan sampel menyangkut:

1. Melakukan seleksi terhadap sampel sesuai dengan responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebagai sampel.

2. Selanjutnya sampel di pilih sesuai dengan tempat tinggalnya. Jumlahnya sesuai dengan hasil perhitungan yang diperoleh berdasarkan penelitian terdahulu.

3. Melakukan pembagian kelompok menjadi dua kelompok. 4.6.4 Tahap pelaksanaan penelitian

Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagia berikut:

1. Tata laksana penelitian dan hak-hak subyek dalam pelaksanaan penelitian 2. Sebelum pelaksanaan penelitian responden diberikan tentang tujuan dan

manfaat penelitian, jadwal dan tempat penelitian.

3. Responden melakukan pre-test dengan menggunakan Oswestry Disability Index (ODI).

4. Responden melakukan pelatihan penambahan Core Stabilization Exercise dan penambahan latihan dengan metode McKenzie pada Traksi Manipulasi.

(15)

4.6.3 Alur Penelitian

Gambar 4.2 Alur penelitian Populasi kuisioner Sampel Assasment Awal Analisis Data Penyusunan tesis Kelompok Perlakuan II Kelompok Perlakuan I

Pelatihan traksi manipulasi dan Mckenzie exercise untuk menurunkan disabilitas nyeri pinggang mekanik

Pelatihan traksi manipulasi dan core stabilitation untuk menurunkan disabilitas pada nyeri pinggang mekanik

Assasment awal

(16)

4.7 Analisis Data

Data yang diperoleh sejak persiapan dan pelaksanaan (pre test dan posttest) diproses dengan SPSS. Analisa data untuk pengujian statistik pada penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemaknaan dari perlakuan pada dua kelompok sampel yang berskala interval dengan menggunakan Independent t-Test. Data yang diperoleh dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Statistik deskriptif untuk menganalisa karakteristik subjek penelitian terkait

dengan usia, jenis kelamin, aktivitas pekerjaan yang datanya diambil pada saat assessment dan pengukuran pertama atau test awal. Analisa statistic frekuensi yang dihitung adalah: rata-rata (mean), jumlah, selisih data terbesar dengan data terkecil (range), ukuran simpangan baku (standar deviasi).

2. Uji normalitas

Uji normalitas data dengan Saphiro Wilk Test, bertujuan untuk mengetahui distribusi data sebelum dan sesudah perlakuan pada masing-masing kelompok perlakuan. Batas kemaknaan yang digunakan adalah α = 0,05. Hasil p > 0,05 maka dikatakan bahwa data berdistribusi normal menggunakan uji parametric Paired t-test atau p < 0,05 menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal menggunakan uji non parametric Willcoxon Sign Rank Test.

3. Uji homogenitas

Uji homogenitas data dengan Levene Test, bertujuan untuk mengetahui variasi data sebelum dan setelah perlakuan pada kedua kelompok sampel, kemudian mengetahui adanya varian umur dan jenis kelamin. Batas kemaknaan yang

(17)

digunakan adalah α = 0,05. Jika hasil p > 0,05 maka data homogen dan jika p < 0,05 berarti data tidak homogen.

4. Uji Hipotesis I atau uji beda data antara hasil pre test dan post test Kelompok perlakuan I (Traksi manipulasi dan Core stabilization exercise) yang bertujuan untuk mengetahui penurunan ODI sebelum dan sesudah perlakuan I. 5. Uji hipotesis II atau uji beda data antara hasil pre test dan post test Kelompok

perlakuan II (Traksi manipulasi dan latihan metode McKenzie) yang bertujuan untuk mengetahui penurunan ODI sebelum dan sesudah perlakuan II.

6. Uji beda data skor ODI pada kedua kelompok dengan menggunakan uji komparasi parametrik (Independent t-test). Uji ini bertujuan untuk membandingkan hasil setelah perlakuan traksi manipulasi dan core stabilisatation. Batas kemaknaan yang digunakan adalah α = 0,05. hasil p > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak (hipotesis penelitian ditolak atau tidak ada perbedaan yang signifikan) dan p < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima (hipotesis penelitian diterima atau ada perbedaan yang signifikan).

Gambar

Gambar 4.2 Alur penelitian Populasi kuisioner Sampel Assasment Awal Analisis Data Penyusunan tesis  Kelompok Perlakuan II Kelompok Perlakuan I

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dalam penelitian ini sampel didesain menjadi dua kelompok penelitian yaitu kelompok yang diberi perlakuan model pembelajaran Learning Cycle sebagai

Deskripsi hasil penelitian, yaitu melakukan analisis terhadap karakteristik responden yang meliputi: umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan Di samping itu

1 Penelitian ini terdapat dua kelompok, pada kelompok pertama yang disebut kelompok eksperimen, yaitu peserta didik akan mendapat perlakuan dengan penggunaan model project

Berdasarkan karakteristik dari tiga uji statistik nonparametrik untuk dua sampel berhubungan yang telah diuraikan, maka uji Wilcoxon merupakan uji statistik

Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis statistik menggunakan SPSS.22 for windows dengan uji beda dua mean dengan Uji t untuk

Yang dimaksud dengan sampel berpasangan adalah sebuah kelompok sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda (Priyatno, 2012:

Sampel yang dipergunakan dalam penelitian adalah susu dan santan sebanyak 1,5 L untuk satu unit penelitian.. Perlakuan yang diberikan terdiri dari 2 (dua) faktor yaitu

Analisa bivariate → Uji Korelasional Pearson - Uji Pearson untuk data berskala interval – rasio KESIMPULAN α ≤0,05: H1 Diterima PENGOLAHAN DATA Gambar 3.1 kerangka kerja pada